SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 15
Pasta Gigi berdasarkan Literatur
Ruang
Lingkup
• Metode ini digunakan untuk
identifikasi Dietilenglikol dalam
sediaan pasta gigi.
Prinsip
• Dietilenglikol dianalisis secara
Kromatografi Gas (KG) berdasarkan
volatilitas dan polaritas.
Persyaratan
• Sediaan pasta gigi tidak boleh
mengandung Dietilenglikol.
Pereaksi
• Pelarut : dibuat campuran 1 bagian
asetonitril dengan 1 bagian air bebas
mineral.
Prosedur
1. Larutan Uji Ditimbang 1 gram sampel dalam tabung
sentrifuse polipropilen
Tambahkan 10 mL pelarut, divorteks
selama 5 menit, disentrifuse selama 15
menit.
Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke
labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan
dengan pelarut sampai tanda (larutan A).
2. Larutan Baku Dietilenglikol ditimbang saksama lebih
kurang 500 mg dalam labu tentukur 10
mL
Tambahkan pelarut, dikocok hingga larut
lalu diencerkan sampai tanda ( larutan
baku a).
Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke
labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan
dengan pelarut sampai tanda (larutan A).
Prosedur
3. Larutan Spiked
Sampel
Ditimbang 1 gram sampel dalam tabung
sentrifuse polipropilen ditambahkan 1
ml larutan baku a, dihomogenkan
Tambahkan 9 ml pelarut, divorteks
selama 5 menit, disentrifuse selama 15
menit.
Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke
labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan
dengan pelarut sampai tanda (larutan C).
Prosedur
4. Cara Penetapan
Larutan A,B dan C masing-masing disuntikkan secara berurutan dan
dilakukan penetapan KG dengan kondisi analisis sebagai berikut :
• Kolom : Kapiler (30 m x 0,25mm) Berisi polietilenglikol,
tebal lapisan film 0,25µm (contoh:Rtx-Stabilwax,dll)
• Detector : Ionisasi nyala
• Suhu : Injektor 220oC, detector 280oC
• Teknik analisis : Program suhu
• Gas Pembawa : Helium
• Make-Up Gas : Nitrogen
• Gas Pembakar : Hidrogen Udara
• Volume Penyuntikan : 1µL
• Flow Control Mode : Linear Velocity
• Injection Mode : Split
• Split Rasio : 20
• Laju Alir Kolom : 1,24 mL/menit
• Linear Velocity : 32 cm/detik
5. Interprestasi Hasil
• Hasil uji dinyatakan negative jika waktu retensi
puncak kromatogram dari Larutan Uji tidak
sama dengan Larutan Baku.
Penetapan Kadar Triklosan Dalam Pasta Gigi
Secara Spektrofotodensitometri
Ruang
Lingkup
• Metode ini digunakan untuk penetapan
kadar Triklosan dalam sediaan pasta gigi.
Prinsip
• Analisa kualitatif dan kuantitatif penetapan
kadar Triklosan dalam sediaan pasta gigi
secara Spektrofotodensitometri
Prosedur
1. Larutan Uji
Sejumlah cuplikan setara dengan lebih
kurang 5 mg triklosan ditimbang seksama,
dimasukkan ke dalam gelas piala 10 ml.
Tambahkan 1 ml asam klorida 4 M dan 5 ml
methanol. Kemudian dilelehkan di atas
tangas air.
Campuran dituang kedalam labu tentukur
25 ml, diitambah methanol sampai tanda
dan disaring diatas kertas saring yang
sudah berisi 3 g natrium sulfat anhidrat (A).
2. Larutan Baku Sejumlah lebih kurang 10 mg triklosan
BPFI ditimbang seksama, dimasukkan
ke dalam labu tentukur 50 ml
Ditambahkan 2 ml asam klorida 4 M
dan ditambah methanol sampai
tanda.
Kemudian disaring di atas kertas
saring yang sudah berisi 3 g natrium
sulfat anhidrat (B).
Prosedur
3. Penetapan kadar
Larutan A dan B masing-masing ditotolkan secara terpisah dan
dilakukan kromatografi lapis tipis sebagai berikut :
• Fase diam : silica gel GF 254
• Fasse gerak : n-Heksan-etil asetat-asam asetat glacial (80:10:10)
• Penjenuhan : dengan kertas saring
• Volume penotolan : larutan A dan B masig-masing 5 µL
• Jarak rambat : 15 cm
• Penampak bercak : cahaya ultra violet dengan panjang gelombang
254 nm.
Bercak triklosan yang terpisah diukur secara spektrofotodensitometri
pada panjang gelombang maksimum 270 nm dan minimum 300 nm.
4. Perhitungan
5. Persyaratan
• Kadar Triklosan C12H7Cl3O2 tidak lebih dari
0,3% sesuai dengan Peraturan kepala badan
POM No.HK.00.42.10.18 tentang bahan
kosmetik.
Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)

