Dokumen tersebut membahas tentang hama dan penyakit pada tanaman kelapa sawit beserta cara pengendaliannya. Jenis-jenis hama yang dijelaskan antara lain tungau merah, ulat api, nematoda, kumbang oryctes rhinoceros, dan penggerek tandan buah. Sedangkan jenis penyakitnya meliputi akar blast disease, garis kuning pada daun, batang dry basal rot, dan busuk tandan. Diberikan pula penjelasan tentang alat pen
1. Oleh Kelompok 2 :
1.Siska Dwi Putri (1611111018)
2.Panji Muhammad (1611112005)
3.Lian Andica Monica (1611112021)
4.Dian Fitria Dewi (1611112026)
5.Elsi Anaputri (1611112044)
6.Fanny Yolanda (1611112070)
7.Febri Ananda (1611112072)
8.Rakha Deyunaz (1611113003)
2. Pengertian Hama dan Penyakit
Hama adalah hewan
yang dapat merusak dan
merugikan tanaman
sehingga mengganggu
pertumbuhan tanaman.
Penyakit tanaman adalah
virus / bakteri yang
menyerang tanaman
sehingga mengganggu
pertumbuhan tanaman
3. Jenis-jenis Hama
Tungau Merah
Bagian diserang adalah
daun. Hama ini hidup di
sepanjang tulang anak
daun sambil mengisap
cairan daun sehingga
warna daun berubah
menjadi mengkilat
berwarna kecoklatan.
4. Ulat Api (Setora Nitens)
Bekas serangan terlihat jelas seperti jendela-jendela
memanjang pada helaian daun, sehingga akhirnya
daun yang terserang berat akan mati kering seperti
bekas terbakar.
5. Cara Pengendalian nya
1. Pengendalian secara mekanik, yaitu pengutipan ulat ataupun pupa
di lapangan kemudian dimusnahkan
2. Pengendalian secara hayati, dilakukan dengan :
Penggunaan parasitoid larva seperti Trichogramma sp dan predator
berupa Eocanthecona sp
Penggunaan virus seperti Granulosis Baculoviruses, MNPV (Multiple
Nucleo Polyhedro Virus)
Penggunaan jamur Bacillus thuringiensis
3. Penggunaan insektisida, dilakukan dengan:
Penyemprotan (spraying) dilakukan pada tanaman yang berumur 2,5
tahun dengan menggunakan penyemprotan tangan, sedangkan
tanaman yang berumur lebih dari 5 tahun penyemprotan dilakukan
dengan mesin penyemprot.
Penyemprotan udara dilakukan apabila dalam suatu keadaan
tertentu luas areal yang terserang sudah meluas yang meliputi
daerah dengan berbagai topografi.
6. Nematoda Rhadinaphelenchus cocophilus
Hama ini menyerang akar tanaman kelapa sawit.
Serangannya menimbulkan gejala berupa daun-daun
muda yang akan membuka menjadi tergulung dan
tumbuh tegak. Selanjutnya daun berubah warna
menjadi kuning dan mengering. Tandan bunga
membusuk dan tidak membuka, sehingga tidak
menghasilkan buah.
Pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan cara
tanaman yang terserang diracun dengan natrium
arsenit. Untuk memberantas sumber infeksi, setelah
tanaman mati atau kering dibongkar lalu dibakar.
7. Kumbang Oryctes Rhinoceros
Mengakibatkan tanaman busuk
dan mati pada tanaman muda.
Pengendalian dapat dilakukan
dengan cara menjaga
kebersihan kebun, terutama di
sekitar tanaman. Sampah-
sampah dan pohon yang mati
dibakar, agar larva hama mati.
Pengendalian secara biologi
dengan menggunakan jamur
Metharrizium anisopliae dan
virus Baculovirus oryctes.
8. Penggerek Tandan Buah
Hama penggerek tandan buah adalah ngengat Tirathaba
mundella. Hama ini meletakkan telurnya pada tandan
buah, dan setelah menetas larvanya (ulat) akan
melubangi buah kelapa sawit. Gejala serangannya
berupa bekas gerekan yang ditemukan pada
permukaan buah dan bunga.
9. Cara Pengendaliannya
1. Sanitasi buah busuk dan terserang
2. Buah busuk dikumpulkan pada satu lubang yang
diaplikasi insektisida Fipronil dan ditutup dengan
tanah
3. Aplikasi dengan insektisida sistemik yaitu Fipronil
dengan konsentrasi 7,5 ml/ 15 liter, dengan volume
semprot 370-400 liter / ha supaya buah benar-benar
basah tersemprot insektisida.
4. Menurunkan kelembaban dengan pengendalian
gulma.
