Dokumen tersebut membahas tentang strategi pemasaran untuk UKM yang berkelanjutan. UKM cenderung memiliki strategi pemasaran yang tidak terarah akibat anggaran pemasaran yang terbatas. Dokumen ini menyarankan agar UKM memahami tujuan bisnisnya untuk menciptakan pelanggan, menetapkan harga dengan tepat, memberikan pelayanan terbaik, serta membangun posisi dan diferensiasi produk untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.
1. Case Study: Sustainable Marketing for
SMEs
Strategi Bisnis UKM Terbaru, tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi di
Indonesia yang mencapai lebih dari enam persen (6,5%) membuat potensi
sektor UKM (Usaha Kecil Menengah) masih relatif tinggi di Indonesia.
Berbicara mengenai pemasaran UKM, menurut salah satu penelitian pada
perguruan tinggi di Inggris ternyata pemasaran UKM cenderung terjadi
secara spontan, apa adanya dan tidak terarah. Salah satu alasannya adalah
karena model perencanaan strategi pemasaran UKM adalah lebih fleksibel
dan tidak terlalu pusing dengan perencanaan yang berbelit-belit (Parrot,
2010).
Untuk skala bisnis kecil, seperti UKM, tentunya memiliki strategi pemasaran
yang berbeda dengan perusahaan besar. UKM biasanya memiliki budget
pemasaran yang terbatas, sehingga diperlukan kreatifitas untuk menemukan
cara yang efektif dalam memasarkan produk atau jasa dengan biaya
pemasaran yang rendah atau bahkan tidak memerlukan biaya.
2. Case Study: Sustainable Marketing for
SMEs
Secara umum, UKM mengalami partumbuhan yang lambat karena mereka tidak
memiliki strategi pemasaran yang tepat. Sebagian besar menggunakan strategi
pemasaran sedikit berbeda dengan perusahaan besar. Alasannya, UKM memiliki
budget pemasaran yang terbatas. Di sisi lain, kreativitas UKM masih sangat lemah
sehingga sulit menemukan cara efektif dalam pemasaran produk atau jasa dengan
biaya pemasaran yang rendah atau bahkan tanpa biaya.
Dalam hal ini, Anda diminta untuk menguraikan dan memberikan penjelasan tentang
beberapa hal berikut.
Satu, Peter F. Drucker berkata: “If we want to know what a business is, we have
to start with its purpose. And its purpose must lie outside the business itself.
In fact, it must lie in society since a business enterprise is an organ of society.
There is one valid definition of business purpose: to create a customer”.
Anggap bahwa Anda adalah pelaku usaha UMKM. Untuk menanggapi apa yang
disampaikan oleh Peter F. Drucker itu, tindakan apa yang Anda lakukan, sekali lagi,
posisikan Anda sebagai pelaku usaha UMKM?
3. Case Study: Sustainable Marketing for
SMEs
Tiga, apa perbedaan pemasaran (marketing) dan penjualan (sales) sejelas
mungkin. Bagaimana cara menetapkan harga dengan tepat agar usaha tidak boleh
mengandalkan harga murah/terjangkau agar dapat diterima oleh konsumen.
Bagaimana cara memberikan service yang terbaik kepada konsumen? strategi dalam
membangun positioning dan differentiation produk UKM.
Dua, seorang usahawan yang sukses selalu bermula dari kemampuan memahami
dan menjawab lima hal berikut: a) apa visi dan misi bisnis Anda? b) siapakah yang
menjadi klien atau konsumen bisnis Anda? c) apa nilai yang paling penting, yang
Anda tawarkan kepada klien atau konsumen Anda? d) adakah rencana
pengembangan bisnis Anda? e) apa cara yang Anda lakukan untuk melakukan
evaluasi? Cobalah Anda uraikan masing-masing persoalan di atas. Sekali lagi,
posisikan Anda sebagai pelaku usaha UMKM?
Empat, ada hubungan yang sangat erat antara “total company effort” dengan
“customer satisfaction”. Gunakan wawasan Anda tentang pemasaran, dan
tungkan ide melalui sebuah tulisan tentang hubungan seperti antara “total company
effort” dengan “customer satisfaction”.
4. Case Study: Sustainable Marketing for
SMEs
Lima, seorang usahawan yang sukses selalu bermula dari kemampuan memahami
dan menjawab lima hal berikut: a) apa visi dan misi bisnis Anda? b) siapakah yang
menjadi klien atau konsumen bisnis Anda? c) apa nilai yang paling penting, yang
Anda tawarkan kepada klien atau konsumen Anda? d) adakah rencana
pengembangan bisnis Anda? e) apa cara yang Anda lakukan untuk melakukan
evaluasi? Cobalah Anda uraikan masing-masing persoalan di atas. Sekali lagi,
posisikan Anda sebagai pelaku usaha UMKM?