SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 27
Descargar para leer sin conexión
1. Uraian Materi

                          ALAT PERAGA MATEMATIKA
A. Pendahuluan
   Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat
   diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah
   dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam
   mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman
   melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat
   digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak.


   Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap ”operasi konkret”,
   dan ”operasi formal”, namun dalam pembelajaran matematika masih diperlukan
   penggunaan alat peraga secara intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan
   konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah sebelumnya masih samar-
   samar atau lemah sekali.


   Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi sangat
   ”strategis dan rawan”. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran matematika di
   SMK merupakan pemantapan konsep, untuk kelanjutan studi matematika di
   tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru matematika kurang peduli
   dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada kebanyakan
   siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan akan
   menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran matematikanya.


   Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat
   menguasai konsep-konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat
   peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik-topik tertentu
   sangat perlu diperhatikan.


B. Pengertian Alat Peraga
   Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu
   dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih
   lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat
keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan
sarana.


Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan
ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga
matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun
atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko
Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam
bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang,
diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah
untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep
tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buah-
buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat
membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan
bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, model-model bangun
datar, bangun ruang dan sebagainya.


Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga
sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana
biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan
alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang
pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi.


Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan
kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat
keras dan lunak. Contoh sarana yang berupa perangkat keras: papan tulis,
penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana
yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas (LT),
aturan permainan dan lain sebagainya.


Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi
sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana.
                                                2
Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 ) cm       . Kartu bilangan tersebut dapat

                                                                                 2
berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang
   bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau
   memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut
   berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam
   pembelajaran   matematika     diperlukan   teknik   yang   tepat,   yaitu   dengan
   mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai.


C. Fungsi Alat Peraga
   Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga
   dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan
   kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan
   pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan
   tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat
   peraga.


   Secara umum fungsi alat peraga adalah:
      1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika
      2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep
      3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika
         dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata.


D. Jenis-jenis Alat Peraga Matematika


Sebagian contoh jenis model alat peraga matematika adalah sebagai berikut:
1. Model Bangun-Bangun Datar
Tujuan
Untuk membantu siswa memahami bentuk-bentuk bangun datar dan sifat-sifatnya


Gambar Alat




                                                                                     3
Petunjuk Penggunaan
  •   Alat peraga ini dapat digunakan dengan berbagai tujuan pembelajaran
      matematika sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan dalam
      suatu pembelajaran.
  •   Penggunaan paling sederhana adalah pengenalan bentuk-bentuk dasar bangun
      datar geometri
  •   Penggunaan yang lain adalah untuk mengenalkan unsur-unsur suatu bangun datar:
      sisi, titik, sudut, titik sudut, diagonal, untuk kelas yang lebih tinggi dengan
      penggunaan yang terbatas dapat pula dikenalkan dengan sudut dalam dan sudut
      luar, garis tinggi, dan lain-lain.
  •   Penggunaan yang lain adalah pengenalan sifat-sifat umum beberapa bangun datar
      geometri, terutama dalam kegiatan klasifikasi. Dalam hal ini, bangun datar di atas
      dapat dikelompokanke dalam tiga kelas: segitiga, segiempat dan lingkaran.
  •   Penggunaan dalam tingkat yang lebih tinggi adalah pengenalan sifat-sifat khusus
      beberapa bangun datar. Contohnya bahwa belah ketupat memiliki sifat antara
      lain: memiliki empat sisi yang sama panjang, memiliki 2 pasang sudut sama besar,
      memiliki dua pasang sisi yang sejajar memiliki sepasang diagonal yang saling
      tegak lurus, dan lain-lain.




                                                                                      4
•   Siswa juga dapat dikenalkan dengan sifat keakraban di antara bangun-bangun
       datar tersebut. Misalnya, mengapa persegi atau bujursangkar dapat disebut
       persegipanjang, mengapa jajarangenjang termasuk trapesium.


2. Model Bangun Ruang Masif
Tujuan
Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang
dan keterampilan spatial.


Gambar Alat




Petunjuk Penggunaan
   •   Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai bentuk-
       bentuk bangun ruang geometris sederhana. Mengenai sifat-sifat yang berhubungan
       dengan rusuk, titik sudut, sisi, dan lain-lain sebaiknya menggunakan bangun ruang
       transparan atau kerangka. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk
       penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah
       rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang.
   •   Bangun ruang masif tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua jenis: prisma dan
       limas. Bangun-bangun prisma adalah balok, kubus, dan tabung, sedangkan
       bangun-bangun limas adalah kerucut dan limas.




                                                                                      5
3. Model Kerangka Bangun Ruang
Tujuan
Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang
dan keterampilan spatial.


Gambar Alat




Petunjuk Penggunaan
   •   Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-
       sifat yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, diagonal bidang dan
       diagonal ruang. Yaitu dalam menentukan jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah
       rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang.
   •   Alat peraga ini cocok juga digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat
       rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lain-lain




                                                                                           6
4. Model Bangun Ruang Transparan


Tujuan
Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun
ruang dan keterampilan spatial.


Gambar Alat




Petunjuk Penggunaan
   •   Alat peraga ini berbeda dengan alat peraga bangun ruang masif atau pun kerangka
       bangun ruang.
   •   Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-
       sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lain-
       lain. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam
       hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas
       permukaan, maupun volume bangun ruang.
   •   Khusus alat peraga tabung dan kerucut transparan, haruslah hati-hati dalam
       menjelaskan tentang keberadaan titik sudut, rusuk, maupun sisi.
          o Untuk pembelajaran di SD
              Pengenalan titik sudut tabung dan kerucut dapat dimulai dengan memberi
              pengertian yang konteks dengan pemahaman siswa, misalnya mengartikan
              titik sudut sebagai pojok yang runcing, sisi sebagai permukaan yang ”halus”
              (rata maupun lengkung), dan rusuk sebagai bertemunya dua permukaan.
              Dengan demikian, beberapa rumus seperti rumus Euler, tidak berlaku pada
              bangun ruang yang memiliki permukaan lengkung, seperti tabung dan
              kerucut.

                                                                                        7
o Untuk pembelajaran di SMP
               Pengenalan rusuk tabung dan kerucut dapat melalui pengertian yang lebih
               mendekati definisi formal, misalnya titik sudut sebagai perpotongan dua
               rusuk. Rusuk dan sisi diberi pengertian dengan cara yang sama seperti di
               SD. Dengan demikian di SMP apa yang disebut titik sudut pada kerucut
               berubah menjadi”puncak” kerucut.
            o Untuk pembelajaran di SMA
               Di tingkat SMA, pengenalan definisi formal sudah harus disuguhkan.
               Pengertian-pengertian berikut: titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk,
               rusuk sebagai perpotongan dua sisi.


