Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio

Eche un vistazo a continuación

1 de 26 Anuncio

Más Contenido Relacionado

Presentaciones para usted (20)

Similares a Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri (20)

Anuncio

Más de Sujatmiko Wibowo (20)

Más reciente (20)

Anuncio

Tata Kelola Anggaran pada Perguruan Tinggi Negeri

  1. 1. Sujatmiko Wibowo Auditor Madya Itjen Kemendikbudristek PEMERIKSAAN TATA KELOLA ANGGARAN Kegiatan RUTIN & LITMAS Disampaikan pada: Kegiatan Penguatan Kapasitas Pengelola Anggaran FEB – Universitas Nusa Cendana 23 November 2021
  2. 2. 2 Latar Belakang Pengelolaan Anggaran Audit Pertanggungjawaban Materi Fasilitasi Tata Kelola LitMas
  3. 3. 3 Kebijakan Pengawasan Itjen Kemendikbudristek TUGAS DAN FUNGSI KEMENDIKBUDRISTEK Mencegah dan melindungi sesuatu dari ketidaknyamanan dan kehancuran TUGAS ITJEN MENYELENGGARAKAN PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENDIKBUDRISTEK KEGIATAN PENGAWASAN 1. AUDIT 2. REVIU 3. EVALUASI 4. PEMANTAUAN 5. PENGAWASAN LAINNYA PERAN DAN POSISI ITJEN 1. PEMBERI PERINGATAN DINI 2. KATALISATOR (Quality Assurance) 3. KONSULTAN M E N G A W A L Mencegah Mengarahkan Menghentikan Mendorong
  4. 4. 4 Titik Kritis Konflik Kepentingan Perguruan Tinggi 2 PENERIMAAN MAHASISWA BARU 1 PENGELOLAAN ANGGARAN UNIVERSITAS 3 REKRUTMEN TENAGA KEPEGAWAIAN 4 PENGADAAN BARANG DAN JASA 5 PENGELOLAAN ASET UNIVERSITAS 6 PERJALANAN DINAS DAN PELUANG STUDY 7 8 PROYEK PENELITIAN DAN DISTRIBUSINYA 9 PROSES PEMILIHAN PEJABAT UNIVERSITAS 10 PENGAWASAN INTERNAL PENGGUNAAN KEAHLIAN/JABATAN DILUAR KAMPUS KONDISI DAN POLA KONFLIK KEPENTINGAN YANG BERPOTENSI KORUPSI DI UNIVERSITAS (TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA, 2016)
  5. 5. 5 Pengendalian Tata Kelola LitMas PP 60/2008 “Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah sistem pengendalian intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah”. Mencakup LIMA UNSUR : 1. Lingkungan pengendalian, 2. Penilaian risiko, 3. Kegiatan pengendalian, 4. Informasi dan komunikasi, serta 5. Pemantauan.
  6. 6. 6 Pengendalian Tata Kelola dg 8 prinsip GUG 1. Transparansi: - diterapkan melalui mekanisme checks & balances dan upaya menghindari conflict of interest dan jabatan rangkap; - Senat Akademik Perguruan Tinggi & Fakultas mengontrol Rektor & Dekan. 2. Akuntabilitas: - kejelasan misi dan tujuan PTN; sejalan dengan Renstra Kemendikbudristek - adanya izin pendirian perguruan tinggi dan penyelenggaraan program studi; - berfungsinya SPM; - tercapainya indikator kinerja yang dijanjikan dalam Renstra & RKA; - adanya satuan audit (SPI) di bawah Rektor; - diterapkannya sistem akuntansi dan pengelolaan keuangan yang dapat diaudit; - adanya laporan tahunan akademik, dan laporan tahunan keuangan yang diaudit oleh akuntan publik dan diumumkan kepada masyarakat.
  7. 7. 7 Pengendalian Tata Kelola dg 8 prinsip GUG 3. Responsibility (tanggung-jawab): melalui statuta perguruan tinggi - penjabaran kedudukan, fungsi,tugas, tanggung jawab, dan kewenangan setiap unsur organisasi; adanya job description personel danstandard operating procedure (SOP) yang jelas 4. Independensi (dalam pengambilan keputusan): - pengambilan keputusan perguruan tinggi perlu terpisah dari pemerintah atau badan hukum nirlaba yang memilikinya; - perguruan tinggi bukan kepanjangan tangan birokrasi. 5. Fairness (adil): - pengangkatan pegawai dan pejabat berdasarkan kompetensi dan track record; - Penerapan merit system (insentif dan dis-insentif) yang tepat dalam pengelolaan pegawai.
