SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 44
KELOMPOK 5
Dhea Aprelia F(XMIA1/05)
Era Repsi (XMIA1/07)
Nur Rina MN (XMIA1/22)
Pandu Prana D(XMIA1/23)
KERAJAANISLAMBANTEN
RUMUSAN MASALAH
SEJARAH AWAL
BIDANGPOLITIK
BIDANG EKONOMI
BIDANGSOSIAL BUDAYA
KEHANCURAN
SEJARAH AWAL
KERAAJAAN BANTEN
Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten merupakan
sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri
di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526,
ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke
kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan
beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya
sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan.
Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan
dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut,
Maulana Hasanuddin atau yang sohor dengan sebutan
Fatahillah mendirikan benteng pertahanan bernama
Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat
pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang
berdiri sendiri.
Pada awalnya kawasan Banten yang juga dikenal dengan Banten
Girang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Kedatangan
pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin ke
kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran
dakwah Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-
Portugal dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat
membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka
mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513.
Atas perintah Trenggana, bersama dengan Fatahillah melakukan
penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527, yang
waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.
Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana
Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada
di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain
itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan
raja Malangkabu (Minangkabau, Kerajaan Inderapura), Sultan Munawar
Syah dan dianugerahi keris oleh raja tersebut.
Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah
meninggalnya Trenggana,Banten yang sebelumnya vazal dari Kerajaan Demak,
mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri.
BENDERA KESULTANAN BANTEN
KERAAJAAN BANTEN
DALAM BIDANG POLITIK
• Setelah Banten muncul sebagai kerajaan yang mandiri, penguasanya
menggunakan gelar Sultan, sementara dalam lingkaran istana terdapat
gelar Pangeran Ratu, Pangeran Adipati, Pangeran Gusti, dan Pangeran
Anom yang disandang oleh para pewaris. Pada pemerintahan Banten
terdapat seseorang dengan gelar Mangkubumi, Kadi, Patih
serta Syahbandar yang memiliki peran dalam administrasi
pemerintahan. Sementara pada masyarakat Banten terdapat
kelompok bangsawan yang digelari dengan tubagus (Ratu
Bagus), ratu atau sayyid, dan golongan khusus lainya yang mendapat
kedudukan istimewa adalah terdiri atas kaum ulama, pamong praja,
serta kaum jawara.
• Pusat pemerintahan Banten berada antara dua buah sungai yaitu Ci
Banten dan Ci Karangantu. Di kawasan tersebut dahulunya juga
didirikan pasar, alun-alun dan Benteng Surosowan yang dikelilingi oleh
tembok beserta parit, sementara disebelah utara dari benteng
dibangun Masjid Agung Banten dengan menara berbentuk mercusuar
yang kemungkinan dahulunya juga berfungsi sebagai menara pengawas
untuk melihat kedatangan kapal di Banten.
• Berdasarkan Sejarah Banten, lokasi pasar utama di Banten
berada antara Masjid Agung Banten dan Ci Banten, dan
dikenal dengan nama Kapalembangan. Sementara pada
kawasan alun-alun terdapat paseban yang digunakan oleh
Sultan Banten sebagai tempat untuk menyampaikan
maklumat kepada rakyatnya. Secara keseluruhan rancangan
kota Banten berbentuk segi empat yang dpengaruhi oleh
konsep Hindu-Budha atau representasi yang dikenal dengan
nama mandala. Selain itu pada kawasan kota terdapat
beberapa kampung yang mewakili etnis tertentu, seperti
Kampung Pekojan (Persia) dan Kampung Pecinan.
• Kesultanan Banten telah menerapkan cukai atas kapal-kapal
yang singah ke Banten, pemungutan cukai ini dilakukan
oleh Syahbandar yang berada di kawasan yang
dinamakan Pabean. Salah seorang syahbandar yang terkenal
pada masa Sultan Ageng bernama Syahbandar Kaytsu.
LETAK KERAJAAN
BANTEN
RAJA KERAJAAN
BANTEN
MAULANA
HASANUDDIN
(1552-1570)
PANGERAN YUSUF
(1570 - 1580)
MAULANA
MUHAMMAD
(1580-1651)
SULTAN
ABUMUFAKIR
MAHMUD ABDUL
KADIR
(1624-1647)
ABU MAALI
ACHMAD
(1647 - 1651)
SULTAN AGENG
TIRTAYASA
(1651-1682)
1. MAULANAHASANUDDIN/ FATAHILLAH
(1552-1570)
Kebijakan-kebijakan :
1. Menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian
menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan
perdagangan
2. Mendirikan benteng pertahanan bernama Surosowan, yang
kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten
menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.
3. Menyebarkan dakwah Islam ke berbagai wilayah
4. Melakukan penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan
Kelapa sekitar tahun 1527
