SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Descargar para leer sin conexión
KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG
SERTA STRATEGI PENGELOLAANNYA
(Studi Kasus : Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di Perairan Teluk Saleh, NTB)
Sumber Data :
Laporan Akhir kegiatan penelitian “Rehabilitasi habitat dan pemacuan
stok sumberdaya perairan karang, di Teluk Saleh, NTB”.
Tahun Anggaran 2005
MUJIYANTO
Penyuntingan:
Mujiyanto, 2015. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi
Pengelolaannya (Studi Kasus : Pulau Rakit dan Pulau Ganteng
di Perairan Teluk Saleh, NTB). Diakses di …… pada tanggal ……
Berdasarkan Informasi dari nelayan dan masyarakat sekitar bahwa
terumbu karang di perairan Teluk Saleh sudah mengalami banyak
kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman
kurang dari 15 meter. Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari
kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak ramah
lingkungan. Kondisi terumbu karang di perairan pantai barat Teluk Saleh -
Kabupaten Sumbawa Besar, prosentase penutupan karang mati (dead
coral) mencapai kisaran 48,24% - 66,37% (Marasabessy, MD dan Abdul,
H., 2001). Berdasarkan kriteria penggolongan terumbu karang kondisi ini
dalam kategori rusak (Soekarno, et al. 1983) serta hasil penelitian Hartati
et al., (2004) menyatakan bahwa penutupan karang hidup di beberapa
wilayah perairan Teluk Saleh berkisar antara 10 - 52 %.
Sehingga menyebabkan adanya tekanan ekologis terhadap ekosistem terumbu
karang semakin meningkat. Atas dasar hal tersebut di atas, perlu dilakukan studi
kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya, khususnya di
wilayah perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat.
 Pertambahan penduduk yang menghuni daerah pesisir,
 Rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya
fungsi terumbu karang, ditambah lagi tidak mudahnya mencari
alternatife pekerjaan menambah tekanan terhadap terumbu karang
semakin tinggi dan kompleks.
 Cara pemanfaatan yang tradisional, misalnya pemakaian alat
tangkap bubu dalam jumlah yang banyak telah menyebabkan
kerusakan terumbu karang dalam skala yang relatif luas.
 Hilangnya habitat tempat memijah, berkembangnya larva
(nursery), dan mencari maka bagi banyak sekali biota laut yang
sebagian besar mempunyai nilai ekonomis tinggi dan
 Hilangnya pelindung pulau dari dampak kenaikan permukaan laut.
Jika tidak ada karang batu yang menghasilkan sedimen kapur,
maka fungsi terumbu karang sebagai pemecah ombak akan
berkurang karena semakin dalamnya air sehingga abrasi pantai
akan secara perlahan semakin intensif.
 Mengetahui kondisi terumbu karang di Teluk Saleh, Nusa Tenggara
Barat
 Mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi di ekosistem
terumbu karang
 Membuat strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang yang
lestari dan berkelanjutan
115 o BT
10o LS
5o LS
120 o BT
Pulau Ganteng Pulau Rakit
%100)(% x
jalurpanjangTotal
kespesiesjenispentupanPanjang
CPenutupan i

