SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 51
Descargar para leer sin conexión
1
Pengembangan Pangan Lokal
untuk Menunjang Kebutuhan
Masa depan di Indonesia
Mutiara Nugraheni
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
Disampaikan pada kegiatan Diskusi Kelompok Terarah
Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga & D4 Seni
Kuliner dan Pengelolaan Jasa Makanan, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Jakarta
POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
Kebutuhan dasar manusia. Pemenuhannya:
- Hak Asasi Manusia
- Tidak bisa digantikan dengan hal lain
- Tidak bisa ditunda
KOMPONEN DASAR PEMBENTUKAN SDM
Pangan Berkualitas
PEMBANGUNAN NASIONAL
BERJALAN LANCAR
Sumber daya manusia
berkualitas
Kita memerlukan 56% lebih banyak makanan dari yang ada saat ini
Saat ini, kita telah menggunakan 50% lahan untuk pertanian
POLA PANGAN HARAPAN
Kurang beraneka ragam – berdampak pada kondisi gizi dan kesehatan
Meningkatnya prevalensi stroke, kanker, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung,
gizi buruk, gizi kurang
Tanaman Introduksi dari
Zona Tropis
Tanaman Introduksi dari
Zon Ragam Pangan
I N D O N E S I A
Padi
Ub
Sorgum
entang
kong Sagu Jagung
agung
Sagu
Garut Singkong
Ganyong
Ubi Padi
11
FUTURE FOOD TREND
Komoditas Proses Marketing
RADICAL TRANSFORMATION
Komoditas “future foods” adalah komoditas
dengan karakteristikhigh nutrient, gluten-free,
high protein, less sugar, non-GMO, organic,
tasteful dan diversified
Knorr dan WWF menetapkan 50 jenis future food
yang didasarkan pada beberapa kriteria:
1. Nilai nutrisi
2. Dampak terhadap lingkungan
3. Rasa
4. Kemudahan untuk diakses
5. Kemudahan untuk diterima konsumen
6. Kemudahan untuk dibeli oleh konsumen
Algae adalah nutrient-rich dan memiliki peranan penting pada eksistensi bumi.
Algae mengandung asam lemak esensial dan sumber yang sangat bagus untuk
antioksidan. Algae kaya protein dan memiliki a meat-like umami flavour, yang
memiliki potensi sebagai pengganti daging.
ALGAE
Beans bahan makanan kaya serat, protein dan vitamin B. Beans dikonsumsi
dalam berbagai jenis masakan dan memiliki a mild flavour and meat-like texture
(kacang tolo merah, kacang kedelai, Bambara Groundnuts atau kacang bogor,
kacang tunggak, kacang hijau)
BEANS
CAC TI/KAKTUS sering digunakan sebagai tanaman hias, banyak spesies kaktus
dibudidayakan untuk konsumsi. Juga dikenal sebagai sukulen, kaktus menyimpan
air, yang memungkinkan mereka tumbuh di iklim kering dan mentolerir kekeringan.
Mereka juga mengandung sejumlah besar vitamin C dan E, karotenoid, serat dan
asam amino. Kaktus yang bisa dimakan telah lama menjadi bagian dari masakan
Meksiko dan lezat segmen batang muda, biasanya disebut nopales.
CAC TI
Diversifikasi sumber karbohidrat dari nasi putih, jagung, gandum dan lainnya
makanan pokok, untuk sereal dan biji-bijian akan memberikan lebih banyak nilai gizi
dan membantu memperbaiki tanah Kesehatan (millet)
CEREALS
Buah sayuran bisa dimakan dalam berbagai bentuk dan cenderung tinggi vitamin C
dan serat (pumpkin flower, okra, tomato,
FRUITS AND
VEGETABLES
Mengandung serat makanan, banyak vitamin dan mineral, rendah kalori, dan
memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sayuran hijau biasanya tumbuh cepat dan,
dimakan dimasak atau mentah, merupakan bagian dari berbagai hidangan di
seluruh dunia (beet merah, daun kelor, pak-choi, pumpkin leaves, bayam, kobis
merah, selada air)
LEAF AND GREENS
Ada lebih dari 2.000 varietas jamur yang dapat dimakan. Dibudidayakan selama berabad-
abad karena rasa dan nilai gizinya, jamur kaya akan vitamin B dan vitamin D serta protein
dan serat. Jamur juga bisa tumbuh di tempat yang banyak makanan lain tidak, termasuk
produk sampingan yang didaur ulang dari tanaman lain. Mushroom tidak dianggap
tanaman karena mereka tidak berfotosintesis; mereka diklasifikasikan sebagai jamur.
Memiliki tekstur dan rasa umami menjadikannya tambahan yang lezat
