SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 16
Descargar para leer sin conexión
SKIN
BARRIER FUNCTION
By Mala Pidiyanti. 2013
Lapisan Kulit
Epidermis :
1. Stratum korneum (lapisan tanduk)
- terdiri atas beberapa lapis sel-sel
gepeng tidak berinti
- selalu terlepas, diganti sel di
bawahnya
2. Stratum lusidum
- lapisan gepeng tidak berinti
- terdapat di telapak tangan & kaki
3. Stratum granulosum
- terdiri atas 2-3 lapis sel-sel gepeng
berinti
- sitoplasma berbutir kasar
(keratohialin)
4. Stratum spinosum (stratum
malphigi)
- disebut juga lapisan sel prickle
- terdiri atas beberapa lapis sel
berbentuk poligonal
- terdapat jembatan antar sel
5. Stratum basale
- sel-sel basal bermitosis &
berfungsi reproduktif
- terdiri atas 2 jenis sel :
* berbentuk kolumnar
* melanin (melanosit)
Luas 2 m2, berat 4-7 kg
Lapisan Kulit : Epidermis, Dermis dan Subkutis
Penampang Epidermis
Str. Corneum
Str. Lusidum
Str. Granulosum
Str. Spinosum
Str. Basale
Stratum Korneum (Lapisan Tanduk)
Terdiri dari 10 -30 lapisan sel korneosit
Ketebalan epidermis bervariasi dari 0.05 mm pada kelopak mata
hingga 0.8 + 1.5 mm pada telapak tangan dan kaki
Pergerakan sel dari stratum basal hingga ke stratum korneum
membutuhkan waktu sekitar 28 hari. Inilah yang disebut sebagai
waktu transit epidermal.
Stratum korneum adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab
terhadap pengaturan kelembapan yang diistilahkan sebagai TEWL
(transepidermal water loss ) dan juga sebagai pertahanan terhadap
masuknya bakteri pathogen, Xenobiotika (Kosmetik, obat topikal)
dan lingkungan luar (suhu, sinar UV, debu, polusi)
Masing-masing korneosit dilindungi oleh mantel protein
(envelope) yang terdiri atas small proline-rich (SPR) proteins.
Korneosit berisi protein keratin sehingga membuat apisan
korneosit ini hampir seluruhnya waterproof.
Bentuk sel yang seperti susunan batu bata dan komposisi
keratin tersebut menghasilkan suatu lapisan stratum korneum
yang cukup kuat.
Lipid disekresikan dari badan lamellar ke ruang antar sel
(interseluler) dan melalui mekanisme deglikosilasi dan
hidrasi dari glikosil ceramid menjadi ceramid, maka
terbentuklah matriks Lipid sebagai barrier function.
Jika kondisi lipid interselluler ini berada dibawah normal,
maka badan lamellar akan otomatis melepaskan lipid
dengan cepat sehingga kondisi lipid kembali normal.
MATRIKS LIPID BILAYER
Lipid sangat penting dalam
perannya sebagai barier
function, membuat stratum
korneum mampu
mempertahankan kandungan
air didalamnya, serta ikatan
kohesi antar sel, kontrol
terhadap eksfoliasi sel dan
desquamasi sel.
Barrier Function
merupakan lapisan lipid yang
terpola, yang berada di area
interselluler terletak diantara
korneosit.
Korneosit
Lipid di
interselluler
FilaggrinFilaggrinFilaggrinFilaggrin (FLG)(FLG)(FLG)(FLG) adalahadalahadalahadalah keratinkeratinkeratinkeratin
filament (protein)filament (protein)filament (protein)filament (protein) yang dibutuhkan
untuk pembentukan filamenfilamenfilamenfilamen keratinkeratinkeratinkeratin
intermediatintermediatintermediatintermediat. Berasal dari profilaggrinprofilaggrinprofilaggrinprofilaggrin
di dalam badanbadanbadanbadan keratohyalinkeratohyalinkeratohyalinkeratohyalin. FLG
dan keratin mengalami poteolisis
selama proses cornifikasi dan
menghasilkan substrat asam yang
bersifat higroskopik dan
mempengaruhi enzim yang terlibat
dalam proses deskuamasi.
Rendahnya FLG menyebabkan
berkurangnya kemampuan
epidermis dalam mengikat air
sehingga memicu lepasnya ikatan
corneodesmosome dan akhirnya
korneosit terlepas. Inilah yang
disebut eksfoliasi. Keadan ekstrim
mengakibatkan kulit kering dan
mengelupas
Stratum Granulosum
Bagian Lipofilik dari lipid bilayer terdiri dari 50% ceramide, 25%
cholesterol, and 15% asam lemak bebas (PUFA’s, AA, LA, γ-linolenic acid,
VLCFAs) dan sisanya dalam bentuk fosfolipid.
