Kimia - Redoks - Bagian 6 - Penerapan Sel Volta dan Korosi
Semoga bisa membantu. Thanks to my friends for creating this great presentation :). Enjoy!!
Other link --> http://www.mediafire.com/download/98kx2l0byfdd98j/6.+Kel+10+-+Penerapan+Sel+Volta+dan+Korosi%282%29.pptx
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Kimia - Redoks - Penerapan Sel Volta dan Korosi
1. PENERAPAN SEL VOLTA DALAM
KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN KOROSI
Kelompok 10 :
•Fattah Alaudin R (18)
•Hanun Roviqoh R (21)
•Martha Ria W (27)
•Shabrina Wahyu H (36)
2.
3. Sel Volta Primer
1. Sel Kering Seng-Karbon
Sel ini biasanya digunakan sebagai sumber
tenaga atau energi pada lampu, senter, radio,
jam dinding, dan masih banyak lagi.
4. 2. Baterai Merkuri
Baterai merkuri ini merupakan satu dari
baterai kecil yang dikembangkan untuk
usaha perdagangan atau komersial.
Biasanya digunakan untuk baterai arloji
dan kalkulator.
5. 3. Baterai Perak Oksida
Baterai perak oksida tergolong tipis dan
harganya yang relatif lebih mahal dari
baterai-baterai yang lainnya. Baterai ini
sangat populer digunakan pada jam, kamera,
dan kalkulator elektronik.
6. Sel Volta Sekunder
1. Aki Timbal
Aki merupakan jenis baterai yang dapat
digunakan untuk kendaran bermotor atau
auto mobil.
7. 2. Baterai Nikel-Kadmium
Nikel Kadmium merupakan batere isi
ulang pertama dan yang paling murah
sehingga banyak dipakai di mainan anak-
anak dan berbagai gadget.
8. 3. Sel Perak Seng
Sel ini mempunyai kuat arus yang besar dan
banyak digunakan pada kendaran-kendaraan
balap.
9. 4. Baterai Litium
Sebagian besar
perangkat
elektronik yang
memakai daya
dari baterai
menggunakan
baterai jenis ini.
Baik itu ponsel,
tablet, laptop,
senter dan
bahkan mobil
elektrik.
10. Sel Bahan Bakar
Sel bahan bakar adalah
sel yang menggunakan
bahan bakar seperti
campuran hidrogen
dengan oksigen atau
campuran gas alam
dengan oksigen. Sel
bahan bakar ini biasanya
digunakan untuk sumber
energi listrik pesawat
ulang-alik, pesawat
Challenger dan Columbia.
12. Pengertian Korosi
Korosi adalah kerusakan atau
degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang
menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak
dikehendaki. Korosi terjadi karena sebagian besar
logam mudah teroksidasi dengan melepas elektron
ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam.
13. • Mudah tidaknya suatu logam terkorosi dapat
dipahami dari deret volta ataupun nilai
potensial elektrode standarnya, E0.
• Korosi logam merupakan suatu redoks spontan
yang bersifat cukup kompleks dan tidak
sepenuhnya dipahami. Namun demikian,
fenomena korosi logam ini dapat didekati
menggunakan pemahaman kimiawi sel
elektrokimia.
14. Secara umum, korosi logam melibatkan
reaksi oksidasi logam dan reaksi reduksi
15. Percobaan korosi (untuk membuktikan
faktor-faktor yang mempengaruhi
korosi
Hari pertama paku dimasukkan
kedalam masing masing larutan. Belum
terjadi apa apa
AIR NaOH MINYAK
NaCl CaCl2 (padat)
HCl
AIR PANAS
16. Hari ke-7, beberapa paku berkarat. Paku
yang berkarat ialah paku yang
dimasukkan pada larutan HCL, NaCl, Air,
Air Panas, dan CaCl2 (padat)
AIR
HCl
17. 1. Reaksi oksidasi logam pada anode:
L → L n+ + ne–
2. Reaksi reduksi pada katode yang mungkin terjadi adalah:
• Reduksi O2 menjadi ion OH– (kondisi netral atau basa)
O2(aq) + H2O(I) + 2e– → 2OH–
(aq)
• Reduksi O2menjadi H2O (kondisi asam)
O2(aq) + 4H+
(aq) + 4e– → 2H2O(I)
• Evolusi/Pembentukan H2
2H+
(aq) + 2e– → H2(g)
• Reduksi Ion Logam
L3+
(aq) + e– → L2+
(aq)
• Deposisi Logam
L+
(aq) + e– → L(s)
18. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Korosi Besi
1. Kandungan H2O dan O2
Logam yang di letakkan di tempat terbuka akan lebih cepat berkorosi
di banding yang tersimpan di tempat yang kering.