5. Melanjutkan perluasan kekuasaan dan penyebaran agama
Islam ke daerah penghasil lada di Lampung.
6. Melakukan konrtak dagang dengan raja Malangkabu
BENTENG SUSROWAN
BENTENGSUSROWAN
Pada tahun 1570 Fatahillah wafat. Beliau meninggalkan
dua orang putera laki-laki, yakni :
1. Pangeran Arya (Pangeran Jepara)
Dinamakan Pangeran Jepara karena sejak kecil ia
sudah diikutkan kepada bibinya (Ratu Kalinyamat) di
Jepara. Ia kemudian berkuasa di Jepara menggantikan
Ratu Kalinyamat.
2. Pangeran Yusuf
Setelah Fatahillah wafat, Pangeran Yusuf
menggantikan Fatahillah di Banten.
2. PANGERAN YUSUF
(1570 - 1580)
• Kebijakan-kebijakan :
1. Menaklukkan Pakuan Pajajaran tahun 1579
2. Melanjutkan perluasan ke daerah-daerah yang masih setia
pada Pajajaran dan berhasil ditaklukkan.
3. Membangun kubu-kubu pertahanan
• Pada tahun 1580, Pangeran Yusuf meninggal dan digantikan
oleh puteranya yang bernama Maulana Muhammad.
3. MAULANAMUHAMMAD (1580-1651)
Kebijakan-kebijakan :
• Melakukan serangan ke Palembang tahun
1596, namun gagal.
Pada waktu itu Palembang diperintah oleh Ki
Gede ing Sura(1572-1627). Ki gede suro
adalah seorang penyiar agama islam dari
Surabaya dan perintis perkembangan
pemerintaha
• Gugurnya ................ Abdul Kadir (halaman
166)
4. SULTAN ABUMUFAKIR MAHMUD ABDUL
KADIR
(1624-1647)
• Beliau menjadi raja pertama di Pulau Jawa yang
mengambil gelar "Sultan" pada tahun 1638 dengan
nama Arab Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir.
• Kebijakan : Melakukan hubungan diplomasi dengan
kekuatan lain yang ada pada waktu itu, salah satu
diketahui surat Sultan Banten kepada Raja Inggris,
Pangeran James I dan Pangeran Charles
• Setelah wafat, Sultan Abumufakir Mahmud Abdul
Kadir digantikan oleh anaknya yang bernama
Anbumaali Achmad
Pada tahun .............. Jayakarta (halaman 166)
5. ABU MAALI ACHMAD
(1647 -1651)
• Keadaan pemerintahannya tidak terlalu
diketahui. Abu Maali Achmad hanya
memerintah Banten selama 4 tahun. Setelah
Abu Maali Achmad, tampillah Sultan
Abdulfattah atau yang lebih dikenal dengan
nama Sultan Ageng Tirtayasa.
6. SULTAN AGENGTIRTAYASA(1651-1682)
• Masa Sultan Ageng Tirtayasa dipandang
sebagai masa kejayaan Banten
• Kebijakan-kebijakan :
1. Melakukan perluasan wilayah sampai ke
daerah yang pernah dikuasai Kerajaan
Pajajaran........................ Kejeroan (hal 167)
2. Menjadikan Banten sebagai bandar internasional,
3. Memodernisasi bangunan istana dengan arsitektur
Lukas Cardeel,
4. Memajukan agama Islam,
5. Membangun armada laut dan mengamankan jalur
pelayarannya dengan cara mengirimkan armada
lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura
(Kalimantan Barat) dan menaklukkannya
tahun 1661
6. Melakukan usaha untuk keluar dari tekanan yang
dilakukan VOC, dengan cara
melakukan blokade atas kapal-kapal dagang menuju
Banten
• Halaman 167 (pada masa akhir ......................
Kerajaan banten)
RAJA YANG MEMERINTAH
SETELAH SULTAN AGENG
TIRTAYASA
SultanHaji atauSultanAbuNasharAbdulQahar(1683-1687)
SultanAbuFadhlMuhammadYahya(1687- 1690)
SultanAbulMahasinMuhammadZainulAbidin(1690- 1733)
SultanAbulFathi MuhammadSyifaZainulArifin(1733-1747)
RatuSyarifahFatimah(1747- 1750)
SultanArifZainulAsyiqinal-Qadiri(1753- 1773)
SultanAbulMafakhirMuhammadAliuddin(1773-1799)
SultanAbulFathMuhammadMuhyiddinZainussalihin(1799- 1803)
SultanAbulNasharMuhammadIshaqZainulmutaqin(1803-1808)
SultanMuhammadbinMuhammadMuhyiddinZainussalihin(1809-1813)
KERAAJAAN BANTEN DALAM
BIDANG EKONOMI
• Perekonomian Kerajaan Banten bisa dikatakan maju, hal itu didukung oleh
beberapa sektor :
1. Dalam sektor perdagangan
Perdagangan sangat diutamakan untuk daerah pesisir, karena daerah pesisir
memiliki pelabuhan yang menjadi bandar internasional dalam perdagangan.
Sehingga masyarakat pesisir sebagian besar bermata pencarian sebagai pedagang
2. Dalam sektor pertanian
Untuk kawasan pedalaman, penduduknya sebagian besar bekerja dalam sektor
pertanian. pada kawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan.
Asumsi ini berkembang karena pada waktu itu di beberapa kawasan pedalaman
seperti Lebak, perekonomian masyarakatnya ditopang oleh kegiatanperladangan,
sebagaimana penafsiran dari naskah sanghyang siksakanda ng karesian yang
menceritakan adanya istilah pahuma (peladang), panggerek (pemburu)
danpanyadap (penyadap). Ketiga istilah ini jelas lebih kepada sistem ladang,
begitu juga dengan nama peralatanya
seperti kujang, patik, baliung, kored dan sadap. pengairan besar dilakukan juga
untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun
dengan menggunakan tenaga sebanyak 16 000 orang. Di sepanjang kanal tersebut,
antara 30 dan 40 000 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar
perkebunan kelapa ditanam. 30 000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut,
termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang
didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan.
• Selain dari sektor pertanian dan perdagangan, kemajuan
ekonomi Banten juga didukung oleh jumlah penduduk yang
banyak (dengan SDM tinggi) serta multi-etnis. Mulai