 Persentase tutupan karang berkisar antara : 1% – 10% (sangat rusak)
 Persentase tutupan karang berkisar antara : 11% – 30 % (rusak)
 Persentase tutupan karang berkisar antara : 31% – 50 % (sedang)
 Persentase tutupan karang berkisar antara : 51% – 75 % (baik)
 Persentase tutupan karang berkisar antara : 76%–100 % (sangat baik)
Bulan Posisi Kategori Jenis Karang
Mei 08o 37’ 41.4” LS
118o 00’ 07.1” BT
Tutupan karang hidup Non
Acropora 27,79%, Algae
19,37%, other fauna 1%.
Kategori Karang Rusak
CM (Porites lutea,
Coeloseris mayeri)
CB (Palauastrea ramose)
Oktober 08o 37’ 41.4” LS
118o 00’ 07.1” BT
Tutupan karang hidup (Non-
Acropora) 16,25 % Algae
(67.50%), Other fauna
(0,50%) dan Abiotic (15.75
%).
Kategori karang rusak.
CM (Porites lobata, Favites
chinensi)
CB ( (Porites nigresen,
Porites rus)
CM : Coral Massive (Jenis karang Non-Acropora berbentuk bulat)
CB : Coral Branching (Jenis karang Non-Acropora berbentuk cabang)
Bulan Posisi Kategori Jenis Karang
Mei 08o 36’ 03.7” LS
117o 50’ 21.7” BT
Tutupan karang hidup Non
Acropora 38,26%, Dead Scleractinia
9,17%, Algae 14,20%, other fauna
6,17%, Abiotic 20,53%
Kategori karang rusak
CM (Porites lutea, Favites
chinensi)
CB (Palauastrea ramose,
Montipora digitata)
Oktober 08o 36’ 03.7” LS
117o 50’ 21.7” BT
Tutupan karang hidup 18.38 %
(Hard coral (non-Acropora), karang
mati 81.62% (Dead scleractina
0.75%), Algae (50.88%), Other
fauna (0.25%) dan Abiotic
(29.50%)).
Kategori karang rusak
CM (Porites lutea, Pavona
sp)
CB (Porites nigresen,)
CF (Montipora foliossa)
CM : Coral Massive (Jenis karang Non-Acropora berbentuk bulat)
CB : Coral Branching (Jenis karang Non-Acropora berbentuk cabang)
Kegiatan Dampak Potensial
Penambangan karang dengan
atau tanpa menggunakan
bahan peledak
Perusakan habitat, bila menggunakan bahan peledak dapat
menimbulkan kematian massal hewan terumbu karang.
Pembuangan limbah panas Meningkatkan suhu air 5-10 0C diatas suhu ambien air, dapat
mematikan karang dan hewan lainnya serta tumbuhan yang
berasosiasi dengan terumbu karang.
Penggundulan hutan di lahan
atas (upland)
Sedimen hasil erosi yang berlebihan dapat mencapai terumbu
karang yang letaknya sekitar muara sungai pengangkut
sedimen, dengan akibat meningkatnya kekeruhan air sehingga
menghambat fungsi zoonthantellae yang selanjutnya
menghambat petumbuhan terumbu karang.
Sedimen yang berlebihan dapat menyelimuti polip-polip dengan
sedimen yang dapat mematikan karang, karena oksigen terlarut
dalam air tidak dapat berdifusi masuk ke polip.
Karang di terumbu karang yang lokasinya berdekatan dengan
daerah banjir, akan dapat mengalami kematian karena
sedimentasi yang berlebihan dan penurunan salinitas.
Berwick (1983) dalam Dahuri (2004)
Kegiatan Dampak Potensial
a. Pengerukan di sekitar terumbu
karang
Arus dapat mengangkut sedimen yang teraduk ke
terumbu karang dan meningkatkan kekeruhan air.
a. Kepariwisataan Peningkatan suhu air karena pencemaran panas oleh
pembuangan air pendingin pembangkit listrik hotel.
Pencemaran oleh limbah manusia dari hotel karena
limbah ini tidak mengalami pengolahan yang
memadai sebelum dibuang keperairan lokasi terumbu
karang, dengan akibat terjadinya eutrofikasi yang
selanjutnya mengakibatkan tumbuh suburnya
(blooming) fitoplankton yang meningkatkan
kekeruhan air dan kemudian menghambat
pertumbuhan karang karena terhambatnya fungsi
zooxnthellae,selain dari itu keruhnya air akan
mengurangi nilai estetis perairan terumbu karang.
Kerusakan fisik terumbu karang batu oleh jangkar
kapal.
Koleksi terumbu karang yang masih hidup dan
hewan-hewan lain oleh para turis, dapat mengurangi
keanekaragaman hewani ekosistem terumbu karang.
Rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh
penyelam.
Kegiatan Dampak Potensial
a. Penangkapan ikan hias dengan
menggunakan Kalium Sianida
(KCN)
Pengkapan ikan hias dengan menggunakan kalium
sianida bukan saja membuat ikan pingsan, tetapi
akan membunuh karang dan avertebrata lainnya di
sekitar lokasi, karena hewan-hewan ini jauh lebih
peka terhadap kalium sianida.
