SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 50
SMAN 1 Tanjungpinang
Kepulauan Riau
Energy Flow and Life Cycles in
           Ecosystem




Aliran Energi dan Siklus Kehidupan
         dalam Ekosistem
Energy Flow
         Foundation species (also known as producers) harvest an energy
source such as sunlight and turn it into biomass. This biomass is
consumed by other organisms (primary consumers), which are in turn
consumed by others. Each level in this chain of consumption is termed as
Trophic Level. Because only a fraction of the energy used by a trophic
level is converted to biomass, less energy is available at higher trophic
levels.

Aliran Energi
        Spesies dasar (disebut juga produsen) mengambil sumber energi,
seperti sinar matahari dan mengubahnya menjadi biomassa. Biomassa
tersebut dikonsumsi oleh organisme lain (konsumen primer), yang
dikonsumsi kembali oleh orang lain. Setiap tingkatan dalam rantai
konsumsi tersebut dinamakan Tingkat Trofik. Karena hanya sebagian
energi digunakan untuk diubah menjadi biomassa oleh setiap tingkat
trofik, maka tersisa sedikit energi untuk tingkat trofik yang lebih tinggi .
The energy usage passes one way through several processes,
from producer to consumer I, consumer I I , consumer I I I, and to
the next ecosystem component in a sequence, and ends in decomposition
process. However, a part of the energy is lost as heat, and this
phenomenon agress with The Thermodynamic Law. In the process of
respiration, the energy lost cannot be transferred to other organisms.
If those energy are in waste metabolism (faces and urine), then it will
transferred to decomposers and detritivores.

       Pemakaian energi berlangsung melalui serangkaian proses satu
arah, dari produsen ke konsumen I, konsumen I I, komponen I I I, dan
komponen ekosistem selanjutnya, kemudian diakhiri proses penguraian.
Kenyataannya, sebagian energy hilang sebagai panas dan fenomena
tersebut sesuai Hukum Termodinamika. Dalam respirasi, energi yang
hilang tidak berpindah ke organisme lain. Akan tetapi, jika energy
terdapat dalam limbah metabolism (fases dan urine), energi tersebut
berpindah ke decomposer dan detritivor.
Units of organisms

    The units of organisms based on the hierarchy of
    organisms from the simplest to the most complex
    are :

Satuan Makhluk Hidup

    Satuan makhluk hidup berdasarkan tingkatan
    organisasi makhluk hidup dari yang paling
    sederhana ke yang paling kompleks adalah :

•   Individual / Individu
•   Population / Populasi
•   Community / Komunitas
•   Ecosystem / Ekosistem
•   Biosphere / Biosfer
Individual /
  Individu



           Population /
            Populasi



                      Community /
                       Komunitas



                               Ecosystem /
                                Ekosistem



                                             Biosphere /
                                               Biosfer
Biosphere
      The Biosphere comprises the earth’s land, its
ocean, and the part of atmosphere where condition
support life.




Biosfer
      Biosfer termasuk lahan di bumi, lautan yang
terdapat didalamnya, dan bagian dari atmosfer yang
memungkinkan terjadinya kehidupan.
WHAT IS ECOSYSTEM ?
Ecosystem is the surrounding where organisms make two
directional relationship or interaction. The branch of science
that studies the two directional relationship and dependency
among living organisms on their environment is called
ecology.

Ekosistem merupakan lingkungan makhluk hidup yang
mengadakan hubungan timbal balik atau interaksi. Ilmu
tentang hubungan timbal-balik dan saling ketergantungan
antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
Climatic conditions vary widely within the
Biosphere, as do factors like soil type and water
availability. This creates many different types of area
called ecosystems. Ecosystem has their own type of
plants and animal. Some different ecosystems such as
marsh land, alpine, coast line, lake and marine.

      Kondisi cuaca mengalami perubahan yang luas
termasuk Biosfer, juga terdapat faktor seperti tipe
tanah dan ketersediaan air. Ini menyebabkan terdapat
bermacam-macam tipe area yang disebut ekosistem.
Ekosistem mempunyai tipe tersendiri dalam tumbuhan
dan binatang. Beberapa ekosistem lainnya seperti tanah
lembap, tanah pegunungan Alpen, batas pantai, sungai
dan marine.
Ecosystems are made up of two parts :
   • Abiotic factors – The non-living physical parts.
     These include : Light, temperature, water, pH, soil type,
     nutrients.
   • Biotic factors – All the living things in a ecosystems.
Ekosistem terbentuk dari 2 bagian :
   • Faktor Abiotik – Semua makhluk-makhluk mati.
     Ini termasuk : cahaya, suhu, air, pH, tipe tanah, nutrisi.
   • Faktor Biotik – Semua makhluk-makhluk yang hidup didalam
     ekosistem.

      The abiotic and biotic parts of an ecosystem interact. Plants
species are obviously influenced by soil, light, and temperature. Animal
species are dependent on plants type. There is a constant recycling of
nutrients between abiotic and biotic parts (Ex. Carbon and Nitrogen
cycles).
      Bagian abiotik dan biotik dalam ekosistem akan melakukan
interaksi. Spesies tanaman secara langsung dipengaruhi oleh tanah,
cahaya, dam suhu. Spesies hewan tergantung pada tipe tanaman. Ini
juga termasuk daur ulang nutrisi antara bagian abiotik dan biotik
(contoh, daur ulang pada karbon dan nutrisi).
Components of Ecosystem
Komponen Ekosistem

   Biotic Components / Komponen Biotik :
   Producers / Produsen
   Consumers / Konsumer
   Decomposer / Pengurai (Dekomposer)

   Abiotic Components / Komponen Abiotik :
   Soil / Tanah
   Water / Air
   Air / Udara
   Temperature / Suhu
   Sunlight / Cahaya matahari
   Climate / Iklim
KATA KUNCI
KEY WORDS
No     Name                      Definition
                  A place within a ecosystyem where
                  particular factors (Biotic and Abiotic)
1     Habitat     are found. Habitat have their own
                  particular animals and plants, although
                  they all interact with the ecosystem.
2    Community    All the living things in a habitat.
                  All the members of one species living
3    Population
                  in a habitat.
                  The particular role of an organism in a
4      Niche
                  habitat.
                  The study of the relationships
5
      Ecology     between living things within their
 
                  natural habitats.
                  The parts of the earth'ssurface
6    Biosphere
                  inhabited by living things.
No      Nama                           Pengertian
                    Tempat di mana sebuah ekosistem ditemukan
                    beberapa faktor (abiotik dan biotik). Habitat
1      Habitat      memiliki bagian binatang dan tanaman tersendiri,
                    walaupun mereka berinteraksi dalam satu
                    ekosistem.
                    Semua makhluk hidup yang hidup didalam satu
2     Komunitas
                    habitat
                    Semua anggota satu spesies/sejenis yang hidup
3      Populasi
                    di satu habitat.
                    Peran tertentu oleh sebuah organisme dalam satu
4    Relung/Celuk
                    habitat

                    Mempelajari hubungan timbal balik antara
5      Ekologi
                    makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya.

