Tugas pengantar ekonomi mikro membahas tentang pentingnya teori ekonomi, teori permintaan dan penawaran serta harga pasar, teori elastisitas, teori biaya produksi, dan perilaku produsen dalam berbagai jenis pasar.
1. Tugas pengantar ekonomi mikro
1. Pentingnya teori ekonomi.
2. Teori permintaan, penawaran dan harga pasar.
3. Teori elastisitas.
4. Teori biaya produksi.
5. Teori perilaku produsen.
6. Penentuan harga dalam pasar persaingan sempurna.
7. Penentuan harga pada pasar monopoli dan menentukan
harga pada pasar oligopoli.
2. 1. Abdul Mukti (1222100009) (X)
2. Sabrina Nova Ashara (1222100012)
3. Mirana Lavenia (1222100013)
Nama kelompok :
4. Suatu teori disusun dengan tujuan untuk dapat menjelaskan suatu
observasi. Teori ekonomi mikro sebuah peristiwa dapat
diabstraksikan secara gambling, rinci, dan detail. Suatu teori
sebenarnya merupakan suatu konsep, gagasan, atau prinsip.
Struktur teori ekonomi mikro :
1. Definisi : Menjelaskan variable – variable ( suatu besaranyang
nilainya dapat mengalami perubahan) yang sifat hubungannya
akan diterangkan dalam teori tersebut.
2. Asumsi : Kegiatan ekonomi dan kehidupan pereokonomian
sangatlah kompleks sehingga harus dibuat gambaran yang lebih
sederhana mengenai hubungan suatu peristiwa dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
5. 3. Hipotesis : Hipotesis adalah suatu penyataan yang menjelaskan
mengenai sifat-sifat hubungan veriabel yang dibicarakan. Hipotesis
memiliki sifat yang positif dan negative.
4. Seperangkat ramalan : Dengan menggunakan teori ekonomi mikro,
kita dapat mempelajari mengapa permintaan mengapa harga suatu
barang naik atau turun, mengapa permintaan suatu barang naik atau
turun, dan mengapa penawaran suatu barang dapat berubah.
6. Definisi ilmu ekonomi menurut para ahli :
1. Prof. DR. J.L Mey JR
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha
manusia ke arah kemakmuran.
2. Adam Smith
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam usahanya untuk mengalokasikan sumber-sumber daya yang
terbats guna mencapai tujuan tertentu.
7. 3. Paul A Samulson
Ilmu ekonomi merupakan ilmu pilihan, ilmu ini mempelajari
bagaimana orang memilih menggunakan sumber produksi yang
langka atau terbatas untuk memproduksi berbagai komoditi dan
menyalurkannya ke berbagai anggota masyarakat untuk segera
dikonsumsi.
8. Manfaat ilmu ekonomi :
• Dengan mempelajari ilmu ekonomi, membuat manusia lebih mahir
dan menguasai cara memanfaatkan ekonomi yang baik dan benar
sehingga bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Bisa mengetahui wujud perilaku ekonomi dalam kehidupan nyata
• Timbul pemahaman dan kesadaran akan keterbatasan potensi yang
dimiliki oleh manusia dan lingkungan.
Perekonomian Terbuka adalah suatu sistem ekonomi yang di
dalamnya terdapat kegiatan ekspor dan impor yang tentunya
dilakukan antara satu negara dengan negara lainnya.
9. Penyebab terjadinya perdangan nasional :
Perbedaan Kondisi Produk, alasan kondisi suatu produk lebih
cenderung mengarah pada kualitas produk juga menjadi alasan
terjadinya perdagangan internasional.
Menghemat Biaya Produksi, hal ini juga menjadi alasan para
produsen untuk melakukan perdagangan secara internasional. Dan
sebenarnya inti dari alasan ini adalah untuk menekan tingginya biaya
produksi dengan cara menghasilkan produk dalam skala jumlah yang
lebih besar.
Perbedaan tingkat selera, misalkan kondisi sebuah produk dari
berbagai daerah itu sama, perdagangan internasional tetap mungkin
akan terjadi apabila masing – masing penduduk di suatu negara
memiliki selera yang berbeda.
10. Sifat umum dalam teori ekonomi :
1. Variabel-Variabel : Teori mengemukakan pandangan tentang
bagaimana perubahan suatu faktor mempengaruhi faktor lainnya.
Variabel, yaitu suatu besaran yang nilainya dapat mengalami perubahan.
Variabel adalah suatu unsur yang penting dalam setiap teori.
2. Asumsi : merupakan salah satu syarat penting dalam membuat teori
dalam ilmu sosial. Tanpa asumsi sangat sukar untuk menjelaskan sifat-
sifat perhubungan di antara berbagai variabel oleh karena kegiatan
ekonomi dan kehidupan perekonomian sangat kompleks sifatnya
3. Hipotesis : adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-
variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lain. Sifat hubungan itu
dapat dibedakan kepada dua golongan.
12. Harga adalah nilai barang dan jasa yang dinyatakan dengan jumlah
uang tertentu. Semakin berguna dan semakin langka, maka harga
barang itu semakin mahal. Terbentuknya harga dikarenakan ada dua
pihak, yaitu pihak yang memiliki dan bersedia untuk menawarkannya
serta pihak yang memerlukan dan bersedia untuk memintanya. Harga
juga berfungsi :
1. Mengadakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas
yang diminta.
2. Dengan adanya harga maka manusia mau tidak mau akan membatasi
kebutuhannya sesuai dengan kemampuannya dalam membayar harga
barang dan jasa tersebut.
3. Harga juga merupakan pembentuk pendapatan berupa upah, bunga
modal, serta pendapatan pengusaha dan pemilik sumber.
13. Permintaan barang dan jasa timbul dari kebutuhan konsumen untuk
menguasai barang dan jasa tersebut. permintaan adalah salah satu unsur
penting dalam menentukan harga sesuatu barang. Faktor yang
mempengaruhi permintaan barang :
1. Harga barang itu sendiri.
2. Kegunaan barang.
3. Jumlah barang dan jasa yang tersedia.
4. Tingkat penghasilan konsumen.
Hukum permintaan : Jika harga turun maka permintaan akan barang
tersebut akan bertambah, seba- liknya jika harga naik maka jumlah
barang yang diminta akan berkurang.
14. Penawaran adalah hubungan antara harga dengan kuantitas untuk setiap
unit waktu yang akan dijual oleh penjual. Beda antara satu daftar
penawaran dengan suatu kurva penjualan sama dengan beda suatu daftar
permintaan dengan suatu kurva permintaan. Hukum penawaran : Jika
harga suatu barang/jasa naik maka jumlah barang yang ditawarkan akan
bertambah dan sebaliknya jika harga turun maka jumlah barang yang
ditawarkan akan berkurang dengan anggapan ceteris paribus.
Bentuk kurva penawaran :
15. Kurva penawaran adalah tempat yang menunjukkan jumlah maksimal
yang ditawarkan. Penjual bersedia menerima harga yang lebih tinggi
untuk suatu kuantitas tertentu, tetapi mereka tidak akan mau menawarkan
kuantitas tersebut dengan harga yang lebih rendah.
Faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penawaran :
1. Berubahnya Harga Input Variabel.
Apabila harga faktor produksi variabel yang dipakai dalam menghasilkan
suatu barang meningkat, maka tendensinya kurva penawaran akan
barang yang dihasilkan tersebut bergeser ke atas atau ke kiri.
2. Perubahan Iklim.
Dengan berubahnya sifat iklim, perbaikan teknologi dapat menggeser
kurva penawaran suatu harang ke kanan, sebaliknya musim kering yang
keras misalnya, dapat menggeserkan kurva penawaran itu ke kiri.
16. 3. Harga Komoditas Lain.
Hubungan suatu komoditas dengan berbagai jenis komoditas lainnya,
seperti komoditas pengganti, komoditas penggenap, dan komoditas
netral memengaruhi penawaran akan suatu barang.
4. Harapan Harga.
Pengharapan akan adanya perubahan harga relatif atas suatu produk
akan menyebabkan kemauan produsen untuk menambah atau
mengurangi penawarannya sebagaimana pengharapan konsumen.
18. Elastisitas harga permintaan adalah suatu konsep penting yang sering
dijumpai dalam analisa ekonomi. Konsep ini sangat penting guna
melihat respon adanya perubahan barang yang diminta akibat adanya
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Sifat elastisitas suatu
permintaan :
a. Perfect elastic.
b. Elastis.
c. Unitary elastis.
d. Inelastis.
e. Perfect inelastic.