5.       Model Kartu Pecahan Biasa-Persen
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan
persen


Gambar Alat Peraga




              1          20%
              2                                      1          100%
                                                     5


Petunjuk Penggunaan
     •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
         ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
     •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
         (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
         dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
     •   Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan persen. Contoh pada
         peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 20 % yang digabung
         dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi
         tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun
         bentuknya berbeda).
                                                                                           8
•   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
           o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
              kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
              kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
              yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
              pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
              mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
              Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
              sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
           o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
              mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
              berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
              seperti pada cara pertama.


6. Model Kartu Pecahan Biasa-Desimal
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan
desimal.


Gambar Alat Peraga



                   1          0,2
                   2




                                       1          0,75
                                       5


Petunjuk Penggunaan
   •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
       ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.


                                                                                     9
•   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
         (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
         dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
     •   Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan DESIMAL. Contoh pada
         peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 0,2 yang digabung
         dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi
         tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun
         bentuknya berbeda).


     •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
            o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
               kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
               kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
               yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
               pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
               mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
               Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
               sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
            o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
               mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
               berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
               seperti pada cara pertama.


7.       Model Kartu Pecahan Senilai
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk-bentuk pecahan
senilai.


Gambar Alat Peraga




                 7           3
                 28          24

                                                                                          10
6            7
                                         48          56

Petunjuk Penggunaan
  •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
      ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
  •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
      (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
      dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
  •   Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan biasa lainnya yang senilai
      Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 3/24
      yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan
      6/48. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama
      (walaupun bentuknya berbeda).
  •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
         o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
            kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
            kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
            yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
            pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
            mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
            Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
            sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
         o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
            mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
            berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
            seperti pada cara pertama.


8. Model Kartu Pembagian
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai pembagian pada bilangan asli




                                                                                       11
Gambar Alat Peraga




         36 : 9         6:2




                                    27 : 9          24 : 8


Petunjuk Penggunaan
  •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
      ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
  •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
      (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
      dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
  •   Sisi hasil bagi dua buah bilangan harus disambung dengan sisi hasil bagi dua buah
      bilangan lain sehingga memiliki nilai yang sama. Contoh pada peragaan kartu di
      atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 6:2 yang digabung dengan kartu
      sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 27:9. Kedua sisi tersebut dapat
      disambung karena memuat hasil pembagian yang sama yaitu 3.
  •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
         o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
            kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
            kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
            yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
            pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
            mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
            Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
            sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
         o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
            mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
            berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
            seperti pada cara pertama.
                                                                                       12
8. Model Kartu Trigonometri
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai sudut istimewa.


Gambar Alat Peraga




           Cos 450           1 3
                             2



                                 Sin 600            1


Petunjuk Penggunaan
   •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
       ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
   •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
       (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
       dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
   •   Sisi nilai trigonometri suatu sudut harus disambung dengan sisi bilangan yang
       merupakan nilai dari sudut tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu
       sebelah kiri memiliki sisi kanan sin 600 yang digabung dengan kartu sebelah kanan
       yang sisi kirinya memuat bilangan (1√3)/2. Kedua sisi tersebut dapat disambung
       karena memuat nilai yang sama.
   •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
          o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
             kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
             kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
             yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
             pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
             mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
                                                                                        13
Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
               sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
            o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
               mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
               berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
               seperti pada cara pertama.


10.    Model Kartu Logaritma
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu
bilangan.


Gambar Alat Peraga




         log 10            -3                    log 0,01 3log 1
                                                              27

Petunjuk Penggunaan
   •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
       ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
   •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
       (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
       dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
   •   Sisi logaritma suatu bilangan harus disambung dengan sisi nilai logaritma dari
       bilangan tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri
       memiliki sisi kanan -3 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya
       memuat bilangan log 0,01. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat
       nilai yang sama.
   •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
            o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
               kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
               kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
               yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
               pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
                                                                                        14
mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
              Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
              sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
            o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
              mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
              berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
              seperti pada cara pertama.


11.    Model Kartu Fungsi Kuadrat- Grafik
Tujuan
Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu
bilangan.
Gambar Alat Peraga


              y
                                 D=0
                                 dan
                          x      a>0



                                   y
                                                        D≥0
                                                        dan
                                                x       a>0



Petunjuk Penggunaan
   •   Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah
       ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu.
   •   Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot
       (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang
       dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa.
   •   Sisi gambar grafik harus disambung dengan sisi syarat aljabarnya. Contoh pada
       peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan D=0 dan a>0 yang
       digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat gambar grafik


                                                                                        15
fungsi kuadrat yang sesuai dengan syarat aljabar tersebut. Kedua sisi tersebut
       dapat disambung karena memuat nilai yang sama.
   •   Mengenai pola permainan dapat pula beragam
          o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah
             kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah
             kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya
             yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila
             pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia
             mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai.
             Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling
             sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi.
          o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain
             mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain
             berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara
             seperti pada cara pertama.


12.    Model Klinometer
Tujuan
Untuk mengukur jurusan tiga angka suatu tempat dilihat dari suatu tempat tertentu.


Gambar Alat:




Petunjuk Penggunaan:
   °   Posisikan kaki A dengan arah horizontal
   °   Lalu, arahkan kaki B dengan membidik/menginai lewat pipa ke objek yang hendak
       diukur sudut elevasinya.
   °   Baca besar sudut yang ditunjukkan oleh benang, misalkan terbaca 70o.

                                                                                     16
°   Maka, besar sudut elevasi = besar sudut siku-siku – 70o = 90o – 70o = 20o.


Catatan: Setelah mengetahui sudut elevasi (atau depresi) kita dapat melanjutkan
menghitung ketinggian (kedalaman) dengan menggunakan perbandingan trigonometri
atau fungsi trigonometri.


13.    Model Luas Jajaran Genjang
Tujuan
Untuk menunjukan rumus luas jajaran genjang


Gambar Alat Peraga


                                              LUAS JAJARAN GENJANG




Petunjuk Penggunaan
   •   Aturlah keeping-keping hingga memenuhi bingkai jajaran genjang
   •   Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegipanjang
   •   Ini menunjukan luas persegipanjang sama dengan luas jajarangenjang
   •   Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan alas dan tinggi
       jajarangenjang, maka rumus luas jajarangenjang adalah alas x tinggi




                                                                                    17
14.    Model Luas Layang-Layang
Tujuan
Untuk menunjukan rumus luas layang-layang
Gambar Alat Peraga

                                         LUAS LAYANG-LAYANG




Petunjuk Penggunaan
   •   Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai layang-layang
   •   Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegi
       panjang
   •   Ini menunjukan luas persegi panjang sama dengan luas layang-layang
   •   Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan setengah diagonal yang
       satu dan diagonal layang-layang lain, maka rumus luas layang-layang adalah
       setengah kali diagonal yang satu kali diagonal yang lain atau secara umum
         1
       L= x d1 x d 2
         2




                                                                                       18
15. Model Luas Lingkaran
Tujuan
Untuk menunjukan/menurunkan rumus luas ligkaran secara geometris


