SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 25
REGRESI SEDERHANA
REGRESI SEDERHANA
PENGERTIAN REGRESI
Regresi adalah suatu alat statistik yang
tujuannya membantu memperkirakan atau
menaksir nilai suatu variabel yang tidak
diketahui dari satu atau beberapa variabel yang
diketahui.
Istilah Regresi pertama kali diperkenalkan oleh
Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton
menemukan adanya tendensi bahwa orang tua
yang memiliki tubuh tinggi memiliki anak-anak
yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki
anak-anak yang pendek pula.
REGRESI SEDERHANA
PENGERTIAN REGRESI
Kendati demikian, ia mengamati bahwa ada
kecendrungan tinggi anak cendrung bergerak
menuju rata-rata tinggi populasi secara
keseluruhan. Dengan kata lain, ketinggian anak
yang amat tinggi atau orang tua yang amat
pendek cendrung bergerak ke arah rata-rata
tinggi populasi.
Inilah yang disebut hukum Galtom mengenai
regresi universal. Dalam bahasa Galton ia
menyebutnya sebagai regresi menuju medikritas.
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi
mengenai ketergantungan variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (variabel penjelas/ bebas), dengan
tujuan untuk mengestimasi dan atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel
independen yang diketahui.
Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan
dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel
dengan satu atau lebih variabel independen.
Hasil analisis regresi adalah berupa
koefisien untuk masing-masing variabel
independen. Koefisien ini diperoleh dengan
cara memprediksi nilai variabel dependen
dengan suatu perusahaan.
Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan
sekaligus: yaitu, meminimumkan
penyimpangan antara nilai aktual dan nilai
estimasi variabel dependen berdasarkan
data yang ada
Analisis korelasi hanya menjelaskan 3 hal yaitu:
1. Ada tidaknya hubungan
Koefisien korelasi didapat sama dengan 0
maka berarti tidak ada hubungan.
2. Arah Hubungan
Koefisien korelasi bisa positif (+) & negatif (-)
3. Kuat lemahnya hubungan
Koefisien korelasi didapat di atas 0,5 maka
hubungannya kuat dan sebaliknya.
Dalam analisis regresi, selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih,
juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen.
Variabel dependen diasumsikan random/stokastik,
yang berarti mempunyai distribusi probabilistik.
Variabel independen/bebas diasumsikan memiliki
nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang
berulang).
Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi
analisis regresi disebut Ordinary Least Squares
(pangkat kuadrat terkecil biasa).
Metode OLS diperkenalkan pertama kali oleh Carl
Friedrich Gauss, seorang ahli matematika dari
jerman.
Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu
garis regresi dengan jalan meminimalkan
jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi
terhadap garis tersebut.
ASUMSI ORDINARY LEAST
SQUARES
– Model regresi linear, artinya linear dalam
parameter
– X diasumsikan non stokastik, artinya nilai X
dianggap tetap dalam sampel yang berulang.
– Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau
E(ui/Xi)=0
– Homokedastisitas, artinya variance kesalahan
sama untuk setiap periode (homo=sama,
skedastisitas=sebaran) dinyatakan dalam
bentuk matematis Var (ui/Xi)=s2
ASUMSI ORDINARY LEAST
SQUARES
– Tidak ada otokorelasi antar kesalahan
(antara ui dan uj tidak ada korelasinya) atau
secara matematis Covarian (ui, uj) = 0
– Antara u dan X saling bebas, sehingga Cov
(ui, Xi) = 0
– Tidak ada multikolkolinearitas yang
sempurna antar variabel bebas.
– Jumlah observasi , n, harus lebih besar dari
pada jumlah parameter yang diestimasi
(jumlah variabel bebas).
ASUMSI ORDINARY LEAST
SQUARES
– Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya
nilai X harus berbeda (tidak boleh sama
semua).
– Model regresi telah dispesifikasi secara
benar. Dengan kata lain tidak ada bias
(kesalahan) spesifikasi dalam model yang
digunakan dalam analisis empirik.
PERSAMAAN REGRESI
SEDERHANA
Persamaan regresi secara aljabar
dinyatakan dalam garis regresi. Persamaan
regresi Y atas X adalah dipakai untuk
menggambarkan variasi nilai dari Y atas
perubahan tertentu dari X. Persamaan
regresi Y atas X umumnya dinyatakan
dalam bentuk :
Y =  + X
 = konstanta
= koefisien regresi
X = variabel bebas
Y = variabel terikat
contoh
Berikut ini disajikan data perkembangan biaya promosi dan
volume penjualan sbb:
