Medang Kamulan diyakini sebagai kerajaan pertama di Jawa berdasarkan sumber-sumber sejarah dan cerita rakyat. Kerajaan ini tidak memiliki bukti fisik keberadaannya namun disebutkan sebagai tempat berkuasanya raja-raja mitologis seperti Batara Guru dan Prabu Gilingwesi. Beberapa naskah kuno dan legenda juga menyebutkan adanya kerajaan bernama Medang Kamulan di Jawa bagian tengah sebelum berdiriny
2. KERAJAAN MEDANG KAMULAN
• 1. Letak Geografis
• Kerajaan Medang kamulan merupakan Kerajaan lanjutan dari
Mataram Lama di Jawa Tengah. Letak Kerajaan berada di wilayah
Jawa Timur. Kerajaan Medang menjadi Kerajaan tersendiri sejak
Mpu sindok membentuk Dinasti Baru yaitu Isyana.
• 2. Sumber Sejarah
• · Prasasti Mpu Sindok
• Prasasti ini menyebutkan beberapa tulisan tentang usaha-usaha
yang dilakukan Mpu Sindok ketika memerintah di Kerajaaan
Medang
• · Prasasti Calcuta
• Prasasti ini menyebutkan tentang silsilah raja-raja yang memerintah
di Dinasti Isyana (Mpu Sindok) sampai masa masa pemerintahan
Raja Air Langga.
3. • 3. Perkembangan Pemerintahan
• a. Mpu Sindok
• Mpu Sindok merupakan Raja pertama di Kerajaan Medang Kamulan. Mpu Sindok memerintah selama 20
tahun. Ia dibantu oleh permaisurinya bernama Sri wardhani Pu Kbin . Saat memerintah, Mpu Sindok
bergelar Sri Maharaja Raka i Hino Sri Isyana Wikrama Dharmatunggadwea.
• Mpu Sindok memerintah dengan bijaksana. Berbagai usaha yang dilakukan untuk memakmurkan
rakyat, antara lain membangun bendungan atau waduk untuk pengairan. Raja Mpu sindok melarang
rakyat untuk menangkap ikan di bendungan tersebut. Larangan ini bertujuan untuk melestarikan sumber
daya alam.
• Dalam bidang agama, Mpu Sindok meskipun agama Hindu, sangat memperhatikan usaha penggubahan
Kitab Buddha Mahayana. Hasil gubahan berupa kitab Sang Hyang Kamahayanikan. Ini membuktikan
antara agama Hindu dan Buddha bisa hidup saling berdampingan.
• b. Dharmawangsa Teguh
• Setelah Mpu Sindok, Medang Kamulan diteruskan oleh Dharma Teguh yang juga merupakan cucu dari
Mpu Sindok. Selama memerintah, ia berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Usaha tersebut
antara lain dengan meningkatkan pertanian, dan perdagangan. Akan usaha untuk meningkatkan
perdagangan mengalami kesulitan. Karena perdagangan di kawasan perairan jawa dan Sumatera masih
dikuasai Kerajaan Sriwijaya.
• Dalam rangka mematahkan pengaruh Sriwijaya, pada tahun 1003 M, Dharmawangsa mengirimkan
tentaranya untuk merebut pusat perdagangan di Selat Malaka dari kekuasaan Sriwijaya. Serangan
tersebut ternyata tidak berhasil. Bahkan Sriwijaya membalas melalui serangan kerajaan Wura Wuri
(kerajaan bawahan atau vassal Sriwijaya). Akibat serangan tersebut Kerajaan Medang mengalami
kehancuran. Peristiwa kehancuran yang menewaskan Dharmawangsa disebut dengan Pralaya.
4. • c. Air langga (Erlangga)
• Air langga adalah putera Raja Bali bernama Udaya yang menikah dengan Mahendradatta saudari raja
Dharmawangsa. Air Langga dinikahkan oleh Dharmawangsa. Pada waktu pesta pernikahan, secara tiba-
tiba datang serangan dari kerajaan Wura Wuri (kerajaan bawahan Sriwijaya) yang menewaskan
Dhramawangsa dan keluarga.
• Ketika terjadi peristiwa tersebut, Air Langga lolos dari pembunuhan. Atas bantuan Narattoma berhasil
melarikan diri ke hutan. Selama di pengasingan, Air Langga mendapat gemblengan dari para Brahmana
dan dinobatan menjadi raja. Akhir Langga berusaha memulihkan kewibawaan Kerajaan Medang. Secara
berturut-turut Air Langga berhasil menaklukan raja-raja bawahan (vassal) Sriwijaya seperti Bisaprabhawa
ditaklukan tahun 1029 M, raja Wijayawarman dari Wengker tahun 1034, Raja Adhamapanuda tahun 1031
M termasuk Wura Wuri tahun 1035. Setelah berhasil memulihkan kewibawaan kerajaan, Air Langga
memindahkan ibukota kerajaan Medang ke Kahuripan.