Penangkapan ikan konsumsi dengan bahan peledak
bukan saja mematikan ikan tanpa diskriminasi, tetapi
juga koral dan avertebrata tak bercangkang seperti
anemon alut.
Gejala penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak
dan bahan beracun semakin meningkat pada lima tahun terakhir
yang disebabkan oleh kesalahan persepsi dalam reformasi dan
juga lemahnya penegakan hukum yang ada Teluk Saleh Nusa
Tenggara Barat.
Kerusakan karang akibat penangkapan ikan dengan bahan peledak dan bahan beracun, serta aktifitas
penggalian karang untuk batu kapur
Pemutihan karang akibat bahan peledak dan bahan beracun, penggalian karang untuk batu kapur
Perairan Pulau Rakit mengalami kerusakan terumbu karang akibat kegiatan
penggunaan bom untuk menangkap ikan karang. Kegiatan tersebut
diperkirakan terjadi telah cukup lama dan puncaknya pada sekitar tahun
1995. Pada tahun 2000 perusahaan eksportir perikanan dari Jakarta
membuka usaha pembesaran ikan kerapu di perairan Pulau Rakit.
Pada lokasi terumbu karang yang mengalami kerusakan karena bom tidak
terlihat pertumbuhan karang lunak pada kedalaman 7 meter, kedalaman 8-12
meter masih terlihat terumbu karang yang hidup dan kedalaman lebih dari
12 meter merupakan daerah berpasir kasar bercampur lumpur.
Perairan Pulau Ganteng terlindung oleh beberapa pulau yang ada di
sekitarnya (Pulau Dompu dan Pulau Taikabo) sehingga kondisi perairannya
agak tenang dan jernih. Pulau Ganteng merupakan pulau yang paling kecil
di bandingkan dari beberapa pulau disekitarnya dan tidak berpenghuni.
Merupakan daerah aktivitas penangkapan ikan nelayan, baik memancing,
menjaring dan memasang bubu.
STRATEGI PENGELOLAAN TERUMBU KARANG
Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung
pada pengelolaan terumbu karang :
a. Mengembangkan mata pencaharian alternative yang bersifat
berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.
b. Meningkatkan penyuluhan dan menumbuh-kembangkan keadaan
masyarakat akan tanggung jawab dalam pengelolaan sumberdaya
terumbu karang dan ekosistemnya melalui bimbingan, pendidikan
dan penyuluhan tentang ekosistem terumbu karang.
c. Memberikan hak dan kepastian hokum untuk mengelola terumbu
karang bagi mereka yang memiliki kemampuan.
a. Mengidentifikasi dan mencegah penyebab kerusakan terumbu
karang secara dini
b. Mengembangkan program penyuluhan konservasi terumbu karang
dan mengembangkan berbagai alternative mata pencaharian bagi
masyarakat local yang memanfatakannya.
c. Meningkatkan efektifitas penegakan hokum terhadap berbagai
kegiatan yang dilarang oleh hokum seperti pemboman dan
penangkapan ikan dengan potas.
Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini :
Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem,
potensi, pemanfaatan dan status hukumnya :
a. Mengidentifikasi potensi terumbu karang dan pemanfaatannya.
b. Menjaga keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi dan
pelestarian lingkungan
Pada kedalaman 10 meter kondisi terumbu karang hidup pada kategori
karang rusak dengan nilai rata-rata selama pengamatan < 30 %. Kerusakan
terumbu karang terjadi pada kedalaman kurang dari 15 meter yang
disebabkan karena aktifitas penangkapan ikan dengan cara-cara yang
merusak.
Akar permasalahan dalam pengelolaan terumbu karang meliputi,
inkonsistensi dalam implementasi kebijakan yang diambil, metode
pengelolaan yang kurang memadai, instrumen penegakan hukum yang
belum memadai, kurangnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman
masyarakat terhadap nilai ekonomis dan arti strategis terumbu karang serta
sulitnya mencari alternative mata pencaharian di luar laut yang sesuai dan
diminati oleh masyarakat.
Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalahan yang
ditemukan di lokasi secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung
pada pengelolaan terumbu karang.
b. Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini.
c. Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi,
pemanfaatan dan status hukumnya.
Terumbu Karang Teluk Saleh