dari Jawa, Sunda danMelayu. Sementara kelompok
etnis nusantara lain dengan jumlah signifikan antara
lain Makasar, Bugis dan Bali.
• Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 Banten
mengalami puncak kejayaan dikarenakan majunya ekonomi
banten. Letak Banten yang straegis sangat mendukung
perkembangan dan kemajuan.Tak dapat dipungkiri sampai
pada tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan,
dengan jumlah penduduk dan kekayaan yang dimilikinya
menjadikan Banten sebagai salah satu kota terbesar di dunia
pada masa tersebut
KERAAJAAN BANTEN DALAM
BIDANG SOSIAL BUDAYA
SOSIAL
• Kehidupan sosial Banten mengalami kemajuan. Sebagian besar masyarakat
Bantenhidup dengan rambu-rambubudaya Islam.
• Untuk mengatasi terjadinya masalah sosial di masyarakat, Kadi memainkan
peranan penting dalam pemerintahan Kesultanan Banten, selain
bertanggungjawab dalam penyelesaian sengketa rakyat di pengadilan agama,
juga dalam penegakan hukum Islam
• Toleransi umat beragama di Banten, berkembang dengan baik. Walau
didominasi oleh muslim, namun komunitas tertentu diperkenankan
membangun sarana peribadatan mereka, di mana sekitar tahun 1673 telah
berdiribeberapaklenteng pada kawasan sekitarpelabuhan Banten.
BUDAYA
• Dalam kegiatan adat atau tradisi, masyarakat Banten sering
melakukan kegiatan tradisi Islam diantaranya yaitu
tarekat maupun tasawuf. Karena pada saat itu Islam menjadi pilar
pendirianKesultananBanten.
• Selain itu tradisi bela diri juga sering dilakukan oleh Masyarakat
Banten.
• Dalam bidang kebudayaan, seni bangunan mengalami
perembangan. Beberapa jenis banguna yang tersisa antara lain,
MasjidAgung Banten,bangunankeratondangapura-gapura.
KEHANCURAN
KERAAJAAN BANTEN
Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan
bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa. Namun pada akhirnya
Kerajaan Banten mengalami kehancuran. Hal itu dikarenakan
berbagai hal, diantaranya :
1. Ketergantungan akan persenjataan
2. Raja yang bekuasa setelah Sultan Ageng Tirtayasa bukanlah
raja yang kuat
3. Persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber
daya maupun perdagangan
4. Hancurnya Benteng Surosowan (simbol kekuasaan di
Kerajaan Banten)
5. Perang saudara
Tahun 1680 muncul perselisihan akibat perebutan kekuasaan dan pertentangan
antara Sultan Ageng dengan putranya Sultan Haji. Perpecahan ini
dimanfaatkan oleh VOC) yang memberikan dukungan kepada Sultan Haji,
sehingga perang saudara tidak dapat dielakkan. Sementara dalam memperkuat
posisinya, Sultan Haji mengirimkan 2 orang utusannya, menemui Raja
Inggris di London tahun 1682 untuk mendapatkan dukungan serta bantuan
persenjataan. Dalam perang ini Sultan Ageng terpaksa mundur dari istananya
dan pindah ke kawasan yang disebut dengan Tirtayasa, namun pada 28
Desember 1682 kawasan ini juga dikuasai oleh Sultan Haji bersama VOC.
Sultan Ageng bersama putranya yang lain Pangeran Purbaya dan Syekh
Yusuf dari Makasar mundur ke arah selatan pedalaman Sunda. Namun pada 14
Maret 1683 Sultan Ageng tertangkap kemudian ditahan di Batavia.
Bantuan dan dukungan VOC kepada Sultan Haji mesti dibayar dengan
memberikan kompensasi kepada VOC di antaranya pada 12 Maret 1682,
wilayah Lampung diserahkan kepada VOC, seperti tertera dalam surat Sultan
Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang
sedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat
perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak
monopoli perdagangan lada di Lampung. Selain itu berdasarkan perjanjian
tanggal 17 April 1684, Sultan Haji juga mesti mengganti kerugian akibat
perang tersebut kepada VOC.
Setelah meninggalnya Sultan Haji tahun 1687, VOC mulai mencengkramkan
pengaruhnya di Kesultanan Banten, sehingga pengangkatan para Sultan Banten
mesti mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral Hindia-
Belanda di Batavia, Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya diangkat mengantikan
Sultan Haji namun hanya berkuasa sekitar tiga tahun, selanjutnya digantikan
oleh saudaranya Pangeran Adipati dengan gelar Sultan Abul Mahasin
Muhammad Zainul Abidin dan kemudian dikenal juga dengan gelar Kang
Sinuhun ing Nagari Banten.
Perang saudara yang berlangsung di Banten meninggalkan ketidakstabilan
pemerintahan masa berikutnya. Konfik antara keturunan penguasa
Bantenmaupun gejolak ketidakpuasan masyarakat Banten, atas ikut campurnya
VOC dalam urusan Banten. Perlawanan rakyat kembali memuncak pada masa
akhir pemerintahan Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin, di
antaranya perlawanan Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Akibat konflik yang
berkepanjangan Sultan Banten kembali meminta bantuan VOC dalam meredam
beberapa perlawanan rakyatnya sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi
vassal dari VOC.
KekuatanpolitikKesultananBantenakhirnya runtuhpada
tahun1813 setelahsebelumnyaBentengSurosowan sebagai
simbol kekuasaandi KotaBantendihancurkan, dan pada
masa-masaakhir pemerintanannya,para SultanBantentidak
lebih dari raja bawahan dari pemerintahankolonial di Hindia
Belanda.
X: Kerajaan Banten

