SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 89
PENGADAAN BARANG/JASA
     PEMERINTAH

       berdasarkan

  PERATURAN PRESIDEN RI
    NO. 54 TAHUN 2010
        Pengganti
 KEPPRES NO.80 TAHUN 2003
                            1
1. BENTUK PRODUK HUKUM (Perpres No.54 Tahun 2010)

  Terdiri dari:
      Batang Tubuh: 19 Bab, 136 Pasal (termasuk pasal
       peralihan), dan Penjelasan;
      Lampiran I:       Perencanaan      Umum      Pengadaan
       Barang/Jasa;
      Lampiran-Lampiran Tata Cara Pemilhan Penyedia:
          •   Barang, Lampiran II;
          •   Pekerjaan Konstruksi, Lampiran III;
          •   Jasa Konsultansi Badan Usaha, Lampiran IVa;
          •   Jasa Konsultansi Perorangan, Lampiran IVb;
          •   Jasa Lainnya, Lampiran V;
      Lampiran VI: Tata Cara Swakelola.                    2
2. PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA (Psl.5)


  •   Efisien
  •   Efektif
  •   Transparan
  •   Terbuka
  •   Bersaing
  •   Adil/tidak diskriminatif, dan
  •   Akuntabel



                                            3
3. RUANG LINGKUP (Psl. 2)
  •   Seluruh pengadaan barang/jasa yang sebagian atau
      seluruhnya dibiayai dari dana APBN/APBD dan/atau
      Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)
  •   Apabila terdapat perbedaan antara Peraturan Presiden
      ini dengan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa pemberi
      Pinjaman/Hibah Luar Negeri, para pihak dapat
      menyepakati tata cara pengadaan yang akan
      dipergunakan.
4. JENIS PENGADAAN (Psl.4)
  a. Barang
  b. Pekerjaan Konstruksi
  c. Jasa Konsultansi
  d. Jasa Lainnya                                        4
5. KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN B/J (Penjelasan)
  a. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri;
  b. Kemandirian industri pertahanan, Alutsista, Almatsus
     dalam negeri;
  c. Peningkatan peran serta Usaha Mikro,              Usaha
     Kecil, Koperasi kecil, dan Kelompok masyarakat;
  d. Perhatian terhadap aspek pemanfaatan SDA dan
     pelestarian fungsi lingkungan hidup guna menjamin
     terlaksananya pembangunan berkelanjutan;
  e. Peningkatan penggunaan TI dan transaksi elektronik;
  f. Penyederhanaan ketentuan dan tata cara pengadaan b/j;
  g. Peningkatan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung
     jawab para pihak dalam perencanaan dan proses
     pengadaan barang/jasa;                              5
h. Peningkatan penerimaan negara melalui sektor
   perpajakan;
i. Penumbuhkembangan peran usaha nasional;
j. Penumbuhkembangan industri kreatif inovatif, budaya,
   dan hasil penelitian laboratorium atau institusi
   pendidikan dalam negeri;
k. Memanfaatkan sarana/prasarana penelitian dan
   pengembangan dalam negeri;
l. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa di dalam wilayah
   NKRI; dan
m. Pengumuman secara terbuka rencana dan pelaksanaan
   pengadaan barang/jasa

                                                        6
6. ETIKA PENGADAAN (Psl.6)
  a. Tertib dan tanggung jawab
  b. Profesional dan Mandiri atas dasar kejujuran
  c. Tidak saling mempengaruhi
  d. Menerima dan bertanggung jawab atas keputusan sesuai
     kesepakatan
  e. Menghindari dan mencegah conflict of interest
  f. Menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran
     uang negara
  g. Menghindari dan mencegah KKN
  h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak
     menjanjikan    untuk      memberi    atau    menerima
     hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari
     atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga
     berkaitan dengan pengadaan barang/jasa              7
7. PELAKSANAAN PENGADAAN (Psl.3)
   a. Melalui Pemilihan Penyedia Barang/Jasa
   b. Dengan cara Swakelola

8. ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA: (Psl.7)
   a. Pengadaan Melalui Penyedia Barang/Jasa
      1. Pengguna Anggaran (PA)/ Kuasa Pengguna
         Anggaran (KPA)
      2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
      3. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan;
         dan
      4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan

   b. Pengadaan dengan Cara Swakelola
      1. PA/KPA
      2. PPK; dan                                    8
      3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
c. Unit Layanan Pengadaan (ULP)
      1. Kepala
      2. Sekretariat
      3. Staf pendukung
      4. Kelompok kerja
   d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
      Dapat dibantu oleh tim pendukung
9. TUGAS DAN KEWENANGAN PA (PSL.8)
   a. Menetapkan dan mengumumkan Rencana Umum
      Pengadaan
   b. Menetapkan PPK; Pejabat Pengadaan; Panitia/Pejabat
      Penerima Hasil Pekerjaan
   c. Menetapkan: pemenang lelang atau penyedia b/j (PL)
      untuk Paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/
      Jasa lainnya dengan nilai > Rp. 100 M; Pemenang
      Seleksi/PL Jasa Konsultansi dengan nilai > Rp. 10 M 9
d. Mengawasi pelaksanaan anggaran
e. Menyampaikan laporan keuangan
f. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/
   Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan
   pendapat
g. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh
   dokumen pengadaan barang/jasa
Dalam hal diperlukan, dapat:
h. Menetapkan tim teknis dan/atau
i. Menetapkan Tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan
   pengadaan melalui Sayembara/Kontes


                                                       10
10.KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (Psl. 10)
  •   Ditetapkan oleh PA (K/L/I)
  •   Ditetapkan oleh Kepala Daerah (D)
  •   KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan
      diangkat oleh PA atas usul Kepala Daerah
  •   Dapat diangkat lebih dari 1 (satu) orang KPA
  •   KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA




                                                      11
11.PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (Psl.11)
Tugas Pokok dan kewenangan PPK
  a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/
     jasa:
     1) Spesifikasi teknis barang/jasa;
     2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
     3) Rancangan Kontrak
  b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
  c. Menandatangani, melaksanakan, dan mengendalikan
     pelaksanaan kontrak;
  d. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan
     barang/jasa kepada PA/KPA;
                                                       12
e. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa
   kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;
f. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan
   anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada
   PA/KPA setiap triwulan; dan
g. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen
   pelaksanaan pengadaan barang/jasa
Dalam hal diperlukan, PPK dapat:
h. Mengusulkan kepada PA/KPA:
   1) Perubahan paket pekerjaan; dan/atau
   2) Perubahan jadwal kegiatan pengadaan;
i. Menetapkan tim pendukung; tim/ tenaga ahli untuk
   membantu pelaksanaan tugas ULP; dan
                                                       13

j. Menetapkan besaran Uang Muka
12.ULP/PEJABAT PENGADAAN (Psl. 14 & 16)
  •   K/L/D/I diwajibkan mempunyai ULP, yang dibentuk oleh
      Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
      Institusi
  •   Kelompok Kerja ULP berjumlah gasal minimal 3 (tiga)
      orang, dapat ditambah, dapat dibantu aanwijzer
  •   ULP wajib dibentuk untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
      Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai > Rp. 100 Juta;
      Jasa Konsultansi dengan nilai > Rp. 50 Juta.
  •   Paket Pengadaan barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
      Lainnya dengan nilai s.d. Rp. 100 Juta; Jasa Konsultansi
      dengan nilai s.d. Rp.50 Juta, dapat dilaksanakan oleh ULP
      atau 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan.
  •   Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang
      Pejabat Pengadaan.
                                                            14
Tugas Pokok dan Kewenangan ULP/Pejabat
  Pengadaan (Psl.17)
  a. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa;
  b. Menetapkan Dokumen Pengadaan;
  c. Menetapkan besaran nominal jaminan penawaran;
  d. Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa;
  e. Melakukan penilaian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa;
  f. Melakukan evaluasi penawaran;
  g. Khusus untuk ULP:
     1) Menjawab sanggahan
     2) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
        a) Pelelangan atau PL untuk Paket Pengadaan
           Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
           bernilai paling tinggi Rp. 100 M; atau
        b) Seleksi atau PL untuk Paket Pengadaan Jasa 15
           Konsultansi dengan nilai paling tinggi Rp. 10 M
3) Menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia
      Barang/Jasa kepada PPK
   4) Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia
      barang/jasa
h. Khusus Pejabat Pengadaan:
   1) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
      a) PL atau Pengadaan Langsung untuk Paket
         Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
         Lainnya dengan nilai paling tinggi Rp. 100 Juta;
         dan/atau
      b) PL atau Pengadaan Langsung untuk Paket
         Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling
         tinggi Rp. 50 Juta;
   2) Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia
      barang/jasa kepada PA/KPA;                       16
i. Membuat laporan mengenai proses dan hasil
      pengadaan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/ Kepala
      Daerah/Pimpinan Institusi; dan
   j. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan
      kegiatan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA.
Dalam hal diperlukan, ULP/Pejabat Pengadaan dapat
   mengusulkan kepada PPK:
   k. Perubahan HPS; dan/atau
   l. Perubahan Spesifikasi Teknis Pekerjaan.




                                                       17
13.PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN
  (Psl.18)
  •   Ditetapkan oleh PA/KPA
  •   PNS instansi sendiri atau instansi pemerintah lain
  •   Dapat dibantu oleh tim/Tenaga Ahli yang ditetapkan
      PA/KPA
  Tugas Pokok
  a. Memeriksa hasil pekerjaan
  b. Menerima hasil pekerjaan
  c. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah
     Terima Hasil Pekerjaan

                                                           18
14.KEWAJIBAN BERSERTIFIKAT KEAHLIAN
   PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (Psl.127)
  a. PPK pada K/L/I harus bersertifikat sejak Perpres ini
     dinyatakan berlaku.
  b. PPK pada K/L/I yang ditugaskan pada Unit Pelaksana
     Teknis (UPT) Pusat/Kab/Kota paling lambat 1 Januari
     2012.
  c. PPK pada pemerintah Prop/Kab/Kota paling lambat 1
     Januari 2012.




                                                            19
15.SEGMENTASI PASAR
  a. Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
     s/d Rp 2.5 milyar diperuntukkan bagi usaha
     mikro dan usaha kecil, kecuali untuk paket
     pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis
     yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro
     dan usaha kecil serta koperasi kecil (Psl.100)
  b. Tidak ada     segmentasi   untuk   pengadaan   jasa
     konsultansi




                                                     20
16.RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA
   (Psl.22)
  •   Disusun oleh PA, meliputi kegiatan-kegiatan:
      a. Mengidentifikasi kebutuhan barang/jasa yang
         diperlukan K/L/D/I;
      b. Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran
         untuk pengadaan barang/jasa
      c. Menetapkan kebijakan umum tentang:
         1) Pemaketan pekerjaan;
         2) Cara pengadaan barang/jasa; dan
         3) Pengorganisasian pengadaan barang/jasa;
      d. Menyusun KAK
                                                       21
•   K/L/D/I menyediakan biaya untuk Pelaksanaan
    Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, meliputi: (Psl.23)
    a. Honorarium personil organisasi pengadaan barang/
       jasa termasuk tim teknis, tim pendukung, dan staf
       proyek;
    b. Biaya pengumuman pengadaan barang/jasa
       termasuk biaya pengumuman ulang;
    c. Biaya penggandaan dokumen pengadaan
       barang/jasa; dan
    d. Biaya lain yang diperlukan untuk mendukung
       pelaksanaan pengadaan barang/jasa
•   K/L/D/I menyediakan biaya untuk pelaksanaan
    pemilihan penyedia barang/jasa yang pengadaannya
    akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya.       22
•   PA menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk
    Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa
    mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan
    sistem dan kualitas kemampuan teknis, dengan
    memperhatikan ketentuan dilarang untuk:
    a. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang
       tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat
       pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan
       di beberapa lokasi/daerah masing-masing; dan/atau
       yang jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau
       besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha Mikro
       dan Usaha Kecil serta koperasi kecil;
    b. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa
       paket dengan maksud menghindari lelang; dan atau
       menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur
       pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan
       pertimbangan yang tidak obyektif.
                                                       23
17.PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN CARA
   SWAKELOLA (Psl.26)
  Merupakan kegiatan pengadaan barang/jasa dimana
  pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi
  sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran,
  instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
  a. Pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan cara
     swakelola meliputi:
     1) Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan
        kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan
        teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan
        tugas pokok K/L/D/I;
     2) Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya
        memerlukan partisipasi langsung masyarakat
        setempat;                                     24
3) Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau
   pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa;
4) Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/
   ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan
   oleh penyedia barang/jasa akan menimbulkan
   ketidakpastian dan resiko yang besar;
5) Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar,
   lokakarya atau penyuluhan;
6) Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan
   survei yang bersifat khusus untuk pengembangan
   teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan
   oleh penyedia barang/jasa;
7) Pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan
   pemerintah, pengujian di laboratorium dan
   pengembangan sistem tertentu;                     25
8) Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang
     bersangkutan
  9) Pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam
     negeri;
  10)Penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/atau
  11)Pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri
     alutsista dan industri almatsus dalam negeri.
b. Prosedur swakelola meliputi:
  1) Perencanaan
  2) Pelaksanaan
  3) Pengawasan
  4) Penyerahan
  5) Pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan.             26
•   Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan cara
    Swakelola oleh K/L/D/I Selaku Penanggung Jawab
    Anggaran: (Psl.29)
    a. Pengadaan bahan/barang, jasa lainnya, peralatan/suku
       cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat
       Pengadaan dan berpedoman pada Perpres ini;
    b. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan
       dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir
       pekerja atau dengan cara upah borongan;
    c. Pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan
       berdasarkan kontrak;
    d. Penggunaan tenaga kerja, bahan dan/atau peralatan
       dicatat setiap hari dalam laporan harian;

