SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 8
Descargar para leer sin conexión
MODUL 10
                      SISTEM PENGALAMATAN


     Untuk mendapatkan sebuah pengalamatan atau yang biasa disebut IP
addressing, biasanya kita mendapatkannya dari ISP (Internet Service Provider)
atau provider internet kita. Alokasi IP Address yang ada pada sebuah ISP
didapatkan dari NAP (Network Address Provider) atau bisa langsung ISP
tersebut request melalui administrative. Badan khusus Dunia yang untuk
mengurusi request IP Addressing ini adalah IANA (Internet Assigned Number
Authority). Local Internet Registry (LIR) atau National Internet Registry (NIR)
atau dari Regional Internet Registry (RIR), agar mudah dalam administrasinya
maka pengurusan RIR dipecah dalam beberapa region. Lihat Gambar 10.1.




                  Gambar 10.1. Beberapa region dalam RIR.


     Agar mudah dalam administrative penggunaan dan alokasi IP Address,
IANA membagi dalam beberapa region yaitu:




                                Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #1/8
1. AfriNIC (African Network Information Centre) - Africa Region
2. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) - Asia/Pacific Region
3. ARIN (American Registry for Internet Numbers) - North America Region
4. LACNIC (Regional Latin-American and Caribbean IP Address Registry)
Amerika Latin dan beberapa negara di pulau Caribbean / Caribia
5. RIPE NCC (Réseaux IP Européens) - Europe, the Middle East, dan Asia
Tengah


Ada beberapa aturan yang diterapkan dalam menentukan pengalamatan host,
yakni:
1. Setiap host di dalam suatu network punya alamat (ID) yang unique
2. Ada banyak jaringan. Setiap jaringan harus diberi ID (alamat) untuk
   membedakan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, jika
   jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan.
3. Suatu host ada dua alamat:
   a. Alamat Jaringan (Network Address/Network Number))
   b. Alamat Host (Host Address/Host Number)
4. ID suatu host secara global ditulis dengan cara : alamat network terlebih
   dahulu, diikuti dengan alamat host.


10.1 Kelas-kelas Jaringan
     IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan
dalam 4 buah angka yang masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan
dipisahkan oleh . (titik). Jadi apabila misalnya IP Address memiliki bilangan bit
seluruhnya 1, maka akan dituliskan sebagai 255.255.255.255.
     Berdasarkan jumlah host yang dapat dimilik sebuah jaringan, jaringan
terbagi atas 5 kelas IP, yaitu klas A, B, C, D dan E. Namun karena yang paling
sering dan umum digunakan adalah kelas A, B, dan C, maka kali ini hanya akan
dibahas ketiga kelas IP tersebut.


1. Network kelas A
     Jaringan kelas A memiliki ciri bit pertama adalah 0, sedangkan 7 bit
berikutnya mengidentifikasi jaringan, dan 24 bit berikutnya adalah host. Jadi pada
kelas ini hanya akan terdapat 27 jaringan, atau 128 buah jaringan, namun setiap




                                    Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #2/8
jaringan dapat memiliki jutaan host (224 buah host). Jadi network kelas A akan
memiliki angka pertama dari IP Address antara 0-127.


2. Network kelas B
Apabila dua bit pertama dari IP Address adalah 1 0 , maka jaringan tersebut
termasuk dalam jaringan kelas B. Dua bit pertama akan mengidentifikasikan
kelas dari jaringan, 14 bit berikutnya akan mengidentifikasikan jaringannya,
sedangkan 16 berikutnya mengidentifikasi host. Ada ribuan jaringan kelas B, dan
tiap jaringan memiliki ribuan host. Angka pertama dari IP Address untuk jaringan
kelas B berkisar antara 128-191.




3. Network kelas C
Jaringan kelas C bercirikan tiga bit pertama dari IP Address adalah 1 1 0. Tiga bit
pertama ini mencirikan jenis jaringannya, 21 bit berikutnya mengidentifikasi
jaringannya sendiri, dan 8 bit sisanya mengidentifikasi host. Ada jutaan network
kelas C, namun tiap jaringan hanya memiliki maksimal 254 host. Angka pertama
dari IP Address untuk jaringan kelas C berkisar antara 192-223.


     Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk
pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP
Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan
pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang
memakai bersama suatu network).
     Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat
ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan
lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone).
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh
kelas).
     Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Jenis kelas
address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada
kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan
dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang.




                                   Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #3/8
Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki
puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan
komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan
kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir
paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B,
contohnya adalah nomor 172.16.xxx.xxx . Selain address yang dipergunakan
untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk
keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address
tersebut adalah :


1. Network Address
     Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan
Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.4.60. Tanpa
memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini
didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0.
     Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet.
Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana
paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP
address   202.152.1.250    adalah   202.152.1.0.   Analogi   yang   baik   untuk
menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada
kantor pos.
     Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada
alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana
yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih
cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan
routing atas paket-paket data.


2. Broadcast Address
     Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus
diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui,
setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang
akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host
tujuan saja yang Memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya.




                                 Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #4/8
Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang
ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket
sebanyak jumlah host tujuan.Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban
kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh
karena itu, dibuat konsep broadcast address.
    Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada
pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host
pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan
address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu.
    Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket :
pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast
address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh
dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host
dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya
adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat
berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis
informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing.


3. Loopback Address
Yaitu IP address dengan harga 127.0.0.1. Beberapa aplikasi menggunakan
alamat ini untuk keperluan loopbacking process. Secara teori loopback address
akan menunjuk dirinya sendiri didalam jaringan yang menggunakan protokol
CTP/IP, sehingga paket yang dikirim kealamat ini akan kembali ke dirinya sendiri.
     Jika host milik kita ingin bergabung dengan jaringan internet, tentu kita
harus memiliki IP address untuk host kita. IP address bersifat unik, yang artinya
dalam satu jaringan internet tidak boleh ada dua host yang memiliki IP address
yang sama. Dengan demikian kita tidak boleh sembarangan memakai IP address
sesuka kita. Biasanya kita mendapatkan IP address dengan jalan membeli dari
pihak yang berwenang, misalnya dari sebuah ISP.
     Arsitektur TCP/IP memungkinkan kita menggunakan beberapa range IP
address untuk kepentingan LAN atau intranet secara cuma-cuma dengan suatu
kondisi dan persyaratan tertentu. IP address ini disebut dengan Privat IP address
yang daftarnya dapat dilihat pada tabel dibawah:




                                 Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #5/8
Tabel 10.1 IP Private




10.2 Dasar Teori Subnetting
       Subnetting berfungsi untuk menyembunyikan detail dari internal network
suatu organisasi ke router eksternal. Selain itu, subnetting juga mempermudah
manajemen jaringan dan menambah efisiensi dari jaringan tersebut. Dengan
subnetting kita dapat membatasi jumlah maksimal host yang dapat dialokasikan
pada suatu subnet. Dengan subnetting kita dapat memeriksa kesalahan jaringan
dengan cepat karena kesalahan tersebut sudah terlokalisasi.
       Bayangkan jika organisasi yang memiliki 1000 komputer tidak melakukan
subnetting, jika terjadi satu kesalahan, maka semua network akan down.
Demikian pula administrator yang harus memperbaiki kesalahan tersebut harus
mencari kesalahan satu per satu dalam 1000 komputer tersebut.
       Network tanpa subnetting juga akan memperberat tugas router karena
routing table-nya yang sangat banyak dan harus membroadcast host sekian
banyak tersebut. IP Address v4 memiliki struktur alamat yang tersusun atas
bilangan 32 bit. Subnet mask adalah suatu bilangan biner 32 bit yang akan di-
AND-kan dengan IP Address untuk mendapatkan subnet host.
       Misalnya alamat IP Address 10.126.11.16 dan 10.126.11.17 dengan
netmask 255.255.255.0. Untuk mendapatkan lokasi subnet host ini, IP Address
10.126.11.16 akan di-AND dengan netmask-nya. Jika IP Address 10.126.11.17
di-AND dengan netmask-nya menghasilkan hasil yang sama dengan hasil AND
dari 10.126.11.16 dengan netmask-nya, maka 2 IP Address tersebut berada
dalam satu subnet
       IP Address dengan alamat 10.126.11.x dengan netmask 255.255.255.0 (24
bit)   akan   memiliki   Net   Address   10.126.11.0   dan   Broadcast   Address
10.126.11.255. Alamat IP diantara 10.126.11.0 dan 10.126.11.255 adalah alamat
IP yang dapat dialokasikan dalam subnet tersebut.