Lapisan Korneosit dapat mengabsorb 3 kali jumlah air lebih banyak
tetapi jika kandungan air di dalamnya kurang dari 10% maka kulit akan
kehilangan kelembapanya dan menjadi kering bahkan pecah pecah.
Hidrasi dan dehidrasi
Rusaknya Barrier Function
Aktifitas Topikal Bahan yang Berperan
Chemical Peeling AHA : Glicolic acid, lactic acid, malic acid,
Trichloro acetic acid (hany pd dokter), etc.
Scrubbing yang berlebihan Scrub PE, menggosok belebihan
Kandungan Vehikel pada Kosmetik atau
obat topikal
Semakin lipofilik suatu vehikel, semakin tinggi
daya larutnya terhadap lapisan lipid dikulit.
Kandungan vehikel yang bersifat irritant
menyebabkan rusaknya barrier function.
(vehikel : surfactan, emulsifier)
Kandungan bahan irritant pada kosmetik
atau obat topikal
Tipe dan konsentrasi AHA, BHA, preservative
(formaldehyde releaser, MIT, CMIT),
glukokortikoid (menghambat sintesis asam
lemak epidermal), surfaktan pH ekstrim (Perka
BPOM, AHA pada kosmetik < 10%)
Asupan Nutrisi yang tidak seimbang Konsumsi air, makanan sehat mempengaruhi
kadar NMF pada kulit
Penyakit Infeksi stapilococcus Aureus, ifeks virus atau
jamur menyebabkan inflamasi,
Apa yang terjadi jika Barrier Function Rusak ?
1. Kulit menjadi kering, bahkan pecah-pecah (crack) dan
kehilangan fleksibilitasnya Topikal Lipid
2. Kulit menjadi sensitif, karena tidak memiliki lapisan
pertahanan yang sehat ICD Gatal, perih,
erythema, scalling, bengkak, bersisik, erosi.
3. Xenobiotika dan substansi asing lainnya semakin
mudah masuk kedalam kulit pilih bahan yang
less irritant.
4. Allergen semakin mudah masuk, sehingga imun
sistem semakin aktif (melalui sel lagerhans) ACD
Erythema, vesikel, krusta, edema.
5. Bakteri, virus dan jamur pathogen semakin mudah
masuk kedalam kulit potensi penyakit.
IRRITANT CONTACT DERMATITIS
Gatal, perih, erythema, scalling,
bengkak, bersisik, erosi.
ALLERGIC CONTACT DERMATITIS
Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap,
berukuran kurang dari ½ cm garis tengah dan mempunyai
dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik
Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan
yang tidak melampaui stratum basal
Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur
dengan jaringan nekrotik. Maupun benda asing (kotoran, obat
dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah
kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal
dari pus, dan kehitaman berasal dari darah
Edema adalah pembengkakan akibat dari akumulasi cairan yang
berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam
jaringan-jaringan
Kategori umum bahan yang bersifat Iritan :
1. Surfaktan
2. AHA, BHA
3. Solvent
4. Bahan yang bersifat alkali
Kategori umum bahan yang bersifat Allergen :
1. Parfum
2. Preservatif
3. Bahan anti UV
4. Cutting Oils
Natural Moisturising Factor (NMF)
Adalah suatu sistem kelembapan alami pada kulit.
Inorganic Ions : Cl⁻, Na⁺, K⁺, Ca⁺, Mg⁺
Amino acids : serine, Alanine, sistein, etc
7 %
8.5%
12 %
12 %
18 %
UREA
SUGARS
LACTATE
INORGANIC IONS
AMINO ACIDS
LACTATE
PCA
40 %
Bahan Diskusi
1. Sebutkan 5 bahan aktif (Trade Name dan INCI name) yang bisa
digunakan sebagai fungsi NMF ! Dalam formulasi kosmetik.
2. Bentuk sediaan kosmetika apakah yang paling efektif
penetrasinya kedalam kulit? Mengapa? jelaskan
3. Ciri-ciri penampakan kulit dengan barrier function yang rusak
bagaimana ?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk menormalkan kembali sistem
barrier function tsb?
5. Apa pengertian dari Liposom? Sebutkan contohnya
6. Apa dampaknya jika zat aktif dalam kosmetika berada dalam
sediaan liposom dibandingkan dalam sediaan murninya ? (cari
dari bahan baku supplier)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaRiski Eka
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasiSarah Najib
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumenKANDA IZUL
 
