2. Latar Belakang
Adanya kompleksitas permasalahan
meliputi kemajuan tekhnologi,
permasalahan ekonomi, kompetisi global
yang menyebabkan harus adanya
kolaborasi diantara manusia baik secara
lintas keakhlian, keterampilan,
pengetahuan atau lintas bidang.
3. Tujuan Tim
Tim dibangun dengan tujuan untuk membantu
kelompok fungsional menjadi lebih efektif.
Istilah :
“A team is a group organized to work together to
accomplish a set of objectives that cannot be
achieved effectively by individuals.”
4. Beberapa hal yang harus dikembangkan
dalam membangun tim
Secara spesifik hal-hal yang perlu
dikembangkan bagi anggota tim sbb :
• Semangat
• Saling Percaya
• Kedekatan
• Komunikasi (Poor communication means no
team)
• Produktivitas
5. Proses membangun tim
• Langkah 1. Membentuk Struktur Tim
Setiap tim bekerja harus dengan struktur tim
yang memadai.
Komponen Tim pada umumnya sbb :
1. Tim Pengarah
2. Perancang Tim
3. Pemimpin
4. Rapat-rapat
5. Proses Konsultasi
6. Proses Membangun Tim
• Langkah 2. Mengumpulkan Informasi
Membangun tim harus dimulai dengan adanya
penilaian terhadap diri sendiri (self assesment) bagi
anggota tim, hal ini bermanfaat untuk menilai
semangat, rasa saling percaya, kedekatan antar
anggota tim, iklim komunikasi dalam kelompok,
kemampuan memimpin, motivasi, pencapaian hasil
dan nilai dalam kelompok.
Pengembangan tim dapat ditetapkan dari hasil
survey, wawancara dengan anggota tim dan
pengamatan atas diskusi-diskusi kelompok.
7. Proses Membangun Tim
• Langkah 3. Membicarakan kebutuhan
Informasi yang diperoleh dari langkah 2 tadi harus
dirangkum dan di follow up kepada anggota tim.
Tim harus mendiskusikannya secara terbuka dan
mencoba menginterprestasikannya. Melalui proses
ini akan ditemukan beberapa hal seperti : kekuatan
tim dan kelemahan tim.
Kekuatan Tim harus dipertahankan dan
dikembangkan sedangkan kelemahan tim harus
segera diatasi. Proses ini bisa beberapa kali
pertemuan dan sangat penting untuk menentukan
tujuan tim.
8. Proses Membangun Tim
• Langkah 4. Merencanakan sasaran dan
menetapkan cara pencapaiannya
Dari beberapa hal yang ditemukan dalam langkah-
langkah sebelumnya tim harus menetapkan tujuan
dan misinya serta prioritas kerja tim.
Hal yang paling utama dilakukan adalah bekerja
pada isu yang oleh anggota tim dianggap paling
penting. Pada langkah ini konsultan sangat
berperan dalam memberikan saran atau teknik
yang mungkin dilakukan untuk mencapai tujuan tim
termasuk jenis latihan, modul-modul atau studi
kasus yang berguna untuk mengembangkan
keterampilan anggota tim.
9. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
1. Kesadaran untuk mengembangkan kelompok
Harus disadari bagi semua anggota tim bahwa
kemajuan suatu tim melewati fase-fase sbb :
• Fase Orientasi (Adanya keraguan anggota tim)
• Fase Evaluasi (Anggota tim cenderung mengalami konflik
dan terpecah belah)
• Fase Kontrol (Anggota tim mulai memahami satu sama
lain dan kembali bersatu)
10. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
2. Klarifikasi Peran
Pembagian tugas dan penjelasan secara detail
tentang peran masing-masing anggota tim untuk
menghindari adanya kebingungan dalam
melaksanakan pekerjaan tim.
Pembagian peran dapat melalui job description
atau diskusi-diskusi untuk membicarakan
pembagian wewenang masing-masing anggota tim.
11. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
3. Pemecahan Masalah
Setiap anggota tim harus memahami
bagaimana menggunakan teknik pemecahan
masalah.
Contoh :
Pemecahan masalah dengan diagram alur kerja,
brainstorming, bagan pertanggung jawaban yang
menggambarkan kegiatan, waktu, teknik dan orang
yang melaksanakannya.
12. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
4. Konsensus dalam pengambilan keputusan
Pada umumnya pengambilan keputusan dalam
suatu tim ditentukan oleh yang memegang
kekuasaan, dalam teknik pengambilan keputusan
melalui konsensus adalah setelah semua anggota
tim setuju dan memberikan kesempatan bagi setiap
anggota untuk mengemukan pendapatnya.
Apabila tim mencapai konsensus secara bersama
maka tim akan dapat bekerja secara maksimal.
13. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
5. Mengatasi Konflik
Dengan dikembangkannya keterampilan
mengelola konflik, maka walaupun terjadi konflik tim
masih akan memperoleh manfaat. Pandangan yang
berbeda dan bertentangan jika dikelola dengan baik
justru menciptakan suatu keputusan yang lebih
baik. Sebuah tim dapat meningkatkan kemampuan
mengelola konflik dengan cara diskusi terbuka,
latihan permainan peran (role playing) dan latihan
berkomunikasi dengan baik.
14. Proses Membangun Tim
• Langkah 5. Mengembangkan Keterampilan
Beberapa jenis keterampilan yang sangat
diperlukan dalam membangun tim yang baik adalah
6. Evaluasi hasil
Beberapa standar yang bisa dipakai untuk
mengevaluasi hasil dari tim sbb :
Hasil produksi lebih baik, penurunan biaya,
complain yang berkurang, pencapaian target
penjualan, pelanggan yang bertambah banyak.
15. Ciri-ciri tim yang berkinerja tinggi
1. Seluruh anggota mempunyai tekad
menyelesaikan tujuan atau misi yang
dikembangkannya
2. Tim Bekerja dalam lingkungan yang anggotanya
saling terbuka dan percaya satu sama lain
3. Seluruh anggota merasa memiliki tim dan secara
sukarela berpartisipasi didalamnya
4. Anggota terdiri atas orang dengan pengalaman,
gagasan, pandangan yang berbeda dan
perbedaan ini dihargai
16. Ciri-ciri tim yang berkinerja tinggi
1. Anggota tim terus menerus belajar dan memperbaiki dirinya
hal ini untuk membantu meningkatkan kemampuan tim
dalam mengatasi masalah
2. Semua anggota tim mengerti peran dan tanggungjawabnya
serta menghargai anggota tim lainnya
3. Keputusan diambil berdasarkan konsensus
4. Setiap anggota tim berkomunikasi secara terbuka, langsung
dan saling mendengarkan satu sama lain secara obyektif
dan penuh kesabaran
5. Tim dapat menangani konflik tanpa harus memunculkan
permusuhan
6. Pimpinan Tim, apakah temporer atau tetap mempraktekkan
gaya kepemimpinan partisipatif.