SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
1. Gambar alat:

          AGRINDO Model :TPA 1000-MG




2. Kegunaan alat

   Mesin ini di gunakan sebagai Mesin Perontok,berbagai jenis tanaman yang
   dapat di rontokan oleh Mesin Power Thresher seperti Perontok
   Padi,Perontok Jagung serta bisa juga Perontok Kedelai ataupun biji-bijian
   lainnya.

3. Spesifikasi alat /mesin


   Merk (Brand Name)                                 AGRINDO

   Model / Model                                     TPA 1000 – MG

   Putaran poros utama / Main shaft revolution ( pm) 600 – 650


                                                                               1
Kapasitas / Capacity Padi / Paddy ( Kg / Jam /Kgs
/ hr)                                               800 – 900
Kedelai/Soybean (Kg/Jam/Kgs/hr)                     450 – 550
Jagung / Corn (Kg/Jam/Kgs/hr)                       1300 – 1350



Kebutuhan daya / Required power (HP)                6,5 – 7


Dimensi (P x L x T)/Dimension (L x W x H) 1600 X 1210 X
(mm)                                                1470


Berat tanpa motor / Weight without engine (
                                                    157
Ka/Kgs)

Panjang jerami / Length of paddy straw (mm)         400 – 450


Panjang tangkai kedelai / Length of soybean’s
                                          500 -550
stalk (mm)



        Spesifikasi :

        Model : PPM-1 (penggerak China), PPM-2 (Penggerak Kubota)

        Kapasitas :

    o    Kapasitas Gabah : 800 kg / jam
    o    Kapasitas Kedelai : 350 kg / jam
    o    Kapasitas jagung basah : 1250 kg / jam
    o    Kapasitas jagung kering : 2000 kg / jam


                                                                     2
     Putaran poros utama : 500-700 rpm

            tenaga penggerak motor diesel : 7 PK / 2200 watt

            Dimensi : 115x78x132 cm

            Berat (tanpa mesin) : 138 kg

            Panjang jerami : 450-500 mm

            Panjang tangkai kedelai : 550-600 mm

4. Bagian- bagian utamadan fungsinya:

Bagian komponen power thresher terdiri dari:
 a.    Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat
      lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan komponen
      lainnya.
 b. Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling
      membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm. Di sisi
      kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip
      yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as baja
      10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan mur. Jumlah gigi perontok 30
      – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi
      bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka utama.
 c. Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat
      pendorong jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder perontok,
      terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah ke pintu
      pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat
      lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di sebelah bawah
      silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6 – 8 mm bersusun
      menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar besi baja adalah 18 – 20
      mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan minimal 15 mm. Pelat
      pendorong jerami terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi
                                                                                  3
perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15
     – 15 mm.
d.    Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45 mm
     x 390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri dari 2
     tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 mm x 13 mm dan
     bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun melalui
     sitem as nocken.
e.    Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah.
f.     Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor penggerak
     silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt yang digunakan
     adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk merontokan padi adalah 500 –
     600 RPM

5. Cara pengoperasian:
1. Prosedur Sebelum Pemakaian


      a) Taruhlah mesin ditempast yang rata, dekat dengan tumpukan hasil yang
         akan dirontok, bila perlu taruhlah alas terpal atau lembaran plastik di
         bawah mesin, untuk mengurangi susut karena tercecer.
      b) Taruhlah dan posisikan mesin sedemikian rupa sehingga kotoran akan
         keluar searah dengan arah angin.
      c) Untuk mengurangi susut tercecer posisikan mesin menghadap dinding
         atau buatlah dinding buatan berupa lembaran plastic atau anyaman
         bambu didepan mesin sedemikian rupa sehingga butiran bijian yang
         terlempar dapat dikumpulkan.
      d) Bukalah penutup mesin dan periksalah : drum, semua gigi perontok,
         konkaf, bersihkan bagian dalam mesin dari kotoran dan benda asing yang
         sekiranya akan mengganggu dan merusak mesin dan juga berbahaya bagi


                                                                               4
operator. Putarlah drum perontok dengan tangan sehingga yakin tidak ada
           yang lepas atau bersentuhan atau bergesekan.
        e) Periksalah ketegangan dan garis lini sabuk pulley, bila sabuk tidak dalam
           satu garis lini dan ketegangan tidak tepat maka sabuk pulley akan cepat
           rusak sebelum waktunya. Untuk permukaan pulley yang kasar sebaiknya
           diamplas dan bila pulley retak, sebaiknya segera diganti.
        f) Lumasilah semua bantalan dengan minyak pelumas atau pasta pelumas,
           periksa juga secara menyeluruh terhadap kemungkinan adanya mur, baut
           yang kendor. Periksalah mesin apakah sudah cukup oli dan bahan
           bakarnya.