                                  Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #6/8
Contoh :
Sebuah Perusahaan PT.XYZ mempunyai 5 departement , dimana setiap
department mempunyai 30 komputer , dengan menggunakan subnetting , berapa
subnet yang dapat tercipta , dan berapa subnet mask yang digunakan !


Jawab
1 department = 30 komputer , alamat kelas yang mendekati adalah kelas C ,dan
kita akan menggunakan IP Private yaitu 192.168.0.0 -192.168.255.255 .
        Yang dipilih misalkan adalah 192.168.1.1
        IP Address : 192.168.1.1
        Subnet Mask : 255.255.255.0 ( Default Subnet Mask )
Dengan default subnet mask 255.255.255.0 berarti jumlah computer yang dapat
terhubung adalah 254 , di dapat dari jumlah 0 pada 255.255.255.0 adalah 8 bit ,
Maka 28 = 256 -2 =254 , 2 berasal dari network ID dan Broadcast ID
255.255.255.0000000 = jumlah 0 = 28 artinya jumlah host ada 254
Jika hanya 30 komputer , yang mendekati adalah 25 = 32 , atau artinya jumlah bit
0 yang diperlukan adalah 5 bit.
Maka menjadi 255.255.255.11100000 = 255.255.255.224


        Subnet mask yang terbaru adalah :
        IP Address : 192.168.1.1
        Subent Mask : 255.255.255.224
Setelah didapatkan subnet mask , maka selanjutnya adalah IP Address
        IP Address :192.168 .1 .1
        Subnet Mask : 255.255.255.224
Telah terjadi penambahan 3 bit pada octet ke empat .
Jika dirubah ke decimal, maka:
        IP Address :192.168 .1 .00000000
        Subnet Mask : 255.255.255.11100000
Yang perlu diingat, kita menggunakan 2 5 artinya jumlah bit 0 terdapat 5 buah
maka range yang didapat adalah 25 =32 , maka :




                                    Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #7/8
Tabel 10.2 Daftar IP Range




    Dalam table diatas terdapat 8 subnet yang dapat digunakan, artinya untuk
perusahaan PT.XTZ , dapat memilih dari 8 subnet yang tersedia, karena hanya 5
divisi maka 3 untuk dicadangkan, dan maksimum host dari subnet diatas adalah
30 host, lebih baik dari pada menggunakan 255.255.255.0 yang sampai 254
komputer.




                               Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #8/8

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetdian haryanto
 
New teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraNew teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraAli Must Can
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi dataFerry Satriawan
 
Perangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetPerangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetGian Angelo
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanWilly Winas
 
Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Aftur Hidayat
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNETieckkavie
 
Pp Tik IX bab VI
Pp Tik IX bab VIPp Tik IX bab VI
Pp Tik IX bab VIArifkurkur
 
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9anacatur
 
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasiRangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasiAnnisa Desianty
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerRian Dp
 

La actualidad más candente (20)

Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Perangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internetPerangkat koneksi internet
Perangkat koneksi internet
 
New teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suaraNew teknologi komunikasi data dan suara
New teknologi komunikasi data dan suara
 
Ccna 1
Ccna 1Ccna 1
Ccna 1
 
01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data01 pendahuluan komunikasi data
01 pendahuluan komunikasi data
 
MATERI TIK KELAS 9 BAB 5
MATERI TIK KELAS 9 BAB 5MATERI TIK KELAS 9 BAB 5
MATERI TIK KELAS 9 BAB 5
 
Perangkat Akses Internet
Perangkat Akses InternetPerangkat Akses Internet
Perangkat Akses Internet
 
