SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 26
PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP
JUMLAH WISATAWAN DI SUATU DESTINASI
MINI SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang di
ampun oleh :
Dosen :
Firman Aziz, M.Pd
Rama Wijaya M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 7 :
Ketua :
Anggota : 1. Annisa Fitria Umara (
2. Desi Marlina (1705262)
3.
MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa membuat Mini Skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap Jumlah
Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi”. Diharapkan mini skripsi ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua.
Kami menyadari bahwa mini skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan mini skripsi ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan mini skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data
dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,
dan pemerintahan serta merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan
keputusan. Teknologi Informasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi
secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi.
Pariwisata tidak dipungkiri lagi berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian di
Indonesia. Dalam hal ini pariwisata menimbulkan efek berantai bagi seluruh aktivitas
ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana akomodasi,
restoran, bar dan fasilitas penunjang lainnya. Satu hotel yang didirikan akan
menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier untuk
memasok kebutuhan.Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan berbagai
macam kebutuhan hidupnya, sehingga muncul berbagai macam pusat perbelanjaan,
demikian seterusnya rantai ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata
sebagai akibat dari efek berantai tersebut.Teknologi informasi, sangat menunjang
perkembangan pariwisata, dengan ini maka informasi dan komunikasi dapat
dilakukan dengan sangat cepat, efisien dan akurat yang mampu mengurangi human
error. Sebagai contoh aplikasi Teknologi informasi, yakni penggunaan software
LIBICA, FIDELIO sebagai Program Sistem Informasi Hotel. Dengan menggunakan
program tersebut informasi mengenai kepastian pemesanan kamar, kepastian
rekening tamu, informasi tamu yang akan datang ke hotel, tamu yang sedang tinggal
di hotel dan tamu yang akan meninggalkan hotel. Informasi yang cepat, tepat dan
4
akurat tersebut akan membuat tamu puas dan senang tinggal dihotel. Kepuasan tamu
akan menyebabkan tamu akan kembali lagi untuk berlibur dan tinggal di hotel
tersebut. Jika dikaitkan dengan tujuan berdirinya sebuah hotel,peranan Teknologi
informasi sangat vital. Kondisi ini berlaku juga untuk perusahaan lainnya yang
berperan sebagai penggerak ekonomi (mengelola sumber daya yang ada untuk dapat
ditukarkan kepada pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
pasar/konsumen sehingga tercapai kepusan pasar/konsumen)
Dan juga di era serba digital seperti sekarang ini, sosial media khususnya instagram
pada saat ini punya pengaruh besar bagi dunia pariwisata. Sosial media punya
kekuatan super untuk mempengaruhi banyak orang. Mereka yang tadinya tidak tahu
berubah jadi tahu dan punya keinginan untuk datang ke destinasi tersebut yang pada
akhirnya membuat suatu destinasi wisata menjadi diminati dan banyak dikunjungi
wisatawan.
Urgensi pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
teknologi informasi dan sosial media terhadap jumlah kunjungan pada suatu
destinasi.
B. Rumusan Masalah
Oleh karena itu,terdapat beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1) Seberapa vital peranan dan pengaruh teknologi informasi bagi usaha
pariwisata ?
2) Bagaimana perbandingan efektivitas promosi destinasi melalui sosial media
dibandingkan metode lainnya ?
3) Apakah trend sosial media hanya berlaku sesaat ?
4) Metode promosi seperti apa yang harus dilalukan pengelola dalam
mengenalkan destinasi nya di sosial media ?
5
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian makalah ini adalah :
1) Untuk mengetahui peranan dan pengaruh teknologi informasi dan sosial
media dalam bidang Pariwisata.
2) Mengetahui apakah cara promosi melalui sosial media merupakan yang paling
efektif.
3) Mengetahui apakah jumlah wisatawan konsisten atau semakin menurun
seiring trend sosial media yang sesaat.
4) Mengetahui metode promosi yang tepat melalui sosial media dalam
memperbanyak jumlah pengunjung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang dikemukakan adalah :
1) Memperlihatkan seberapa besar pengaruh dan vitalnya teknologi informasi
dan sosial media dalam dunia pariwisata.
2) Sebagai sarana belajar dan pengetahuan baru di dalam bidang penelitian dan
pengembangan.
3) Memberikan informasi lebih lanjut kepada para wisatawan tentang suatu
destinasi.
E. Metodologi Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif lapangan dengan pendekatan
kuantitatif. Prosedur penelitian diawali dengan kegiatan penyusunan dan
pengembangan desain penelitian melalui studi pendahuluan. Berdasarkan
Borg dan Gall (1979: 626) dalam bukunya Applying Educational Research: A
Practical Guide for Teachers menjelaskan, bahwa studi pendahuluan
dilakukan melalui studi pustaka dan pengamatan lapangan. Kegiatan studi
pendahuluan dilakukan secara terencana. Artinya, sebagian persepsi, ide, dan
6
bahan-bahan yang diperlukan untuk penyusunan dan pengembangan desain
penelitian tergambarkan dalam pikiran peneliti. Hal tersebut diawali dengan
mempelajari pustaka atau bacaan yang mendukung topik permasalahan yang
telah ditentukan. Kemudian menetapkan ide yang dapat mendukung
pengembangan topik. Sambil melengkapi bahan-bahan yang dibutuhkan
dalam pengembangan. Tujuan diadakannya studi pendahuluan adalah untuk
mendapatkan deskripsi konkret tentang aktivitas berbicara di lapangan.
7
Data Penelitian Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap Jumlah
Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi
Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 di mana dinamika
perkembangan dunia pariwisata akan dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat,
baik dalam pemasaran maupun pengembangan produk dan diversifikasinya, Promosi
melalui media online atau sosial media diyakini sebagai cara paling efektif untuk
memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata sebuah negara kepada dunia.
Sosial media mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang
luar biasa dibandingkan dengan media manapun. Penggunaan sosial media tersebut
belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk
berkomunikasi.
Dalam Permenpan Nomor 83 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Sosial media
Instansi Pemerintah menyatakan bahwa, Penggunaan sosial media telah membentuk
dan mendukung cara baru dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi.
Sosial media menawarkan cara yang lebih cepat dan tepat untuk berpartisipasi dalam
pertukaran informasi melalui daring (dalam jaringan/online).
Dari We Are Social, pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka
3,17 miliar. Dari tahun ke tahun, jumlah pengguna internet naik hingga 7,6 persen.
Dan dari Toffeenet.com, pariwisata internasional mencapai angka 1 miliar. Survey
menyatakan sebanyak 87% pelancong menggunakan internet untuk merencanakan
perjalanan wisata mereka. Sebanyak 40% dari wisatawan mengunjungi situs jejaring
sosial untuk memilih tujuan liburan berdasarkan rekomendasi dari para pengguna
sosial media. Untuk Indonesia sendiri tercatat bahwa dari 247 juta orang populasi
masyarakat Indonesia di tahun 2015, 24 persennya (72,7 juta) adalah pengguna
internet. 92 persen dari pengguna internet di Indonesia memiliki akun sosial media
Facebook. Dikutip dari detikTravel (2013), traveling sebagai prioritas kedua orang
Indonesia rupanya juga dipengaruhi oleh sosial media.
8
Tak sedikit wisatawan yang mencari ide wisata lewat Facebook, Twitter, dan jejaring
sosial lainnya. 65 % wisatawan mencari ide berwisata melalui pencarian sosial. 52%
Pengguna Facebook sangat dipengaruhi oleh foto-foto teman-teman dalam jaringan
Facebook-nya untuk menentukan tempat wisata. 33% wisatawan mengubah rencana
awal mereka setelah melihat foto-foto tersebut.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pengaruh
Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata pengaruh. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada
atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan
dan perbuatan seseorang”. Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu
(orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan
seseorang” (Depdikbud, 2001:845). WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda
dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap
orang lain (Poerwardaminta:731). Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari
suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada.
B. Pengertian Teknologi Informasi
Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian
informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi ). Pada
awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan
berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka
menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang
berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus terus
berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Menurut
Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana
(hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan,
mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data
secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4)
teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang
berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina
10
Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu
teknologi yang digunakan untuk mengolah data. 8 9 Pengolahan itu termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10)
teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk
menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala
bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto
(2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang
menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi,
menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori
pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) Teknologi
Informasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan,
memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi Dari
pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu
teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh,
mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan
menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.
C.Pengertian Sosial media
Pada dasarnya sosial media merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-
teknologi perkebangan web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang
untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah
jaringan secara online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka sendiri.
Sesuai dengan pendapat Zarella (dalam Aditya, R. 2015: 51) sosial media adalah situs
yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang
mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa sosial media merupakan salah satu bentuk perkembangan dari
11
adanya internet. Melalui sosial media, seseorang dapat saling terhubung dengan
setiap orang yang tergabung dalam sosial media yang sama untuk berbagi informasi
dan berkomunikasi. Sosial media memiliki sifat yang lebih interaktif apabila
dibandingkan dengan bentuk media tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui
sosial media, kita dapat secara langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui
komentar dalam sosial media maupun dengan sekedar memberikan like pada setiap
postingan seseorang.
Penggunaan Sosial media Salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang
ditawarkan dalam dunia internet adalah sosial media. Menggunakan sosial media