Dari data tersebut :
1. Carilah persamaan garis regresinya
2. Koefisien korelasi
3. Koefisien determinasi
4. Uji signifikansi parsial (uji t)
REGRESI VS KORELASI
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur
kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara
dua variabel. Korelasi juga tidak
menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak
membedakan antara variabel dependen
dengan variabel independen.
jawab
Untuk memecahkan persoalan tersebut
dapat dipergunakan program SPSS.
Jika data dibuat dalam program MS-Excel
maka terlebih dahulu harus ditransfer ke
program SPSS, sehingga nampak seperti
gambar sebagai beriku:
Data telah ditransfer ke
dalam program SPSS,
maka langkah selanjutnya
dilakukan pengolahan data
dengan cara :
1.klik analyze,
2.Klik Regression,
3.klik linear, seperti nampak
pada gambar berikut:
Setelah anda Klik Linear maka akan muncul gambar berikut :
Masukkan variabel Y ke kotak dependent, dan variabel X ke kotak
independent, kemudian klik ststistics tandai beberapa item yg dibutuhkan
seperi gambar di atas, kemudian Klik Ok., maka muncul gambar
Correlations
1.000 .943
.943 1.000
. .000
.000 .
21 21
21 21
Y
X
Y
X
Y
X
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y X
Model Summary
.943a .889 .883 48.609
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), X
a.
ANOVA
b
359270.2 1 359270.247 152.051 .000a
44893.753 19 2362.829
404164.0 20
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X
a.
Dependent Variable: Y
b.
Coefficientsa
45.528 25.983 1.752 .096
4.917 .399 .943 12.331 .000
(Constant)
X
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y
a.
Out put SPSS pada tabel Correlations menjelaskan
hubungan (korelasi antara X dengan Y).
Korelasi (hubungan) antara X dengan Y didapat sebesar
0,943, artinya terdapat korelasi antara X dengan Y adalah
sangat kuat.
Arah hubungannya adalah positif (+ 0,943) artinya jika X
naik maka Y juga naik, dan sebaliknya.
Correlations
1.000 .943
.943 1.000
. .000
.000 .
21 21
21 21
Y
X
Y
X
Y
X
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Y X
Out put SPSS pada tabel Model Summary menjelaskan
hal-hal sebagai berikut :
Koefisien Determinasi ( R Square) didapat sebesar 0,889
atau dijadikan persen 88,9%, artinya 88,9% proporsi variasi
perubahan variabel Y (volume penjualan) dapat dijelaskan
Oleh variabel X (biaya promosi), sedangkan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain.
Ingat rumus determinasi : D = r2 x 100%
Model Summary
.943a .889 .883 48.609
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), X
a.
Out put SPSS pada tabel Coefficients
menjelaskan sbb :
Persamaan regresi : Y = 45,528 + 4,917 X
Koefisien regresi () didapat + 4,917, artinya jika
biaya promosi naik Rp. 1 maka vol penjualan (Y)
akan naik sebesar Rp. 4,917.
Coefficientsa
45.528 25.983 1.752 .096
4.917 .399 .943 12.331 .000
(Constant)
X
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y
a.
Uji signifikansi parsial (t-test)
Formulasi Hipotesis:
Ho :  ≤ 0 tidak ada pengaruh antara biaya
promosi terhadap vol. penjualan.
Hi :  > 0 ada pengaruh positif antara biaya
promosi terhadap vol. penjualan
uji satu sisi (sisi kanan)
Coefficientsa
45.528 25.983 1.752 .096
4.917 .399 .943 12.331 .000
(Constant)
X
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: Y
a.
Pengujian dilakukan dengan alpha 5% (level of signifikan).
Kriteria Pengujian:
Ho diterima jika t-hitung < t-tabel
Ho ditolak jika t-hitung > t-tabel
atau
Ho diterima jika sig. > 0,05
Ho ditolak jika sig < 0,05
Simpulan :
Oleh karena sig. yang diperoleh pada tabel coeffisiens
didapat 0,000 jauh dibawah alpha 0,05, maka Ho ditolak ini
berarti biaya promosi berpengaruh positip dan signifikan
terhadap volume penjualan.
Berikut ini ditampilkan data
perkembangan jumlah kunjungan
wisatawan dan pendapatan hotel
nampak sebagai berikut:
Dari data tersebut carilah :
1.Persamaan regresinya
2.Koefisien korelasi
3.Koefisien dterminasi
4.Uji signifikansi parsial ( uji t )
5.Interpretasikan hasilnya
Kunjungan Pendapatan
Tahun wisatawan Hotel
(Orang) (Rp, jutaan)
X Y
1980 2000 100
1981 2020 120
1982 2040 135
1983 2060 200
1984 2080 250
1985 2100 255
1986 2120 260
1987 2140 268
1988 2160 270
1989 2180 300
1990 2200 340
1991 2220 370
1992 2240 380
1993 2260 390
1994 2280 400
1995 2300 405
1996 2320 469
1997 2340 500
1998 2340 554
1999 2330 556
2000 2400 576
2001 2450 600
2002 2500 650
2003 2550 567
2004 2600 400
2005 2650 568