MATERI TIK KELAS 9 BAB 6
MATERI TIK KELAS 9 BAB 6MATERI TIK KELAS 9 BAB 6
MATERI TIK KELAS 9 BAB 6
 
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lanLaporan 7 konfigurasi wireless lan
Laporan 7 konfigurasi wireless lan
 
Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1Pengantar teknologi informas1
Pengantar teknologi informas1
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Jaka Lan
Jaka LanJaka Lan
Jaka Lan
 
PERANGKAT INTERNET
 PERANGKAT INTERNET PERANGKAT INTERNET
PERANGKAT INTERNET
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Pp Tik IX bab VI
Pp Tik IX bab VIPp Tik IX bab VI
Pp Tik IX bab VI
 
Tik internet
Tik internetTik internet
Tik internet
 
TIK BAB 5
TIK BAB 5TIK BAB 5
TIK BAB 5
 
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9
Media Pembelajaran TIK Bab 5 Kelas 9
 
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasiRangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
 
Komunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputerKomunikasi pada jaringan komputer
Komunikasi pada jaringan komputer
 

Destacado

16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-200716406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007Lina Ernita
 
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlSes pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlomenk gokile
 
Modul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaModul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaomenk gokile
 
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawanjohnoei
 
High Availability Linux Clusters
High Availability Linux ClustersHigh Availability Linux Clusters
High Availability Linux Clustersdavisable
 
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database MirroringEffective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroringwebhostingguy
 

Destacado (8)

16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-200716406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
16406239 digital-culture-periode-pengembangan-2006-2007
 
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sqlSes pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
Ses pemrograman-web-database-dg-php-dan-my sql
 
Modul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomlaModul pelatihan-web-joomla
Modul pelatihan-web-joomla
 
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
1. Komunikasi 101 oleh Antonius Setiawan
 
High Availability Linux Clusters
High Availability Linux ClustersHigh Availability Linux Clusters
High Availability Linux Clusters
 
SQL Server User Group 02/2009
SQL Server User Group 02/2009SQL Server User Group 02/2009
SQL Server User Group 02/2009
 
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database MirroringEffective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
Effective Usage of SQL Server 2005 Database Mirroring
 
SQL Server High Availability
SQL Server High AvailabilitySQL Server High Availability
SQL Server High Availability
 

Similar a 15011 10-915861063479

Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetAri Haidari
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressfiqhan
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGsetioaribowo
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressIhsan Nurhalim
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringanadjie1258
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasarGeorge2494
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIrezarmuslim
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019ArdiPrayoga3
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressDian Arifin
 
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaPutra43
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"obanganggara
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEliPurwanti1
 
IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)Muhamad XF
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007ramasatriaf
 

Similar a 15011 10-915861063479 (20)

Bab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internetBab v-jarkom-internet
Bab v-jarkom-internet
 
Konsep dasar ip address
Konsep dasar ip addressKonsep dasar ip address
Konsep dasar ip address
 
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTINGIP ADDRESS DAN SUBNETTING
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
 
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adressJaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
Jaringan Komputer Pertemuan 5- ip adress
 
Klasifikasi ip teknik jaringan
Klasifikasi ip   teknik jaringanKlasifikasi ip   teknik jaringan
Klasifikasi ip teknik jaringan
 
120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar120010328 jarkom dasar
120010328 jarkom dasar
 
Jaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid IIIJaringan Komputer - Jilid III
Jaringan Komputer - Jilid III
 
Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019Jarkom Ardi prayoga 2019
Jarkom Ardi prayoga 2019
 
Pengertian Ip Address
Pengertian Ip AddressPengertian Ip Address
Pengertian Ip Address
 
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.pptPROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
PROTOCOL, IP ADDRESS.ppt
 
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_cDikaputraramadhan 18312138 if18_c
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
 
Winda ipaddress
Winda ipaddressWinda ipaddress
Winda ipaddress
 
Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"Modul "Pemberian Ip addressing"
Modul "Pemberian Ip addressing"
 