dalam internet, penggunaan bisa meluaskan perkataan ataupun hal yang dialami.
Seperti yang diutarakan oleh Kaplan dan Haenlein dalam jurnal Internasional (Curran
& Lennon, 2011), sosial media adalah “sebuah kelompok jaringan yang berbasis
aplikasi dalam internet yang dibangun berdasarkan teknologi dan konsep web 2.0,
sehingga dapat membuat pengguna (user) menciptakan dan mengganti konten yang
disebarkan”. Istilah “web 2.0” digunakan secara khusus untuk menjelaskan teknologi
semacam wikis, weblogs, dan media internet lainnya. Web 2.0 penting untuk sosial
media karena mampu mempercepat pertumbuhan dari sosial media. Era globalisasi
saat ini perkebangan teknologi semakin pesat. Dengan perkembangan teknologi saat
ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal
berkomunikasi. Jika dahulu kala orang berkomunikasi dengan bertatap muka secara
langsung agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, namun sekarang
orang tidak harus bertatap muka secara langsung agar dapat berkomunikasi, sehingga
komunikasi dapat berlangsung lebih mudah dengan adanya teknologi.
Berbagai teknologi telah dikembangkan para ilmuwan agar memudahkan manusia
dalam berkomunikasi, mulai dari radio, telepon, televisi, hingga internet. Kemajuan
teknologi sekarang ini, orang dapat berkomunikasi dengan orang lain setiap detik.
Baik itu dengan orang yang dikenal hingga orang yang tidak dikenal. Komunikasi
tersebut bisa terjadi dengan dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari radio
hingga internet memungkinkan komunikasi yang sulit dilakukan menjadi bisa
12
dilakukan. Salah satunya dari sekian banyak temuan para ahli, yang fenomenal adalah
media internet
C.Pengertian Wisata
Kata wisata (tour) secara harfiah dalam kamus berarti „perjalanan di mana si pelaku
kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis,
bersenang-senang, atau pendidikan, pada mana berbagai tempat dikunjungi dan
biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana‟ (Murphy (1985) dikutip
Pitana dan. Gayatri (2005: 43)). Wisata merupakan perjalanan yang dilakukan rutin
pergi dan pulang dengan berbagai tujuan ke berbagai tempat dan dengan jadwal
perjalanan yang sudah direncanakan. Perjalanan wisata bukanlah perjalanan yang
tidak terencana, perjalanan wisata harus direncanakan untuk mempersiapakan hal-hal
yang dibutuhkan. Pengertian lain dari kata “tour”, yaitu perjalanan yang dilakukan
dari suatu tempat ke tempat lain dengan sesuatu maksud, tetapi selalu menggandulkan
perjalanan itu untuk tujuan bersenang-senang (for pleasure) dan perjalanan itu lebih
dari 24 jam (Yoeti, 1982: 110). Perjalanan yang disebut perjalanan wisata dilakukan
lebih dari 24 jam dengan tujuan bersenang-senang. Setiap perjalanan wisata selalu di
hubungkan dengan hal-hal yang membahagiakan atau untuk menghibur diri. Hal ini
juga sejalan dengan pengertian wisata didalam UndangUndang Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Pasal 1 yang berbunyi: Wisata
adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk rekreasi, pengembangan kepribadian, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam rangka waktu
sementara. Perjalanan wisata dilakukan seseorang atau berkelompok dengan berbagai
maksud mengunjungi suatu tempat diantaranya untuk menyegarkan kembali jasmani
dan rohani, ataupun untuk bersenangsenang di luar kesibukan sehari-hari, mencari
hal-hal yang baru yang tidak ditemui di daerah asalnya, dan untuk mempelajari dan
menambah wawasan mengenai tempat yang di kunjungi. World Tourism
Organizational (W.T.O) menetapkan bentukbentuk perjalanan yang bisa dikatakan
13
sebagai perjalanan wisata ialah untuk tujuan kesehatan (health), pendidikan
(education), rekreasi (recreation), berlibur (holiday), belajar (study), agama (religion),
olahraga (sports). Semua bentuk perjalanan yang disebutkan ini dikelompokkan
sebagai perjalanan wisata dan orang yang melakukan perjalanan ini disebut sebagai
wisatawan (tourist) (Yoeti, 2003: 48). Dapat diketahui bahwa wisata merupakan suatu
perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi tempat lain di luar daerah asalnya
yang sudah direncanakan sebelumnya, dengan berbagai tujuan namun lebih utama
untuk bersenang-senang (Pleasure) yang perjalanannya lebih dari 24 jam tetapi
bersifat sementara tidak menetap di tempat yang dikunjungi.
D.Pengertian Wisatawan
Kata wisatawan (tourist) mengarah kepada orang yang melakukan wisata. Terdapat
tiga konsep wisatawan yang umum diaplikasikan saat ini, yaitu pengertian umum
tentang tourist, konsep heuristic, dan definisi teknikal. Pengertian umum wisatawan
dipakai dalam pemikiran dan komunikasi sehari-hari ketika seseorang
mendeskripsikan berbagai prilaku atau perwujudan, baik orang maupun tempat yang
touristy (tempat yang banyak dikunjungi orang sehingga dianggap daerah wisata)
atau touristic (sifat yang mencerminkan seorang berperilaku seperti seorang
wisatawan) (Pitana dan Diarta, 2009: 36). Pengertian wisatawan secara umum
menggambarkan bahwa tempat yang sering dan banyak dikunjungi orang membuat
tempat itu dianggap sebagai daerah wisata, dan prilaku seseorang yang
mencerminkan seorang wisatawan seperti berjalan-jalan sambil melihat pemandangan
dan memotret sana-sini, ditambah lagi dengan penampilan fisik yang diamati, seperti
pakaian, gaya bicara, atau teman bepergiannya yang mencerminkan bahwa orang
tersebut berasal dari daerah lain dalam suatu negara atau dari luar negeri. Konsep
heuristic mengenai wisatawan dalam konteks prilaku yang secara luas diterima
mengandung empat atribut yang esensial. Pertama, wisatawan adalah seorang yang
14
melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain
dari negaranya, atau beberapa negara lain. Kedua, setiap perjalanan wisata memiliki
durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat sementara, tidak untuk tujuan
menetap di tempat baru yang dituju. Ketiga, perilaku wisata muncul dalam waktu
luang (leisure time). Keempat, perbedaan mendasar dan esensial dari perilaku
wisatawan, yang dikenal sebagai touristic leisure, melibatkan hubungan emosional
antara wisatawan dengan beberapa karakteristik tempat yang dikunjungi (Pitana dan
Diarta, 2009: 38). Wisatawan merupakan seseorang yang melakukan perjalanan jauh
dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari negaranya atau negara
yang lain, yang perjalannya bersifat sementara tidak untuk menetap di tempat yang
baru dikunjungi, perjalanan ini dilakukan pada saat tidak bekerja atau diluar rutinitas
sehari-hari dalam rangka mencari pengalama mengesankan dari interaksinya dengan
beberapa karakteristik tempat yang dipilih untuk dikunjungi. Orang-orang yang
datang dengan melakukan kunjungan ke suatu tempat atau negara, mereka biasanya
disebut sebagai pengunjung (visitor) yang terdiri dari banyak orang yang memiliki
motivasi kunjungan yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya ialah wisatawan.
Namun tidak semua pengunjung disebut sebagai wisatawan. Hal ini sesuai dengan
pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 di
dalam Yoeti (1982: 133) yang dimaksudkan sebagai pengunjung adalah: „Untuk
tujuan statistic, yang dimaksudkan dengan visitor adalah setiap orang yang
mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa,
dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar
oleh negara yang dikunjungi‟. Menurut rumusan pengunjung tersebut di atas, yang
termasuk di dalamnya ialah:
1) Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama
24 jam di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan
kedalam klarifikasi berikut ini: a) Pesiar (leisure), seperti untuk keperluan rekreasi,
liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olahraga. b) Hubungan dagang (business),
keluarga, konperensi, dan missi.
15
2) Pelancong (exursionist) ialah pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24
jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan kapal pesiar).
Pengertian wisatawan didalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun
2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa, Wisatawan adalah orang yang
melakukan wisata. Setiap orang yang melakukan perjalanan wisata dinamakan
wisatawan. Adapun tujuannya untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikujungi. Apapun tujuannya yang
penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat
yang dikunjungi. Menurut Yoeti (2003: 47) yang menjadi syarat suatu perjalanan
dapat disebut sebagai perjalanan wisata, apabila:
1) Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (from one place to
another places), diluar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal. Perjalanan yang
dilakukan minimal 24 jam atau lebih (more than 24 hour).
2) Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan tidak mencari nafkah
atau bekerja di tempat atau negara yang dikunjunginya.
3) Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yang dikunjunginya dan
uang yang dibelanjakannya dibawa dai negara asalnya atau tempat tinggalnya semula
dan bukan dicari atau diperoleh di tempat, di kota, atau di negara yang dikunjunginya.
Jadi wisatawan merupakan seseorang yang melakukan kegiatan perjalanan dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan bersenang-senang dan menikmati
kunjungan tersebut namun bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari pekerjaan
ditempat yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara minimal 24 jam.
16
E.Relasi antara Teknologi Informasi dan social media dengan pariwisata
Secara umum Teknologi Informasi (TIK) dapat diartikan sebagai teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan,
penyebaran, dan penyajian informasi. TIK memuat seluruh teknologi yang
berhubungan dengan penanganan informasi. TIK memiliki pengaruh besar dalam
kehidupan manusia terutama di zaman modern seperti ini. Tidak dapat dipungkiri
kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi Informasi
berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini dan dibelahan dunia manapun. Saat
ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Dalam
beberapa tahun terakhir, perkembangan bidang Teknologi Informasi semakin
dirasakan manfaatnya di industri pariwisata. Bahkan penerapan Teknologi Informasi
dalam perkembangan Pariwisata dunia merubah hampir seluruh tatanan bisnis
pariwisata dunia.
Sebelum zaman modern yaitu sebelum tahun 1920, perjalanan pertama kali dilakukan
oleh bangsa – bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti
pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk
menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi. Pada tahun 1760 –
1850 terjadinya revolusi industri mengakibatkan perubahan dalam kehidupan
masyarakat dan di bidang pariwisata, di era ini muncul teknologi transportasi dan
sarana angkutan yang memungkinan seseorang berwisata atau berpindah tempat yang
lebih jauh dengan waktu yang lebih cepat. Sedangkan munculnya Biro Perjalanan
pertama kali di dunia adalah Thomas Cook & Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) &
American Express Company Tahun 1841 (Amerika Serikat). Pada awalnya agen
perjalanan konvensional muncul karena naiknya pendapatan per kapita penduduk
terutama di negara – negara maju seperti : Eropa, Amerika, Jepang, dan negara
17
lainnya dan naiknya tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin
tahu terhadap negara – negara luar sehingga mengakibatkan timbulnya agen
perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri akomodasi.
Namun saat ini perusahana-perusahaan atau agen-agen konvensional sudah mulai
ditinggalkan karena segala sesuatu dalam pariwisata sudah mengacu pada E-tourism.
Sejak di kembangkan pada tahun 1994, internet mengalami perkembangan yang
sangat pesat. Pada tahun 2008, pemerintah meluncurkan program “visit Indonesia
year”, sebuah program untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke
Indonesia. Pada saat bersamaan, pemerintah juga mempublikasikan situs e-tourism