Gambar Alat Peraga



                            PERAGA LUAS LINGKARAN




Petunjuk Penggunaan
   •   Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai lingkaran
   •   Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai
       ”persegipanjang”
   •   Ini menunjukkan luas persegipanjang sama dengan luas lingkaran. Bentuk
       persegipanjang itu mendekati sempurna bila kepingan juring lingkaran mendekati
       sebuah garis
   •   Oleh karena jari-jari lingkaran menjadi lebar persegipanjang dan setengah keliling
       lingkaran menjadi panjang persegipanjang maka luas lingkaran adalah p x l =
       1
         2π r x r = π r 2
       2

                                                                                      19
16.   Model Menara Hanoi
Fungsi / Kegunaan
Untuk menemukan barisan bilangan melalui pola bilangan dengan cara bermain teka-teki


Gambar Alat




Petunjuk Kerja :
Tujuan :
Memindahkan susunan cakram satu per satu dari suatu tiang A ke tiang lain ( B atau C )
sehingga susunan cakram sama dengan keadaan semula.
Aturan :
Setiap kali memindahkan satu cakram hanya dapat diletakkan di atas cakram yang lebih
besar. (tidak boleh cakram besar di atas cakram kecil). Untuk ini 2 tiang yang ada dapat
digunakan secara bergantian.




                                                                                         20
17.    Model Peraga Peluang
Tujuan: Untuk melakukan eksperimen peluang/probabilitas empiris.
Gambar Alat Peraga




Petunjuk Penggunaan
Koin dan Dadu
   •   Lantunkan koin/dadu ke atas , di atas sebuah bidang datar (lantai atau meja)
   •   Perhatikan hasil yang terjadi apakah angka atau gambar untuk koin dan angka
       yang muncul untuk dadu
   •   Catatlah hasil yang terjadi pada sebuah tabel/ daftar
   •   Lakukan pengulangan dengan cara yang sama dan catat hasilnya pada
       tabel/daftar
   •   Hitung nilai peluang dari suatu kejadian


Kartu Bridge
   •   Kocok kartu sampai rata
   •   Ambil satu kartu atau lebih dan lihat kartu apa yang terambil
   •   Catat kartu yang terambil dalam tabel/daftar
   •   Lakukang pengulangan dengan cara yang sama
   •   Hitung peluang kartu yang dikehendaki


18. Model Geometris ( a – b )2 = a2 – 2ab + b2
Tujuan
Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a – b )2 = a2 – 2ab + b2 secara geometris sebagai
langkah menuju abstraksi konsep aljabar




                                                                                          21
Gambar Alat


                        (a-b)2 = a2 – 2ab + b2
                                                                       b2

              b
                                                                             ab


      a

                                                                       (a-b)2
                                                                                           ab



  Bingkai tempat meletakan keping-keping                                   Keping-keping


Petunjuk Penggunaan:
  °       Perhatikah bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah a sehingga luasnya a2 .
  °       Masukan satu keping (a-b)2 dan 2 keping ab seperti gambar di bawah.
  °       Dengan demikian bingkai a2 dipenuhi oleh satu keping (a-b)2 dan 2 keping ab tetapi
          kedua keeping ab saling bertumpang tindih seluas b2. Ini dapat diperagakan dengan
          menambah keeping b2 pada daerah yang beririsan/tumpang tindih tersebut.
  °       Dengan demikian luas kotak bingkai a2 sama dengan (a–b)2 + 2ab – b2 . Jika ditulis:
                  (a – b)2 + 2ab – b2 = a2 atau (a – b)2 = a2 – 2ab + b2



                           (a-b)2 = a2 – 2ab + b2
                                                                            b2
                                     ab
                  b




          a                      (a-b)2
                                                    ab




                                                                                                22
19. Model Geometris ( a + b )(a – b) = a2 – b2

Tujuan
Untuk membantu siswa memahami rumus aljabar dasar

Gambar Alat


                  (a+b)(a-b)2 = a2 – b2




                                                                      (i)
       a
                                                        a-b


              a                       a+b                                   (iii)


                                                              (ii)




Petunjuk Penggunaan
   °   Perhatikan bahwa bingkai di sebelah kiri alat peraga di atas berbentuk
       persegipanjang dengan luas adalah (a + b)(a – b).
   °   Masukkan kepin (i) dan (ii) ke dalam bingkai di sebelah kiri tersebut. Jumlah luas
       kedua keping tersebut menunjukkan (a+b)(a-b)

                                (a+b)(a-b)2 = a2 – b2




                   a
                                                                a-b


                           a                        a+b




                                                                                        23
°   Lalu pindahkan kedua buah keping tersebut ke bingkai sebelah kanan. Tetapi ada
       bagian yang tidak dapat dipenuhi keping, (lihat gambar di bawah)
   °   Untuk melengkapinya dibutuhkan keping (iii)

                              (a+b)(a-b) = a2 – b2




                  a                                     a-b


                         a                      a+




   °   Luas bingkai di sebelah kanan adalah a2. Sementara luas keping (iii) adalah b2
   °   Maka dengan demikian diperoleh bahwa a2 = (a+b)(a-b) + b2 atau
       (a+b)(a-b) = a2 – b2


20.    Model Geometris ( a + b )2 = a2 + 2ab + b2
Tujuan
Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a + b )2 = a2 + 2ab + b2 secara geometris sebagai
langkah menuju abstraksi konsep aljabar.
Gambar Alat


                  (a+b)2 = a2 +2ab+ b2


              b
                                                           ab        b2
              a

                                                      a2
                                                                     ab


                        a                 b

          Bingkai tempat meletakan                     Keping-keping
          keping-keping

                                                                                        24
Petunjuk Penggunaan
  °   Perhatikan bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah (a+b) sehingga luasnya (a+b)2 .
  °   Masukkan potongan-potongan a2, ab, dan b2 seperti gambar di bawah sehingga luas
      kotak bingkai tsb adalah a2 + 2ab + b2 .
  °   Dengan demikian dapat ditunjukkan (a+b)2 = a2 + 2ab + b2 .

                    (a+b)2 = a2 +2ab+ b2


                b         ab
                                           b2


                a
                          a2           ab




                          a                 b




  E. Alat Hitung Matematika

      Alat hitung matematika merupakan seperangkat media yang digunakan sebagai
      alat bantu untuk menghitung dan atau mengoperasikan dua bilangan atau lebih.
      Perkembangan alat hitung matematika mencirikan tingkat operasi matematika,
      mulai dari alat yang sederhana untuk perhitungan sederhana sampai ke alat yang
      lebih sanggih untuk perhitungan yang kompleks.


      Alat hitung matematika yang sederhana diantaranya yaitu jari-jari tangan atau
      jari-jari kaki kita, batang lidi atau bisa batu kerikil yang biasanya hanya
      digunakan untuk operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
      pembagian) dengan angka-angka dibawah 100. Kemudian berkembang dengan alat
      abacus yang sekarang digunakan untuk pembelajaran aritmatika atau sempoa.