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Letak kerajaan banten
Letak kerajaan bantenLetak kerajaan banten
Letak kerajaan banten
Dinasti_Tiara
 

La actualidad más candente (20)

Wali songo
Wali songoWali songo
Wali songo
 
Sejarah kerajaan perlak
Sejarah kerajaan perlakSejarah kerajaan perlak
Sejarah kerajaan perlak
 
Presentasi sejarah kerajaan banten
Presentasi sejarah kerajaan bantenPresentasi sejarah kerajaan banten
Presentasi sejarah kerajaan banten
 
Kerajaan Banten
Kerajaan BantenKerajaan Banten
Kerajaan Banten
 
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram IslamKerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam
 
Sejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan bantenSejarah kerajaan banten
Sejarah kerajaan banten
 
Kerajaan Malaka
Kerajaan MalakaKerajaan Malaka
Kerajaan Malaka
 
Letak kerajaan banten
Letak kerajaan bantenLetak kerajaan banten
Letak kerajaan banten
 
Kerajaan Banten
Kerajaan BantenKerajaan Banten
Kerajaan Banten
 
KESULTANAN BANTEN
KESULTANAN BANTENKESULTANAN BANTEN
KESULTANAN BANTEN
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Presentasi demak
Presentasi demakPresentasi demak
Presentasi demak
 
ISLAM MASUK ISTANA RAJA
ISLAM MASUK ISTANA RAJAISLAM MASUK ISTANA RAJA
ISLAM MASUK ISTANA RAJA
 
Kerajaan Demak
Kerajaan DemakKerajaan Demak
Kerajaan Demak
 
Kerajaan Malaka
Kerajaan MalakaKerajaan Malaka
Kerajaan Malaka
 
Kesultanan cirebon
Kesultanan cirebonKesultanan cirebon
Kesultanan cirebon
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti WarmadewaKerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
Kerajaan Buleleng dan Dinasti Warmadewa
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Kerajaan Banten
Kerajaan BantenKerajaan Banten
Kerajaan Banten
 

Similar a X: Kerajaan Banten

Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
ayu larissa
 
Kerajaan banten
Kerajaan bantenKerajaan banten
Kerajaan banten
sari_sweet
 
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
Visi Utami
 

Similar a X: Kerajaan Banten (20)

Kerajaan banten
Kerajaan bantenKerajaan banten
Kerajaan banten
 
Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia Kerajaan islam di indonesia
Kerajaan islam di indonesia
 
Indonesia pada masa kerajaan islam
Indonesia pada masa kerajaan islamIndonesia pada masa kerajaan islam
Indonesia pada masa kerajaan islam
 
Kerajaan banten
Kerajaan bantenKerajaan banten
Kerajaan banten
 
Kerajaan banten
Kerajaan bantenKerajaan banten
Kerajaan banten
 
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
Kerajaan – kerajaan bercorak islam di indonesia (ms. power point)
 
Kerajaan Isam di indonesia Komplit
Kerajaan Isam di indonesia KomplitKerajaan Isam di indonesia Komplit
Kerajaan Isam di indonesia Komplit
 
Kerajaan Banten dan Kerajaan Demak
Kerajaan Banten dan Kerajaan DemakKerajaan Banten dan Kerajaan Demak
Kerajaan Banten dan Kerajaan Demak
 
Banten.jat
Banten.jatBanten.jat
Banten.jat
 
Kerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesiaKerajaan2 islam indonesia
Kerajaan2 islam indonesia
 
[170417] Presentasi Sejarah Indonesia
[170417] Presentasi Sejarah Indonesia[170417] Presentasi Sejarah Indonesia
[170417] Presentasi Sejarah Indonesia
 
Ppt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xiPpt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xi
 
Kesultanan banten
Kesultanan bantenKesultanan banten
Kesultanan banten
 
Banten.jat
Banten.jatBanten.jat
Banten.jat
 
Kerajaan Islam di Jawa
Kerajaan Islam di JawaKerajaan Islam di Jawa
Kerajaan Islam di Jawa
 
