Kelompok 2. Kerajaan Aceh Darussalam (Sejarah kelas II SMA/MA ~ Kerajaan Islam di Indonesia)
1.
2.
3. 5W + 1H
Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam?
Siapakah Raja-raja yang memerintah di
Kerajaan Aceh Darussalam?
Kapan Kerajaan Aceh didirikan?
Dimana Terletak Kerajaan Aceh?
Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam
Mengalami Kemunduran?
Bagaimana Sistem
Pemerintahan, Perekonomian ,Arsitektur, Dll ?
4. Kerajaan Aceh berdiri
menjelang keruntuhan Samudera
Pasai. Sebagaimana tercatat dalam
sejarah, pada tahun 1360
M, Samudera Pasai ditaklukkan oleh
Majapahit, dan sejak saat
itu, kerajaan Pasai terus mengalami
kemudunduran.
Diperkirakan, menjelang
berakhirnya pada abad ke-14 M .
Kerajaan Aceh Darussalam
telah berdiri dengan penguasa
pertama Sultan Ali Mughayat Syah
yang dinobatkan pada Ahad,
1 Jumadil Awal 913 H (1514 M).
5. Pada awalnya, wilayah kerajaan Aceh ini hanya
mencakup Banda Aceh dan Aceh Besar yang dipimpin oleh
ayah Ali Mughayat Syah. Ketika Mughayat Syah naik tahta
menggantikan ayahnya, ia berhasil memperkuat kekuatan dan
mempersatukan wilayah Aceh dalam kekuasaannya, termasuk
menaklukkan kerajaan Pasai.
Sultan Ali Mughayat Syah dikenal sangat anti pada
Portugis, karena itu, untuk menghambat pengaruh Portugis.
kerajaan-kerajaan kecil yang ada disekitarnya, ia taklukkan dan
masukkan ke dalam wilayah kerajaannya. Sejak saat itu,
Kerajaan Aceh lebih dikenal dengan nama Aceh Darussalam
dengan wilayah yang luas.
Untuk memperkuat posisinya di dunia Islam,sultan Ali
Mughayat Syah Menjalin hubungan dengan negara-negara
Arab.
6. a) Ibu kota Aceh sangat strategis, teletak di
pintu pelayaran India Dan Timur Tengah
yang akan ke Malaka, Cina dan Jawa.
b) Pelabuhan Aceh (Ulee Lhee) memiliki
persyaratan yang baik sebagai pelabuhan
dagang dan terlindung oleh Pulau Weh,
Pulau Nasi dari ombak besar.
c) Jatuhnya Malaka ke tangan Potugis
menyebabkan pedagang islam banyak
yang singgah di Aceh, apalagi sehingga
jalur pelayaran pindah melalui pantai
barat Sumatra.
Jalur Perdagangan Aceh
7. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Sultan Ali Mughayat Syah (1514-1530 M)
Sultan Shalahuddin (1530-1537 M)
Sultan Alauddin Riayat Syah Al-Qahar (1537-1568 M)
Sultan Ali Raiayat Syah (1567-1575 M)
Sultan Muda (1575-1576 M)
Sultan Alauddin Mukmin Syah (1576 M) = 100 Hari
Sultan Zainal Abidin (1576-1577 M)
Sultan Alauddin Mansyur Syah (1577-1585 M)
Sultan Ali Riayat Syah Indrapura (Raja Buyung, 1585-1588 M)
Sultan Riayat Syah (Zainal Abidin,1588-1604 M)
Sultan Ali Riayat Syah (1604-1607 M)
Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M)
Sultan Iskandar Tsani (Aluddin Mughayat Syah, 1636-1641 M)
Sultanah Tajul Alam Syafiatuddin Syah (1641-1676 M)
12. 1. Perekonomian
Aceh banyak memiliki komoditas yang diperdagangkan
diantaranya adalah Minyak tanah dari Deli, Belerang dari Pulau
Weh dan Gunung Seulawah, Kapur dari Singkil,Kapur Barus dan
Emas di pantai barat, Sutera di Banda Aceh.
13. Ad.1. Arsitektur
Peninggalan arsitektur pada masa kesultanan
yang saat ini bisa dilihat antara lain Benteng
Indrapatra, Mesjid Tua Indrapuri, Pinto Khop,
Gunongan Dan Mesjid Raya Baiturrahman.
14. Ad.2. Kesusasteraan
Salah satu karya kesusateraan yang paling terkenal
adalah Bustanus Salatin (taman para raja) karya Syaikh
Nuruddin Ar-Raniry disamping Taj al-salatin (1603), Sulalat
al-Salatin (1612), dan Hikayat Aceh (1606-1636).
Ad.3. Karya Agama
Para ulama Aceh banyak terlibat dalam karya di bidang
keagamaan yang dipakai luas di Asia Tengga. Syaikh Abdurrauf
menerbitkan terjemahan dari Tafsir Alqur'an Anwaarut Tanzil
wa Asrarut Takwil, karangan Abdullah bin Umar bin Muhammad
Syirazi Al Baidlawy ke dalam bahasa Jawi.
15. Salah satu meriam yang dimiliki Kesultanan Aceh. Pada
masa Sultan Selim II dari Turki Utsmani, dikirimkan beberapa
teknisi dan pembuat senjata ke Aceh.Selanjutnya Aceh
kemudian menyerap kemampuan ini dan mampu
memproduksi meriam sendiri dari kuningan.
16. Kemunduran Kerajaan Aceh Darussalam disebabkan oleh beberapa faktor
yaitu:
• Tidak ada raja yan mampu mengendalikan daerah yang telah dikuasai oleh
Kerajaan Aceh Darussalam.
• Daerah-daerah kekuasaan banyak yang melepaskan diri, karena tidak ada
yang memiliki kemampuan memerintah seperti Sultan Iskandar Muda.
• Mundurnya perdagangan di Selat Malaka karena selat tersebut sudah
dikuasai oleh Belanda.
• Adanya perebutan kekuasaan di antara pewaris tahta kesultanan, sehingga
tejadi perpecahan (pada masa Sultan Alauddin Jauhar Alamsyah (17951824).
• Menguatnya kekuasaan Belanda sehingga beberapa wilayah kekuasaan
Aceh lepas seperti : Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing dll pada
tahun 1840.