      Alat yang lebih moderen diantaranya kalkulator dan komputer. Jenis kalkulator
      pun beragam mulai dari jenis kalkulator yang hanya digunakan untuk operasi
      penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat dan akar sampai pada
                                                                                      25
pengolahan data statistik dan tampilan grafik. Komputer dengan softwarenya
   bahkan bisa lebih kompleks disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Program
   yang mudah dan disetiap komputer sudah ada yaitu program excel. Dengan
   program excel perhitungan matematika dan pengolahan statistika bisa dilakukan
   dengan cepat dan mudah.


4. Tugas

   1. Jelaskan pengertian Alat peraga Matematika!

   2. Jelaskan fungsi alat peraga matematika dan alat hitung matematika dalam
      pembelajaran?

   3. Sebutkan minimal 3 jenis alat peraga dan alat hitung matematika selain yang
      dijelaskan dalam bahan ajar ini dan jelaskan pula keterkaitannya dengan
      materi matematika yang akan dipelajari!


5. Evidence of Learning dan Indicator

No Soal    Evidence of Learning         Indikator
   1       Jawaban soal                 - pengertian alat peraga matematika

   2.      Jawaban soal                 - minimal 3 fungsi alat peraga dan
                                          alat hitung matematik

   3.      Jawaban soal                 - minimal 3 jenis alat peraga dan
                                          alat hitung matematika




                                                                              26
Daftar Pustaka



Pujiati., Dra., M.Pd. (2004). Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika
     SMP. PPPPTK Matematika. Yogyakarta

Ruseffendi. E.T,. Prof., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (2005). Dasar-Dasar Matematika Modern dan
    Komputer Untuk Guru. Edisi Ke Lima. Tarsito. Bandung

Sobel. Max.A dan Evan M. Maletsky. (2001). Mengajar Matematika. Sebuah Buku Sumber
    Alat Peraga, Aktivitas dan Strategi. Erlangga. Jakarta




                                                                                   27

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019
Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019
Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019Heri Suryono
 
LKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan KubusLKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan KubusElisa Sari
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterSherly Anggraini
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTprofkhafifa
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Rudy Restanto
 
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxPPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxIndartiIndarti2
 
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...Muhammad Iqbal
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiNety24
 
RPP Luas Permukaan Kubus dan Balok
RPP Luas Permukaan Kubus dan BalokRPP Luas Permukaan Kubus dan Balok
RPP Luas Permukaan Kubus dan BalokElisa Sari
 
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2Kevin Arthur
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxAsep Saepullah
 
LKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKalaLKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKalarifal jusnawan
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungNety24
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Yusrina Fitriani Ns
 
RPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATARRPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATARNety24
 
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaranRpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaranShella Novilasari
 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1astrioktawahyuni
 

La actualidad más candente (20)

Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019
Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019
Kisi kisi+kreteri praktek matematika 2019
 
LKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan KubusLKS Volume Balok dan Kubus
LKS Volume Balok dan Kubus
 
Contoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semesterContoh program tahunan dan program semester
Contoh program tahunan dan program semester
 
Bangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPTBangun Ruang PPT
Bangun Ruang PPT
 
Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1Lembar observasi guru 1
Lembar observasi guru 1
 
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptxPPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
PPT_MODUL 7_SISTEM KOORDINAT final.pptx
 
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
MODUL AJAR SD GEOMETRI FASE C KELAS 5 JARING-JARING BANGUN KUBUS DAN BALOK (m...
 
LKPD SEGIEMPAT
LKPD SEGIEMPATLKPD SEGIEMPAT
LKPD SEGIEMPAT
 
LKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsiLKPD materi relasi dan fungsi
LKPD materi relasi dan fungsi
 
RPP Luas Permukaan Kubus dan Balok
RPP Luas Permukaan Kubus dan BalokRPP Luas Permukaan Kubus dan Balok
RPP Luas Permukaan Kubus dan Balok
 
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
PPT Penyajian Data Kelas 7 Semester 2
 
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docxRPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
RPP BERDIFERENSIASI MTK2.docx
 
LKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKalaLKPD Perbandingan dan SKala
LKPD Perbandingan dan SKala
 
Bangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkungBangun ruang sisi lengkung
Bangun ruang sisi lengkung
 
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
Rpp 'Bilangan Bulat' -SMP kelas VII-
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 
RPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATARRPP BANGUN DATAR
RPP BANGUN DATAR
 
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaranRpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
Rpp matematika tentang keliling dan luas lingkaran
 
Lkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deretLkpd barisan dan deret
Lkpd barisan dan deret
 
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
PPT Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX Semester 1
 

Similar a Alat peraga

1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2Had'di Imam Imam
 
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptx
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptxAlat Peraga Nyata dan Maya.pptx
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptxzainnadaan
 
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAMEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAAna Safrida
 
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANGRPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANGHanifa Zulfitri
 
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranRpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranandri setiawan
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIRini Rahayu
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Guruku
 
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptxKELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptxLesmariaHutagalung1
 
Pengertian dan Penggunaan Flipchart
Pengertian dan Penggunaan FlipchartPengertian dan Penggunaan Flipchart
Pengertian dan Penggunaan Flipchartmedinaprsty
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 1
Nota ulangkaji mte3114   topik 1Nota ulangkaji mte3114   topik 1
Nota ulangkaji mte3114 topik 1LeeChing Tan
 
Tugas ujan tengah semester
Tugas ujan tengah semesterTugas ujan tengah semester
Tugas ujan tengah semesterupoyavin
 

Similar a Alat peraga (20)

1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 21. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
1. rpp gambar teknik kelas x 2013 1 & 2
 
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptx
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptxAlat Peraga Nyata dan Maya.pptx
Alat Peraga Nyata dan Maya.pptx
 
PPT MODUL 2.pptx
PPT MODUL 2.pptxPPT MODUL 2.pptx
PPT MODUL 2.pptx
 
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKAMEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
 
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANGRPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
RPP KTSP PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG
 
Macam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematikaMacam macam alat peraga matematika
Macam macam alat peraga matematika
 
RPP Mat VII.6
RPP Mat VII.6RPP Mat VII.6
RPP Mat VII.6
 
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuranRpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
Rpp kurikulum-2013-per-2b-pnjk-ukuran
 
Nl geometri
Nl   geometriNl   geometri
Nl geometri
 
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLIMakalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
Makalah Alat Peraga PENAPATI DE POLI
 
Artikel karya ilmiah samsul
Artikel karya ilmiah samsulArtikel karya ilmiah samsul
Artikel karya ilmiah samsul
 
Rencana pelaksanaan pembelajara salmira
Rencana pelaksanaan pembelajara salmiraRencana pelaksanaan pembelajara salmira
Rencana pelaksanaan pembelajara salmira
 
