2. Lapisan Kulit
Epidermis :
1. Stratum korneum (lapisan tanduk)
- terdiri atas beberapa lapis sel-sel
gepeng tidak berinti
- selalu terlepas, diganti sel di
bawahnya
2. Stratum lusidum
- lapisan gepeng tidak berinti
- terdapat di telapak tangan & kaki
3. Stratum granulosum
- terdiri atas 2-3 lapis sel-sel gepeng
berinti
- sitoplasma berbutir kasar
(keratohialin)
4. Stratum spinosum (stratum
malphigi)
- disebut juga lapisan sel prickle
- terdiri atas beberapa lapis sel
berbentuk poligonal
- terdapat jembatan antar sel
5. Stratum basale
- sel-sel basal bermitosis &
berfungsi reproduktif
- terdiri atas 2 jenis sel :
* berbentuk kolumnar
* melanin (melanosit)
Luas 2 m2, berat 4-7 kg
Lapisan Kulit : Epidermis, Dermis dan Subkutis
4. Stratum Korneum (Lapisan Tanduk)
Terdiri dari 10 -30 lapisan sel korneosit
Ketebalan epidermis bervariasi dari 0.05 mm pada kelopak mata
hingga 0.8 + 1.5 mm pada telapak tangan dan kaki
Pergerakan sel dari stratum basal hingga ke stratum korneum
membutuhkan waktu sekitar 28 hari. Inilah yang disebut sebagai
waktu transit epidermal.
Stratum korneum adalah lapisan kulit yang bertanggung jawab
terhadap pengaturan kelembapan yang diistilahkan sebagai TEWL
(transepidermal water loss ) dan juga sebagai pertahanan terhadap
masuknya bakteri pathogen, Xenobiotika (Kosmetik, obat topikal)
dan lingkungan luar (suhu, sinar UV, debu, polusi)
5. Masing-masing korneosit dilindungi oleh mantel protein
(envelope) yang terdiri atas small proline-rich (SPR) proteins.
Korneosit berisi protein keratin sehingga membuat apisan
korneosit ini hampir seluruhnya waterproof.
Bentuk sel yang seperti susunan batu bata dan komposisi
keratin tersebut menghasilkan suatu lapisan stratum korneum
yang cukup kuat.
6. Lipid disekresikan dari badan lamellar ke ruang antar sel
(interseluler) dan melalui mekanisme deglikosilasi dan
hidrasi dari glikosil ceramid menjadi ceramid, maka
terbentuklah matriks Lipid sebagai barrier function.
Jika kondisi lipid interselluler ini berada dibawah normal,
maka badan lamellar akan otomatis melepaskan lipid
dengan cepat sehingga kondisi lipid kembali normal.
7. MATRIKS LIPID BILAYER
Lipid sangat penting dalam
perannya sebagai barier
function, membuat stratum
korneum mampu
mempertahankan kandungan
air didalamnya, serta ikatan
kohesi antar sel, kontrol
terhadap eksfoliasi sel dan
desquamasi sel.
Barrier Function
merupakan lapisan lipid yang
terpola, yang berada di area
interselluler terletak diantara
korneosit.
Korneosit
Lipid di
interselluler
8. FilaggrinFilaggrinFilaggrinFilaggrin (FLG)(FLG)(FLG)(FLG) adalahadalahadalahadalah keratinkeratinkeratinkeratin
filament (protein)filament (protein)filament (protein)filament (protein) yang dibutuhkan
untuk pembentukan filamenfilamenfilamenfilamen keratinkeratinkeratinkeratin
intermediatintermediatintermediatintermediat. Berasal dari profilaggrinprofilaggrinprofilaggrinprofilaggrin
di dalam badanbadanbadanbadan keratohyalinkeratohyalinkeratohyalinkeratohyalin. FLG
dan keratin mengalami poteolisis
selama proses cornifikasi dan
menghasilkan substrat asam yang
bersifat higroskopik dan
mempengaruhi enzim yang terlibat
dalam proses deskuamasi.
Rendahnya FLG menyebabkan
berkurangnya kemampuan
epidermis dalam mengikat air
sehingga memicu lepasnya ikatan
corneodesmosome dan akhirnya
korneosit terlepas. Inilah yang
disebut eksfoliasi. Keadan ekstrim
mengakibatkan kulit kering dan
mengelupas
Stratum Granulosum
9. Bagian Lipofilik dari lipid bilayer terdiri dari 50% ceramide, 25%
cholesterol, and 15% asam lemak bebas (PUFA’s, AA, LA, γ-linolenic acid,
VLCFAs) dan sisanya dalam bentuk fosfolipid.