19. Cara mengukur tingkat elastisitas :
1. Arc ElasƟcity (ElasƟsitas Busur) : Memperbandingkan presentase
perubahan harga dengan presentase perubahan yang diminta atau yang
ditawarkan. Ed =
% Perubahan Qx
% Perubahan Px
, Ed =
OX1 −𝑂𝑋0
𝑂𝑋0
:
OP1 −OP0
OP0
2. Point ElasƟcity : Pendekatan ini menghitung tingkat elastisitas dengan
waktu titik yang terdapat pada kurve permintaan atau penawaran.
Elastisitas silang permintaan sering digunakan untuk menentukan
batas-batas suatu industri, tapi penggunaannya dalam bidang ini
memiliki beberapa komplikasi. Suatu barang yang mempunyai
elastisitas silang yang sangat rendah terhadap barang lain sering
dianggap termasuk industri tersendiri.
20. Suatu kesulitan dengan elastistias silang sebagai alat menentukan
batasindustri adalah bahwa menentukan berapa tinggi elastisitas silang
di antara barang-barang itu seharusnya jika barang-barang tersebut
dikatakan masuk dalam industri yang sama.
1. ElasƟsitas Silang Barang SubsƟtusi : Karena harga teh turun, selain
berakibat naiknya jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang
diminta kopi berkurang walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini
diakibatkan karena kopi dan teh adalah barang substitusi.
2. ElasƟsitas Silang Barang Komplementer : Kopi dan gula adalah
barang Komplemen. Karena harga gula turun, selain berakibat naiknya
jumlah yang diminta juga mengakibatkan jumlah yang diminta kopi
bertambah walaupun harga kopi tidak berubah. Kejadian ini diakibatkan
karena kopi dan gula adalah barang substitusi.
21. Konsep elastisitas penawaran persis sama dengan konsep elasatisitas
permintaan. Rumus untuk pengukuran koofesien juga sama : Es =
% ∆𝑄𝑠
% ∆𝑃𝑥
Suatu perubahan harga akan mengakibatkan perubahan jumlah dalam
arah yang sama bila kurva penawaran miring kearah kanan atas; jadi X
dan P adalah positif keduanya atau negatif keduanya. Oleh sebab itu,
koefesien elastisitas selalu positif.
Dari rumus diatas dpt di uraikan seperti dibwh ini :
Es =
(𝑋2−𝑋1)
(𝑋1+𝑋2)
x
(𝑃1+𝑃2)
(𝑃2−𝑃1)
=
(100)
(500)
x
(2500)
(500)
= 1
23. • Terminologi biaya mengandung banyak pengertian dan penafsiran
yang berbeda sesuai dengan landasan pokok penglihatannya.
Sebagaimana dikemukakan oleh Maurice Clark, “different costs for
different purposes”, pengertian biaya yang berbeda untuk tujuan yang
berbeda.
• Biaya dalam pengertian ilmu ekonomi adalah semua beban yang harus
dibayar produsen untuk menghasilkan suatu barang sampai barang
tersebut siap dikonsumsikan oleh konsumen. Oleh karena itu, besar
kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada besar kecilnya
barang yang diproduksikan.
• Konsep jangka pendek : suatu periode produksi di mana salah satu
faktor produksi tetap, sedangkan faktor produksi lain berubah-ubah.
24. • Konsep jangka panjang : Jumlahnya dapat diubah-ubah. Sebesarnya
keadaan produksi jangka panjang merupakan rangkaian saja dari
keadaan produksi jangka pendek atau dapat dikatakan sebaliknya
bahwa keadaan produksi jangka pendek merupakan suatu potret pada
suatu saat tertentu dan rangkaian film yang diputar.
1. Biaya Implisit : Biaya implisit merupakan perkiraan jumlah
pendapatan yang seharusnya diperoleh apabila sumber daya yang
digunakan tersebut digunakan dalam usaha terbaik lainnya.
2. Biaya AlternaƟf : Biaya produksi yang ditanggung oleh perusahaan
bagi pemilik merupakan kewajiban eksplisit maupun kewajiban
implisit. Kewajiban ini cukup besar untuk dapat memperoleh dan
menarik berbagai sumber untuk digunakan oleh perusahaan.
25. 4. Konsep Biaya Lainnya : Biaya eksternal adalah biaya/kerugian yang
diderita oleh pihak lain sebagai akibat dari kegiatan usaha
perusahaan.
5. Teori Biaya Tradisional dan Modern : Teori biaya tradisional adalah
teori biaya yang sampai sekarang ini dianut secara luas, yaitu teori
biaya dengan kurva biaya total, biaya variabel, dan biaya marginal
yang berbentuk U.
Biaya jangka pendek ialah biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan pada jangka waktu tertentu di mana perusahaan tidak
sempat mengubah berapa jumlah sumber yang dipakai dalam proses
produksi.
Jangka panjang, dimaksud sebagai periode di mana perusahaan cukup
waktu untuk dapat mengubah semua faktor produksi yang digunakan
sesuai dengan kebutuhan usahanya.
26. 1. Analisis Biaya Jangka pendek :
• Biaya tetap atau fixed cost (FC) : Biaya yg dikeluarkan oleh
perusahaan pd waktu tertentu, biaya ini tidak tergantung jumlah
produksi.
• Biaya variabel atau variable cost (VC) : Biaya yg harus dikeluarkan
oleh perusahaan pd waktu tertentu, biaya ini besar kecilnya
tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan.
• Ciri ciri dari 2 biaya di atas : fixed scr total adalah tetap, biaya
variabel adalah variabel.
27. 2. Analisis biaya jangka panjang :
• Biaya Tetap Rata-Rata atau Average Fixed Cost (AFC) : Biaya ini,
baik jangka panjang maupun jangka pendek, mempunyai sifat sama,
yaitu semakin besar produk yang dihasilkan maka AFC-nya semakin
kecil tetapi tidak akan nol (0). AFC = TFC/Q .
Biaya Variabel Rata-Rata atau Average Variable Cost (AVC) : AVC ini
dalam jangka panjang akan berbeda sifatnya dengan AVC jangka pendek.
AVC jangka pendek besarnya adalah konstan, sedangkan jangka panjang
AVC ini mempunyai sifat-sifat berikut: mula-mula AVC ini turun
kemudian pada jumlah produksi tertentu AVC ini akan naik. AVC =
TVC/Q .
28. 3. Biaya Rata - Rata atau Average (AC) : Biaya rata-rata ini ialah biaya
total produksi dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
AC =
𝑇𝐶
𝑄
Bentuk dan sifat dari AC ini relatif sama dengan AVC.
4. Marginal Cost (MC) : Marginal cost ialah tambahan cost pada total
cost karena perusahaan menambah 1 unit produksi lagi.
MC =
𝑇𝐶2 − 𝑇𝐶1
𝑄2 −𝑄1
30. Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksi
menjadi barang produksi atau suatu proses di mana masukan (input)
diubah menjadi output. Faktor produksi dalam pembahasan perilaku
produsen ini adalah land, man, capital, dan skill (bahan baku, tenaga
kerja, modal, dan keterampilan).
Perilaku produsen itu sendiri diartikan sebagai suatu tindakan seorang
produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin
dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya. Oleh karena
itu, perilaku produsen juga dinamakan tindakan atau tingkah laku
produsen atau dengan istilah Producer’s Behaviour. Jadi, untuk
mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya merupakan tujuan yang
prinsipiel.
31. Misalkan dalam proses produksi hanya ada dua input, yaitu labor dan
capital, dalam proses produksi dapat dilakukan dengan beberapa
kombinasi.
Tiga proses produksi di atas bila digambarkan sebagai berikut :
32. Ukuran jangka waktu tidak sama antara industri satu dengan industri
lainnya. Ada proses produksi yang memerlukan waktu hanya hitungan
jam, ada yang hitungan hari, tetapi ada yang hitungan bulan bahkan
tahun. Bagi perusahaan jangka pendek dapat sangat pendek sekali.
Umumnya adalah dalam industri di mana sumber-sumber tetap yang
digunakan oleh perusahaan dalam industri tersebut sangat sedikit
jumlahnya atau dapat ditambah dan dikurangi dalam jangka pendek.