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 bEli purwanti 18312061-jarkom if18 b
Eli purwanti 18312061-jarkom if18 b
 
Memahami ip address
Memahami ip addressMemahami ip address
Memahami ip address
 
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi LanLaporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
Laporan 2 instalasi dan konfigurasi Lan
 
IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)IP (Internet Protocol)
IP (Internet Protocol)
 
5 ip address
5 ip address5 ip address
5 ip address
 
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007Tugas jarkom ramasatria_2110165007
Tugas jarkom ramasatria_2110165007
 
IP Address
IP AddressIP Address
IP Address
 

15011 10-915861063479

  • 1. MODUL 10 SISTEM PENGALAMATAN Untuk mendapatkan sebuah pengalamatan atau yang biasa disebut IP addressing, biasanya kita mendapatkannya dari ISP (Internet Service Provider) atau provider internet kita. Alokasi IP Address yang ada pada sebuah ISP didapatkan dari NAP (Network Address Provider) atau bisa langsung ISP tersebut request melalui administrative. Badan khusus Dunia yang untuk mengurusi request IP Addressing ini adalah IANA (Internet Assigned Number Authority). Local Internet Registry (LIR) atau National Internet Registry (NIR) atau dari Regional Internet Registry (RIR), agar mudah dalam administrasinya maka pengurusan RIR dipecah dalam beberapa region. Lihat Gambar 10.1. Gambar 10.1. Beberapa region dalam RIR. Agar mudah dalam administrative penggunaan dan alokasi IP Address, IANA membagi dalam beberapa region yaitu: Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #1/8
  • 2. 1. AfriNIC (African Network Information Centre) - Africa Region 2. APNIC (Asia Pacific Network Information Centre) - Asia/Pacific Region 3. ARIN (American Registry for Internet Numbers) - North America Region 4. LACNIC (Regional Latin-American and Caribbean IP Address Registry) Amerika Latin dan beberapa negara di pulau Caribbean / Caribia 5. RIPE NCC (Réseaux IP Européens) - Europe, the Middle East, dan Asia Tengah Ada beberapa aturan yang diterapkan dalam menentukan pengalamatan host, yakni: 1. Setiap host di dalam suatu network punya alamat (ID) yang unique 2. Ada banyak jaringan. Setiap jaringan harus diberi ID (alamat) untuk membedakan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain, jika jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan. 3. Suatu host ada dua alamat: a. Alamat Jaringan (Network Address/Network Number)) b. Alamat Host (Host Address/Host Number) 4. ID suatu host secara global ditulis dengan cara : alamat network terlebih dahulu, diikuti dengan alamat host. 10.1 Kelas-kelas Jaringan IP Address direpresentasikan dalam 32 bit data, dan biasanya dituliskan dalam 4 buah angka yang masing-masing merepresentasikan 8 bit bilangan, dan dipisahkan oleh . (titik). Jadi apabila misalnya IP Address memiliki bilangan bit seluruhnya 1, maka akan dituliskan sebagai 255.255.255.255. Berdasarkan jumlah host yang dapat dimilik sebuah jaringan, jaringan terbagi atas 5 kelas IP, yaitu klas A, B, C, D dan E. Namun karena yang paling sering dan umum digunakan adalah kelas A, B, dan C, maka kali ini hanya akan dibahas ketiga kelas IP tersebut. 1. Network kelas A Jaringan kelas A memiliki ciri bit pertama adalah 0, sedangkan 7 bit berikutnya mengidentifikasi jaringan, dan 24 bit berikutnya adalah host. Jadi pada kelas ini hanya akan terdapat 27 jaringan, atau 128 buah jaringan, namun setiap Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #2/8