Kerajaan Islam di Jawa
Kerajaan Islam di JawaKerajaan Islam di Jawa
Kerajaan Islam di Jawa
 
Banten_XRPLC_6
Banten_XRPLC_6Banten_XRPLC_6
Banten_XRPLC_6
 
Sejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan talloSejarah gowa dan tallo
Sejarah gowa dan tallo
 
Kerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di KalimantanKerajaan Islam di Kalimantan
Kerajaan Islam di Kalimantan
 
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptxKerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
Kerajaan_Makassar_Gowa_dan_Tallo.pptx
 

Más de Nur Rina Martyas Ningrum

D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
Nur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
Nur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanD1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
Nur Rina Martyas Ningrum
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
Nur Rina Martyas Ningrum
 

Más de Nur Rina Martyas Ningrum (20)

D1 Pajak: Tax Ratio
D1 Pajak: Tax RatioD1 Pajak: Tax Ratio
D1 Pajak: Tax Ratio
 
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan NegaraD1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
D1 Pajak: Sumber Sumber Penerimaan Negara
 
X: Sumber Hukum Formal
X: Sumber Hukum FormalX: Sumber Hukum Formal
X: Sumber Hukum Formal
 
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan FiskalD1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
D1 Pajak: Penyusunan APBN dan Kebijakan Fiskal
 
D1 Pajak: Peradilan Umum
D1 Pajak: Peradilan UmumD1 Pajak: Peradilan Umum
D1 Pajak: Peradilan Umum
 
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha NegaraD1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
D1 Pajak: Peradilan Tata Usaha Negara
 
D1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan PajakD1 Pajak: Peradilan Pajak
D1 Pajak: Peradilan Pajak
 
D1 Pajak: Peradilan Militer
D1 Pajak: Peradilan MiliterD1 Pajak: Peradilan Militer
D1 Pajak: Peradilan Militer
 
D1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan InternationalD1 Pajak: Peradilan International
D1 Pajak: Peradilan International
 
D1 Pajak: Peradilan Agama
D1 Pajak: Peradilan AgamaD1 Pajak: Peradilan Agama
D1 Pajak: Peradilan Agama
 
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakimanD1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
D1 Pajak: Asas kekuasaan kehakiman
 
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
D1 Pajak: Asas Asas Pemungutan Pajak, Teori Pemungutan Pajak Adil, Yurisdiksi...
 
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan BangunanD1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
D1 Pajak: Pajak Bumi dan Bangunan
 
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah KonstitusiD1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
D1 Pajak: Mahkamah Konstitusi
 
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat DikreditkanD1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
D1 Pajak: Kriteria Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
 
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKPD1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
D1 Pajak: Kewajiban Melaporkan Usaha Untuk Dikukuhkan Sebagai PKP
 
D1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum PajakD1 Pajak: Hukum Pajak
D1 Pajak: Hukum Pajak
 
X: Penerapan Trigonometri
X: Penerapan TrigonometriX: Penerapan Trigonometri
X: Penerapan Trigonometri
 
X: Kerajaan Panjalu
X: Kerajaan PanjaluX: Kerajaan Panjalu
X: Kerajaan Panjalu
 
X: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori AtomX: Perkembangan Teori Atom
X: Perkembangan Teori Atom
 

Último

Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
RIMA685626
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 

Último (20)

Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptxModul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
Modul Projek Bangunlah Jiwa dan Raganya - Damai Belajar Bersama - Fase C.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 