Berbagai industri tekstil berada dalam klasifikasi ini. Untuk industri
lain, jangka pendek ini mungkin satu tahun atau lebih. Diperlukan
waktu yang cukup panjang untuk menambah kapasitas produksi
perusahaan mobil, kapal, atau pesawat.
33. Jangka pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga perusahaan tidak dapat mengubah jumlah beberapa sumber
yang digunakan. Hanya satu input yang bervariabel. Jika perlu kita
dapat membayangkan suatu jangka waktu yang sedemikian pendek
sehingga tak ada sumber yang dapat diubah jumlahnya. Kemudian
dengan memperpanjang jangka waktu yang dibicarakan maka
perusahaan dapat mengubah input faktor produksi. Jumlah salah satu
sumber. Dengan memperpanjang jangka waktu maka semakin banyak
sumber yang menjadi variabel sehingga akhirnya semua sumber
menjadi variabel. Setiap jangka waktu yang terletak antara jangka
waktu di mana tak ada sumber yang variabel dan jangka waktu di
mana hanya satu sumber yang variabel dinamakan jangka pendek.
34. Sedang faktor lain tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya
oleh produsen berapa pun output dihasilkan. Konsep jangka pendek
yang akan kita gunakan adalah jangka waktu yang demikian pendek
sehingga perusahaan tak punya waktu untuk mengubah jumlah
sumber- sumber seperti tanah, gedung, mesin-mesin, dan manajemen.
Pengertian periode produksi jangka pendek dan jangka panjang secara
mutlak tidak dikaitkan dengan kurun waktu tertentu. Dalam arti,
mungkin saja bagi suatu proses produksi tertentu, kurun waktu 1
tahun termasuk jangka pendek, tetapi untuk proses produksi lain
kurun waktu tersebut termasuk jangka panjang. Jangka panjang tak
menimbulkan kesulitan pembatasan (defensi). Jangka waktu ini cukup
panjang sehingga perusahaan dapat mengubah jumlah semua sumber
yang digunakannya per unit waktu. Jadi dalam jangka waktu panjang
semua sumber adalah variabel.
35. Produksi adalah kegiatan mengubah input menjadi output. Biasanya
dalam ekonomi dinyatakan dalam fungsi produksi. Fungsi produksi
ialah hubungan teknis antara faktor produksi dan barang produksi
yang dihasilkan dalam proses produksi. Fungsi ini memberikan cara
yang mudah untuk menghubungkan output dengan input. Jumlah
output yang dihasilkan suatu perusahaan tergantung pada jumlah input
yang digunakan.
Perusahaan dapat menaikkan atau mengurangi output dengan
menambah atau mengurangi input yang digunakan, atau karena
sumber- sumber bias. Dikombinasikan dengan berbagai perbandingan
untuk menghasilkan suatu barang, output juga bisa ditingkatkan
dengan menjumlahkan salah satu sumber sedang jumlah sumber lain
yang digunakan tetap tak berubah.
36. Dalam bentuk umumnya fungsi produksi itu menunjukkan bahwa
jumlah barang produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang
digunakan. Jadi, barang produksi merupakan variabel tidak bebas dan
faktor produksi merupakan variabel bebas. Secara matematis fungsi
produksi dapat dituliskan sebagai berikut: Q = F(C,L,B,S), Di mana:
Q = Output, C = Capital, L = Labor, B = Bahan Baku, S = Skill.
Bentuk Fungsi Linier : Q = a + bX
Bentuk Kurvanya :
Bentuk Fungsi QuadraƟk: Q = a + b1X + b2X2
Bentuk kurvanya :
37. Bentuk Fungsi Cubic: Q = a + b1X + b2X2 + b3 X3.
Bentuk kurvanya :
Untuk menjelaskan analisis proses produksi jangka pendek dalam
teori ekonomi diungkapkan dengan kurva TP (total product), AP
(average product), dan MP (marginal product). AP adalah rata-rata
yang dihasilkan oleh seorang tenaga kerja. MP adalah tambahan hasil
produksi apabila menambah satu tenaga kerja (labor). • AP =
TP/Labor • MP = TP2 – TP1.
• Jika TP berupa fungsi maka turunan pertama TP adalah MP
• MP = ∂ TP/∂ L
38. Dalam analisis proses produksi jangka pendek ini berlaku Hukum
Pertambahan Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing
Returns). Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu
faktor produksi bersifat variabel dan faktor - faktor produksi lainnya
tetap, akan dijumpai suatu kenaikan produksi total apabila kita
menambah faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi
total itu akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin
kecil, dan setelah suatu jumlah tertentu akan mencapai maksimum dan
kemudian menurun. Hal ini terjadi karena adanya Hukum Tambahan
Hasil yang Semakin Berkurang (Law of Diminishing Returns).
39. Dari tabel di atas, hasil yang semakin bertambah terjadi sampai pada
penggunaan 3 labor. Mulai labor ke-4, Law of Diminishing Returns
mulai bekerja. Hukum ini juga disebut dengan Law of Diminishing
Marginal Physical Product. Dalam Gambar 4.1 digambarkan kurva TP
yang cekung ke atas untuk satuan labor pertama. Berarti jika sumber
yang bervariabel (berubah) yang sedikit digunakan sumber yang tetap
(tanah) maka hasilnya tidak efisien. Dengan menambah sumber
variabel terus- menerus, maka TP akan terus-menerus bertambah
sampai pada titik B. Pada titik B ini Law of Diminishing Returns
mulai bekerja dan penambahan sumber variabel dengan jumlah yang
terus-menerus akan mengakibatkan pertambahan TP yang semakin
berkurang.
40. Sifat dari produksi marjinal mula-mula meningkat sejalan dengan
peningkatan produksi total (TP), kemudian mencapai titik maksimal
padi titik belok dari kurva produksi total (TP), yaitu pada saat
peningkatan produksi total menjadi mulai semakin menurun, dan
menurun terus sampai sama dengan nol pada saat produksi total
mencapai titik maksimum. Secara grafis produksi marjinal (MP) ini
dapat ditunjukkan oleh lereng dan kurva produksi total (TP), yaitu
ditunjukkan oleh garis singgung pada setiap titik pada kurva produksi
total. Sebagai contoh pada jumlah tenaga kerja sebanyak 0L1 produksi
marjinalnya (MP) adalah lereng garis singgung LA.
41. Dalam hubungan produksi jangka pendek, di mana satu faktor
produksi bersifat variabeldanfaktor-faktor produksi lainnya tetap,
akandijumpalsuatukenaikanproduksi total apabila kita menambah
faktor produksi variabel itu secara terus-menerus. Produksi total itu
akan bertambah terus tetapi dengan tambahan yang semakin kecil dan
setelah suatu jumlah tertentu mencapai maksimum kemudian
menurun. Hubungan antara AP, MP, dan TP sangat penting untuk
dipahami karena posisinya sangat menentukan kegiatan produsen
dalam melakukan kegiatan usahanya.
Pertama, hubungan antara produksi marjinal (MP) dan produksi total
(TP). Pada saat produksi total (TP) mengalami perubahan peningkatan
produksi dari yang menaik menjadi yang menurun, maka pada saat itu
kurva produksi marjinal (MP) mencapai titik maksimumnya.
42. Kemudian pada saat kurva produksi total (TP) mencapai titik maksimum,
maka kurva MP memotong sumbu horizontal, artinya produksi marjinal
(MP) sama dengan nol.
Kedua, hubungan antara produksi rata-rata (AP) dan produksi
marjinal (MP). Pada saat produk rata-rata (AP) meningkat, produksi
marjinal (MP) lebih tinggi daripada produk rata-rata (AP), dan pada
saat produksi rata-rata (AP) menurun produksi marjinal (MP) lebih
rendah daripada produksi rata-rata (AP). Hal ini menunjukkan bahwa
pada saat produksi rata-rata (AP) mencapai titik maksimum produksi
marjinal (MP) sama dengan produksi rata-rata (AP), atau kurva
produksi rata-rata (AP) berpotongan dengan kurva produksi marjinal
(MP).
43. Hubungan antara produksi total, produksi rata-rata, dan produksi
marjinal itu sangat berguna untuk melihat tingkat efisiensi
penggunaan faktor produksi. Fungsi produksi itu dalam tiga tingkatan
atau tahap, yaitu :
Tahap I : Mulai dari titik asal (0) sampai titik maksimum produksi
rata-rata (AP), yaitu pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan
produksi rata-rata (AP). Jika labor ditambah, AP bertambah.