Lapisan Korneosit dapat mengabsorb 3 kali jumlah air lebih banyak
tetapi jika kandungan air di dalamnya kurang dari 10% maka kulit akan
kehilangan kelembapanya dan menjadi kering bahkan pecah pecah.
Hidrasi dan dehidrasi
10. Rusaknya Barrier Function
Aktifitas Topikal Bahan yang Berperan
Chemical Peeling AHA : Glicolic acid, lactic acid, malic acid,
Trichloro acetic acid (hany pd dokter), etc.
Scrubbing yang berlebihan Scrub PE, menggosok belebihan
Kandungan Vehikel pada Kosmetik atau
obat topikal
Semakin lipofilik suatu vehikel, semakin tinggi
daya larutnya terhadap lapisan lipid dikulit.
Kandungan vehikel yang bersifat irritant
menyebabkan rusaknya barrier function.
(vehikel : surfactan, emulsifier)
Kandungan bahan irritant pada kosmetik
atau obat topikal
Tipe dan konsentrasi AHA, BHA, preservative
(formaldehyde releaser, MIT, CMIT),
glukokortikoid (menghambat sintesis asam
lemak epidermal), surfaktan pH ekstrim (Perka
BPOM, AHA pada kosmetik < 10%)
Asupan Nutrisi yang tidak seimbang Konsumsi air, makanan sehat mempengaruhi
kadar NMF pada kulit
Penyakit Infeksi stapilococcus Aureus, ifeks virus atau
jamur menyebabkan inflamasi,
11. Apa yang terjadi jika Barrier Function Rusak ?
1. Kulit menjadi kering, bahkan pecah-pecah (crack) dan
kehilangan fleksibilitasnya Topikal Lipid
2. Kulit menjadi sensitif, karena tidak memiliki lapisan
pertahanan yang sehat ICD Gatal, perih,
erythema, scalling, bengkak, bersisik, erosi.
3. Xenobiotika dan substansi asing lainnya semakin
mudah masuk kedalam kulit pilih bahan yang
less irritant.
4. Allergen semakin mudah masuk, sehingga imun
sistem semakin aktif (melalui sel lagerhans) ACD
Erythema, vesikel, krusta, edema.
5. Bakteri, virus dan jamur pathogen semakin mudah
masuk kedalam kulit potensi penyakit.
13. ALLERGIC CONTACT DERMATITIS
Vesikel adalah gelembung berisi cairan serum, beratap,
berukuran kurang dari ½ cm garis tengah dan mempunyai
dasar ; vesikel berisi darah disebut vesikel hemoragik
Erosi adalah kelainan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan
yang tidak melampaui stratum basal
Krusta adalah cairan badan yang mengering. Dapat bercampur
dengan jaringan nekrotik. Maupun benda asing (kotoran, obat
dan sebagainya). Warnanya ada beberapa macam adalah
kuning muda berasal dari serum, kuning kehijauan berasal
dari pus, dan kehitaman berasal dari darah
Edema adalah pembengkakan akibat dari akumulasi cairan yang
berlebihan dibawah kulit dalam ruang-ruang didalam
jaringan-jaringan
14. Kategori umum bahan yang bersifat Iritan :
1. Surfaktan
2. AHA, BHA
3. Solvent
4. Bahan yang bersifat alkali
Kategori umum bahan yang bersifat Allergen :
1. Parfum
2. Preservatif
3. Bahan anti UV
4. Cutting Oils
16. Bahan Diskusi
1. Sebutkan 5 bahan aktif (Trade Name dan INCI name) yang bisa
digunakan sebagai fungsi NMF ! Dalam formulasi kosmetik.
2. Bentuk sediaan kosmetika apakah yang paling efektif
penetrasinya kedalam kulit? Mengapa? jelaskan
3. Ciri-ciri penampakan kulit dengan barrier function yang rusak
bagaimana ?
4. Apa yang perlu dilakukan untuk menormalkan kembali sistem
barrier function tsb?
5. Apa pengertian dari Liposom? Sebutkan contohnya
6. Apa dampaknya jika zat aktif dalam kosmetika berada dalam
sediaan liposom dibandingkan dalam sediaan murninya ? (cari
dari bahan baku supplier)