Gerakan 30 September 1965/PKI merupakan upaya kudeta yang dilancarkan oleh sekelompok perwira TNI angkatan darat yang dipimpin Letnan Kolonel Untung untuk merebut kekuasaan dari Presiden Soekarno dengan membunuh tujuh jenderal. Gerakan ini kemudian ditumpas oleh TNI di bawah pimpinan Mayjen Soeharto.
3. Akibat Persetujuan Renvile, posisi Indonesia
bertambah sulit. Sehingga Moh. Hatta membentuk
kabinet baru. Cara Moh. Hatta agar para PKI tidak
memprovokasi terhadap Kabinet Hatta yaitu :
a. Melepas para prajurit dengan sukarela untuk
meninggalkan ketentaraan.
b. Mengambil 100 orang laskar dari masyarakat dan
menyerahkan penampungan kepada
Kementerian Pembangunan dan Pemuda.
Pada tanggal 30 September 1948 Madiun berhasil
direbut kembali oleh pasukan TNI. Musso tewas dan
Amir Syarifuddin di hukum mati.
1. Pemberontakan PKI Madiun Tahun
1948
4. 2. Gerakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TI)
a. Gerakan DI/TII di Jawa Barat
Pemberontakan ini di pimpin oleh Sekarmadji
Maridjan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini
terjadi karena sesuai perjanjian R
enville pasukan TNI harus hijrah dari Jawa Barat ke
Jawa Tengah namun Kartosuwiryo menolak.
Pemerintah melakukan operasi militer. Dan
tanggal 4 Juni 1962 Kartosuwiryo berhasil di
tangkap dan di jatuhi hukuman mati. Operasi ini
berhasil berkat Divisi Siliwangi (Kompi C Batalyon
328 Kujang II)
5. b. Gerakan DI/TII di Jawa Tengah
Gerakan DI Jawa Tengah bagian Utara di
pimpin oleh Amir Fatah, sedang Selatan oleh
Kyai Sumolangu atau Mohammad Mahfudz
Abdulrahman. Gerakan ini dihancurkan TNI
pada bulan April 1952. Pasuakan ini
mengadakan operasi kilat yang dinamakan
Gerakan Banteng Negara (GBN) yang
dipimpin Kolonel Sarbini. Selanjutnya
dilaksanakan Operasi Guntur pada tahun
1954. Gerakan DI di Jawa Tengah dapat di
hancurkan setelah gerakan DI di perbatasan
Pekalongan Banyumas dihancurkan.
6. c. Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan
Gerakan DI/TII di Kalimantan Selatan di
pimpin oleh Ibnu Hajar yang
memproklamasikan NII pada 10 Oktober
1950, dengan disertai kesatuannya yang
bernama Kesatuan Rakyat Jang Tertindas
(KRJT). Pemerintah Melaksanakan operasi
militer sehingga Ibu Hajar ditangkap dan
diadili oleh Mahkamah Militer dengan
hukuman mati pada tanggal 22 Maret 1965.
7. d. Gerakan DI/TII di Sulawesi Selatan
Kemunculan gerakan DI/TII pimpinan Kahar
Muzakar di Sulawesi Selatan di sebabkan
ingin menempatkan laskar-laskar rakyat
Sulawesi Selatan ke dalam lingkungan APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat).
Pada bulan Februari 1965 Kahar Muzakar
berhasil ditembak mati oleh satuan-satuan
pasukan TNI. Dengan demikian,
pemberontakan yang dipimpinnya itu
berakhir.
8. e. Gerakan DI/TII di Aceh
Gerakan DI/TII yang terjadi di Aceh dipimpin
oleh Daud Beureueh. Setelah perang
kemerdekaan daerah Aceh sebelumnya
menjadi daerah istimewa diturunkan menjadi
karesidenan. Kebijakan tersebut di tentang
oleh Daud. Pada tanggal 17-28 Desember
1962 diselenggarakan Musyawarah
Kerukunan Rakyat Aceh yang diselenggarakan
oleh Kolonel Jasin, Pangdam I dan berakhir
secara damai.
9. Gerakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)
dipimpin oleh Kapten Westerling. Gerakan ini
didasari adanya kepercayaan rakyat akan
datangnya Ratu Adil yang adil dan bijaksana.
Tujuan gerakan APRA yang sebenarnya dalah
untuk mempertahankan bentuk negara federal
di Indonesia dan memiliki tentara sendiri pada
negara-negara RIS.
3. Gerakan Angkatan Perang Ratu
Adil (APRA)
10. Latar belakang pemberontakan Andi Aziz di Makasar
adalah sikap penolakan terhadap masuknya pasukan
APRIS yang berasal dari TNI ke Makassar.
Akibat dari serangan Andi Aziz yaitu :
a. Kota Makassar dapat dikuasai
b. Objek vital seperti lapangan terbang, kantor
telekomunikasi, dan pos polisi militer dikuasai.
c. Ditawannya Letkol. Ahmad Yunus Mokoginta.
d. Pengunduran diri Ir. P.D Diapara sebagai Perdana
Menteri NIT.