Más contenido relacionado

Similar a Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)

Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosaAnalisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Nur Turah
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
Irenee9
 

Similar a Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur) (20)

Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultravioletPenetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
Penetapan kadar [paracetamol] metode spektrofotometri ultraviolet
 
Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Flowsheet penelitian
Flowsheet penelitianFlowsheet penelitian
Flowsheet penelitian
 
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docxLABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
LABORATORIUM KIMIA FARMAS3 (1).docx
 
guttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptxguttaegargarisma.pptx
guttaegargarisma.pptx
 
Seminar pkl
Seminar pkl Seminar pkl
Seminar pkl
 
Analisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
Analisis Protein dan Senyawa BernitrogenAnalisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
Analisis Protein dan Senyawa Bernitrogen
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosaAnalisis kadar pati, glukosa dan amilosa
Analisis kadar pati, glukosa dan amilosa
 
mentahan ppt upp.pptx
mentahan ppt upp.pptxmentahan ppt upp.pptx
mentahan ppt upp.pptx
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
Lap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basaLap 8. poliakrilat basa
Lap 8. poliakrilat basa
 
LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH
LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAHLUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH
LUDAH DAN PENCERNAAN OLEH LUDAH
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Uji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotikUji potensi antibiotik
Uji potensi antibiotik
 
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral AmpisilinPraregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
Praregistrasi Suspensi Oral Ampisilin
 
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
Praktikum kimia SMA koloid (Penjernihan Z.W Direct red teknis dengan lumpur a...
 
PPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptxPPT Review jurnal anatomi.pptx
PPT Review jurnal anatomi.pptx
 
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
Kimia Pangan dan Gizi tentang Analisis Karbohidrat secara Kuantitatif dan Kua...
 

Más de Mifta Finanti

IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
Mifta Finanti
 
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN DALAM BE...
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN  DALAM BE...Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN  DALAM BE...
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN DALAM BE...
Mifta Finanti
 
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKTPENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
Mifta Finanti
 
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Mifta Finanti
 
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebratamenjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
Mifta Finanti
 
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusiamendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
Mifta Finanti
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mifta Finanti
 

Más de Mifta Finanti (9)

IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
IDENTITAS DAN INTEGRITAS NASIONAL(Kewarganegaraan)
 
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN DALAM BE...
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN  DALAM BE...Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN  DALAM BE...
Farmakognosi (PEMANFAATAN EKSTRAK PEGAGAN SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN DALAM BE...
 
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
 
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKTPENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
PENETAPAN KADAR ASPARTAM DALAM SUPLEMEN MAKANAN SECARA KCKT
 
Presentation B.inggris "Analytical Exposition"
Presentation B.inggris "Analytical Exposition"Presentation B.inggris "Analytical Exposition"
Presentation B.inggris "Analytical Exposition"
 
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
Dakwah Rasullulah SAW (agama islam)
 
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebratamenjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
menjelaskan sistem peredaran darah pada hewan invertebrata
 
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusiamendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
mendeskripsikan sejarah kehidupan awal manusia
 
Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)Mendeskripsikan HAM (PKn)
Mendeskripsikan HAM (PKn)
 

Último

1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 

Último (20)

PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Penetapan Kadar Triklosan (Pasta gigi berdasarkan literatur)