Bertambahnya AP ini menunjukkan terjadinya efisiensi labor. Pada
stage (tahap) ini TP juga bertambah.
Tahap II : Dari titik pada saat produk rata-rata (AP) mencapai titik
maksimal sampai pada saat produksi total (TP) mencapai maksimal
atau pada saat produksi marjinal (MP) sama dengan nol, AP dan MP
semakin berkurang tetapi MP masih positif. Hal ini dikarenakan TP
masih terus bertambah.
44. Masih meningkatnya TP karena efisiensi tanah masih terus bertambah.
Dalam suatu proses produksi semakin banyak labor yang dipakai
menyebabkan tingkat efisiensi dari labor semakin berkurang.
Tahap III : AP dan TP pada tahap ini semakin berkurang dan MP
menjadi negatif karena luas tanah tetap dan labor ditambah terus
sehingga terjadi ketidakefisiensian tanah dan labor. Akibatnya pada
tahap ini produksi total (TP) menurun terus.
Isoproduk atau isoquant adalah “kurva yang menunjukkan berbagai
Kemungkinankombinasiteknisantaraduainputyangbervariabelyangmen
ghasilkan suatu tingkat output tertentu”. Isoquant memperlihatkan
berbagai kombinasi yang berbeda-beda dari dua sumber yang bisa
menghasilkan jumlah produk yang sama.
45. Ciri ciri isoquant sama dengan ciri-ciri kurva indifference, yaitu :
a. Cembung ke arah titik origin.
b. Menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
c. Kurva isoquant yang terletak di kanan atas menunjukkan jumlah
produksi yang lebih banyak atau dengan kata lain semakin jauh
kurva isoquant ini dari titik asal menunjukkan semakin tinggi tingkat
produksi barang tersebut.
d. Antara kurva yang satu dengan yang lain tidak dapat saling
berpotongan atau saling bersinggungan.
46. MRTS adalah sejumlah faktor X yang harus dikompensasi oleh
tambahan faktor Y sehingga tingkat output tidak berubah. Jadi, tingkat
MRTS itu adalah kemiringan isoquant pada titik khusus. Dari Gambar
5.3 besarnya slope MRTS di titik C adalah: MRTS di C = - ∆ K/ ∆ L.
Bentuk Isoquant yang Linier :
Bentuk isoquant yang linier seperti di atas menunjukkan adanya
substitusi input kapital dan labor adalah sempurna. Substitusi kapital
dan labor secara sempurna ini dalam dunia nyata tidak pernah bisa
terjadi. Dalam suatu proses produksi tidak mungkin hanya dilakukan
labor saja atau kapital saja. Dalam proses produksi mesti ada minimal
kapital dan ada minimal labor.
47. Bentuk Isoquant yang Input output :
Bentuk Isoquant yang berupa huruf L seperti di atas menunjukkan
tidak adanya substitusi input kapital dan labor. Substitusi kapital dan
labor hanya terjadi pada kebutuhan minimum saja. Setelah itu tidak
terjadi substitusi. Sebagai contoh, di suatu perusahan yang sudah
menggunakan peralatan yang modern, dibutuhkan sedikit operator
mesin saja.
49. Pengertian pasar secara fisik adalah suatu tempat berkumpulnya para
penjual. Sedang pengertian pasar dalam pengertian teori ekonomi
adalah tempat bertemunya pembeli dan penjual yang bersepakat
mengenai harga dan jumlah yang diperjualbelikan, dengan kata lain
terjadinya transaksi jual beli suatu barang. Sedang yang dimaksudkan
dengan persaingan adalah jika sesama produsen/penjual bersaing agar
konsumen membeli produknya dan sesama konsumen bersaing untuk
mendapatkan barang/jasa yang dibutuhkan. Para ahli ekonomi
menggolongkan pasar secara teori ekonomi menjadi 4 golongan besar
: Pasar Persaingan Sempurna, Pasar Persaingan Monopolistik, Pasar
Monopoli, Pasar Oligopoli.
50. Keempat bentuk pasar tersebut mempunyai ciri-ciri yang berbeda.
Secara spesifik keempat bentuk pasar tersebut dapat diperjelaskan
pada tabel di bawah ini :
Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar yang terdapat banyak
penjual dan pembeli. Masing-masing penjual dan pembeli tidak dapat
memengaruhi harga pasar. Berapa pun jumlah barang yang
diperjualbelikan di pasar, harga akan tetap. Oleh karena itu, harga
pasar digambarkan oleh garis lurus yang sejajar dengan sumbu
horizontal, yaitu sumbu jumlah barang.
51. Dengan demikian, masing-masing penjual di pasar adalah sebagai
pengikut harga pasar atau disebut price taker.
Ciri ciri pasar persaingan murni :
• Jumlah penjual dan pembeli sangat banyak.
• Penjual bisa keluar masuk di pasar dengan mudah.
• Barang yang diperjualbelikan homogen/identik.
• Informasi terhadap pasar sempurna.
52. 1. Jumlah Penjual dan Pembeli Sangat Banyak
Jumlah pembeli dan penjual barang sangat banyak sehingga masing-
masing pembeli maupun penjual tidak dapat memengaruhi pasar. Hal
ini berarti bahwa harga barang akan tetap karena masing-masing
penjual hanya merupakan bagian yang kecil dari seluruh pembeli dan
penjual yang ada di pasar. Penjual dan pembeli sangat banyak artinya
lebih dari satu orang; mungkin seribu orang atau lebih, asal masing-
masing penjual dan pembeli tidak dapat memengaruhi harga pasar
yang terjadi di pasar.
53. 2. Barang yang Diperjualbelikan Homogen/IdenƟk
Di samping itu, jenis barang yang diperjualbelikan di pasar tersebut
adalah homogen atau satu jenissaja (identik). Barang homogen artinya
semua jenis barang yang ditawarkan semua penjual sama. Jadi produksi
satu penjual merupakan substitusi yang sempuma dengan hasil produksi
penjual yang lain. Jadi pembeli membeli barang dari penjual satu dengan
lainnya akan mendapatkan barang yang sama.
3. Penjual Bisa Keluar Masuk di Pasar dengan Mudah
Pembeli maupun penjual bebas keluar ataupun masuk ke pasar. Sedang
konsumen dengan bebas memilih dalam pembelian barang tersebut di
pasar. Penjual mudah keluar masuk pasar artinya baik penjual yang baru
maupun lama bebas untuk masuk atau meninggalkan pasar. Artinya
penjual bisa memulai mengusahakan produksi atau berjualan tanpa ada
suatu hambatan.
54. 4. Informasi terhadap Pasar Sempurna
Artinya jika ada konsumen yang mengetahui harga yang lebih murah
maka konsumen yang lain juga segera
mengetahuinya. Demikian juga jika ada produsen/penjual yang
mengetahui ada bahan baku yang harganya lebih murah maka
produsen/penjual yang lain juga segera mengetahuinya. Baik penjual
maupun pembeli mempunyai pengetahuan yang lengkap. Artinya,
apabila salah satu produsen menggunakan teknologi baru, maka
dengan mudah produsen yang lain mengikutinya. Sebagai akibat dari
ciri-ciri tersebut, maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan sebagai penjual atau produsen barang.
55. Kita perhatikan dari tabel di atas, perusahaan dalam persaingan
sempurna produsen tidak dapat memengaruhi harga barang per satuan,
maka kurva penerimaan total akan bersifat linier, berbentuk garis
lurus, mulai dari titik asal (0) karena harga adalah konstan maka
besarnya P, AR, dan MR mempunyai nilai yang sama sehingga
kurvanya berimpit menjadi satu. Jika di ambarkan ke tiga kurva
tersebut seakan-akan hanya satu kurva.
56. Agar perusahaan mendapatkan laba maksimal atau rugi minimal,
harga dan jumlah produk yang diperjualbelikan ditetapkan dengan
kaidah MC = MR. Kaidah menetapkan harga dan jumlah produk
dengan MR = MC dengan syarat informasi pasar untuk memperoleh
nilai MC dan MR bersifat centainty (bisa diperhitungkan). Sedang
kaidah MC = MR dikarenakan MR adalah turunan pertama dari fungsi
TR dan MC adalah turunan pertama dari fungsi TC. Secara matematis
nilai turunan pertama dari suatu fungsi akan menghasilkan nilai
tertinggi.
1. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Laba
57. Dari gambar di atas terlihat harga yang menjamin laba maksimal adalah
sebesarOP1. Dengan harga sebesarOP1 besar TR adalahOP1KQ1.