5. Monitoring serangan hama selalu dilakukan.
Monitoring populasi dilakukan dengan mengamati
jumlah dan intensitas serangan pada tandan buah
kelapa sawit, pohon per pohon, setiap sebulan sekali.
10. Jenis-jenis Penyakit
Akar Blast disease
disebabkan oleh cendawan Rhyzoctonia
lamellifera dan Phytium sp. Gejala pada tanaman
kelapa sawit memiliki tanda-tanda seperti bila
menyerang pesemaian dapat menyebabkan kematian
bibit secara mendadak, bila menyerang tanaman
dewasa akan menyebabkan daun menjadi layu,
kemudian tanaman mati. Dan jika perakaran tanaman
dilihat, tampak adanya pembusukan pada akar.
11. Cara Pengendalian
1. Pembuatan pesemaian yang baik agar pertumbuhan
bibit sehat dan kuat.
2. Pemberian air irigasi pada musim kemarau dapat
mencegah terjadinya gangguan penyakit ini.
12. Garis kuning pada daun
Disebabkan oleh cendawan Fusarium oxysporum. Gejala
dari serangan cendawan ini pada tanaman kelapa
sawit yaitu :
1. Infeksi penyakit sudah terjadi pada saat daun belum
membuka;
2. Setelah daun membuka akan tampak adanya
bulatan-bulatan oval berwarna kuning pucat
mengelilingi warna coklat tempat konidiofora;
3. Bagian-bagian tersebut kemudian mengering.
Pengendalian : menanam bibit tanaman lebih unggul
yang terbebas dari berbagai penyakit.
13. Penyakit batang dry basal rot.
Disebabkan oleh cendawan Ceratocyctis
paradoxa. Gejala yang ditimbulan dari
serangan jenis penyakit ini adalah
1. Tandan buah yang sedang berbunga
mengalami pembusukan;
2. Pelepahnya mudah patah, tetapi
daun tetap berwarna hijau untuk
beberapa saat, meskipun pada
akhirnya akan membusuk dan
mengering;
Penyerangan cendawan ini disebabkan
karena bibit tanaman kelapa sawit
yang ditanam ke lapangan tidak
unggul dan masih rentan terhadap
penyakit.
14. Penyakit busuk tandan (bunch rot)
Penyebab dari penyakit busuk tandan (bunch rot)
disebabkan oleh cendawan Marasmius palmivorus
sharples. Cendawan langsung menyerang buah yang
matang dan dapat menembus daging buah, sehingga
menurunkan kualitas minyak sawit.
15. Cara Pengendalian
1. Tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan
penyerbukan buatan dan sanitasi kebun terutama
pada musim hujan.
2. Membuang semua bunga dan buah yang membusuk
dan membakar tandan buah yang terserang.
3. Dapat disemprot dengan menggunakan Difolatan atau
Actidone dengan konsentrasi 0,2 % atau sebanyak 0,7
liter/ha dengan interval waktu 2 minggu sekali.
16. Alat dan Mesin yang Digunakan
1. Alat semprot punggung otomatis
Alat ini dioperasikan dengan tekanan tinggi hingga 5 kg/cm2 dan sebelum
dipakai menyemprot harus dipompa terlebih dahulu. Pada umumnya alat
ini terbuat dari logam dengan kapasitas tangki 14 liter. Jenis alat ini kurang
disukai karena output kerjanya rendah. Hal ini disebabkan sebelum
penyemprotan harus dipompa dahulu.
2. Alat semprot punggung semi otomatis
Terdapat beberapa tipe alat semprot punggung semi otomatis, antara lain :
Sprayer gendong Solo
Alat Semprot Bermesin
Boom Sprayer dengan Traktor
18. Perhitungan
Lebar semprotan rata‐rata adalah 1,5 meter, jarak jalan
rata‐rata per 10 detik adalah 8,0 meter, output
semprotan rata‐rata adalah 1,6 liter/menit, berapakah
volume semprot (l/ha blanket) ?
Selanjutnya kebutuhan bahan insektisida untuk satu
tangki alat semprot (Solo atau CP 15) yang berisi 15
liter, dapat dihitung bila dosis insektisida telah
ditentukan.
19. Pemakaian Eagle 480 AS untuk penyemprotan
alang‐alang sheet membutuhkan dosis 6,0 liter / ha
blanket, sedangkan volume semprot 222 liter / ha
blanket. Berapakah Eagle 480 AS yang dibutuhkan
dalam volume 15 liter (volume isi tangki alat semprot)
?
Spray faktor untuk luas jalan panen yang disemprot/ha
tanaman, luas piringan/ha tanaman, dan luas TPH/ha
tanaman adalah sebagai berikut :
20. Setiap 3 jalan panen terdapat 1 TPH. Setiap 1,5 ha
terdapat 2 TPH. Setiap 1 ha terdapat 1,33 TPH atau 24
m2.