Más contenido relacionado

Similar a REGRESI_SEDERHANA

KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxEvikurniafitri
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiAyah Irawan
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaDian Arisona
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresiGitha Niez
 
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine IsmayaRegresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine Ismayaguestbed2c6
 
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine IsmayaRegresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine Ismayaguestbed2c6
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAgung Anggoro
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDepriZon1
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxAngraArdana
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rsRizkisetiawan13
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaDia Cahyawati
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxAkmalRijLdi
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaIraa Nurcahyani
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyAgung Handoko
 
Analisis regresi sederhana ganda
Analisis regresi sederhana  gandaAnalisis regresi sederhana  ganda
Analisis regresi sederhana gandaAngraArdana
 

Similar a REGRESI_SEDERHANA (20)

KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptxKORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
KORELASI LINIER SEDERHANA DAN REGRESI LINIEAR.pptx
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Regresi Linear Berganda
Regresi Linear BergandaRegresi Linear Berganda
Regresi Linear Berganda
 
Analisis regresi
Analisis regresiAnalisis regresi
Analisis regresi
 
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine IsmayaRegresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
 
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine IsmayaRegresi Nurwulan Rine Ismaya
Regresi Nurwulan Rine Ismaya
 
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi SederhanaAnalisis Korelasi dan Regresi Sederhana
Analisis Korelasi dan Regresi Sederhana
 
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptxDEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
DEFRIJON REGRESI GANDA 5A.pptx
 
Statistika
StatistikaStatistika
Statistika
 
Pengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docxPengertian regresi.docx
Pengertian regresi.docx
 
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
6. analisa regresi dan korelasi sederhana rs
 
Korelasi(13)
Korelasi(13)Korelasi(13)
Korelasi(13)
 
Korelasi product-moment
Korelasi product-momentKorelasi product-moment
Korelasi product-moment
 
Korelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhanaKorelasi dan regresi sederhana
Korelasi dan regresi sederhana
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Tugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistikaTugas pemodelan statistika
Tugas pemodelan statistika
 
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummyMakalah model regresi dengan variabel terikat dummy
Makalah model regresi dengan variabel terikat dummy
 
Analisis regresi sederhana ganda
Analisis regresi sederhana  gandaAnalisis regresi sederhana  ganda
Analisis regresi sederhana ganda
 
statistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdfstatistik tugas 4 pdf.pdf
statistik tugas 4 pdf.pdf
 

