PAIKEM adalah metode pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Metode ini mendorong siswa untuk belajar secara mandiri melalui berbagai kegiatan yang menarik seperti diskusi, percobaan, dan pengamatan lingkungan. Guru perlu menciptakan suas
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Pembel menyenangkan (paikem)
1. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan
(PAIKEM)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Model-model Pembelajaran IPA SD
Yang dibina oleh Ibu Sri Estu Winahyu
Oleh:
Nastiti Rahajeng 109151415406
Stefani Mahesa Jelita 109151415422
Puri Selfi Cholifah 109151415423
Kiki Niken Saputri 109151420271
The Learning University
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDKAN SEKOLAH DASAR DAN PRA SEKOLAH
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Februari 2012
2. PEMBAHASAN
A. Pengertian PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan.
Pembelajaran yang aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan
semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual.
Guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya,
membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan proses aktif siswa dalam
membangun pengetahuannya sendiri.
Pembelajaran dikatakan inovatif apabila bersifat inovatif apabila metode
dan sebagainya itu berbeda atau belum dilaksanakan oleh seorang guru meskipun
semua itu bukan barang baru bagi guru lain. Pembelajaran inovatif bisa
mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan. Learning is fun
merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran inovatif. Jika siswa sudah
menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas,
perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan,
keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan
cara diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya
kemampuan serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada
yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau
mengandalkan kemampuan penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar,
dan kinestetik. Dan hal tersebut harus disesuaikan pula dengan upaya
penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan mengakibatkan proses
renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri siswa.
Kreatif (creative) berarti menggunakan hasil ciptaan / kreasi baru atau
yang berbeda dengan sebelumnya. Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan
kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan
siswa. Pembelajaran yang kreatif mengandung makna tidak sekedar melaksanakan
1
3. dan menerapkan kurikulum. Kurikulum memang merupakan dokumen dan
rencana baku, namun tetap perlu dikritisi dan dikembangkan secara kreatif.
Pembelajaran dapat dikatakan efektif (effective / berhasil guna) jika
mencapai sasaran atau minimal mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan.
Di samping itu, yang juga penting adalah banyaknya pengalaman dan hal baru
yang “didapat“ siswa. Guru pun diharapkan memeroleh “pengalaman baru”
sebagai hasil interaksi dua arah dengan siswanya.
Pembelajaran yang menyenangkan (joyful) perlu dipahami secara luas,
bukan hanya berarti selalu diselingi dengan lelucon, banyak bernyanyi atau tepuk
tangan yang meriah. Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang
dapat dinikmati siswa. Siswa merasa nyaman, aman dan asyik. Perasaan yang
mengasyikkan mengandung unsur inner motivation, yaitu dorongan keingintahuan
yang disertai upaya mencari tahu sesuatu.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti
meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika
proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus
dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran
memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran
hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut
tak ubahnya seperti bermain biasa.
Siswa tidak memungkiri metode “PAIKEM = pembelajaran aktif, inovatif,
kreatif, efektif dan menyenangkan” merupakan metode yang sangat mengerti dan
memahami kondisi siswa. bagaimana guru menyampaikan materi merupakan
penilaian utama siswa, seorang guru mempunyai wawasan yang luas akan
tergambar dengan cara bagaimana seorang guru menyampaikan pembelajaran di
kelas, fokus terhadap materi dan penyampaian yang mudah dimengerti oleh siswa.
peduli terhadap siswa dan tidak pilih-memilih (diskriminatif), performance yang
menarik serta bisa dijadikan partner dalam berdiskusi dan berkeluh kesah
merupakan sekian banyak kriteria yang siswa sampaikan jika seorang guru ingin
menjadi favorit di mata siswa (Herman, 2008).
2
4. B. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAIKEM
Dalam melaksanakan PAIKEM, guru perlu memperhatikan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Memahami sifat yang dimiliki anak.
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.
Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia,
atau anak bukan Indonesia – selama mereka normal – terlahir memiliki kedua
sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi berkembangnya
sikap/berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu
lahan yang harus kita olah sehingga subur bagi berkembangnya kedua sifat,
anugerah Tuhan, tersebut. Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak
karena hasil karyanya, guru mengajukan pertanyaan yang menantang, dan
guru yang mendorong anak untuk melakukan percobaan, misalnya,
merupakan pembelajaran yang subur seperti yang dimaksud
2. Mengenal anak secara perorangan.
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan
memiliki kemampuan yang berbeda. Dalam PAIKEM (Pembelajaran Aktif,
Inovatif, Efektif dan Menyenangkan) perbedaan individual perlu diperhatikan
dan harus tercermin dalam kegiatan pembelajaran. Semua anak dalam kelas
tidak selalu mengerjakan kegiatan yang sama, melainkan berbeda sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang memiliki kemampuan lebih
dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah (tutor sebaya).
Dengan mengenal kemampuan anak, kita dapat membantunya bila mendapat
kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi optimal.
3. Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar.
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
berpasangan atau berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat
dimanfaatkan dalam pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau
membahas sesuatu, anak dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok.
Berdasarkan pengalaman, anak akan menyelesaikan tugas dengan baik bila
mereka duduk berkelompok. Duduk seperti ini memudahkan mereka untuk
3
5. berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian, anak perlu juga
menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya berkembang
4. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan
memecahkan masalah.
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini
memerlukan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis
masalah; dan kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua
jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa ingin tahu dan
imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh karena itu, tugas
guru adalah mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering
memberikan tugas atau mengajukan pertanyaan yang terbuka.
5. Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik.
Ruang kelas yang menarik merupakan hal yang sangat disarankan
dalam PAIKEM. Hasil pekerjaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang
dipajangkan diharapkan memotivasi siswa untuk bekerja lebih baik dan
menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang dipajangkan dapat berupa hasil
kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok. Pajangan dapat berupa
gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi, karangan, dan sebagainya.
Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil pekerjaan siswa, dan ditata
dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran karena dapat
dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
6. Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Lingkungan (fisik, sosial,
atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak.
Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar, tetapi juga sebagai
objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan
menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari
lingkungan dapat dibawa ke ruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan
seperti mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan
4
6. pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat
gambar/diagram
7. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar.
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan daripada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik
pun harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri
dalam menghadapi tugas-tugas belajar selanjutnya. Guru harus konsisten
memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan komentar dan catatan.
Catatan guru berkaitan dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi
pengembangan diri siswa daripada hanya sekedar angka
8. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental.
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur
berkelompok serta siswa duduk saling berhadapan. Keadaan tersebut
bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih diinginkan
daripada aktif fisik. Sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain,
dan mengungkapkan gagasan merupakan tanda-tanda aktif mental. Syarat
berkembangnya aktif mental adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena
itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya.
C. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Menurut Ramadhan (2008), secara garis besar, penerapan PAIKEM dalam
pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan
kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat.
2. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara dalam
membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai
5
7. sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik, menyenangkan, dan
cocok bagi siswa.
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
lebih menarik dan menyediakan „pojok baca‟
4. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok.
5. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan
suatu masalah, untuk mengungkapkan gagasannya, dan melibatkam siswa
dalam menciptakan lingkungan sekolahnya.
PAIKEM diperlihatkan dengan berbagai kegiatan yang terjadi selama
KBM. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang
perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Berikut adalah tabel
beberapa contoh kegiatan KBM dan kemampuan guru yang besesuaian.
Kemampuan guru Kegiatan belajar mengajar
Guru merancang dan mengelola KBM Guru melaksanakan KBM dalam
yang mendorong siswa untuk berperan kegiatan yang beragam, misalnya:
aktif dalam pembelajaran
Percobaan
Diskusi kelompok
Memecahkan masalah
Mencari informasi
Menulis laporan/cerita/puisi
Berkunjung keluar kelas
Guru menggunakan alat bantu dan Sesuai mata pelajaran, guru
sumber yang beragam. menggunakan, misalnya:
Alat yang tersedia atau yang dibuat
sendiri
Gambar
Studi kasus
Nara sumber
Lingkungan
Guru memberi kesempatan kepada Siswa:
siswa untuk mengembangkan
keterampilan Melakukan percobaan, pengamatan,
atau wawancara
6
8. Mengumpulkan data/jawaban dan
mengolahnya sendiri
Menarik kesimpulan
Memecahkan masalah, mencari
rumus sendiri.
Menulis laporan hasil karya lain
dengan kata-kata sendiri.