                    Bagian dari permukaan bumi dimana merupakan
6      Biosfer
                    tempat makhluk hidup berhabitat.
Ecosystem Community
      All members of the community depend on 2 things :
Energy and Nutrients. Energy in the form of food flows
through the community. All energy comes originally from
the sun. Nutrients are recyled within the community and
the ecosystem.

   Komunitas ekosistem
       Seluruh anggota dalam sebuah komuniti bergantung 2
hal : Energi dan Nutrisi. Energi dalam bentuk aliran makanan
melalui komunitas. Semua energi sebenarnya berasal dari
matahari. Nutrisi didaur ulang melalui komunitas dan
ekosisitem.
There are some feeding types of ecosystems such as:

   1. Autotrophs make their own food. Green plants are autotrophic
      because of photosynthensis they can make food which contains
      energy. This is the main source of energy for the whole
      community, autotrophs are also called ‘producer’.
   2. Hetetrophs cannot make their own food, they are therefore
      called ‘consumers’.

        Berikut ini terdapat beberapa cara mendapatkan makanan
seperti:

   1. Autotrof dapat membuat makanan sendiri. Tanaman hijau
      merupakan autotrof karena mereka memperoleh makanan dari
      hasil fotosintensis dimana yang mengandung energi. Ini
      merupakan sumber utama bagi seluruh komunitas, autotrof juga
      disebut sebagai ‘produsen’.
   2. Heterotrof tidak dapat membuat makanan sendiri, mereka juga
      sering disebut sebagai ‘konsumen’.
Primary consumers eat plants (producers), they are
the herbivores. Secondary consumers are carnivores which
eat primary consumers. Tertiary consumers are carnivores
eating secondary consumers. Quarternary consumers eat
tertiary consumers. Decomposer are consumers responsible
for recycling nutrients from dead, decaying organism,
decomposer are mainly bacteria and fungi.

      Konsumen primer memakan tumbuhan (produsen),
mereka disebut herbivora. Konsumen sekunder merupakan
karnivora yang memakan konsumen primer. Konsumen tersier
merupakan karnivora yang memakan konsumen sekunder.
Konsumen kuarter memakan konsumen tersier. Dekomposer
merupakan konsumen yang bertugas memakan sari makanan
dari organisme yang sudah mati, dekomposer kebanyakan
merupakan bakteri dan jamur.
Food Chains
       A food chain is the event of eating and being eaten in a
certain order and direction. In an ecosystem, organic
molecules that contain energy are produced by autotrophic
organism, which are the food source of heterotrophic
organisms.

   Rantai makanan
   Rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan
dengan urutan dan arah tertentu. Dalam suatu ekosistem,
molekul-molekul organik yang mengandung energi, dihasilkan
oleh organisme autotrof yang merupakan sumber energi bagi
organisme heterotrof.
Example of food chain

         (2)
                    (3)




  (1)
                              (4)




          (6)           (5)
   Every hierarchy of food chain is called tropical hierarchy. The first
    tropical hierarchy is occupied by autotrophic organisms called
    producers. Organisms which occupy the second tropical hierarchy
    are called primary consumers, while organisms which lie in in the
    third hierarchy are called secondary consumers and so on.

   Setiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat
    trofik pertama diduduki oleh organisme autotrof yang disebut
    produsen. Organisme yang menduduki tingkat trofik kedua disebut
    konsumen primer. Sedangkan organisme yang berada pada tingkat
    trofik ketiga disebut konsumen sekunder dan seterusnya.
The red arrows indicater the flow of energy in food.
Each feeding type (Ex. Primary consumer) forms a trophic
(feeding level) within the food chain : 1. Indicates the first
trophic level, 2. the second, and so on.




      Anak panah merah menunjukkan aliran energi dalam
makanan. Masing-masing tipe (contohnya konsumen primer)
dalam cara mendapatkan makanan (tingkat mendapatkan
makanan) dalam rantai makanan : 1. Melalui tingkatan
pertama, 2. Kedua, dan seterusnya.
Food Webs
   Food chains are simple and do not show the complexities
the normally occur. Food webs are a series of food chains
which give a more occurate picture of         the feeding
relationship in the community. The final carnivore in the
food chain or web (in the case, the falcon) is always
described as the top carnivore.

   Jaring-jaring Makanan
   Rantai makanan sangat sederhana dan tidak menunjukkan
keseluruhannya yang biasanya terjadi. Jaring-jaring
makanan merupakan salah satu bentuk dari rantai makanan
dimana memberikan gambar yang lebih menakjudkan dalam
hubungan mendapatkan makanan dalam suatu komunitas.
Karnivora yang terakhir dalam rantai atau jaring makanan
(falcon, salah satu jenis elang) selalu dideskripsikan sebagai
karnivora pertama / teratas.
Energy Flow Through Food Chain
     About 90% of the energy consumed by an organism is
used for growth, movement, reproduction, excretion, etc.
This mean that only 10% of the energy consumed is passed
on to the next trophic level.
Aliran Energi Melalui Rantai Makanan

      Sekitar 90% energi dikonsumsi oleh sebuah
organisme yang digunakan untuk pertumbuhan, gerakan,
reproduksi, eksresi, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa
10% energi yang dikonsumsi merupakan melewati tingkatan
makanan berikutnya.
Pyramids of Number
    In a study area, the number of the individuals at each
trophic level is calculated and shown on a horizontal,
centred histogram :

     Piramida Angka
     Dalam area pembelajaran, jumlah individualitas dalam
tiap tingkatan dapat dihitung and ditunjukkan dalam bentuk
horizontal, histogram menengah :
Pyramids of number can be misleading. Inuits (North American
Eskimos) are allowed to hunt whaled for food. A pyramid of number for
this feeding relationship would look like this:




          Piramida angka dapat di salah arahkan. Inuits (Eskimo Amerika
utara) diizinkan berburu ikan paus untuk dijadikan makanan. Piramida
angka untuk hubungan ini aakan terlihat seperti ini:

          Many Inuits can live off the meat of the whale. So this pyramids
gives the false picture because this size of the whale is not taken into
account. In order to overcome this, pyramids of biomass can be used....