REGRESI_SEDERHANA

  • 2. REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Regresi adalah suatu alat statistik yang tujuannya membantu memperkirakan atau menaksir nilai suatu variabel yang tidak diketahui dari satu atau beberapa variabel yang diketahui. Istilah Regresi pertama kali diperkenalkan oleh Sir Francis Galton pada tahun 1886. Galton menemukan adanya tendensi bahwa orang tua yang memiliki tubuh tinggi memiliki anak-anak yang tinggi, orang tua yang pendek memiliki anak-anak yang pendek pula.
  • 3. REGRESI SEDERHANA PENGERTIAN REGRESI Kendati demikian, ia mengamati bahwa ada kecendrungan tinggi anak cendrung bergerak menuju rata-rata tinggi populasi secara keseluruhan. Dengan kata lain, ketinggian anak yang amat tinggi atau orang tua yang amat pendek cendrung bergerak ke arah rata-rata tinggi populasi. Inilah yang disebut hukum Galtom mengenai regresi universal. Dalam bahasa Galton ia menyebutnya sebagai regresi menuju medikritas.
  • 4. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas/ bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Pusat perhatian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel dengan satu atau lebih variabel independen.
  • 5. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu perusahaan. Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus: yaitu, meminimumkan penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada
  • 6. Analisis korelasi hanya menjelaskan 3 hal yaitu: 1. Ada tidaknya hubungan Koefisien korelasi didapat sama dengan 0 maka berarti tidak ada hubungan. 2. Arah Hubungan Koefisien korelasi bisa positif (+) & negatif (-) 3. Kuat lemahnya hubungan Koefisien korelasi didapat di atas 0,5 maka hubungannya kuat dan sebaliknya.
  • 7. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).
  • 8. Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi disebut Ordinary Least Squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Metode OLS diperkenalkan pertama kali oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika dari jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan jalan meminimalkan jumlah dari kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis tersebut.
  • 9. ASUMSI ORDINARY LEAST SQUARES – Model regresi linear, artinya linear dalam parameter – X diasumsikan non stokastik, artinya nilai X dianggap tetap dalam sampel yang berulang. – Nilai rata-rata kesalahan adalah nol, atau E(ui/Xi)=0 – Homokedastisitas, artinya variance kesalahan sama untuk setiap periode (homo=sama, skedastisitas=sebaran) dinyatakan dalam bentuk matematis Var (ui/Xi)=s2
  • 10. ASUMSI ORDINARY LEAST SQUARES – Tidak ada otokorelasi antar kesalahan (antara ui dan uj tidak ada korelasinya) atau secara matematis Covarian (ui, uj) = 0 – Antara u dan X saling bebas, sehingga Cov (ui, Xi) = 0 – Tidak ada multikolkolinearitas yang sempurna antar variabel bebas. – Jumlah observasi , n, harus lebih besar dari pada jumlah parameter yang diestimasi (jumlah variabel bebas).
  • 11. ASUMSI ORDINARY LEAST SQUARES – Adanya variabilitas dalam nilai X, artinya nilai X harus berbeda (tidak boleh sama semua). – Model regresi telah dispesifikasi secara benar. Dengan kata lain tidak ada bias (kesalahan) spesifikasi dalam model yang digunakan dalam analisis empirik.
  • 12. PERSAMAAN REGRESI SEDERHANA Persamaan regresi secara aljabar dinyatakan dalam garis regresi. Persamaan regresi Y atas X adalah dipakai untuk menggambarkan variasi nilai dari Y atas perubahan tertentu dari X. Persamaan regresi Y atas X umumnya dinyatakan dalam bentuk : Y =  + X  = konstanta = koefisien regresi X = variabel bebas Y = variabel terikat
  • 13. contoh Berikut ini disajikan data perkembangan biaya promosi dan volume penjualan sbb: Dari data tersebut : 1. Carilah persamaan garis regresinya 2. Koefisien korelasi 3. Koefisien determinasi 4. Uji signifikansi parsial (uji t)
  • 14. REGRESI VS KORELASI Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.
