SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 4
Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis
Gravidarum)
Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang
berlebihan sehingga mengganggu aktivitas ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering
terjadi pada awal kehamilan antara umur kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis
gravidarum apabila tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi
bahkan kematian ibu dan janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau
5-20 kasus per 1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001).
Pengertian Hiperemesis Gravidarum
 Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama masa hamil
karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama
kehamilan trimester pertama (Varney,2006).
 Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil hingga mengganggu aktivitas. Batasan mual dikatakan lebih dari 10 kali
muntah dengan penurunan keadaan umum ibu.
 Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu hamil trimester
pertama yang terjadi setiap saat (Wiknjosastro,2007).
Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum belum pasti, diduga karena faktor hormonal,
neurologis, metabolik, psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat
kehamilan mola dan kembar.
Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada trimester pertama.
Apabila mual muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan
karbohidrat, dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Sehingga oksidasi
lemak tidak sempurna, dan terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik,
asam hidroksida dan aseton darah.
Mual dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma
berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga menyebabkan
hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan
jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang.
Selain terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi pula robekan
pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma molarry-weiss) yang berakibat
perdarahan gastrointestinal (Mansjoer,2000).
Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu :
1. Hiperemesis gravidarum tingkat I
2. Hiperemesis gravidarum tingkat II
3. Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat I
Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan
menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah
kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung.
Hiperemesis gravidarum tingkat II
Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual muntah hebat;
keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering dan kotor; suhu badan
meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas bau
aseton dan aseton dalam urin.
Hiperemesis gravidarum tingkat III
Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan umum jelek;
mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga koma); nadi kecil, cepat dan
halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi
komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental).
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada
organ tubuh, diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal. Adapun kelainan
organ pada hepar menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; pada jantung
menyebabkan jantung atrofi, kecil dan biasa; pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan
pada ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontroli.
Penanganan Hiperemesis Gravidarum
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai
dengan emesis gravidarum;
2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran
darah menuju susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari
makanan yang merangsang muntah;
4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin;
5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan,
menghilangkan masalah dan konflik;
6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang;
penambahan cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan
vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk.
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati
(SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K,
glukosa, kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.
Daftar Pustaka
Ayu, Ida. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Hlm 41-53.
Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40.
Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 195-197.
Anonim. 2006. Hyperemesis Gravidarum.
americanpregnancy.org/pregnancyhealth/hyperemesisgravidarum.html Diunduh 2
Desember 2012, Pukul 22.20 WIB.
Meti, 2010. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang
Rawat Inap Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan.
meti-de0rentz.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-pada-ny-w-
dengan.html Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 22.17 WIB.
Rahmawati, Nur. 2012. Makalah Journal Reading. Hiperemesis Gravidarum
mhs.blog.ui.ac.id/aryanti.wardiyah/wp-content/blogs.dir/14235/files/2012/03/Stigma-
pada-Hiperemesis-Gravidarum.pdf Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 20.47 WIB.
Image, rightatrium.tumblr.com.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikElyas Andi
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumIsma Nur'aini
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Rahayu Pratiwi
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN FAIQO DIYANA
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermiaasniarah
 
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomipjj_kemenkes
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisiklia natalia
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBSmoharip1
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsangJoni Iswanto
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinanJoni Iswanto
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasowik15
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 

La actualidad más candente (20)

Kehamilan Ektopik
Kehamilan EktopikKehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik
 
Perdarahan Post Partum
Perdarahan Post PartumPerdarahan Post Partum
Perdarahan Post Partum
 
Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik Pemeriksaan diagnostik
Pemeriksaan diagnostik
 
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
PERUBAHAN FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER PADA MASA KEHAMILAN
 
Hipotermia
HipotermiaHipotermia
Hipotermia
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
Asuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,pptAsuhan ibu nifas normal,ppt
Asuhan ibu nifas normal,ppt
 
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomiFaktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
Faktor lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Bagan MTBS
Bagan MTBSBagan MTBS
Bagan MTBS
 
7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang7d persalinan sungsang
7d persalinan sungsang
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
INFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFASINFEKSI NIFAS
INFEKSI NIFAS
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Ppt nifas
Ppt nifasPpt nifas
Ppt nifas
 
04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan04 perdarahan pasca persalinan
04 perdarahan pasca persalinan
 
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulanaskeb akseptor Kb suntik 3 bulan
askeb akseptor Kb suntik 3 bulan
 
Perubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifasPerubahan fisiologis masa nifas
Perubahan fisiologis masa nifas
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 

Destacado

hiperemesis gravidarum
hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum
hiperemesis gravidarumekafilia
 
Leaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahayaLeaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahayaWarung Bidan
 