Sedang besarnya TC adalah OP2LQ1 dan total laba (TR – TC) adalah
sebesar P1P2LK. Besarnya AC sebesar OP2 dan laba per unit P1P2.
Harga dan jumlah yang diproduksi yang menjamin laba maksimal adalah
sebesar P = OP1 dan Q = OQ.
2. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Kerugian yang Minimum
Dari gambar di atas terlihat, harga yang menjamin rugi minimum adalah
sebesar OP1. Dengan harga sebesar OP1 besar TC adalah OP2KQ1.
Sedang besarnya TR adalah OP1LQ1.
58. Total rugi (TR – TC) adalah sebesar P1P2KL. Besarnya AC sebesar OP2
dan rugi per unit P1P2. Harga dan jumlah yang diproduksi yang
menjamin rugi manimal adalah sebesar P = OP2 dan Q = OQ1.
3. Penentuan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna yang
Memperoleh Normal Profit (Break Even Income)
Harga yang menjamin laba normal adalah sebesar OP1. Dengan harga
sebesar OP1 besarnya TC adalah OP1KQ1. Sedang besarnya TR adalah
sama OP1KQ1. Kita perhatikan untuk mendapatkan laba normal
perusahaan harus bekerja yang paling efisien. Terlihat besarnya AC yang
paling rendah. Kondisi seperti ini tidak bisa dialami oleh perusahaan
yang berada pada persaingan yang lain. Harga dan jumlah yang
diproduksi yang menjamin laba normal adalah sebesar P = OP1 dan Q =
OQ1Dengan AC yang paling rendah.
59. 1. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang demikian pendeknya
sehingga apabila terjadi kenaikan permintaan barang dan setiap
produsen tidak mampu untuk menaikkan produksinya serta tidak
cukup waktu bagi perusahaan perusahaan untuk menambah
perusahaan-perusahaan yang baru. Dalam jangka pendek perusahaan
dalam persaingan sempurna dapat mengalami tiga hal, yaitu:
Mendapat laba super normal, mendapat laba normal, menderita
kerugian.
60. Dalam jangka pendek suatu perusahaaan yang mengalami kerugian
masih mungkin untuk memutuskan tetap berproduksi, meskipun
menderita rugi. Posisi equilibrium yang dipilih yaitu pada saat rugi
yang minimum, yaitu AVC masih bisa tertutup dari hasil penerimaan
penjualan, walaupun AFC tidak bisa tertutup. Dikarenakan kerugian
sebesar AFC, baik perusahaan tutup usaha maupun melanjutkan usaha
kondisinya akan sama saja. Akan berbeda jika penerimaan penjualan
sudah tidak bisa menutup AFC. Pada kondisi ini perusahaan
sebaiknya tutup usaha. Jika tutup usaha perusahaan masih juga
membayar AFC-nya.
61. Jika tidak tutup usaha perusahaan juga mengalami kerugian sebesar
AFC-nya tetapi masih mempunyai kemungkinan terjadinya perubahan
demand terhadap produk yang diperjualbelikan. Saat ini ditunjukkan
oleh harga (P) di bawah SAC, dan diatas SAVC. Berarti bahwa
sebagian dan ongkos tetap (FC) masih bisa ditutup oleh kelebihan P1
atas AVC dan ongkos variabel itu sudah bisa ditutup. Pada harga P =
AVC perusahaan tidak perlu tutup usaha karena tutup usaha dengan
melanjutkan usaha kondisi kerugiannya sama, yaitu KL. Titik ini
disebut shortdown point.
62. 2. Kondisi Perusahaan dalam Persaingan Sempurna dalam Periode
Jangka Panjang
Jangka panjang adalah jangka waktu yang cukup lama di mana
produsen masih ada kesempatan untuk memperbanyak produksinya
untuk dipasarkan atau masih dapat mendirikan perusahaan-perusahaan
baru untuk menaikkan produksinya apabila terjadi kenaikan
permintaan barang. Jika dalam periode jangka pendek perusahaan
yang berada dalam pasar persaingan sempurna dapat mengalami tiga
keadaan, yaitu laba, titik impas, dan kerugian. Dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan hanya mendapatkan normal profitsaja
(impas/break even). Masuknya perusahaanbaru akan menambah
jumlah produksi (supply meningkat).
63. Bertambahnya jumlah produksi (suply lebih besar dari demand) akan
menyebabkan harga jual turun. Dalam jangka panjang mendorong
perusahan-perusahaan baru masuk ke dalam pasar dan perusahaan-
perusahaan yang ada ingin menambah produksinya. Dalam jangka
pendek terjadi kerugian, mendorong perusahaan- perusahaan
mengurangi produksi atau mendorong keluarnya perusahaan-
perusahaan dari pasar. Tambahnya kapasitas produksi dan masuknya
perusahaan-perusahan baru mengakibatkan bergesernya kurva Supply
ke kanan dan harga akan turun. Apabila turunnya harga ini sudah
sampai pada P = LAC maka tiap-tiap perusahaan hanya akan
menerima keuntungan normal saja.
64. Berarti tidak ada dorongan lagi bagi perusahaan untuk menaikkan
produksinya maupun masuknya perusahaan- perusahaan baru ke
dalam industri. Kesimpulannya bahwa dalam jangka panjang
perusahaan-perusahaan “selalu” hanya akan memperoleh keuntungan
normal saja dengan MR = MC = AC, pada saat AC minimum.
Perusahaan yang hanya menenima keuntungan normal (normal profit)
dinamakan “Marginal Firm/Marginal or Profitability”, artinya apabila
harga turun sedikit saja perusahaan akan segera keluar dari pasar.
65. Keburukan dan kebaikan perusahaan yang Berada dalam Pasar
Persaingan Sempurna
• Keburukannya : Tidak ada inovasi dan membatasi pilihan konsumen.
Produk yang diperjualbelikan identik dan perusahaan harus bekerja
yang paling efisien agar tidak mengalami kerugian sehingga produk
yang diperjualbelikan tidak ada inovasi.
• Kebaikannya : Adanya alokasi sumber daya yang efisien dan adanya
kebebasan bertindak. Persaingan pada perusahaan yang berada dalam
persaingan sempurna sangat ketat. Jika tidak bisa efisien, perusahan
baru siap memasuki pasar sebagai pesaing, dan hal ini akan
menyebabkan tambahnya supply dan selanjutnya berakibat turunnya
harga.
66. Penentuan Harga pada Pasar
Monopoli Dan Menentukan
Harga pada Pasar Oligopoli
07
67. Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada
satu penjual sehingga tidak ada perusahaan pesaing. Keadaan seperti
ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoly. Produk yang
dijual di pasar tersebut tak memiliki barang substitusinya. Produk
yang dijual oleh sang monopoli harus dengan mudah dibedakan
dengan barang lain yang dijual dalam perekonomian. Perubahan harga
dan output produk lain yang dijual dalam perekonomian tak
memengaruhi sang monopoli. Sebaliknya, perubahan harga produk
dan output sang monopolis juga tak memengaruhi produser lain dalam
perekonomian.
68. Monopoli murni dalam dunia nyata jarang ditemukan. Perusahaan
publik lokal digambarkan oleh beberapa ahli ekonomi yang mendekati
monopoli murni antara lain industri aluminium sebelum Perang Dunia
II, mesin-mesin pembuat sepatu, nikel, besi, telepon, dan beberapa
lainnya. Akan tetapi, meskipun mempunyai pengawasan penuh atau
lebih dari 90% atas sesuatu produk oleh satu perusahaan, monopoli
tidak sempurna kecuali kalau tidak ada barang substitusi/ barang
pengganti. Bagi barang kebutuhan umum, gas dan listrik sampai batas
tertentu adalah barang substitusi satu sama lain. Aluminium juga
memiliki substitusi, begitu juga campuran logam yang dibuat dengan
campuran magnesium.
69. Ada atau tidak adanya bentuk monopoli murni, prinsip-prinsip
monopoli murni memberikan suatu alat yang sangat berguna untuk
menganalisis persoalan penentuan harga, output, dan alokasi sumber.