X: Kerajaan Banten

  • 1. KELOMPOK 5 Dhea Aprelia F(XMIA1/05) Era Repsi (XMIA1/07) Nur Rina MN (XMIA1/22) Pandu Prana D(XMIA1/23)
  • 3. RUMUSAN MASALAH SEJARAH AWAL BIDANGPOLITIK BIDANG EKONOMI BIDANGSOSIAL BUDAYA KEHANCURAN
  • 5. Kesultanan Banten atau Kerajaan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di Provinsi Banten, Indonesia. Berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan. Maulana Hasanuddin, putera Sunan Gunung Jati berperan dalam penaklukan tersebut. Setelah penaklukan tersebut, Maulana Hasanuddin atau yang sohor dengan sebutan Fatahillah mendirikan benteng pertahanan bernama Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri.
  • 6. Pada awalnya kawasan Banten yang juga dikenal dengan Banten Girang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulana Hasanuddin ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran dakwah Islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda- Portugal dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513. Atas perintah Trenggana, bersama dengan Fatahillah melakukan penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527, yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda. Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di Lampung. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja Malangkabu (Minangkabau, Kerajaan Inderapura), Sultan Munawar Syah dan dianugerahi keris oleh raja tersebut.
  • 7. Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya Trenggana,Banten yang sebelumnya vazal dari Kerajaan Demak, mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. BENDERA KESULTANAN BANTEN
  • 9. • Setelah Banten muncul sebagai kerajaan yang mandiri, penguasanya menggunakan gelar Sultan, sementara dalam lingkaran istana terdapat gelar Pangeran Ratu, Pangeran Adipati, Pangeran Gusti, dan Pangeran Anom yang disandang oleh para pewaris. Pada pemerintahan Banten terdapat seseorang dengan gelar Mangkubumi, Kadi, Patih serta Syahbandar yang memiliki peran dalam administrasi pemerintahan. Sementara pada masyarakat Banten terdapat kelompok bangsawan yang digelari dengan tubagus (Ratu Bagus), ratu atau sayyid, dan golongan khusus lainya yang mendapat kedudukan istimewa adalah terdiri atas kaum ulama, pamong praja, serta kaum jawara. • Pusat pemerintahan Banten berada antara dua buah sungai yaitu Ci Banten dan Ci Karangantu. Di kawasan tersebut dahulunya juga didirikan pasar, alun-alun dan Benteng Surosowan yang dikelilingi oleh tembok beserta parit, sementara disebelah utara dari benteng dibangun Masjid Agung Banten dengan menara berbentuk mercusuar yang kemungkinan dahulunya juga berfungsi sebagai menara pengawas untuk melihat kedatangan kapal di Banten.
  • 10. • Berdasarkan Sejarah Banten, lokasi pasar utama di Banten berada antara Masjid Agung Banten dan Ci Banten, dan dikenal dengan nama Kapalembangan. Sementara pada kawasan alun-alun terdapat paseban yang digunakan oleh Sultan Banten sebagai tempat untuk menyampaikan maklumat kepada rakyatnya. Secara keseluruhan rancangan kota Banten berbentuk segi empat yang dpengaruhi oleh konsep Hindu-Budha atau representasi yang dikenal dengan nama mandala. Selain itu pada kawasan kota terdapat beberapa kampung yang mewakili etnis tertentu, seperti Kampung Pekojan (Persia) dan Kampung Pecinan. • Kesultanan Banten telah menerapkan cukai atas kapal-kapal yang singah ke Banten, pemungutan cukai ini dilakukan oleh Syahbandar yang berada di kawasan yang dinamakan Pabean. Salah seorang syahbandar yang terkenal pada masa Sultan Ageng bernama Syahbandar Kaytsu.
  • 12. RAJA KERAJAAN BANTEN MAULANA HASANUDDIN (1552-1570) PANGERAN YUSUF (1570 - 1580) MAULANA MUHAMMAD (1580-1651) SULTAN ABUMUFAKIR MAHMUD ABDUL KADIR (1624-1647) ABU MAALI ACHMAD (1647 - 1651) SULTAN AGENG TIRTAYASA (1651-1682)
  • 13. 1. MAULANAHASANUDDIN/ FATAHILLAH (1552-1570) Kebijakan-kebijakan : 1. Menaklukan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan 2. Mendirikan benteng pertahanan bernama Surosowan, yang kemudian hari menjadi pusat pemerintahan setelah Banten menjadi kesultanan yang berdiri sendiri. 3. Menyebarkan dakwah Islam ke berbagai wilayah 4. Melakukan penyerangan dan penaklukkan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527 5. Melanjutkan perluasan kekuasaan dan penyebaran agama Islam ke daerah penghasil lada di Lampung. 6. Melakukan konrtak dagang dengan raja Malangkabu
  • 16. Pada tahun 1570 Fatahillah wafat. Beliau meninggalkan dua orang putera laki-laki, yakni : 1. Pangeran Arya (Pangeran Jepara) Dinamakan Pangeran Jepara karena sejak kecil ia sudah diikutkan kepada bibinya (Ratu Kalinyamat) di Jepara. Ia kemudian berkuasa di Jepara menggantikan Ratu Kalinyamat. 2. Pangeran Yusuf Setelah Fatahillah wafat, Pangeran Yusuf menggantikan Fatahillah di Banten.