• Usaha yang dilakukan Air Langga dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Medang, antara lain :
• 1. Memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, di muara Kali Brantas.
• 2. Membangun waduk waringin sapta untuk mencegah banjir musiman
• 3. Membangun jalan-jalan yang menghubungkan pesisir ke pusat kerajaan
• Pelabuhan Hujung Galuh dan Tuban menjadi bender dagang yang ramai. Kapal-kapal dari
India, Birma, Kamboja dan Champa berkunjung kedua tempat itu.
• Usaha-usaha yang dilakukan Air Langga, telah mendorong Kerajaan Medang Kamulan kepuncak kejayaan
dan kemakmuran. Atas keberhasilan raja Air Langga tersebut dalam membangun kerajaan maka
pengalaman hidupnya dikisahkan dalam sebuah kitab bernama Arjuna wiwaha yang digubah oleh Mpu
Kanwa.
• Selain usaha dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, Air Langga pun sangat memperhatikan para
Brahmana yang telah menggembleng ketika di hutan Bentuk perhatian Air Langga terhadap para
Brahmana adalah dengan mendirikan bangunan suci di daerah Peucangan.
• Di penghujung akhir hayatnya, Air Langga memutuskan mundur dari kerajaan dan menjadi memutuskan
untuk menjadi pertapa dengan sebutan resi Gentayu. Air Langga meninggal pada tahun 1049 M.
Jenazahnya disemayamkan di lereng gunung Pananggungan dalam candi Belahan.
• Pewaris tahta kerajaan seharusnya seorang puteri (sri Sanggramawijaya) yang lahir dari permaisuri. Namun
karena ia memilih menjadi pertapa, maka tahta beralih pada putera Air Langga yang lahir dari Selir. Untuk
menghindari dari perang saudara, Air Langga membagi dua kerajaan. Pembagian dibantu oleh Mpu
Bharada, yaitu Jenggala dan Panjalu. Batas kedua kerajaan dibatasi oleh sungai Brantas. Maka dengan
demikian berakhirlah kerajaan Medang Kamulan sekaligus Dinasti Isyana
5. Medang Kamulan – Kerajaan Pertama
Di Jawa
• Medang Kamulan adalah wilayah atau kerajaan setengah mitologis
yang dianggap pernah berdiri di Jawa Tengah dan mendahului
Kerajaan Medang (kamulan berarti “permulaan”, jadi “Medang
Kamulan” berarti “pra-Medang”). Kerajaan ini dikatakan “setengah
mitologis” karena tidak pernah ditemukan bukti-bukti fisik
keberadaannya.
Sumber-sumber mengenai kerajaan ini hanya berasal dari cerita-
cerita rakyat (misalnya dalam Legenda Loro Jonggrang) dan
penyebutan oleh beberapa naskah kuno. Cerita pewayangan versi
Jawa menyebutkan bahwa Medang Kamulan adalah tempat
bertahtanya Batara Guru. Dalam legenda Aji Saka, Medang
Kamulan adalah negeri tempat berkuasanya Prabu Dewata Cengkar
yang lalim. Cerita rakyat lain (di antaranya termasuk legenda Loro
Jonggrang dan berdirinya Madura) menyatakan, Medang Kamulan
dikuasai oleh Prabu Gilingwesi.
6. • Legenda Aji Saka sendiri menyebutkan bahwa Bledug Kuwu di
Kabupaten Grobogan adalah tempat munculnya Jaka Linglung
setelah menaklukkan Prabu Dewata Cengkar. Van der Meulen
menduga, walaupun ia sendiri tidak yakin, bahwa Medang Kamulan
dapat dinisbatkan kepada “Hasin-Medang-Kuwu-lang-pi-ya” yang
diajukan van Orsoy, dalam artikelnya tentang Kerajaan “Ho-Ling”
yang disebut catatan Tiongkok. Hal ini membuka kemungkinan
bahwa Medang Kamulan barangkali memang pernah ada.
Baris ke-782 dan 783 dari naskah kedua Perjalanan Bujangga Manik
dari abad ke-15 menyebutkan bahwa setelah ia (Bujangga Manik)
meninggalkan Pulutan (sekarang desa di barat kota Purwodadi) ia
tiba di “Medang Kamulan”. Selanjutnya, dikatakan pula bahwa
setelah ia menyeberang Sungai Wuluyu tibalah ia di “Gegelang”
(Madiun selatan), di selatan “Medang Kamulan”. Naskah inilah yang
pertama kali menyebut bahwa memang ada tempat bernama
Medang Kamulan, meskipun tidak dikatakan bahwa itu adalah
kerajaan.
Masyarakat Sunda diketahui mengenal legenda mengenai kerajaan
ini, yang dikatakan mendahului Kerajaan Sunda Galuh