  8. 8. 8 Pengendalian Tata Kelola dg 8 prinsip GUG 6. Penjaminan Mutu & Relevansi - Melalui sistem penjamin mutu internal (SPM) dan eksternal (akreditasi) program studi. - Sertifikasi Program Studi - FeedBack Mahasiswa - Tracer Study (Lulusan) - Survei Pengguna 7. Efektifitas & Efesiensi Melalui Sistem perencanaan jangka panjang, menengah (Renstra dan RKAT). 8. Nirlaba Seluruh anggaran sisa kegiatan tidak boleh dibagikan, harus diinvestasikan Kembali/disetorkan kembali untuk peningkatan mutu dan pengembangan perguruan tinggi.
  9. 9. 9 Dasar Hukum Penelitian & Pengabdian 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi; 8. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2021; 9. Permenristekdikti Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penelitian; 10.Permenristekdikti Nomor 12 Tahun 2019 tentang Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri; 11.PMK Nomor 203/PMK.05/2020 tentang Tata Cara Pembayaran dan Pertanggungjawaban Anggaran Penelitian atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; 12.Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
  10. 10. 10 Pengertian dan Tujuan Penelitian • Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data, dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan/atau pengujian suatu cabang IPTEK. Secara umum tujuan Penelitian di Perguruan Tinggi adalah: 1. Menghasilkan penelitian sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 2. Menjamin pengembangan penelitian unggulan spesifik; 3. Meningkatkan kapasitas penelitian; 4. Mencapai dan meningkatkan mutu sesuai target dan relevansi hasil penelitian bagi masyarakat Indonesia; dan 5. Meningkatkan diseminasi hasil penelitian dan perlindungan kekayaan intelektual secara nasional dan internasional.
  11. 11. 11 Pengertian dan Tujuan Pengabdian Masyarakat ▪ Pengabdian kepada Masyarakat adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi adalah: 1. Melaksanakan Pengabdian kepada Masyarakat yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; 2. Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat; 3. Meningkatkan kapasitas Pengabdian kepada Masyarakat; 4. Memberikan solusi berdasarkan kajian akademik atas kebutuhan, tantangan, atau persoalan yang dihadapi masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung; 5. Melakukan kegiatan yang mampu memberdayakan masyarakat pada semua strata, secara ekonomi, politik, sosial, dan budaya; dan 6. Melakukan alih teknologi, ilmu, dan seni kepada masyarakat untuk pengembangan martabat manusia berkeadilan gender dan inklusi sosial serta kelestarian sumber daya alam.
  12. 12. 12 Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi adalah satuan standar yang meliputi: Standar Nasional Pendidikan + dengan Standar Penelitian + Standar Pengabdian kepada Masyarakat. SNPT bertujuan antara lain untuk : mendorong agar Perguruan Tinggi di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia mencapai mutu Pembelajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat melampaui kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan.
  13. 13. 13 Standar Nasional Pendidikan Pendidikan Tinggi Ruang lingkup standar Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat terdiri atas: a. Standar hasil; b.Standar isi; c. Standar proses; d.Standar penilaian; e. Standar pelaksana; f. Standar sarana dan prasarana; g.Standar pengelolaan; dan h.Standar pendanaan dan pembiayaan.
  14. 14. 14 Mekanisme Pengelolaan Anggaran Rutin & LitMas