dan pengganti yang cocok untuk daging.
Mushroom
Kandungan protein kacang, vitamin E dan kandungan lemak yang baik, dipasangkan
dengan rasa dan tekstur yang diinginkan, menjadi makanan yang disukai (wijen)
Kacang-kacang
Sayuran akar
Sayuran akar mengandung berbagai macam vitamin dan mineral dan kuat, termasuk
tanaman musim dingin. Setelah dipanen, mereka bertahan hidup untuk waktu yang
relative lama dibandingkan dengan sayuran lainnya.
Kecambah berasal dari 5.000 tahun ketika dokter Cina menggunakan kecambah
sebagai obat karena kandungannya yang sangat tinggi kandungan gizi. Proses
perkecambahan berlipat ganda, dan dalam beberapa kasus tiga kali lipat, nilai gizi
tanaman. Biji dan kacang membutuhkan kondisi hangat dan lembab untuk bertunas,
oleh karena itu mereka membawa risiko pertumbuhan bakteri.
SPROUTS
Tinggi dalam karbohidrat, sebagai sumber energi. Dapat dimakan dengan berbagai
cara, termasuk direbus, dipanggang, atau sebagai puding manis. Pertumbuhan dan
mengkonsumsi jenis umbi-umbian yang kurang umum, membuat sistem pangan kita
lebih Tangguh dan memberikan lebih banyak nutrisi.
TUBERS
POTENSI BAHAN PANGAN
UNTUK FUTURE FOOD DI
INDONESIA
Makanan Pokok (77 jenis) Protein Nabati
Padi, sorghum, millet,
berbagai jenis ubi dsb
Kacang-kacangan, jamur
Sayur-sayuran (228 jenis) Protein Hewani
POTENSI
DI INDONESIA
POTENSI
DI INDONESIA
Beraneka sayuran daun dan
umbi
Berbagai macaam hewan
berkaki empat, unggas dan
ikan
Buah-buahan (389 jenis)
Beraneka macam buah-buahan
Rempah-rempah dan bumbu (110
jenis)
Berbagai macam rempah,
cabe, bawang dsb
PENGEMBANGAN GLUTEN-FREE FLOUR
High Protein
All purpose
Bean flour, arrowroot
starch, cornstarch or potato
starch, tapioca ,
Rice flour, Tapioca,
cornstarch /potato
starch
white/brown rice flour
GLUTEN-FREE
FLOUR
Self rising
High Fiber
White sorghum, white rice
flour, tapioca, xanthan gum or
guar gum, baking powder,
salt
Brown rice/sorghum,
millet, tapioca,
cornstarch/potato starch
Pengembangan produk gluten-free: semua bahan
baku ada di Indonesia
ALTERNATIVE PROTEINS FOR A MEAT FREE WORLD
Beberapa memprediksi 1/3 pasar protein protein alternatif
(insects, algae and bioengineering) tahun 2054.
Makroalga di perairan Indonesia yang telah teridentifikasi
sebanyak 782 spesies (Anggadiredja et al. 2009). Apabila dibagi
berdasarkan pigmennya, jenis-jenis tersebut terdiri dari 196 alga
hijau, 134 alga coklat dan 452 alga merah (Anggadiredja et al.
2009)
Insect: ulat jati, ulat sagu, belalang (sudah dikonsumsi di
masyarakat)
Plant-based meat, made from a variety of meat-free
ingredients, like soy, pea, wheat gluten, pulses or even jackfruit.
Cultivated meat, also known as cultured meat, is genuine
animal meat (including seafood and organ meats) that is
produced by cultivating animal cells directly
CULTIVATED
MEAT
MASALAH
PENGEMBANGAN
PANGAN LOKAL
(DIVERSIFIKASI)
Kontinuitas ketersediaan,
keterjangkauan,
kemudahan mendapatkan
Masih rendahnya kualitas
dan kuantitas konsumsi
pangan penduduk
1 5
Budaya dan kebiasaaan
makan masyarakat kurang
mendukung konsumsi pangan
beragam, bergizi, seimbang
dan aman
2 4
Pemanfaatan pangan lokal
belum optimal
3
Rendahnya preferensi masyarakat terhadap
pangan lokal yang tersedia, terkalahlan oleh
introduksi dari luar
Komposisi/
Kandungan
gizi tidak
standar
Penyajian dan
pengemasan
kurang
menarik
Waktu
Pengolahan
Lama
Persepsi
Negatif
Pangan lokal
Umur
simpan
pendek
Cara
pengolahan
kurang
Cita rasa
kurang
sesuai
higieneis
Kandungan
Serat tinggi
Indeks Glikemik
rendah
Kaya senyawa
fitokimia
(antioksidan tinggi)
Persepsi
Positif
Pangan lokal
Kaya Probiotik:
dadih, growol
dsb
Anti kanker,
Immunostimulator hipokolesterolemia,
anti-inflamasi
POTENSI UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
BERBASIS POTENSI LOKAL
Indonesia memiliki lebih dari 5300 produk yang dibuat dari pangan lokal
Herbal: Jahe, kunyit, temulawak, teh daun gambir, sirih, minyak
kelapa murni, kakao, secang, minyak eukaliptus dsb
Pangan Lokal: Beras merah, beras hitam,