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis GravidarumLaporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarumnorrahmahacik
 
Leaflet preklamsia
Leaflet preklamsiaLeaflet preklamsia
Leaflet preklamsiaMJM Networks
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidananpjj_kemenkes
 
Hyperemesis gravidum
Hyperemesis gravidumHyperemesis gravidum
Hyperemesis gravidumMithun Patel
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumraj kumar
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumFahad Zakwan
 
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu sri wahyuni
 

Destacado (11)

hiperemesis gravidarum
hiperemesis gravidarumhiperemesis gravidarum
hiperemesis gravidarum
 
Leaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahayaLeaf flat tanda bahaya
Leaf flat tanda bahaya
 
Abortus leaflet
Abortus leafletAbortus leaflet
Abortus leaflet
 
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis GravidarumLaporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
Laporan pendahuluan Hiperemesis Gravidarum
 
Leaflet preklamsia
Leaflet preklamsiaLeaflet preklamsia
Leaflet preklamsia
 
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam KebidananTeknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
Teknologi Tepat Guna dalam Kebidanan
 
Hyperemesis gravidum
Hyperemesis gravidumHyperemesis gravidum
Hyperemesis gravidum
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum
 
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi beratFarmakologi kasus Pre eklamsi berat
Farmakologi kasus Pre eklamsi berat
 
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
Contoh teknologi kebidanan tepat guna dalam pelayanan kesehatan ibu
 

Similar a Hiperemesis gravidarum

Similar a Hiperemesis gravidarum (20)

ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSAANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
ANEMIA, KET, MOLAHIDATIDOSA
 
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt4.1  Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
4.1 Anemia-hiperemesis-KET- mola--.ppt
 
4 isi ok.docx
4 isi ok.docx4 isi ok.docx
4 isi ok.docx
 
bahan heg.docx
bahan heg.docxbahan heg.docx
bahan heg.docx
 
Makalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilanMakalah bahaya kehamilan
Makalah bahaya kehamilan
 
Presentasi (2).pptx
Presentasi (2).pptxPresentasi (2).pptx
Presentasi (2).pptx
 
Jurnal hiperemesis
Jurnal hiperemesisJurnal hiperemesis
Jurnal hiperemesis
 
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptxPPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
PPT HIPEREMESIS GRAVIDARUM.pptx
 
Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis GravidarumHiperemesis Gravidarum
Hiperemesis Gravidarum
 
Hyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarumHyperemesis gravidarum
Hyperemesis gravidarum
 
Hiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilanHiperemesis kehamilan
Hiperemesis kehamilan
 
PEB.pptx
PEB.pptxPEB.pptx
PEB.pptx
 
Hiperemesis
HiperemesisHiperemesis
Hiperemesis
 
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
Hubungan menorharge dan methorargia dengan dysmenorrhea pada pasien yang bero...
 
Asuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasienAsuhan keperawatan pada pasien
Asuhan keperawatan pada pasien
 
PPT kmk bunda Wulandari nim 2141A0440.pptx
PPT kmk bunda Wulandari nim 2141A0440.pptxPPT kmk bunda Wulandari nim 2141A0440.pptx
PPT kmk bunda Wulandari nim 2141A0440.pptx
 
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarumAskep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
Askep ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
 
fdokumen.com_hiperemesis-gravidarum-new.pptx
fdokumen.com_hiperemesis-gravidarum-new.pptxfdokumen.com_hiperemesis-gravidarum-new.pptx
fdokumen.com_hiperemesis-gravidarum-new.pptx
 