pertama yang berisi berbagai informasi mengenai pariwisata di Indonesia. Peluncuran
situs ini menandai pemerintah mulai menyadari peluang e-tourism di Indonesia
sebagai sarana promosi pariwisata yang bersifat low budget, high impact. Dilihat dari
data, tercatat pada Tahun 2011 terdapat 37.000.000 pengguna Internet yang terdapat
di Indonesia sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak
penduduknya yang menggunakan Internet, sehingga dapat dipastikan jaringan
Internet merupakan media yang paling optimal untuk digunakan sebagai media
pemasaran untuk memberikan Informasi mengenai kekayaan wisata yang dimiliki
oleh sebuah negara terutama Indonesia. E-Tourism merupakan aplikasi elektronik
yang bergerak pada sektor pariwisata dan E-Tourism ini berfungsi sebagai aplikasi
yang dapat memudahkan pengguna untuk mengunjungi situs wisata pada sebuah
negara sehingga memudahkan para wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata,
dan wisatawan dapat menentukan dimana mereka akan berwisata. E-Tourism yang
dimiliki oleh negara Indonesia contohnya adalah http://www.Indonesia-tourism.com.
Mengkuti perkembangan zaman, dunia pariwisata tidak hanya berkembang pada E-
tourism saja. Pemanfaatan internet di dunia pariwisata mulai muncul dalam bentuk
Website, portal atau E-Commerce sangat beragam mulai dari sekadar pemberian
layanan informasi dan promosi sampai layanan yang lebih kompleks misalnya :
reservasi online (hotel, paket wisata, transportasi dll), sistem pembayaran online,
pengelolaan data base pariwisata daerah dan proses interaksi dan transaksi lainnya.
18
Kehadiran internet terutama tersedianya website/ portal pariwisata yang handal,
lengkap dan interaktif tentu sangat mendukung promosi tujuan wisata yang ada di
suatu daerah dan memudahkan wisatawan untuk berwisata. Sebelumnya, maskapai
penerbangan sangat mengandalkan penjualan tiket melalui biro perjalanan atau travel
agent. Kini peran biro perjalanan perlahan mulai tergeser. Untuk membeli atau
memesan tiket, pelanggan bisa dengan mudahnya mengakses melalui internet.
Pelanggan bisa memesan tiket secara langsung, membayar online dan bahkan
memilih tempat duduk yang disukai, serta melakukan check in lebih awal. Kegiatan
pesan kamar hotel, pesan tiket pesawat dan yang lainnya dapat kita lakukan tanpa
harus tersekat oleh jarak dan waktu. Kita bisa mengurusnya dimana saja, kapan saja,
24 jam sehari bahkan dengan 1 aplikasi, contohnya adalah dengan menggunakan E-
Commerce Traveloka.
Pemasaran pariwisata pun berkembang dari zaman ke zaman, dulunya pemasaran
dilakukan melalui peragaan atau display seperti rumah adat. Pemasaran juga
dilakukan melalui barang cetakan sepert booklet atau brosur yang disebarkan serta
pemasaran dilakukan dengan menyelenggarakan pameran. Namun saat ini pemasaran
pariwisata dilakukan dengan pendekatan melalui media social saat ini menjadi salah
satu peran dalam efisiensi dan efektivitas mempromosikan pariwisata di Indonesia
maupun dunia. Saat dahulu pemasaran pariwisata cukup hanya dengan memanfaatkan
media konvensional, namun saat ini penetrasi internet telah merubah pola distribusi
informasi dan komunikasi antara perusahaan dan konsumen dalam sektor pariwisata.
Pengembangan industri pariwisata di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah,
mengingat banyak potensi obyek wisata alam dan budaya yang menarik dan pantas
dijual di pasaran Internasional maka dari itu pariwisata Indonesia perlu
memperkenalkan hal itu ke seluruh mancanegara. Mengapa media social dinilai lebih
efektif untu mempromosikan pariwisata Indonesia? Dikutip dari detikTravel,
traveling sebagai prioritas kedua orang Indonesia rupanya juga dipengaruhi oleh
sosial media. Tak sedikit wisatawan yang mencari ide wisata lewat Instagram,Twitter,
youtube dan jejaring sosial lainnya. Penggunaan sosial media tidaklah sulit dan
19
membutuhkan keahlian khusus, dan untuk mengpalikasikan nya pun tidak
membutuhkan modal yang besar, namun memberikan dampak yang luas dalam
menyebarkan informasi pariwisata.
Internet tidak semata-mata hanya merupakan temuan teknologi belaka, tetapi juga
merupakan guru untuk mendidik manusia menemukan berbagai informasi (termasuk
informasi pariwisata) yang diinginkannya, sehingga membuat hidup jauh lebih
mudah. Peranan serta manfaat lain dari adanya Teknologi Informasi dalam industry
pariwisata antara lain:
– Meningkatkan pariwisata dan kebudayaan suatu daerah.
– Mempromosikan parawisata dan kebudayaan ke mancanegara.
– Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pariwisata.
– Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestic.
– Meningkatnya diversifikasi produk wisata yang kompetitif.
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
Dalam penelitian ilmiah faktor metode memegang peranan penting guna
mendapatkan data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk
memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara
yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai
tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987 :649).
Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu
tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan
dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunkan metodologi yang
tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada
untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah.
Dalam metodologi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian mempunyai
kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal ini senada
dengan yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu : “Baik buruknya suatu
penelitian sebagian tergantung dari pengumpulan data ilmiah bermaksud memperoleh
bahan – bahan yang relevan, aktual dan variabel, maka untuk memperoleh data
seperti itu pekerjaan peneliti menggunakan teknik – teknik, prosedur, alat – alat serta
kegiatan yang diandilkan.
Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka
mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun
laporan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini
kami menetapkan langkah – langkah sebagai berikut :
21
B.Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia karena Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan tidak memerlukan
populasi sampel.untuk observasi nya kami melakukan perbandingan di 2 contoh
destinasi yaitu tebing keraton dan CIC (Ciwangun Indah Camp) Dan Subyek
penelitian kami adalah mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia terutama pada
program studi pariwisata dan juga beberapa mahasiswa dari Universitas lain. Mereka
akan menjadi responden yang menjadi acuan bagi penelitian ini .
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan
perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul Sesuai dengan
judul penelitian yaitu “Pengaruh Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap
Jumlah Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi”, maka definisi operasional yang
perlu dijelaskan, yaitu :
1. Pengaruh
Yaitu mengetahui pengaruh teknologi informasi dan sosial media dalam pariwisata
dengan membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga dapat dilihat
perbedaannya. Dalam penelitian ini diartikan membandingkan suatu destinasi serta
operasional pariwisata yang sudah (terpengaruh) dan belum (terpengaruh) teknologi
informasi serta sosial media.
2. Erat Kaitannya dengan promosi serta efektivitas
Dalam hal ini kami bertujuan Untuk mengetahui peranan dan pengaruh teknologi
informasi dan sosial media dalam bidang Pariwisata,Mengetahui apakah cara promosi
melalui sosial media merupakan yang paling efektif dan Mengetahui metode promosi
yang tepat melalui sosial media dalam memperbanyak jumlah pengunjung karena
22
penelitian ini akan Memperlihatkan seberapa besar pengaruh dan vitalnya teknologi
informasi dan sosial media dalam dunia pariwisata.
D.Instrumen Penelitian
Kesimpulan dapat dihasilkan apabila didukung dengan instrument yang dapat
memecahkan masalah secara relevan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh
kami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Studi Literatur
Studi Literatur adalah suatu teknik untuk mendapatkan teori guna memperoleh
pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Kami gunakan untuk
memperoleh data dari berbagai buku, jurnal,dan halaman web yang berhubungan
dengan teknologi informasi dan sosial media serta pengaruhnya dalam pariwisata
untuk menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau untuk
memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis dalam penelitian,
yang meliputi teori ,prinsip, konsep,dan pendapat.
2. Kuesioner
Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila kita tahu pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain
itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar
di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini kuesioner yang kami buat dengan google
form yang ditujukan untuk mencari data mengenai pengaruh teknologi informasi dan
sosial media dalam pariwisata
23
3. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi tidak langsung yaitu penelitian
dengan mengamati masalah yang berkaitan dan dilakukan perbandingan dari data
serta teori yang ada, kemudian mencatat kejadian yang terjadi pada keadaan
sebenarnya.Observasi dilakukan selama proses penelitian dari kegiatan awal sampai
kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian
karya ilmiah.Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa
kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil dari responden dalam situasi alami.
Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa
pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
24
BAB IV
ANALISIS DATA
25
BAB V
SIMPULAN & SARAN
Simpulan
1. Wisatawan yang berkunjung ke tebing keraton telah menggunakan Teknologi
Informasi, khususnya internet dan sosial media secara intensif. Mereka menggunakan
internet dan social media untuk aktivitas perencanaan (sebelum perjalanan), selama
menikmati destinasi, maupun aktivitas setelah selesai perjalanan. Teknologi
Informasi juga telah diadopsi pada destinasi dan hotel di Tempat lain dan telah
memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan
pemasaran, serta meningkatkan loyalitas pelanggan.untuk destinasi yang masih belum
menerapkan teknologi informasi dan social media dalam usaha nya,maka mau tidak
mau harus segera mungkin menggunakan ini sebagai sarana yang memudahkan calon
pengunjung agar tempat wisata nya mudah diketahui dan juga dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik nantinya.
2. Komponen Teknologi Informasi perlu diperluas tidak hanya berkontribusi dalam e-
marketing, namun juga ke e-commerce, e-operation, dan memperluas pengalaman
berwisata (tourism experience). Edukasi dan implementasi Teknologi Informasi pada
setiap destinasi akan mempermudah akses wisatawan, integrasi antar destinasi, serta
melengkapi data bagi peningkatan loyalitas wisatawan dan pengembangan destinasi.
Strategi yang komprehensif dalam pengembangan pariwisata perlu memasukkan
unsur Teknologi Informasi yang tidak hanya berpengaruh pada cara wisatawan dalam
menikmati destinasi wisata, namun juga telah menjadi salah satu faktor penting masa
depan industri. Review pengunjung dan pelanggan atas suatu hotel atau destinasi
misalnya, akan menjadi sumber informasi dan referensi bagi calon wisatawan lainnya
agar destinasi yang ada tidak hanya ramai pada saat sedang trend saja.
26
SARAN
Menurut kami, di zaman yang serba canggih ini, teknologi informasi dan social media
memiliki pengaruh yang cukup besar atas kesuksesan suatu objek wisata. Karena
dengan adanya teknologi kita dapat secara langsung memasarkan objek-objek wisata
tersebut. Teknologi juga sudah merubah banyak hal menjadi lebih efisien, contohnya,
sekarang ini pemesanan riket dapat dilakukan secara online, tanpa perlu repot repot
datang langsung ke tempat pembelian tiket. Tentunya semua hal ini dapat
memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan wisata.