4. Gerakan Pemberontakan Andi Aziz
11. Pada tanggal 25 April 1950 di Ambon
diproklamasikan berdirinya Republik Maluku
Selatan (RMS) yang dilakukan oleh dr.Ch.R.S
Soumokil (mantan Jaksa Agung Negara Indonesia
Timur). Dalam pertempuran memperebutkan
Benteng New Victoria, Letkol Slamet Riyadi
tertembak dan gugur. Tangga 2 Desember 1963 Dr.
Soumokil berhasil ditangkap selanjutnya tanggal
21 April 1964 diadili oleh Mahkamah Militer Laut
Luar Biasa dan dijatuhi hukuman mati.
5. Gerakan Pemberontakan Republik
Maluku Selatan (RMS)
12. Munculnya pemberontakan PRRI diawali dari
ketidakharmonisan hubungan pemerintah daerah dan
pusat. Daerah terhadap pemerintah pusat yang
dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan
dengan membentuk dewan banteng, dewan gajah,
dewan garuda dan dewan manguni. Pemerintah
kemudian melancarkan operasi militer untuk
menumpas PPRI, dengan :
a. Operasi 17 Agustus dipimpin Kolonel A.Yani
b. Operasi Tegas dipimpin Letkol Kaharudin N.
c. Operasi Sadar dipimpin Letkol Dr. Ibnu Sutowo
6. Gerakan Pemerintah Revolusioner Republik
Indonesia / Perjuangan Semesta
(PRRI/Permesta)
13.
14. Sejak D.N Aidit terpilih menjadi ketua PKI tahun
1951, dan dalam pemilihan tahun 1955 dan
berhasil mendapat dukungan rakyat. Saat PKI
merasa kuat, ada isu pimpinan TNI Angkatan
darat membentuk Dewan Jenderal yang akan
melakukan kudeta terhapat Presiden Soekarno.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun
ABRI pada tanggal 5 Oktober 1965, puluhan ribu
tentara telah berkumpul di Jakarta, sehingga
dugaan akan terjadi kudeta semakin bertambah
banyak.
1. Penyebab Munculnya G30S/PKI
15. Menjelang terjadinya G30S/PKI, tersiar kabar
bahwa kesehatan Presiden mulai menurun dan
D.N. Aidit langsung memulai gerakan. Gerakan
tersebut dipimpin Letnal Kolonel Untung pada 1
Oktober 1965. Mereka berhasil membawa 7
korban TNI Angkatan Darat dan di bawa ke
Lubang Buaya serta di masukkan ke dalam sumur
tua, dan di timbun dengan sampah dan tanah.
Dengan waktu bersamaan gerarakan G30S/PKI
mencoba untuk mengadakan perebutan
kekuasaan di Yogyakarta, Solo, Wonogiri dan
Semarang.
2. Gerakan 30 September 1965/PKI
16. Ketujuh Korban TNI Angkatan Darat tersebut
adalah :
a. Letnal Jenderal Ahmad Yani
b. Mayor Jenderal R. Soeprapto
c. Mayor Jenderal Haryono Mas Tirtodarmo
d. Mayor Jenderal Suwondo Parman
e. Brigadir Jenderal Donald Izacus Panjaitan
f. Brigadir Jenderal Soetojo Siswomiharjo
g. Letnal Satu Pierre Andreas Tendean
17. Dengan peristiwa G30S/PKI, pemerintahan
Indonesia melakukan tindakan penumpasan yang
dipimpin Panglima Komando Strategi Angkatan
Darat Mayjend Soeharto, antara lain :
a. Merebut kembali gedung RRI pusat
b. Pembebasan Halim Perdana Kusuma
c. Di temukannya jenazah perwira TNI AD di sumur
tua Lubang Buaya
d. Di lakukan pengangkatan jenazah dan di
makamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata
e. Penangkapan Kolonel Latied dan Letkol Untung
3. Penumpasan G30S/PKI
18. a. Brigadir Jenderal (Purn) Herman Sarens Sudiro
Menurutnya pelaku utama dari G30S/PKI adalah
PKI. Target awalnya adalah membunuh Presiden
Soekarno.
b. Dr. Harold Crouch (Pengamatan Militer dari
Universitas Australia)
Menurutnya bahwa di tubuh angkatan darat telah
terjadi persaingan di antara para jenderal yaitu
antara jenderal yang mendapat kedudukan dan
posisi dengan jenderal yang terbuang atau tidak
memiliki posisi.
4. Beberapa Pendapat tentang
Peristiwa G30S/PKI
19. Dengan adanya pendapat para ahli, pelaku ataupun
saksi sejarah G30S/PKI dapat mendidik generasi
muda untuk bersikap bijaksana dalam menyikapi
peristiwa tersebut. Aksi-aksi yang dilakukan dapat di
jadikan pelajaran bagi generasi penerus dengan
tetap mengenang para pahlawan dan tetap
mengamalkan Pancasila sebagai ideolgi dan dasar
negara.
Dengan kesimpulan Gerakan 30 September 1965
merupakan gerakan di mana ideologi bangsa
Indonesia (Pancasila) akan diganti ideologi komunis.
KESIMPULAN