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) akb78
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPT. SASA
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangtuti handayani
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangAlfian Muhammad
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangAdy Purnomo
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1PT. SASA
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Didi Sadili
 
rumpon/payous
rumpon/payousrumpon/payous
rumpon/payousbachrisb
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIAji Sanjaya
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPT. SASA
 
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayasuningterusberkarya
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Register Undip
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Yogga Haw
 

La actualidad más candente (20)

Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut) Sumber daya alam(laut)
Sumber daya alam(laut)
 
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan IkanBiologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
Biologi Perikanan Kebiasaan Makan Ikan
 
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidayaBDPP_Pertemuan 4_komoditas  dalam budidaya
BDPP_Pertemuan 4_komoditas dalam budidaya
 
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkunganPim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
Pim1221 13 penangkapan ikan ramah lingkungan
 
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karangEkosistem Pantai & Terumbu karang
Ekosistem Pantai & Terumbu karang
 
Presentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu KarangPresentasi Terumbu Karang
Presentasi Terumbu Karang
 
Makalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu KarangMakalah Terumbu Karang
Makalah Terumbu Karang
 
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
Pengantar ilmu perikanan dan kelautan 1
 
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
Pengelompokan Pulau-Pulau Kecil Berdasarkan Letak Geografis dan Status Perunt...
 
biologi dasar - ekosistem laut
biologi dasar - ekosistem lautbiologi dasar - ekosistem laut
biologi dasar - ekosistem laut
 
rumpon/payous
rumpon/payousrumpon/payous
rumpon/payous
 
Benthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGIBenthos-LIMNOLOGI
Benthos-LIMNOLOGI
 
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkapPim1221 3 klasifikasi alat tangkap
Pim1221 3 klasifikasi alat tangkap
 
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabayaPengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
Pengembangan kawasan pesisir suning universitas pgri adi buana surabaya
 
Konservasi laut
Konservasi lautKonservasi laut
Konservasi laut
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal Pantai berbatu habitat supratidal
Pantai berbatu habitat supratidal
 
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
Alat bantu perikanan (yoga dwi saputra)
 
EKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUTEKOLOGI LAUT
EKOLOGI LAUT
 
Sistem perikanan
Sistem perikananSistem perikanan
Sistem perikanan
 

Destacado

Terumbu karang (coral reef)
Terumbu karang (coral reef)Terumbu karang (coral reef)
Terumbu karang (coral reef)Dizza Ayu Putri
 
Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangYayasan TERANGI
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karangAzewan Ndk
 
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamTerumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamRuwidia Putri
 
Pengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangPengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangYayasan TERANGI
 
Arahan Karo Renbang Res Org
Arahan Karo Renbang Res OrgArahan Karo Renbang Res Org
Arahan Karo Renbang Res OrgRENBANG
 
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilAwik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilLalu Sabardi
 
Coral triangle vs climate change
Coral triangle vs climate changeCoral triangle vs climate change
Coral triangle vs climate changeAgustian Peloa
 
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananSei Enim
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya Yayasan TERANGI
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangSMPN 4 Kerinci
 
Presentasi konservasi penyu hijau.
Presentasi konservasi penyu hijau.Presentasi konservasi penyu hijau.
Presentasi konservasi penyu hijau.raniazizah04
 

Destacado (20)

Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Ekola2
Ekola2Ekola2
Ekola2
 
Terumbu karang (coral reef)
Terumbu karang (coral reef)Terumbu karang (coral reef)
Terumbu karang (coral reef)
 
Metode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karangMetode pemantauan terumbu karang
Metode pemantauan terumbu karang
 
Terumbu karang
Terumbu karangTerumbu karang
Terumbu karang
 
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alamTerumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
Terumbu karang kepulauan raja ampat tugas konservasi alam
 
Pengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus KarangPengenalan Genus-Genus Karang
Pengenalan Genus-Genus Karang
 
Arahan Karo Renbang Res Org
Arahan Karo Renbang Res OrgArahan Karo Renbang Res Org
Arahan Karo Renbang Res Org
 
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecilAwik-awik pesisir laut dan pulau kecil
Awik-awik pesisir laut dan pulau kecil
 
Uu no 31 2004_perikanan
Uu no 31 2004_perikananUu no 31 2004_perikanan
Uu no 31 2004_perikanan
 
Coral triangle vs climate change
Coral triangle vs climate changeCoral triangle vs climate change
Coral triangle vs climate change
 
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikananUu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
Uu no. 45 tahun 2009 ttg perikanan
 
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
TERUMBU KARANG: Manfaat Ekologi dan Ekonomi, beserta faktor pengancamnya
 
Biologi Karang
Biologi KarangBiologi Karang
Biologi Karang
 
Artikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karangArtikel (amrullah) terumbu karang
Artikel (amrullah) terumbu karang
 
Presentasi konservasi penyu hijau.
Presentasi konservasi penyu hijau.Presentasi konservasi penyu hijau.
Presentasi konservasi penyu hijau.
 