Pertama, monopoli sebagai alat analisis sangat berguna dipakai pada
industri-industri yang mendekati monopoli murni atau industri yang
dalam banyak hal bertindak seperti dalam monopoli murni. Kedua,
monopoli sebagai alat analisis dan berbagai modifikasinya sangat
berguna dalam mempelajari persaingan oligopoli dan persaingan
monopoli. Kita terlebih dahulu akan mempelajari konsep dasar
analisis monopoli. Monopoli merupakan kebalikan ekstrem dari
persaingan sempurna dalam rangkaian kesatuan struktur pasar.
70. Monopoli terjadi jika suatu perusahaan bertindak sebagai penjual
tunggal dari suatu barang yang tidak mempunyai substitut, dengan
kata lain, perusahaan tunggal tersebut sekaligus sebagai industrinya
juga. Walaupun monopoli sangat jarang terjadi, tetapi masih tetap
penting untuk ditelaah secara mendalam. Banyak hubungan-hubungan
ekonomi yang ada dalam monopoli bisa digunakan untuk
mengestimasi perilaku optimal perusahaan secara kurang tepat, tetapi
lebih lazim, yaitu sebagian pada struktur pasar persaingan dan
sebagian pada struktur pasar monopolistik yang mendominasi dunia
nyata. Selain itu, suatu pemahaman yang mendalam tentang
hubungan-hubungan dalam pasar monopoli memberikan landasan
yang diperlukan untuk menelaah "ekonomi pengaturan" (economics of
regulaƟon), suatu topik penting bagi para manajer dunia bisnis.
71. Ciri ciri pasar monopoli :
1. Pasar Monopoli adalah Industri Satu Perusahan Barang atau jasa
yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli
tidak mempunyai pilihan lain.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip Barang tersebut
merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak
terdapat barang mirip (close subƟtute) yang dapat menggantikan
barang tersebut.
3. Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk dalam Industri Tanpa
sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud karena tanpa adanya
halangan tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan
dalam industri.
72. 4. Dapat Memengaruhi Penentuan Harga Oleh karena perusahaan
monopoli merupakan satu-satunya penjual dalam pasar, maka
penentuan harga dapat dikuasainya. Oleh sebab itu, perusahaan
monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price seƩer.
5. Promosi Iklan Kurang Diperlukan Oleh karena perusahaan monopoli
adalah satu-satunya perusahaan dalam industri, ia tidak perlu
mempromosikan barangnya dengan menggunakan iklan. Pembeli
yang memerlukan barang yng diproduksinya terpaksa membeli
darinya. Walau bagaimanapun perusahaan monopoli sering membuat
iklan.
73. Tiga faktor yang menimbulkan pasar monopoli :
1. Perusahaan monopoli mempunyaisuatu sumber daya tertentu yang
unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain.
2. Perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala
ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat
tinggi.
3. Monopoli ada dan berkembang melalui undang-undang, yaitu
pemerintah memberi hak monopoli kepada perusahaan.
Bila ada perusahaan baru yang dengan mudah masuk ke dalam
industri persaingan murni maka dalam jangka panjang akan ada
perusahaan-perusahaan baru lainnya yang masuk ke dalam suatu
industri.
74. Akibatnya monopolis tidak lagi bisa memonopoli pasar. Sang Monopolis
harus sanggup menghalangi masuknya perusahaan baru bila dia
mendapat laba atau kalau dia tidak sanggup maka dia tidak jadi
monopolis lagi. Masuknya perusahaan baru akan mengubah keadaan
pasar di mana perusahaan itu bergerak. Bila ada laba murni untuk
perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu dan perusahaan yang
ingin masuk juga, yakin bahwa mereka juga dapat memperoleh laba
murni, maka perusahaan baru akan berusaha masuk industri tersebut.
Dengan masuknya perusahaan baru mereka menggerogoti pasar
perusahaan yang sudah ada. Hal tersebut menyebabkan kurva permintaan
dan kurva pendapatan marginal yang dihadapi oleh masing-masing
perusahaan akan bergeser ke bawah.
75. Kita dapat melihat penggeseran kurva permintaan masing-masing
perusahaan ini ke bawah sebagai akibat dari kenaikan penawaran produk
industri dengan masuknya perusahaan baru. Kenaikan penawaran
menggeser kurva permintaan yang dihadapi oleh masing-masing
perusahaan ke bawah dan kurva biaya perusahaan bergeser ke atas. Hal
ini akan menyebabkan laba berkurang, tetapi perusahaan baru akan terus
masuk selama masih ada kemungkinan untuk memperoleh laba. Sang
Monopolis dapat menghalangi masuknya perusahaan baru ke dalam
industri tersebut dengan beberapa cara. Dia dapat mengendalikan bahan
baku yang diperlukan untuk menghasilkan produknya. The Aluminium
Company of America, misalnya, sebelum perang dunia kedua memiliki
dan mengawasi 90% persediaan bauxite, bahan baku dalam pembuatan
aluminium.
76. Dalam bidang public uƟlity, hak monopoli diberikan agar dapat
menghalangi masuknya perusahaan yang baru. Paten yang sama dengan
paten yang dimiliki monopolis walaupun dapat digunakan untuk
menghasilkan barang pengganti mungkin merupakan jalan yang sulit.
Dalam beberapa kasus paten dapat menjadi lewat waktu atau usang
karena adanya proses baru yang lebih baik. Suatu perusahaan monopoli
bisa timbul karena beberapa sebab, antara lain:
1. Penguasaan Bahan Mentah : Kalau X adalah input utama untuk
produk Y, maka penguasaan sumber X akan bisa menimbulkan
perusahaan monopoli untuk barang Y, dengan jalan menolak penjualan
X kepada perusahaan lain. Contoh: PDAM, Pertamina.
77. 2. Hak Paten : Merupakan suatu sumber terjadinya monopoli untuk suatu
macam barang tertentu atau cara produksi tertentu. Contoh: produk-
produk Microsft-Windows.
3. Terbatasnya Pasar : Dibanding dengan skala minimum perusahaan
pasar yang ada masih terbatas, mungkin hanya bisa memberikan “ruang
hidup” untuk satu perusahaan saja. Dengan istilah lain, karena adanya
economies of scale yang besar, tetapi luas pasar yang terbatas, maka satu
perusahaan saja sudah mampu memenuhi permintaan pasar. Akibatnya
kalau ada perusahaan baru yang berminat masuk ke dalam pasar tersebut
akan mengalami kesulitan dalam menjual barangnya. Jadi di dalam pasar
tetap hanya ada satu penjual.
78. 4. Pemberian Hak Monopoli oleh Pemerintah : Ada kalanya hak
monopili diberikan oleh pemerintah. Contoh: PELNI pada jalur tertentu.
Jika suatu perusahaan yang monopolistik menyamakan MR dengan
MC-nya, maka pada saat yang sama ia menentukan pula tingkat output
dan tingkat harga pasar untuk produknya. Keputusan ini dilukiskan
dalam gambar di bawah ini. Di situ perusahaan tersebut menghasilkan
output sebesar Q unit pada tingkat biaya C biaya per unit dan ia
menjual output-nya tersebut pada tingkat harga P. Laba, yaitu sama
dengan (P – C) kali Q, ditunjukkan oleh bidang PP'C'C dan itu
merupakan laba maksimum.
79. Walaupun Q merupakan tingkat output-nya optimal jangka pendek,
perusahaan tersebut akan berproduksi hanya jika penerimaan rata-rata
(AR) atau harga (P) lebih besar daripada AVC. Keadaan ini terjadi dalam
gambar di atas, tetapi jika P di bawah AVC, kerugian akan
diminimumkan dengan berhenti berproduksi. Jika MR > MC, berarti jika
produksi ditambah, kenaikan penerimaan yang diperoleh akan lebih
besar dari kenaikan biayanya. Kondisi laba maksimal yaitu kondisi
tingkat output optimal pada saat MC = MR yang secara matematis
kondisi laba maksimal pada perusahaan monopoli dapat ditunjukkan
sebagai berikut: π = R – B
Laba maksimal akan diperoleh jika turunan pertama dari fungsi laba
terhadap tingkat output sama dengan nol.
𝑆𝑛
𝑆𝑄
=
𝑆𝑅
𝑆𝑆
=
𝑆𝐵
𝑆𝑄
= 0
80. menunjukkan bagaimana seorang monopolis dalam menentukan ting- kat
output optimal. Kurva MR memotong kurva MC pada tingkat output Q,
yang sekaligius menunjukkan tingkat output optimal. Harga maksimal
yang masih dapat diterima oleh konsumen untuk output Q adalah P. Jadi
kombinasi harga dan output yang memaksimal- kan laba bagi monopoli
adalah Q dan P. Besar laba yang diperoleh monopoli ditunjukkan oleh
daerah CPP’C’. Laba itu diperoleh TR (OPC’Q) dikurangi dengan TC
(OCC’Q).