2.   Cara Kerja Mesin
       a) Setelah semuanya siap, star atau hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin
           tanpa muatan. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai
           bergeser akibat getaran atau berpindah tempat.
       b) Masukkan sedikit bahan asupan untuk memeriksa kemampuan alat,
           tambah kecepatan putar (rpm) drum perontok bila ternyata masih ada biji
           – bijian yang belum terontok.
       c) Setelah mesin siap dioperasikan, masukkan bahan asupan yang akan
           dirontok ke pintu pemasukan secara teratur sebanyak mungkin tanpa
           menimbulkan overload, Tumpuklah bahan di meja pemasukan seefektif
           mungkin dua sampai tiga orang diperlukan untuk melayani mesin ini.
       d) Kurangi pemasukan bahan bila terasa akan menjadi overloading, terutama
           untuk bahan yang masih belum kering. Apabila mesin macet atau slip
           karena overloading, matikan mesin, bukalah tutup mesin dan bersihkan
           bagian dalamnya.




                                                                                  5
e) Apabila dirasa posisi meja pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat
       bantu meja atau kursi untuk tempat berdiri operator pengumpan atau
       rendahkan posisi dudukan mesin perontok.
   f) Cegahlah jangan sampai ada benda asing (batu, kayu, logam, mur, baut,
       kawat dsb) yang masuk kedalam mesin.
   g) Kotoran berbentuk jerami yang keluar dari pintu pelempar jerami atau
       kipas penghembus harus segera dijauhkan dari mesin, agar tidak
       menyumbat saringan atau tercampur dengan gabah bersih hasil
       perontokan, bila perlu gabah ditampung langsung menggunakan karung di
       depan mulut pintu pengeluaran gabah.
   h) Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus segera dibersihkan
       (terutama bagian dalamnya) untuk disimpan ditempat yang bersih dan
       kering, bila perlu diberi selimut agar tidak berkarat. Menyimpan mesin
       dalam keadaan kotor akan menjadikannya mesin sebagai sarang hama dan
       penyakit.


6. Cara merawat :
         Setelah mesin ini digunakan , mesin dibersihkan dari sisa-sisa jerami
          ataupun sisa ampas jagung dan kedelai.
         Setelah itu, bersihkan dengan cara membersihkan dengan kain lap atau
          dengan air, terutama dibagian dalam mesin tersebut.
         Setelah itu, mesin disimpan di tempat yang kering dan bersih agar
          tetap tahan lama dan terhindar dari korosi.




                                                                             6

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sistem endokrin (kelenjar suprarenalis
Sistem endokrin (kelenjar suprarenalisSistem endokrin (kelenjar suprarenalis
Sistem endokrin (kelenjar suprarenalis
Theresia Susanti
 
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranMasalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Kewin Harahap
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
f' yagami
 
Surat permohonan menggunakan makmal komputer
Surat permohonan menggunakan makmal komputer Surat permohonan menggunakan makmal komputer
Surat permohonan menggunakan makmal komputer
ciedz
 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Arismon Saputra
 
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibgSurat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
Muhammad Mukhlis
 
Tajaan makan the light hotel
Tajaan makan the light hotelTajaan makan the light hotel
Tajaan makan the light hotel
Mel Ahmad
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
fahmiganteng
 

La actualidad más candente (20)

Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon TinggiPerbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
Perbedaan Baja Karbon Rendah, Baja Karbon Menengah, dan Baja Karbon Tinggi
 
Materi Proses Pembentukan Tulang
Materi Proses Pembentukan TulangMateri Proses Pembentukan Tulang
Materi Proses Pembentukan Tulang
 
Makalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindahMakalah ladang berpindah
Makalah ladang berpindah
 
Sistem endokrin (kelenjar suprarenalis
Sistem endokrin (kelenjar suprarenalisSistem endokrin (kelenjar suprarenalis
Sistem endokrin (kelenjar suprarenalis
 