Guru memberi kesempatan kepada Melalui:
siswa untuk mengungkapkan
gagasannya sendiri secara lisan atau Diskusi
tulisan Lebih banyak pertanyaan terbuka
Hasil karya yang merupakan anak
sendiri
Guru menyesuaikan bahan dan kegiatan Siswa dikelompokkan sesuai
belajar dengan kemampuan siswa dengan kemampuan (untuk kegiatan
tertentu)
Bahan pelajaran disesuaikan dengan
kemampuan kelompok tersebut.
Siswa diberi tugas perbaikan atau
pengayaan.
Guru mengaitkan KBM dengan Siswa menceritakan atau
pengalaman siswa sehari-hari. memanfaatkan pengalamannya
sendiri.
Siswa menerapkan hal yang
dipelajari dalam kegiatan sehari-
hari
Menilai KBM dan kemajuan belajar Guru memantau kerja siswa.
siswa secara terus-menerus Guru memberikan umpan balik.
7
9. D. Penerapan PAIKEM dalam Proses Pembelajaran
Berikut ini beberapa gambaran situasi PAIKEM.
Gambar 1.1 Contoh ruang kelas yang menunjukkan ciri-ciri PAIKEM
a. Pada pembelajaran konvensional meja dan kursi diatur menghadap ke
papan tulis dan siswa duduk berjajar, namun tidak demikian pada
PAIKEM. Meja dan kursi diatur sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dalam kelompok-
kelompok.
Pembelajaran Pembelajaran PAIKEM
konvensional
Gambar 1.2 Perbedaan pengaturan tempat duduk antara pembelajaran
konvensional dan PAIKEM
8
10. b. Siswa terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman
dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar dengan cara
berbuat (learning by doing).
Gambar 1.3 Belajar dengan cara berbuat/melakukan sesuatu/ learning by doing
c. Guru menggunakan berbagai alat bantu dan berbagai cara menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar untuk membuat pembelajaran menarik
dan menyenangkan.
Gambar 1.4 Siswa menggunakan alat bantu dan lingkungan sebagai
sumber belajar
9
11. d. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar
yang menarik dan menyediakan ”pojok baca”.
Gambar 1.5 Pajangan hasil karya untuk menghargai siswa dan menarik
minat baca
e. Guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk cara belajar kelompok yang mengoptimalkan tanggung jawab
seluruh anggota kelompok dalam berpartisipasi dan memberikan
kontribusi positif.
Gambar 1.6 Kegiatan siswa bervariasi yakni: kerja kelompok, kerja berpasangan,
kerja perorangan, dan kegiatan belajar di kelas
f. Guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam
pemecahan masalah dan untuk mengungkapkan gagasannya, serta
melibatkan mereka dalam lingkungan sekolahnya.
10
12. Gambar 1.7 Guru mendorong siswa dalam kegiatan pembelajaran
Pendekatan pembelajaran PAIKEM dapat membawa angin perubahan
dalam pembelajaran, yaitu:
a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara
keduanya.
b. Guru dalam pembelajaran tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik
juga berperan sebagai fasilitator.
c. Guru dan murid dapat mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran. Guru
dapat mengembangkan kreativitasnya dalam hal: teknik pengajaran,
penggunaan multimetode, pemakaian media, dan guru dapat berperan sebagai
mediator bagi murid-muridnya.
d. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan
sehingga proses berpikir anak akan berjalan normal.
e. Munculnya pembahasan dalam pembelajaran di kelas.
11
13. DAFTAR RUJUKAN
Herman, 2008. Menjadi guru favorit Pilihan Siswa. http://hlasrinkosgorobogor
.wordpress.com/2008/11/07/menjadi-guru-favorit-pilihan-siswa/. Diakses
tanggal 8 Februari 2009.
Iqbal, Mochammad. 2011. PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan), (Online), (http://iqbalali.com/2011/08/04/paikem-
pembelajaran-aktif-inovatif-kreatif-efektif-dan-menyenangkan/, diakses 4
Februari 2012).
Ramadhan, Tarmizi. 2008. Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan, (Online),
(http://tarmizi.wordpress.com/2008/11/11/pembelajaran-aktif-inovatif-
kreatif-efektif-dan-menyenangkan/, diakses 4 Februari 2012).
12