  • 3. jaringan dapat memiliki jutaan host (224 buah host). Jadi network kelas A akan memiliki angka pertama dari IP Address antara 0-127. 2. Network kelas B Apabila dua bit pertama dari IP Address adalah 1 0 , maka jaringan tersebut termasuk dalam jaringan kelas B. Dua bit pertama akan mengidentifikasikan kelas dari jaringan, 14 bit berikutnya akan mengidentifikasikan jaringannya, sedangkan 16 berikutnya mengidentifikasi host. Ada ribuan jaringan kelas B, dan tiap jaringan memiliki ribuan host. Angka pertama dari IP Address untuk jaringan kelas B berkisar antara 128-191. 3. Network kelas C Jaringan kelas C bercirikan tiga bit pertama dari IP Address adalah 1 1 0. Tiga bit pertama ini mencirikan jenis jaringannya, 21 bit berikutnya mengidentifikasi jaringannya sendiri, dan 8 bit sisanya mengidentifikasi host. Ada jutaan network kelas C, namun tiap jaringan hanya memiliki maksimal 254 host. Angka pertama dari IP Address untuk jaringan kelas C berkisar antara 192-223. Selain ke tiga kelas di atas, ada 2 kelas lagi yang ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint), menggunakan Multicast Backbone (MBone). Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Jenis kelas address yang diberikan oleh kooordinator IP Address bergantung kepada kebutuhan instansi yang meminta, yakni jumlah host yang akan diintegrasikan dalam network dan rencana pengembangan untuk beberapa tahun mendatang. Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #3/8
  • 4. Untuk perusahaan, kantor pemerintah atau universitas besar yang memiliki puluhan ribu komputer dan sangat berpotensi untuk tumbuh menjadi jutaan komputer, koordinator IP Address akan mempertimbangkan untuk memberikan kelas A. Contoh IP Address kelas A yang dipakai di Internet adalah untuk amatir paket radio seluruh dunia, mendapat IP nomor 44.xxx.xxx.xxx. Untuk kelas B, contohnya adalah nomor 172.16.xxx.xxx . Selain address yang dipergunakan untuk pengenal host, ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : 1. Network Address Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. Misalkan untuk host dengan IP Address kelas B 167.205.4.60. Tanpa memakai subnet, network address dari host ini adalah 167.205.0.0. Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada 2 segmen terakhir menjadi 0. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. Router cukup melihat network address (167.205) untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. Pekerjaan “routing” surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data. 2. Broadcast Address Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang Memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #4/8
  • 5. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan.Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama. Oleh karena itu, dibuat konsep broadcast address. Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut. Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Address broadcast diperoleh dengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 167.205.9.35 atau 167.205.240.2, broadcast addressnya adalah 167.205.255.255 (2 segmen terakhir dari IP Address tersebut dibuat berharga 11111111.11111111, sehingga secara desimal terbaca 255.255). Jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah informasi routing. 3. Loopback Address Yaitu IP address dengan harga 127.0.0.1. Beberapa aplikasi menggunakan alamat ini untuk keperluan loopbacking process. Secara teori loopback address akan menunjuk dirinya sendiri didalam jaringan yang menggunakan protokol CTP/IP, sehingga paket yang dikirim kealamat ini akan kembali ke dirinya sendiri. Jika host milik kita ingin bergabung dengan jaringan internet, tentu kita harus memiliki IP address untuk host kita. IP address bersifat unik, yang artinya dalam satu jaringan internet tidak boleh ada dua host yang memiliki IP address yang sama. Dengan demikian kita tidak boleh sembarangan memakai IP address sesuka kita. Biasanya kita mendapatkan IP address dengan jalan membeli dari pihak yang berwenang, misalnya dari sebuah ISP. Arsitektur TCP/IP memungkinkan kita menggunakan beberapa range IP address untuk kepentingan LAN atau intranet secara cuma-cuma dengan suatu kondisi dan persyaratan tertentu. IP address ini disebut dengan Privat IP address yang daftarnya dapat dilihat pada tabel dibawah: Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #5/8