  • 2. Ruang Lingkup • Metode ini digunakan untuk identifikasi Dietilenglikol dalam sediaan pasta gigi. Prinsip • Dietilenglikol dianalisis secara Kromatografi Gas (KG) berdasarkan volatilitas dan polaritas.
  • 3. Persyaratan • Sediaan pasta gigi tidak boleh mengandung Dietilenglikol. Pereaksi • Pelarut : dibuat campuran 1 bagian asetonitril dengan 1 bagian air bebas mineral.
  • 4. Prosedur 1. Larutan Uji Ditimbang 1 gram sampel dalam tabung sentrifuse polipropilen Tambahkan 10 mL pelarut, divorteks selama 5 menit, disentrifuse selama 15 menit. Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan dengan pelarut sampai tanda (larutan A).
  • 5. 2. Larutan Baku Dietilenglikol ditimbang saksama lebih kurang 500 mg dalam labu tentukur 10 mL Tambahkan pelarut, dikocok hingga larut lalu diencerkan sampai tanda ( larutan baku a). Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan dengan pelarut sampai tanda (larutan A). Prosedur
  • 6. 3. Larutan Spiked Sampel Ditimbang 1 gram sampel dalam tabung sentrifuse polipropilen ditambahkan 1 ml larutan baku a, dihomogenkan Tambahkan 9 ml pelarut, divorteks selama 5 menit, disentrifuse selama 15 menit. Sejumlah 1 mL beningan, dimasukkan ke labu tentukur 10 mL, lalu diencerkan dengan pelarut sampai tanda (larutan C). Prosedur
  • 7. 4. Cara Penetapan Larutan A,B dan C masing-masing disuntikkan secara berurutan dan dilakukan penetapan KG dengan kondisi analisis sebagai berikut : • Kolom : Kapiler (30 m x 0,25mm) Berisi polietilenglikol, tebal lapisan film 0,25µm (contoh:Rtx-Stabilwax,dll) • Detector : Ionisasi nyala • Suhu : Injektor 220oC, detector 280oC • Teknik analisis : Program suhu • Gas Pembawa : Helium • Make-Up Gas : Nitrogen • Gas Pembakar : Hidrogen Udara • Volume Penyuntikan : 1µL • Flow Control Mode : Linear Velocity • Injection Mode : Split • Split Rasio : 20 • Laju Alir Kolom : 1,24 mL/menit • Linear Velocity : 32 cm/detik
  • 8. 5. Interprestasi Hasil • Hasil uji dinyatakan negative jika waktu retensi puncak kromatogram dari Larutan Uji tidak sama dengan Larutan Baku.
  • 9. Penetapan Kadar Triklosan Dalam Pasta Gigi Secara Spektrofotodensitometri Ruang Lingkup • Metode ini digunakan untuk penetapan kadar Triklosan dalam sediaan pasta gigi. Prinsip • Analisa kualitatif dan kuantitatif penetapan kadar Triklosan dalam sediaan pasta gigi secara Spektrofotodensitometri
  • 10. Prosedur 1. Larutan Uji Sejumlah cuplikan setara dengan lebih kurang 5 mg triklosan ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam gelas piala 10 ml. Tambahkan 1 ml asam klorida 4 M dan 5 ml methanol. Kemudian dilelehkan di atas tangas air. Campuran dituang kedalam labu tentukur 25 ml, diitambah methanol sampai tanda dan disaring diatas kertas saring yang sudah berisi 3 g natrium sulfat anhidrat (A).
  • 11. 2. Larutan Baku Sejumlah lebih kurang 10 mg triklosan BPFI ditimbang seksama, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml Ditambahkan 2 ml asam klorida 4 M dan ditambah methanol sampai tanda. Kemudian disaring di atas kertas saring yang sudah berisi 3 g natrium sulfat anhidrat (B). Prosedur
  • 12. 3. Penetapan kadar Larutan A dan B masing-masing ditotolkan secara terpisah dan dilakukan kromatografi lapis tipis sebagai berikut : • Fase diam : silica gel GF 254 • Fasse gerak : n-Heksan-etil asetat-asam asetat glacial (80:10:10) • Penjenuhan : dengan kertas saring • Volume penotolan : larutan A dan B masig-masing 5 µL • Jarak rambat : 15 cm • Penampak bercak : cahaya ultra violet dengan panjang gelombang 254 nm. Bercak triklosan yang terpisah diukur secara spektrofotodensitometri pada panjang gelombang maksimum 270 nm dan minimum 300 nm.
  • 14. 5. Persyaratan • Kadar Triklosan C12H7Cl3O2 tidak lebih dari 0,3% sesuai dengan Peraturan kepala badan POM No.HK.00.42.10.18 tentang bahan kosmetik.