Pembuatan program kerja laboratorium
Pembuatan program kerja  laboratoriumPembuatan program kerja  laboratorium
Pembuatan program kerja laboratorium
 
Masalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguranMasalah putus sekolah dan pengangguran
Masalah putus sekolah dan pengangguran
 
Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
 
Surat permohonan menggunakan makmal komputer
Surat permohonan menggunakan makmal komputer Surat permohonan menggunakan makmal komputer
Surat permohonan menggunakan makmal komputer
 
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
Susunan Acara Pelatihan Dasar Perencanaan Tata Ruang Wilayah dan Kawasan 16-2...
 
Makalah pembelahan sel
Makalah pembelahan selMakalah pembelahan sel
Makalah pembelahan sel
 
Jaringan hewan
Jaringan hewanJaringan hewan
Jaringan hewan
 
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
Laporan akhir pratikum metalurgi fisik kelompok 5
 
Penghitungan biomassa potensi karbon
Penghitungan biomassa potensi karbonPenghitungan biomassa potensi karbon
Penghitungan biomassa potensi karbon
 
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibgSurat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
Surat jemputan program jom ke sekolah skpm ydp pibg
 
Tajaan makan the light hotel
Tajaan makan the light hotelTajaan makan the light hotel
Tajaan makan the light hotel
 
Material teknik (2)
Material teknik (2)Material teknik (2)
Material teknik (2)
 
Gardan
GardanGardan
Gardan
 
Pembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapisPembuatan kayu lapis
Pembuatan kayu lapis
 
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dnaLaporan praktikum bioteknologi isolasi dna
Laporan praktikum bioteknologi isolasi dna
 
Ecommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamicEcommerce & bitcoin in islamic
Ecommerce & bitcoin in islamic
 

Similar a Tugas mpp 1

P.point power tooling 03
P.point power tooling 03P.point power tooling 03
P.point power tooling 03
Sidiq Mohamad
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
dewi inne kumalasari
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
firmanahyuda
 
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
MOHAMMAD YASIN, M.Pd
 

Similar a Tugas mpp 1 (20)

Mesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptxMesin Gerudi.pptx
Mesin Gerudi.pptx
 
Mesin gerudi
Mesin gerudiMesin gerudi
Mesin gerudi
 
Mesin larik
Mesin larikMesin larik
Mesin larik
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
P.point power tooling 03
P.point power tooling 03P.point power tooling 03
P.point power tooling 03
 
Data pendukung rab
Data pendukung rabData pendukung rab
Data pendukung rab
 
Teknik Perawatan Mesin Milling
Teknik Perawatan Mesin MillingTeknik Perawatan Mesin Milling
Teknik Perawatan Mesin Milling
 
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
 
5 teknologi serbaguna danm gambarnya
5 teknologi serbaguna danm gambarnya5 teknologi serbaguna danm gambarnya
5 teknologi serbaguna danm gambarnya
 
Laporan alsintan2
Laporan alsintan2Laporan alsintan2
Laporan alsintan2
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padiAnalisa kelayakan mesin penggiling padi
Analisa kelayakan mesin penggiling padi
 
Alsin laporan 5
Alsin laporan 5Alsin laporan 5
Alsin laporan 5
 
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
PDF PROPOSAL UJI KINERJA MESIN PENCACAH BIJI JAGUNG DENGAN TENAGA PENGERAK MO...
 
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
Perawatan Mesin Frais (Maintenance of milling Machine)
 
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan FraisSubtractive Manufaktur Pemesinan Frais
Subtractive Manufaktur Pemesinan Frais
 
Alsintan acara 3
Alsintan acara 3Alsintan acara 3
Alsintan acara 3
 
Per tenunan
Per tenunanPer tenunan
Per tenunan
 
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
3. lks 3 penggalan 1 mpk standar keselamatan menggunakan mesinkayu
 
Anugrah tino putra pertanian 3 d
Anugrah tino putra pertanian 3 dAnugrah tino putra pertanian 3 d
Anugrah tino putra pertanian 3 d
 

Último

Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
IvvatulAini
 

Último (20)

Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
Panduan Memahami Data Rapor Pendidikan 2024
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 

