SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Descargar para leer sin conexión
STRATEGI
PEMBELAJARAN
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)
2015
LUTFI KOTO
STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)
Oleh : Lutfi Koto
Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)A.
1. Penngertian SPI Menurut Para Ahli
Wina Sanjaya (2012 : 196)a.
Strategi pembelejaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan
pembelajaran yang menekan pada proses berfikir secara kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyaan
Ciri-ciri SPIB.
Berikut ini ciri-ciri SPI menurut Wina sanjaya (2012 : 196) adalah
sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran menenkankan kepada aktifitas siswa secara
maksima untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan
guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti
dari materi pelajaran itu sendiri.
2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diserahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, strategi pembelajaran menempatkan guru bukan sebagai sumber
belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa.
Aktifitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab
antara guru dan siswa. Oleh karena itu kemampuan guru dalam
2
menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan
inkuiri.
3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah
mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis,
atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses
mental. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya
dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka
dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya
menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan
berfikir secara optimal; namun sebaliknya, siswa akan dapat
mengembangkan kemampuan berfikirnya manakala ia bisa menguasai
materi pelajaran.
Lebih lanjut, Wina Sanjaya menjelaskan strategi pembelajaran inkuiri
akan efektif apabila :
1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu
permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam strategi
pembelajaran inkuiri penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan
utama pembelajaran, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu
pembuktian.
2. Jika bahan pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap
sesuatu.
3. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki
kemauan dan kemampuan berfikir. Strategi inkuiri akan kurang berhasil
diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemamapuan untuk
berfikir.
4. Jika jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak sehingga bisa
dikendalikan oleh guru.
5. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan
yang berpusat pada siswa.
3
Prinip-prinsip penggunaan SPIC.
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan
intelektual anak (Wina sanjaya : 2012). Menurut Piaget (dalam Sanjaya 2012)
Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu (1) maturation,
(2) physical experience, (3) sosial experience, (4) equilibration. Berdasarkan
teori yang dikemukakan oleh piaget diatas, Wina Sanjaya berpendapat bahwa
terhadap beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam
penggunaan SPI, yaitu :
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berfikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain
berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh
sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi seajuh
mana siswa beraktifitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari
“sesuatu” yang harus ditemukan oleh siswa melalui prose berfikir adalah
sesuatu yang dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab
itu setiap gagasan yang dikembangkan adalah gagasan yang dapat
ditemukan.
2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik
interaksi antra siswa meupun interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur
interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa
mengembangkan kemampau berfikirnya melalui interaksi mereka.
Kemampuan guru untuk mengatur interaksi pekerjaan mudah. Sering guru
terjebak oleh kondisi yang tidak tepat oleh kondisi interaksi itu sendiri.
Misalnya interaksi hanya berlangsung pada siswa yang hanya berlangsung
antar siswa yang mempunyai kemampuan berbicara saja walaupun pada
kenyataan pemahaman siswa tentang substansi permasalahan yang
4
diberikan sangat kurang; atau guru justru menanggalkan peran sebagai
pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah
guru sebgai penanya. Sebab, kemampuan siswa unuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berfikir.
Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah
inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jeis dan teknik bertanya perlu dikuasai
oleh setiap guru, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta
perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembagnkan
kemampuan, atau bertanya untuk menguji.
4. Prinsip Belajar untuk Berfikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berfikir (learning how to think), yakni proses
mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan;
baik otak reptil, otak imbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berfikir
adalah pemanfaatan dan pengunaan otak secara maksimal. Belajar yang
hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya dengan memaksa anak
untuk berfikir logis dan rasional, akan membuat anak dalam posisi “kering
dan hampa”. Oleh karena itu, belajar berfikir logis dan rasional perlu
didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan memasukkan
unsur-unsur yang dapat memerangi emosi, yaitu unsur estetika melalui
proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan.
5
5. Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan.
Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang
menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus
dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah mengembangkan hipotesis
dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya.
Langkah Pelaksanaan SPID.
Berikut ini langkah-langkah penggunaan SPI menurut Wina Sajaya
(2012 : 201) adalah : (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan
hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan
kesimpulan. Lebih lanjut Wina Sanjaya menjelaskan langkah-langkah
penggunaan SPI sebagai berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan
agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda pada tahapan
prepation dalam strategi pembelajran ekspositori (SPE) sebagai langkah
untuk mengkondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah
orientasi dalam SPI, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir
memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat
penting. Keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan dan
kemampuan itu tak mungkin proses pembelajran akan berjalan dengan
lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini
adalah :
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat
dicapai oleh siswa.
6
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa
untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah
inkuiri serta tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri
serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah
sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan
dalam rangka memberikan motivasi belajar.
2. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada
suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan
adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari
jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting
dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan
memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
mengembangkan mental melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berfikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah
dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas
yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah,
diantaranya :
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan
memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam
merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru
sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru
hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana
rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan
sebaiknya diserahkan kepada siswa.
7
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang
jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat
merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah
ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti.
c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah
diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu
dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih
dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep-
konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa
dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum
paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji
kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada
dasarnya sudah dimili sejak individu itu lahir. Potensi berfikir itu dimulai
dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira
(berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat
membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa
mendorong untuk berfikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk
mengembangkan kemampauan menebak pada setiap individu harus dibina.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan
kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji,
perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus
memiliki landasan berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang
dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berfikir logis itu
sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimliki
serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang
8
mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional
dan logis.
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi
pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang
sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data
bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi
juga membutuhkan ketekunan dan menggunakan potensi berfikirnya. Oleh
sebab itu, tugas dan peran guur dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir
mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri
adalah manakala siswa tidak apresiasif terhadap pokok permasalahan.
Tidak apresiasif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak
bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala
ketidak semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus
memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan
berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga
mereka terangsang untuk berfikir.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis
adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan.
Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan
kemampuan berfikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan
bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh
data yang ditemukan dan dapat dipertanggung-jawabkan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan
yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Menurumuskan
9
kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering
terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan
kesimpulan yang dirumuskan tidak berfokus terhadap masalah yang
hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan.
Peran Guru dalam SPIE.
Menurut Zalfendi dkk (2011 : 262) dalam SPI guru berperan sebagai
berikut :
1. Menstimulir dan menantang siswa untuk berfikir
2. Memberikan fleksibelitas atau kebebasan unutk berinisiatif dan bertindak
3. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu
mengatasinya
4. Mengidentifikasi dan menggunakan “teach able moment” sebaik-baiknya.
Lebih lanjut Zalfendi menyatakan, hal-hal yang perlu distimulir dalam
proses belajar melalui “inquiry” adalah sebagai berikut :
1. Otonomi siswa
2. Kebebasan dan dukungan pada siswa
3. Sikap keterbukaan
4. Percaya kepada diri sendiri dan kesadaran akan dihargai
5. Self-concept
10
Keunggulan dan Kelemahan SPIF.
Adapun keunggulan dan kelemahan SPI menurut Wina Sanjaya (2012 :
208) adalah sebagai berikut :
2. Keunggulan SPI
a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih
bermakna.
b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan
psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani
kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya,
siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
oleh siswa yang lemah dalam belajar.
3. Kelemahan SPI
a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Strategi ini sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur
dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Kadang-kadang dalam mengimplemetasikannya, memerlukan waktu
yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan
waktu yang telah ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriStrategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriDiana Dhieant
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryDewi Fitri
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajarLidra Wati
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaranadeendra
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanaiieriie
 
Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Nastiti Rahajeng
 
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistik
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistikTeori pmbelajaran kontruktivisme humanistik
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistikfiro HAR
 
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)miera84
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualNor Hamizah Sahari
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sainsNurilza Salleh
 
Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranNaa Sadjo
 

La actualidad más candente (20)

Strategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiriStrategi pembelajaran inkuiri
Strategi pembelajaran inkuiri
 
Inquiry Learning
Inquiry LearningInquiry Learning
Inquiry Learning
 
Pembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discoveryPembelajaran inquiry dan discovery
Pembelajaran inquiry dan discovery
 
Motivasi belajar
Motivasi belajarMotivasi belajar
Motivasi belajar
 
Nota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi PembelajaranNota Psikologi Pembelajaran
Nota Psikologi Pembelajaran
 
Bab ii senin malam part 2
Bab ii senin malam part 2Bab ii senin malam part 2
Bab ii senin malam part 2
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Pengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikanPengantar psikologi pendidikan
Pengantar psikologi pendidikan
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)Pembel menyenangkan (paikem)
Pembel menyenangkan (paikem)
 
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistik
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistikTeori pmbelajaran kontruktivisme humanistik
Teori pmbelajaran kontruktivisme humanistik
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
Kumpulan 17 oren- PENGURUSAN MURID (Kesediaan Belajar)
 
Kaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstualKaedah pembelajaran kontekstual
Kaedah pembelajaran kontekstual
 
