Wawancara dengan Bang Budi, pedagang bubur ayam di depan SMAN 6 Bekasi, mengenai latar belakang dan pengalamannya berjualan. Bang Budi telah berjualan sejak 2007 awalnya dengan kantin di Rest Area KM 19 sebelum beralih menjadi pedagang bubur ayam karena kesulitan memperpanjang kontrak. Ia menggunakan gerobak untuk berjualan bubur ayam dan es pisang ijo dengan modal Rp300.000 dan untung ber
1. Kelas : X.2
Nama : Hensen Prima Kurniata S (17)
Muhammad Fitra Saputra (24)
Pada hari Sabtu, tepat tanggal 26 Mei 2012 kami melaksanakan
wawancara dengan Bang Budi yaitu seorang pedagang bubur ayam. Yang
berlokasi di depan SMAN 6 Bekasi. Berikut ialah serangkaian pertanyaan
yang kami ajukan kepada Bang Budi.
+ : Apakah abang sudah lama berjualan?
- : Saya sudah mulai berjualan sejak tahun 2007.
+ : Apakah dari awal abang berjualan, sudah mempunyai gerobak bubur ayam dan berkeliling?
- : Oohh, tidak . Saya pertama-tama mempunyai kantin di rest area KM 19, yang bernama soto
kudus.
+ : Lalu kenapa abang beralih menjadi pedagang bubur ayam?
- : Karena sewaktu ingin memperpanjang kontrak di Rest Area KM 19 tersebut prosesnya di
persulit. Maka dari itu saya beralih menjadi pedagang bubur.
+ : Dari awal berdagang bubur itu, abang memakai gerobak atau dengan yang lain? Motor
misalnya.
- : Ya, saya sari awal berjualan bubur menggunakan gerobak untuk berdagang.
+ : Apa saja yang abang jual?
- : Ya saya hanya berjualan Bubur Ayam dan Es pisang ijo.
+ : Kalau boleh kami tahu. Berapa modal yang harus dikeluarkan dalam sehari? Biasanya dapat
untung berapa dalam sehari?
- : Untuk modal mungkin bekisar Rp 300 ribuan. Tapi kalau untung itu tidak mesti kadang
banyak. Atau mungkin tidak balik modal.
TUGAS WAWANCARA
2. + : Bagaimanakah suka dan duka selama berjualan?
- : Ya alhamdulillah belum ada duka selama berjualan bubur ayam ini, mungkin hanya
terkadang sepi dari pelanggan, kadang ada pelanggan yang minta di dahulukan cuma itu aja.
Kalau sukanya itu kalau pelanggan sedang banyak, bisa bercanda dengan pelanggan.
+ : Kalau ada pelanggan yang minta di dahulukan, bagaimana sikap abang ke pelanggan
tersebut?
- : Ya sikap biasa aja, yang penting kita sabar. Ya meskipun kadang saya peringatin ke
pelanggan harus sabar nunggu, kalau yang beli lagi banyak.
+ : Terus cara abang menghadapi pelanggan yang sedang ramai-ramainya bagaimana?
- : Yaa kita pikirannya harus tenang, fokus ke dagangan, dan jangan panik juga .
+ : Siapa yang membantu abang dalam berjualan?
- : Tidak ada, Cuma saya sendiri saja.
+ : Dimana saja rute berjualannya? Dari jam berapa abang berjualan?
- : Yaa saya gak keliling Cuma mangkal di sini saja. Kalau berjualan itu biasanya dari jam
setengah 9 pagi sampai habis.
+ : Berapa harga yang abangpatok dalam 1 porsi?
- : Bubur ayam sama pisang ijo itu Rp 4000 aja.
+ : Apakah abang ada keinginan untuk berjualan yg lain? Atau mempunyai lapak yg tetap?
- : Untuk keinginan sih banyak tapi yang paling penting sih saya ingin punya toko gitulah buat
berjualan.
Itulah serangkaian pertanyaan
yang diajukan kepada bang budi.
Sebelum kita pergi dari
dagangannya kami berdua
menyempatkan diri untuk
berfoto bersama.