sorghum, ubi jalar, garut, ganyong, hanjeli, tempe,
kacang hijau dsb
Pangan Lokal
Indonesia =
Pangan Produk hortikultura:bawang merah, bawang putih, jambu
biji, manggis, jeruk, cabai, tomat, paprika, strowbery, labu
kuning, daun kelor, brokoli, wortel dsb
Fungsional
Produk Hewani: susu Kefir, yoghurt, keju; madu dsb
BAGAIMANA PANGAN
LOKAL INDONESIA DAPAT
MEMENUHI TOP 10
FUTURE TRENDS 2030 ??
Generasi alpha ( ) Future of Shopping
Generation Alpha refers to consumers who are – or will
be – born between 2010 and 2025. These consumers
will be more educated, liberal, experimental and
informed than any generation witnessed in history
Consumers prioritize alleviating the time it
takes to shop for food and drink
Performance Products
Resource scarcity
Consumers will want products that “hard-wire” their
brains and eliminate negative sentiment: eliminated
tiredness, enhance focus, block anxiety, Help prompt
relaxation and switch off
Population growth continues to occur at a rapid rate
around the world, Population growth will impact on food
supplies, especially in third world countries, This issue
will be compounded by adverse weather conditions
TOP 10
FUTURE
TRENDS
2030
The Sugar Ban
Personalized Nutrition and Disease
Prevention
Macro factor, personal factors( life style, poor dietary
habits, weakened immune system, greater levels of in
-activity, poor sleeping habits
66% of global consumers currently strongly
disagree that artificial sugars are beneficial for
people’s heath (2019/2020), 60% agree natural
sweetener healthier,
At-Home Farming
Accountability
Protecting the environment, 48% of global consumers
believe that damage done to the environment is
irreversible . In 2019, 14% of global consumers
reduced /eliminated meat from their diet in the last 12
months
Farming will move in-doors as a result of
technological advancements
Customized Mood Food
Smart Packaging
3D printed food and drink will become more
common and affordable, Consumers will be able
to customize flavors based on their needs and
wants
Simplify nutritional information, Reduce the risk of
food waste , Provide health-based information
FMCG GURUS: A Decade of Opportunity – How
Could 2030 Look!
MAKANAN DAN DAMPAKNYA PADA KONDISI KESEHATAN MANUSIA
POTENSI PANGAN LOKAL – ERA GLOBAL
Sesuai dengan Program Pemerintah dalam Making Indonesia 4.0
KONDISI COVID-19 DAN
PASCA COVID-19
Inovasi Pengembangan Pangan Masa Depan
berbasis Potensi Lokal
INOVASI
PROSES
PENGOLAHAN
BAHAN BAKU PENGEMASAN
GABUNGAN
Apa yang harus dipertimbangkan dalam mendukung
kebutuhan produk dan pengembangannya
(yang sudah ada atau benar-benar baru?)
Pengembangan Produk (yang ada atau baru)
perlu sentuhan Inovasi
MUTU: sesuai
karakteristiknya
GIZI: sama atau
meningkat
Pangan
Berbasis
Potensi
Lokal
berdaya
saing
BAHAN
PANGAN
LOKAL
SENTUHAN
TEKNOLOGI
PANGAN PREFERENSI
KONSUMEN
: diterima
KEAMANAN:
tidak kandungan
zat berbahaya
MODIFIKASI
PROSES
PENGOLAHAN
BAHAN BAKU PENGEMASAN
GABUNGAN
Proses melibatkan inovasi, baik dari sisi teknologi
maupun rekayasa sosial. Menggunakan lahan sempit
di perkotaan, lahan tidur di pedesaan, meminimalkan
kerusakan, memiliki masa panen pendek, memiliki
sifat fungsional untuk Kesehatan.
PROSES
Mempengaruhi
system dalam
tubuh (profil
glukosa, lipida,
SCFA, Insulin,
penanda immunity
system dan
v SUMBER
KARBOHIDRAT
v SAYURAN
v BUAH-BUAHAN
v KACANG-KACANGAN
v DAGING, IKAN dsb
q Proses pengolahan beberapa
tahap – RS
q Perkecambahan –
antioksidan, protein larut
q Fermentasi : BAL (probiotik)
oxidative stress)
Perlu inovasi:
peningkatan sifat
fungsionalnya
Food Type
Fortified
Definition Examples
Fruit juices fortified with Vitamin
C, yogurt fortified with Vitamin D,
coffee fortified with mushrooms.
Food or beverages that have added
vitamins, minerals, or amino acids.
Food or beverages with added
nutrients that may have been lost
during processing.
Wheat flour enriched with folic
acid or iron, pasta enriched with