Clinical process dermatoveneorology
Clinical process dermatoveneorologyClinical process dermatoveneorology
Clinical process dermatoveneorologyroropuji
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...SofiaNofianti
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamAulia Amani
 
Perawatan kulit
Perawatan kulitPerawatan kulit
Perawatan kulitEdi Ae Ws
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanAndry Natanel
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSyscha Lumempouw
 

La actualidad más candente (20)

Makalah kulit
Makalah kulitMakalah kulit
Makalah kulit
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
Eff. sekunder (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Makalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulitMakalah penyakit kulit
Makalah penyakit kulit
 
Kulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanyaKulit dan cara kerjanya
Kulit dan cara kerjanya
 
transdermal farmasi
transdermal farmasitransdermal farmasi
transdermal farmasi
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Clinical process dermatoveneorology
Clinical process dermatoveneorologyClinical process dermatoveneorology
Clinical process dermatoveneorology
 
Sistem integumen manusia
Sistem integumen manusiaSistem integumen manusia
Sistem integumen manusia
 
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...ANGINA: patofisiologi angina dan  gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
ANGINA: patofisiologi angina dan gagal jantung-Ischemia of heart muscle of a...
 
Isk
IskIsk
Isk
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
 
Perawatan kulit
Perawatan kulitPerawatan kulit
Perawatan kulit
 
Inflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikanInflamasi dan perbaikan
Inflamasi dan perbaikan
 
Radang
RadangRadang
Radang
 
Jaringan Ikat
Jaringan IkatJaringan Ikat
Jaringan Ikat
 
Memahami Autoimun
Memahami AutoimunMemahami Autoimun
Memahami Autoimun
 
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosisSkenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
Skenario 20.5 Dermatofitosis & Non-dermatofitosis
 
Dermatoterapi fix
Dermatoterapi fixDermatoterapi fix
Dermatoterapi fix
 

Destacado

Destacado (19)

Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
 
Alat Indra : Kulit dan Lidah
Alat Indra : Kulit dan LidahAlat Indra : Kulit dan Lidah
Alat Indra : Kulit dan Lidah
 
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULITANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
ANATOMI & FISIOLOGI STRUKTUR KULIT
 
Anatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulitAnatomi dan fisiologi kulit
Anatomi dan fisiologi kulit
 
Masalah Kulit
Masalah KulitMasalah Kulit
Masalah Kulit
 
Kulit (skin)
Kulit (skin)Kulit (skin)
Kulit (skin)
 
kelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulitkelainan dan Penyakit pada kulit
kelainan dan Penyakit pada kulit
 
Sistem ekskresi manusia (asli)
Sistem ekskresi manusia (asli)Sistem ekskresi manusia (asli)
Sistem ekskresi manusia (asli)
 
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan lukaAnatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
Anatomi kulit & fisiologi penyembuhan luka
 
Anatomi dan Fisiologi Kulit Manusia
Anatomi dan Fisiologi Kulit ManusiaAnatomi dan Fisiologi Kulit Manusia
Anatomi dan Fisiologi Kulit Manusia
 
Sistem integumentari by imana
Sistem integumentari by imanaSistem integumentari by imana
Sistem integumentari by imana
 
4.1 struktur & fungsi kulit kuliah ap 13
4.1 struktur & fungsi kulit   kuliah ap 134.1 struktur & fungsi kulit   kuliah ap 13
4.1 struktur & fungsi kulit kuliah ap 13
 