  • 15. jawab Untuk memecahkan persoalan tersebut dapat dipergunakan program SPSS. Jika data dibuat dalam program MS-Excel maka terlebih dahulu harus ditransfer ke program SPSS, sehingga nampak seperti gambar sebagai beriku:
  • 16. Data telah ditransfer ke dalam program SPSS, maka langkah selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan cara : 1.klik analyze, 2.Klik Regression, 3.klik linear, seperti nampak pada gambar berikut:
  • 17. Setelah anda Klik Linear maka akan muncul gambar berikut :
  • 18. Masukkan variabel Y ke kotak dependent, dan variabel X ke kotak independent, kemudian klik ststistics tandai beberapa item yg dibutuhkan seperi gambar di atas, kemudian Klik Ok., maka muncul gambar
  • 19. Correlations 1.000 .943 .943 1.000 . .000 .000 . 21 21 21 21 Y X Y X Y X Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Y X Model Summary .943a .889 .883 48.609 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), X a. ANOVA b 359270.2 1 359270.247 152.051 .000a 44893.753 19 2362.829 404164.0 20 Regression Residual Total Model 1 Sum of Squares df Mean Square F Sig. Predictors: (Constant), X a. Dependent Variable: Y b. Coefficientsa 45.528 25.983 1.752 .096 4.917 .399 .943 12.331 .000 (Constant) X Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y a.
  • 20. Out put SPSS pada tabel Correlations menjelaskan hubungan (korelasi antara X dengan Y). Korelasi (hubungan) antara X dengan Y didapat sebesar 0,943, artinya terdapat korelasi antara X dengan Y adalah sangat kuat. Arah hubungannya adalah positif (+ 0,943) artinya jika X naik maka Y juga naik, dan sebaliknya. Correlations 1.000 .943 .943 1.000 . .000 .000 . 21 21 21 21 Y X Y X Y X Pearson Correlation Sig. (1-tailed) N Y X
  • 21. Out put SPSS pada tabel Model Summary menjelaskan hal-hal sebagai berikut : Koefisien Determinasi ( R Square) didapat sebesar 0,889 atau dijadikan persen 88,9%, artinya 88,9% proporsi variasi perubahan variabel Y (volume penjualan) dapat dijelaskan Oleh variabel X (biaya promosi), sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain. Ingat rumus determinasi : D = r2 x 100% Model Summary .943a .889 .883 48.609 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), X a.
  • 22. Out put SPSS pada tabel Coefficients menjelaskan sbb : Persamaan regresi : Y = 45,528 + 4,917 X Koefisien regresi () didapat + 4,917, artinya jika biaya promosi naik Rp. 1 maka vol penjualan (Y) akan naik sebesar Rp. 4,917. Coefficientsa 45.528 25.983 1.752 .096 4.917 .399 .943 12.331 .000 (Constant) X Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y a.
  • 23. Uji signifikansi parsial (t-test) Formulasi Hipotesis: Ho :  ≤ 0 tidak ada pengaruh antara biaya promosi terhadap vol. penjualan. Hi :  > 0 ada pengaruh positif antara biaya promosi terhadap vol. penjualan uji satu sisi (sisi kanan) Coefficientsa 45.528 25.983 1.752 .096 4.917 .399 .943 12.331 .000 (Constant) X Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Dependent Variable: Y a.
  • 24. Pengujian dilakukan dengan alpha 5% (level of signifikan). Kriteria Pengujian: Ho diterima jika t-hitung < t-tabel Ho ditolak jika t-hitung > t-tabel atau Ho diterima jika sig. > 0,05 Ho ditolak jika sig < 0,05 Simpulan : Oleh karena sig. yang diperoleh pada tabel coeffisiens didapat 0,000 jauh dibawah alpha 0,05, maka Ho ditolak ini berarti biaya promosi berpengaruh positip dan signifikan terhadap volume penjualan.
  • 25. Berikut ini ditampilkan data perkembangan jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan hotel nampak sebagai berikut: Dari data tersebut carilah : 1.Persamaan regresinya 2.Koefisien korelasi 3.Koefisien dterminasi 4.Uji signifikansi parsial ( uji t ) 5.Interpretasikan hasilnya Kunjungan Pendapatan Tahun wisatawan Hotel (Orang) (Rp, jutaan) X Y 1980 2000 100 1981 2020 120 1982 2040 135 1983 2060 200 1984 2080 250 1985 2100 255 1986 2120 260 1987 2140 268 1988 2160 270 1989 2180 300 1990 2200 340 1991 2220 370 1992 2240 380 1993 2260 390 1994 2280 400 1995 2300 405 1996 2320 469 1997 2340 500 1998 2340 554 1999 2330 556 2000 2400 576 2001 2450 600 2002 2500 650 2003 2550 567 2004 2600 400 2005 2650 568