with Vitamin B.
Enriched
Altered
Food or beverages from which a
component has been removed,
reduced or replaced with another
substance with more beneficial
effects.
Low fat milk, plant-based meat
alternatives.
Food or beverages naturally
containing increased numbers of
nutrients or components.
Whole foods like nuts, seeds,
garlic, and tomatoes.
Non-altered
Food or beverages which one of
the components has been naturally Eggs with increased omega-3
enhanced through special growing content achieved by altering
conditions, new feed composition, chicken feed, GMO crops such as
Enhanced
genetic manipulation, or
otherwise.
pest-resistant corn.
MARKETING
Langsung Ke Konsumen
Pemanfaatan
asisten AI
Transparansi dan Menyediakan semua
kebutuhan
keberlangsungan
Lingkungan Hidup
PASAR
MASA DEPAN
KONSUMEN
MASA Transaksi 24 jam
Makanan sehat
DEPAN Pengurangan Food
Waste (umur simpan,
dan diolah Kembali)
Pemahaman terhadap
makanan: asal dan
dampak
Peningkatan permintaan
bahan organik
Inovasi berkelanjutan
PENGEMBANGAN
PRODUK
Melaksanakan setiap proses
Perbaikan proses dan
penanganan dari farm to
fork (seleksi bahan-
proses pengolahan-
pengemasan-
farm to fork dengan detail
dan baik (seleksi bahan
baku-proses pengolahan-
pengemasan - pemasaran)
pemasaran) Memperhatikan trend
preferensi konsumen
dan persyaratan pasar
global
PANGAN
LOKAL
YANG
SUDAH ADA
Menjaga kontinuitas
ketersediaan
PANGAN
LOKAL
BARU
Kemudahan untuk
disajikan
Menjaga kontinuitas
ketersediaan, kemudahan
disajikan
Melengkapi keunggulan
produk: komposisi gizi,
sensoris, pengujian invivo/ pra
-klinis, keamanan produk
Melengkapi keunggulan
produk: komposisi gizi,
sensoris, pengujian in
vivo/pra klinis
Belum Dikenal
Masyarakat
Sudah Dikenal Masyarakat
Trend pengembangan Snack
• Fewer calories • Taste first, Think second
• Proactive living
• Safe and secure
RISET DALAM RANTAI PANGAN
Raw materials
selection and
improvement
Choice of
appropriate
technology
Identification of
physiological
targets
Formulation
and design
Consumer
behaviour
Pemanfaatan Potensi lokal, Kerjasama industry-pemerintah-Lembaga riset/PT, pemahaman perilaku
konsumen, akses informasi dan teknologi, support dana riset
TAHAPAN PENELITIAN PANGAN LOKAL – (Jika) PANGAN
FUNGSIONAL
2
4
Formulasi dan
Optimasi proses:
Pengujian fisik,
Uji Pra-Klinis dan
Umur simpan
kimiawi dan sensoris
1 3 5
Pangan Lokal yang
ada : Identifikasi
potensi komponen
fungsional bahan
Pengujian In Vivo:
Hewan Coba
Kerjasama dan
Komersialisasi
Bagaimana Kondisi Pangan Lokal Indonesia di
pasar global?
Banyak produk mampu bersaing di era global: produk-produk
Pertanian, Perkebunan, Perikanan
Namun ada juga yang ditolak – dan masuk red list
- Porang
- Ubi jalar
- Ubi cilembu
- Jamur kancing
- Teh
- Rimpang (jahe,
kunyit)
- Mie instan
- Pala
- Beras hitam,
beras merah
- Tepung tapioka,
tepung sagu
Olahan Makanan:
- Olahan ikan dan
udang
- Wafer
- Keripik ubi jalar
NOTIFIKASI EKSPOR INDONESIA
TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK
Alasan umum Penolakan Ekspor oleh USA (2014-2020) dari Indonesia
Keterangan 2014 Juni 2020 Total
1,168
615
198
148
75
Skore
40,1%
21,1%
6,8%
5,1%
2,6%
1,9%
1,8%
1,5%
0,5%
18,7%
100%
Contain of Not Recommended Ingredient 8 68
30
16
14
Filthy, Putrid or decomposed substance
Salmonella
89
28
Lack of information
Pesticide chemical residue
Un-proved new drug
Misbranding
16
1 1
4
9
56
12
4
53
Adulteration 40
Color additive 11
56
255
16
Lainnya 40 546
2,915
Total 182
APA YANG BISA
DILAKUKAN?
Perbaikan dari Farm to Fork:
Mulai dari Budidaya –
Pengolahan makanan –
Distribusi -- Konsumen
Kerjasama :
Petani – Produsen – Retail --
Konsumen
Peningkatan daya saing:
Pemenuhan standar
wajib produk makanan
– baik untuk kebutuhan
dalam negeri maupun
ekspor
Perlu sinergisitas semua pihak agar pangan
berbasis lokal dapat menjadi asset bangsa,
penyokong Kesehatan penduduk dan menjadi
tulang punggung ekonomi Bangsa Indonesia
TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