Pasang surut
Pasang surutPasang surut
Pasang surut
 
Geography
GeographyGeography
Geography
 
Ilegal fishing edit
Ilegal fishing editIlegal fishing edit
Ilegal fishing edit
 
Khasiat Buah Manggis
Khasiat Buah ManggisKhasiat Buah Manggis
Khasiat Buah Manggis
 

Similar a Terumbu Karang Teluk Saleh

Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Mujiyanto -
 
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Yayasan TERANGI
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariNurma Putri Tanadoang
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
 
Kpli m12 Tentang lingkungan
Kpli m12 Tentang lingkunganKpli m12 Tentang lingkungan
Kpli m12 Tentang lingkunganhemiyoghikhusuma
 
Kpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganKpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganhemiyoghikhusuma
 
Kpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganKpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganhemiyoghikhusuma
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyuVeda Santiaji
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveerikakurnia
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. okasyawalarkan
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauAziza Syilpa
 
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Sutrisna Sandi
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2aswar hamzah
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2Yoga Amanta
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hppHan Hanif
 
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Mujiyanto -
 

Similar a Terumbu Karang Teluk Saleh (20)

Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
Paper Vertion: Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya...
 
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
Pemantauan Pemutihan Karang (coral bleaching)
 
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahariLap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
Lap.pkl kep. slayar vrs mitra bahari
 
MAteri SIG
MAteri SIGMAteri SIG
MAteri SIG
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
Kpli m12 Tentang lingkungan
Kpli m12 Tentang lingkunganKpli m12 Tentang lingkungan
Kpli m12 Tentang lingkungan
 
Kpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganKpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkungan
 
Kpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkunganKpli m12 tentang lingkungan
Kpli m12 tentang lingkungan
 
8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim8 bab vi lingkungan maritim
8 bab vi lingkungan maritim
 
140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu140304 presentasi penyu
140304 presentasi penyu
 
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangroveJurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
Jurnal kerusakan tk, lamun, maangrove
 
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
(10 22) pojok riset, asosiasi ikan target. ok
 
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir RiauPpt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
Ppt IPL permasalahan lingkungan pesisir Riau
 
Aplikom
AplikomAplikom
Aplikom
 
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
Presentasi eko.lingkungan "PESISIR DAN LAUT INDONESIA''
 
Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2Aquatic biodiversity present 2
Aquatic biodiversity present 2
 
Biota laut dalam
Biota laut dalamBiota laut dalam
Biota laut dalam
 
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun22014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
2014 09 hut_korpri_rusmiyatun2
 
Isi makalah hpp
Isi makalah hppIsi makalah hpp
Isi makalah hpp
 
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
Status usaha perikanan tangkap di calon zona rehabilitasi terumbu karang di t...
 

Más de Mujiyanto -

Sebuah pegangan seorang penyelam
Sebuah pegangan seorang penyelamSebuah pegangan seorang penyelam
Sebuah pegangan seorang penyelamMujiyanto -
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Mujiyanto -
 
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...Mujiyanto -
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Mujiyanto -
 
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...Mujiyanto -
 
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...Mujiyanto -
 
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17Mujiyanto -
 
Manual analisis regresi spss 15
Manual analisis regresi spss 15Manual analisis regresi spss 15
Manual analisis regresi spss 15Mujiyanto -
 
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Mujiyanto -
 
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...Mujiyanto -
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Mujiyanto -
 
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...Mujiyanto -
 
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...Mujiyanto -
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Mujiyanto -
 
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...Mujiyanto -
 
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...Mujiyanto -
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Mujiyanto -
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Mujiyanto -
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Mujiyanto -
 
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawa
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaAspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawa
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaMujiyanto -
 

Más de Mujiyanto - (20)

Sebuah pegangan seorang penyelam
Sebuah pegangan seorang penyelamSebuah pegangan seorang penyelam
Sebuah pegangan seorang penyelam
 
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
Marine and Coastal Protected Areas (MCPAs) : (a chance to save indonesian mar...
 
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan  ...
Pentingnya Amdal Pesisir Dalam Perspektif Pembangunan Berwawasan Lingkungan ...
 
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
Analisis bio ekonomi dan strategi pengelolaan sumberdaya ikan pelagis di pera...
 
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
Panduan praktis penerapan analisis komponen utama atau principal componen ana...
 
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...
Panduan praktif belajar statistik korelasi regresi linear_microsoft excel dan...
 
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17
Panduan praktis analisis korrelasi dan regresi linear dengan spss 17
 
Manual analisis regresi spss 15
Manual analisis regresi spss 15Manual analisis regresi spss 15
Manual analisis regresi spss 15
 
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
Struktur komunitas polychaeta pada ekosistem padang lamun pulau parang karimu...
 
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...
Struktur komunitas juvenil ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan perair...
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
 
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...
Populasi ikan karang dan biota penempel di sekitar tkb perairan p. kotok keci...
 