Eklamsia lengkap
Eklamsia lengkapEklamsia lengkap
Eklamsia lengkap
 
Eklamsia lengkap
Eklamsia lengkapEklamsia lengkap
Eklamsia lengkap
 

Hiperemesis gravidarum

  • 1. Hiperemesis Gravidarum (Hyperemesis Gravidarum) Hiperemesis gravidarum merupakan kejadian mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering terjadi pada awal kehamilan antara umur kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum apabila tidak tertangani dengan baik akan menyebabkan komplikasi bahkan kematian ibu dan janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum antara 1-3 % atau 5-20 kasus per 1000 kehamilan (Simpson et.al, 2001). Pengertian Hiperemesis Gravidarum  Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan selama masa hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan berlangsung selama kehamilan trimester pertama (Varney,2006).  Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita hamil hingga mengganggu aktivitas. Batasan mual dikatakan lebih dari 10 kali muntah dengan penurunan keadaan umum ibu.  Hiperemesis gravidarum adalah gejala mual muntah pada ibu hamil trimester pertama yang terjadi setiap saat (Wiknjosastro,2007).
  • 2. Penyebab Hiperemesis Gravidarum Penyebab hiperemesis gravidarum belum pasti, diduga karena faktor hormonal, neurologis, metabolik, psikologis, keracunan, faktor endokrin, paritas, riwayat kehamilan mola dan kembar. Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum Peningkatan kadar esterogen dapat menyebabkan mual pada trimester pertama. Apabila mual muntah terjadi terus menerus dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat, dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Sehingga oksidasi lemak tidak sempurna, dan terjadi ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam hidroksida dan aseton darah. Mual dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah turun. Dehidrasi juga menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang. Selain terjadi dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi pula robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma molarry-weiss) yang berakibat perdarahan gastrointestinal (Mansjoer,2000). Tingkatan dan Gejala Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga (3) tingkatan, yaitu : 1. Hiperemesis gravidarum tingkat I 2. Hiperemesis gravidarum tingkat II 3. Hiperemesis gravidarum tingkat III Hiperemesis gravidarum tingkat I Hiperemesis gravidarum tingkat I mempunyai gejala seperti: lemah, nafsu makan menurun; berat badan menurun; nyeri epigastrium; penurunan tekanan darah sistolik; lidah kering; turgor kulit kurang; dan mata cekung. Hiperemesis gravidarum tingkat II Hiperemesis gravidarum tingkat II mempunyai gejala seperti: mual muntah hebat; keadaan umum lemah; apatis; nadi cepat dan kecil; lidah kering dan kotor; suhu badan meningkat (dehidrasi); mata cekung dan ikterik ringan; oliguria dan konstipasi; nafas bau aseton dan aseton dalam urin.
  • 3. Hiperemesis gravidarum tingkat III Hiperemesis gravidarum tingkat III mempunyai gejala seperti: keadaan umum jelek; mual muntah berhenti; kesadaran menurun (somnolen hingga koma); nadi kecil, cepat dan halus; suhu badan meningkat; dehidrasi hebat; tekanan darah turun sekali; ikterus dan terjadi komplikasi fatal ensefalopati Wernicke (nistagmus, diplopia, perubahan mental). Komplikasi Hiperemesis Gravidarum Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan pada organ tubuh, diantaranya kelainan organ hepar, jantung, otak dan ginjal. Adapun kelainan organ pada hepar menyebabkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; pada jantung menyebabkan jantung atrofi, kecil dan biasa; pada otak menyebabkan perdarahan bercak dan pada ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak pada tubuli kontroli. Penanganan Hiperemesis Gravidarum 1. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang kehamilan muda yang disertai dengan emesis gravidarum; 2. Anjurkan ibu hamil tidak segera bangun dari tempat tidur agar terjadi adaptasi aliran darah menuju susunan saraf pusat; 3. Nasehatkan tentang diit ibu hamil: makan porsi sedikit tapi sering, menghindari makanan yang merangsang muntah; 4. Pemberian obat-obatan ringan seperti: sedatif, vitamin, anti emetik, anti histamin; 5. Dukungan psikologis berupa: menghilangkan rasa takut, mengurangi pekerjaan, menghilangkan masalah dan konflik; 6. Perawatan di rumah sakit meliputi: isolasi sampai mual muntah berkurang; penambahan cairan (glukosa 5% 2-3 liter dalam 24 jam, pemberian kalium dan vitamin apabila diperlukan); terminasi kehamilan apabila kondisi memburuk. 7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; darah rutin; fungsi hati (SGOT, SGPT, alkaline fostase); pemeriksaan tiroid (tiroksin dan TSH); Na, Cl, K, glukosa, kreatinin, asam urat; serta USG untuk menghindari kehamilan mola.
  • 4. Daftar Pustaka Ayu, Ida. 2008. Buku Ajar Patologi Obstetri. Jakarta: EGC. Hlm 41-53. Fadlun, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan Patologis. Jakarta: Salemba Medika. Hlm. 39-40. Rustam, Mochtar. 1998. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jakarta: EGC. Hlm. 195-197. Anonim. 2006. Hyperemesis Gravidarum. americanpregnancy.org/pregnancyhealth/hyperemesisgravidarum.html Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 22.20 WIB. Meti, 2010. Asuhan Keperawatan pada Ny. W dengan Hiperemesis Gravidarum di Ruang Rawat Inap Kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan. meti-de0rentz.blogspot.com/2010/11/asuhan-keperawatan-pada-ny-w- dengan.html Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 22.17 WIB. Rahmawati, Nur. 2012. Makalah Journal Reading. Hiperemesis Gravidarum mhs.blog.ui.ac.id/aryanti.wardiyah/wp-content/blogs.dir/14235/files/2012/03/Stigma- pada-Hiperemesis-Gravidarum.pdf Diunduh 2 Desember 2012, Pukul 20.47 WIB. Image, rightatrium.tumblr.com.