                                                           27
e. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang menggunakan
   Uang Persediaan (UP)/Uang Muka kerja atau istilah lain
   yang disamakan dilakukan oleh Instansi Pemerintah
   Pelaksana Swakelola;
f. UP/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan,
   dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara
   bulanan;
g. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap
   minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana;
h. Kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan
   dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan
   penyerapan dana; dan
i. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh
   pelaksana yang ditunjuk oleh PPK, berdasarkan rencana
   yang telah ditetapkan.                             28
•   Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan Cara
    Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain (Psl.30)
    a. Pelaksanaan dilakukan berdasarkan kontrak antara PPK
       pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan
       pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah Lain
       Pelaksana Swakelola.
    b. Pengadaan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang
       dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/
       Pejabat Pengadaan pada Instansi Pemerintah Lain
       Pelaksana Swakelola dan berpedoman pada Perpres ini;
    c. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan
       dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir
       pekerja atau dengan cara upah borongan;
    d. Pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan
       dilakukan berdasarkan kontrak;                     29
e. Penggunaan tenaga kerja, bahan/barang dan/atau
   peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian;
f. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap
   minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana
   oleh Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola;
g. Kemajuan non fisik , atau perangkat lunak dicatat dan
   dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan
   penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah Lain
   Pelaksana Swakelola
h. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan
   oleh pihak yang ditunjuk PPK pada K/L/D/I
   Penanggung Jawab Anggaran berdasarkan rencana
   yang telah ditetapkan.

                                                         30
•   Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara
    Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana
    Swakelola (Psl.31)
    a. Pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat
       Pelaksana Swakelola (disingkat KMPS) dilakukan
       berdasarkan kontrak antara PPK pada K/L/D/I
       Penanggung Jawab Anggaran dengan KMPS;
    b. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan
       kepada KMPS yang mampu melaksanakan pekerjaan;
    c. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk
       rehabilitasi, renovasi, dan konstruksi sederhana;
    d. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana,
       dibangun oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
       untuk selanjutnya diserahkan kepada Kelompok
       Masyarakat sesuai dengan peraturan perundang-   31

       undangan;
e. Pengadaan bahan/barang, jasa lainnya, peralatan/suku
   cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh
   KMPS dengan memperhatikan prinsi-prinsip pengadaan
   dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam
   Perpres ini;
f. Penyaluran dana kepada KMPS dilakukan secara
   bertahap dengan ketentuan:
   1) 40% dari keseluruhan dana swakelola, apabila
      KMPS telah siap melaksanakan Swakelola;
   2) 30% dari keseluruhan dana swakelola, apabila
      pekerjaan telah mencapai 30%; dan
   3) 30% dari keseluruhan dana swakelola, apabila
      pekerjaan telah mencapai 60%

                                                     32
g. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana swakelola
   yang dikeluarkan, dilaporkan oleh KMPS secara berkala
   kepada PPK;
h. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh
   KMPS; dan
i. Pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan pengadaan
   disampaikan kepada K/L/D/I pemberi dana swakelola
   sesuai ketentuan perundang-undangan




                                                      33
d. Pelaporan, Pengawasan dan Pertanggungjawaban
   Swakelola (Psl.32)
  1. Pelaksanaan swakelola diawasi oleh Penanggung Jawab
     Anggaran atau oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana
     Swakelola.
  2. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan
     keuangan dilaporkan oleh pelaksana lapangan/
     Pelaksana Swakelola kepada PPK secara berkala.
  3. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan
     dilaporkan setiap bulan secara berjenjang oleh
     Pelaksana Swakelola sampai kepada PA/KPA.
  4. APIP pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran
     melakukan audit terhadap pelaksanaan swakelola.

                                                       34
18.PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA
   BARANG/JASA
A. PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA (Psl.19)
  1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
     untuk menjalankan kegiatan/usaha
  2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan
     manajerial untuk menyediakan barang/jasa;
  3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai
     Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat)
     tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun
     swasta, termasuk pengalaman subkontrak, kecuali
     Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3
     (tiga) tahun;
  4. Memiliki SDM, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang
     diperlukan dalam pengadaan barang/jasa;
                                                           35
5. Dalam hal penyedia barang/jasa akan melakukan
   kemitraan, penyedia barang/jasa harus mempunyai
   perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat
   persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
   kemitraan tsb;
6. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai
   untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta
   kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk
   usaha non-kecil;
7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil,
   kecuali untuk Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi;
8. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
   Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket
   (SKP) sbb.:
                                                         36
SKP = KP – P
        KP = nilai Kemampuan Paket
             KP = 5 untuk Usaha Kecil
             KP = 6 atau 1.2 N utk Usaha Non-Kecil
        P = jumlah paket yang sedang dikerjakan
        N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang
             dapat ditangani pada saat bersamaan
             selama kurun waktu 5 (lima) tahun
             terakhir

9. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit,
   kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau
   direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan
   tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang
   dibuktikan dengan surat pernyataan yang
   ditandatangani penyedia barang/jasa;             37
10. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban
    perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan) serta memiliki
    laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada
    transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi
    Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan
    terakhir dalam tahun berjalan;
11. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk
    mengikatkan diri pada kontrak;
12. Tidak masuk dalam Daftar Hitam;
13. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau
    dengan jasa pengiriman; dan
14. Menandatangani Pakta Integritas;


                                                        38
Catatan:
•   KD pada subbidang pekerjaan yang sejenis untuk
    usaha non-kecil. (Psl.20)
           KD = 3 NPt (Untuk Pekerjaan Konstruksi)
           KD = 5 NPt (Untuk Pengadaan Jasa Lainnya)
           NPt= Nilai Pengalaman Tetinggi dalam kurun
                 waktu 10 tahun teakhir
•   KD > Nilai total HPS pekerjaan yang akan dilelangkan
•   Dalam hal kemitraan, yang diperhitungkan adalah KD
    dari perusahaan yang mewakili kemitraan.



                                                        39
B. METODA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
  (Psl.35)
  1. Pengadaan Barang/Jasa Lain
     a. Pelelangan Umum
     b. Pelelangan Sederhana
     c. Penunjukan Langsung
     d. Pengadaan Langsung
     e. Kontes/Sayembara
  2. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi
     a. Pelelangan Umum
     b. Pelelangan Terbatas
     c. Pemilihan Langsung
     d. Penunjukan Langsung
                                           40
     e. Pengadaan Langsung
3. Pengadaan Jasa Konsultansi (Psl.41)
  a. Seleksi Umum
  b. Seleksi Sederhana
  c. Penunjukan Langsung
  d. Pengadaan Langsung
  e. Sayembara




                                         41
PENETAPAN METODA PEMILIHAN PENYEDIA
  BARANG/ JASA
1. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
   Lainnya
  a. Pada prinsipnya Pelelangan Umum
  b. Untuk pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks dan
     penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas
     dapat digunakan Metoda Pelelangan Terbatas
  c. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang sederhana
     dengan nilai sampai dengan Rp. 200 juta, dapat
     digunakan Metoda Pelelangan Sederhana
  d. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi yang sederhana
     dengan nilai sampai dengan Rp. 200 juta, dapat
     digunakan Metoda Pemilihan Langsung              42
e. Metoda Pengadaan Langsung dapat digunakan
   untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi
   sederhana/jasa lainnya dengan nilai sampai dengan
   Rp. 100 juta dengan ketentuan:
   1) Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I;
   2) Teknologi sederhana;
   3) Resiko kecil; dan/atau
   4) Dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa perorangan
      dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil,
      kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut
      kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh
      Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil
f. Metoda Penunjukan Langsung untuk keadaan
   tertentu dan keadaan khusus.

                                                    43
•   Keadaan Tertentu:
    1) Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan
       sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya
       harus segera/tidak dapat ditunda untuk:
       a) Pertahanan negara;
       b) Keamanan dan ketertiban masyarakat;
       c) Keselamatan/perlindungan masyarakat yang
           pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat
           ditunda/harus dilakukan segera, termasuk:
          i. Akibat bencana alam dan/atau non-alam
               dan/atau bencana sosial;
          ii. Dalam rangka pencegahan bencana;
               dan/atau
          iii. Akibat kerusakan sarana/prasarana yang
               dapat menghentikan kegiatan pelayanan 44
               publik
2) Pekerjaan penyelenggaran penyiapan konferensi
   yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen
   internasional dan dihadiri oleh Presiden/wapres;
3) Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang
   ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan
   yang menyangkut keamanan dan ketertiban
   masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian
   Negara Republik Indonesia, atau
4) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang
   spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu)
   Penyedia Barang/Jasa Lainnya karena 1 (satu)
   pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak
   yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten,
   atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan
   untuk mendapatkan izin dari pemerintah.
                                                      45
•   Keadaan Khusus
    1) Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang
       ditetapkan pemerintah;
    2) Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu
       kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggung
       jawab atas resiko kegagalan bangunan yang secara
       keseluruhan tidak dapat direncanakan/ diperhitungkan
       sebelumnya (unforeseen condition)
    3) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat
       kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan
       penggunaan teknologi khusus dan hanya ada 1 (satu)
       Penyedia yang mampu;
    4) Pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan obat dan alat
       kesehatan habis pakai dalam rangka menjamin
       ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan
       pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan
       harganya telah ditetapkan oleh Menteri yang          46
       bertanggung jawab di bidang kesehatan;
5) Pengadaan kendaraan bermotor dengan harga khusus
   untuk pemerintah yang telah dipublikasikan secara
   luas kepada masyarakat;
6) Sewa penginapan/hotel/ruang rapat yang tarifnya
   terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat; atau
7) Lanjutan sewa gedung/kantor dan lanjutan sewa
   ruang terbuka atau tertutup lainnya dengan ketentuan
   dan tata cara pembayaran serta penyesuaian harga
   yang dapat dipertanggungjawabkan




                                                     47
g. Kontes dan Sayembara
  1) Kontes (Psl.40) untuk Pengadaan Barang yang
     memiliki karakteristik: tidak mempunyai harga
     pasar; dan tidak dapat ditetapkan berdasarkan
     Harga Satuan.
  2) Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa
     Lainnya (Psl.40) dan Jasa Konsultansi (Psl.46) yang
     memiliki karakteristik: merupakan proses dan hasil
     dari gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya, dan
     metoda pelaksanaan tertentu; dan tidak dapat
     ditetapkan berdasarkan Harga Satuan.




                                                      48
2. Pengadaan Jasa Konsultansi
  a. Pada prinsipnya dengan Metoda Seleksi Umum
  b. Untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bersifat
     sederhana dengan nilai paling tinggi Rp. 200 juta,
     dapat digunakan Metoda Seleksi Sederhana
  c. Metoda Penunjukan Langsung dapat digunakan
     dalam keadaan tertentu yang meliputi:
     1) Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan
        sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya
        harus segera/tidak dapat ditunda untuk:


                                                          49
a) Pertahanan negara;
   b) Keamanan dan ketertiban masyarakat;
   c) Keselamatan/perlindungan masyarakat yang
       pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/
       harus dilakukan segera, termasuk:
      i. Akibat bencana alam dan/atau bencana non-
           alam dan/atau bencana sosial;
      ii. Dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau
      iii. Akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat
           menghentikan kegiatan pelayanan publik;
2) Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang
   ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan yang
   menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang
   ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik
   Indonesia;
                                                      50
3) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu)
      Penyedia Jasa Konsultansi; dan
   4) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu)
      pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak
      yang telah mendapat izin pemegang hak cipta.
d. Metoda Pengadaan Langsung dapat digunakan untuk
   pengadaan jasa konsultansi yang memiliki karakteristik:
   d. Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; dan/atau
   e. Bernilai paling tinggi Rp. 50 Juta
e. Sayembara digunakan untuk pengadaan jasa
   konsultansi yang memiliki karakteristik:
   1. Merupakan proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas,
      inovasi dan metoda pelaksanaan tertentu; dan
   2. Tidak dapat ditetapkan berdasarlan Harga Satuan.
                                                       51
• PELELANGAN UMUM/SELEKSI UMUM

 a. Pada prinsipnya semua pengadaan barang/pekerjaan
    konstruksi/jasa lainnya melalui Pelelangan Umum
    dengan pasca-kualifikasi, kecuali untuk pekerjaan
    kompleks dapat dengan prakualifikasi


 b. Pada prinsipnya semua pengadaan jasa konsultansi
    harus dilakukan melalui Seleksi Umum dengan
    prakualifikasi


 c. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website
    K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
    untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional
    melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak
    dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
                                                       52

    kerja
• PELELANGAN TERBATAS

 a. Dilakukan untuk pekerjaan kompleks dan jumlah
    penyedia jasa yang mampu melaksanakan diyakini
    terbatas

 b. Pemilihan penyedia jasa dilakukan dengan proses
    prakualifikasi

 c. Diumumkan sebagaimana pada Pelelangan Umum
    dengan menyebutkan nama penyedia barang/jasa yang
    diyakini mampu

 d. Tetap memberi kesempatan kepada penyedia
    barang/jasa yang memenuhi kualifikasi (di luar
    penyedia jasa yang namanya tercantum dalam
    pengumuman)
                                                  53
• PELELANGAN/SELEKSI SEDERHANA

 a. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang bersifat
    sederhana dengan nilai sd. Rp.200 juta melalui
    pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi


 b. Dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi yang
    bersifat sederhana dengan nilai sd. Rp.200 Juta melalui
    seleksi sederhana dengan prakualifikasi


 c. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website
    K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
    untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional
    melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak
    dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari
    kerja                                             54
• PEMILIHAN LANGSUNG
 a. Dilakukan hanya pada pengadaan jasa konstruksi

 b. Pemilihan Langsung dilakukan untuk pekerjaan
    konstruksi yang tidak kompleks dengan nilai paling
    tinggi Rp 200 juta

 c. Penilaian    kualifikasi   penyedia   jasa   dengan
    pascakualifikasi
 d. KD tidak diberlakukan
 e. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website
    K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
    untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional
    melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak
    dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari
    kerja                                             55
• PENGADAAN LANGSUNG
 a. Dilakukan    untuk    pengadaan      barang/pekerjaan
    konstruksi sederhana/jasa lainnya yang bernilai s/d Rp
    100 juta

 b. Dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi sederhana
    dengan nilai s/d Rp.50 juta

 d. Melakukan survei harga pasar dengan mem
    bandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) penyedia
    barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya; dan/atau
    membandingkan biaya dan kualitas paling sedikit 2
    (dua) sumber informasi yang berbeda untuk
    pengadaan jasa konsultansi.

 e. Dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi
                                                       56
• KONTES/SAYEMBARA
 a. Kontes dilakukan untuk pengadaan barang yang tidak
    mempunyai harga pasar, dan tidak ditetapkan
    berdasarkan Harga Satuan.
 b. Peserta dapat menyampaikan lebih dari 1 (satu) barang
    yang akan dikonteskan

 c. Sayembara dilakukan untuk pengadaan jasa
    konsultansi/jasa lainnya yang merupakan proses dan
    hasil gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya dan metoda
    pelaksanaan tertentu; dan tidak dapat ditetapkan
    berdasarkan Harga Satuan
 d. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website
    K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi
    untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional
    melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak
    dan/atau elektronik                                 57
• PENUNJUKAN LANGSUNG (PL)

  a. Dilakukan    untuk    pengadaan     barang/jasa yang
     memenuhi kriteria Penunjukan       Langsung (keadaan
     tertentu dan atau keadan khusus)
  b. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan hasil penetapan
     penyedia barang/jasa yang ditunjuk untuk pekerjaan
     dimaksud di website K/L/D/I masing-masing dan papan
     pengumuman resmi untuk masyarakat
  c. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada
     APIP K/L/D/I yang bersangkutan apabila menemukan
     bukti penyimpangan prosedur dan/atau KKN dalam
     proses penunjukan langsung
  d. Dalam rangka penanganan darurat, berdasarkan
     pernyataan      darurat   dari    pejabat     yang
     berwenang, PA/KPA mengusulkan anggaran kepada
     pejabat yang berwenang dan memerintahkan PPK untuk
     memproses      penunjukan   langsung    pengadaan
                                                    58
     barang/jasa. ULP….
ULP/Pejabat Pengadaan menunjuk penyedia yang
    dinilai mampu untuk melaksanakan pekerjaan
    darurat yang dibutuhkan.
•   Dalam hal bukan penanganan darurat, ULP/Pejabat
    Pengadaan mengundang penyedia untuk terlebih
    dahulu memasukkan Dokumen Kualifikasi guna
    dilakukan evaluasi kualifikasi




                                                      59
•   PEKERJAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM
    (Psl.90)
    a. PPK menerbitkan SPMK setelah mendapat persetujuan
       dari PA/KPA dan salinan pernyataan bencana alam dari
       pihak ybw
    b. Opname pekerjaan di lapangan dilakukan bersama
       antara PPK dan penyedia, sementara proses dan
       administrasi pengadaan dapat dilakukan secara
       simultan
    c. Bila lokasi tercakup dalam suatu kontrak yang sedang
       berjalan, diatur Contract Change Order dan dapat
       melebihi 10 % dari kontrak awal
    d. Bila tidak masuk dalam cakupan areal suatu kontrak,
       pengadaan dapat dilakukan dengan Penunjukan
       Langsung kepada penyedia barang/jasa yg dinilai
       mampu                                             60
C. METODA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN
  (Psl.47)
1. Metoda Satu Sampul
  Digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana
  dan memiliki karakteristik:
  a. Pengadaan Barang/Jasa yang standar harganya telah
     ditetapkan pemerintah;
  b. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK sederhana;
     atau
  c. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
     yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat
     dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan.
  d. Digunakan juga dalam Penunjukan Langsung/
     Pengadaan Langsung/Kontes/Sayembara
                                                      61
2. Metoda Dua Sampul
  Digunakan untuk:
  a. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang
     menggunakan evaluasi sistem nilai atau sistem biaya
     selama umur ekonomis.
  b. Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki
     karakteristik:
     1) Dibutuhkan penilaian yang terpisah antara
        persyaratan teknis dengan harga penawaran, agar
        penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian
        teknis; atau
     2) Pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan
        evaluasi teknis yang lebih mendalam.
                                                           62
3. Metoda Dua Tahap
  Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
  Konstruksi/ Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik:
  a. Pekerjaan bersifat kompleks;
  b. Memenuhi kriteria kinerja tertentu dari keseluruhan
     sistem, termasuk pertimbangan kemudahan atau
     efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan peralatannya;
     dan/atau
  c. Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan
     desain penerapan teknologi yang berbeda.
  Metoda Dua Tahap tidak digunakan untuk Pengadaan Jasa
  Konsultansi.

                                                          63
D. METODA EVALUASI PENAWARAN (Psl.48)
1. Pada Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan
   Konstruksi/ Jasa Lainnya
  a. Sistem Gugur
  b. Sistem Nilai
  c. Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
2. Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi
  a. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas
  b. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya
  c. Metoda Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran
  d. Metoda Evaluasi Berdasarkan Biaya Terendah
                                                      64
PENETAPAN METODA EVALUASI PENAWARAN
1. Pada Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
   Lainnya
  a. Pada prinsipnya digunakan sistem gugur
  b. Metoda Evaluasi Sistem Nilai atau Penilaian Biaya Selama
     Umur Ekonomis dapat digunakan untuk Pengadaan
     Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat
     kompleks. Bobot Biaya (70-90%)
2. Pada Pengadaan Jasa Konsultansi
  a. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas digunakan
     untuk pekerjaan yang:
     1) Mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai
        faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat
        (outcome) secara keseluruhan; dan/atau
                                                        65
     2) Lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK
b. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya
   digunakan untuk pekerjaan yang:
   1) Lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan
      hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam
      KAK. Bobot Teknis (60-80%); dan/atau
   2) Besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah,
      jelas dan tepat. Bobot Biaya (20-40%)
c. Metoda Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran
   digunakan untuk pekerjaan yang:
   1) Sudah ada aturan yang mengatur (standar);
   2) Dapat dirinci dengan tepat; atau
   3) Anggarannya tidak melampaui pagu tertentu.
d. Metoda Evaluasi Berdasarkan Biaya Terendah
   digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana
   dan standar
                                                          66
PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA
  BERDASARKAN JENIS PENGADAANNYA:
1. PENGADAAN BARANG
  a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda Satu
     Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
  b. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua
     Sampul dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian
     Biaya Selama Umur Ekonomis
  c. Pelelangan Umum Prakualifikasi Metoda Dua Tahap
     dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya
     Selama Umur Ekonomis
  d. Pelelangan Sederhana Secara Pascakualifikasi Metoda
     Satu Sampul dan Evaluasi Sistem gugur
  e. …..
                                                            67
e. Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Penunjukan
     Langsung dan Pengadaan Langsung
  f. Kontes
2. PEKERJAAN KONSTRUKSI
  a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda
     Satu Sampul Evaluasi Sistem Gugur
  b. Pemilihan Langsung Secara Pascakualifikasi Metoda
     Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
  c. Pelelangan Umum Prakuallifikasi Metoda Dua Tahap
     dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya
     Selama Umur Ekonomis
  d. Pelelangan Terbatas
  e. ….                                                     68
e. Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui
     Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung
3. JASA LAINNYA
  a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda
     Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
  b. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua
     Sampul dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem
     Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis
  c. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua
     Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian
     Biaya Selama Umur Ekonomis
  d. Pelelangan Sederhana Secara Pascakualifikasi
     Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur
                                                        69
  e. …..
e. Pelaksanaan Pengadaan Jasa Lainnya Melalui
       Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung
    f. Sayembara
4. JASA KONSULTANSI
•   Berbentuk Badan Usaha
    a. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas Dua Sampul
    b. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas dan Biaya Dua
       Sampul
    c. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Biaya Terendah Satu
       Sampul
    d. Seleksi Sederhana Metoda Evaluasi Biaya Terendah/
       Pagu Anggaran Satu Sampul
    e. …                                                   70
e. Penunjukan Langsung Satu Sampul
    f. Sayembara
•   Perorangan
    a. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas Satu Sampul
    b. Seleksi Sederhana Metoda Evaluasi Kualitas Satu
       Sampul
    c. Penunjukan Langsung Satu Sampul
    d. Pengadaan Langsung
    e. Sayembara



                                                         71
E. JENIS KONTRAK (Psl.50)
   Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dikelompokkan
   berdasarkan: Cara Pembayaran; Pembebanan Tahun
   Anggaran; Sumber Pendanaan; Jenis Pekerjaan

1. Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran:
  a. Kontrak Lump Sum;
  b. Kontrak Harga Satuan;
  c. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan;
  d. Kontrak Persentase;
  e. Kontrak Terima Jadi (Turnkey).
2. Kontrak Berdasarkan Pembebanan Tahun Anggaran
  a. Kontrak Tahun Tunggal;
  b. Kontrak Tahun Jamak.                           72
3. Kontrak Berdasarkan Sumber Pendanaan
  a. Kontrak Pengadaan Tunggal;
  b. Kontrak Pengadaan Bersama;
  c. Kontrak Payung (Framework Contract)
4. Kontrak Berdasarkan Jenis Pekerjaan
  a. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal;
  b. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi.




                                                 73
19.PENETAPAN SISTEM PENGADAAN

  a. Sistem Pengadaan mencakup metoda pemilihan
     penyedia   barang/jasa,   metoda    penyampaian
     penawaran, metoda evaluasi penawaran, dan jenis
     kontrak
  b. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan
     menyusun dan menetapkan metoda pemilihan penyedia
     barang/jasa, metoda penyampaian penawaran, metoda
     evaluasi penawaran, dan jenis kontrak yang akan
     digunakan untuk setiap paket pengadaan.
  c. ULP/Pejabat   Pengadaan     wajib    mengumumkan
     pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website K/L/D/I
     masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk
     masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk
     diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional        74
20.JADWAL PELAKSANAAN            PEMILIHAN       PENYEDIA
   BARANG/JASA (Pas.59)
  a. Batas    keseluruhan     proses   pelelangan    tidak
     dibatasi, tetapi ULP/Pejabat Pengadaan dalam
     menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan harus
     memberikan alokasi waktu yang cukup untuk
     pengumuman,       pendaftaran    dan     penyampaian
     dokumen, pemberian penjelasan, pemasukan dokumen
     penawaran,      evaluasi    penawaran,     penetapan
     pemenang, sanggah dan sanggah banding.
  b. SPPBJ diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja
     setelah     pengumuman         penetapan      pemenang
     lelang/seleksi apabila tidak ada sanggahan, atau setelah
     sanggahan dijawab dalam hal tidak ada sanggahan
     banding.
  c. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas)
                                                       75

     hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
21.BIAYA PENGADAAN
  a. PA menyusun dan menetapkan rencana penganggaran
     pengadaan      barang/jasa       yang     meliputi:  biaya
     barang/jasa, biaya pendukung, dan biaya administrasi yang
     diperlukan untuk proses pengadaan, sesuai dengan peraturan
     perundang-undangan
  b. Biaya pendukung meliputi: biaya         pemasangan,     biaya
     pengangkutan, biaya pelatihan, dll.
  c. Biaya administrasi terdiri dari biaya: pengumuman pengadaan;
     honorarium           PA/KPA,            PPK,      ULP/Pejabat
     pengadaan, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, dan
     pejabat/tim lain yang diperlukan; survei lapangan/pasar;
     penggandaan dokumen pengadaan; biaya lain yang
     diperlukan, a.l: biaya pendapat ahli hukum kontrak, biaya uji
     coba.
  d. Biaya administrasi untuk kegiatan/pekerjaan yang akan
                                                         76
     dilaksanakan pada TA yad yang pengadaannya dilaksanakan
22.KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA
  a. Kemampuan Dasar (KD) pada NPt 10 tahun terakhir
     1) Pekerjaan Konstruksi    : 3 NPt
     2) Jasa Lainnya            : 5 NPt
     3) KD paling kurang sama dengan nilai total HPS dari
        pekerjaan yang akan dilelangkan
  b. ULP/Pejabat Pengadaan tidak meminta seluruh dokumen
     yang dipersyaratkan, cukup dengan formulir isian kualifikasi
     kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi
  c. ULP/Pejabat      Pengadaan       tidak      boleh
     melarang, menghambat, dan membatasi calon peserta
     pengadaan dari luar provinsi/kabupaten/kota lokasi
     pengadaan
                                                            77
23.PEMASUKAN/ EVALUASI PENAWARAN
   a. Nilai total HPS diumumkan sejak pengumuman lelang
   b. Tidak        menggugurkan       pada      pembukaan
      penawaran, kecuali yang terlambat memasukkan
      penawaran
   c. Pada tahap awal dapat dilakukan koreksi aritmatik
      terhadap semua penawaran yang masuk dan evaluasi
      terhadap minimal 3 penawar terendah terkoreksi
   d. Nilai total penawaran > nilai total HPS penawaran
      dinyatakan gugur
   e. Harga satuan timpang > 110 % HPS
   f. Pemenang: terendah dari yg memenuhi syarat