Tugas mpp 1

  • 1. 1. Gambar alat: AGRINDO Model :TPA 1000-MG 2. Kegunaan alat Mesin ini di gunakan sebagai Mesin Perontok,berbagai jenis tanaman yang dapat di rontokan oleh Mesin Power Thresher seperti Perontok Padi,Perontok Jagung serta bisa juga Perontok Kedelai ataupun biji-bijian lainnya. 3. Spesifikasi alat /mesin Merk (Brand Name) AGRINDO Model / Model TPA 1000 – MG Putaran poros utama / Main shaft revolution ( pm) 600 – 650 1
  • 2. Kapasitas / Capacity Padi / Paddy ( Kg / Jam /Kgs / hr) 800 – 900 Kedelai/Soybean (Kg/Jam/Kgs/hr) 450 – 550 Jagung / Corn (Kg/Jam/Kgs/hr) 1300 – 1350 Kebutuhan daya / Required power (HP) 6,5 – 7 Dimensi (P x L x T)/Dimension (L x W x H) 1600 X 1210 X (mm) 1470 Berat tanpa motor / Weight without engine ( 157 Ka/Kgs) Panjang jerami / Length of paddy straw (mm) 400 – 450 Panjang tangkai kedelai / Length of soybean’s 500 -550 stalk (mm) Spesifikasi :  Model : PPM-1 (penggerak China), PPM-2 (Penggerak Kubota)  Kapasitas : o Kapasitas Gabah : 800 kg / jam o Kapasitas Kedelai : 350 kg / jam o Kapasitas jagung basah : 1250 kg / jam o Kapasitas jagung kering : 2000 kg / jam 2
  • 3. Putaran poros utama : 500-700 rpm  tenaga penggerak motor diesel : 7 PK / 2200 watt  Dimensi : 115x78x132 cm  Berat (tanpa mesin) : 138 kg  Panjang jerami : 450-500 mm  Panjang tangkai kedelai : 550-600 mm 4. Bagian- bagian utamadan fungsinya: Bagian komponen power thresher terdiri dari: a. Kerangka utama terbuat dari besi siku, uk. 40 mm x 40 mm x 4 mm dan plat lembaran baja lunak tebal 1 – 3 mm, merupakan kedudukan komponen lainnya. b. Silinder perontok terbuat dari besi strip dengan diameter berjajar berkeliling membentuk silinder dengan diameter 30 – 40 cm dan lebar 40 – 60 cm. Di sisi kiri dan kanan ditutup dengan lembaran bulat tebal 2 – 3 mm. Pada besi strip yang melintang tersebut terpasang gigi perontok yang terbuat dari besi as baja 10 mm, panjang 50 – 60 mm diperkuat dengan mur. Jumlah gigi perontok 30 – 88 buah. Diameter poros perontok 25 mm, pada kedua ujung poros diberi bantalan ball bearing yang posisinya duduk pada kerangka utama. c. Dalam ruang silinder terdapat sirip pembawa, saringan perontok dan pelat pendorong jerami. Sirip pembawa terletak di bagian atas silinder perontok, terletak menempel pada tutup atas perontok. Sirip ini mengarah ke pintu pengeluaran jerami di sebelah belakang mesin perontok. Terbuat dari plat lembaran dengan tebal 1 – 2 mm. Jaringan perontok terletak di sebelah bawah silinder perontok, terbuat dari kawat baja atau besi baja 0,6 – 8 mm bersusun menjajar, membentuk setengah lingkar-an, jarak antar besi baja adalah 18 – 20 mm dan jarak antara ujung gigi perontok dan jaringan minimal 15 mm. Pelat pendorong jerami terpasang pada silinder perontok yang tak terpasang gigi 3
  • 4. perontok. Bagian ini terbuat dari besi plat tebal 2 – 3 mm denngan ukuran 15 – 15 mm. d. Ayakan terletak di sebelah bawah saringan perontok, ukuran ayakan 45 mm x 390 mm, terbuat dari plat lembaran tebal 1,5 – 2 mm. Ayakan terdiri dari 2 tingkat. Bagian atas berlubang-lubang dengan ukuran 13 mm x 13 mm dan bagian bawah rata. Ayakan ini bergerak maju mundur dan naik turun melalui sitem as nocken. e. Kipas angin terbuat dari plastik dengan jumlah daun kipas 5 – 7 buah. f. Unit transmisi tenaga, melalui puller dan V belt dari motor penggerak silinder perontok, kipas angin dan gerakan ayakan type V belt yang digunakan adalah tipe B. Putaran silinder perontok untuk merontokan padi adalah 500 – 600 RPM 5. Cara pengoperasian: 