2. Faktor pH
Korosi dalam kondisi pH < 7 lebih besar karena adanya reduksi
tambahan, yaitu pada reduksi H+ pada katode
3. Elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam dalam air laut mempercepat laju
korosi semakin besar konsentrasi elektrolit semakin cepat laju
aliran e- sehingga korosi meningkat.
4. Faktor Suhu
Semakin tinggi suhu , semakin mempercepat laju korosi
5. Keberadaan zat pengotor
Zat pengotor yang terdapat di permukaan logam dapat menyebabkan
reaksi reduksi tambahan sehingga lebih banyak logam yang
terkorosi
19. 6. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya
kutub-kutub muatan, yang akhirnya akan berperan sebagai anode
dan katode.
7. Metarologi
• Permukaan logam
Permukaan logam yang lebih kasar akan menimbulkan beda
potensial dan memiliki kecenderungan untuk menjadi anode yang
terkorosi.Permukaan logam yang kasar cenderung mengalami korosi
• Efek Galvanic Coupling
Kemurnian logam yang rendah mengindikasikan banyaknya atom-
atom unsur lain yang terdapat pada logam tersebut sehingga
memicu terjadinya efek Galvanic Coupling , yakni timbulnya
perbedaan potensial pada permukaan logam akibat perbedaan E°
antara atom-atom unsur logam yang berbeda dan terdapat pada
permukaan logam dengan kemurnian rendah. Efek ini memicu korosi
pada permukaan logam melalui peningkatan reaksi oksidasi pada
daerah anode.
20. Pengaruh Logam Lain Terhadap Korosi Besi
• Dari kehidupan sehari-hari kita ketahui
bahwa besi yang dilapisi dengan zink
“tahan karat”, sedangkan besi yang
kontak dengan tembaga, berkarat lebih
cepat. Hal ini disebabkan oleh mudahnya
teroksidasi suatu logam tersebut .
21. Cara – Cara Pencegahan Korosi Besi
1. Mengecat
Cat menghindarkan kontak besi dengan
udara dan air
22. 2. Melumuri dengan oli atau gemuk
Cara ini diterapkan untuk berbagai
perkakas dan mesin. Oli dan gemuk
mencegah kontak besi dengan air
23. 3. Dibalut dengan tin plating (pelapisan dengan
timah)
Kaleng kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi timah.
Besi yang dilapisi timah tidak mengalaami korosi karena
tidak ada kontak dengan oksigen dan air. Akan tetapi,
lapisan timah hanya melindungi besi selama lapisan itu utuh
(tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, timah justru
mempercepat korosi besi. (potensial reduksi besi lebih negatif daripada
timah).
24. 4. Galvanisasi (pelapisan dengan zink)
Pipa besi, tiang telpon, badan mobil, dan
berbagai barang lain dilapisi dengan zink.
Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi
besi dari korosi sekalipun lapisannya tidak utuh.
25. 5. Cromium plating (pelapisan dengan
kromium)
Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan kromium
untuk memberi lapisan pelindung yang
mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
26. 6. Sacrifical protection (pengorbanan anode)
Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif (lebih
mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium
dikontakkan dengan besi, maka magnesium itu akan
berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk
melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau
badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium
harus diganti.