Más contenido relacionado

Similar a Mini_Skripsi_B_Indonesia.docx

Aplikasi TI dalam pelayanan informasi
Aplikasi TI dalam pelayanan informasiAplikasi TI dalam pelayanan informasi
Aplikasi TI dalam pelayanan informasi
hanafieminence
 
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdfbijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
DwikiNugroho2
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Fajar Setyaning
 
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-convertedBijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
said ahmad
 

Similar a Mini_Skripsi_B_Indonesia.docx (20)

LPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli NegeriLPJ Kuliah Peduli Negeri
LPJ Kuliah Peduli Negeri
 
Aplikasi TI dalam pelayanan informasi
Aplikasi TI dalam pelayanan informasiAplikasi TI dalam pelayanan informasi
Aplikasi TI dalam pelayanan informasi
 
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
Rencana strategis-relawan-tik-2014-2016
 
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdfbijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
bijakbersosmed-tipsdaninformasigerakan2017-180208072341.pdf
 
Proposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli NegeriProposal Kuliah Peduli Negeri
Proposal Kuliah Peduli Negeri
 
Pertekomb
PertekombPertekomb
Pertekomb
 
Kiat Bikin Infografis Keren
Kiat Bikin Infografis KerenKiat Bikin Infografis Keren
Kiat Bikin Infografis Keren
 
Kiat Bikin Infografis Keren
Kiat Bikin Infografis KerenKiat Bikin Infografis Keren
Kiat Bikin Infografis Keren
 
LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI IZZUL HUDIA ALFAZA.pdf
LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI IZZUL HUDIA ALFAZA.pdfLAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI IZZUL HUDIA ALFAZA.pdf
LAPORAN KULIAH KERJA KOMUNIKASI IZZUL HUDIA ALFAZA.pdf
 
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal HoaksLiterasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
Literasi Media Digital dalam Menangkal Hoaks
 
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
PENGARUH SOCIAL MEDIA, WORD OF MOUTH DAN SERVICESCAPE TERHADAP MINAT BERKUNJU...
 
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdfPengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
Pengelolaan Website & Media Sosial Lembaga Pemerintah.pdf
 
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptxPERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
PERAN MEDIA SOSIAL DALAM PEMASARAN SOSIAL.pptx
 
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan IndonesiaJurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Fajar Setyaning Dwi Putra_Universitas Pendidikan Indonesia
 
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm  Xyz )
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
 
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-convertedBijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
Bijakbersosmed tipsdaninformasigerakan2017-180208072341-converted
 
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan PentahelixBAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
BAPPEDA-STRATEGI KOM Pembangunan Pentahelix
 
Manfaat media sosial sebagai media pembelajaran firhan yudha p 2014310085 ti ...
Manfaat media sosial sebagai media pembelajaran firhan yudha p 2014310085 ti ...Manfaat media sosial sebagai media pembelajaran firhan yudha p 2014310085 ti ...
Manfaat media sosial sebagai media pembelajaran firhan yudha p 2014310085 ti ...
 