24.TIDAK SEPENDAPAT
     Bila Pengguna Anggaran pada K/L/I atau Kepala Daerah
     tidak sependapat dengan usulan ULP, maka PA pada
     K/L/I atau Kepala Daerah memerintahkan evaluasi  78

     ulang atau menyatakan lelang gagal.
25.MASA PEMELIHARAAN (Psl.95)
   a. Masa Pemeliharaan :
      1) Untuk pekerjaan Permanen minimal 6 bulan
      2) Untuk pekerjaan Semi permanen minimal 3 bln
   b. Uang retensi dpt diganti dengan jaminan pemeliharaan
   c. Masa pemeliharaan dapat melampaui tahun anggaran
26.TANDA BUKTI PERJANJIAN (Psl 55 & 70)
   a. Bukti Pembelian s/d Rp.5 Juta
   b. Kuitansi s/d Rp.10 Juta
   c. SPK s/d Rp.100 Juta utk pengadaan Barang/Pekerjaan
      Konstruksi/ Jasa Lain; s/d Rp.50 Juta utk pengadaan
      Jasa Konsultansi
   d. Surat Perjanjian > Rp.100 Juta utk pengadaan Barang/
      Pekerjaan Konstruksi, dengan Jaminan Pelaksanaan; utk
      Jasa Lainnya, dapat dengan jaminan pelaksanaan); >79
      Rp. 50 Juta utk pengadaan Jasa Konsultansi
27.PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN (Psl.64)
   a. ULP/Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen
      Pengadaan Barang/jasa yang terdiri atas:
      1) Dokumen Kualifikasi; dan
      2) Dokumen Pemilihan
   b. PPK menetapkan bagian dari rancangan Dokumen
      Pengadaan yang terdiri atas:
      1) Rancangan SPK; atau
      2) Rancangan surat perjanjian termasuk:
         a) Syarat-syarat Umum Kontrak
         b) Syarat-syarat Khusus Kontrak
         c) Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar
         d) Daftar Kuantitas dan Harga
         e) Dokumen lainnya
      3) HPS
                                                      80
28.HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) (Psl.66)
a. PPK menetapkan HPS barang/jasa kecuali untuk Kontes/
   Sayembara
b. ULP/Pejabat pengadaan mengumumkan nilai total HPS
   berdasarkan HPS yang ditetapkan oleh PPK
c. HPS digunakan sebagai:
   1) Alat untuk menlai kewajaran penawaran termasuk
      rinciannya
   2) Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang
      sah untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/ jasa
      lainnya dan pengadaan jasa konsultansi yg menggunakan
      metoda pagu anggaran
   3) Dasar untuk menetapkan besaran jaminan pelaksanaan
      bagi penawaran < 80% HPS                        81
29.JAMINAN DAN SERTIFIKAT GARANSI (Psl. 67)
  a. Jaminan atas pengadan barang/jasa terdiri atas:
     jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan
     uang muka, jaminan pemeliharaan, dan jaminan
     sanggah banding
  b. Jaminan dari bank umum, perusahaan penjamin atau
     perusahaan asuransi dapat digunakan untuk semua
     jenis jaminan
  c. Jaminan penawaran tidak diperlukan dalam hal
     pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
     dengan penunjukan langsung, pengadaan langsung,
     atau kontes/sayembara
  d. Jaminan pelaksanaan berlaku sejak tanggal kontrak
     sampai serah terima barang/jasa lainnya atau serah
     terima pertama pekerjaan konstruksi                  82
e. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah:
   1) Penyerahan barang/jasa lainnya dan sertifikat
      garansi atau
   2) Penyerahan jaminan pemeliharaan sebesar 5% NK
      khusus bagi penyedia pekerjaan konstruksi/jasa
      lainnya
f. Penyedia pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dapat
   memilih untuk memberikan jaminan pemeliharaan atau
   memberikan retensi
g. Dalam pengadaan barang modal, penyedia barang
   menyerahkan sertifikat garansi (Psl.72)
h. Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan
   penggunaan barang hingga jangka waktu tertentu
   sesuai dengan ketentuan dalam kontrak
i. Sertifikat garansi diterbitkan oleh produsen atau pihak
   yang ditunjuk secara sah oleh produsen
                                                         83
30.KEIKUTSERTAAN PERUSAHAAN ASING DALAM
   PENGADAAN BARANG/JASA (Psl.104)
  a. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai di
     atas Rp.100 M
  b. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan nilai di
     atas Rp.20 M
  c. Untuk pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas
     Rp.10 M
  d. Perusahaan asing dimaksud harus melakukan kerja
     sama usaha dengan perusahaan nasional dalam
     bentuk kemitraan, sub-kontrak dan lain-lain, dalam hal
     ada perusahaan nasional yang memiliki kemampuan di
     bidang ybs.
                                                        84
31.PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK
a. Penandatanganan Kontrak
  1. Paling lambat 14 hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan
     setelah penyedia menyerahkan jaminan pelaksanaan.
  2. PPK dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah
     substansi dokumen pengadaan sampai dengan
     penandatanganan kontrak, kecuali perubahan waktu
     pelaksanaan pekerjaan yang melewati batas tahun
     anggaran setelah mendapat persetujuan kontrak tahun
     jamak
  3. Penandatangan kontrak yang kompleks dan/atau bernilai
     di atas Rp.100 M dilakukan setelah memperoleh
     pendapat ahli hukum kontrak

                                                         85
b. PELAKSANAAN KONTRAK

                                                                                                                                              Saat paling lambat mulai waktu pelaksanaan
                                                                                                                                              kontrak dicantumkan dalam SPMK

                                                                                                                                                     Masa Pelaksanaan                   Keterlambatan
                                                                 Td tangan Kontrak                                                                                                     Denda keterlambatan
                                                                                                                                                                                       (1 0/00 x NK)/hari jika bagian pekerjaan yg
                                                                                                                                                                                       sdh dilaksanakan belum berfungsi

                                                                                                             SPMK
                                                                                                                                                                                          Retensi/
                                                                                                                                                                                          Jaminan Pemeliharan



                                                                                                                                             Uang muka
                                                                                                                                                                 Jaminan Pelaksanaan
Masa berlaku
Penawaran


                                       < 14 hk                                       14 hr                                                                                               Masa Pemeliharan             14 hr

                                                                                                                                                         30 hr                         > 6 bl pek. permanen
                                                                                                                       Mobilisasi                                                      > 3 bl pek. semi permanen
          Srt Penunjukan Penyedia BJ




                                                                                                                    Program Mutu
                                                                                                                                                                                PHO                            FHO
                                                                                                                       Pemerikasan Bersama
                                                                                       Penyerahan Lapangan
                                           Jaminan Pelaksanaan




                                                                                                                                                         Pre Constr Meeting




                                                                                                                                                                                                                   Perlindungan Kegagalan
                                                                                                                                                                               Asuransi                            Bangunan 10 Th




                                                                                                                                                                                                                                     86
32.KETENTUAN PERALIHAN
a. ULP wajib dibentuk K/L/D/I paling lambat pada TA 2014.
   selama masa peralihan, PA/KPA dapat mengangkat panitia
   pengadaan, dengan syarat memiliki persyaratan dan tugas
   pokok kelompok kerja ULP. (Psl.130)
b. K/L/D/I wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara
   elektronik untuk sebagian/seluruh paket-peket pekerjaan
   pada TA 2012. (Psl.131)
c. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan sebelum tgl 1
   Januari 2011 tetap dapat berpedoman pada Keppres
   80/2003 dan perubahannya.
d. Keppres 80/2003 dan perubahannya dicabut dan dinyatakan
   tidak berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011. (Psl. 135)
e. Perpres 54/2010 mulai berlaku sejak tgl ditetapkan.   87
INGAT…..!
            Sanggah/sanggah
            banding yang
            disampaikan salah
            alamat atau di luar
            masa sanggah
            dianggap sebagai
            pengaduan

            pada setiap tahapan
            pbj dapat terjadi
            penyimpangan, dan
            masyarakat dapat
            mengirimkan
            pengaduan
                                  88
kristyanto@ymail.com
                89

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelolaJoy Irman
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Khalid Mustafa
 
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJPeranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJKhalid Mustafa
 
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPenyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPramadhya Bachtiar
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021Nurul Angreliany
 
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015 Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015 Kacung Abdullah
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Khalid Mustafa
 
15082012101128 pj perpres 0702012
15082012101128 pj perpres 070201215082012101128 pj perpres 0702012
15082012101128 pj perpres 0702012Nilawati179
 
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Irman Gapur
 
perpres 70 tahun 2012 1
perpres 70 tahun 2012 1perpres 70 tahun 2012 1
perpres 70 tahun 2012 1jovansatria
 
penjelasan tentang pengadaan perpres 70
penjelasan tentang pengadaan perpres 70penjelasan tentang pengadaan perpres 70
penjelasan tentang pengadaan perpres 70Afrizal Panji
 
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Khalid Mustafa
 
Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 newbiancamulus
 
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanMengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanKhalid Mustafa
 

La actualidad más candente (16)

Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
Bahan Sosialisasi Peraturan Presiden Perpres No. 4 tahun 2015
 
5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola5 1 ketentuan umum swakelola
5 1 ketentuan umum swakelola
 
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
Matriks Perbedaan Perpres 4/2015 dengan Perpres 54/2010
 
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJPeranan PA dan KPA dalam PBJ
Peranan PA dan KPA dalam PBJ
 
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan BarangPenyusunan HPS Pengadaan Barang
Penyusunan HPS Pengadaan Barang
 
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
POKOK POKOK PERUBAHAN PERATURAN PENGADAAN NOMOR 12 TAHUN 2021
 
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015 Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015
Penjelasan perpres nomor 4 tahun 2015
 
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
Paparan Kasubdit Sistem Penyelenggaraan tentang SE PUPR Nomor 10 Tahun 2018
 
15082012101128 pj perpres 0702012
15082012101128 pj perpres 070201215082012101128 pj perpres 0702012
15082012101128 pj perpres 0702012
 
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
 
perpres 70 tahun 2012 1
perpres 70 tahun 2012 1perpres 70 tahun 2012 1
perpres 70 tahun 2012 1
 
penjelasan tentang pengadaan perpres 70
penjelasan tentang pengadaan perpres 70penjelasan tentang pengadaan perpres 70
penjelasan tentang pengadaan perpres 70
 
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
Menyusun Dokumen Rencana Anggaran Biaya (PR 03)
 
Swakelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Swakelola Pengadaan Barang/Jasa PemerintahSwakelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Swakelola Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
 
Perpres no 70 th 2012 new
Perpres  no 70 th 2012 newPerpres  no 70 th 2012 new
Perpres no 70 th 2012 new
 
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP PengadaanMengapa Perlu SOP Pengadaan
Mengapa Perlu SOP Pengadaan
 

Destacado

3 4 pejabat pembuat komitmen
3 4 pejabat pembuat komitmen3 4 pejabat pembuat komitmen
3 4 pejabat pembuat komitmenJoy Irman
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Khalid Mustafa
 
Lampiran iv a jasa konsultansi - badan usaha
Lampiran iv a   jasa konsultansi - badan usahaLampiran iv a   jasa konsultansi - badan usaha
Lampiran iv a jasa konsultansi - badan usahaJoy Irman
 
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Kunto Adji
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1yudiarimbawa
 
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan LanjutanLaporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutanphatar_augrah
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanE Sanjani
 
Perencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnPerencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnTita Wirya
 
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Khalid Mustafa
 

Destacado (9)

3 4 pejabat pembuat komitmen
3 4 pejabat pembuat komitmen3 4 pejabat pembuat komitmen
3 4 pejabat pembuat komitmen
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
 
Lampiran iv a jasa konsultansi - badan usaha
Lampiran iv a   jasa konsultansi - badan usahaLampiran iv a   jasa konsultansi - badan usaha
Lampiran iv a jasa konsultansi - badan usaha
 
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
Draft laporan pendahuluan Pekerjaan Penetapan Batas Ruang Perkeretaapian Sema...
 