Bab i samsul
Bab  i samsulBab  i samsul
Bab i samsul
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
 
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptxKELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
KELOMPOK 2 MEDIA DAN BAHAN MANIPULATIF.pptx
 
Pengertian dan Penggunaan Flipchart
Pengertian dan Penggunaan FlipchartPengertian dan Penggunaan Flipchart
Pengertian dan Penggunaan Flipchart
 
Rpp Prisma dan Limas
Rpp Prisma dan LimasRpp Prisma dan Limas
Rpp Prisma dan Limas
 
4. MEDIA GTL KD 3.1.pptx
4. MEDIA GTL KD 3.1.pptx4. MEDIA GTL KD 3.1.pptx
4. MEDIA GTL KD 3.1.pptx
 
Nota ulangkaji mte3114 topik 1
Nota ulangkaji mte3114   topik 1Nota ulangkaji mte3114   topik 1
Nota ulangkaji mte3114 topik 1
 
Tugas ujan tengah semester
Tugas ujan tengah semesterTugas ujan tengah semester
Tugas ujan tengah semester
 

Más de Lukman

Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Lukman
 
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamKitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamLukman
 
Hadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanHadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanLukman
 
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggrisLukman
 
Motivasi belajar anak
Motivasi belajar anakMotivasi belajar anak
Motivasi belajar anakLukman
 
Tercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemTercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemLukman
 
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Lukman
 
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Lukman
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Lukman
 
Pengertian matematika
Pengertian matematikaPengertian matematika
Pengertian matematikaLukman
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiLukman
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematisLukman
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahLukman
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektifLukman
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanLukman
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaLukman
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualLukman
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektifLukman
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutLukman
 
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenPersamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenLukman
 

Más de Lukman (20)

Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013Modul persiapan un matematika smp 2013
Modul persiapan un matematika smp 2013
 
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkamKitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
Kitab hadits bulughul maram min adillatil ahkam
 
Hadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhanHadits dhaif-ramadhan
Hadits dhaif-ramadhan
 
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris16 tenses-dalam-bahasa-inggris
16 tenses-dalam-bahasa-inggris
 
Motivasi belajar anak
Motivasi belajar anakMotivasi belajar anak
Motivasi belajar anak
 
Tercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiemTercipta untukmu by kiem
Tercipta untukmu by kiem
 
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
Angketmotivasisiswa 110502073509-phpapp01
 
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
Mengembang kemampuan-berpikir-matematika1
 
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
Proses berfikfir (asimilasi dan akomodasi)
 
Pengertian matematika
Pengertian matematikaPengertian matematika
Pengertian matematika
 
Strategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasiStrategi penalaran dan komunikasi
Strategi penalaran dan komunikasi
 
Proses berfikir matematis
Proses berfikir matematisProses berfikir matematis
Proses berfikir matematis
 
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalahPeningkatan kemampuan pemecahan masalah
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektif
 
Operasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahanOperasi hitung bilangan pecahan
Operasi hitung bilangan pecahan
 
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematikaMengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
Mengoptimalkan kemampuan berpikir matematika
 
Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstualPendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual
 
Berpikir reflektif
Berpikir reflektifBerpikir reflektif
Berpikir reflektif
 
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjutKemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
Kemampuan berpikir matematis tingkat lanjut
 
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponenPersamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
Persamaan, fungsi, dan pertidaksamaan eksponen
 