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...
Peremajaan ikan yang terlepas dari budidaya ikan dalam kja waduk ir h djuanda...
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
 
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...
Keberadaan ikan napoleon (cheilinus undulatus) di perairan kepulauan sembilan...
 
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...
Kajian struktur komunitas juvenil ikan di perairan ekosistem mangrove bagian ...
 
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
Kajian populasi echinodermata pada ekosistem padang lamun di kawasan perairan...
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
 
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawa
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawaAspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawa
Aspek biologi ikan juwi (selar boops) di area mangrove kepulauan karimunjawa
 

Último

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 

Último (10)

R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 

Terumbu Karang Teluk Saleh

  • 1. KONDISI EKOSISTEM TERUMBU KARANG SERTA STRATEGI PENGELOLAANNYA (Studi Kasus : Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di Perairan Teluk Saleh, NTB) Sumber Data : Laporan Akhir kegiatan penelitian “Rehabilitasi habitat dan pemacuan stok sumberdaya perairan karang, di Teluk Saleh, NTB”. Tahun Anggaran 2005 MUJIYANTO Penyuntingan: Mujiyanto, 2015. Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Serta Strategi Pengelolaannya (Studi Kasus : Pulau Rakit dan Pulau Ganteng di Perairan Teluk Saleh, NTB). Diakses di …… pada tanggal ……
  • 2. Berdasarkan Informasi dari nelayan dan masyarakat sekitar bahwa terumbu karang di perairan Teluk Saleh sudah mengalami banyak kerusakan, terutama pada perairan yang dangkal yaitu pada kedalaman kurang dari 15 meter. Kerusakan terumbu karang tersebut akibat dari kegiatan penangkapan ikan dengan cara-cara yang tidak ramah lingkungan. Kondisi terumbu karang di perairan pantai barat Teluk Saleh - Kabupaten Sumbawa Besar, prosentase penutupan karang mati (dead coral) mencapai kisaran 48,24% - 66,37% (Marasabessy, MD dan Abdul, H., 2001). Berdasarkan kriteria penggolongan terumbu karang kondisi ini dalam kategori rusak (Soekarno, et al. 1983) serta hasil penelitian Hartati et al., (2004) menyatakan bahwa penutupan karang hidup di beberapa wilayah perairan Teluk Saleh berkisar antara 10 - 52 %. Sehingga menyebabkan adanya tekanan ekologis terhadap ekosistem terumbu karang semakin meningkat. Atas dasar hal tersebut di atas, perlu dilakukan studi kondisi ekosistem terumbu karang serta strategi pengelolaannya, khususnya di wilayah perairan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat.
  • 3.  Pertambahan penduduk yang menghuni daerah pesisir,  Rendahnya tingkat pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya fungsi terumbu karang, ditambah lagi tidak mudahnya mencari alternatife pekerjaan menambah tekanan terhadap terumbu karang semakin tinggi dan kompleks.  Cara pemanfaatan yang tradisional, misalnya pemakaian alat tangkap bubu dalam jumlah yang banyak telah menyebabkan kerusakan terumbu karang dalam skala yang relatif luas.  Hilangnya habitat tempat memijah, berkembangnya larva (nursery), dan mencari maka bagi banyak sekali biota laut yang sebagian besar mempunyai nilai ekonomis tinggi dan  Hilangnya pelindung pulau dari dampak kenaikan permukaan laut. Jika tidak ada karang batu yang menghasilkan sedimen kapur, maka fungsi terumbu karang sebagai pemecah ombak akan berkurang karena semakin dalamnya air sehingga abrasi pantai akan secara perlahan semakin intensif.
  • 4.  Mengetahui kondisi terumbu karang di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat  Mengetahui penyebab kerusakan yang terjadi di ekosistem terumbu karang  Membuat strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang yang lestari dan berkelanjutan
  • 5. 115 o BT 10o LS 5o LS 120 o BT Pulau Ganteng Pulau Rakit