  • 17. 2. PANGERAN YUSUF (1570 - 1580) • Kebijakan-kebijakan : 1. Menaklukkan Pakuan Pajajaran tahun 1579 2. Melanjutkan perluasan ke daerah-daerah yang masih setia pada Pajajaran dan berhasil ditaklukkan. 3. Membangun kubu-kubu pertahanan • Pada tahun 1580, Pangeran Yusuf meninggal dan digantikan oleh puteranya yang bernama Maulana Muhammad.
  • 18. 3. MAULANAMUHAMMAD (1580-1651) Kebijakan-kebijakan : • Melakukan serangan ke Palembang tahun 1596, namun gagal. Pada waktu itu Palembang diperintah oleh Ki Gede ing Sura(1572-1627). Ki gede suro adalah seorang penyiar agama islam dari Surabaya dan perintis perkembangan pemerintaha
  • 19. • Gugurnya ................ Abdul Kadir (halaman 166)
  • 20. 4. SULTAN ABUMUFAKIR MAHMUD ABDUL KADIR (1624-1647) • Beliau menjadi raja pertama di Pulau Jawa yang mengambil gelar "Sultan" pada tahun 1638 dengan nama Arab Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir. • Kebijakan : Melakukan hubungan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada waktu itu, salah satu diketahui surat Sultan Banten kepada Raja Inggris, Pangeran James I dan Pangeran Charles • Setelah wafat, Sultan Abumufakir Mahmud Abdul Kadir digantikan oleh anaknya yang bernama Anbumaali Achmad
  • 21. Pada tahun .............. Jayakarta (halaman 166)
  • 22.
  • 23. 5. ABU MAALI ACHMAD (1647 -1651) • Keadaan pemerintahannya tidak terlalu diketahui. Abu Maali Achmad hanya memerintah Banten selama 4 tahun. Setelah Abu Maali Achmad, tampillah Sultan Abdulfattah atau yang lebih dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa.
  • 24. 6. SULTAN AGENGTIRTAYASA(1651-1682) • Masa Sultan Ageng Tirtayasa dipandang sebagai masa kejayaan Banten • Kebijakan-kebijakan : 1. Melakukan perluasan wilayah sampai ke daerah yang pernah dikuasai Kerajaan Pajajaran........................ Kejeroan (hal 167)
  • 25. 2. Menjadikan Banten sebagai bandar internasional, 3. Memodernisasi bangunan istana dengan arsitektur Lukas Cardeel, 4. Memajukan agama Islam, 5. Membangun armada laut dan mengamankan jalur pelayarannya dengan cara mengirimkan armada lautnya ke Sukadana atau Kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat) dan menaklukkannya tahun 1661 6. Melakukan usaha untuk keluar dari tekanan yang dilakukan VOC, dengan cara melakukan blokade atas kapal-kapal dagang menuju Banten
  • 26. • Halaman 167 (pada masa akhir ...................... Kerajaan banten)
  • 27. RAJA YANG MEMERINTAH SETELAH SULTAN AGENG TIRTAYASA SultanHaji atauSultanAbuNasharAbdulQahar(1683-1687) SultanAbuFadhlMuhammadYahya(1687- 1690) SultanAbulMahasinMuhammadZainulAbidin(1690- 1733) SultanAbulFathi MuhammadSyifaZainulArifin(1733-1747) RatuSyarifahFatimah(1747- 1750) SultanArifZainulAsyiqinal-Qadiri(1753- 1773) SultanAbulMafakhirMuhammadAliuddin(1773-1799) SultanAbulFathMuhammadMuhyiddinZainussalihin(1799- 1803) SultanAbulNasharMuhammadIshaqZainulmutaqin(1803-1808) SultanMuhammadbinMuhammadMuhyiddinZainussalihin(1809-1813)
  • 29. • Perekonomian Kerajaan Banten bisa dikatakan maju, hal itu didukung oleh beberapa sektor : 1. Dalam sektor perdagangan Perdagangan sangat diutamakan untuk daerah pesisir, karena daerah pesisir memiliki pelabuhan yang menjadi bandar internasional dalam perdagangan. Sehingga masyarakat pesisir sebagian besar bermata pencarian sebagai pedagang 2. Dalam sektor pertanian Untuk kawasan pedalaman, penduduknya sebagian besar bekerja dalam sektor pertanian. pada kawasan pedalaman pembukaan sawah mulai diperkenalkan. Asumsi ini berkembang karena pada waktu itu di beberapa kawasan pedalaman seperti Lebak, perekonomian masyarakatnya ditopang oleh kegiatanperladangan, sebagaimana penafsiran dari naskah sanghyang siksakanda ng karesian yang menceritakan adanya istilah pahuma (peladang), panggerek (pemburu) danpanyadap (penyadap). Ketiga istilah ini jelas lebih kepada sistem ladang, begitu juga dengan nama peralatanya seperti kujang, patik, baliung, kored dan sadap. pengairan besar dilakukan juga untuk mengembangkan pertanian. Antara 30 dan 40 km kanal baru dibangun dengan menggunakan tenaga sebanyak 16 000 orang. Di sepanjang kanal tersebut, antara 30 dan 40 000 ribu hektar sawah baru dan ribuan hektar perkebunan kelapa ditanam. 30 000-an petani ditempatkan di atas tanah tersebut, termasuk orang Bugis dan Makasar. Perkebunan tebu, yang didatangkan saudagar Cina pada tahun 1620-an, dikembangkan.
  • 30.
  • 31. • Selain dari sektor pertanian dan perdagangan, kemajuan ekonomi Banten juga didukung oleh jumlah penduduk yang banyak (dengan SDM tinggi) serta multi-etnis. Mulai dari Jawa, Sunda danMelayu. Sementara kelompok etnis nusantara lain dengan jumlah signifikan antara lain Makasar, Bugis dan Bali. • Pada masa Sultan Ageng antara 1663 dan 1667 Banten mengalami puncak kejayaan dikarenakan majunya ekonomi banten. Letak Banten yang straegis sangat mendukung perkembangan dan kemajuan.Tak dapat dipungkiri sampai pada tahun 1678, Banten telah menjadi kota metropolitan, dengan jumlah penduduk dan kekayaan yang dimilikinya menjadikan Banten sebagai salah satu kota terbesar di dunia pada masa tersebut