Alat peraga

  • 1. 1. Uraian Materi ALAT PERAGA MATEMATIKA A. Pendahuluan Objek matematika adalah benda pikiran yang sifatnya abstrak dan tidak dapat diamati dengan pancaindra. Karena itu wajar apabila matematika tidak mudah dipahami oleh kebanyakan siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam mempelajari suatu konsep/prinsip-prinsip matematika diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret), yaitu media alat peraga yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berfikir abstrak. Bagi siswa sekolah menengah meskipun sudah melalui tahap ”operasi konkret”, dan ”operasi formal”, namun dalam pembelajaran matematika masih diperlukan penggunaan alat peraga secara intensif. Hal itu disebabkan karena penguasaan konsep matematika yang telah diperoleh di sekolah sebelumnya masih samar- samar atau lemah sekali. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pembelajaran matematika menjadi sangat ”strategis dan rawan”. Strategis dalam arti bahwa pembelajaran matematika di SMK merupakan pemantapan konsep, untuk kelanjutan studi matematika di tingkat selanjutnya. Rawan dalam arti, jika para guru matematika kurang peduli dengan kelemahan penguasaan konsep atau teorema yang ada pada kebanyakan siswanya, maka kesalahan konsep itu akan berlanjut yang dipastikan akan menimbulkan kesulitan dalam pembelajaran matematikanya. Oleh karena itu dalam rangka upaya agar pada akhir studinya para siwa dapat menguasai konsep-konsep dan teorema matematika, maka penggunaan alat peraga dan alat hitung matematika pada pembelajaran topik-topik tertentu sangat perlu diperhatikan. B. Pengertian Alat Peraga Alat peraga merupakan bagian dari media, oleh karena itu istilah media perlu dipahami lebih dahulu sebelum dibahas mengenai pengertian alat peraga lebih lanjut. Media pengajaran diartikan sebagai semua benda yang menjadi perantara
  • 2. terjadinya proses belajar, dapat berwujud perangkat lunak, maupun perangkat keras. Berdasarkan fungsinya media pengajaran dapat berbentuk alat peraga dan sarana. Alat peraga merupakan media pengajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari (Elly Estiningsih, 1994). Alat peraga matematika adalah seperangkat benda konkret yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsip-prinsip dalam matematika (Djoko Iswadji, 2003:1). Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkret yang dapat dilihat, dipegang, diputarbalikkan sehingga dapat lebih mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah untuk menurunkan keabstrakan konsep agar siswa mampu menangkap arti konsep tersebut. Sebagai contoh, benda-benda konkret di sekitar siswa seperti buah- buahan, pensil, buku, dan sebagainya. Dengan benda-benda tersebut siswa dapat membilang banyaknya anggota dari kumpulan suatu benda sampai menemukan bilangan yang sesuai pada akhir membilang. Contoh lainnya, model-model bangun datar, bangun ruang dan sebagainya. Dari segi pengadaannya alat peraga dapat dikelompokan sebagai alat peraga sederhana dan alat peraga buatan pabrik. Pembuatan alat peraga sederhana biasanya memanfaatkan lingkungan sekitar dan dapat dibuat sendiri. Sedangkan alat peraga buatan pabrik pada umumnya berupa perangkat keras dan lunak yang pembuatannya memiliki ketelitian ukuran serta memerlukan biaya tinggi. Sarana merupakan media pengajaran yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan kegiatan belajar. Seperti halnya alat peraga, sarana juga dapat berupa perangkat keras dan lunak. Contoh sarana yang berupa perangkat keras: papan tulis, penggaris, jangka, kartu permainan, dan sebagainya. Sedangkan contoh sarana yang berupa perangkat lunak antara lain: lembar kerja (LK), lembar tugas (LT), aturan permainan dan lain sebagainya. Kadang-kadang suatu media dapat berfungsi ganda, pada saat tertentu berfungsi sebagai alat peraga dan pada saat yang lain dapat berfungsi sebagai sarana. 2 Contoh kartu bilangan berukuran (10 x 10 ) cm . Kartu bilangan tersebut dapat 2
  • 3. berfungsi sebagai alat peraga ketika digunakan untuk mengenalkan lambang bilangan, namun pada saat digunakan dalam perlombaan untuk menutup atau memasangkan dengan kartu bilangan lain yang senilai, maka kartu tersebut berfungsi sebagai sarana belajar. Oleh karena itu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika diperlukan teknik yang tepat, yaitu dengan mempertimbangkan waktu penggunaan dan tujuan yang akan dicapai. C. Fungsi Alat Peraga Suatu hal yang perlu mendapat perhatian adalah teknik penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan dan jenis alat peraga mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran. Agar dapat memilih dan menggunakan alat peraga sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, maka perlu diketahui fungsi alat peraga. Secara umum fungsi alat peraga adalah: 1. sebagai media dalam menanamkan konsep-konsep matematika 2. sebagai media dalam memantapkan pemahaman konsep 3. sebagai media untuk menunjukan hubungan antara konsep matematika dengan dunia di sekitar kita serta aplikasi konsep dalam kehidupan nyata. D. Jenis-jenis Alat Peraga Matematika Sebagian contoh jenis model alat peraga matematika adalah sebagai berikut: 1. Model Bangun-Bangun Datar Tujuan Untuk membantu siswa memahami bentuk-bentuk bangun datar dan sifat-sifatnya Gambar Alat 3
  • 4. Petunjuk Penggunaan • Alat peraga ini dapat digunakan dengan berbagai tujuan pembelajaran matematika sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi yang diinginkan dalam suatu pembelajaran. • Penggunaan paling sederhana adalah pengenalan bentuk-bentuk dasar bangun datar geometri • Penggunaan yang lain adalah untuk mengenalkan unsur-unsur suatu bangun datar: sisi, titik, sudut, titik sudut, diagonal, untuk kelas yang lebih tinggi dengan penggunaan yang terbatas dapat pula dikenalkan dengan sudut dalam dan sudut luar, garis tinggi, dan lain-lain. • Penggunaan yang lain adalah pengenalan sifat-sifat umum beberapa bangun datar geometri, terutama dalam kegiatan klasifikasi. Dalam hal ini, bangun datar di atas dapat dikelompokanke dalam tiga kelas: segitiga, segiempat dan lingkaran. • Penggunaan dalam tingkat yang lebih tinggi adalah pengenalan sifat-sifat khusus beberapa bangun datar. Contohnya bahwa belah ketupat memiliki sifat antara lain: memiliki empat sisi yang sama panjang, memiliki 2 pasang sudut sama besar, memiliki dua pasang sisi yang sejajar memiliki sepasang diagonal yang saling tegak lurus, dan lain-lain. 4
  • 5. Siswa juga dapat dikenalkan dengan sifat keakraban di antara bangun-bangun datar tersebut. Misalnya, mengapa persegi atau bujursangkar dapat disebut persegipanjang, mengapa jajarangenjang termasuk trapesium. 2. Model Bangun Ruang Masif Tujuan Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Petunjuk Penggunaan • Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai bentuk- bentuk bangun ruang geometris sederhana. Mengenai sifat-sifat yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, dan lain-lain sebaiknya menggunakan bangun ruang transparan atau kerangka. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. • Bangun ruang masif tersebut dapat dikelompokan ke dalam dua jenis: prisma dan limas. Bangun-bangun prisma adalah balok, kubus, dan tabung, sedangkan bangun-bangun limas adalah kerucut dan limas. 5
  • 6. 3. Model Kerangka Bangun Ruang Tujuan Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Petunjuk Penggunaan • Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat- sifat yang berhubungan dengan rusuk, titik sudut, sisi, diagonal bidang dan diagonal ruang. Yaitu dalam menentukan jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. • Alat peraga ini cocok juga digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat-sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lain-lain 6