  • 6. %100)(% x jalurpanjangTotal kespesiesjenispentupanPanjang CPenutupan i   Persentase tutupan karang berkisar antara : 1% – 10% (sangat rusak)  Persentase tutupan karang berkisar antara : 11% – 30 % (rusak)  Persentase tutupan karang berkisar antara : 31% – 50 % (sedang)  Persentase tutupan karang berkisar antara : 51% – 75 % (baik)  Persentase tutupan karang berkisar antara : 76%–100 % (sangat baik)
  • 7. Bulan Posisi Kategori Jenis Karang Mei 08o 37’ 41.4” LS 118o 00’ 07.1” BT Tutupan karang hidup Non Acropora 27,79%, Algae 19,37%, other fauna 1%. Kategori Karang Rusak CM (Porites lutea, Coeloseris mayeri) CB (Palauastrea ramose) Oktober 08o 37’ 41.4” LS 118o 00’ 07.1” BT Tutupan karang hidup (Non- Acropora) 16,25 % Algae (67.50%), Other fauna (0,50%) dan Abiotic (15.75 %). Kategori karang rusak. CM (Porites lobata, Favites chinensi) CB ( (Porites nigresen, Porites rus) CM : Coral Massive (Jenis karang Non-Acropora berbentuk bulat) CB : Coral Branching (Jenis karang Non-Acropora berbentuk cabang)
  • 8. Bulan Posisi Kategori Jenis Karang Mei 08o 36’ 03.7” LS 117o 50’ 21.7” BT Tutupan karang hidup Non Acropora 38,26%, Dead Scleractinia 9,17%, Algae 14,20%, other fauna 6,17%, Abiotic 20,53% Kategori karang rusak CM (Porites lutea, Favites chinensi) CB (Palauastrea ramose, Montipora digitata) Oktober 08o 36’ 03.7” LS 117o 50’ 21.7” BT Tutupan karang hidup 18.38 % (Hard coral (non-Acropora), karang mati 81.62% (Dead scleractina 0.75%), Algae (50.88%), Other fauna (0.25%) dan Abiotic (29.50%)). Kategori karang rusak CM (Porites lutea, Pavona sp) CB (Porites nigresen,) CF (Montipora foliossa) CM : Coral Massive (Jenis karang Non-Acropora berbentuk bulat) CB : Coral Branching (Jenis karang Non-Acropora berbentuk cabang)
  • 9. Kegiatan Dampak Potensial Penambangan karang dengan atau tanpa menggunakan bahan peledak Perusakan habitat, bila menggunakan bahan peledak dapat menimbulkan kematian massal hewan terumbu karang. Pembuangan limbah panas Meningkatkan suhu air 5-10 0C diatas suhu ambien air, dapat mematikan karang dan hewan lainnya serta tumbuhan yang berasosiasi dengan terumbu karang. Penggundulan hutan di lahan atas (upland) Sedimen hasil erosi yang berlebihan dapat mencapai terumbu karang yang letaknya sekitar muara sungai pengangkut sedimen, dengan akibat meningkatnya kekeruhan air sehingga menghambat fungsi zoonthantellae yang selanjutnya menghambat petumbuhan terumbu karang. Sedimen yang berlebihan dapat menyelimuti polip-polip dengan sedimen yang dapat mematikan karang, karena oksigen terlarut dalam air tidak dapat berdifusi masuk ke polip. Karang di terumbu karang yang lokasinya berdekatan dengan daerah banjir, akan dapat mengalami kematian karena sedimentasi yang berlebihan dan penurunan salinitas. Berwick (1983) dalam Dahuri (2004)
  • 10. Kegiatan Dampak Potensial a. Pengerukan di sekitar terumbu karang Arus dapat mengangkut sedimen yang teraduk ke terumbu karang dan meningkatkan kekeruhan air. a. Kepariwisataan Peningkatan suhu air karena pencemaran panas oleh pembuangan air pendingin pembangkit listrik hotel. Pencemaran oleh limbah manusia dari hotel karena limbah ini tidak mengalami pengolahan yang memadai sebelum dibuang keperairan lokasi terumbu karang, dengan akibat terjadinya eutrofikasi yang selanjutnya mengakibatkan tumbuh suburnya (blooming) fitoplankton yang meningkatkan kekeruhan air dan kemudian menghambat pertumbuhan karang karena terhambatnya fungsi zooxnthellae,selain dari itu keruhnya air akan mengurangi nilai estetis perairan terumbu karang. Kerusakan fisik terumbu karang batu oleh jangkar kapal. Koleksi terumbu karang yang masih hidup dan hewan-hewan lain oleh para turis, dapat mengurangi keanekaragaman hewani ekosistem terumbu karang. Rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh penyelam.