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
53662192 konstruktivisme-dalam-p-p-sains
 
5 fasa needham
5 fasa needham5 fasa needham
5 fasa needham
 
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRIMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
 
Makalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaranMakalah belajar pembelajaran
Makalah belajar pembelajaran
 
170 04. psikologi pendidikan
170 04. psikologi pendidikan170 04. psikologi pendidikan
170 04. psikologi pendidikan
 

Similar a Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

penelitian model pembelajaran inkuiri.pdf
penelitian model pembelajaran inkuiri.pdfpenelitian model pembelajaran inkuiri.pdf
penelitian model pembelajaran inkuiri.pdfNurbalqis211
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan Nsp
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Igik
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarsiswarnah dewi
 
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Ig Fandy Jayanto
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriChi'onk Pemimpin
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryRyni Svinndal
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Antonius Lela Nihamaking
 
Pembelajaran Inquiry.ppt
Pembelajaran Inquiry.pptPembelajaran Inquiry.ppt
Pembelajaran Inquiry.pptrambosiahaan
 
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfNOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfayulusiyana
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriSetio Adiatma
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 

Similar a Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) (20)

Strategi pembelajaran
Strategi pembelajaranStrategi pembelajaran
Strategi pembelajaran
 
Modul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiriModul (kb 5) inkuiri
Modul (kb 5) inkuiri
 
Sip inquiry
Sip inquirySip inquiry
Sip inquiry
 
penelitian model pembelajaran inkuiri.pdf
penelitian model pembelajaran inkuiri.pdfpenelitian model pembelajaran inkuiri.pdf
penelitian model pembelajaran inkuiri.pdf
 
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiriIntan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
Intan mustika nsp s081708006 tugas 1 essai inkuiri
 
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
Prinsip –prinsip belajar kelompok 2
 
Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran InkuiriStrategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi Pembelajaran Inkuiri
 
Keterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajarKeterampilan dasar mengajar
Keterampilan dasar mengajar
 
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
Strategi pembelajaran inkuiri (spi)
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiriMakalah Strategi Pembelajaran inkuiri
Makalah Strategi Pembelajaran inkuiri
 
Makalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiryMakalah pembelajaran inquiry
Makalah pembelajaran inquiry
 
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)
 
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
Implementasi strategi pembelajaran inkuiri kelompok 5
 
Prinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajarPrinsip prinsip belajar
Prinsip prinsip belajar
 
Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4Ppt matematika sm 4
Ppt matematika sm 4
 
Pembelajaran Inquiry.ppt
Pembelajaran Inquiry.pptPembelajaran Inquiry.ppt
Pembelajaran Inquiry.ppt
 
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdfNOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
NOTULEN KELOMPOK 7 BELAJAR DAN PEMBELAJARAN.pdf
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 

Más de Lutfi Koto

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Lutfi Koto
 
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Lutfi Koto
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANLutfi Koto
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIALutfi Koto
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARLutfi Koto
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANLutfi Koto
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARLutfi Koto
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANLutfi Koto
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARLutfi Koto
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARLutfi Koto
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARLutfi Koto
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...Lutfi Koto
 
APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONLutfi Koto
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaLutfi Koto
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYALutfi Koto
 

Más de Lutfi Koto (20)

Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
Pengelolaan Pembelajaran Kewirausahaan di Universitas Negeri Padang - Present...
 
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
Motivasi Kewirausahaan Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Negeri P...
 
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN
 
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARANLUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
LUTFI KOTO : KLASIFIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN
 
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARANTEORI BELAJAR  DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN
 
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIATAHAP-TAHAP DAN  TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
TAHAP-TAHAP DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN MANUSIA
 
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKANRUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJARPROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN  SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
PROSES PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES BELAJAR
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARANPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK SERTA HUBUNGANNYA DENGAN PROSES PEMBELAJARAN
 
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJARPEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
PEMROSESAN INFORMASI DALAM BELAJAR
 
MOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJARMOTIVASI DALAM BELAJAR
MOTIVASI DALAM BELAJAR
 
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJARKREATIVITAS DALAM BELAJAR
KREATIVITAS DALAM BELAJAR
 
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKANKONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
 
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJARKEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
KEJENUHAN DAN TRANSFER DALAM BELAJAR
 
INTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJARINTELENGENSI DAN BELAJAR
INTELENGENSI DAN BELAJAR
 
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJARBAKAT DALAM PROSES BELAJAR
BAKAT DALAM PROSES BELAJAR
 
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN  MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN  U...
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI KEWIRAUSAHAN MAHASISWA ADMINISTRASI PENDIDIKAN U...
 
APPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISIONAPPOARCH OF SUPERVISION
APPOARCH OF SUPERVISION
 
Fakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di IndonesiaFakta Guru di Indonesia
Fakta Guru di Indonesia
 
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYABUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
BUDAYA MENYONTEK PADA PELAJAR DAN SOLUSI UNTUK MENGATASINYA
 

Último

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxMOHDAZLANBINALIMoe
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Último (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)

  • 2. STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) Oleh : Lutfi Koto Pengertian Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI)A. 1. Penngertian SPI Menurut Para Ahli Wina Sanjaya (2012 : 196)a. Strategi pembelejaran inkuiri (SPI) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyaan Ciri-ciri SPIB. Berikut ini ciri-ciri SPI menurut Wina sanjaya (2012 : 196) adalah sebagai berikut : 1. Strategi pembelajaran menenkankan kepada aktifitas siswa secara maksima untuk mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran, siswa tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. 2. Seluruh aktifitas yang dilakukan siswa diserahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan demikian, strategi pembelajaran menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, akan tetapi sebagai fasilitator dan motivator belajar siswa. Aktifitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh karena itu kemampuan guru dalam
  • 3. 2 menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam melakukan inkuiri. 3. Tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berfikir secara optimal; namun sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan berfikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran. Lebih lanjut, Wina Sanjaya menjelaskan strategi pembelajaran inkuiri akan efektif apabila : 1. Guru mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam strategi pembelajaran inkuiri penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran, akan tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian. 2. Jika bahan pembelajaran berangkat dari rasa ingin tahu siswa terhadap sesuatu. 3. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan kemampuan berfikir. Strategi inkuiri akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa yang kurang memiliki kemamapuan untuk berfikir. 4. Jika jumlah siswa yang belajar tidak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru. 5. Jika guru memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.
  • 4. 3 Prinip-prinsip penggunaan SPIC. SPI merupakan strategi yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak (Wina sanjaya : 2012). Menurut Piaget (dalam Sanjaya 2012) Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu (1) maturation, (2) physical experience, (3) sosial experience, (4) equilibration. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh piaget diatas, Wina Sanjaya berpendapat bahwa terhadap beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru dalam penggunaan SPI, yaitu : 1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berfikir. Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran, akan tetapi seajuh mana siswa beraktifitas mencari dan menemukan sesuatu. Makna dari “sesuatu” yang harus ditemukan oleh siswa melalui prose berfikir adalah sesuatu yang dapat ditemukan, bukan sesuatu yang tidak pasti, oleh sebab itu setiap gagasan yang dikembangkan adalah gagasan yang dapat ditemukan. 2. Prinsip Interaksi Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antra siswa meupun interaksi berarti menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan (directing) agar siswa mengembangkan kemampau berfikirnya melalui interaksi mereka. Kemampuan guru untuk mengatur interaksi pekerjaan mudah. Sering guru terjebak oleh kondisi yang tidak tepat oleh kondisi interaksi itu sendiri. Misalnya interaksi hanya berlangsung pada siswa yang hanya berlangsung antar siswa yang mempunyai kemampuan berbicara saja walaupun pada kenyataan pemahaman siswa tentang substansi permasalahan yang
  • 5. 4 diberikan sangat kurang; atau guru justru menanggalkan peran sebagai pengatur interaksi itu sendiri. 3. Prinsip Bertanya Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan SPI adalah guru sebgai penanya. Sebab, kemampuan siswa unuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berfikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jeis dan teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya hanya sekedar untuk meminta perhatian siswa, bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembagnkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji. 4. Prinsip Belajar untuk Berfikir Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah proses berfikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak, baik otak kiri maupun otak kanan; baik otak reptil, otak imbik, maupun otak neokortek. Pembelajaran berfikir adalah pemanfaatan dan pengunaan otak secara maksimal. Belajar yang hanya cenderung memanfaatkan otak kiri, misalnya dengan memaksa anak untuk berfikir logis dan rasional, akan membuat anak dalam posisi “kering dan hampa”. Oleh karena itu, belajar berfikir logis dan rasional perlu didukung oleh pergerakan otak kanan, misalnya dengan memasukkan unsur-unsur yang dapat memerangi emosi, yaitu unsur estetika melalui proses belajar yang menyenangkan dan menggairahkan.