  • 7. 4. Model Bangun Ruang Transparan Tujuan Alat peraga untuk memudahkan pemahaman akan bentuk-bentuk dasar bangun ruang dan keterampilan spatial. Gambar Alat Petunjuk Penggunaan • Alat peraga ini berbeda dengan alat peraga bangun ruang masif atau pun kerangka bangun ruang. • Alat peraga ini lebih cocok untuk digunakan dalam menjelaskan mengenai sifat- sifat rusuk-rusuk sejajar, sama panjang, saling tegak lurus, berpotongan, dan lain- lain. Walaupun demikian tidak menutup kemungkinan untuk penggunaan dalam hal pembelajaran jumlah titik sudut, jumlah sudut, jumlah rusuk, jumlah sisi, luas permukaan, maupun volume bangun ruang. • Khusus alat peraga tabung dan kerucut transparan, haruslah hati-hati dalam menjelaskan tentang keberadaan titik sudut, rusuk, maupun sisi. o Untuk pembelajaran di SD Pengenalan titik sudut tabung dan kerucut dapat dimulai dengan memberi pengertian yang konteks dengan pemahaman siswa, misalnya mengartikan titik sudut sebagai pojok yang runcing, sisi sebagai permukaan yang ”halus” (rata maupun lengkung), dan rusuk sebagai bertemunya dua permukaan. Dengan demikian, beberapa rumus seperti rumus Euler, tidak berlaku pada bangun ruang yang memiliki permukaan lengkung, seperti tabung dan kerucut. 7
  • 8. o Untuk pembelajaran di SMP Pengenalan rusuk tabung dan kerucut dapat melalui pengertian yang lebih mendekati definisi formal, misalnya titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk. Rusuk dan sisi diberi pengertian dengan cara yang sama seperti di SD. Dengan demikian di SMP apa yang disebut titik sudut pada kerucut berubah menjadi”puncak” kerucut. o Untuk pembelajaran di SMA Di tingkat SMA, pengenalan definisi formal sudah harus disuguhkan. Pengertian-pengertian berikut: titik sudut sebagai perpotongan dua rusuk, rusuk sebagai perpotongan dua sisi. 5. Model Kartu Pecahan Biasa-Persen Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan persen Gambar Alat Peraga 1 20% 2 1 100% 5 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan persen. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 20 % yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). 8
  • 9. Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 6. Model Kartu Pecahan Biasa-Desimal Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk pecahan biasa dan desimal. Gambar Alat Peraga 1 0,2 2 1 0,75 5 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. 9
  • 10. Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan DESIMAL. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 0,2 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 1/5. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 7. Model Kartu Pecahan Senilai Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai bentuk-bentuk pecahan senilai. Gambar Alat Peraga 7 3 28 24 10
  • 11. 6 7 48 56 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi pecahan biasa harus disambung dengan sisi pecahan biasa lainnya yang senilai Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 3/24 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 6/48. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat bilangan yang sama (walaupun bentuknya berbeda). • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 8. Model Kartu Pembagian Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai pembagian pada bilangan asli 11
  • 12. Gambar Alat Peraga 36 : 9 6:2 27 : 9 24 : 8 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi hasil bagi dua buah bilangan harus disambung dengan sisi hasil bagi dua buah bilangan lain sehingga memiliki nilai yang sama. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan 6:2 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan 27:9. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat hasil pembagian yang sama yaitu 3. • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 12
  • 13. 8. Model Kartu Trigonometri Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai sudut istimewa. Gambar Alat Peraga Cos 450 1 3 2 Sin 600 1 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi nilai trigonometri suatu sudut harus disambung dengan sisi bilangan yang merupakan nilai dari sudut tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan sin 600 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan (1√3)/2. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. 13
  • 14. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 10. Model Kartu Logaritma Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu bilangan. Gambar Alat Peraga log 10 -3 log 0,01 3log 1 27 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi logaritma suatu bilangan harus disambung dengan sisi nilai logaritma dari bilangan tersebut. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan -3 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat bilangan log 0,01. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia 14
  • 15. mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 11. Model Kartu Fungsi Kuadrat- Grafik Tujuan Untuk membantu siswa menguasai pemahaman mengenai nilai-nilai logaritma suatu bilangan. Gambar Alat Peraga y D=0 dan x a>0 y D≥0 dan x a>0 Petunjuk Penggunaan • Pola permainan kartu ini seperti permainan kartu domino. Yang berbeda adalah ”nilai” yang sama dimuat tiap kartu. • Bila pada kartu domino, nilai tiap sisi kartu ditentukan oleh banyaknya dot (bulatan kecil), maka pada kartu ini, nilai tiap sisi ditentukan nilai bilangan yang dinyatakan dalam bentuk persen atau pecahan biasa. • Sisi gambar grafik harus disambung dengan sisi syarat aljabarnya. Contoh pada peragaan kartu di atas. Kartu sebelah kiri memiliki sisi kanan D=0 dan a>0 yang digabung dengan kartu sebelah kanan yang sisi kirinya memuat gambar grafik 15
  • 16. fungsi kuadrat yang sesuai dengan syarat aljabar tersebut. Kedua sisi tersebut dapat disambung karena memuat nilai yang sama. • Mengenai pola permainan dapat pula beragam o Bagi kepada masing-masing pemain sejumlah kecil kartu (misalnya 4 buah kartu). Pemain yang mendapat giliran pertama, menaruh/membuka sebuah kartu lebih dulu. Pemain selanjutnya mencari pada kartu yang dipegangnya yang memiliki sisi yang “senilai” dengan sisi kartu yang terbuka. Bila pemain yang mendapat giliran tidak memiliki kartu yang sesuai, maka ia mengambil pada tumpukan kartu hingga mendapatkan kartu yang sesuai. Pemain yang menang adalah pemain yang memiliki kartu habis atau paling sedikit, ketika permainan tidak dapat dilanjutkan lagi. o Bagi habis seluruh kartu ke semua pemain secara merata. Bila pemain mendapat giliran tidak dapat menjalankan kartunya, maka pemain berikutnya yang mendapat giliran. Pemenang ditentukan dengan cara seperti pada cara pertama. 12. Model Klinometer Tujuan Untuk mengukur jurusan tiga angka suatu tempat dilihat dari suatu tempat tertentu. Gambar Alat: Petunjuk Penggunaan: ° Posisikan kaki A dengan arah horizontal ° Lalu, arahkan kaki B dengan membidik/menginai lewat pipa ke objek yang hendak diukur sudut elevasinya. ° Baca besar sudut yang ditunjukkan oleh benang, misalkan terbaca 70o. 16
  • 17. ° Maka, besar sudut elevasi = besar sudut siku-siku – 70o = 90o – 70o = 20o. Catatan: Setelah mengetahui sudut elevasi (atau depresi) kita dapat melanjutkan menghitung ketinggian (kedalaman) dengan menggunakan perbandingan trigonometri atau fungsi trigonometri. 13. Model Luas Jajaran Genjang Tujuan Untuk menunjukan rumus luas jajaran genjang Gambar Alat Peraga LUAS JAJARAN GENJANG Petunjuk Penggunaan • Aturlah keeping-keping hingga memenuhi bingkai jajaran genjang • Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegipanjang • Ini menunjukan luas persegipanjang sama dengan luas jajarangenjang • Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan alas dan tinggi jajarangenjang, maka rumus luas jajarangenjang adalah alas x tinggi 17