Media Sosial
Media SosialMedia Sosial
Media Sosial
 
14. Deni Hermawan.pdf
14. Deni Hermawan.pdf14. Deni Hermawan.pdf
14. Deni Hermawan.pdf
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Último (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 

Mini_Skripsi_B_Indonesia.docx

  • 1. PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI DAN SOSIAL MEDIA TERHADAP JUMLAH WISATAWAN DI SUATU DESTINASI MINI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia yang di ampun oleh : Dosen : Firman Aziz, M.Pd Rama Wijaya M.Pd Disusun Oleh : Kelompok 7 : Ketua : Anggota : 1. Annisa Fitria Umara ( 2. Desi Marlina (1705262) 3. MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2018
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami bisa membuat Mini Skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap Jumlah Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi”. Diharapkan mini skripsi ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa mini skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan mini skripsi ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan mini skripsi ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin
  • 3. 3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan serta merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi Informasi sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Pariwisata tidak dipungkiri lagi berfungsi sebagai motor penggerak perekonomian di Indonesia. Dalam hal ini pariwisata menimbulkan efek berantai bagi seluruh aktivitas ekonomi di Indonesia. Sebagai contoh : Pariwisata membutuhkan sarana akomodasi, restoran, bar dan fasilitas penunjang lainnya. Satu hotel yang didirikan akan menyerap banyak tenaga kerja. Selain itu hotel membutuhkan berbagai supplier untuk memasok kebutuhan.Tenaga kerja yang diserap hotel juga membutuhkan berbagai macam kebutuhan hidupnya, sehingga muncul berbagai macam pusat perbelanjaan, demikian seterusnya rantai ekonomi yang ditimbulkan dari aktivitas pariwisata sebagai akibat dari efek berantai tersebut.Teknologi informasi, sangat menunjang perkembangan pariwisata, dengan ini maka informasi dan komunikasi dapat dilakukan dengan sangat cepat, efisien dan akurat yang mampu mengurangi human error. Sebagai contoh aplikasi Teknologi informasi, yakni penggunaan software LIBICA, FIDELIO sebagai Program Sistem Informasi Hotel. Dengan menggunakan program tersebut informasi mengenai kepastian pemesanan kamar, kepastian rekening tamu, informasi tamu yang akan datang ke hotel, tamu yang sedang tinggal di hotel dan tamu yang akan meninggalkan hotel. Informasi yang cepat, tepat dan
  • 4. 4 akurat tersebut akan membuat tamu puas dan senang tinggal dihotel. Kepuasan tamu akan menyebabkan tamu akan kembali lagi untuk berlibur dan tinggal di hotel tersebut. Jika dikaitkan dengan tujuan berdirinya sebuah hotel,peranan Teknologi informasi sangat vital. Kondisi ini berlaku juga untuk perusahaan lainnya yang berperan sebagai penggerak ekonomi (mengelola sumber daya yang ada untuk dapat ditukarkan kepada pasar sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar/konsumen sehingga tercapai kepusan pasar/konsumen) Dan juga di era serba digital seperti sekarang ini, sosial media khususnya instagram pada saat ini punya pengaruh besar bagi dunia pariwisata. Sosial media punya kekuatan super untuk mempengaruhi banyak orang. Mereka yang tadinya tidak tahu berubah jadi tahu dan punya keinginan untuk datang ke destinasi tersebut yang pada akhirnya membuat suatu destinasi wisata menjadi diminati dan banyak dikunjungi wisatawan. Urgensi pada penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh teknologi informasi dan sosial media terhadap jumlah kunjungan pada suatu destinasi. B. Rumusan Masalah Oleh karena itu,terdapat beberapa rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1) Seberapa vital peranan dan pengaruh teknologi informasi bagi usaha pariwisata ? 2) Bagaimana perbandingan efektivitas promosi destinasi melalui sosial media dibandingkan metode lainnya ? 3) Apakah trend sosial media hanya berlaku sesaat ? 4) Metode promosi seperti apa yang harus dilalukan pengelola dalam mengenalkan destinasi nya di sosial media ?
  • 5. 5 C. Tujuan Penelitian Tujuan Penelitian makalah ini adalah : 1) Untuk mengetahui peranan dan pengaruh teknologi informasi dan sosial media dalam bidang Pariwisata. 2) Mengetahui apakah cara promosi melalui sosial media merupakan yang paling efektif. 3) Mengetahui apakah jumlah wisatawan konsisten atau semakin menurun seiring trend sosial media yang sesaat. 4) Mengetahui metode promosi yang tepat melalui sosial media dalam memperbanyak jumlah pengunjung. D. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang dikemukakan adalah : 1) Memperlihatkan seberapa besar pengaruh dan vitalnya teknologi informasi dan sosial media dalam dunia pariwisata. 2) Sebagai sarana belajar dan pengetahuan baru di dalam bidang penelitian dan pengembangan. 3) Memberikan informasi lebih lanjut kepada para wisatawan tentang suatu destinasi. E. Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Prosedur penelitian diawali dengan kegiatan penyusunan dan pengembangan desain penelitian melalui studi pendahuluan. Berdasarkan Borg dan Gall (1979: 626) dalam bukunya Applying Educational Research: A Practical Guide for Teachers menjelaskan, bahwa studi pendahuluan dilakukan melalui studi pustaka dan pengamatan lapangan. Kegiatan studi pendahuluan dilakukan secara terencana. Artinya, sebagian persepsi, ide, dan
  • 6. 6 bahan-bahan yang diperlukan untuk penyusunan dan pengembangan desain penelitian tergambarkan dalam pikiran peneliti. Hal tersebut diawali dengan mempelajari pustaka atau bacaan yang mendukung topik permasalahan yang telah ditentukan. Kemudian menetapkan ide yang dapat mendukung pengembangan topik. Sambil melengkapi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pengembangan. Tujuan diadakannya studi pendahuluan adalah untuk mendapatkan deskripsi konkret tentang aktivitas berbicara di lapangan.
  • 7. 7 Data Penelitian Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap Jumlah Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi Dalam menghadapi pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 di mana dinamika perkembangan dunia pariwisata akan dihadapkan pada kompetisi yang semakin ketat, baik dalam pemasaran maupun pengembangan produk dan diversifikasinya, Promosi melalui media online atau sosial media diyakini sebagai cara paling efektif untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata sebuah negara kepada dunia. Sosial media mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang luar biasa dibandingkan dengan media manapun. Penggunaan sosial media tersebut belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi. Dalam Permenpan Nomor 83 tahun 2012 tentang Pedoman Pemanfaatan Sosial media Instansi Pemerintah menyatakan bahwa, Penggunaan sosial media telah membentuk dan mendukung cara baru dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi. Sosial media menawarkan cara yang lebih cepat dan tepat untuk berpartisipasi dalam pertukaran informasi melalui daring (dalam jaringan/online). Dari We Are Social, pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka 3,17 miliar. Dari tahun ke tahun, jumlah pengguna internet naik hingga 7,6 persen. Dan dari Toffeenet.com, pariwisata internasional mencapai angka 1 miliar. Survey menyatakan sebanyak 87% pelancong menggunakan internet untuk merencanakan perjalanan wisata mereka. Sebanyak 40% dari wisatawan mengunjungi situs jejaring sosial untuk memilih tujuan liburan berdasarkan rekomendasi dari para pengguna sosial media. Untuk Indonesia sendiri tercatat bahwa dari 247 juta orang populasi masyarakat Indonesia di tahun 2015, 24 persennya (72,7 juta) adalah pengguna internet. 92 persen dari pengguna internet di Indonesia memiliki akun sosial media Facebook. Dikutip dari detikTravel (2013), traveling sebagai prioritas kedua orang Indonesia rupanya juga dipengaruhi oleh sosial media.
  • 8. 8 Tak sedikit wisatawan yang mencari ide wisata lewat Facebook, Twitter, dan jejaring sosial lainnya. 65 % wisatawan mencari ide berwisata melalui pencarian sosial. 52% Pengguna Facebook sangat dipengaruhi oleh foto-foto teman-teman dalam jaringan Facebook-nya untuk menentukan tempat wisata. 33% wisatawan mengubah rencana awal mereka setelah melihat foto-foto tersebut.