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
E. pendekatan, metodologi dan program kerja1
 
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan LanjutanLaporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
Laporan Keuangan Konsolidasi - Akuntansi Keuangan Lanjutan
 
jurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalanjurnal Konstruksi jalan
jurnal Konstruksi jalan
 
Perencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamnPerencanaan perkerasan jalamn
Perencanaan perkerasan jalamn
 
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
Paparan Sosialisasi Inpres 1/2015 dan Perpres 4/2015
 

Similar a Pokok2 ketentuan perpres54 03

Manajemen pengadaan barang dan jasa Pemerintah
Manajemen pengadaan barang dan jasa PemerintahManajemen pengadaan barang dan jasa Pemerintah
Manajemen pengadaan barang dan jasa PemerintahMrisqiW
 
overview perpres 1618
overview perpres 1618overview perpres 1618
overview perpres 1618zuhrimail
 
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan Jasa
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan JasaPeraturan Pemerintah Tentang Barang dan Jasa
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan JasaHeru Supanji
 
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE Kemenhut
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE KemenhutMateri Pelatihan E-Procuremen LPSE Kemenhut
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE KemenhutPoltak Hutabarat
 
Matrix perbedaan
Matrix perbedaanMatrix perbedaan
Matrix perbedaanYobin Manik
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123EnvaPya
 
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaan
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaanpelatihan penyelesaian sengketa pengadaan
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaanJon Nizar
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012dhoan Evridho
 
3 2 pengguna anggaran
3 2 pengguna anggaran3 2 pengguna anggaran
3 2 pengguna anggaranJoy Irman
 
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptx
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptxPENGADAAN LANGSUNG - edited.pptx
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptxAqilahUzma1
 
3 5 ulp pejabat pengadaan
3 5 ulp pejabat pengadaan3 5 ulp pejabat pengadaan
3 5 ulp pejabat pengadaanJoy Irman
 
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Irman Gapur
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
Presentasi pepres 2010   galih gumelar2Presentasi pepres 2010   galih gumelar2
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2Galih Gumelar Empat
 
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01Furqan Husaini
 
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012razitakhalyla
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Ida Bagus Arsana
 
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Trust Tour And Travel
 

Similar a Pokok2 ketentuan perpres54 03 (20)

Manajemen pengadaan barang dan jasa Pemerintah
Manajemen pengadaan barang dan jasa PemerintahManajemen pengadaan barang dan jasa Pemerintah
Manajemen pengadaan barang dan jasa Pemerintah
 
overview perpres 1618
overview perpres 1618overview perpres 1618
overview perpres 1618
 
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan Jasa
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan JasaPeraturan Pemerintah Tentang Barang dan Jasa
Peraturan Pemerintah Tentang Barang dan Jasa
 
Perpres phk i
Perpres phk iPerpres phk i
Perpres phk i
 
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE Kemenhut
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE KemenhutMateri Pelatihan E-Procuremen LPSE Kemenhut
Materi Pelatihan E-Procuremen LPSE Kemenhut
 
Matrix perbedaan
Matrix perbedaanMatrix perbedaan
Matrix perbedaan
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-20123
 
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaan
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaanpelatihan penyelesaian sengketa pengadaan
pelatihan penyelesaian sengketa pengadaan
 
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
Matriks perbedaan-perpres-54-tahun-2010-dan-perpres-70-tahun-2012
 
3 2 pengguna anggaran
3 2 pengguna anggaran3 2 pengguna anggaran
3 2 pengguna anggaran
 
Pokok2 ketentuan kprs80
Pokok2 ketentuan kprs80Pokok2 ketentuan kprs80
Pokok2 ketentuan kprs80
 
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptx
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptxPENGADAAN LANGSUNG - edited.pptx
PENGADAAN LANGSUNG - edited.pptx
 
3 5 ulp pejabat pengadaan
3 5 ulp pejabat pengadaan3 5 ulp pejabat pengadaan
3 5 ulp pejabat pengadaan
 
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012Penjelasan perpres 70 tahun 2012
Penjelasan perpres 70 tahun 2012
 
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
Presentasi pepres 2010   galih gumelar2Presentasi pepres 2010   galih gumelar2
Presentasi pepres 2010 galih gumelar2
 
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01
Sosialisasiperpres70tahun2012 120820180953-phpapp01
 
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
 
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
Lamp perka lkpp no.6 tahun 2012
 
Pengadaan Barang & Jasa.pptx
Pengadaan Barang & Jasa.pptxPengadaan Barang & Jasa.pptx
Pengadaan Barang & Jasa.pptx
 
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
Lampiran I Perencanaan Umum (PerPres 54 tahun 2010)
 

Más de apotek agam farma (20)

Tugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus statTugas pak dr.agus stat
Tugas pak dr.agus stat
 
Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994Tugas beda kbk degan k 1994
Tugas beda kbk degan k 1994
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3Proposal tesis bab 1,2,3
Proposal tesis bab 1,2,3
 
Manajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santriManajemen pendidikan karakter santri
Manajemen pendidikan karakter santri
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbkMakalah kurikulum kbk
Makalah kurikulum kbk
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbkBeda kurikulum 1994 dengan kbk
Beda kurikulum 1994 dengan kbk
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Tugas dr.hendri
Tugas dr.hendriTugas dr.hendri
Tugas dr.hendri
 
Presentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasiPresentasi manajemen organisasi
Presentasi manajemen organisasi
 
Tugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum pptTugas analisis kurikulum ppt
Tugas analisis kurikulum ppt
 
Makalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum pptMakalah kurikulum ppt
Makalah kurikulum ppt
 
Jurnal kurikulum
Jurnal kurikulumJurnal kurikulum
Jurnal kurikulum
 
Analisis kurikulum
Analisis  kurikulumAnalisis  kurikulum
Analisis kurikulum
 
Korelasi
KorelasiKorelasi
Korelasi
 
Latihan 1 statistika
Latihan 1 statistikaLatihan 1 statistika
Latihan 1 statistika
 