         Banyak Inuits dapat meninggalkan / berhenti mengonsumsi daging
ikan paus. Jadi piramida angka ini memberi gambaran yang salah karena
ukuran paus tidak seharusnya dihitung. Untuk memperbaiki ini, piramida
Bioma dapat digunakan.....
Pyramids of Biomass
        In a study area, the dry biomass of all the
individuals in each trophic level is calculated (Dry Biomass is
used because water content can vary). The example below
shows biomass measured per square metre. Biomass for the
secondary consumer is 10g per square metre. But seasonal
changes in biomass can give distorted impressions. For this
reason, pyramids of energy are used to give the most
accurate picture of feeding relationships.
   Piramida Bioma
        Dalam area pembelajaran, bioma kering seluruh
individu dalam setiap ringkatan dihitung (bioma kering
digunakan karena kandungan air sangat terbatas). Contohnya
bioma yang tertera di bawah diukur dalam meter persegi.
Bioma untuk konsumen sekunder adalah 10g/m2. Tetapi dalm
perubahan cuaca dalam bioma dapat memberikan kesan yang
berbeda. Untuk alasan ini, piramida energi digunakan untuk
memeberikan gambaran yang lebih tepat dalam hubungan ini.
Pyramids of Energy
    These are the most ideal way of showing feeding
relationships. They show the amount of the energy per unit
area or volume in trophic level over a certain time period.




   Piramida Energi
    Ini merupakan cara yang paling ideal dalam menampilkan
hubungan makanan ini. Mereka menunjukkan jumlah energi
per unit area atau volume dalam tingakatan melalui periode
waktu tertentu.
In this example the community was studied for a
year. The total energy for the secondary consumers over
the study period was 1.300 kJ/m2. From this, we can
calculate the percentage of energy fronm the producers
which reaches the tertiary consumers.




        Dalam contoh ini komunitas yang dipelajari adalah
selama 1 tahun. Energi total untuk konsumen sekunder
melalui periode belajar adalah 1.300 kJ/m2. Dari ini, kita
bisa memperhitungkan persentase energi dari produsen
yang mencapai konsumen tersier.
Decomposers and Recycling of Nutrients

Dekomposer dan Daur pada Nutrisi / Sari Makanan
Energy flows through ecosystem and is eventually
lost as heat. Nutrients are chemical element which are
synthesised into biochemical compounds by organism.
Nutrients include carbon and nitogen. Nutrients are
recycled from dead animals and plants by the process of
decay. Decay is performed by decomposers.

      Aliran energi melalui ekosisitem dan dihilangkan
dalam bentuk panas. Nutrisi / sari makanan merupakan
elemen kimia yang di sintensis melalui biokimia oleh
organisme. Nutrisi / sari makanan termasuk karbon dan
nitrogen. Nutrisi / sari makanan didaur melalui binatang dan
tumbuhan yang telah meti melalui proses kerusakan.
Kerusakan ditunjukkan oleh dekomposer.
Recycling Nutrients
       The diagram shows the overall process of the
recycling of nutrients:

   Daur Nutrisi / Sari Makanan
      Diagram menunjukkan keseluruhan proses dalam
pendauran nutrisi / sari makanan.
Conditions affecting the rate at which decomposers
   decay biological material:
• Moisture -> Saprophytes require water for enzyme
   activity.
• Temperature -> Saprophytes use enzymes to decay
   biological   material.     Low  temperature      inhibit
   decomposition.
• Air -> Most sprophytes respire aerobically and therefore
   don’t need oxygen.
     Kondisi sentuhan rasa rata-rata pada dimana
   dekomposer merusak material biologi:
6. Uap lembap -> Saprofit membutuhkan air untuk aktivitas
   enzim.
7. Suhu –> Saprofit menggunakan enzim untuk merusak
   material biologi. Suhu yang rendah menghalang
   dekomposisi.
8. Udara –> Kebanyakan saprofit berespirasi secara aerob
   dan menyebabkan tidak memerlukan oksigen.
Preventing Decay
     The food we eat is biological material. Food is said to be ‘going off’
    where saprophytes start to feed on it. We can prevent saprophytes
    rotting (decaying) food by creating unfavourable conditions for
    them. These include the following.
3. Pickling and salting – This osmotically removes water and prevents
    saprophytes feeding
4. Drying – Removes moisture.
5. Freezing – Creates low temperature that inhibit enzyme activity.
6. Vacuum packing – Deprives saprophytes of oxygen.
Pencegahan kebusukan
     Makanan yang kita makan merupakan material biologi. Makanan
    menyebutnya      sebagai   ‘permulaan’    dimana     saprofit    mulai
    menggunakannya. Kita dapat berumpama bahwa saprofit merusak
    makanan dengan menciptakan kondisi yang tidak sesuai dengan
    mereka. Ini juga termasuk di bawah ini.
9. Pemungutan dan pengaraman – Ini secara bening mengangkat air dan
    menyediakan penyediaan makanan saprofit
10.Pengeringan – Melepaskan uap lembap
11. Pembekuan – Menciptakan suhu rendah yang menghalang aktivitas
    enzim
12.Pembungkusan vakum/penyerapan – Menghilangkan saprofits oksigen.
Biogeochemical Cycles
Water Cycle
Siklus Air
Oxygen Cycle
Siklus oksigen
Carbon Cycle
Siklus Karbon
The Carbon Cycle
     Biological compounds are carbon-based. Carbon enters food chains
during photosynthesis, where plants use a atmospheric carbon dioxide to
synthesize glucose. Respiration returns carbon to the atmosphere as
carbon dioxide.




    Siklus Karbon
     Penyusunan biologi itu didasarkan pada karbon. Karbon memasuki
rantai makanan pada saat fotosintensis, dimana tumbuhan menggunakan
sebuah karbon atmosperik dioksidasi menjadi sintensis glukosa. Respirasi
mengembalikan karbon ke atmosfer sebagai karbon dioksidasi.
Modern human society depends heavily on energy. Most
of this energy comes from the combustion of fossil fuels
(coal, natural gas and oil). This has resulted in the release
of vast amounts of carbon dioxide into the atmosphere –
much more than can be used up in photosynthesis by plants.
This may result in a ‘greenhouse effect’, which will give rise
to global warming.

    Masyarakat orang modern bergantung berat pada
energi. Kebanyakan energi ini berasal dari pembakaran fosil
bahan bakar (batu bara, gas murni dan minyak). Ini
mempunyai hasil dalam melepaskan sejumlah karbon dioksida
menjadi atmosfer – lebih banyak dari yang dapat digunakan
tumbuhan dalam fotosintensis. Ini juga merupakan hasil dari
‘efek rumah hijau’, yang dapat membangkitkan pemanasan
global.
Nitrogen Cycle
Siklus Nitrogen
The Nitrogen Cycle
    Nitrogen is essential for protein synthesis. Nitrogen
enters the food chain in the form of nitrates which plants
absorb through their roots. The nitrogen cycle shows how
it is recycled between atmosphere and soil : ‘fixing
nitrogen’ simply means converting nitrogen from the
atmosphere into compounds useable by plants.