  • 9. 9 BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Pengaruh Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian kata pengaruh. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kedua (1997:747), kata pengaruh yakni “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang”. Pengaruh adalah “daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang” (Depdikbud, 2001:845). WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731). Bila ditinjau dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang memiliki akibat atau hasil dan dampak yang ada. B. Pengertian Teknologi Informasi Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi ). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern. Menurut Bambang Warsita (2008:135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011:4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Hamzah B. Uno dan Nina
  • 10. 10 Lamatenggo (2011:57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. 8 9 Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya. Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005:10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi. Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009:31) Teknologi Informasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/mengantarkan dan menerima informasi Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware, software, useware) yang digunakan untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas. C.Pengertian Sosial media Pada dasarnya sosial media merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi- teknologi perkebangan web baru berbasis internet, yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebar luaskan konten mereka sendiri. Sesuai dengan pendapat Zarella (dalam Aditya, R. 2015: 51) sosial media adalah situs yang menjadi tempat orang-orang berkomunikasi dengan teman-teman mereka, yang mereka kenal di dunia nyata dan dunia maya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sosial media merupakan salah satu bentuk perkembangan dari
  • 11. 11 adanya internet. Melalui sosial media, seseorang dapat saling terhubung dengan setiap orang yang tergabung dalam sosial media yang sama untuk berbagi informasi dan berkomunikasi. Sosial media memiliki sifat yang lebih interaktif apabila dibandingkan dengan bentuk media tradisional seperti radio, maupun televisi. Melalui sosial media, kita dapat secara langsung berinteraksi dengan orang lain, baik melalui komentar dalam sosial media maupun dengan sekedar memberikan like pada setiap postingan seseorang. Penggunaan Sosial media Salah satu bentuk baru dalam berkomunikasi yang ditawarkan dalam dunia internet adalah sosial media. Menggunakan sosial media dalam internet, penggunaan bisa meluaskan perkataan ataupun hal yang dialami. Seperti yang diutarakan oleh Kaplan dan Haenlein dalam jurnal Internasional (Curran & Lennon, 2011), sosial media adalah “sebuah kelompok jaringan yang berbasis aplikasi dalam internet yang dibangun berdasarkan teknologi dan konsep web 2.0, sehingga dapat membuat pengguna (user) menciptakan dan mengganti konten yang disebarkan”. Istilah “web 2.0” digunakan secara khusus untuk menjelaskan teknologi semacam wikis, weblogs, dan media internet lainnya. Web 2.0 penting untuk sosial media karena mampu mempercepat pertumbuhan dari sosial media. Era globalisasi saat ini perkebangan teknologi semakin pesat. Dengan perkembangan teknologi saat ini, banyak hal yang dapat dikerjakan dengan mudah. Salah satunya dalam hal berkomunikasi. Jika dahulu kala orang berkomunikasi dengan bertatap muka secara langsung agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, namun sekarang orang tidak harus bertatap muka secara langsung agar dapat berkomunikasi, sehingga komunikasi dapat berlangsung lebih mudah dengan adanya teknologi. Berbagai teknologi telah dikembangkan para ilmuwan agar memudahkan manusia dalam berkomunikasi, mulai dari radio, telepon, televisi, hingga internet. Kemajuan teknologi sekarang ini, orang dapat berkomunikasi dengan orang lain setiap detik. Baik itu dengan orang yang dikenal hingga orang yang tidak dikenal. Komunikasi tersebut bisa terjadi dengan dua arah maupun satu arah. Teknologi mulai dari radio hingga internet memungkinkan komunikasi yang sulit dilakukan menjadi bisa
  • 12. 12 dilakukan. Salah satunya dari sekian banyak temuan para ahli, yang fenomenal adalah media internet C.Pengertian Wisata Kata wisata (tour) secara harfiah dalam kamus berarti „perjalanan di mana si pelaku kembali ke tempat awalnya; perjalanan sirkuler yang dilakukan untuk tujuan bisnis, bersenang-senang, atau pendidikan, pada mana berbagai tempat dikunjungi dan biasanya menggunakan jadwal perjalanan yang terencana‟ (Murphy (1985) dikutip Pitana dan. Gayatri (2005: 43)). Wisata merupakan perjalanan yang dilakukan rutin pergi dan pulang dengan berbagai tujuan ke berbagai tempat dan dengan jadwal perjalanan yang sudah direncanakan. Perjalanan wisata bukanlah perjalanan yang tidak terencana, perjalanan wisata harus direncanakan untuk mempersiapakan hal-hal yang dibutuhkan. Pengertian lain dari kata “tour”, yaitu perjalanan yang dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain dengan sesuatu maksud, tetapi selalu menggandulkan perjalanan itu untuk tujuan bersenang-senang (for pleasure) dan perjalanan itu lebih dari 24 jam (Yoeti, 1982: 110). Perjalanan yang disebut perjalanan wisata dilakukan lebih dari 24 jam dengan tujuan bersenang-senang. Setiap perjalanan wisata selalu di hubungkan dengan hal-hal yang membahagiakan atau untuk menghibur diri. Hal ini juga sejalan dengan pengertian wisata didalam UndangUndang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan, Pasal 1 yang berbunyi: Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk rekreasi, pengembangan kepribadian, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam rangka waktu sementara. Perjalanan wisata dilakukan seseorang atau berkelompok dengan berbagai maksud mengunjungi suatu tempat diantaranya untuk menyegarkan kembali jasmani dan rohani, ataupun untuk bersenangsenang di luar kesibukan sehari-hari, mencari hal-hal yang baru yang tidak ditemui di daerah asalnya, dan untuk mempelajari dan menambah wawasan mengenai tempat yang di kunjungi. World Tourism Organizational (W.T.O) menetapkan bentukbentuk perjalanan yang bisa dikatakan
  • 13. 13 sebagai perjalanan wisata ialah untuk tujuan kesehatan (health), pendidikan (education), rekreasi (recreation), berlibur (holiday), belajar (study), agama (religion), olahraga (sports). Semua bentuk perjalanan yang disebutkan ini dikelompokkan sebagai perjalanan wisata dan orang yang melakukan perjalanan ini disebut sebagai wisatawan (tourist) (Yoeti, 2003: 48). Dapat diketahui bahwa wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan dengan mengunjungi tempat lain di luar daerah asalnya yang sudah direncanakan sebelumnya, dengan berbagai tujuan namun lebih utama untuk bersenang-senang (Pleasure) yang perjalanannya lebih dari 24 jam tetapi bersifat sementara tidak menetap di tempat yang dikunjungi. D.Pengertian Wisatawan Kata wisatawan (tourist) mengarah kepada orang yang melakukan wisata. Terdapat tiga konsep wisatawan yang umum diaplikasikan saat ini, yaitu pengertian umum tentang tourist, konsep heuristic, dan definisi teknikal. Pengertian umum wisatawan dipakai dalam pemikiran dan komunikasi sehari-hari ketika seseorang mendeskripsikan berbagai prilaku atau perwujudan, baik orang maupun tempat yang touristy (tempat yang banyak dikunjungi orang sehingga dianggap daerah wisata) atau touristic (sifat yang mencerminkan seorang berperilaku seperti seorang wisatawan) (Pitana dan Diarta, 2009: 36). Pengertian wisatawan secara umum menggambarkan bahwa tempat yang sering dan banyak dikunjungi orang membuat tempat itu dianggap sebagai daerah wisata, dan prilaku seseorang yang mencerminkan seorang wisatawan seperti berjalan-jalan sambil melihat pemandangan dan memotret sana-sini, ditambah lagi dengan penampilan fisik yang diamati, seperti pakaian, gaya bicara, atau teman bepergiannya yang mencerminkan bahwa orang tersebut berasal dari daerah lain dalam suatu negara atau dari luar negeri. Konsep heuristic mengenai wisatawan dalam konteks prilaku yang secara luas diterima mengandung empat atribut yang esensial. Pertama, wisatawan adalah seorang yang