Regresi
RegresiRegresi
Regresi
 

Pokok2 ketentuan perpres54 03

  • 1. PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH berdasarkan PERATURAN PRESIDEN RI NO. 54 TAHUN 2010 Pengganti KEPPRES NO.80 TAHUN 2003 1
  • 2. 1. BENTUK PRODUK HUKUM (Perpres No.54 Tahun 2010) Terdiri dari:  Batang Tubuh: 19 Bab, 136 Pasal (termasuk pasal peralihan), dan Penjelasan;  Lampiran I: Perencanaan Umum Pengadaan Barang/Jasa;  Lampiran-Lampiran Tata Cara Pemilhan Penyedia: • Barang, Lampiran II; • Pekerjaan Konstruksi, Lampiran III; • Jasa Konsultansi Badan Usaha, Lampiran IVa; • Jasa Konsultansi Perorangan, Lampiran IVb; • Jasa Lainnya, Lampiran V;  Lampiran VI: Tata Cara Swakelola. 2
  • 3. 2. PRINSIP DASAR PENGADAAN BARANG/JASA (Psl.5) • Efisien • Efektif • Transparan • Terbuka • Bersaing • Adil/tidak diskriminatif, dan • Akuntabel 3
  • 4. 3. RUANG LINGKUP (Psl. 2) • Seluruh pengadaan barang/jasa yang sebagian atau seluruhnya dibiayai dari dana APBN/APBD dan/atau Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) • Apabila terdapat perbedaan antara Peraturan Presiden ini dengan ketentuan Pengadaan Barang/Jasa pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri, para pihak dapat menyepakati tata cara pengadaan yang akan dipergunakan. 4. JENIS PENGADAAN (Psl.4) a. Barang b. Pekerjaan Konstruksi c. Jasa Konsultansi d. Jasa Lainnya 4
  • 5. 5. KEBIJAKAN UMUM PENGADAAN B/J (Penjelasan) a. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri; b. Kemandirian industri pertahanan, Alutsista, Almatsus dalam negeri; c. Peningkatan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, Koperasi kecil, dan Kelompok masyarakat; d. Perhatian terhadap aspek pemanfaatan SDA dan pelestarian fungsi lingkungan hidup guna menjamin terlaksananya pembangunan berkelanjutan; e. Peningkatan penggunaan TI dan transaksi elektronik; f. Penyederhanaan ketentuan dan tata cara pengadaan b/j; g. Peningkatan profesionalisme, kemandirian, dan tanggung jawab para pihak dalam perencanaan dan proses pengadaan barang/jasa; 5
  • 6. h. Peningkatan penerimaan negara melalui sektor perpajakan; i. Penumbuhkembangan peran usaha nasional; j. Penumbuhkembangan industri kreatif inovatif, budaya, dan hasil penelitian laboratorium atau institusi pendidikan dalam negeri; k. Memanfaatkan sarana/prasarana penelitian dan pengembangan dalam negeri; l. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa di dalam wilayah NKRI; dan m. Pengumuman secara terbuka rencana dan pelaksanaan pengadaan barang/jasa 6
  • 7. 6. ETIKA PENGADAAN (Psl.6) a. Tertib dan tanggung jawab b. Profesional dan Mandiri atas dasar kejujuran c. Tidak saling mempengaruhi d. Menerima dan bertanggung jawab atas keputusan sesuai kesepakatan e. Menghindari dan mencegah conflict of interest f. Menghindari dan mencegah pemborosan dan kebocoran uang negara g. Menghindari dan mencegah KKN h. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau menerima hadiah, imbalan, komisi, rabat dan berupa apa saja dari atau kepada siapapun yang diketahui atau patut diduga berkaitan dengan pengadaan barang/jasa 7
  • 8. 7. PELAKSANAAN PENGADAAN (Psl.3) a. Melalui Pemilihan Penyedia Barang/Jasa b. Dengan cara Swakelola 8. ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA: (Psl.7) a. Pengadaan Melalui Penyedia Barang/Jasa 1. Pengguna Anggaran (PA)/ Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan; dan 4. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan b. Pengadaan dengan Cara Swakelola 1. PA/KPA 2. PPK; dan 8 3. Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
  • 9. c. Unit Layanan Pengadaan (ULP) 1. Kepala 2. Sekretariat 3. Staf pendukung 4. Kelompok kerja d. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dapat dibantu oleh tim pendukung 9. TUGAS DAN KEWENANGAN PA (PSL.8) a. Menetapkan dan mengumumkan Rencana Umum Pengadaan b. Menetapkan PPK; Pejabat Pengadaan; Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan c. Menetapkan: pemenang lelang atau penyedia b/j (PL) untuk Paket Pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa lainnya dengan nilai > Rp. 100 M; Pemenang Seleksi/PL Jasa Konsultansi dengan nilai > Rp. 10 M 9
  • 10. d. Mengawasi pelaksanaan anggaran e. Menyampaikan laporan keuangan f. Menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP/ Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat g. Mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh dokumen pengadaan barang/jasa Dalam hal diperlukan, dapat: h. Menetapkan tim teknis dan/atau i. Menetapkan Tim juri/tim ahli untuk pelaksanaan pengadaan melalui Sayembara/Kontes 10
  • 11. 10.KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) (Psl. 10) • Ditetapkan oleh PA (K/L/I) • Ditetapkan oleh Kepala Daerah (D) • KPA untuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan diangkat oleh PA atas usul Kepala Daerah • Dapat diangkat lebih dari 1 (satu) orang KPA • KPA memiliki kewenangan sesuai pelimpahan oleh PA 11
  • 12. 11.PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK) (Psl.11) Tugas Pokok dan kewenangan PPK a. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang/ jasa: 1) Spesifikasi teknis barang/jasa; 2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan 3) Rancangan Kontrak b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa; c. Menandatangani, melaksanakan, dan mengendalikan pelaksanaan kontrak; d. Melaporkan pelaksanaan/penyelesaian pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA; 12
  • 13. e. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan; f. Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap triwulan; dan g. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan pengadaan barang/jasa Dalam hal diperlukan, PPK dapat: h. Mengusulkan kepada PA/KPA: 1) Perubahan paket pekerjaan; dan/atau 2) Perubahan jadwal kegiatan pengadaan; i. Menetapkan tim pendukung; tim/ tenaga ahli untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan 13 j. Menetapkan besaran Uang Muka
  • 14. 12.ULP/PEJABAT PENGADAAN (Psl. 14 & 16) • K/L/D/I diwajibkan mempunyai ULP, yang dibentuk oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi • Kelompok Kerja ULP berjumlah gasal minimal 3 (tiga) orang, dapat ditambah, dapat dibantu aanwijzer • ULP wajib dibentuk untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai > Rp. 100 Juta; Jasa Konsultansi dengan nilai > Rp. 50 Juta. • Paket Pengadaan barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai s.d. Rp. 100 Juta; Jasa Konsultansi dengan nilai s.d. Rp.50 Juta, dapat dilaksanakan oleh ULP atau 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan. • Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat Pengadaan. 14
  • 15. Tugas Pokok dan Kewenangan ULP/Pejabat Pengadaan (Psl.17) a. Menyusun rencana pemilihan penyedia barang/jasa; b. Menetapkan Dokumen Pengadaan; c. Menetapkan besaran nominal jaminan penawaran; d. Mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa; e. Melakukan penilaian kualifikasi Penyedia Barang/Jasa; f. Melakukan evaluasi penawaran; g. Khusus untuk ULP: 1) Menjawab sanggahan 2) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: a) Pelelangan atau PL untuk Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp. 100 M; atau b) Seleksi atau PL untuk Paket Pengadaan Jasa 15 Konsultansi dengan nilai paling tinggi Rp. 10 M
  • 16. 3) Menyerahkan salinan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa kepada PPK 4) Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa h. Khusus Pejabat Pengadaan: 1) Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk: a) PL atau Pengadaan Langsung untuk Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai paling tinggi Rp. 100 Juta; dan/atau b) PL atau Pengadaan Langsung untuk Paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling tinggi Rp. 50 Juta; 2) Menyerahkan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa kepada PA/KPA; 16
  • 17. i. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/ Kepala Daerah/Pimpinan Institusi; dan j. Memberikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pengadaan barang/jasa kepada PA/KPA. Dalam hal diperlukan, ULP/Pejabat Pengadaan dapat mengusulkan kepada PPK: k. Perubahan HPS; dan/atau l. Perubahan Spesifikasi Teknis Pekerjaan. 17
  • 18. 13.PANITIA/PEJABAT PENERIMA HASIL PEKERJAAN (Psl.18) • Ditetapkan oleh PA/KPA • PNS instansi sendiri atau instansi pemerintah lain • Dapat dibantu oleh tim/Tenaga Ahli yang ditetapkan PA/KPA Tugas Pokok a. Memeriksa hasil pekerjaan b. Menerima hasil pekerjaan c. Membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan 18
  • 19. 14.KEWAJIBAN BERSERTIFIKAT KEAHLIAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH (Psl.127) a. PPK pada K/L/I harus bersertifikat sejak Perpres ini dinyatakan berlaku. b. PPK pada K/L/I yang ditugaskan pada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat/Kab/Kota paling lambat 1 Januari 2012. c. PPK pada pemerintah Prop/Kab/Kota paling lambat 1 Januari 2012. 19
  • 20. 15.SEGMENTASI PASAR a. Pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya s/d Rp 2.5 milyar diperuntukkan bagi usaha mikro dan usaha kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh usaha mikro dan usaha kecil serta koperasi kecil (Psl.100) b. Tidak ada segmentasi untuk pengadaan jasa konsultansi 20
  • 21. 16.RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA (Psl.22) • Disusun oleh PA, meliputi kegiatan-kegiatan: a. Mengidentifikasi kebutuhan barang/jasa yang diperlukan K/L/D/I; b. Menyusun dan menetapkan rencana penganggaran untuk pengadaan barang/jasa c. Menetapkan kebijakan umum tentang: 1) Pemaketan pekerjaan; 2) Cara pengadaan barang/jasa; dan 3) Pengorganisasian pengadaan barang/jasa; d. Menyusun KAK 21
  • 22. K/L/D/I menyediakan biaya untuk Pelaksanaan Pemilihan Penyedia Barang/Jasa, meliputi: (Psl.23) a. Honorarium personil organisasi pengadaan barang/ jasa termasuk tim teknis, tim pendukung, dan staf proyek; b. Biaya pengumuman pengadaan barang/jasa termasuk biaya pengumuman ulang; c. Biaya penggandaan dokumen pengadaan barang/jasa; dan d. Biaya lain yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pengadaan barang/jasa • K/L/D/I menyediakan biaya untuk pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa yang pengadaannya akan dilakukan pada tahun anggaran berikutnya. 22
  • 23. PA menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis, dengan memperhatikan ketentuan dilarang untuk: a. Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing; dan/atau yang jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil; b. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari lelang; dan atau menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif. 23
  • 24. 17.PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN CARA SWAKELOLA (Psl.26) Merupakan kegiatan pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat. a. Pekerjaan yang dapat dilaksanakan dengan cara swakelola meliputi: 1) Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia serta sesuai dengan tugas pokok K/L/D/I; 2) Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi langsung masyarakat setempat; 24
  • 25. 3) Pekerjaan yang dilihat dari segi besaran, sifat, lokasi atau pembiayaannya tidak diminati oleh penyedia barang/jasa; 4) Pekerjaan yang secara rinci/detail tidak dapat dihitung/ ditentukan terlebih dahulu, sehingga apabila dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa akan menimbulkan ketidakpastian dan resiko yang besar; 5) Penyelenggaraan diklat, kursus, penataran, seminar, lokakarya atau penyuluhan; 6) Pekerjaan untuk proyek percontohan (pilot project) dan survei yang bersifat khusus untuk pengembangan teknologi/metode kerja yang belum dapat dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa; 7) Pekerjaan survei, pemrosesan data, perumusan kebijakan pemerintah, pengujian di laboratorium dan pengembangan sistem tertentu; 25
  • 26. 8) Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi K/L/D/I yang bersangkutan 9) Pekerjaan Industri Kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri; 10)Penelitian dan pengembangan dalam negeri; dan/atau 11)Pekerjaan pengembangan industri pertahanan, industri alutsista dan industri almatsus dalam negeri. b. Prosedur swakelola meliputi: 1) Perencanaan 2) Pelaksanaan 3) Pengawasan 4) Penyerahan 5) Pelaporan dan pertanggungjawaban pekerjaan. 26
  • 27. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan cara Swakelola oleh K/L/D/I Selaku Penanggung Jawab Anggaran: (Psl.29) a. Pengadaan bahan/barang, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli dilakukan oleh ULP/Pejabat Pengadaan dan berpedoman pada Perpres ini; b. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara berkala berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan; c. Pembayaran gaji tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan kontrak; d. Penggunaan tenaga kerja, bahan dan/atau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian; 27
  • 28. e. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang menggunakan Uang Persediaan (UP)/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan dilakukan oleh Instansi Pemerintah Pelaksana Swakelola; f. UP/Uang Muka kerja atau istilah lain yang disamakan, dipertanggungjawabkan secara berkala maksimal secara bulanan; g. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana; h. Kemajuan non fisik atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana; dan i. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilakukan oleh pelaksana yang ditunjuk oleh PPK, berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. 28
  • 29. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa dengan Cara Swakelola oleh Instansi Pemerintah Lain (Psl.30) a. Pelaksanaan dilakukan berdasarkan kontrak antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan pelaksana Swakelola pada Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola. b. Pengadaan bahan, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh ULP/ Pejabat Pengadaan pada Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola dan berpedoman pada Perpres ini; c. Pembayaran upah tenaga kerja yang diperlukan dilakukan secara harian berdasarkan daftar hadir pekerja atau dengan cara upah borongan; d. Pembayaran imbalan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan berdasarkan kontrak; 29
  • 30. e. Penggunaan tenaga kerja, bahan/barang dan/atau peralatan dicatat setiap hari dalam laporan harian; f. Kemajuan fisik dicatat setiap hari dan dievaluasi setiap minggu yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola; g. Kemajuan non fisik , atau perangkat lunak dicatat dan dievaluasi setiap bulan yang disesuaikan dengan penyerapan dana oleh Instansi Pemerintah Lain Pelaksana Swakelola h. Pengawasan pekerjaan fisik di lapangan dilaksanakan oleh pihak yang ditunjuk PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. 30