  • 6. 5 5. Prinsip Keterbukaan Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan logika nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukannya. Langkah Pelaksanaan SPID. Berikut ini langkah-langkah penggunaan SPI menurut Wina Sajaya (2012 : 201) adalah : (1) orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) menguji hipotesis, (6) merumuskan kesimpulan. Lebih lanjut Wina Sanjaya menjelaskan langkah-langkah penggunaan SPI sebagai berikut : 1. Orientasi Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Berbeda pada tahapan prepation dalam strategi pembelajran ekspositori (SPE) sebagai langkah untuk mengkondisikan agar siswa siap menerima pelajaran, pada langkah orientasi dalam SPI, guru merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir memecahkan masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan SPI sangat tergantung pada kemauan dan kemampuan itu tak mungkin proses pembelajran akan berjalan dengan lancar. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi ini adalah : a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
  • 7. 6 b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan. c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar. 2. Merumuskan Masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berfikir. Dengan demikian, teka-teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka-teki yang mengandung konsep yang jelas yang harus dicari dan ditemukan. Ini penting dalam pembelajaran inkuiri. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam merumuskan masalah, diantaranya : a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji. Dengan demikian, guru sebaiknya tidak merumuskan sendiri masalah pembelajaran, guru hanya memberikan topik yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana rumusan masalah yang sesuai dengan topik yang telah ditentukan sebaiknya diserahkan kepada siswa.
  • 8. 7 b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki yang jawabannya pasti. Artinya, guru perlu mendorong agar siswa dapat merumuskan masalah yang menurut guru jawaban sebenarnya sudah ada, tinggal siswa mencari dan mendapatkan jawabannya secara pasti. c. Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui proses inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang konsep- konsep yang ada dalam rumusan masalah. Jangan harapkan siswa dapat melakukan tahapan inkuiri selanjutnya, manakala ia belum paham konsep-konsep yang terkandung dalam rumusan masalah. 3. Merumuskan Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi individu untuk berfikir pada dasarnya sudah dimili sejak individu itu lahir. Potensi berfikir itu dimulai dari kemampuan setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan. Manakala individu dapat membuktikan tebakannya, maka ia akan sampai pada posisi yang bisa mendorong untuk berfikir lebih lanjut. Oleh sebab itu, potensi untuk mengembangkan kemampauan menebak pada setiap individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji, perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki landasan berfikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu bersifat rasional dan logis. Kemampuan berfikir logis itu sendiri akan sangat dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimliki serta keluasan pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang
  • 9. 8 mempunyai wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis. 4. Mengumpulkan Data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan menggunakan potensi berfikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guur dalam tahapan ini adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berfikir mencari informasi yang dibutuhkan. Sering terjadi kemacetan berinkuiri adalah manakala siswa tidak apresiasif terhadap pokok permasalahan. Tidak apresiasif itu biasanya ditunjukkan oleh gejala-gejala ketidak bergairahan dalam belajar. Manakala guru menemukan gejala-gejala ketidak semacam ini, maka guru hendaknya secara terus-menerus memberikan dorongan kepada siswa untuk belajar melalui penyuguhan berbagai jenis pertanyaan secara merata kepada seluruh siswa sehingga mereka terangsang untuk berfikir. 5. Menguji Hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berfikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung-jawabkan. 6. Merumuskan Kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Menurumuskan
  • 10. 9 kesimpulan merupakan gong-nya dalam proses pembelajaran. Sering terjadi, oleh karena banyaknya data yang diperoleh, menyebabkan kesimpulan yang dirumuskan tidak berfokus terhadap masalah yang hendak dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data yang relevan. Peran Guru dalam SPIE. Menurut Zalfendi dkk (2011 : 262) dalam SPI guru berperan sebagai berikut : 1. Menstimulir dan menantang siswa untuk berfikir 2. Memberikan fleksibelitas atau kebebasan unutk berinisiatif dan bertindak 3. Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya 4. Mengidentifikasi dan menggunakan “teach able moment” sebaik-baiknya. Lebih lanjut Zalfendi menyatakan, hal-hal yang perlu distimulir dalam proses belajar melalui “inquiry” adalah sebagai berikut : 1. Otonomi siswa 2. Kebebasan dan dukungan pada siswa 3. Sikap keterbukaan 4. Percaya kepada diri sendiri dan kesadaran akan dihargai 5. Self-concept
  • 11. 10 Keunggulan dan Kelemahan SPIF. Adapun keunggulan dan kelemahan SPI menurut Wina Sanjaya (2012 : 208) adalah sebagai berikut : 2. Keunggulan SPI a. SPI merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna. b. SPI dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka. c. SPI merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. d. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. 3. Kelemahan SPI a. Jika SPI digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. b. Strategi ini sulit merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar. c. Kadang-kadang dalam mengimplemetasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan. d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.