Similar a FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf

P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangEka Febriana
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxSyndiFatmawati1
 
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxPJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxIkramHamid2
 
Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Maulida Mardianaa
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 saBP4K
 
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Phaphy Wahyudhi
 
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...NurlatifatusZahroh
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Phaphy Wahyudhi
 
peran gizi.pdf
peran gizi.pdfperan gizi.pdf
peran gizi.pdfEndahAyata
 
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratMengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratWahid Ardani
 
MAKALAH PUSAT MAKANAN
MAKALAH PUSAT MAKANANMAKALAH PUSAT MAKANAN
MAKALAH PUSAT MAKANANroni09071995
 

Similar a FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf (20)

P2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten TangerangP2KP Kabupaten Tangerang
P2KP Kabupaten Tangerang
 
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docxLAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
LAPORAN_PRAKTIKUM_PENGETAHUAN_BAHAN_PANG.docx
 
Contoh proposal-pkm
Contoh proposal-pkmContoh proposal-pkm
Contoh proposal-pkm
 
Pedoman menu bergizi
Pedoman menu bergiziPedoman menu bergizi
Pedoman menu bergizi
 
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptxPJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
PJOK GIZI DAN MAKANAN.pptx
 
Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2Ketersediaan pangan kelompok 2
Ketersediaan pangan kelompok 2
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 saDiversifikasi pangan  pendorong konsumsi b2 sa
Diversifikasi pangan pendorong konsumsi b2 sa
 
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN ROTI TAPE-9D)
 
Makalah gizi masyarakat
Makalah gizi masyarakatMakalah gizi masyarakat
Makalah gizi masyarakat
 
EKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGASEKONOMI TUGAS
EKONOMI TUGAS
 
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
Potensi Ubi Jalar Sebagai Pangan Sehat Berbasis Umbian Lokal, Penepungan dan ...
 
GIZI REMAJA.pptx
GIZI REMAJA.pptxGIZI REMAJA.pptx
GIZI REMAJA.pptx
 
Bab i iv
Bab i ivBab i iv
Bab i iv
 
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
Bab I-IV (PEMBUATAN TEMPE KACANG OTOK-9D)
 
peran gizi.pdf
peran gizi.pdfperan gizi.pdf
peran gizi.pdf
 
Food security
Food securityFood security
Food security
 
Pedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan TernakPedoman Pakan Ternak
Pedoman Pakan Ternak
 
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan seratMengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
Mengenal serat pangan, apa bedanya dengan serat
 