1. Prosedur Sebelum Pemakaian a) Taruhlah mesin ditempast yang rata, dekat dengan tumpukan hasil yang akan dirontok, bila perlu taruhlah alas terpal atau lembaran plastik di bawah mesin, untuk mengurangi susut karena tercecer. b) Taruhlah dan posisikan mesin sedemikian rupa sehingga kotoran akan keluar searah dengan arah angin. c) Untuk mengurangi susut tercecer posisikan mesin menghadap dinding atau buatlah dinding buatan berupa lembaran plastic atau anyaman bambu didepan mesin sedemikian rupa sehingga butiran bijian yang terlempar dapat dikumpulkan. d) Bukalah penutup mesin dan periksalah : drum, semua gigi perontok, konkaf, bersihkan bagian dalam mesin dari kotoran dan benda asing yang sekiranya akan mengganggu dan merusak mesin dan juga berbahaya bagi 4
  • 5. operator. Putarlah drum perontok dengan tangan sehingga yakin tidak ada yang lepas atau bersentuhan atau bergesekan. e) Periksalah ketegangan dan garis lini sabuk pulley, bila sabuk tidak dalam satu garis lini dan ketegangan tidak tepat maka sabuk pulley akan cepat rusak sebelum waktunya. Untuk permukaan pulley yang kasar sebaiknya diamplas dan bila pulley retak, sebaiknya segera diganti. f) Lumasilah semua bantalan dengan minyak pelumas atau pasta pelumas, periksa juga secara menyeluruh terhadap kemungkinan adanya mur, baut yang kendor. Periksalah mesin apakah sudah cukup oli dan bahan bakarnya. 2. Cara Kerja Mesin a) Setelah semuanya siap, star atau hidupkan mesin, biarkan sebentar mesin tanpa muatan. Periksalah posisi unit keseluruhan mesin, jangan sampai bergeser akibat getaran atau berpindah tempat. b) Masukkan sedikit bahan asupan untuk memeriksa kemampuan alat, tambah kecepatan putar (rpm) drum perontok bila ternyata masih ada biji – bijian yang belum terontok. c) Setelah mesin siap dioperasikan, masukkan bahan asupan yang akan dirontok ke pintu pemasukan secara teratur sebanyak mungkin tanpa menimbulkan overload, Tumpuklah bahan di meja pemasukan seefektif mungkin dua sampai tiga orang diperlukan untuk melayani mesin ini. d) Kurangi pemasukan bahan bila terasa akan menjadi overloading, terutama untuk bahan yang masih belum kering. Apabila mesin macet atau slip karena overloading, matikan mesin, bukalah tutup mesin dan bersihkan bagian dalamnya. 5
  • 6. e) Apabila dirasa posisi meja pengumpan terlalu tinggi, pergunakan alat bantu meja atau kursi untuk tempat berdiri operator pengumpan atau rendahkan posisi dudukan mesin perontok. f) Cegahlah jangan sampai ada benda asing (batu, kayu, logam, mur, baut, kawat dsb) yang masuk kedalam mesin. g) Kotoran berbentuk jerami yang keluar dari pintu pelempar jerami atau kipas penghembus harus segera dijauhkan dari mesin, agar tidak menyumbat saringan atau tercampur dengan gabah bersih hasil perontokan, bila perlu gabah ditampung langsung menggunakan karung di depan mulut pintu pengeluaran gabah. h) Apabila proses perontokan telah selesai, mesin harus segera dibersihkan (terutama bagian dalamnya) untuk disimpan ditempat yang bersih dan kering, bila perlu diberi selimut agar tidak berkarat. Menyimpan mesin dalam keadaan kotor akan menjadikannya mesin sebagai sarang hama dan penyakit. 6. Cara merawat :  Setelah mesin ini digunakan , mesin dibersihkan dari sisa-sisa jerami ataupun sisa ampas jagung dan kedelai.  Setelah itu, bersihkan dengan cara membersihkan dengan kain lap atau dengan air, terutama dibagian dalam mesin tersebut.  Setelah itu, mesin disimpan di tempat yang kering dan bersih agar tetap tahan lama dan terhindar dari korosi. 6