Seorang produsen monopoli adalah satu-satunya produsen dalam
suatu pasar sehingga kurva permintaan yang dihadapinya adalah juga
kurva permintaan pasar. Kurva permintaan pasar biasanya menurun
dari kiri atas ke kanan bawah, yang berarti bahwa produsen tersebut
bisa memengaruhi harga pasar dengan jalan menjual lebih sedikit atau
lebih banyak barang produksinya.
81. Dengan demikian, kalau diperbandingkan dengan perusahaan dalam
persaingan sempurna, perusahaan monopoli harus menentukan bukan
hanya berapa output yang harus ia jual, tetapi juga menentukan berapa
harga jual yang bisa menghasilkan keuntungan maksimal baginya.
Perbedaan lain dengan persaingan sempurna adalah bahwa dalam
monopoli equilibrium perusahaan adalah juga equilibrium pasar. Ada
suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang monopolis
harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba tergantung pada
hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi oleh Sang Monopolis
dan keadaan biayanya. Penjual dalam persaingan murni dapat menjual
semua yang ingin dijualnya dengan harga pasar yang ada karena harga
sama dengan biaya marginalnya. Sang Monopolis menghadapi kurva
permintaan atas produknya. Hal ini mempunyai akibat penting bagi
pendapatan marginal Sang Monopolis dalam hubungannya dengan harga.
82. Hubungan P, TR, dan MR : Penentuan harga dan output dalam
keadaan monopoli murni pada dasarnya sama dengan yang berlaku
untuk perusahaan dalam persaingan murni bila tujuan perusahaan
adalah mencapai laba yang maksimal dicapai pada saat MR = MC.
Perbedaan kurva permintaan monopolis dengan persaingan lain adalah
jika persaingan sempurna kecondongan kurva permintaannya
horizontal, kurva permintaan persaingan monopolis kecondongannya
bersifat elastis yang cukup besar dengan kemiringan yang landai.
Sementara itu, kurva permintaan seorang monopolis berbentuk miring
dengan kecondongan yang bersifat inelastis. Bentuk kurva seperti ini
dikarenakan untuk menjual output yang lebih besar Sang Monopolis
harus menurunkan harga ini.
83. Penjualan yang lebih besar akan menyebabkan penerimaan total
berkurang, bukannya bertambah. Pendapatan marginal pada berbagai
tingkat penjualan per unit waktu untuk Sang Monopolis akan lebih
rendah dari harga per unit pada tingkat penjualan ini. Untuk lebih
jelasnya bisa kita lihat pada tabel dan gambar di bawah ini.
84. Ada suatu salah pengertian yang umum, yaitu bahwa seorang
monopolis harus membuat untung. Ada atau tidak adanya laba
tergantung pada hubungan antara kurva permintaan yang dihadapi
oleh Sang Monopolis dan keadaan biayanya. Sang monopolis
mungkin menderita rugi dalam jangka pendek. Monopoli bisa
menderita kerugian disebabkan karena (1) biaya awal yang besar (set
up cost), dan (2) demand- nya belum berkembang karena belum
dikenal. Dalam jangka panjang monopoli secara pasti mengalami
keuntungan. Monopoli tidak berarti bahwa akan selalu mendapatkan
laba ekonomi. Jika monopoli dapat memperoleh laba ekonomi dan
dapat mencegah perusahaan lain masuk ke dalam industri, maka laba
ekonomi yang diperoleh dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Laba yang akan diperoleh monopoli ditentukan oleh seberapa besar
permintaan yang dihadapi relatif terhadap biaya produksi yang
dikeluarkan.
85. Pada tingkat output optimal Qm ,harga pasar yang dapat diterima total
penerimaan monopoli menderita kerugian sebesar daerah yang diarsir.
Dalam keadaan yang dimisalkan Sang Monopolis membangun skala
perusahaan yang lebih besar dan skala optimum perusahaan dan
menjalankannya pada tingkat output yang lebih besar dan tingkat output
optimum jika dia ingin mendapat laba yang maksimal. Terjadi kerugian
ekonomis. Akan lebih menguntungkan kalau dia menggunakan skala
pemisahaan yang lebih kecil dan skala yang ada untuk menghasilkan
tingkat output x dengan tingkat output yang paling efisien.
1. Monopolis yang Mendapatkan Keuntungan : Analisis perilaku
perusahaan monopoli dalam mencapai posisi equilibrium, yaitu posisi
keuntungan maksimum akan dicapai pada saat MR = MC. Kurva D dan
MR apabila digabungkan dengan kurva ongkos, maka dapat diperoleh
“equilibrium perusahaan” yang sekaligus sama dengan “equal pasar”.
86. Equal pasar yang menjamin diperolehnya keuntungan maksimum pada
saat MR MC, yaitu pada produksi sebesar Q. Keuntungan maksimum
yang merupakan tujuan pokok dari seorang produsen dapat dilihat dari
gambar di bawah ini, laba maksimal (P1KLP2) dicapai pada saat MC =
MR. Laba maksimal dicapai bila monopolis menjual produksinya dengan
tingkat harga sebesar OP1 dengan jumlah barang yang dijual sebanyak
OQ. Jika monopolis menjual dengan jumlah lebih banyak atau lebih
sedikit laba yang diperolehnya tidak maksimal atau belum maksimal. Hal
ini dikarenakan produk yang dijual tidak menuruti kaidah MR= MC.
87. 2. Dalam Jangka pendek Monopolis Mengalami Impas Sejalan dengan
penjelasan gambar di atas, maka besarnya harga TR = TC. Hal ini terjadi
karena adanya kenaikan ongkos rata-rata sehingga besarnya AC jangka
pendek naik menjadi sama dengan harga (P) sehingga TR = OP1KQ dan
TC = OQKP1.
88. 3. Monopolis yang Mendapatkan Kerugian
Maka besarnya TC lebih besar daripada TR. Hal ini terjadi apabila terjadi
kenaikan ongkos rata-rata yang terus- menerus sehingga AC jangka
pendek lebih besar daripada harga per unit (P). Dengan demikian, dalam
jangka pendek dapat menimbulkan kerugian sebesar P1P2KL karena TR
=0P1LQ dan TC = OP2KQ. Monopolis tidak mampu mengatur ongkos
rata-rata karena AC tergantung kepada harga faktor-faktor produksi yang
diperlukan, seperti upah tenaga kerja. Oleh karena itu, dalam jangka
pendek seorang monopolis dapat menderita rugi. Artinya, monopolis
tidak selalu untung.
89. Dari hal-hal yang dibahas di atas kita lihat bahwa kerugian
masyarakat dan adanya monopoli bukan hanya timbul karena
perusahaan monopoli bisa menikmati keuntungan di atas keuntungan
yang wajar tetapi ada bentuk-bentuk kerugian lain. Akan tetapi,
monopoli tidak selalu lebih buruk daripada persaingan sempurna,
yaitu bila kita lihat dan segi-segi lain, misalnya:
1. Output yang Lebih Kecil
Jika suatu industri dengan persaingan murni dijadikan monopoli, maka
monopoli akan menaikkan harga dan memperkecil output dari
sebelumnya. Dalam menjelaskan hal ini, kita akan menganggap bahwa
biaya produksi rata-rata minimum sama saja. Sebenarnya kita
memperkirakan kurva biaya Sang Monopolis seperti ini akan lebih tinggi
daripada dalam persaingan murni.
90. 2. Halangan bagi Perusahaan Lain yang Hendak Masuk Pasar
Dalam industri monopoli, dihalanginya perusahaan baru untuk masuk
memungkinkan diperolehnya laba jangka panjang. Bila terdapat laba,
konsumen membayar lebih mahal untuk produk tersebut dari biaya
produksinya. Artinya, konsumen membayar lebih banyak untuk produk
tersebut dari yang diperlukan untuk menarik berbagai sumber yang
diperlukan untuk tetap dalam industri tersebut.
3. Efisiensi Ekonomi
Perusahaan monopoli biasanya tidak menggunakan sumber-sumber pada
tingkat efisiensi puncaknya. Monopoli mempergunakan sumber-sumber
tetap yang tidak digunakan dengan efisiensisebaik-baiknya. Berbeda
dengan perusahaan dalam persaingan murni, dalam ekuilibrium jangka
panjang menggunakan skala optimum perusahaan pada tingkat output
optimum.