  • 31. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa secara Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola (Psl.31) a. Pelaksanaan Swakelola oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola (disingkat KMPS) dilakukan berdasarkan kontrak antara PPK pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran dengan KMPS; b. Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa hanya diserahkan kepada KMPS yang mampu melaksanakan pekerjaan; c. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi hanya dapat berbentuk rehabilitasi, renovasi, dan konstruksi sederhana; d. Konstruksi bangunan baru yang tidak sederhana, dibangun oleh K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran untuk selanjutnya diserahkan kepada Kelompok Masyarakat sesuai dengan peraturan perundang- 31 undangan;
  • 32. e. Pengadaan bahan/barang, jasa lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahli yang diperlukan dilakukan oleh KMPS dengan memperhatikan prinsi-prinsip pengadaan dan etika pengadaan sebagaimana diatur dalam Perpres ini; f. Penyaluran dana kepada KMPS dilakukan secara bertahap dengan ketentuan: 1) 40% dari keseluruhan dana swakelola, apabila KMPS telah siap melaksanakan Swakelola; 2) 30% dari keseluruhan dana swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 30%; dan 3) 30% dari keseluruhan dana swakelola, apabila pekerjaan telah mencapai 60% 32
  • 33. g. Pencapaian kemajuan pekerjaan dan dana swakelola yang dikeluarkan, dilaporkan oleh KMPS secara berkala kepada PPK; h. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh KMPS; dan i. Pertanggungjawaban pekerjaan/kegiatan pengadaan disampaikan kepada K/L/D/I pemberi dana swakelola sesuai ketentuan perundang-undangan 33
  • 34. d. Pelaporan, Pengawasan dan Pertanggungjawaban Swakelola (Psl.32) 1. Pelaksanaan swakelola diawasi oleh Penanggung Jawab Anggaran atau oleh Kelompok Masyarakat Pelaksana Swakelola. 2. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan dilaporkan oleh pelaksana lapangan/ Pelaksana Swakelola kepada PPK secara berkala. 3. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan setiap bulan secara berjenjang oleh Pelaksana Swakelola sampai kepada PA/KPA. 4. APIP pada K/L/D/I Penanggung Jawab Anggaran melakukan audit terhadap pelaksanaan swakelola. 34
  • 35. 18.PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI PENYEDIA BARANG/JASA A. PERSYARATAN PENYEDIA BARANG/JASA (Psl.19) 1. Memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan kegiatan/usaha 2. Memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk menyediakan barang/jasa; 3. Memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik di lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak, kecuali Penyedia Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun; 4. Memiliki SDM, modal, peralatan, dan fasilitas lain yang diperlukan dalam pengadaan barang/jasa; 35
  • 36. 5. Dalam hal penyedia barang/jasa akan melakukan kemitraan, penyedia barang/jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili kemitraan tsb; 6. Memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan yang sesuai untuk usaha non-kecil; 7. Memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi; 8. Khusus untuk Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Lainnya, harus memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sbb.: 36
  • 37. SKP = KP – P KP = nilai Kemampuan Paket KP = 5 untuk Usaha Kecil KP = 6 atau 1.2 N utk Usaha Non-Kecil P = jumlah paket yang sedang dikerjakan N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat ditangani pada saat bersamaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir 9. Tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidana, yang dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani penyedia barang/jasa; 37
  • 38. 10. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun terakhir (SPT tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi), PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun berjalan; 11. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri pada kontrak; 12. Tidak masuk dalam Daftar Hitam; 13. Memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa pengiriman; dan 14. Menandatangani Pakta Integritas; 38
  • 39. Catatan: • KD pada subbidang pekerjaan yang sejenis untuk usaha non-kecil. (Psl.20) KD = 3 NPt (Untuk Pekerjaan Konstruksi) KD = 5 NPt (Untuk Pengadaan Jasa Lainnya) NPt= Nilai Pengalaman Tetinggi dalam kurun waktu 10 tahun teakhir • KD > Nilai total HPS pekerjaan yang akan dilelangkan • Dalam hal kemitraan, yang diperhitungkan adalah KD dari perusahaan yang mewakili kemitraan. 39
  • 40. B. METODA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA (Psl.35) 1. Pengadaan Barang/Jasa Lain a. Pelelangan Umum b. Pelelangan Sederhana c. Penunjukan Langsung d. Pengadaan Langsung e. Kontes/Sayembara 2. Pengadaan Pekerjaan Konstruksi a. Pelelangan Umum b. Pelelangan Terbatas c. Pemilihan Langsung d. Penunjukan Langsung 40 e. Pengadaan Langsung
  • 41. 3. Pengadaan Jasa Konsultansi (Psl.41) a. Seleksi Umum b. Seleksi Sederhana c. Penunjukan Langsung d. Pengadaan Langsung e. Sayembara 41
  • 42. PENETAPAN METODA PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/ JASA 1. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya a. Pada prinsipnya Pelelangan Umum b. Untuk pekerjaan konstruksi yang bersifat kompleks dan penyedia yang mampu melaksanakan diyakini terbatas dapat digunakan Metoda Pelelangan Terbatas c. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang sederhana dengan nilai sampai dengan Rp. 200 juta, dapat digunakan Metoda Pelelangan Sederhana d. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi yang sederhana dengan nilai sampai dengan Rp. 200 juta, dapat digunakan Metoda Pemilihan Langsung 42
  • 43. e. Metoda Pengadaan Langsung dapat digunakan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi sederhana/jasa lainnya dengan nilai sampai dengan Rp. 100 juta dengan ketentuan: 1) Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; 2) Teknologi sederhana; 3) Resiko kecil; dan/atau 4) Dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa perorangan dan/atau badan usaha kecil serta koperasi kecil, kecuali untuk paket pekerjaan yang menuntut kompetensi teknis yang tidak dapat dipenuhi oleh Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Koperasi Kecil f. Metoda Penunjukan Langsung untuk keadaan tertentu dan keadaan khusus. 43
  • 44. Keadaan Tertentu: 1) Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segera/tidak dapat ditunda untuk: a) Pertahanan negara; b) Keamanan dan ketertiban masyarakat; c) Keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/harus dilakukan segera, termasuk: i. Akibat bencana alam dan/atau non-alam dan/atau bencana sosial; ii. Dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau iii. Akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan 44 publik
  • 45. 2) Pekerjaan penyelenggaran penyiapan konferensi yang mendadak untuk menindaklanjuti komitmen internasional dan dihadiri oleh Presiden/wapres; 3) Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau 4) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifik dan hanya dapat dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyedia Barang/Jasa Lainnya karena 1 (satu) pabrikan, 1 (satu) pemegang hak paten, atau pihak yang telah mendapat izin dari pemegang hak paten, atau pihak yang menjadi pemenang pelelangan untuk mendapatkan izin dari pemerintah. 45
  • 46. Keadaan Khusus 1) Barang/Jasa Lainnya berdasarkan tarif resmi yang ditetapkan pemerintah; 2) Pekerjaan Konstruksi bangunan yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggung jawab atas resiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan/ diperhitungkan sebelumnya (unforeseen condition) 3) Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks yang hanya dapat dilaksanakan dengan penggunaan teknologi khusus dan hanya ada 1 (satu) Penyedia yang mampu; 4) Pekerjaan pengadaan dan distribusi bahan obat dan alat kesehatan habis pakai dalam rangka menjamin ketersediaan obat untuk pelaksanaan peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yang jenis dan harganya telah ditetapkan oleh Menteri yang 46 bertanggung jawab di bidang kesehatan;
  • 47. 5) Pengadaan kendaraan bermotor dengan harga khusus untuk pemerintah yang telah dipublikasikan secara luas kepada masyarakat; 6) Sewa penginapan/hotel/ruang rapat yang tarifnya terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat; atau 7) Lanjutan sewa gedung/kantor dan lanjutan sewa ruang terbuka atau tertutup lainnya dengan ketentuan dan tata cara pembayaran serta penyesuaian harga yang dapat dipertanggungjawabkan 47
  • 48. g. Kontes dan Sayembara 1) Kontes (Psl.40) untuk Pengadaan Barang yang memiliki karakteristik: tidak mempunyai harga pasar; dan tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. 2) Sayembara digunakan untuk Pengadaan Jasa Lainnya (Psl.40) dan Jasa Konsultansi (Psl.46) yang memiliki karakteristik: merupakan proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya, dan metoda pelaksanaan tertentu; dan tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. 48
  • 49. 2. Pengadaan Jasa Konsultansi a. Pada prinsipnya dengan Metoda Seleksi Umum b. Untuk pengadaan Jasa Konsultansi yang bersifat sederhana dengan nilai paling tinggi Rp. 200 juta, dapat digunakan Metoda Seleksi Sederhana c. Metoda Penunjukan Langsung dapat digunakan dalam keadaan tertentu yang meliputi: 1) Penanganan darurat yang tidak bisa direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segera/tidak dapat ditunda untuk: 49
  • 50. a) Pertahanan negara; b) Keamanan dan ketertiban masyarakat; c) Keselamatan/perlindungan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda/ harus dilakukan segera, termasuk: i. Akibat bencana alam dan/atau bencana non- alam dan/atau bencana sosial; ii. Dalam rangka pencegahan bencana; dan/atau iii. Akibat kerusakan sarana/prasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik; 2) Kegiatan menyangkut pertahanan negara yang ditetapkan oleh Menteri Pertahanan serta kegiatan yang menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia; 50
  • 51. 3) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Penyedia Jasa Konsultansi; dan 4) Pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) pemegang hak cipta yang telah terdaftar atau pihak yang telah mendapat izin pemegang hak cipta. d. Metoda Pengadaan Langsung dapat digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi yang memiliki karakteristik: d. Merupakan kebutuhan operasional K/L/D/I; dan/atau e. Bernilai paling tinggi Rp. 50 Juta e. Sayembara digunakan untuk pengadaan jasa konsultansi yang memiliki karakteristik: 1. Merupakan proses dan hasil dari gagasan, kreatifitas, inovasi dan metoda pelaksanaan tertentu; dan 2. Tidak dapat ditetapkan berdasarlan Harga Satuan. 51
  • 52. • PELELANGAN UMUM/SELEKSI UMUM a. Pada prinsipnya semua pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya melalui Pelelangan Umum dengan pasca-kualifikasi, kecuali untuk pekerjaan kompleks dapat dengan prakualifikasi b. Pada prinsipnya semua pengadaan jasa konsultansi harus dilakukan melalui Seleksi Umum dengan prakualifikasi c. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari 52 kerja
  • 53. • PELELANGAN TERBATAS a. Dilakukan untuk pekerjaan kompleks dan jumlah penyedia jasa yang mampu melaksanakan diyakini terbatas b. Pemilihan penyedia jasa dilakukan dengan proses prakualifikasi c. Diumumkan sebagaimana pada Pelelangan Umum dengan menyebutkan nama penyedia barang/jasa yang diyakini mampu d. Tetap memberi kesempatan kepada penyedia barang/jasa yang memenuhi kualifikasi (di luar penyedia jasa yang namanya tercantum dalam pengumuman) 53
  • 54. • PELELANGAN/SELEKSI SEDERHANA a. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya yang bersifat sederhana dengan nilai sd. Rp.200 juta melalui pelelangan sederhana dengan pascakualifikasi b. Dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi yang bersifat sederhana dengan nilai sd. Rp.200 Juta melalui seleksi sederhana dengan prakualifikasi c. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja 54
  • 55. • PEMILIHAN LANGSUNG a. Dilakukan hanya pada pengadaan jasa konstruksi b. Pemilihan Langsung dilakukan untuk pekerjaan konstruksi yang tidak kompleks dengan nilai paling tinggi Rp 200 juta c. Penilaian kualifikasi penyedia jasa dengan pascakualifikasi d. KD tidak diberlakukan e. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik sekurang-kurangnya 3 (tiga) hari kerja 55
  • 56. • PENGADAAN LANGSUNG a. Dilakukan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi sederhana/jasa lainnya yang bernilai s/d Rp 100 juta b. Dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi sederhana dengan nilai s/d Rp.50 juta d. Melakukan survei harga pasar dengan mem bandingkan sekurang-kurangnya 2 (dua) penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya; dan/atau membandingkan biaya dan kualitas paling sedikit 2 (dua) sumber informasi yang berbeda untuk pengadaan jasa konsultansi. e. Dilakukan proses klarifikasi dan negosiasi 56
  • 57. • KONTES/SAYEMBARA a. Kontes dilakukan untuk pengadaan barang yang tidak mempunyai harga pasar, dan tidak ditetapkan berdasarkan Harga Satuan. b. Peserta dapat menyampaikan lebih dari 1 (satu) barang yang akan dikonteskan c. Sayembara dilakukan untuk pengadaan jasa konsultansi/jasa lainnya yang merupakan proses dan hasil gagasan, kreatifitas, inovasi, budaya dan metoda pelaksanaan tertentu; dan tidak dapat ditetapkan berdasarkan Harga Satuan d. Pengumuman dilakukan secara luas melalui website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan Nasional melalui LPSE atau jika diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik 57
  • 58. • PENUNJUKAN LANGSUNG (PL) a. Dilakukan untuk pengadaan barang/jasa yang memenuhi kriteria Penunjukan Langsung (keadaan tertentu dan atau keadan khusus) b. ULP/Pejabat Pengadaan mengumumkan hasil penetapan penyedia barang/jasa yang ditunjuk untuk pekerjaan dimaksud di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat c. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan kepada APIP K/L/D/I yang bersangkutan apabila menemukan bukti penyimpangan prosedur dan/atau KKN dalam proses penunjukan langsung d. Dalam rangka penanganan darurat, berdasarkan pernyataan darurat dari pejabat yang berwenang, PA/KPA mengusulkan anggaran kepada pejabat yang berwenang dan memerintahkan PPK untuk memproses penunjukan langsung pengadaan 58 barang/jasa. ULP….
  • 59. ULP/Pejabat Pengadaan menunjuk penyedia yang dinilai mampu untuk melaksanakan pekerjaan darurat yang dibutuhkan. • Dalam hal bukan penanganan darurat, ULP/Pejabat Pengadaan mengundang penyedia untuk terlebih dahulu memasukkan Dokumen Kualifikasi guna dilakukan evaluasi kualifikasi 59
  • 60. PEKERJAAN PENANGGULANGAN BENCANA ALAM (Psl.90) a. PPK menerbitkan SPMK setelah mendapat persetujuan dari PA/KPA dan salinan pernyataan bencana alam dari pihak ybw b. Opname pekerjaan di lapangan dilakukan bersama antara PPK dan penyedia, sementara proses dan administrasi pengadaan dapat dilakukan secara simultan c. Bila lokasi tercakup dalam suatu kontrak yang sedang berjalan, diatur Contract Change Order dan dapat melebihi 10 % dari kontrak awal d. Bila tidak masuk dalam cakupan areal suatu kontrak, pengadaan dapat dilakukan dengan Penunjukan Langsung kepada penyedia barang/jasa yg dinilai mampu 60