Masalah kesehatan kulit
Masalah kesehatan kulitMasalah kesehatan kulit
Masalah kesehatan kulit
 
Anatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi KulitAnatomi dan Fisiologi Kulit
Anatomi dan Fisiologi Kulit
 
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
Presentasi Alat Indra peraba dan Indra pendengar Kelas xi ipa 2
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Determining HLB Value
Determining HLB ValueDetermining HLB Value
Determining HLB Value
 
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULITSISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA  KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KULIT
 
Alat indera peraba (kulit)
Alat indera peraba (kulit)Alat indera peraba (kulit)
Alat indera peraba (kulit)
 

Similar a BARRIER FUCTION1

Similar a BARRIER FUCTION1 (20)

Anatomi Integumen
Anatomi IntegumenAnatomi Integumen
Anatomi Integumen
 
Malakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumenMalakah Sistem integumen
Malakah Sistem integumen
 
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptxperawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
perawatankulit-121231155552-phpapp02.pptx
 
Anatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akperAnatomi fisiologi integumen akper
Anatomi fisiologi integumen akper
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Makalah antiperspirant
Makalah antiperspirantMakalah antiperspirant
Makalah antiperspirant
 
Contoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumenContoh askep Sistem integumen
Contoh askep Sistem integumen
 
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.pptANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
ANATOMI SISTEM INTEGUMEN Budi Antoro.ppt
 
3. skin care 1
3. skin care   13. skin care   1
3. skin care 1
 
5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx5. ANFIS Integument.pptx
5. ANFIS Integument.pptx
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Integumen
IntegumenIntegumen
Integumen
 
Sph
SphSph
Sph
 
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTXdbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
dbc2e1e8eaaae8dfa6e0a79cafba5129.PPTX
 
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvgINDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
INDERA_PERABA.pptx.pdfgevsxvgvz xnknKNXSNvg
 
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptxPENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
PENGANTAR SISTEM INTEGUMEN.pptx
 
ANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.pptANFIS Integument.ppt
ANFIS Integument.ppt
 
Anfis integumen
Anfis integumenAnfis integumen
Anfis integumen
 
Sistem integumen
Sistem integumenSistem integumen
Sistem integumen
 
Integumentary system
Integumentary systemIntegumentary system
Integumentary system
 

Más de Mala Pidiyanti_LidahBuaya (10)

Liposome, a novel delivery system
Liposome, a novel delivery systemLiposome, a novel delivery system
Liposome, a novel delivery system
 
Level pencapain 5R
Level pencapain 5RLevel pencapain 5R
Level pencapain 5R
 
Kaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5RKaizen untuk 5R
Kaizen untuk 5R
 
Penerapan R4 Rawat - R5-Rajin
Penerapan R4 Rawat - R5-RajinPenerapan R4 Rawat - R5-Rajin
Penerapan R4 Rawat - R5-Rajin
 
R3 Resik
R3 ResikR3 Resik
R3 Resik
 
Kampanye R2 rapi
Kampanye R2 rapiKampanye R2 rapi
Kampanye R2 rapi
 
Sumbu dan proses pembakaran lilin
Sumbu dan proses pembakaran lilinSumbu dan proses pembakaran lilin
Sumbu dan proses pembakaran lilin
 
Glosarium formulator kosmetik
Glosarium formulator kosmetikGlosarium formulator kosmetik
Glosarium formulator kosmetik
 
Karakteristik wax dalam pembuatan lilin
Karakteristik wax dalam pembuatan lilinKarakteristik wax dalam pembuatan lilin
Karakteristik wax dalam pembuatan lilin
 
Surfactant Class for Cosmetics Formulation
Surfactant Class for Cosmetics FormulationSurfactant Class for Cosmetics Formulation
Surfactant Class for Cosmetics Formulation
 

