9. 4. Bang Sukardi (Kedi)
1. Gak mau belajar.
2. Gak mau baca.
3. Masih banyak.
4. Penting.
5. Gak tau.
6. 3 tempat.
10. 5. Bu Iche, Yanah, Imah
1. Karena, dari kecil
gak belajar.
2. Mementingkan
duniawi, males, ora
ngtuanya gak
nyuruh.
3. Masih banyak.
4. Sangat penting.
5. Rugi yang gak
bisa baca Al-Quran.
6. 5 tempat.
11. 4. Bu Iyus dan Pak
Mardiono
1. Karena, males
gak mau belajar.
2. Karena, dianggap
remeh.
3. Masih banyak.
4. Di galakan
pengajian.
5. Penting.
6. 5 tempat.
12. 5. Bu Intan
1. Karena, gak tau.
2. Mungkin belom ada
kesadaran, belom
dibukakan pintu
hatinya.
3. Gak ada
alhamdulillah, karen
a udah ikut
pengajian.
4. Harus, penting.
5. Diharuskan, wajib.
6. 1 tempat.
13. 6. Bu Devy
1. Karena, dari orangtua yang
gak ngajarin.
2. Kerena, jamannya beda, anak-
anak dulu beda sama anak-
anak sekarang, kalo anak dulu
kalo dipelotototin langsung
nurut, kalo anak sekarang
ngelawan.
3. Masih.
4. Bukan penting lagi tapi wajib.
5. Ibu gak bisa ngomong
karena, gak bisa ikut campur
urusan orang lain.
6. 6 sampe 7 lebih pimpinan
14. 7. Pak Sartono
1. Karena, gak
sekolah.
2. Karena, belom
ada
kesadaran, iman
nya kurang.
3. Gak tahu.
4. Gak tahu.
5. Gak tahu.
15. 8. Pak Suyadi
1. Makna: harus
diartikan, dijalankan.
2. Anak-anak lebih banyak
daripada bapak/ibunya.
3. Kalau bisa digerakan/diadakan
acara pengajian.
4. Ada, muridnya rata-rata anak-
anak.
5. Dewasanya kalau ada
pengajian/tahlilan masih sering
ikutan.
6. Seharusnya sebagai umat
Islam harus bisa, hukumnya
wajib.
7. Alhamdulillah, dilingkungan
warga saya sudah bisa, tetapi
masih kalah dengan anak saya.
8. Dari RT/pengajian-pengajian.
16. 9. Pak Sutopo (Ketua RT)
1. Banyak warga buta.
2. Cara
memberantasnya:
pengajian mulai
digalakan.
3. Pengajian rutin 2
minggu sekali.
4. Itu penting, karena
pedoman hidup.
5. Banyak
TPA, contohnya, di
Mushola dan ibu-ibu
17. 10. Sularia
1. Kurang tahu.
2. Cara mengerti Al-
Quran: ikut
pengajian.
3. Di Mushola dan
ibu-ibu pengajian
setiap Rabu ada
TPA.
4. Sebenarnya ada
kesadaran untuk
mempelajari Al-
Quran tapi belum
18. 11. Bu Romiyah
1. Banyak yang belum
bisa
baca, kebenyakan si
anak-anak, tapi
sedenglah.
2. Masih ada
kesadarannya.
3. Ada TPA Misbahul
Amal (anak-anak dan
ibu-ibu).
4. Hukumnya setengah
neraka.
5. Cara
menyadarkannya: kita
19. 12. Hardi
1. Kurang tahu
seberapa banyak
yang belum bisa.
2. Cara agar bisa baca:
belajar di Mushola
dalam pengajian.
3. Ada, didirikan untuk
mengaji (khusus).
4. Hukumnya bagi yang
belum bisa baca yaa
harus belajar.
20. 13. Raka
1. Lumayan yang
belum bisa
baca, kebanyakan
anak muda dan
orangtua.
2. Ada
kesadaran, bingun
g.
3. Banyak TPA untuk
anak-anak.
4. Hukumnya tidak
21. 14. Riki
1. Banyak.
2. Kalangan pelajar.
3. Ada
kesadaran, cara
belajar baca
dengan ikut
ngaji.
4. Pandangan:
buruk.
22. 15. Yeni
1. Masih ada yang
belum bisa baca.
2. Ada kesadaran &
acaranya tidak rutin.
3. Bagi yang belum
bisa ngaji ya belajar.
4. Ada sarana unuk
belajar seperti
masjid & untuk
orang tua ya
kebanyakan
pengajian bapak-
bapaknya.
23. 16. Bu Agustini
1. Udah pada
bisa, karena sekolah
rata-rata diagama.
2. Cara yang
dilakukan, belajar.
3. Masih ada, tempat
belajar, remajanya
kurang, ibu dan bapak
memang sudah ada.
4. Pandangan: harusnya
lebih belajar.
5. Udah ada
kesadaran, yang
belum bisa juga masih