Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas manajemen resiko di tempat pemotongan ayam. (2) Ada beberapa resiko kesehatan seperti bakteri, virus, dan jamur di tempat itu karena kebersihannya yang kurang memenuhi standar. (3) Untuk mengurangi resiko, dianjurkan membersihkan tempat dan alat pemotongan secara teratur serta memasak ayam hingga matang.
2. Latar Belakang Penelitian
UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 23 tentang
Kesehatan.
Melakukan pengamatan terhadap tempat-
tempat pemotongan ayam untuk dapat
mengetahui dampak/resiko yang
ditimbulkan terhadap pekerja sendiri
maupun terhadap pembeli.
Mengolah hasil penelitian untuk dapat
digunakan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Latar Belakang Penelitian
Tempat pemotongan ayam lokasi di jalan
Kandis
Observasi lapangan pada tanggal 3
Januari 2013
Dengan luas tanah 20 m persegi tempat
pemotongan ini memiliki 1 orang pekerja
dengan jumlah ayam 20 ekor.
Uraian makalah: Manajemen resiko pada
tempat pemotongan
ayam.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum: Mengetahui
manajemen resiko di Tempat
Pemotongan Ayam
Tujuan Khusus:
Untuk menganalisis resiko-resiko yang di
timbulkan.
Mengetahui secara pasti akibat yang
dapat di timbulkan.
Hasil penelitian akan di gunakan sebagai
bahan acuan/pegangan.
5. Proses Kegiatan
Wawancara
Tempat pemotongan ayam 1 orang pekerja
10 ekor ayam di potong/hari.
Pengamatan:
Ayam di timbang terlebih dahulu
Ayam di potong dengan menggunakan pisau
yang tajam, terlebih dahulu di bacakan doa.
Ayam di biarkan mati selama 10 menit
Ayam di cabut bulunya
Ayam di bersihkan dan di potong
7. Ember Tempat Mencuci
Tempat untuk Merontokan Bulu
Ayam
Ember dekat
dengan tempat
kotor
Tutup
yang
terlihat
tidak steril
8. Mesin untuk Mencabut Bulu Ayam Memotong Ayam
Bulu ayam yang banyak
tertinggal, tidak di
bersihkan
Membersihkan Ayam
tidak menggunakan
Sarung Tangan
9. Manajemen Resiko
A. PERSIAPAN
Ruang Lingkup Manajemen Resiko
Manajemen Resiko dilakukan Tempat Pemotongan Ayam
Personil yang Terlibat
Personil inti/yang dinilai resikonya
Pemotong Ayam
Ayam yang di potong
Pembali yang membeli ayam
Personil lain yang terlibat :
Pengamat
10. B. ANALISA RESIKO
Daftar
Analisa
Resiko dan
konsekuensi
dari hasil
observasi
Manajemen
Resiko.
Jenis Bahaya Resiko Kosekuensi
1. Faktor Fisik
• Tempat yang tidak
bersih
• Tempat yang dekat
dengan saluran
pembuangan air
dan Perumahan
• Timbulnya bau yang
menggangu
• Tempat
berkembangnya
mikroorganisme
• Timbulnya bau dari
saluran pembuangan
Air
• Diare, mual, pusing
• Menularnya penyakit
ke manusia dari ayam
yang terinfeksi
penyakit.
2. Faktor Biologis
Bakteri
Virus
Jamur
• Infeksi
•Infeksi
•Infeksi
• Menimbulkan
berbagai macam
penyakit yang di sebab
kan oleh bakteri, virus
dan jamur.
Faktor ergonomic
Berdiri terlalu lama
pada saat bekerja
Lelah Kaki lelah karena
berdiri lama
Sakit pada punggung
Faktor Psikososial
Jam kerja yang lama/
istirahat kurang.
Bau yang menyengat
Stress
Pembeli merasa jijik.
Hilang Konsentrasi.
Pusing
Pembeli tidak jadi
membeli
11. Tabel Semikualitatif
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang mungkin
terjadi (2)
Mungkin terjadi
(3)
Sangat Mungkin
terjadi (4)
Hampir Pasti terjadi
(5)
(1)
Tidak ada pengaruh
(2)
Pengaruh sangat
ringan
Jam kerja yang
lama/ istirahat
kurang.
(2)
Pembeli yang pulang
lagi
(4)
(3)
Pengaruh ringan
Penjual & pembeli
terganggu dengan
bau yang menyengat
(9)
(4)
Pengaruh serius Pembeli
Ketularan
Penyakit
(4)
Penjual
Ketularan
Penyakit
(12)
Virus
Bakteri
Jamur
(16)
(5)
Pengaruh fatal
Penjual
menyembeli
h ayam yang
mati
(5)
12. Tabel Evaluasi
NO HAZARD
SKO
R
KESIMPULAN
1
Jam kerja yang lama/ istirahat kurang.
2 Jarang terjadi
3 Pembeli Ketularan Penyakit 4 Jarang terjadi
2 Pembeli yang pulang lagi 4 Kurang mungkin terjadi
4
Penjual menyembelih ayam yang
mati 5
Pengaruhnya fatal tetapi
jarang terjadi
5
Penjual & pembeli terganggu dengan bau
yang menyengat 9 Mungkin Terjadi
6
Penjual Ketularan Penyakit
12 Mungkin Terjadi
7
Pengaruh Virus Bakteri Jamur
16 Sangat mungkin terjadi
13. Tabel Pengendalian Resiko
NO Hazard Pengendalian
1
Bau yang menyengat
sehingga menggangu
penjual dan pembeli
Dengan memmbersihkan kandang dan tempat
pemotonga ayam secara rutin walau tidak
menutup kemungkinan bau akan muncul lagi
tetapi setidaknya tidak terlalu parah
2
Tempat dan
penggunaan alat-alat
yang kurang steril
Mencuci alat-alat setiap kali selesai di gunakan,
menjaga kebersihan dengan rutin
membersihkan dan menyemprot titik-titik yang
kotor dengan cairan antiseptik
3
Tempat yang dekat
dengan pemukiman dan
saluran pembuangan air
Dengan sadar diri penjual dapat memindahkan
tempat jualannya ke tempat yang agak jauh dari
pemukiman san sumber pembuangan air kalau
tidak penjual dengan rutin membersihkan
tempat jualanya agar tidak terlalu menggangu.
4
Sumber
perkembangbiakan dan
penularan
mikroorganisme
berbahaya
Disini lagi-lagi di tekankan tentang kebersihan
di tempat tersebut agar mikroorganisme yang
berkembang bisa di tekan penyebaranya dan
perkembangbiakanya.
14. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan di tempat langsung penulis banyak
menemui hal-hal yang memang di luar standart kebersihan, namun
di tempat tersebut penulis melihat bahwa ada nilai positifnya juga
yaitu penjual terlebih dahulu membacakan doa sebelum memotong
ayam.
Menurut saya sebagai penyusun, penulis, dan peneliti, banyak
sekali tempat pemotongan ayam yang tidak memenuhi standart
kebersihan. Namun bila kita terpaksa membelinya ada baiknya
memperhatikan hal-hal berikut:
• Apakah penjual membacakan doa/melaksanakan adab-adab
sesuai dengan syariat sebelum memotong ayam?
• Sebersih apapun tempat pemotongan ayam yang anda kunjungi
ada baiknya mencuci dengan air bersih yang mengalir dan
membersihkanya lagi dirumah anda.
• Yakinlah bahwa ayam yang akan anda masak sudah benar-benar
bersih
• Rebuslah ayam terlebih dahulu sebelum diolah lebih lanjut