BARRIER FUCTION1

  • 2. Lapisan Kulit Epidermis : 1. Stratum korneum (lapisan tanduk) - terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng tidak berinti - selalu terlepas, diganti sel di bawahnya 2. Stratum lusidum - lapisan gepeng tidak berinti - terdapat di telapak tangan & kaki 3. Stratum granulosum - terdiri atas 2-3 lapis sel-sel gepeng berinti - sitoplasma berbutir kasar (keratohialin) 4. Stratum spinosum (stratum malphigi) - disebut juga lapisan sel prickle - terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal - terdapat jembatan antar sel 5. Stratum basale - sel-sel basal bermitosis & berfungsi reproduktif - terdiri atas 2 jenis sel : * berbentuk kolumnar * melanin (melanosit) Luas 2 m2, berat 4-7 kg Lapisan Kulit : Epidermis, Dermis dan Subkutis
  • 3. Penampang Epidermis Str. Corneum Str. Lusidum Str. Granulosum Str. Spinosum Str. Basale
  • 4. Stratum Korneum (Lapisan Tanduk) Terdiri dari 10 -30 lapisan sel korneosit Ketebalan epidermis bervariasi dari 0.05 mm pada kelopak mata hingga 0.8 + 1.5 mm pada telapak tangan dan kaki Pergerakan sel dari stratum basal hingga ke stratum korneum membutuhkan waktu sekitar 28 hari. Inilah yang disebut sebagai waktu transit epidermal. Stratum korneum adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab terhadap pengaturan kelembapan yang diistilahkan sebagai TEWL (transepidermal water loss ) dan juga sebagai pertahanan terhadap masuknya bakteri pathogen, Xenobiotika (Kosmetik, obat topikal) dan lingkungan luar (suhu, sinar UV, debu, polusi)
  • 5. Masing-masing korneosit dilindungi oleh mantel protein (envelope) yang terdiri atas small proline-rich (SPR) proteins. Korneosit berisi protein keratin sehingga membuat apisan korneosit ini hampir seluruhnya waterproof. Bentuk sel yang seperti susunan batu bata dan komposisi keratin tersebut menghasilkan suatu lapisan stratum korneum yang cukup kuat.
  • 6. Lipid disekresikan dari badan lamellar ke ruang antar sel (interseluler) dan melalui mekanisme deglikosilasi dan hidrasi dari glikosil ceramid menjadi ceramid, maka terbentuklah matriks Lipid sebagai barrier function. Jika kondisi lipid interselluler ini berada dibawah normal, maka badan lamellar akan otomatis melepaskan lipid dengan cepat sehingga kondisi lipid kembali normal.
  • 7. MATRIKS LIPID BILAYER Lipid sangat penting dalam perannya sebagai barier function, membuat stratum korneum mampu mempertahankan kandungan air didalamnya, serta ikatan kohesi antar sel, kontrol terhadap eksfoliasi sel dan desquamasi sel. Barrier Function merupakan lapisan lipid yang terpola, yang berada di area interselluler terletak diantara korneosit. Korneosit Lipid di interselluler
  • 8. FilaggrinFilaggrinFilaggrinFilaggrin (FLG)(FLG)(FLG)(FLG) adalahadalahadalahadalah keratinkeratinkeratinkeratin filament (protein)filament (protein)filament (protein)filament (protein) yang dibutuhkan untuk pembentukan filamenfilamenfilamenfilamen keratinkeratinkeratinkeratin intermediatintermediatintermediatintermediat. Berasal dari profilaggrinprofilaggrinprofilaggrinprofilaggrin di dalam badanbadanbadanbadan keratohyalinkeratohyalinkeratohyalinkeratohyalin. FLG dan keratin mengalami poteolisis selama proses cornifikasi dan menghasilkan substrat asam yang bersifat higroskopik dan mempengaruhi enzim yang terlibat dalam proses deskuamasi. Rendahnya FLG menyebabkan berkurangnya kemampuan epidermis dalam mengikat air sehingga memicu lepasnya ikatan corneodesmosome dan akhirnya korneosit terlepas. Inilah yang disebut eksfoliasi. Keadan ekstrim mengakibatkan kulit kering dan mengelupas Stratum Granulosum