  15. 15. 15 Mekanisme Pengelolaan Anggaran Rutin & LitMas SPM SP2D Pengujian: 1. Kesesuaian dg Ketentuan UU 2. Keabsahan Pihak yg Mengajukan Tagihan 3. Output sesuai Program/Kegiatan/RKAKL PENGUJIAN: 1. Substantif : a. Kesesuaian dg Ketentuan UU b. Keabsahan Pihak yg Mengajukan Tagihan 2. Dokumen Formal PEMBUATAN KOMITMEN PENGUJIAN Ps. 18 Ayat 2 UU No. 1 Th. 2004 PENGUJIAN Ps. 19 Ayat 2 UU No. 1 Th. 2004 MEKANISME PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA
  16. 16. 16 Mekanisme Pengelolaan Anggaran Rutin & LitMas MEKANISME PENCAIRAN UP/GU DAERAH DAERAH BENDAHARA KUASA PENGGUNA ANGGARAN 1 2 3 6 SPM/GU/UP KAS NEGARA REKENING SP2D KPPN DAERAH DAERAH SUPLIER BUKTI2 4 5
  17. 17. 17 Mekanisme Pengelolaan Anggaran Rutin & LitMas MEKANISME PENCAIRAN LS DAERAH DAERAH KONTRAKTOR / SUPPLIER KUASA PENGGUNA ANGGARAN DJPb 1 2 3 4 5 6 SPM KAS NEGARA REKENING BERITA ACARA SERAH TERIMA 8 7 SP2D KPPN PENYELESAIAN PEKERJAAN KANWIL DJPb
  18. 18. 18 Mekanisme Pengelolaan Anggaran Rutin & LitMas MEKANISME PENGADAAN B/J DAERAH DAERAH KUASA PENGGUNA ANGGARAN DIT. PA/ KANWIL DJPb KONTRAKTOR / SUPPLIER PANITIA PENGADAAN 1 2 3 6 5 SK. PANITIA TENDER DIPA KEPUTUSAN PEMENANG KONTRAK KPPN 4 1a
  19. 19. 19 Kewajiban Perpajakan (UU 36/2008-UU 42/2009) Rutin & LitMas Pajak Penghasilan (PPh 21) pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi di dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan, jasa atau kegiatan. Pembayaran Penghasilan yang wajib dipotong PPh Pasal 21 oleh Bendahara Pengeluaran adalah pembayaran atas honorarium pelaksanaan kegiatan LitMas. Pajak Penghasilan Belanja Barang (PPh pasal 22) Setiap pembelian barang lebih dari Rp. 2.000.000,- dan PPh pasal 22 sebesar 1,5% dari DPP (dilampiri SSP PPN; SSP PPh pasal 22 dan Faktur Pajak Standar dan menggunakan NPWP toko). Pajak Penghasilan Pembelian Jasa/ Sewa (PPh pasal 23) • Setiap transaksi pembelian Jasa/sewa kurang dari Rp. 2.000.000,- dikenakan PPh pasal 23 sebesar 2 %. (dilampiri SSP PPh pasal 23 yang distempel toko). • Setiap pembelian Jasa/Sewa lebih dari Rp. 2.000.000,- dikenakan PPN sebesar 10% dari DPP dan PPh pasal 23 sebesar 2% dari DPP (dilampiri Faktur Pajak, SSP PPN; SSP PPh pasal 23 yang distempel toko) • Khusus pembelian Konsumsi/Jasa catering berapapun nilainya dikenakan PPh pasal 23 sebesar 2 % dan tidak dikenakan PPN. • Apabila pembelian Konsumsi/ Jasa Catering tidak mempunyai NPWP maka dikenakan pajak 2 kali lipat atau 4% (dilampiri SSP PPh pasal 23). Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Setiap pembelian barang atau jasa yang nilai akumulasinya Rp. 2.000.000,- ke atas dengan satu penyedia barang dalam jangka waktu satu bulan kalender, maka dikenakan PPN sebesar 10% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) disertai Faktur Pajak dan Surat Setor Pajak (SSP).
  20. 20. 20 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI Memberikan penilaian yang obyektif dan memberikan assurance terhadap : 1. Pengelolaan Litmas; 2. Evaluasi LitMas 3. Pelaksanaan LitMas; 4. Laporan dan hasil LitmAs. SUBSTANSI AUDIT/EVALUASI 1. Pengelolaan LitMas; 2. Pendanaan dan Pembiayaan LitMas; 3. Pelaksanaan LitMas; 4. Penilaian Proposal LitMas; 5. Penilaian Hasil & Luaran LitMas; 6. Pertanggungjawaban dan Penatausahaan Hasil Kegiatan LitMas;