  • 14. 14 melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari negaranya, atau beberapa negara lain. Kedua, setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru yang dituju. Ketiga, perilaku wisata muncul dalam waktu luang (leisure time). Keempat, perbedaan mendasar dan esensial dari perilaku wisatawan, yang dikenal sebagai touristic leisure, melibatkan hubungan emosional antara wisatawan dengan beberapa karakteristik tempat yang dikunjungi (Pitana dan Diarta, 2009: 38). Wisatawan merupakan seseorang yang melakukan perjalanan jauh dari tempat tinggalnya untuk mengunjungi tempat lain dari negaranya atau negara yang lain, yang perjalannya bersifat sementara tidak untuk menetap di tempat yang baru dikunjungi, perjalanan ini dilakukan pada saat tidak bekerja atau diluar rutinitas sehari-hari dalam rangka mencari pengalama mengesankan dari interaksinya dengan beberapa karakteristik tempat yang dipilih untuk dikunjungi. Orang-orang yang datang dengan melakukan kunjungan ke suatu tempat atau negara, mereka biasanya disebut sebagai pengunjung (visitor) yang terdiri dari banyak orang yang memiliki motivasi kunjungan yang berbeda-beda, termasuk di dalamnya ialah wisatawan. Namun tidak semua pengunjung disebut sebagai wisatawan. Hal ini sesuai dengan pasal 5 Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa No. 870 di dalam Yoeti (1982: 133) yang dimaksudkan sebagai pengunjung adalah: „Untuk tujuan statistic, yang dimaksudkan dengan visitor adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan merupakan tempat tinggalnya yang biasa, dengan alasan apapun juga, kecuali mengusahakan sesuatu pekerjaan yang dibayar oleh negara yang dikunjungi‟. Menurut rumusan pengunjung tersebut di atas, yang termasuk di dalamnya ialah: 1) Wisatawan (tourist) yaitu pengunjung sementara yang paling sedikit tinggal selama 24 jam di negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan kedalam klarifikasi berikut ini: a) Pesiar (leisure), seperti untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi, keagamaan, dan olahraga. b) Hubungan dagang (business), keluarga, konperensi, dan missi.
  • 15. 15 2) Pelancong (exursionist) ialah pengunjung sementara yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjunginya (termasuk pelancong dengan kapal pesiar). Pengertian wisatawan didalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan disebutkan bahwa, Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata. Setiap orang yang melakukan perjalanan wisata dinamakan wisatawan. Adapun tujuannya untuk rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikujungi. Apapun tujuannya yang penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat yang dikunjungi. Menurut Yoeti (2003: 47) yang menjadi syarat suatu perjalanan dapat disebut sebagai perjalanan wisata, apabila: 1) Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain (from one place to another places), diluar tempat kediaman orang itu biasanya tinggal. Perjalanan yang dilakukan minimal 24 jam atau lebih (more than 24 hour). 2) Tujuan perjalanan semata-mata untuk bersenang-senang, dan tidak mencari nafkah atau bekerja di tempat atau negara yang dikunjunginya. 3) Orang tersebut semata-mata sebagai konsumen di tempat yang dikunjunginya dan uang yang dibelanjakannya dibawa dai negara asalnya atau tempat tinggalnya semula dan bukan dicari atau diperoleh di tempat, di kota, atau di negara yang dikunjunginya. Jadi wisatawan merupakan seseorang yang melakukan kegiatan perjalanan dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan bersenang-senang dan menikmati kunjungan tersebut namun bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari pekerjaan ditempat yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara minimal 24 jam.
  • 16. 16 E.Relasi antara Teknologi Informasi dan social media dengan pariwisata Secara umum Teknologi Informasi (TIK) dapat diartikan sebagai teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. TIK memuat seluruh teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi. TIK memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia terutama di zaman modern seperti ini. Tidak dapat dipungkiri kalau TIK tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Teknologi Informasi berkembang dengan sangat pesat hingga saat ini dan dibelahan dunia manapun. Saat ini, jarak dan waktu seakan tidak lagi menjadi halangan dalam berkomunikasi. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan bidang Teknologi Informasi semakin dirasakan manfaatnya di industri pariwisata. Bahkan penerapan Teknologi Informasi dalam perkembangan Pariwisata dunia merubah hampir seluruh tatanan bisnis pariwisata dunia. Sebelum zaman modern yaitu sebelum tahun 1920, perjalanan pertama kali dilakukan oleh bangsa – bangsa primitif dari satu tempat ke tempat lain dengan tujuan untuk kelangsungan hidup. Umumnya tujuan mereka bukan untuk kegiatan rekreasi seperti pengertian wisata dewasa ini, tetapi kegiatan mereka lebih ditujukan untuk menambah pengetahuan cara hidup, sistem politik, dan ekonomi. Pada tahun 1760 – 1850 terjadinya revolusi industri mengakibatkan perubahan dalam kehidupan masyarakat dan di bidang pariwisata, di era ini muncul teknologi transportasi dan sarana angkutan yang memungkinan seseorang berwisata atau berpindah tempat yang lebih jauh dengan waktu yang lebih cepat. Sedangkan munculnya Biro Perjalanan pertama kali di dunia adalah Thomas Cook & Son Ltd. Tahun 1840 (Inggris) & American Express Company Tahun 1841 (Amerika Serikat). Pada awalnya agen perjalanan konvensional muncul karena naiknya pendapatan per kapita penduduk terutama di negara – negara maju seperti : Eropa, Amerika, Jepang, dan negara
  • 17. 17 lainnya dan naiknya tingkat pendidikan masyarakat yang mempengaruhi rasa ingin tahu terhadap negara – negara luar sehingga mengakibatkan timbulnya agen perjalanan, agen perjalanan umum, dan industri akomodasi. Namun saat ini perusahana-perusahaan atau agen-agen konvensional sudah mulai ditinggalkan karena segala sesuatu dalam pariwisata sudah mengacu pada E-tourism. Sejak di kembangkan pada tahun 1994, internet mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pada tahun 2008, pemerintah meluncurkan program “visit Indonesia year”, sebuah program untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan ke Indonesia. Pada saat bersamaan, pemerintah juga mempublikasikan situs e-tourism pertama yang berisi berbagai informasi mengenai pariwisata di Indonesia. Peluncuran situs ini menandai pemerintah mulai menyadari peluang e-tourism di Indonesia sebagai sarana promosi pariwisata yang bersifat low budget, high impact. Dilihat dari data, tercatat pada Tahun 2011 terdapat 37.000.000 pengguna Internet yang terdapat di Indonesia sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga terbanyak penduduknya yang menggunakan Internet, sehingga dapat dipastikan jaringan Internet merupakan media yang paling optimal untuk digunakan sebagai media pemasaran untuk memberikan Informasi mengenai kekayaan wisata yang dimiliki oleh sebuah negara terutama Indonesia. E-Tourism merupakan aplikasi elektronik yang bergerak pada sektor pariwisata dan E-Tourism ini berfungsi sebagai aplikasi yang dapat memudahkan pengguna untuk mengunjungi situs wisata pada sebuah negara sehingga memudahkan para wisatawan untuk melakukan perjalanan wisata, dan wisatawan dapat menentukan dimana mereka akan berwisata. E-Tourism yang dimiliki oleh negara Indonesia contohnya adalah http://www.Indonesia-tourism.com. Mengkuti perkembangan zaman, dunia pariwisata tidak hanya berkembang pada E- tourism saja. Pemanfaatan internet di dunia pariwisata mulai muncul dalam bentuk Website, portal atau E-Commerce sangat beragam mulai dari sekadar pemberian layanan informasi dan promosi sampai layanan yang lebih kompleks misalnya : reservasi online (hotel, paket wisata, transportasi dll), sistem pembayaran online, pengelolaan data base pariwisata daerah dan proses interaksi dan transaksi lainnya.
  • 18. 18 Kehadiran internet terutama tersedianya website/ portal pariwisata yang handal, lengkap dan interaktif tentu sangat mendukung promosi tujuan wisata yang ada di suatu daerah dan memudahkan wisatawan untuk berwisata. Sebelumnya, maskapai penerbangan sangat mengandalkan penjualan tiket melalui biro perjalanan atau travel agent. Kini peran biro perjalanan perlahan mulai tergeser. Untuk membeli atau memesan tiket, pelanggan bisa dengan mudahnya mengakses melalui internet. Pelanggan bisa memesan tiket secara langsung, membayar online dan bahkan memilih tempat duduk yang disukai, serta melakukan check in lebih awal. Kegiatan pesan kamar hotel, pesan tiket pesawat dan yang lainnya dapat kita lakukan tanpa harus tersekat oleh jarak dan waktu. Kita bisa mengurusnya dimana saja, kapan saja, 24 jam sehari bahkan dengan 1 aplikasi, contohnya adalah dengan menggunakan E- Commerce Traveloka. Pemasaran pariwisata pun berkembang dari zaman ke zaman, dulunya pemasaran dilakukan melalui peragaan atau display seperti rumah adat. Pemasaran juga dilakukan melalui barang cetakan sepert booklet atau brosur yang disebarkan serta pemasaran dilakukan dengan menyelenggarakan pameran. Namun saat ini pemasaran pariwisata dilakukan dengan pendekatan melalui media social saat ini menjadi salah satu peran dalam efisiensi dan efektivitas mempromosikan pariwisata di Indonesia maupun dunia. Saat dahulu pemasaran pariwisata cukup hanya dengan memanfaatkan media konvensional, namun saat ini penetrasi internet telah merubah pola distribusi informasi dan komunikasi antara perusahaan dan konsumen dalam sektor pariwisata. Pengembangan industri pariwisata di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah, mengingat banyak potensi obyek wisata alam dan budaya yang menarik dan pantas dijual di pasaran Internasional maka dari itu pariwisata Indonesia perlu memperkenalkan hal itu ke seluruh mancanegara. Mengapa media social dinilai lebih efektif untu mempromosikan pariwisata Indonesia? Dikutip dari detikTravel, traveling sebagai prioritas kedua orang Indonesia rupanya juga dipengaruhi oleh sosial media. Tak sedikit wisatawan yang mencari ide wisata lewat Instagram,Twitter, youtube dan jejaring sosial lainnya. Penggunaan sosial media tidaklah sulit dan