  • 9. Bagian Lipofilik dari lipid bilayer terdiri dari 50% ceramide, 25% cholesterol, and 15% asam lemak bebas (PUFA’s, AA, LA, γ-linolenic acid, VLCFAs) dan sisanya dalam bentuk fosfolipid. Lapisan Korneosit dapat mengabsorb 3 kali jumlah air lebih banyak tetapi jika kandungan air di dalamnya kurang dari 10% maka kulit akan kehilangan kelembapanya dan menjadi kering bahkan pecah pecah. Hidrasi dan dehidrasi
  • 10. Rusaknya Barrier Function Aktifitas Topikal Bahan yang Berperan Chemical Peeling AHA : Glicolic acid, lactic acid, malic acid, Trichloro acetic acid (hany pd dokter), etc. Scrubbing yang berlebihan Scrub PE, menggosok belebihan Kandungan Vehikel pada Kosmetik atau obat topikal Semakin lipofilik suatu vehikel, semakin tinggi daya larutnya terhadap lapisan lipid dikulit. Kandungan vehikel yang bersifat irritant menyebabkan rusaknya barrier function. (vehikel : surfactan, emulsifier) Kandungan bahan irritant pada kosmetik atau obat topikal Tipe dan konsentrasi AHA, BHA, preservative (formaldehyde releaser, MIT, CMIT), glukokortikoid (menghambat sintesis asam lemak epidermal), surfaktan pH ekstrim (Perka BPOM, AHA pada kosmetik < 10%) Asupan Nutrisi yang tidak seimbang Konsumsi air, makanan sehat mempengaruhi kadar NMF pada kulit Penyakit Infeksi stapilococcus Aureus, ifeks virus atau jamur menyebabkan inflamasi,
  • 11. Apa yang terjadi jika Barrier Function Rusak ? 1. Kulit menjadi kering, bahkan pecah-pecah (crack) dan kehilangan fleksibilitasnya Topikal Lipid 2. Kulit menjadi sensitif, karena tidak memiliki lapisan pertahanan yang sehat ICD Gatal, perih, erythema, scalling, bengkak, bersisik, erosi. 3. Xenobiotika dan substansi asing lainnya semakin mudah masuk kedalam kulit pilih bahan yang less irritant. 4. Allergen semakin mudah masuk, sehingga imun sistem semakin aktif (melalui sel lagerhans) ACD Erythema, vesikel, krusta, edema. 5. Bakteri, virus dan jamur pathogen semakin mudah masuk kedalam kulit potensi penyakit.
  • 12. IRRITANT CONTACT DERMATITIS Gatal, perih, erythema, scalling, bengkak, bersisik, erosi.
  • 13. ALLERGIC CONTACT DERMATITIS Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap, berukuran kurang dari ½ cm garis tengah dan mempunyai dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik. Maupun benda asing (kotoran, obat dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal dari pus, dan kehitaman berasal dari darah Edema adalah pembengkakan akibat dari akumulasi cairan yang berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam jaringan-jaringan
  • 14. Kategori umum bahan yang bersifat Iritan : 1. Surfaktan 2. AHA, BHA 3. Solvent 4. Bahan yang bersifat alkali Kategori umum bahan yang bersifat Allergen : 1. Parfum 2. Preservatif 3. Bahan anti UV 4. Cutting Oils
  • 15. Natural Moisturising Factor (NMF) Adalah suatu sistem kelembapan alami pada kulit. Inorganic Ions : Cl⁻, Na⁺, K⁺, Ca⁺, Mg⁺ Amino acids : serine, Alanine, sistein, etc 7 % 8.5% 12 % 12 % 18 % UREA SUGARS LACTATE INORGANIC IONS AMINO ACIDS LACTATE PCA 40 %
  • 16. Bahan Diskusi 1. Sebutkan 5 bahan aktif (Trade Name dan INCI name) yang bisa digunakan sebagai fungsi NMF ! Dalam formulasi kosmetik. 2. Bentuk sediaan kosmetika apakah yang paling efektif penetrasinya kedalam kulit? Mengapa? jelaskan 3. Ciri-ciri penampakan kulit dengan barrier function yang rusak bagaimana ? 4. Apa yang perlu dilakukan untuk menormalkan kembali sistem barrier function tsb? 5. Apa pengertian dari Liposom? Sebutkan contohnya 6. Apa dampaknya jika zat aktif dalam kosmetika berada dalam sediaan liposom dibandingkan dalam sediaan murninya ? (cari dari bahan baku supplier)