MAKALAH PUSAT MAKANAN
MAKALAH PUSAT MAKANANMAKALAH PUSAT MAKANAN
MAKALAH PUSAT MAKANAN
 

FGD UNJ Mutiara Nugraheni.pdf

  • 1. 1 Pengembangan Pangan Lokal untuk Menunjang Kebutuhan Masa depan di Indonesia Mutiara Nugraheni Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Disampaikan pada kegiatan Diskusi Kelompok Terarah Program Studi S1 Pendidikan Tata Boga & D4 Seni Kuliner dan Pengelolaan Jasa Makanan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta
  • 2. POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Kebutuhan dasar manusia. Pemenuhannya: - Hak Asasi Manusia - Tidak bisa digantikan dengan hal lain - Tidak bisa ditunda KOMPONEN DASAR PEMBENTUKAN SDM Pangan Berkualitas PEMBANGUNAN NASIONAL BERJALAN LANCAR Sumber daya manusia berkualitas
  • 3. Kita memerlukan 56% lebih banyak makanan dari yang ada saat ini Saat ini, kita telah menggunakan 50% lahan untuk pertanian
  • 4.
  • 5.
  • 7.
  • 8.
  • 9. Kurang beraneka ragam – berdampak pada kondisi gizi dan kesehatan Meningkatnya prevalensi stroke, kanker, diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, gizi buruk, gizi kurang
  • 10.
  • 11. Tanaman Introduksi dari Zona Tropis Tanaman Introduksi dari Zon Ragam Pangan I N D O N E S I A Padi Ub Sorgum entang kong Sagu Jagung agung Sagu Garut Singkong Ganyong Ubi Padi 11
  • 12.
  • 13. FUTURE FOOD TREND Komoditas Proses Marketing
  • 15. Komoditas “future foods” adalah komoditas dengan karakteristikhigh nutrient, gluten-free, high protein, less sugar, non-GMO, organic, tasteful dan diversified Knorr dan WWF menetapkan 50 jenis future food yang didasarkan pada beberapa kriteria: 1. Nilai nutrisi 2. Dampak terhadap lingkungan 3. Rasa 4. Kemudahan untuk diakses 5. Kemudahan untuk diterima konsumen 6. Kemudahan untuk dibeli oleh konsumen
  • 16. Algae adalah nutrient-rich dan memiliki peranan penting pada eksistensi bumi. Algae mengandung asam lemak esensial dan sumber yang sangat bagus untuk antioksidan. Algae kaya protein dan memiliki a meat-like umami flavour, yang memiliki potensi sebagai pengganti daging. ALGAE Beans bahan makanan kaya serat, protein dan vitamin B. Beans dikonsumsi dalam berbagai jenis masakan dan memiliki a mild flavour and meat-like texture (kacang tolo merah, kacang kedelai, Bambara Groundnuts atau kacang bogor, kacang tunggak, kacang hijau) BEANS CAC TI/KAKTUS sering digunakan sebagai tanaman hias, banyak spesies kaktus dibudidayakan untuk konsumsi. Juga dikenal sebagai sukulen, kaktus menyimpan air, yang memungkinkan mereka tumbuh di iklim kering dan mentolerir kekeringan. Mereka juga mengandung sejumlah besar vitamin C dan E, karotenoid, serat dan asam amino. Kaktus yang bisa dimakan telah lama menjadi bagian dari masakan Meksiko dan lezat segmen batang muda, biasanya disebut nopales. CAC TI
  • 17. Diversifikasi sumber karbohidrat dari nasi putih, jagung, gandum dan lainnya makanan pokok, untuk sereal dan biji-bijian akan memberikan lebih banyak nilai gizi dan membantu memperbaiki tanah Kesehatan (millet) CEREALS Buah sayuran bisa dimakan dalam berbagai bentuk dan cenderung tinggi vitamin C dan serat (pumpkin flower, okra, tomato, FRUITS AND VEGETABLES Mengandung serat makanan, banyak vitamin dan mineral, rendah kalori, dan memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sayuran hijau biasanya tumbuh cepat dan, dimakan dimasak atau mentah, merupakan bagian dari berbagai hidangan di seluruh dunia (beet merah, daun kelor, pak-choi, pumpkin leaves, bayam, kobis merah, selada air) LEAF AND GREENS
  • 18. Ada lebih dari 2.000 varietas jamur yang dapat dimakan. Dibudidayakan selama berabad- abad karena rasa dan nilai gizinya, jamur kaya akan vitamin B dan vitamin D serta protein dan serat. Jamur juga bisa tumbuh di tempat yang banyak makanan lain tidak, termasuk produk sampingan yang didaur ulang dari tanaman lain. Mushroom tidak dianggap tanaman karena mereka tidak berfotosintesis; mereka diklasifikasikan sebagai jamur. Memiliki tekstur dan rasa umami menjadikannya tambahan yang lezat dan pengganti yang cocok untuk daging. Mushroom Kandungan protein kacang, vitamin E dan kandungan lemak yang baik, dipasangkan dengan rasa dan tekstur yang diinginkan, menjadi makanan yang disukai (wijen) Kacang-kacang Sayuran akar Sayuran akar mengandung berbagai macam vitamin dan mineral dan kuat, termasuk tanaman musim dingin. Setelah dipanen, mereka bertahan hidup untuk waktu yang relative lama dibandingkan dengan sayuran lainnya.
  • 19. Kecambah berasal dari 5.000 tahun ketika dokter Cina menggunakan kecambah sebagai obat karena kandungannya yang sangat tinggi kandungan gizi. Proses perkecambahan berlipat ganda, dan dalam beberapa kasus tiga kali lipat, nilai gizi tanaman. Biji dan kacang membutuhkan kondisi hangat dan lembab untuk bertunas, oleh karena itu mereka membawa risiko pertumbuhan bakteri. SPROUTS Tinggi dalam karbohidrat, sebagai sumber energi. Dapat dimakan dengan berbagai cara, termasuk direbus, dipanggang, atau sebagai puding manis. Pertumbuhan dan mengkonsumsi jenis umbi-umbian yang kurang umum, membuat sistem pangan kita lebih Tangguh dan memberikan lebih banyak nutrisi. TUBERS