  • 33. SOSIAL • Kehidupan sosial Banten mengalami kemajuan. Sebagian besar masyarakat Bantenhidup dengan rambu-rambubudaya Islam. • Untuk mengatasi terjadinya masalah sosial di masyarakat, Kadi memainkan peranan penting dalam pemerintahan Kesultanan Banten, selain bertanggungjawab dalam penyelesaian sengketa rakyat di pengadilan agama, juga dalam penegakan hukum Islam • Toleransi umat beragama di Banten, berkembang dengan baik. Walau didominasi oleh muslim, namun komunitas tertentu diperkenankan membangun sarana peribadatan mereka, di mana sekitar tahun 1673 telah berdiribeberapaklenteng pada kawasan sekitarpelabuhan Banten.
  • 34. BUDAYA • Dalam kegiatan adat atau tradisi, masyarakat Banten sering melakukan kegiatan tradisi Islam diantaranya yaitu tarekat maupun tasawuf. Karena pada saat itu Islam menjadi pilar pendirianKesultananBanten. • Selain itu tradisi bela diri juga sering dilakukan oleh Masyarakat Banten. • Dalam bidang kebudayaan, seni bangunan mengalami perembangan. Beberapa jenis banguna yang tersisa antara lain, MasjidAgung Banten,bangunankeratondangapura-gapura.
  • 35.
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 40. Selama hampir 3 abad Kesultanan Banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa. Namun pada akhirnya Kerajaan Banten mengalami kehancuran. Hal itu dikarenakan berbagai hal, diantaranya : 1. Ketergantungan akan persenjataan 2. Raja yang bekuasa setelah Sultan Ageng Tirtayasa bukanlah raja yang kuat 3. Persaingan dengan kekuatan global memperebutkan sumber daya maupun perdagangan 4. Hancurnya Benteng Surosowan (simbol kekuasaan di Kerajaan Banten)
  • 41. 5. Perang saudara Tahun 1680 muncul perselisihan akibat perebutan kekuasaan dan pertentangan antara Sultan Ageng dengan putranya Sultan Haji. Perpecahan ini dimanfaatkan oleh VOC) yang memberikan dukungan kepada Sultan Haji, sehingga perang saudara tidak dapat dielakkan. Sementara dalam memperkuat posisinya, Sultan Haji mengirimkan 2 orang utusannya, menemui Raja Inggris di London tahun 1682 untuk mendapatkan dukungan serta bantuan persenjataan. Dalam perang ini Sultan Ageng terpaksa mundur dari istananya dan pindah ke kawasan yang disebut dengan Tirtayasa, namun pada 28 Desember 1682 kawasan ini juga dikuasai oleh Sultan Haji bersama VOC. Sultan Ageng bersama putranya yang lain Pangeran Purbaya dan Syekh Yusuf dari Makasar mundur ke arah selatan pedalaman Sunda. Namun pada 14 Maret 1683 Sultan Ageng tertangkap kemudian ditahan di Batavia. Bantuan dan dukungan VOC kepada Sultan Haji mesti dibayar dengan memberikan kompensasi kepada VOC di antaranya pada 12 Maret 1682, wilayah Lampung diserahkan kepada VOC, seperti tertera dalam surat Sultan Haji kepada Mayor Issac de Saint Martin, Admiral kapal VOC di Batavia yang sedang berlabuh di Banten. Surat itu kemudian dikuatkan dengan surat perjanjian tanggal 22 Agustus 1682 yang membuat VOC memperoleh hak monopoli perdagangan lada di Lampung. Selain itu berdasarkan perjanjian tanggal 17 April 1684, Sultan Haji juga mesti mengganti kerugian akibat perang tersebut kepada VOC.
  • 42. Setelah meninggalnya Sultan Haji tahun 1687, VOC mulai mencengkramkan pengaruhnya di Kesultanan Banten, sehingga pengangkatan para Sultan Banten mesti mendapat persetujuan dari Gubernur Jendral Hindia- Belanda di Batavia, Sultan Abu Fadhl Muhammad Yahya diangkat mengantikan Sultan Haji namun hanya berkuasa sekitar tiga tahun, selanjutnya digantikan oleh saudaranya Pangeran Adipati dengan gelar Sultan Abul Mahasin Muhammad Zainul Abidin dan kemudian dikenal juga dengan gelar Kang Sinuhun ing Nagari Banten. Perang saudara yang berlangsung di Banten meninggalkan ketidakstabilan pemerintahan masa berikutnya. Konfik antara keturunan penguasa Bantenmaupun gejolak ketidakpuasan masyarakat Banten, atas ikut campurnya VOC dalam urusan Banten. Perlawanan rakyat kembali memuncak pada masa akhir pemerintahan Sultan Abul Fathi Muhammad Syifa Zainul Arifin, di antaranya perlawanan Ratu Bagus Buang dan Kyai Tapa. Akibat konflik yang berkepanjangan Sultan Banten kembali meminta bantuan VOC dalam meredam beberapa perlawanan rakyatnya sehingga sejak 1752 Banten telah menjadi vassal dari VOC.
  • 43. KekuatanpolitikKesultananBantenakhirnya runtuhpada tahun1813 setelahsebelumnyaBentengSurosowan sebagai simbol kekuasaandi KotaBantendihancurkan, dan pada masa-masaakhir pemerintanannya,para SultanBantentidak lebih dari raja bawahan dari pemerintahankolonial di Hindia Belanda.