  • 18. 14. Model Luas Layang-Layang Tujuan Untuk menunjukan rumus luas layang-layang Gambar Alat Peraga LUAS LAYANG-LAYANG Petunjuk Penggunaan • Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai layang-layang • Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai persegi panjang • Ini menunjukan luas persegi panjang sama dengan luas layang-layang • Oleh karena alas dan tinggi persegipanjang sama dengan setengah diagonal yang satu dan diagonal layang-layang lain, maka rumus luas layang-layang adalah setengah kali diagonal yang satu kali diagonal yang lain atau secara umum 1 L= x d1 x d 2 2 18
  • 19. 15. Model Luas Lingkaran Tujuan Untuk menunjukan/menurunkan rumus luas ligkaran secara geometris Gambar Alat Peraga PERAGA LUAS LINGKARAN Petunjuk Penggunaan • Aturlah keping-keping hingga memenuhi bingkai lingkaran • Kemudian pindahkan keseluruhan keping hingga memenuhi bingkai ”persegipanjang” • Ini menunjukkan luas persegipanjang sama dengan luas lingkaran. Bentuk persegipanjang itu mendekati sempurna bila kepingan juring lingkaran mendekati sebuah garis • Oleh karena jari-jari lingkaran menjadi lebar persegipanjang dan setengah keliling lingkaran menjadi panjang persegipanjang maka luas lingkaran adalah p x l = 1 2π r x r = π r 2 2 19
  • 20. 16. Model Menara Hanoi Fungsi / Kegunaan Untuk menemukan barisan bilangan melalui pola bilangan dengan cara bermain teka-teki Gambar Alat Petunjuk Kerja : Tujuan : Memindahkan susunan cakram satu per satu dari suatu tiang A ke tiang lain ( B atau C ) sehingga susunan cakram sama dengan keadaan semula. Aturan : Setiap kali memindahkan satu cakram hanya dapat diletakkan di atas cakram yang lebih besar. (tidak boleh cakram besar di atas cakram kecil). Untuk ini 2 tiang yang ada dapat digunakan secara bergantian. 20
  • 21. 17. Model Peraga Peluang Tujuan: Untuk melakukan eksperimen peluang/probabilitas empiris. Gambar Alat Peraga Petunjuk Penggunaan Koin dan Dadu • Lantunkan koin/dadu ke atas , di atas sebuah bidang datar (lantai atau meja) • Perhatikan hasil yang terjadi apakah angka atau gambar untuk koin dan angka yang muncul untuk dadu • Catatlah hasil yang terjadi pada sebuah tabel/ daftar • Lakukan pengulangan dengan cara yang sama dan catat hasilnya pada tabel/daftar • Hitung nilai peluang dari suatu kejadian Kartu Bridge • Kocok kartu sampai rata • Ambil satu kartu atau lebih dan lihat kartu apa yang terambil • Catat kartu yang terambil dalam tabel/daftar • Lakukang pengulangan dengan cara yang sama • Hitung peluang kartu yang dikehendaki 18. Model Geometris ( a – b )2 = a2 – 2ab + b2 Tujuan Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a – b )2 = a2 – 2ab + b2 secara geometris sebagai langkah menuju abstraksi konsep aljabar 21
  • 22. Gambar Alat (a-b)2 = a2 – 2ab + b2 b2 b ab a (a-b)2 ab Bingkai tempat meletakan keping-keping Keping-keping Petunjuk Penggunaan: ° Perhatikah bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah a sehingga luasnya a2 . ° Masukan satu keping (a-b)2 dan 2 keping ab seperti gambar di bawah. ° Dengan demikian bingkai a2 dipenuhi oleh satu keping (a-b)2 dan 2 keping ab tetapi kedua keeping ab saling bertumpang tindih seluas b2. Ini dapat diperagakan dengan menambah keeping b2 pada daerah yang beririsan/tumpang tindih tersebut. ° Dengan demikian luas kotak bingkai a2 sama dengan (a–b)2 + 2ab – b2 . Jika ditulis: (a – b)2 + 2ab – b2 = a2 atau (a – b)2 = a2 – 2ab + b2 (a-b)2 = a2 – 2ab + b2 b2 ab b a (a-b)2 ab 22
  • 23. 19. Model Geometris ( a + b )(a – b) = a2 – b2 Tujuan Untuk membantu siswa memahami rumus aljabar dasar Gambar Alat (a+b)(a-b)2 = a2 – b2 (i) a a-b a a+b (iii) (ii) Petunjuk Penggunaan ° Perhatikan bahwa bingkai di sebelah kiri alat peraga di atas berbentuk persegipanjang dengan luas adalah (a + b)(a – b). ° Masukkan kepin (i) dan (ii) ke dalam bingkai di sebelah kiri tersebut. Jumlah luas kedua keping tersebut menunjukkan (a+b)(a-b) (a+b)(a-b)2 = a2 – b2 a a-b a a+b 23
  • 24. ° Lalu pindahkan kedua buah keping tersebut ke bingkai sebelah kanan. Tetapi ada bagian yang tidak dapat dipenuhi keping, (lihat gambar di bawah) ° Untuk melengkapinya dibutuhkan keping (iii) (a+b)(a-b) = a2 – b2 a a-b a a+ ° Luas bingkai di sebelah kanan adalah a2. Sementara luas keping (iii) adalah b2 ° Maka dengan demikian diperoleh bahwa a2 = (a+b)(a-b) + b2 atau (a+b)(a-b) = a2 – b2 20. Model Geometris ( a + b )2 = a2 + 2ab + b2 Tujuan Untuk menunjukkan identitas aljabar ( a + b )2 = a2 + 2ab + b2 secara geometris sebagai langkah menuju abstraksi konsep aljabar. Gambar Alat (a+b)2 = a2 +2ab+ b2 b ab b2 a a2 ab a b Bingkai tempat meletakan Keping-keping keping-keping 24
  • 25. Petunjuk Penggunaan ° Perhatikan bahwa panjang sisi kotak bingkai adalah (a+b) sehingga luasnya (a+b)2 . ° Masukkan potongan-potongan a2, ab, dan b2 seperti gambar di bawah sehingga luas kotak bingkai tsb adalah a2 + 2ab + b2 . ° Dengan demikian dapat ditunjukkan (a+b)2 = a2 + 2ab + b2 . (a+b)2 = a2 +2ab+ b2 b ab b2 a a2 ab a b E. Alat Hitung Matematika Alat hitung matematika merupakan seperangkat media yang digunakan sebagai alat bantu untuk menghitung dan atau mengoperasikan dua bilangan atau lebih. Perkembangan alat hitung matematika mencirikan tingkat operasi matematika, mulai dari alat yang sederhana untuk perhitungan sederhana sampai ke alat yang lebih sanggih untuk perhitungan yang kompleks. Alat hitung matematika yang sederhana diantaranya yaitu jari-jari tangan atau jari-jari kaki kita, batang lidi atau bisa batu kerikil yang biasanya hanya digunakan untuk operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) dengan angka-angka dibawah 100. Kemudian berkembang dengan alat abacus yang sekarang digunakan untuk pembelajaran aritmatika atau sempoa. Alat yang lebih moderen diantaranya kalkulator dan komputer. Jenis kalkulator pun beragam mulai dari jenis kalkulator yang hanya digunakan untuk operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, pangkat dan akar sampai pada 25
  • 26. pengolahan data statistik dan tampilan grafik. Komputer dengan softwarenya bahkan bisa lebih kompleks disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Program yang mudah dan disetiap komputer sudah ada yaitu program excel. Dengan program excel perhitungan matematika dan pengolahan statistika bisa dilakukan dengan cepat dan mudah. 4. Tugas 1. Jelaskan pengertian Alat peraga Matematika! 2. Jelaskan fungsi alat peraga matematika dan alat hitung matematika dalam pembelajaran? 3. Sebutkan minimal 3 jenis alat peraga dan alat hitung matematika selain yang dijelaskan dalam bahan ajar ini dan jelaskan pula keterkaitannya dengan materi matematika yang akan dipelajari! 5. Evidence of Learning dan Indicator No Soal Evidence of Learning Indikator 1 Jawaban soal - pengertian alat peraga matematika 2. Jawaban soal - minimal 3 fungsi alat peraga dan alat hitung matematik 3. Jawaban soal - minimal 3 jenis alat peraga dan alat hitung matematika 26
  • 27. Daftar Pustaka Pujiati., Dra., M.Pd. (2004). Penggunaan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika SMP. PPPPTK Matematika. Yogyakarta Ruseffendi. E.T,. Prof., S.Pd., M.Sc., Ph.D. (2005). Dasar-Dasar Matematika Modern dan Komputer Untuk Guru. Edisi Ke Lima. Tarsito. Bandung Sobel. Max.A dan Evan M. Maletsky. (2001). Mengajar Matematika. Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas dan Strategi. Erlangga. Jakarta 27