  • 61. C. METODA PENYAMPAIAN DOKUMEN PENAWARAN (Psl.47) 1. Metoda Satu Sampul Digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang sederhana dan memiliki karakteristik: a. Pengadaan Barang/Jasa yang standar harganya telah ditetapkan pemerintah; b. Pengadaan Jasa Konsultansi dengan KAK sederhana; atau c. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang spesifikasi teknis atau volumenya dapat dinyatakan secara jelas dalam Dokumen Pengadaan. d. Digunakan juga dalam Penunjukan Langsung/ Pengadaan Langsung/Kontes/Sayembara 61
  • 62. 2. Metoda Dua Sampul Digunakan untuk: a. Pengadaan Barang/Jasa Lainnya yang menggunakan evaluasi sistem nilai atau sistem biaya selama umur ekonomis. b. Pengadaan Jasa Konsultansi yang memiliki karakteristik: 1) Dibutuhkan penilaian yang terpisah antara persyaratan teknis dengan harga penawaran, agar penilaian harga tidak mempengaruhi penilaian teknis; atau 2) Pekerjaan bersifat kompleks sehingga diperlukan evaluasi teknis yang lebih mendalam. 62
  • 63. 3. Metoda Dua Tahap Digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya yang memiliki karakteristik: a. Pekerjaan bersifat kompleks; b. Memenuhi kriteria kinerja tertentu dari keseluruhan sistem, termasuk pertimbangan kemudahan atau efisiensi pengoperasian dan pemeliharaan peralatannya; dan/atau c. Mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain penerapan teknologi yang berbeda. Metoda Dua Tahap tidak digunakan untuk Pengadaan Jasa Konsultansi. 63
  • 64. D. METODA EVALUASI PENAWARAN (Psl.48) 1. Pada Pemilihan Penyedia Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya a. Sistem Gugur b. Sistem Nilai c. Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis 2. Pada Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi a. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas b. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya c. Metoda Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran d. Metoda Evaluasi Berdasarkan Biaya Terendah 64
  • 65. PENETAPAN METODA EVALUASI PENAWARAN 1. Pada Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya a. Pada prinsipnya digunakan sistem gugur b. Metoda Evaluasi Sistem Nilai atau Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis dapat digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bersifat kompleks. Bobot Biaya (70-90%) 2. Pada Pengadaan Jasa Konsultansi a. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas digunakan untuk pekerjaan yang: 1) Mengutamakan kualitas penawaran teknis sebagai faktor yang menentukan terhadap hasil/manfaat (outcome) secara keseluruhan; dan/atau 65 2) Lingkup pekerjaan yang sulit ditetapkan dalam KAK
  • 66. b. Metoda Evaluasi Berdasarkan Kualitas dan Biaya digunakan untuk pekerjaan yang: 1) Lingkup, keluaran (output), waktu penugasan dan hal-hal lain dapat diperkirakan dengan baik dalam KAK. Bobot Teknis (60-80%); dan/atau 2) Besarnya biaya dapat ditentukan dengan mudah, jelas dan tepat. Bobot Biaya (20-40%) c. Metoda Evaluasi Berdasarkan Pagu Anggaran digunakan untuk pekerjaan yang: 1) Sudah ada aturan yang mengatur (standar); 2) Dapat dirinci dengan tepat; atau 3) Anggarannya tidak melampaui pagu tertentu. d. Metoda Evaluasi Berdasarkan Biaya Terendah digunakan untuk pekerjaan yang bersifat sederhana dan standar 66
  • 67. PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA BERDASARKAN JENIS PENGADAANNYA: 1. PENGADAAN BARANG a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur b. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua Sampul dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis c. Pelelangan Umum Prakualifikasi Metoda Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis d. Pelelangan Sederhana Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem gugur e. ….. 67
  • 68. e. Pelaksanaan Pengadaan Barang Melalui Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung f. Kontes 2. PEKERJAAN KONSTRUKSI a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul Evaluasi Sistem Gugur b. Pemilihan Langsung Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur c. Pelelangan Umum Prakuallifikasi Metoda Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis d. Pelelangan Terbatas e. …. 68
  • 69. e. Pelaksanaan Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Melalui Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung 3. JASA LAINNYA a. Pelelangan Umum Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur b. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua Sampul dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis c. Pelelangan Umum Secara Prakualifikasi Metoda Dua Tahap dan Evaluasi Sistem Nilai dan Sistem Penilaian Biaya Selama Umur Ekonomis d. Pelelangan Sederhana Secara Pascakualifikasi Metoda Satu Sampul dan Evaluasi Sistem Gugur 69 e. …..
  • 70. e. Pelaksanaan Pengadaan Jasa Lainnya Melalui Penunjukan Langsung dan Pengadaan Langsung f. Sayembara 4. JASA KONSULTANSI • Berbentuk Badan Usaha a. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas Dua Sampul b. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas dan Biaya Dua Sampul c. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Biaya Terendah Satu Sampul d. Seleksi Sederhana Metoda Evaluasi Biaya Terendah/ Pagu Anggaran Satu Sampul e. … 70
  • 71. e. Penunjukan Langsung Satu Sampul f. Sayembara • Perorangan a. Seleksi Umum Metoda Evaluasi Kualitas Satu Sampul b. Seleksi Sederhana Metoda Evaluasi Kualitas Satu Sampul c. Penunjukan Langsung Satu Sampul d. Pengadaan Langsung e. Sayembara 71
  • 72. E. JENIS KONTRAK (Psl.50) Kontrak Pengadaan Barang/Jasa dikelompokkan berdasarkan: Cara Pembayaran; Pembebanan Tahun Anggaran; Sumber Pendanaan; Jenis Pekerjaan 1. Kontrak Berdasarkan Cara Pembayaran: a. Kontrak Lump Sum; b. Kontrak Harga Satuan; c. Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan; d. Kontrak Persentase; e. Kontrak Terima Jadi (Turnkey). 2. Kontrak Berdasarkan Pembebanan Tahun Anggaran a. Kontrak Tahun Tunggal; b. Kontrak Tahun Jamak. 72
  • 73. 3. Kontrak Berdasarkan Sumber Pendanaan a. Kontrak Pengadaan Tunggal; b. Kontrak Pengadaan Bersama; c. Kontrak Payung (Framework Contract) 4. Kontrak Berdasarkan Jenis Pekerjaan a. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Tunggal; b. Kontrak Pengadaan Pekerjaan Terintegrasi. 73
  • 74. 19.PENETAPAN SISTEM PENGADAAN a. Sistem Pengadaan mencakup metoda pemilihan penyedia barang/jasa, metoda penyampaian penawaran, metoda evaluasi penawaran, dan jenis kontrak b. Unit Layanan Pengadaan (ULP)/Pejabat Pengadaan menyusun dan menetapkan metoda pemilihan penyedia barang/jasa, metoda penyampaian penawaran, metoda evaluasi penawaran, dan jenis kontrak yang akan digunakan untuk setiap paket pengadaan. c. ULP/Pejabat Pengadaan wajib mengumumkan pelaksanaan pengadaan barang/jasa di website K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam Portal Pengadaan Nasional 74
  • 75. 20.JADWAL PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA (Pas.59) a. Batas keseluruhan proses pelelangan tidak dibatasi, tetapi ULP/Pejabat Pengadaan dalam menyusun jadwal pelaksanaan pengadaan harus memberikan alokasi waktu yang cukup untuk pengumuman, pendaftaran dan penyampaian dokumen, pemberian penjelasan, pemasukan dokumen penawaran, evaluasi penawaran, penetapan pemenang, sanggah dan sanggah banding. b. SPPBJ diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah pengumuman penetapan pemenang lelang/seleksi apabila tidak ada sanggahan, atau setelah sanggahan dijawab dalam hal tidak ada sanggahan banding. c. Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) 75 hari kerja setelah diterbitkannya SPPBJ.
  • 76. 21.BIAYA PENGADAAN a. PA menyusun dan menetapkan rencana penganggaran pengadaan barang/jasa yang meliputi: biaya barang/jasa, biaya pendukung, dan biaya administrasi yang diperlukan untuk proses pengadaan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan b. Biaya pendukung meliputi: biaya pemasangan, biaya pengangkutan, biaya pelatihan, dll. c. Biaya administrasi terdiri dari biaya: pengumuman pengadaan; honorarium PA/KPA, PPK, ULP/Pejabat pengadaan, Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, dan pejabat/tim lain yang diperlukan; survei lapangan/pasar; penggandaan dokumen pengadaan; biaya lain yang diperlukan, a.l: biaya pendapat ahli hukum kontrak, biaya uji coba. d. Biaya administrasi untuk kegiatan/pekerjaan yang akan 76 dilaksanakan pada TA yad yang pengadaannya dilaksanakan
  • 77. 22.KUALIFIKASI PENYEDIA BARANG/JASA a. Kemampuan Dasar (KD) pada NPt 10 tahun terakhir 1) Pekerjaan Konstruksi : 3 NPt 2) Jasa Lainnya : 5 NPt 3) KD paling kurang sama dengan nilai total HPS dari pekerjaan yang akan dilelangkan b. ULP/Pejabat Pengadaan tidak meminta seluruh dokumen yang dipersyaratkan, cukup dengan formulir isian kualifikasi kecuali pada tahap pembuktian kualifikasi c. ULP/Pejabat Pengadaan tidak boleh melarang, menghambat, dan membatasi calon peserta pengadaan dari luar provinsi/kabupaten/kota lokasi pengadaan 77
  • 78. 23.PEMASUKAN/ EVALUASI PENAWARAN a. Nilai total HPS diumumkan sejak pengumuman lelang b. Tidak menggugurkan pada pembukaan penawaran, kecuali yang terlambat memasukkan penawaran c. Pada tahap awal dapat dilakukan koreksi aritmatik terhadap semua penawaran yang masuk dan evaluasi terhadap minimal 3 penawar terendah terkoreksi d. Nilai total penawaran > nilai total HPS penawaran dinyatakan gugur e. Harga satuan timpang > 110 % HPS f. Pemenang: terendah dari yg memenuhi syarat 24.TIDAK SEPENDAPAT Bila Pengguna Anggaran pada K/L/I atau Kepala Daerah tidak sependapat dengan usulan ULP, maka PA pada K/L/I atau Kepala Daerah memerintahkan evaluasi 78 ulang atau menyatakan lelang gagal.
  • 79. 25.MASA PEMELIHARAAN (Psl.95) a. Masa Pemeliharaan : 1) Untuk pekerjaan Permanen minimal 6 bulan 2) Untuk pekerjaan Semi permanen minimal 3 bln b. Uang retensi dpt diganti dengan jaminan pemeliharaan c. Masa pemeliharaan dapat melampaui tahun anggaran 26.TANDA BUKTI PERJANJIAN (Psl 55 & 70) a. Bukti Pembelian s/d Rp.5 Juta b. Kuitansi s/d Rp.10 Juta c. SPK s/d Rp.100 Juta utk pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lain; s/d Rp.50 Juta utk pengadaan Jasa Konsultansi d. Surat Perjanjian > Rp.100 Juta utk pengadaan Barang/ Pekerjaan Konstruksi, dengan Jaminan Pelaksanaan; utk Jasa Lainnya, dapat dengan jaminan pelaksanaan); >79 Rp. 50 Juta utk pengadaan Jasa Konsultansi
  • 80. 27.PENYUSUNAN DOKUMEN PENGADAAN (Psl.64) a. ULP/Pejabat Pengadaan menyusun Dokumen Pengadaan Barang/jasa yang terdiri atas: 1) Dokumen Kualifikasi; dan 2) Dokumen Pemilihan b. PPK menetapkan bagian dari rancangan Dokumen Pengadaan yang terdiri atas: 1) Rancangan SPK; atau 2) Rancangan surat perjanjian termasuk: a) Syarat-syarat Umum Kontrak b) Syarat-syarat Khusus Kontrak c) Spesifikasi Teknis, KAK dan/atau Gambar d) Daftar Kuantitas dan Harga e) Dokumen lainnya 3) HPS 80
  • 81. 28.HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) (Psl.66) a. PPK menetapkan HPS barang/jasa kecuali untuk Kontes/ Sayembara b. ULP/Pejabat pengadaan mengumumkan nilai total HPS berdasarkan HPS yang ditetapkan oleh PPK c. HPS digunakan sebagai: 1) Alat untuk menlai kewajaran penawaran termasuk rinciannya 2) Dasar untuk menetapkan batas tertinggi penawaran yang sah untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/ jasa lainnya dan pengadaan jasa konsultansi yg menggunakan metoda pagu anggaran 3) Dasar untuk menetapkan besaran jaminan pelaksanaan bagi penawaran < 80% HPS 81
  • 82. 29.JAMINAN DAN SERTIFIKAT GARANSI (Psl. 67) a. Jaminan atas pengadan barang/jasa terdiri atas: jaminan penawaran, jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, jaminan pemeliharaan, dan jaminan sanggah banding b. Jaminan dari bank umum, perusahaan penjamin atau perusahaan asuransi dapat digunakan untuk semua jenis jaminan c. Jaminan penawaran tidak diperlukan dalam hal pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dengan penunjukan langsung, pengadaan langsung, atau kontes/sayembara d. Jaminan pelaksanaan berlaku sejak tanggal kontrak sampai serah terima barang/jasa lainnya atau serah terima pertama pekerjaan konstruksi 82
  • 83. e. Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah: 1) Penyerahan barang/jasa lainnya dan sertifikat garansi atau 2) Penyerahan jaminan pemeliharaan sebesar 5% NK khusus bagi penyedia pekerjaan konstruksi/jasa lainnya f. Penyedia pekerjaan konstruksi/jasa lainnya dapat memilih untuk memberikan jaminan pemeliharaan atau memberikan retensi g. Dalam pengadaan barang modal, penyedia barang menyerahkan sertifikat garansi (Psl.72) h. Sertifikat Garansi diberikan terhadap kelaikan penggunaan barang hingga jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan dalam kontrak i. Sertifikat garansi diterbitkan oleh produsen atau pihak yang ditunjuk secara sah oleh produsen 83
  • 84. 30.KEIKUTSERTAAN PERUSAHAAN ASING DALAM PENGADAAN BARANG/JASA (Psl.104) a. Untuk pengadaan pekerjaan konstruksi dengan nilai di atas Rp.100 M b. Untuk pengadaan barang/jasa lainnya dengan nilai di atas Rp.20 M c. Untuk pengadaan jasa konsultansi dengan nilai di atas Rp.10 M d. Perusahaan asing dimaksud harus melakukan kerja sama usaha dengan perusahaan nasional dalam bentuk kemitraan, sub-kontrak dan lain-lain, dalam hal ada perusahaan nasional yang memiliki kemampuan di bidang ybs. 84
  • 85. 31.PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK a. Penandatanganan Kontrak 1. Paling lambat 14 hari kerja setelah diterbitkan SPPBJ dan setelah penyedia menyerahkan jaminan pelaksanaan. 2. PPK dan Penyedia tidak diperkenankan mengubah substansi dokumen pengadaan sampai dengan penandatanganan kontrak, kecuali perubahan waktu pelaksanaan pekerjaan yang melewati batas tahun anggaran setelah mendapat persetujuan kontrak tahun jamak 3. Penandatangan kontrak yang kompleks dan/atau bernilai di atas Rp.100 M dilakukan setelah memperoleh pendapat ahli hukum kontrak 85
  • 86. b. PELAKSANAAN KONTRAK Saat paling lambat mulai waktu pelaksanaan kontrak dicantumkan dalam SPMK Masa Pelaksanaan Keterlambatan Td tangan Kontrak Denda keterlambatan (1 0/00 x NK)/hari jika bagian pekerjaan yg sdh dilaksanakan belum berfungsi SPMK Retensi/ Jaminan Pemeliharan Uang muka Jaminan Pelaksanaan Masa berlaku Penawaran < 14 hk 14 hr Masa Pemeliharan 14 hr 30 hr > 6 bl pek. permanen Mobilisasi > 3 bl pek. semi permanen Srt Penunjukan Penyedia BJ Program Mutu PHO FHO Pemerikasan Bersama Penyerahan Lapangan Jaminan Pelaksanaan Pre Constr Meeting Perlindungan Kegagalan Asuransi Bangunan 10 Th 86
  • 87. 32.KETENTUAN PERALIHAN a. ULP wajib dibentuk K/L/D/I paling lambat pada TA 2014. selama masa peralihan, PA/KPA dapat mengangkat panitia pengadaan, dengan syarat memiliki persyaratan dan tugas pokok kelompok kerja ULP. (Psl.130) b. K/L/D/I wajib melaksanakan pengadaan barang/jasa secara elektronik untuk sebagian/seluruh paket-peket pekerjaan pada TA 2012. (Psl.131) c. Pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan sebelum tgl 1 Januari 2011 tetap dapat berpedoman pada Keppres 80/2003 dan perubahannya. d. Keppres 80/2003 dan perubahannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011. (Psl. 135) e. Perpres 54/2010 mulai berlaku sejak tgl ditetapkan. 87
  • 88. INGAT…..! Sanggah/sanggah banding yang disampaikan salah alamat atau di luar masa sanggah dianggap sebagai pengaduan pada setiap tahapan pbj dapat terjadi penyimpangan, dan masyarakat dapat mengirimkan pengaduan 88