  • 20. POTENSI BAHAN PANGAN UNTUK FUTURE FOOD DI INDONESIA Makanan Pokok (77 jenis) Protein Nabati Padi, sorghum, millet, berbagai jenis ubi dsb Kacang-kacangan, jamur Sayur-sayuran (228 jenis) Protein Hewani POTENSI DI INDONESIA POTENSI DI INDONESIA Beraneka sayuran daun dan umbi Berbagai macaam hewan berkaki empat, unggas dan ikan Buah-buahan (389 jenis) Beraneka macam buah-buahan Rempah-rempah dan bumbu (110 jenis) Berbagai macam rempah, cabe, bawang dsb
  • 21. PENGEMBANGAN GLUTEN-FREE FLOUR High Protein All purpose Bean flour, arrowroot starch, cornstarch or potato starch, tapioca , Rice flour, Tapioca, cornstarch /potato starch white/brown rice flour GLUTEN-FREE FLOUR Self rising High Fiber White sorghum, white rice flour, tapioca, xanthan gum or guar gum, baking powder, salt Brown rice/sorghum, millet, tapioca, cornstarch/potato starch Pengembangan produk gluten-free: semua bahan baku ada di Indonesia
  • 22. ALTERNATIVE PROTEINS FOR A MEAT FREE WORLD Beberapa memprediksi 1/3 pasar protein protein alternatif (insects, algae and bioengineering) tahun 2054. Makroalga di perairan Indonesia yang telah teridentifikasi sebanyak 782 spesies (Anggadiredja et al. 2009). Apabila dibagi berdasarkan pigmennya, jenis-jenis tersebut terdiri dari 196 alga hijau, 134 alga coklat dan 452 alga merah (Anggadiredja et al. 2009) Insect: ulat jati, ulat sagu, belalang (sudah dikonsumsi di masyarakat) Plant-based meat, made from a variety of meat-free ingredients, like soy, pea, wheat gluten, pulses or even jackfruit. Cultivated meat, also known as cultured meat, is genuine animal meat (including seafood and organ meats) that is produced by cultivating animal cells directly
  • 24. MASALAH PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL (DIVERSIFIKASI) Kontinuitas ketersediaan, keterjangkauan, kemudahan mendapatkan Masih rendahnya kualitas dan kuantitas konsumsi pangan penduduk 1 5 Budaya dan kebiasaaan makan masyarakat kurang mendukung konsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman 2 4 Pemanfaatan pangan lokal belum optimal 3 Rendahnya preferensi masyarakat terhadap pangan lokal yang tersedia, terkalahlan oleh introduksi dari luar
  • 25. Komposisi/ Kandungan gizi tidak standar Penyajian dan pengemasan kurang menarik Waktu Pengolahan Lama Persepsi Negatif Pangan lokal Umur simpan pendek Cara pengolahan kurang Cita rasa kurang sesuai higieneis
  • 26. Kandungan Serat tinggi Indeks Glikemik rendah Kaya senyawa fitokimia (antioksidan tinggi) Persepsi Positif Pangan lokal Kaya Probiotik: dadih, growol dsb Anti kanker, Immunostimulator hipokolesterolemia, anti-inflamasi POTENSI UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL BERBASIS POTENSI LOKAL
  • 27. Indonesia memiliki lebih dari 5300 produk yang dibuat dari pangan lokal Herbal: Jahe, kunyit, temulawak, teh daun gambir, sirih, minyak kelapa murni, kakao, secang, minyak eukaliptus dsb Pangan Lokal: Beras merah, beras hitam, sorghum, ubi jalar, garut, ganyong, hanjeli, tempe, kacang hijau dsb Pangan Lokal Indonesia = Pangan Produk hortikultura:bawang merah, bawang putih, jambu biji, manggis, jeruk, cabai, tomat, paprika, strowbery, labu kuning, daun kelor, brokoli, wortel dsb Fungsional Produk Hewani: susu Kefir, yoghurt, keju; madu dsb
  • 28. BAGAIMANA PANGAN LOKAL INDONESIA DAPAT MEMENUHI TOP 10 FUTURE TRENDS 2030 ??
  • 29. Generasi alpha ( ) Future of Shopping Generation Alpha refers to consumers who are – or will be – born between 2010 and 2025. These consumers will be more educated, liberal, experimental and informed than any generation witnessed in history Consumers prioritize alleviating the time it takes to shop for food and drink Performance Products Resource scarcity Consumers will want products that “hard-wire” their brains and eliminate negative sentiment: eliminated tiredness, enhance focus, block anxiety, Help prompt relaxation and switch off Population growth continues to occur at a rapid rate around the world, Population growth will impact on food supplies, especially in third world countries, This issue will be compounded by adverse weather conditions TOP 10 FUTURE TRENDS 2030 The Sugar Ban Personalized Nutrition and Disease Prevention Macro factor, personal factors( life style, poor dietary habits, weakened immune system, greater levels of in -activity, poor sleeping habits 66% of global consumers currently strongly disagree that artificial sugars are beneficial for people’s heath (2019/2020), 60% agree natural sweetener healthier, At-Home Farming Accountability Protecting the environment, 48% of global consumers believe that damage done to the environment is irreversible . In 2019, 14% of global consumers reduced /eliminated meat from their diet in the last 12 months Farming will move in-doors as a result of technological advancements Customized Mood Food Smart Packaging 3D printed food and drink will become more common and affordable, Consumers will be able to customize flavors based on their needs and wants Simplify nutritional information, Reduce the risk of food waste , Provide health-based information FMCG GURUS: A Decade of Opportunity – How Could 2030 Look!
  • 30. MAKANAN DAN DAMPAKNYA PADA KONDISI KESEHATAN MANUSIA
  • 31. POTENSI PANGAN LOKAL – ERA GLOBAL Sesuai dengan Program Pemerintah dalam Making Indonesia 4.0
  • 32.
  • 34. Inovasi Pengembangan Pangan Masa Depan berbasis Potensi Lokal INOVASI PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU PENGEMASAN GABUNGAN
  • 35. Apa yang harus dipertimbangkan dalam mendukung kebutuhan produk dan pengembangannya (yang sudah ada atau benar-benar baru?)
