Dokumen tersebut membahas pentingnya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik. SPIP bertujuan untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan. Dokumen tersebut juga menjelaskan unsur-unsur dan tahapan SPIP serta upaya
2. URGENSI SPIP DAN APIP
DALAM MENDUKUNG TATA
KELOLA PEMERINTAHAN
YANG BAIK
2
3. APA ITU SISTEM PENGENDALIAN INTER PEMERINTAH (SPIP) ?
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
TAHUKAH
SAUDARA?
4. Efektivitas & efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan negara
Menunjukkan tujuan dasar organisasi dalam melaksanakan kinerjanya. Kegiatan
Keandalan pelaporan keuangan
Berkaitan dengan penyajian pelaporan keuangan yang dapat diyakini kewajarannya sesuai
Pengamanan aset negara
Menunjukkan pengamanan terhadap setiap harta/aset negara yang perolehannya dari
Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku bagi organisasi
TUJUAN
SPIP
5. Lingkungan Pengendalian adalah kondisi dalam Instansi Pemerintah
yang memengaruhi efektivitas pengendalian intern.
Pimpinan Instansi Pemerintah dan seluruh pegawai harus
menciptakan dan memelihara lingkungan dalam keseluruhan
organisasi yang menimbulkan perilaku positif dan mendukung
terhadap pengendalian intern dan manajemen yang sehat.
Penilaian Risiko adalah kegiatan penilaian atas kemungkinan kejadian
yang mengancam pencapaian tujuan dan sasaran Instansi Pemerintah.
Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang
dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam.
Kegiatan Pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk
mengatasi risiko serta penetapan dan pelaksanaan kebijakan dan
prosedur untuk memastikan bahwa tindakan mengatasi risiko telah
dilaksanakan secara efektif. Kegiatan pengendalian membantu
memastikan bahwa arahan pimpinan Instansi Pemerintah
dilaksanakan. Kegiatan pengendalian harus efisien dan efektif
dalam pencapaian tujuan organisasi.
PENJELASAN
9. PENGENDALIAN VS FRAUD
• Hasil penelitian yang dilakukan oleh Association of
Certified Fraud Examiners (ACFE) 2004, ukuran-ukuran
yang dipandang paling efektif dalam mencegah
korupsi, sesuai urutan anjuran adalah sebagai berikut:
– Pengendalian intern yang kuat;
– Penelitian latar belakang pegawai baru;
– Audit atas kecurangan secara reguler;
– Keberadaan kebijakan menyikapi kecurangan;
– Kemauan untuk melakukan penuntutan;
– Pelatihan etika pegawai;
– Mekanisme pelaporan anonim;
– Suasana kerja.
lipeng
10. SPIP
• Permen/
Perka SPIP
• Satgas
SPIP
•Internali-
sasi SPIP
• Rencana
Tindak
Pengenda-
lian (RTP)
• Tindak
Lanjut RTP
• Monito-
ring RTP
Pemben-
tukan
Assessor
Penilaian
Maturitas
SPIP
Area of
Improve-
ment (AOI)
Tindak
Lanjut AOI
Budaya
Risiko
Sistem/
Tata
Kelola
Risiko
Proses
Rsiko
MENGEMBANGKAN MR dan SPIP TEMATIK PENGUATAN EFEKTIVITAS SPIP
Peman
-tauan
SPIP
Kapabi
litas
APIP
Pengawasan oleh APIP
Pemantauan
Berkelanjutan
Evaluasi
Terpisah
Penentuan Program/Kegiatan berisiko tinggi/ strategis,
MEMBANGUN SPIP MENGUKUR MATURITAS SPIP & MEMBANGUN
KAPABILITAS APIP
Dukungan
10
SDM IT BUDAYA
1 2
3
4
TUJUAN
ORGANISASI/NASIONAL
KONDISI YANG DIHARAPKAN
KLD APIP
METODOLOGI
KOMUNIKASI
11. MENGAPA PERLU MENGELOLA RISIKO
Tuntutan masyarakat tentang peningkatan
Good Governance
Perubahan lingkungan
Persyaratan investor dan regulator
MANFAAT
Keputusan yang lebih efektif
Efektivitas dalam pelaksanaan
program-program atau kegiatan
Efektivitas pengalokasian dan
penggunaan sumber daya
Standar yang tinggi dalam pelayanan
pelanggan
Standar yang tinggi dalam
akuntabilitas
Kreativitas dan inovasi dalam praktik
manajemen
Peningkatan kapasitas
Peningkatan moral organisasi
Transparansi
11
12. WHAT’SNEW?
Mulai Mendorong PenciptaanBudaya Pengelolaan
Risiko
Budaya riko menjadi bagian dalam identifikasi
kelemahan lingkungan pengendalian.
GambaranStruktur dan Timeline Proses Pengelaan
Risiko
Memperjelas peran pihak yang terlibat, dan
waktu pelaksAnaan tiap tahapan
pengelolaan risiko.
Memulai Transformasi Silo Risk Management menjadi
Enterprise Risk Managmet
Tidak hanya fokus pada tujuan masing-
masing OPD tapi mulai diarahkan pada
tujan strategis Pemda
.
MengakomodirPenerapan PIBR
Pedoman pengelolaan risiko menunjang pelaksanaan
PIBR dan pengukuran maturitas MR
Apa
yangmembedakan
dengan konsep
yang sudah pernah
dikenalkan dalam
SPIP?
15
13. UPAYA MELEMBAGAKAN SPIP dan
MR
• SOSIALISASI
• PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
• BIMBINGAN TEKNIS/ ASISTENSI
• PENYUSUNAN BERBAGAI INFRASTRUKTUR
(misalnya: Kode Etik, Pakta Integritas, Kebijakan
dan Prosedur, Komitmen untuk anti gratifikasi)
• PRAKTEK PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
PENGENDALIAN dan PENANGANAN RISIKO
• MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI