Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia melalui kebijakan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). RSBI diharapkan dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan serta memperkaya pendidikan dengan mengacu pada standar-standar internasional agar mampu bersaing secara global. Penjaminan mutu pendidikan di RSBI dilakukan melalui pemenuhan indikator kinerja kunci minimal dan tambahan yang meliputi
1. PERCEPATAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN
Analisis Kebijakan
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI)
SEKOLAH PASCA SARJANA / S3
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
@ 2009
2. LATAR BELAKANG
Pasal 50 ayat 3 Undang-undang No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah jawaban atas tuntutan itu, yang
menyebutkan “pemerintah dan/atau pemerintah
daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya
satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan
pendidikan bertaraf internasional”.
Kebijakan public di bidang pendidikan, SBI
merupakan respons dari kesadaran masyarakat
akan pentingnya sekolah berkualitas untuk
mempersiapkan generasi masa depan yang
berakhlak mulia, cerdas, mandiri, kreatif,
inovatif, dan demokratis.
3. DASAR PENYELENGGARAAN
Penyelenggaraan SBI, didasarkan pada :
Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan
harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta
didik seoptimal mungkin melalui fasilitasi yang
dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat,
pro-perubahan (kreatif, inovatif dan eksperimentatif),
menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat dan
kemampuan peserta didik.
Filsafat esensialisme, menekankan bahwa pendidikan harus
berfungsi dan relevan dengan kebutuhan individu, keluarga
maupun kebutuhan berbagai sektornya, baik local, nasional
maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi,
pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia
Indonesia yang mampu bersaing secara internasional.
5. PENGERTIAN
SBI merupakan sekolah yang sudah memenuhi seluruh
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan diperkaya
dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu
Negara anggota Organization for Economic Cooperation
and Development (OECD) dan atau Negara maju lainnya
yang memiliki keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan, sehingga memiliki daya saing di forum
internasional.
Esensi dari rumusan itu dijabarkan pada 3 karakter
utama yaitu (1) pemenuhan 8 standar menurut PP 19
tahun 2005 (2) Peningkatan keunggulan bertaraf
internasional melalui cara adaptasi dan adopsi. (3)
Peningkatan daya saing internasional yang bermakna
bahwa lulusan
6. SBI adalah sekolah yang telah
memenuhi dan melaksanakan SNP,
yaitu
Standar isi;
Standar kompetensi lulusan;
Standar proses;
Standar pendidikan dan tenaga kependidikan;
Standar sarana dan prasarana;
Standar pengelolaan;
Standar pembiayaan; dan
Standar penilaian pendidikan.
◦ SERTA penguatan,pengayaan,pengembangan,
perluasan,pendalaman kemampuan yang
diyakini diperlukan untuk bekal hidup dalam
pergaulan internasional.
7. SBI selain menguasai SNP,
juga perlu menguasai
kemampuan-kemampuan
kunci global, seperti bahasa
internasional, teknologi
informasi agar setara dengan
rekannya dari negara-negara
maju.
8. TUJUAN SBI
untuk meningkatkan
keprofesionalan satuan pendidikan
sebagai pusat
◦ pembudayaan ilmu pengetahuan,
◦ keterampilan,
◦ pengalaman,
◦ sikap dan nilai
berdasarkan SNP dan wawasan
Internasional.
9. MUTU PENDIDIKAN
Secara konseptual, peningkatan mutu
pendidikan harus merupakan upaya
yang memiliki dampak jangka panjang
dan dilaksanakan secara berkelanjutan
(sustainable quality improvement).
Hal ini akan dapat diwujudkan jika
mutu pendidikan diperoleh melalui
upaya lembaga pendidikan yang
bersangkutan dalam
menyelenggarakan program
pendidikan bermutu, dan terukur.
10. Mutu pendidikan adalah nilai
dan manfaat yang sesuai
dengan Standar Nasional
Pendidikan atau Standar
Bertaraf Internasional atas input,
proses, output, dan outcome
pendidikan yang dirasakan oleh
pemakai jasa pendidikan dan
pengguna hasil pendidikan.
11. out put dengan mengacu pada:
◦ Standar Kompetensi Lulusan
proses penyelenggaraan dengan
mengacu pada:
Standar proses,
Standar pengelolaan, dan
Standar penilaian
input untuk penyelenggaraan dengan
mengacu pada:
Standar isi;
Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
Standar sarana dan prasarana; dan
Standar pembiayaan.
12. Mutu selalu dihubungkan
dengan kemampuan untuk
menjawab tantangan dan
kepuasan para pemangku
kepentingan (stakeholder)
akan kinerja lembaga tersebut.
13. Peningkatan mutu pendidikan
diarahkan pada pencapaian
mutu pendidikan yang mengacu
pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP), dan lebih
lanjut ke Standar Bertaraf
Internasional.
14. PENJAMINAN
MUTU PENDIDIKAN
MENGAPA
Pengendalian mutu pendidikan.
Memberikan layanan pendidikan
bermutu.
Terwujudnya pendidikan bermutu.
Peningkatan mutu pendidikan secara
berkelanjutan.
Terwujudnya Transparansi dan
Akuntabilitas publik dalam
penyelenggaraan sistem pendidikan
nasional.
15. Penjaminan mutu
pendidikan adalah kegiatan
sistematik yang dilakukan
secara terpadu oleh:
◦ satuan pendidikan,
◦ penyelenggara pendidikan,
◦ pemerintah daerah, dan
◦ pemerintah
dalam pemetaan, pengendalian,
dan peningkatan mutu
pendidikan berdasarkan
SNP/SBI.
16. PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN yang dilakukan oleh
satuan pendidikan harus mendasarkan
pada :
1. Standar Isi;
2. Standar Kompetensi Lulusan;
3. Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
4. Standar Proses;
5. Standar Pengelolaan;
6. Standar Sarana dan Prasarana;
7. Standar Pembiayaan; dan
8. Standar Penilaian Pendidikan
17. PENJAMINAN MUTU SEKOLAH
BERTARAF INTERNASIONAL
Indikator Kinerja Kunci Minimal (IKKM) adalah suatu
standar kinerja sekolah yang meliputi unsur-unsur
pendidikan, yaitu, kurikulum, proses pembelajaran,
penilaian, pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana , pengelolaan dan pembiayaan pendidikan.
Indikator Kinerja Kunci Tambahan (IKKT). Kalau IKKM,
merupakan indikator kinerja pokok, maka IKKT
merupakan indikator kinerja ‘plus’-nya. Pengertian ‘plus’
di sini bukanlah semata-mata sebagai tambahan yang
asal-asalan, akan tetapi harus memenuhi karakteristik
keinternasionalannya juga. Diantara adalah dengan
proses adopsi dan adaptasi.
18. Penjaminan mutu
dilakukan secara :
bertahap,
sistematis, dan
terencana dalam satu program
yang memiliki:
target, dan
kerangka waktu yang jelas.
19. Penjaminan Mutu RSBI/SBI
◦ Keberhasilan memperoleh akreditasi yang
sangat baik.
◦ Akreditasi menentukan kelayakan program
pendidikan dan/atau satuan pendidikan itu
sendiri.
◦ Ditandai dengan pencapaian indikator kinerja
kunci minimal, yaitu memperoleh sertifikat
akreditasi predikat A dari BAN-SM.
◦ Predikat A diperoleh setiap periode
akreditasi ini menunjukan keunggulan
kinerja yang sangat baik dan sekaligus
merupakan pengakuan terhadap
Sekolah/Madrasah untuk menjamin mutu
pendidikan secara optimal.
20. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Keberhasilan melaksanakan kurikulum
secara tuntas, ditandai dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci minimal
Menerapkan KTSP
Menerapkan sistem SKS
Memenuhi Standar Isi,dan
Memenuhi SKL.
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan
Sistem administrasi akademik berbasis TIK
Muatan mata pelajaran setara atau lebioh tinggi dari
muatan yang sama pada sekolah unggul dari salah
satu negara anggota OECD dan/atau negara maju
lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu dalam
bidang pendidikan.
Menerapkan standar kelulusan sekolah/madrasah
yang lebih tinggi dari SNP.
21. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Keberhasilan melaksanakan
proses pembelajaran yang
efektif dan efisien, ditandai
dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja
kunci minimal, yaitu
memenuhi Standar Proses.
22. ◦ Pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan:
Proses pembelajaran pada semua mata pelajaran
menjadi teladan bagi sekolah/madrasah lainnya
dalam pengembangan akhlak mulia, budi pekerti
luhur, kepribadian unggul, kepemimpinan, jiwa
entrepreneural,jiwa patriot, dan jiwa inovator.
Diperkaya dengan model proses pembelajaran
sekolah unggul dari salah satu negara anggota
OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan.
23. Menerapkan pembelajaran berbasis
TIK pada semua mata pelajaran.
Pembelajaran mata pelajaran
kelompok sains, matematika, dan
intik kejuruan menggunakan bahasa
Inggris, sementara pembelajaran
mata pelajaran lainnya, kecuali mata
pelajaran bahasa asing, harus
menggunakan bahasa Indonesia.
24. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Keberhasilan menunjukkan kinerja
pendidikan yang optimal melalui
penilaian untuk mengendalikan mutu
pendidikan sebagai bentuk akuntabilitas
kinerja pendidikan, ditandai dengan:
◦ pencapaian indikator kinerja kunci
minimal,yaitu memenuhi Standar Penilaian.
◦ pencapaian indikator kinerja kunci tambahan,
yaitu memperkaya penilaian kinerja
pendidikan dengan model penilaian sekolah
unggul dari negara anggota OEFCD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang
pendidikan.
25. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Pendidik yang menunjukan kinerja yang
optimal sesuai dengan tugas
profesionalnya,ditandai dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Pendidik.
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan,yaitu:
Semua pendidik mampu menfasilitasi pembelajaran
berbasis TIK.
Pendidik kelompok mata pelajaran sains,
matematika, dan inti kejuruan mampu melakukan
pembelajaran berbahasa Inggris.
Minimal 20% guru berpendidikan S2/S3.
26. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Tenaga Kependidikan yang menunjukan
kinerja yang optimal sesuai dengan
tugas profesionalnya,ditandai dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Kepala
Sekolah/Madrasah.
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci
tambahan,yaitu:
Kepala sekolah/madrasah berpendidikan minimal S2
dan telah menempuh pelatihan kepala
sekolah/madrasah.
Kepala Sekolah/madrasah mampu berbahasa Inggris
secara aktif.
Kepala sekolah/madrasah bervisi internasional,
mampu membangun jejaring internasional, memiliki
kompetensi manajerial, serta jiwa kepemimpinan dan
entrepreneural yang kuat.
27. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Kewajiban sekolah/madrasah memiliki
dan memelihara sarana dan prasarana
pendidikan yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkesinambungan, ditandai
dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Sarana dan
Prasarana.
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan:
Setiap ruang dilengkapai dengan sarana
pembelajaran berbasis TIK;
Perpustakaan dilengkapi dengan sarana
digital yang memberikan akses ke sumber
pembelajaran berbasis TIK di seluruh dunia;
Dilengkapi dengan ruang multi media, ruang
unjuk seni budaya, fasilitas olah raga,
klinik,dan lain sebagainya.
28. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Pengelolaan yang menerapkan
manajemen berbasis sekolah/madrasah,
yang ditandai dengan:
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Pengelolaan.
◦ Pencapaian indikator kinerja kunci tambahan:
Meraih sertifikat ISO 900 versi 2000 atau sesudahnya
dan ISO 14000;
Merupakan sekolah/madrasah multi-kultural;
Menjalin hubungan “sister school” dengan sekolah
bertaraf internasional di luar negeri;
Bebas narkoba dan rokok;
Bebas kekerasan;
Menerapkan prinsi kesetaraan gender;
Meraih mendali tingkat internasional pada berbagai
kompetisi sains, matematika, teknologi, seni dan olah
raga.
29. MUTU pendidikan dijamin dengan:
Pembiayaan yang sekuarng-
kurangnya terdiri atas biaya
investasi, biaya operasional, dan
biaya personal, ditandai dengan:
◦ Pencapaian indikator kunci minimal,
yaitu memenuhi Standar Pembiayaan.
◦ Pencapaian indikator kunci tambahan,
yaitu menerapkan model pembiayaan
yang efisien untuk mencapai berbagai
target indikator kunci tambahan.
30. MODEL PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 SINDANG – INDRAMAYU
Pend. Agama
PLKJ B. Indonesia
PKn
Matematika
IPA
B. Inggris
MULOK
TIK
Penjaskes
Seni Budaya
IPS
SCHOOL CULTURE
SD
M
RENSTRA
STAKEHOLDER
FASILITAS
LINGKUNGAN
APEKTIF
IN
TR
AKU
R
IKU
LER
EKSTRAKURIKULER
KOGNITIF
PSIKO
M
O
TO
R
VISIONER
VISI
MISI
TUJUAN
31. V I S I
“TERWUJUDNYA INSAN YANG BERIMAN,
BERTAQWA, CERDAS, TERAMPIL,
BERAKHLAQUL KARIMAH, BERJATI DIRI
INDONESIA SERTA MAMPU BERKOMPETISI
SECARA GLOBAL”
32. M I S I
1. Meningkatkan akhlaq siswa yang berdasar pada keimanan
dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
2. Melaksanakan pengembangan kurikulum yang berwawasan
internasional:
3. Melaksanakan Pengembangan Tenaga Kependidikanyang
berwawasan internasional
4. Melaksanakan Pengembangan Proses pembelajaran
berbasiskan ICT.
5. Melaksanakan Rencana Induk Pengembangan Fasilitas
Pendidikan berbasiskan ICT
6. Melaksanakan Pengembangan Kelembagaan dan Manajemen
Sekolah menuju ISO 9001:2008.
7. Melaksanakan Pengembangan Penilaian bertaraf
Internasional
8. Melaksanakan Program Pengembangan / Implementasi
Pembelajaran dalam Bahasa Inggris.