  • 36. Pengembangan Produk (yang ada atau baru) perlu sentuhan Inovasi MUTU: sesuai karakteristiknya GIZI: sama atau meningkat Pangan Berbasis Potensi Lokal berdaya saing BAHAN PANGAN LOKAL SENTUHAN TEKNOLOGI PANGAN PREFERENSI KONSUMEN : diterima KEAMANAN: tidak kandungan zat berbahaya MODIFIKASI PROSES PENGOLAHAN BAHAN BAKU PENGEMASAN GABUNGAN
  • 37. Proses melibatkan inovasi, baik dari sisi teknologi maupun rekayasa sosial. Menggunakan lahan sempit di perkotaan, lahan tidur di pedesaan, meminimalkan kerusakan, memiliki masa panen pendek, memiliki sifat fungsional untuk Kesehatan. PROSES Mempengaruhi system dalam tubuh (profil glukosa, lipida, SCFA, Insulin, penanda immunity system dan v SUMBER KARBOHIDRAT v SAYURAN v BUAH-BUAHAN v KACANG-KACANGAN v DAGING, IKAN dsb q Proses pengolahan beberapa tahap – RS q Perkecambahan – antioksidan, protein larut q Fermentasi : BAL (probiotik) oxidative stress) Perlu inovasi: peningkatan sifat fungsionalnya
  • 38. Food Type Fortified Definition Examples Fruit juices fortified with Vitamin C, yogurt fortified with Vitamin D, coffee fortified with mushrooms. Food or beverages that have added vitamins, minerals, or amino acids. Food or beverages with added nutrients that may have been lost during processing. Wheat flour enriched with folic acid or iron, pasta enriched with with Vitamin B. Enriched Altered Food or beverages from which a component has been removed, reduced or replaced with another substance with more beneficial effects. Low fat milk, plant-based meat alternatives. Food or beverages naturally containing increased numbers of nutrients or components. Whole foods like nuts, seeds, garlic, and tomatoes. Non-altered Food or beverages which one of the components has been naturally Eggs with increased omega-3 enhanced through special growing content achieved by altering conditions, new feed composition, chicken feed, GMO crops such as Enhanced genetic manipulation, or otherwise. pest-resistant corn.
  • 39. MARKETING Langsung Ke Konsumen Pemanfaatan asisten AI Transparansi dan Menyediakan semua kebutuhan keberlangsungan Lingkungan Hidup PASAR MASA DEPAN KONSUMEN MASA Transaksi 24 jam Makanan sehat DEPAN Pengurangan Food Waste (umur simpan, dan diolah Kembali) Pemahaman terhadap makanan: asal dan dampak Peningkatan permintaan bahan organik Inovasi berkelanjutan
  • 40. PENGEMBANGAN PRODUK Melaksanakan setiap proses Perbaikan proses dan penanganan dari farm to fork (seleksi bahan- proses pengolahan- pengemasan- farm to fork dengan detail dan baik (seleksi bahan baku-proses pengolahan- pengemasan - pemasaran) pemasaran) Memperhatikan trend preferensi konsumen dan persyaratan pasar global PANGAN LOKAL YANG SUDAH ADA Menjaga kontinuitas ketersediaan PANGAN LOKAL BARU Kemudahan untuk disajikan Menjaga kontinuitas ketersediaan, kemudahan disajikan Melengkapi keunggulan produk: komposisi gizi, sensoris, pengujian invivo/ pra -klinis, keamanan produk Melengkapi keunggulan produk: komposisi gizi, sensoris, pengujian in vivo/pra klinis Belum Dikenal Masyarakat Sudah Dikenal Masyarakat
  • 41. Trend pengembangan Snack • Fewer calories • Taste first, Think second • Proactive living • Safe and secure
  • 42. RISET DALAM RANTAI PANGAN Raw materials selection and improvement Choice of appropriate technology Identification of physiological targets Formulation and design Consumer behaviour Pemanfaatan Potensi lokal, Kerjasama industry-pemerintah-Lembaga riset/PT, pemahaman perilaku konsumen, akses informasi dan teknologi, support dana riset
  • 43. TAHAPAN PENELITIAN PANGAN LOKAL – (Jika) PANGAN FUNGSIONAL 2 4 Formulasi dan Optimasi proses: Pengujian fisik, Uji Pra-Klinis dan Umur simpan kimiawi dan sensoris 1 3 5 Pangan Lokal yang ada : Identifikasi potensi komponen fungsional bahan Pengujian In Vivo: Hewan Coba Kerjasama dan Komersialisasi
  • 44. Bagaimana Kondisi Pangan Lokal Indonesia di pasar global? Banyak produk mampu bersaing di era global: produk-produk Pertanian, Perkebunan, Perikanan Namun ada juga yang ditolak – dan masuk red list
  • 45. - Porang - Ubi jalar - Ubi cilembu - Jamur kancing - Teh - Rimpang (jahe, kunyit) - Mie instan - Pala - Beras hitam, beras merah - Tepung tapioka, tepung sagu Olahan Makanan: - Olahan ikan dan udang - Wafer - Keripik ubi jalar
  • 47. TANTANGAN MENINGKATKAN DAYA SAING PRODUK Alasan umum Penolakan Ekspor oleh USA (2014-2020) dari Indonesia Keterangan 2014 Juni 2020 Total 1,168 615 198 148 75 Skore 40,1% 21,1% 6,8% 5,1% 2,6% 1,9% 1,8% 1,5% 0,5% 18,7% 100% Contain of Not Recommended Ingredient 8 68 30 16 14 Filthy, Putrid or decomposed substance Salmonella 89 28 Lack of information Pesticide chemical residue Un-proved new drug Misbranding 16 1 1 4 9 56 12 4 53 Adulteration 40 Color additive 11 56 255 16 Lainnya 40 546 2,915 Total 182
  • 48. APA YANG BISA DILAKUKAN? Perbaikan dari Farm to Fork: Mulai dari Budidaya – Pengolahan makanan – Distribusi -- Konsumen Kerjasama : Petani – Produsen – Retail -- Konsumen
  • 49. Peningkatan daya saing: Pemenuhan standar wajib produk makanan – baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor
  • 50. Perlu sinergisitas semua pihak agar pangan berbasis lokal dapat menjadi asset bangsa, penyokong Kesehatan penduduk dan menjadi tulang punggung ekonomi Bangsa Indonesia