  • 6. Tabel 10.1 IP Private 10.2 Dasar Teori Subnetting Subnetting berfungsi untuk menyembunyikan detail dari internal network suatu organisasi ke router eksternal. Selain itu, subnetting juga mempermudah manajemen jaringan dan menambah efisiensi dari jaringan tersebut. Dengan subnetting kita dapat membatasi jumlah maksimal host yang dapat dialokasikan pada suatu subnet. Dengan subnetting kita dapat memeriksa kesalahan jaringan dengan cepat karena kesalahan tersebut sudah terlokalisasi. Bayangkan jika organisasi yang memiliki 1000 komputer tidak melakukan subnetting, jika terjadi satu kesalahan, maka semua network akan down. Demikian pula administrator yang harus memperbaiki kesalahan tersebut harus mencari kesalahan satu per satu dalam 1000 komputer tersebut. Network tanpa subnetting juga akan memperberat tugas router karena routing table-nya yang sangat banyak dan harus membroadcast host sekian banyak tersebut. IP Address v4 memiliki struktur alamat yang tersusun atas bilangan 32 bit. Subnet mask adalah suatu bilangan biner 32 bit yang akan di- AND-kan dengan IP Address untuk mendapatkan subnet host. Misalnya alamat IP Address 10.126.11.16 dan 10.126.11.17 dengan netmask 255.255.255.0. Untuk mendapatkan lokasi subnet host ini, IP Address 10.126.11.16 akan di-AND dengan netmask-nya. Jika IP Address 10.126.11.17 di-AND dengan netmask-nya menghasilkan hasil yang sama dengan hasil AND dari 10.126.11.16 dengan netmask-nya, maka 2 IP Address tersebut berada dalam satu subnet IP Address dengan alamat 10.126.11.x dengan netmask 255.255.255.0 (24 bit) akan memiliki Net Address 10.126.11.0 dan Broadcast Address 10.126.11.255. Alamat IP diantara 10.126.11.0 dan 10.126.11.255 adalah alamat IP yang dapat dialokasikan dalam subnet tersebut. Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #6/8
  • 7. Contoh : Sebuah Perusahaan PT.XYZ mempunyai 5 departement , dimana setiap department mempunyai 30 komputer , dengan menggunakan subnetting , berapa subnet yang dapat tercipta , dan berapa subnet mask yang digunakan ! Jawab 1 department = 30 komputer , alamat kelas yang mendekati adalah kelas C ,dan kita akan menggunakan IP Private yaitu 192.168.0.0 -192.168.255.255 . Yang dipilih misalkan adalah 192.168.1.1 IP Address : 192.168.1.1 Subnet Mask : 255.255.255.0 ( Default Subnet Mask ) Dengan default subnet mask 255.255.255.0 berarti jumlah computer yang dapat terhubung adalah 254 , di dapat dari jumlah 0 pada 255.255.255.0 adalah 8 bit , Maka 28 = 256 -2 =254 , 2 berasal dari network ID dan Broadcast ID 255.255.255.0000000 = jumlah 0 = 28 artinya jumlah host ada 254 Jika hanya 30 komputer , yang mendekati adalah 25 = 32 , atau artinya jumlah bit 0 yang diperlukan adalah 5 bit. Maka menjadi 255.255.255.11100000 = 255.255.255.224 Subnet mask yang terbaru adalah : IP Address : 192.168.1.1 Subent Mask : 255.255.255.224 Setelah didapatkan subnet mask , maka selanjutnya adalah IP Address IP Address :192.168 .1 .1 Subnet Mask : 255.255.255.224 Telah terjadi penambahan 3 bit pada octet ke empat . Jika dirubah ke decimal, maka: IP Address :192.168 .1 .00000000 Subnet Mask : 255.255.255.11100000 Yang perlu diingat, kita menggunakan 2 5 artinya jumlah bit 0 terdapat 5 buah maka range yang didapat adalah 25 =32 , maka : Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #7/8
  • 8. Tabel 10.2 Daftar IP Range Dalam table diatas terdapat 8 subnet yang dapat digunakan, artinya untuk perusahaan PT.XTZ , dapat memilih dari 8 subnet yang tersedia, karena hanya 5 divisi maka 3 untuk dicadangkan, dan maksimum host dari subnet diatas adalah 30 host, lebih baik dari pada menggunakan 255.255.255.0 yang sampai 254 komputer. Raka Yusuf: Jaringan Komputer 1 (Modul 10) #8/8