   Siklus Nitrogen
    Nitrogen merupakan dasar dari sintensis protein.
Nitrogen memasuki rantai makanan dalam bentuk nitrat
dimana tumbuhan menyerap melalui akar-akarnya. Siklus
nitrogen menunjukkan bagaimana siklus antara atmosfer dan
tanah : ‘perbaikan nitrogen’ secara sederhana berarti
menggantikan nitrogen dari atmosfer menjadi materi-,ateri
yang dapat digunakan oleh tumbuhan.
Bacteria in the Nitrogen Cycles

Bakteri dalam Siklus Nitrogen
Bacteria play an important role in nitrogen recycling.
   • Nitrogen – fixing bacteria convert atmospheric
     nitrogen into nitrates which can be used by plants.
     Leguminous plants (ex. Peas, bean, clover) have
     swellings or nodules on their roots. These house
     the bacterium rhizobium which is nitrogen - fixing.
     Free – living soil bacteria like clostridium also fix
     nitrogen.
   • Saprophytic decay bacteria cause decay of dead
     organisms by which protein and amino-acids are
     broken down to ammonia and ammonium compounds.
   • Nitrifying bacteria (ex. 1. Nitrosamines – oxidise
     ammonia and ammonium compounds to nitrites, 2.
     Nitrobacter – oxidise nitrites to nitrates which can
     be used by plants.),
   • Denitrifying bacteria undo the work of the
     nitrifying bacteria by reducing nitrates (in this way
     they are unhelpful to agriculture).
Bakteri mempunyai peran yang penting dalam siklus nitrogen ini.
   • Nitrogen – perbaikan bakteria menggantikan atmosferik nitrogen
      menjadi nitrat yang dapat digunakan tumbuhan. Tumbuhan
      Laguminous (contohnya kedelai, kacang, semangi) mempunyai tempat
      bengkak atau tonjolan pada akarnya. Beberapa rumah bakterium
      rhizobium dimana adalah perbaikan nitrogen. Lingkungan hidup
      bebas bakteri tanah menyerupai clostridium yang dapat juga
      memperbaiki nitrogen,
   • Saprofitik merusak bakteri yang dapat memyebabkan kerusakan
      pada organisme yang mati melalui dimana protein dan larutan amino
      merupakan kemunduran dari amonia dan materi amonium,
   • Pemrosesan bakteri (contohnya: 1. Nitrosamins – oksidasi amonia
      dan materi amonium menjadi nitrit, 2. Nitrobacter – oksidasi nitrit
      menjadi nitrat dimana dapat digunakan oleh tumbuhan.),
   • Pengulangan     pemrosesan     bakteri mengulangi cara kerja
      pemrosesan bakteri dengan mengurangi nitrat (dalam cara ini
      mereka tidak berguna untuk agrikultural).
Bacteria are very important in the nitrogen cycle.
However, there are other pathways for fixing nitrogen.
Lighting converts nitrogen and oxygen into nitrogen oxides.
Rain washed these oxides into the soil where they are
changed into nitrates. Man creates nitrate fertilisers by
fixing nitrogen in the ‘haber process’. Over use of nitrate
fertilisers has caused ecological problems.

    Bakteri merupakan sangat penting dalam siklus
nitrogen. Bagaiamanapun, ada jalan lain dalam perbaikan
nitrogen. Pencahayaan menggantikan nitrogen dan oksigen
dalam oksidasi oksidasi. Hujan mencuci beberapa oksidasi
kedalam tanah dimana tempat dapat merubah menjadi
nitrat. Orang menciptakan fertilisasi nitrat dengan
memperbaiki nitrogen dalam ‘proses haber’. Kelewat
menggunakan fertilisasi nitrat dapat mengakibatkan
masalah ekologi.
~That’s aLL~
  ~Sekian~

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Rubby Putra
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHidayatul Annisa
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...almansyahnis .
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanAdy Erfy D'Nc
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)adeputra93
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESdewisetiyana52
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiAgustin Dian Kartikasari
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarJoni Iswanto
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirAgnescia Sera
 
Asal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiAsal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiPotpotya Fitri
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESdewisetiyana52
 

La actualidad más candente (20)

Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur. Makalah bakteri dan jamur.
Makalah bakteri dan jamur.
 
Hubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan airHubungan tumbuhan dengan air
Hubungan tumbuhan dengan air
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia )   almansyahnis S...
RPP Biologi SMA Kelas XI MIA KD 3.5 ( sistem gerak Manusia ) almansyahnis S...
 
Sistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan HewanSistem Pencernaan Hewan
Sistem Pencernaan Hewan
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 
Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)Metabolisme protein (5)
Metabolisme protein (5)
 
Sistem endokrin
Sistem endokrin Sistem endokrin
Sistem endokrin
 
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNESLaporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
Laporan Praktikum Apus Darah@Laboratorium Biologi UNNES
 
sistem pencernaan ppt
sistem pencernaan pptsistem pencernaan ppt
sistem pencernaan ppt
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Mikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasarMikrobiologi dasar
Mikrobiologi dasar
 
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamirMorfologi bakteri, kapang dan khamir
Morfologi bakteri, kapang dan khamir
 
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAFFISIOLOGI JARINGAN SARAF
FISIOLOGI JARINGAN SARAF
 
Asal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumiAsal usul kehidupan di bumi
Asal usul kehidupan di bumi
 
Mikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan MakroevolusiMikroevolusi dan Makroevolusi
Mikroevolusi dan Makroevolusi
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Biologi sel farmasi
Biologi sel farmasiBiologi sel farmasi
Biologi sel farmasi
 

Similar a Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]

Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemchie chie
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiSmkbaitulhamdi Banten
 
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaPTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaFebri Irwanta
 
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptAminMulyana1
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi newYudha Al-Farisi
 
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptxMODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptxRinaAnggraeni22
 
12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiartiRatna_ES
 
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptx
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptxMateri Kuliah Biologi Ekosistem.pptx
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptxIntanSoelaluSoenyumP
 
Ekosistem biologi
Ekosistem biologiEkosistem biologi
Ekosistem biologiib7himania
 
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptxPPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptxedwar105354
 

Similar a Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)] (20)