  21. 21. 21 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 1 Mendapatkan keyakinan bahwa Pengelolaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dalam Standar Penelitian dan Standar Pengabdian kepada Masyakat, meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. SASARAN AUDIT/EVALUASI Memastikan bahwa Perguruan Tinggi dan Lembaga Pengelola Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat telah melaksanakan kewajibannya sebagaimana diatur dalam Standar Penelitian dan Standar Pengabdian kepada Masyakat.
  22. 22. 22 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 2 Mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa Perguruan Tinggi telah menyediakan dana dan membiayai pelaksanaan dan pengelolaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai ketentuan yang berlaku. SASARAN AUDIT/EVALUASI 1. Memastikan bahwa dana yang disediakan untuk pelaksanaan Penelitian mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Keluaran Sub Keluaran Keluaran Penelitian (SBK SKP); 2. Memastikan bahwa dana pengelolaan untuk membiayai manajemen Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (seleksi usulan, pemantauan dan evaluasi, pelaporan, dan diseminasi hasil) dan peningkatan kapasitas Peneliti dan Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan tentang Standar Biaya Masukan.
  23. 23. 23 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 3 Mendapatkan keyakinan bahwa pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. SASARAN AUDIT/EVALUASI 1. Memastikan bahwa Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan baik yang didanai oleh Perguruan Tinggi maupun oleh DRPM untuk BOPTN Penelitian memenuhi prosedur/tahapan yang ditetapkan. 2. Memastikan bahwa kewajiban perpajakan telah dipenuhi dan disetor ke kas negara. 3. Memastikan bahwa dana kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang tidak terpakai telah disetor ke kas negara
  24. 24. 24 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 4 Mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa Proposal dan Hasil/Keluaran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat memenuhi ketentuan yang berlaku. SASARAN AUDIT/EVALUASI 1. Memastikan bahwa Komite Penilaian Proposal dan Keluaran/Reviewer Proposal dan Keluaran yang ditunjuk memenuhi syarat. 2. Memastikan bahwa Komite Penilaian Proposal dan Keluaran/Reviewer Proposal dan Keluaran telah melaksanakan tugasnya secara optimal 3. Memastikan bahwa Hasil/Keluaran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat sesuai dengan yang tercantum dalam Proposal dan Kontrak Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat. 4. Memastikan bahwa penetapan dan pembiayaan pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat beserta pembiayaan Luaran Tambahan didasarkan atas rekomendasi dari Komite Penilaian/Reviewer
  25. 25. 25 Audit dan Evaluasi atas Penelitian dan Pengabdian Masyarakat TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 5 Mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa Peneliti dan Pelaksana Pengabdian kepada Masyarakat telah melaksanakan kewajibannya sesuai ketentuan yang berlaku. SASARAN AUDIT/EVALUASI Memastikan pelaporan yang disampaikan meliputi laporan kemajuan dan laporan akhir, serta catatan aktivitas riset atau log book sesuai tenggat waktu yang ditentukan. TUJUAN AUDIT/EVALUASI - 6 Untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat memenuhi ketentuan dalam hal pengelolaan dan pelaporan keuangan. SASARAN AUDIT/EVALUASI Memastikan bahwa pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang dibiayai dengan SBK SKP telah dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan yang berlaku dan diungkapkan secara memadai dalam Laporan Keuangan.
  26. 26. Selamat Berkarya

×