  • 11. Kegiatan Dampak Potensial a. Penangkapan ikan hias dengan menggunakan Kalium Sianida (KCN) Pengkapan ikan hias dengan menggunakan kalium sianida bukan saja membuat ikan pingsan, tetapi akan membunuh karang dan avertebrata lainnya di sekitar lokasi, karena hewan-hewan ini jauh lebih peka terhadap kalium sianida. Penangkapan ikan konsumsi dengan bahan peledak bukan saja mematikan ikan tanpa diskriminasi, tetapi juga koral dan avertebrata tak bercangkang seperti anemon alut. Gejala penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dan bahan beracun semakin meningkat pada lima tahun terakhir yang disebabkan oleh kesalahan persepsi dalam reformasi dan juga lemahnya penegakan hukum yang ada Teluk Saleh Nusa Tenggara Barat.
  • 12. Kerusakan karang akibat penangkapan ikan dengan bahan peledak dan bahan beracun, serta aktifitas penggalian karang untuk batu kapur Pemutihan karang akibat bahan peledak dan bahan beracun, penggalian karang untuk batu kapur
  • 13. Perairan Pulau Rakit mengalami kerusakan terumbu karang akibat kegiatan penggunaan bom untuk menangkap ikan karang. Kegiatan tersebut diperkirakan terjadi telah cukup lama dan puncaknya pada sekitar tahun 1995. Pada tahun 2000 perusahaan eksportir perikanan dari Jakarta membuka usaha pembesaran ikan kerapu di perairan Pulau Rakit. Pada lokasi terumbu karang yang mengalami kerusakan karena bom tidak terlihat pertumbuhan karang lunak pada kedalaman 7 meter, kedalaman 8-12 meter masih terlihat terumbu karang yang hidup dan kedalaman lebih dari 12 meter merupakan daerah berpasir kasar bercampur lumpur. Perairan Pulau Ganteng terlindung oleh beberapa pulau yang ada di sekitarnya (Pulau Dompu dan Pulau Taikabo) sehingga kondisi perairannya agak tenang dan jernih. Pulau Ganteng merupakan pulau yang paling kecil di bandingkan dari beberapa pulau disekitarnya dan tidak berpenghuni. Merupakan daerah aktivitas penangkapan ikan nelayan, baik memancing, menjaring dan memasang bubu.
  • 14. STRATEGI PENGELOLAAN TERUMBU KARANG Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang : a. Mengembangkan mata pencaharian alternative yang bersifat berkelanjutan bagi masyarakat pesisir. b. Meningkatkan penyuluhan dan menumbuh-kembangkan keadaan masyarakat akan tanggung jawab dalam pengelolaan sumberdaya terumbu karang dan ekosistemnya melalui bimbingan, pendidikan dan penyuluhan tentang ekosistem terumbu karang. c. Memberikan hak dan kepastian hokum untuk mengelola terumbu karang bagi mereka yang memiliki kemampuan.
  • 15. a. Mengidentifikasi dan mencegah penyebab kerusakan terumbu karang secara dini b. Mengembangkan program penyuluhan konservasi terumbu karang dan mengembangkan berbagai alternative mata pencaharian bagi masyarakat local yang memanfatakannya. c. Meningkatkan efektifitas penegakan hokum terhadap berbagai kegiatan yang dilarang oleh hokum seperti pemboman dan penangkapan ikan dengan potas. Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini : Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya : a. Mengidentifikasi potensi terumbu karang dan pemanfaatannya. b. Menjaga keseimbangan antara pemanfaatan ekonomi dan pelestarian lingkungan
  • 16. Pada kedalaman 10 meter kondisi terumbu karang hidup pada kategori karang rusak dengan nilai rata-rata selama pengamatan < 30 %. Kerusakan terumbu karang terjadi pada kedalaman kurang dari 15 meter yang disebabkan karena aktifitas penangkapan ikan dengan cara-cara yang merusak. Akar permasalahan dalam pengelolaan terumbu karang meliputi, inkonsistensi dalam implementasi kebijakan yang diambil, metode pengelolaan yang kurang memadai, instrumen penegakan hukum yang belum memadai, kurangnya kesadaran, pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap nilai ekonomis dan arti strategis terumbu karang serta sulitnya mencari alternative mata pencaharian di luar laut yang sesuai dan diminati oleh masyarakat. Strategi pengelolaan terumbu karang berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lokasi secara garis besar adalah sebagai berikut : a. Memberdayakan masyarakat pesisir yang secara langsung bergantung pada pengelolaan terumbu karang. b. Mengurangi laku degradasi kondisi terumbu karang yang ada saat ini. c. Mengelola terumbu karang berdasarkan karakteristik ekosistem, potensi, pemanfaatan dan status hukumnya.