Ekosistem 1
Ekosistem 1Ekosistem 1
Ekosistem 1
 
Biologi - Ekosistem
Biologi - EkosistemBiologi - Ekosistem
Biologi - Ekosistem
 
Bahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistemBahan ajar ekosistem
Bahan ajar ekosistem
 
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul HamdiMakalah yayah  IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
Makalah yayah IPA SMK Pariwisata Baitul Hamdi
 
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan LingkungannyaPTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
PTT Ekosistem, Sumber Daya Alam dan Lingkungannya
 
remidi ipa
remidi iparemidi ipa
remidi ipa
 
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.pptEKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
EKOSISTEM-SUMBER-DAYA-ALAM-DAN-LINGKUNGAN.ppt
 
Laporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baruLaporanperjalanan oncet yg baru
Laporanperjalanan oncet yg baru
 
Ekosistem dinamik
Ekosistem dinamikEkosistem dinamik
Ekosistem dinamik
 
44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new44. bayuda luqman al farisi new
44. bayuda luqman al farisi new
 
PPT EKO.ppt
PPT EKO.pptPPT EKO.ppt
PPT EKO.ppt
 
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptxMODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
MODUL 1 EKOLOGI, EKOSISTEM DAN ALIRAN ENERGI.pptx
 
12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti12. ratna endah sugiarti
12. ratna endah sugiarti
 
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptx
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptxMateri Kuliah Biologi Ekosistem.pptx
Materi Kuliah Biologi Ekosistem.pptx
 
Ekosistem biologi
Ekosistem biologiEkosistem biologi
Ekosistem biologi
 
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptxPPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka (1).pptx
 
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 4 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 
Ekosistem
EkosistemEkosistem
Ekosistem
 

Más de Nabila Arifannisa (20)

Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dllSoal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
Soal soal dan pembahasan struktur atom,materi dll
 
Pengenalan Dasar Struktur Atom
Pengenalan Dasar Struktur AtomPengenalan Dasar Struktur Atom
Pengenalan Dasar Struktur Atom
 
Integral Tertentu
Integral TertentuIntegral Tertentu
Integral Tertentu
 
Radiasi benda hitam
Radiasi benda hitamRadiasi benda hitam
Radiasi benda hitam
 
Atom
AtomAtom
Atom
 
Tsunami
TsunamiTsunami
Tsunami
 
Gempa bumi
Gempa bumiGempa bumi
Gempa bumi
 
Gelombang pasang
Gelombang pasangGelombang pasang
Gelombang pasang
 
Badai tropis
Badai tropisBadai tropis
Badai tropis
 
Hukum mendels
Hukum mendelsHukum mendels
Hukum mendels
 
Perang dunia i dan perang dunia ii
Perang dunia i dan perang dunia iiPerang dunia i dan perang dunia ii
Perang dunia i dan perang dunia ii
 
Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2Perang Dunia 1 dan 2
Perang Dunia 1 dan 2
 
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
Pulau Penyengat dan hulu Riau (history's site)
 
Imunitas .
Imunitas .Imunitas .
Imunitas .
 
Fotosintesis
FotosintesisFotosintesis
Fotosintesis
 
Bab 11. pencemaran lingkungan
Bab 11. pencemaran lingkunganBab 11. pencemaran lingkungan
Bab 11. pencemaran lingkungan
 
Bab 6.jamur
Bab 6.jamurBab 6.jamur
Bab 6.jamur
 
Bab 4.prokariota
Bab 4.prokariotaBab 4.prokariota
Bab 4.prokariota
 
Bab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistemBab 10.ekosistem
Bab 10.ekosistem
 

Último

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfNatasyaA11
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfGugunGunawan93
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfWahyudinST
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Último (20)

Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdfPPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
PPT IPS Geografi SMA Kelas X_Bab 5_Atmosfer.pptx_20240214_193530_0000.pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdfrpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
rpp bangun-ruang-sisi-datar kelas 8 smp.pdf
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdfBuku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
Buku Saku Layanan Haji Ramah Lansia 2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

Aliran energi dan siklus kehidupan dalam ekosistem [kel 3&4 (x)]