  • 19. 19 membutuhkan keahlian khusus, dan untuk mengpalikasikan nya pun tidak membutuhkan modal yang besar, namun memberikan dampak yang luas dalam menyebarkan informasi pariwisata. Internet tidak semata-mata hanya merupakan temuan teknologi belaka, tetapi juga merupakan guru untuk mendidik manusia menemukan berbagai informasi (termasuk informasi pariwisata) yang diinginkannya, sehingga membuat hidup jauh lebih mudah. Peranan serta manfaat lain dari adanya Teknologi Informasi dalam industry pariwisata antara lain: – Meningkatkan pariwisata dan kebudayaan suatu daerah. – Mempromosikan parawisata dan kebudayaan ke mancanegara. – Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pariwisata. – Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestic. – Meningkatnya diversifikasi produk wisata yang kompetitif.
  • 20. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian Dalam penelitian ilmiah faktor metode memegang peranan penting guna mendapatkan data yang obyektif, valid dan selanjutnya digunakan untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan. Pengertian Metode adalah cara yang telah teratur dan telah berfikir secara baik-baik yang digunakan untuk mencapai tujuan (W.J.S Poerwodarminto 1987 :649). Jadi pengertian metode adalah salah satu cara yang digunakan ketika mencapai suatu tujuan dengan menggunkan tehnik tertentu untuk memperoleh suatu keberhasilan dalam penelitian maka harus dilaksanakan dengan menggunkan metodologi yang tepat, istimewa dan tujuan mengadakan penelitian berdasarkan fakta – fakta yang ada untuk menguji kebenaran sesuatu secara ilmiah. Dalam metodologi telah dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan penelitian mempunyai kebebasan untuk memiliki metode guna memperoleh suatu data. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh sutrisno Hadi, Yaitu : “Baik buruknya suatu penelitian sebagian tergantung dari pengumpulan data ilmiah bermaksud memperoleh bahan – bahan yang relevan, aktual dan variabel, maka untuk memperoleh data seperti itu pekerjaan peneliti menggunakan teknik – teknik, prosedur, alat – alat serta kegiatan yang diandilkan. Maka dengan demikian memecahkan metodologi sangat diperlukan dalam rangka mengumpulkan data untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat menyusun laporan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itu dalam penelitian ini kami menetapkan langkah – langkah sebagai berikut :
  • 21. 21 B.Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia karena Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini bersifat deskriptif dan tidak memerlukan populasi sampel.untuk observasi nya kami melakukan perbandingan di 2 contoh destinasi yaitu tebing keraton dan CIC (Ciwangun Indah Camp) Dan Subyek penelitian kami adalah mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia terutama pada program studi pariwisata dan juga beberapa mahasiswa dari Universitas lain. Mereka akan menjadi responden yang menjadi acuan bagi penelitian ini . C. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam judul Sesuai dengan judul penelitian yaitu “Pengaruh Teknologi Informasi dan Sosial Media terhadap Jumlah Kunjungan Wisatawan di suatu Destinasi”, maka definisi operasional yang perlu dijelaskan, yaitu : 1. Pengaruh Yaitu mengetahui pengaruh teknologi informasi dan sosial media dalam pariwisata dengan membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga dapat dilihat perbedaannya. Dalam penelitian ini diartikan membandingkan suatu destinasi serta operasional pariwisata yang sudah (terpengaruh) dan belum (terpengaruh) teknologi informasi serta sosial media. 2. Erat Kaitannya dengan promosi serta efektivitas Dalam hal ini kami bertujuan Untuk mengetahui peranan dan pengaruh teknologi informasi dan sosial media dalam bidang Pariwisata,Mengetahui apakah cara promosi melalui sosial media merupakan yang paling efektif dan Mengetahui metode promosi yang tepat melalui sosial media dalam memperbanyak jumlah pengunjung karena
  • 22. 22 penelitian ini akan Memperlihatkan seberapa besar pengaruh dan vitalnya teknologi informasi dan sosial media dalam dunia pariwisata. D.Instrumen Penelitian Kesimpulan dapat dihasilkan apabila didukung dengan instrument yang dapat memecahkan masalah secara relevan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh kami dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.Studi Literatur Studi Literatur adalah suatu teknik untuk mendapatkan teori guna memperoleh pendapat dari para ahli dan teorinya melaului bacaan. Kami gunakan untuk memperoleh data dari berbagai buku, jurnal,dan halaman web yang berhubungan dengan teknologi informasi dan sosial media serta pengaruhnya dalam pariwisata untuk menunjang penelitian dan digunakan sebagai pedoman pembanding atau untuk memperkuat informasi yang berkaitan dengan masalah dan analisis dalam penelitian, yang meliputi teori ,prinsip, konsep,dan pendapat. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila kita tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini kuesioner yang kami buat dengan google form yang ditujukan untuk mencari data mengenai pengaruh teknologi informasi dan sosial media dalam pariwisata
  • 23. 23 3. Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi tidak langsung yaitu penelitian dengan mengamati masalah yang berkaitan dan dilakukan perbandingan dari data serta teori yang ada, kemudian mencatat kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya.Observasi dilakukan selama proses penelitian dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Observasi adalah instrumen yang sering dijumpai dalam penelitian karya ilmiah.Observasi akan lebih efektif jika informasi yang hendak diambil berupa kondisi atau fakta alami, tingkah laku dan hasil dari responden dalam situasi alami. Sebaiknya observasi mempunyai keterbatasan dalam menggali informasi yang berupa pendapat atau persepsi dari subyek yang diteliti.
  • 25. 25 BAB V SIMPULAN & SARAN Simpulan 1. Wisatawan yang berkunjung ke tebing keraton telah menggunakan Teknologi Informasi, khususnya internet dan sosial media secara intensif. Mereka menggunakan internet dan social media untuk aktivitas perencanaan (sebelum perjalanan), selama menikmati destinasi, maupun aktivitas setelah selesai perjalanan. Teknologi Informasi juga telah diadopsi pada destinasi dan hotel di Tempat lain dan telah memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pelayanan, pengembangan pemasaran, serta meningkatkan loyalitas pelanggan.untuk destinasi yang masih belum menerapkan teknologi informasi dan social media dalam usaha nya,maka mau tidak mau harus segera mungkin menggunakan ini sebagai sarana yang memudahkan calon pengunjung agar tempat wisata nya mudah diketahui dan juga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik nantinya. 2. Komponen Teknologi Informasi perlu diperluas tidak hanya berkontribusi dalam e- marketing, namun juga ke e-commerce, e-operation, dan memperluas pengalaman berwisata (tourism experience). Edukasi dan implementasi Teknologi Informasi pada setiap destinasi akan mempermudah akses wisatawan, integrasi antar destinasi, serta melengkapi data bagi peningkatan loyalitas wisatawan dan pengembangan destinasi. Strategi yang komprehensif dalam pengembangan pariwisata perlu memasukkan unsur Teknologi Informasi yang tidak hanya berpengaruh pada cara wisatawan dalam menikmati destinasi wisata, namun juga telah menjadi salah satu faktor penting masa depan industri. Review pengunjung dan pelanggan atas suatu hotel atau destinasi misalnya, akan menjadi sumber informasi dan referensi bagi calon wisatawan lainnya agar destinasi yang ada tidak hanya ramai pada saat sedang trend saja.
  • 26. 26 SARAN Menurut kami, di zaman yang serba canggih ini, teknologi informasi dan social media memiliki pengaruh yang cukup besar atas kesuksesan suatu objek wisata. Karena dengan adanya teknologi kita dapat secara langsung memasarkan objek-objek wisata tersebut. Teknologi juga sudah merubah banyak hal menjadi lebih efisien, contohnya, sekarang ini pemesanan riket dapat dilakukan secara online, tanpa perlu repot repot datang langsung ke tempat pembelian tiket. Tentunya semua hal ini dapat memudahkan masyarakat yang ingin melakukan perjalanan wisata.