Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

DISTRIBUSI SAMPLE KELOMPOK 2.pptx

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Próximo SlideShare
distribusi sampling
distribusi sampling
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 17 Anuncio

Más Contenido Relacionado

Similares a DISTRIBUSI SAMPLE KELOMPOK 2.pptx (20)

Más reciente (20)

Anuncio

DISTRIBUSI SAMPLE KELOMPOK 2.pptx

  1. 1. DISTRIBUSI SAMPLE STATISTIKLANJUTAN
  2. 2. NURHIKMAH NPM 220104009 ARIE INDRA WAHYUNINPM 220104010 M.KHOIRUL ANWAR NPM 2201 04011 RASTRA ADITYA SUWANDY NPM 2201 04012 PUJIINDRIATI NPM 2201 04013 LIA HEVI MURTANINGSIH NPM 2201 04014 ZAHROH MUTMAINAH NPM 2201 04015 ARNI DESPA PRABANINGTYAS NPM 2201 04016
  3. 3. Pengertian SampLe Bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yg juga memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yg dianggap bisa mewakili populasi PopuLasi Totalitas dari semua objek/ individu yg memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti
  4. 4. Distribusi SampLing Merupakan distribusi peluang teoritis (distribusi kemungkinan) dari semua hasil sampel yang mungkin, dengan ukuran sampel yang tetap N, pada statistik (karakteristik sampel) yang digeneralisasikan ke populasi. Distribusi Sampling memungkinkan untuk memperkirakan probabilitas hasil sampel tertentu untuk statististik tersebut  Merupakan jembatan, karena melalui distribusi sampling dapat diketahui karakteristik populasi
  5. 5. Jadi Distribusi Sampling adalah Distribusi dari besaran-besaran statistik spt rata-rata, simpangan baku, proporsi yg mungkin muncul dr sampel-sampel
  6. 6. —Tehnik Penentuan Jumlah Sampel 1. Pengambilan sampel dengan pengembalian 2. Pengambilan sampel tanpa pengembalian N n C N n N ! n! ( N  n )! 
  7. 7. 1.Distribusi Sampling Rata-rata (Mean) 2. Distribusi Sampling Proporsi 3. Distribusi Sampling Standar deviasi Jenis-jenis Distribusi Sampling
  8. 8. Adalah distribusi dari rata-rata yang diperoleh dari semua sampel yang mungkin dari suatu populasi, dimana ukuran sampelnya tersebut yang sama besar
  9. 9. Distribusi Sampling Rata-rata (Mean) A. Pemilihan sampel dari populasi terbatas 1. Utk pengambilan sampel tanpa pengembalian atau n/N > 5% x x       N  n n N  1 x x    n 2. Utk pengambilan sampel dgn pengembalian atau n/N ≤ 5   
  10. 10. C. Daftar distribusi normal untuk distribusi sampling rata- rata 1. Utk populasi terbatas atau n/N > 5% 2. Utk populasi tdk terbatas atau n/N ≤ 5% Distribusi Sampling Rata-rata (Mean) B.Pemilihan sampel dari populasi yg tidak terbatas x   n    dan  x N  n Z  n N  1  X   n Z   X  
  11. 11. Distribusi sampling dari proporsi adalah distribusi proporsi-proporsi yang diperoleh dari semua sampel sama besar yang mungkin dari satu populasi, dimana ukuran sampelnya tersebut yang sama besar Dapat digunakan untuk mengetahui perbandingan antara dua hal yang berkomlemen seperti % bilangan ganjil dan genap, dilambangkan dengan p
  12. 12. a.Proporsi dr populasi dinyatakan b.Proporsi utk sampel dinyatakan Distribusi Sampling Proporsi N X P  n X p  n p P ( 1  P )   1. Utk pengambilan sampel dgn pengembalian atau jika ukuran populasi besar dibandingkan dgn ukuran sampel yi n/N ≤ 5%  p  P
  13. 13. 2. Utk pengambilan sampel tanpa pengembalian N 1 n P(1 P) N  n p   atau jika ukuran populasi kecil dibandingkan dgn ukuran sampel yi n/N > 5% p  P
  14. 14. Standar Deviasi :Beda 2 rata-rata adalah distribusi dari perbedaan dua besaran rata-rata yang muncul dari sampel-sampel dua populasi Standar deviasi : Beda 2 proporsi adalah distribusi dari perbedaan dua besaran proporsi yang muncul dari sampel-sampel dua populasi
  15. 15. a. Distribusi sampling beda dua rata-rata 1. Rata-rata 2. Simpangan baku 1 2      x1 x2 2 n 2 n 1  2   1  2  x 1  x 2 X1  X 2  3. Untuk n1 dan n2 dgn n1, n2 > 30 Z  (X1  X 2 )  (1  2 )
  16. 16. b. Distribusi sampling beda dua proporsi 1. Rata-rata 2. Simpangan baku  P1  P2  P 1  P 2 2 n 1 n P1 (1  P1 )  P2 (1  P2 )  P 1  P 2  2 2 1 n 1 n X 1  X 2 p  p  3. Untuk n1 dan n2 dgn n1, n2 ≥ 30 Z  ( p 1  p 2 )  ( P 1  P 2 )  P 1  P 2
  17. 17. TERIMA KASIH

×