  • 2. Energy Flow and Life Cycles in Ecosystem Aliran Energi dan Siklus Kehidupan dalam Ekosistem
  • 3. Energy Flow Foundation species (also known as producers) harvest an energy source such as sunlight and turn it into biomass. This biomass is consumed by other organisms (primary consumers), which are in turn consumed by others. Each level in this chain of consumption is termed as Trophic Level. Because only a fraction of the energy used by a trophic level is converted to biomass, less energy is available at higher trophic levels. Aliran Energi Spesies dasar (disebut juga produsen) mengambil sumber energi, seperti sinar matahari dan mengubahnya menjadi biomassa. Biomassa tersebut dikonsumsi oleh organisme lain (konsumen primer), yang dikonsumsi kembali oleh orang lain. Setiap tingkatan dalam rantai konsumsi tersebut dinamakan Tingkat Trofik. Karena hanya sebagian energi digunakan untuk diubah menjadi biomassa oleh setiap tingkat trofik, maka tersisa sedikit energi untuk tingkat trofik yang lebih tinggi .
  • 4. The energy usage passes one way through several processes, from producer to consumer I, consumer I I , consumer I I I, and to the next ecosystem component in a sequence, and ends in decomposition process. However, a part of the energy is lost as heat, and this phenomenon agress with The Thermodynamic Law. In the process of respiration, the energy lost cannot be transferred to other organisms. If those energy are in waste metabolism (faces and urine), then it will transferred to decomposers and detritivores. Pemakaian energi berlangsung melalui serangkaian proses satu arah, dari produsen ke konsumen I, konsumen I I, komponen I I I, dan komponen ekosistem selanjutnya, kemudian diakhiri proses penguraian. Kenyataannya, sebagian energy hilang sebagai panas dan fenomena tersebut sesuai Hukum Termodinamika. Dalam respirasi, energi yang hilang tidak berpindah ke organisme lain. Akan tetapi, jika energy terdapat dalam limbah metabolism (fases dan urine), energi tersebut berpindah ke decomposer dan detritivor.
  • 5. Units of organisms The units of organisms based on the hierarchy of organisms from the simplest to the most complex are : Satuan Makhluk Hidup Satuan makhluk hidup berdasarkan tingkatan organisasi makhluk hidup dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks adalah : • Individual / Individu • Population / Populasi • Community / Komunitas • Ecosystem / Ekosistem • Biosphere / Biosfer
  • 6. Individual / Individu Population / Populasi Community / Komunitas Ecosystem / Ekosistem Biosphere / Biosfer
  • 7. Biosphere The Biosphere comprises the earth’s land, its ocean, and the part of atmosphere where condition support life. Biosfer Biosfer termasuk lahan di bumi, lautan yang terdapat didalamnya, dan bagian dari atmosfer yang memungkinkan terjadinya kehidupan.
  • 8. WHAT IS ECOSYSTEM ? Ecosystem is the surrounding where organisms make two directional relationship or interaction. The branch of science that studies the two directional relationship and dependency among living organisms on their environment is called ecology. Ekosistem merupakan lingkungan makhluk hidup yang mengadakan hubungan timbal balik atau interaksi. Ilmu tentang hubungan timbal-balik dan saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
  • 9. Climatic conditions vary widely within the Biosphere, as do factors like soil type and water availability. This creates many different types of area called ecosystems. Ecosystem has their own type of plants and animal. Some different ecosystems such as marsh land, alpine, coast line, lake and marine. Kondisi cuaca mengalami perubahan yang luas termasuk Biosfer, juga terdapat faktor seperti tipe tanah dan ketersediaan air. Ini menyebabkan terdapat bermacam-macam tipe area yang disebut ekosistem. Ekosistem mempunyai tipe tersendiri dalam tumbuhan dan binatang. Beberapa ekosistem lainnya seperti tanah lembap, tanah pegunungan Alpen, batas pantai, sungai dan marine.
  • 10. Ecosystems are made up of two parts : • Abiotic factors – The non-living physical parts. These include : Light, temperature, water, pH, soil type, nutrients. • Biotic factors – All the living things in a ecosystems. Ekosistem terbentuk dari 2 bagian : • Faktor Abiotik – Semua makhluk-makhluk mati. Ini termasuk : cahaya, suhu, air, pH, tipe tanah, nutrisi. • Faktor Biotik – Semua makhluk-makhluk yang hidup didalam ekosistem. The abiotic and biotic parts of an ecosystem interact. Plants species are obviously influenced by soil, light, and temperature. Animal species are dependent on plants type. There is a constant recycling of nutrients between abiotic and biotic parts (Ex. Carbon and Nitrogen cycles). Bagian abiotik dan biotik dalam ekosistem akan melakukan interaksi. Spesies tanaman secara langsung dipengaruhi oleh tanah, cahaya, dam suhu. Spesies hewan tergantung pada tipe tanaman. Ini juga termasuk daur ulang nutrisi antara bagian abiotik dan biotik (contoh, daur ulang pada karbon dan nutrisi).
  • 11.
  • 12. Components of Ecosystem Komponen Ekosistem  Biotic Components / Komponen Biotik :  Producers / Produsen  Consumers / Konsumer  Decomposer / Pengurai (Dekomposer)  Abiotic Components / Komponen Abiotik :  Soil / Tanah  Water / Air  Air / Udara  Temperature / Suhu  Sunlight / Cahaya matahari  Climate / Iklim
  • 14. No Name Definition A place within a ecosystyem where particular factors (Biotic and Abiotic) 1 Habitat are found. Habitat have their own particular animals and plants, although they all interact with the ecosystem. 2 Community All the living things in a habitat. All the members of one species living 3 Population in a habitat. The particular role of an organism in a 4 Niche habitat. The study of the relationships 5 Ecology between living things within their   natural habitats. The parts of the earth'ssurface 6 Biosphere inhabited by living things.
  • 15. No Nama Pengertian Tempat di mana sebuah ekosistem ditemukan beberapa faktor (abiotik dan biotik). Habitat 1 Habitat memiliki bagian binatang dan tanaman tersendiri, walaupun mereka berinteraksi dalam satu ekosistem. Semua makhluk hidup yang hidup didalam satu 2 Komunitas habitat Semua anggota satu spesies/sejenis yang hidup 3 Populasi di satu habitat. Peran tertentu oleh sebuah organisme dalam satu 4 Relung/Celuk habitat Mempelajari hubungan timbal balik antara 5 Ekologi makhluk hidup dengan lingkungan sekitarnya. Bagian dari permukaan bumi dimana merupakan 6 Biosfer tempat makhluk hidup berhabitat.
  • 16. Ecosystem Community All members of the community depend on 2 things : Energy and Nutrients. Energy in the form of food flows through the community. All energy comes originally from the sun. Nutrients are recyled within the community and the ecosystem. Komunitas ekosistem Seluruh anggota dalam sebuah komuniti bergantung 2 hal : Energi dan Nutrisi. Energi dalam bentuk aliran makanan melalui komunitas. Semua energi sebenarnya berasal dari matahari. Nutrisi didaur ulang melalui komunitas dan ekosisitem.