91. 4. Promosi Penjualan
Kegiatan promosi penjualan mungkin akan menguntungkan Sang
Monopolis. Dalam pasar dengan persaingan murni tak ada gunanya
melakukan kegiatan seperti itu. Sang Monopolis mungkin menggunakan
kegiatan promosi penjualan untuk memperbesar pasarnya, artinya untuk
menggeser kurva permintaannya ke kanan. Juga jika monopolis dapat
meyakinkan masyarakat bahwa pemakaian produknya sangat diperlukan
atau tak dapat tidak harus disediakan dalam setiap rumah tangga, maka
elastisitas permintaan pada tingkat harga dapat dikurangi. Tujuannya
untuk mengaitkan namanya dengan produk tersebut sehingga calon
saingan akan sukar memasuki pasar tersebut.
92. Pengaturan monopoli oleh pemerintah
1. Pengaturan Harga
Pemerintah bisa mengawasi untuk mengatur harga yang dikenakan oleh
perusahaanmonopoli negara,seperti perusahaan gas dan listrik.Persoalan
ekonomi yang dihadapi adalah penentuan harga yang akan menarik Sang
Monopolis untuk menyediakan produk sebanyak-banyaknya sesuai
dengan permintaan konsumen. Sang Monopolis memperoleh laba
maksimal di mana biaya marginal sama dengan pendapat marginal.
Dikarenakan tak ada perusahaan baru yang masuk, maka laba maksimal
ini akan dapat dipertahankan dalam waktu yang lama. Untuk itu
pemerintah dapat menentukan hargat tertinggi di bawah harga
keseimbangan MR=MC, misalkan bahwa harga maksimum adalah pada
tingkat mana kurva biaya marginal.
93. Sebelum ada penetapan harga dan pemerintah, produsen monopolist
memaksinumkan keuntungan pada produksi 0Q1 dengan harga setinggi
OP1. Apabila pemerintah menginginkan kesejahteraan masyarakat, maka
pemerintah menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat itu lebih
banyak lagi dan harga yang lebih murah. Sedang apa yang dijual oleh
monopolis tidak memenuhi persyaratan tercapainya kesejahteraan
masyarakat. Oleh karena itu bisa menetapkan harga lebih rendah
daripada harga yang sudah berlaku, yaitu harga setinggi MC nya.
94. 2. Pengaturan Harga pada Kasus Monopoli Murni dengan Decrasing
Cost
Disebut kasus decreasing cost karena kita menghadapi kasus di mana
luas pasar terbatas sehingga untuk memenuhi permintaan yang ada di
pasar, perusahaan monopoli hanya beroperasi pada bagian kurva di mana
AC menurun (decreasing cost).
Kalau seandainya perusahaan monopoli dibiarkan memilih kebijaksanaan
output dan harganya, perusahaan akan memilih output OQ1 dan harga
OP1, karena akan menghasilkan keuntungan maksimum baginya.
95. Dalam uraian sebelumnya kita telah mengetahui bahwa seorang
produsen monopolis dapat menderita rugi karena terlalu sempitnya
pasar. Oleh karena itu, produsen tersebut harus berusaha memperluas
pasar, misalnya dengan mengadakan promosi dan advertensi
mengenai barang-barang yang dihasilkannya. Tujuan menetapkan
harga adalah agar dicapai keuntungan yang lebih.
Dalam beberapa hal Sang Monopolis dapat dan lebih menguntungkan
untuk memecah pasar prodoknya menjadi dua atau lebih pasar. Dalam
keadaaan seperti itu dia akan mengenakan harga yang berbeda untuk
produknya dalam masing-masing pasar. Dua syarat harus dipenuhi
untuk dapat membuat pasar seperti itu. Pertama, dia harus sanggup
memisahkan pasar tersebut, kalau tidak produknya akan dibeli dari
pasar dengan harga yang lebih rendah untuk dijual kembali di pasar
dengan harga yang lebih mahal.
96. Melihat Penetapan Harga Diskriminasi secara Grafik Sebagaimana di
atastelah ditulis bahwa diskriminasi harga adalah kebijakan yang
dilakukan oleh penjual dengan membeda-bedakan harga jual
berdasarkan pasar dan kemampuan pembeli. Produk yang dijual
dengan harga berbeda tersebut mempunyai struktur biaya yang sama.
Sekarang kita lihat bagaimana harga-harga bervariasi sementara biaya
produksi adalah sama.
Bentuk lain dan pasar yang banyak ditemui dalam praktik adalah
pasar oligopoli, yaitu keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga
tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lain untuk
bereaksi. Pasar oligopoli adalah pasar yang terdapat banyak penjual
dan masing-masing penjual dapat memengaruhi harga pasar. Secara
teoritis sulit sekali untuk menetapkan berapa jumlah perusahaan
dalam pasar agar dapat dikatakan oligopoli.
97. Jika rasio konsentrasi empat perusahaan besar mampu mengusai lebih
dari 40 persen maka pasar persaingan itu adalah oligopoli. Sesuai dengan
definisinya, berarti antara penjual yang satu dengan yang lain dapat
saling memengaruhinya.
Struktur pasar oligopoli bisa juga terjadi dalam industri di mana
wilayah pasar suatu perusahaan sangat kecil, misalnya industri pompa
bensin. Dalam industri ini hanya ada sedikit sekali penjual (pompa
bensin) yang bersaing dalam suatu wilayah geografis yang kecil.
98. Model oligopoli
1. Model Cournot : adalah model pasar duopoli (dua penjual) yang
pertama kali diteliti oleh Augustin Cournot tahun 1938. Model ini
beranggapan bahwa barang yang dihasilkan dua perusahaan adalah sama
dan bersifat substitut sempurna serta struktur ongkos produksi per unit
sama.
Jadi, output yang dihasilkan perusahaan kedua adalah 0,25 (0,5 x 0,5)
dari seluruh permintaan yang ada di pasar. Kemudian perusahaan
pertama yang menghadapi suasana ini beranggapan bahwa perusahaan
kedua akan tetap mempertahankan output-nya untuk periode berikutnya.
99. 2. Model Bertrand : model pasar duopoli yang kedua adalah model
Bertrand yang dirumuskan pertama kali pada tahun 1883 oleh J. Bertrand
yang menyatakan bahwa masing- masing perusahaan dalam pasar
duopoli memperkirakan perusahaan pesaingnya untuk tetap
mempertahankan tingkat harga jualnya apa pun yang ditentukan oleh
perusahaan.
3. Model Chamberlin (Model untuk Pasar Kelompok Kecil) : model
Chamberlin menyatakan bahwa keseimbangan stabil di pasar terjadi
apabila pasar ditetapkan satu harga. Tingkat harga ini merupakan
kesepakatan bersama dari beberapa perusahaan yang ada di pasar untuk
memaksimumkan keuntungannya.
100. 4. Model Kurva Permintaan Patah (The Kinked - Demand Model) : P.
Sweezy mengemukakan model ini pertama kali pada tahun 1939. Ada
tiga asumsi yang merupakan dasar bagi penelaahan kurva permintaan
yang patah.
Ciri pasar oligopoli :
1. Menghasilkan atau menjual barang standar atau barang berbeda
Menghasilkan barang standar misalnya perusahaan baja, aluminium.
2. Kekuatan menentukan harga kadang-kadang lemah/kuat Apabila tanpa
adanya kerja sama, kekuatan menentukan harga sangat terbatas. Suatu
perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan membalas
menurunkan yang lebih besar lagi sehingga keduanya akan sama atau
kehilangan pelanggan.
101. 3. Promosi masih diperlukan Kegiatan promosi bertujuan untuk meraih
pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama, terutama pada
perusahaan yang menghasilkan barang yang berbeda.
Salah satu tipe keadaan yang ditimbulkannya adalah kinked demand
curve atau kurva permintaan yang patah. Seorang penjual dapat
menaikkan jumlah penjualannya dengan jalan menurunkan harganya.
Hal ini mengakibatkan larinya pembeli dan penjual yang lain dan
datang berbondong-bondong untuk membeli barang tersebut.
Efek negatif oligopoli :
1. Adanya keuntungan yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati
oleh para produsen oligopoli dalam jangka panjang.
2. Adanya ketidakefisienan produksi karena setiap produsen tidak
beroperasi pada AC yang minimal.