  • 17. There are some feeding types of ecosystems such as: 1. Autotrophs make their own food. Green plants are autotrophic because of photosynthensis they can make food which contains energy. This is the main source of energy for the whole community, autotrophs are also called ‘producer’. 2. Hetetrophs cannot make their own food, they are therefore called ‘consumers’. Berikut ini terdapat beberapa cara mendapatkan makanan seperti: 1. Autotrof dapat membuat makanan sendiri. Tanaman hijau merupakan autotrof karena mereka memperoleh makanan dari hasil fotosintensis dimana yang mengandung energi. Ini merupakan sumber utama bagi seluruh komunitas, autotrof juga disebut sebagai ‘produsen’. 2. Heterotrof tidak dapat membuat makanan sendiri, mereka juga sering disebut sebagai ‘konsumen’.
  • 18. Primary consumers eat plants (producers), they are the herbivores. Secondary consumers are carnivores which eat primary consumers. Tertiary consumers are carnivores eating secondary consumers. Quarternary consumers eat tertiary consumers. Decomposer are consumers responsible for recycling nutrients from dead, decaying organism, decomposer are mainly bacteria and fungi. Konsumen primer memakan tumbuhan (produsen), mereka disebut herbivora. Konsumen sekunder merupakan karnivora yang memakan konsumen primer. Konsumen tersier merupakan karnivora yang memakan konsumen sekunder. Konsumen kuarter memakan konsumen tersier. Dekomposer merupakan konsumen yang bertugas memakan sari makanan dari organisme yang sudah mati, dekomposer kebanyakan merupakan bakteri dan jamur.
  • 19. Food Chains A food chain is the event of eating and being eaten in a certain order and direction. In an ecosystem, organic molecules that contain energy are produced by autotrophic organism, which are the food source of heterotrophic organisms. Rantai makanan Rantai makanan adalah peristiwa memakan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam suatu ekosistem, molekul-molekul organik yang mengandung energi, dihasilkan oleh organisme autotrof yang merupakan sumber energi bagi organisme heterotrof.
  • 20. Example of food chain (2) (3) (1) (4) (6) (5)
  • 21. Every hierarchy of food chain is called tropical hierarchy. The first tropical hierarchy is occupied by autotrophic organisms called producers. Organisms which occupy the second tropical hierarchy are called primary consumers, while organisms which lie in in the third hierarchy are called secondary consumers and so on.  Setiap tingkat dari rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama diduduki oleh organisme autotrof yang disebut produsen. Organisme yang menduduki tingkat trofik kedua disebut konsumen primer. Sedangkan organisme yang berada pada tingkat trofik ketiga disebut konsumen sekunder dan seterusnya.
  • 22. The red arrows indicater the flow of energy in food. Each feeding type (Ex. Primary consumer) forms a trophic (feeding level) within the food chain : 1. Indicates the first trophic level, 2. the second, and so on. Anak panah merah menunjukkan aliran energi dalam makanan. Masing-masing tipe (contohnya konsumen primer) dalam cara mendapatkan makanan (tingkat mendapatkan makanan) dalam rantai makanan : 1. Melalui tingkatan pertama, 2. Kedua, dan seterusnya.
  • 23. Food Webs Food chains are simple and do not show the complexities the normally occur. Food webs are a series of food chains which give a more occurate picture of the feeding relationship in the community. The final carnivore in the food chain or web (in the case, the falcon) is always described as the top carnivore. Jaring-jaring Makanan Rantai makanan sangat sederhana dan tidak menunjukkan keseluruhannya yang biasanya terjadi. Jaring-jaring makanan merupakan salah satu bentuk dari rantai makanan dimana memberikan gambar yang lebih menakjudkan dalam hubungan mendapatkan makanan dalam suatu komunitas. Karnivora yang terakhir dalam rantai atau jaring makanan (falcon, salah satu jenis elang) selalu dideskripsikan sebagai karnivora pertama / teratas.
  • 24.
  • 25. Energy Flow Through Food Chain About 90% of the energy consumed by an organism is used for growth, movement, reproduction, excretion, etc. This mean that only 10% of the energy consumed is passed on to the next trophic level.
  • 26. Aliran Energi Melalui Rantai Makanan Sekitar 90% energi dikonsumsi oleh sebuah organisme yang digunakan untuk pertumbuhan, gerakan, reproduksi, eksresi, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa 10% energi yang dikonsumsi merupakan melewati tingkatan makanan berikutnya.
  • 27.
  • 28. Pyramids of Number In a study area, the number of the individuals at each trophic level is calculated and shown on a horizontal, centred histogram : Piramida Angka Dalam area pembelajaran, jumlah individualitas dalam tiap tingkatan dapat dihitung and ditunjukkan dalam bentuk horizontal, histogram menengah :
  • 29. Pyramids of number can be misleading. Inuits (North American Eskimos) are allowed to hunt whaled for food. A pyramid of number for this feeding relationship would look like this: Piramida angka dapat di salah arahkan. Inuits (Eskimo Amerika utara) diizinkan berburu ikan paus untuk dijadikan makanan. Piramida angka untuk hubungan ini aakan terlihat seperti ini: Many Inuits can live off the meat of the whale. So this pyramids gives the false picture because this size of the whale is not taken into account. In order to overcome this, pyramids of biomass can be used.... Banyak Inuits dapat meninggalkan / berhenti mengonsumsi daging ikan paus. Jadi piramida angka ini memberi gambaran yang salah karena ukuran paus tidak seharusnya dihitung. Untuk memperbaiki ini, piramida Bioma dapat digunakan.....
  • 30. Pyramids of Biomass In a study area, the dry biomass of all the individuals in each trophic level is calculated (Dry Biomass is used because water content can vary). The example below shows biomass measured per square metre. Biomass for the secondary consumer is 10g per square metre. But seasonal changes in biomass can give distorted impressions. For this reason, pyramids of energy are used to give the most accurate picture of feeding relationships. Piramida Bioma Dalam area pembelajaran, bioma kering seluruh individu dalam setiap ringkatan dihitung (bioma kering digunakan karena kandungan air sangat terbatas). Contohnya bioma yang tertera di bawah diukur dalam meter persegi. Bioma untuk konsumen sekunder adalah 10g/m2. Tetapi dalm perubahan cuaca dalam bioma dapat memberikan kesan yang berbeda. Untuk alasan ini, piramida energi digunakan untuk memeberikan gambaran yang lebih tepat dalam hubungan ini.
  • 31.
  • 32. Pyramids of Energy These are the most ideal way of showing feeding relationships. They show the amount of the energy per unit area or volume in trophic level over a certain time period. Piramida Energi Ini merupakan cara yang paling ideal dalam menampilkan hubungan makanan ini. Mereka menunjukkan jumlah energi per unit area atau volume dalam tingakatan melalui periode waktu tertentu.
  • 33. In this example the community was studied for a year. The total energy for the secondary consumers over the study period was 1.300 kJ/m2. From this, we can calculate the percentage of energy fronm the producers which reaches the tertiary consumers. Dalam contoh ini komunitas yang dipelajari adalah selama 1 tahun. Energi total untuk konsumen sekunder melalui periode belajar adalah 1.300 kJ/m2. Dari ini, kita bisa memperhitungkan persentase energi dari produsen yang mencapai konsumen tersier.
  • 34. Decomposers and Recycling of Nutrients Dekomposer dan Daur pada Nutrisi / Sari Makanan
  • 35. Energy flows through ecosystem and is eventually lost as heat. Nutrients are chemical element which are synthesised into biochemical compounds by organism. Nutrients include carbon and nitogen. Nutrients are recycled from dead animals and plants by the process of decay. Decay is performed by decomposers. Aliran energi melalui ekosisitem dan dihilangkan dalam bentuk panas. Nutrisi / sari makanan merupakan elemen kimia yang di sintensis melalui biokimia oleh organisme. Nutrisi / sari makanan termasuk karbon dan nitrogen. Nutrisi / sari makanan didaur melalui binatang dan tumbuhan yang telah meti melalui proses kerusakan. Kerusakan ditunjukkan oleh dekomposer.
  • 36. Recycling Nutrients The diagram shows the overall process of the recycling of nutrients: Daur Nutrisi / Sari Makanan Diagram menunjukkan keseluruhan proses dalam pendauran nutrisi / sari makanan.
  • 37. Conditions affecting the rate at which decomposers decay biological material: • Moisture -> Saprophytes require water for enzyme activity. • Temperature -> Saprophytes use enzymes to decay biological material. Low temperature inhibit decomposition. • Air -> Most sprophytes respire aerobically and therefore don’t need oxygen. Kondisi sentuhan rasa rata-rata pada dimana dekomposer merusak material biologi: 6. Uap lembap -> Saprofit membutuhkan air untuk aktivitas enzim. 7. Suhu –> Saprofit menggunakan enzim untuk merusak material biologi. Suhu yang rendah menghalang dekomposisi. 8. Udara –> Kebanyakan saprofit berespirasi secara aerob dan menyebabkan tidak memerlukan oksigen.
  • 38. Preventing Decay The food we eat is biological material. Food is said to be ‘going off’ where saprophytes start to feed on it. We can prevent saprophytes rotting (decaying) food by creating unfavourable conditions for them. These include the following. 3. Pickling and salting – This osmotically removes water and prevents saprophytes feeding 4. Drying – Removes moisture. 5. Freezing – Creates low temperature that inhibit enzyme activity. 6. Vacuum packing – Deprives saprophytes of oxygen. Pencegahan kebusukan Makanan yang kita makan merupakan material biologi. Makanan menyebutnya sebagai ‘permulaan’ dimana saprofit mulai menggunakannya. Kita dapat berumpama bahwa saprofit merusak makanan dengan menciptakan kondisi yang tidak sesuai dengan mereka. Ini juga termasuk di bawah ini. 9. Pemungutan dan pengaraman – Ini secara bening mengangkat air dan menyediakan penyediaan makanan saprofit 10.Pengeringan – Melepaskan uap lembap 11. Pembekuan – Menciptakan suhu rendah yang menghalang aktivitas enzim 12.Pembungkusan vakum/penyerapan – Menghilangkan saprofits oksigen.
  • 42. The Carbon Cycle Biological compounds are carbon-based. Carbon enters food chains during photosynthesis, where plants use a atmospheric carbon dioxide to synthesize glucose. Respiration returns carbon to the atmosphere as carbon dioxide. Siklus Karbon Penyusunan biologi itu didasarkan pada karbon. Karbon memasuki rantai makanan pada saat fotosintensis, dimana tumbuhan menggunakan sebuah karbon atmosperik dioksidasi menjadi sintensis glukosa. Respirasi mengembalikan karbon ke atmosfer sebagai karbon dioksidasi.
  • 43. Modern human society depends heavily on energy. Most of this energy comes from the combustion of fossil fuels (coal, natural gas and oil). This has resulted in the release of vast amounts of carbon dioxide into the atmosphere – much more than can be used up in photosynthesis by plants. This may result in a ‘greenhouse effect’, which will give rise to global warming. Masyarakat orang modern bergantung berat pada energi. Kebanyakan energi ini berasal dari pembakaran fosil bahan bakar (batu bara, gas murni dan minyak). Ini mempunyai hasil dalam melepaskan sejumlah karbon dioksida menjadi atmosfer – lebih banyak dari yang dapat digunakan tumbuhan dalam fotosintensis. Ini juga merupakan hasil dari ‘efek rumah hijau’, yang dapat membangkitkan pemanasan global.
  • 45. The Nitrogen Cycle Nitrogen is essential for protein synthesis. Nitrogen enters the food chain in the form of nitrates which plants absorb through their roots. The nitrogen cycle shows how it is recycled between atmosphere and soil : ‘fixing nitrogen’ simply means converting nitrogen from the atmosphere into compounds useable by plants. Siklus Nitrogen Nitrogen merupakan dasar dari sintensis protein. Nitrogen memasuki rantai makanan dalam bentuk nitrat dimana tumbuhan menyerap melalui akar-akarnya. Siklus nitrogen menunjukkan bagaimana siklus antara atmosfer dan tanah : ‘perbaikan nitrogen’ secara sederhana berarti menggantikan nitrogen dari atmosfer menjadi materi-,ateri yang dapat digunakan oleh tumbuhan.
  • 46. Bacteria in the Nitrogen Cycles Bakteri dalam Siklus Nitrogen
  • 47. Bacteria play an important role in nitrogen recycling. • Nitrogen – fixing bacteria convert atmospheric nitrogen into nitrates which can be used by plants. Leguminous plants (ex. Peas, bean, clover) have swellings or nodules on their roots. These house the bacterium rhizobium which is nitrogen - fixing. Free – living soil bacteria like clostridium also fix nitrogen. • Saprophytic decay bacteria cause decay of dead organisms by which protein and amino-acids are broken down to ammonia and ammonium compounds. • Nitrifying bacteria (ex. 1. Nitrosamines – oxidise ammonia and ammonium compounds to nitrites, 2. Nitrobacter – oxidise nitrites to nitrates which can be used by plants.), • Denitrifying bacteria undo the work of the nitrifying bacteria by reducing nitrates (in this way they are unhelpful to agriculture).
  • 48. Bakteri mempunyai peran yang penting dalam siklus nitrogen ini. • Nitrogen – perbaikan bakteria menggantikan atmosferik nitrogen menjadi nitrat yang dapat digunakan tumbuhan. Tumbuhan Laguminous (contohnya kedelai, kacang, semangi) mempunyai tempat bengkak atau tonjolan pada akarnya. Beberapa rumah bakterium rhizobium dimana adalah perbaikan nitrogen. Lingkungan hidup bebas bakteri tanah menyerupai clostridium yang dapat juga memperbaiki nitrogen, • Saprofitik merusak bakteri yang dapat memyebabkan kerusakan pada organisme yang mati melalui dimana protein dan larutan amino merupakan kemunduran dari amonia dan materi amonium, • Pemrosesan bakteri (contohnya: 1. Nitrosamins – oksidasi amonia dan materi amonium menjadi nitrit, 2. Nitrobacter – oksidasi nitrit menjadi nitrat dimana dapat digunakan oleh tumbuhan.), • Pengulangan pemrosesan bakteri mengulangi cara kerja pemrosesan bakteri dengan mengurangi nitrat (dalam cara ini mereka tidak berguna untuk agrikultural).
  • 49. Bacteria are very important in the nitrogen cycle. However, there are other pathways for fixing nitrogen. Lighting converts nitrogen and oxygen into nitrogen oxides. Rain washed these oxides into the soil where they are changed into nitrates. Man creates nitrate fertilisers by fixing nitrogen in the ‘haber process’. Over use of nitrate fertilisers has caused ecological problems. Bakteri merupakan sangat penting dalam siklus nitrogen. Bagaiamanapun, ada jalan lain dalam perbaikan nitrogen. Pencahayaan menggantikan nitrogen dan oksigen dalam oksidasi oksidasi. Hujan mencuci beberapa oksidasi kedalam tanah dimana tempat dapat merubah menjadi nitrat. Orang menciptakan fertilisasi nitrat dengan memperbaiki nitrogen dalam ‘proses haber’. Kelewat menggunakan fertilisasi nitrat dapat mengakibatkan masalah ekologi.
  • 50. ~That’s aLL~ ~Sekian~