SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 93
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI DI FKTP
2
ABOUT ME
BUNDLES HAIs
BAGAIMANA PELAKSANAAN PPI NYA ?
POKOK
BAHASAN
Pre-cleaning, Cleaning
1. PENDAHULUAN
2. KONSEP INFEKSI DALAM PPI
3. PROGRAM PPI
4. PENGERTIAN BUNDLES HAIs
5. PELAKSANAAN BUNDLES HAIS
 ISK
 IDO
 PLABSI
 PPI : O 2 NASAL, NEBULIZER,
PERAWATAN LUKA
“
Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.
6
6
PENGERTIAN HAIs
PROGRAM PPI
(PMK NO.27TAHUN 2017TENTANG PPI & PEDOMANTEKHNIS PPI DI FKTPTAHUN 2021)
1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK
MONITORING DAN EVALUASI :
AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
STRATEGI PENCEGAHAN DAN MANAJEMEN HAIS
VENTILATOR
ASSOCIATED
INFECTION
INFEKSI
DAERAH
OPERASI
INFEKSI
SALURAN
KEMIH
(ISK)
INFEKSI ALIRAN
DARAH
(IAD)
INFEKSI
LAINNYA
PREVENTION IS BETTER THAN CURE !
BUNDLES HAIs
ISK
IDO
KIPI
PNEUMONIA
PLEBITIS/IAD
IDO/ABSES
Kontak Droplet
Alat, HH, tehnik disinfeksi alat,
lingkungan
Peralatan HH, APD
lingkungan, Sterilitas alat
immunitas pasien
Alat , HH,
tekhnik aseptik
Peralatan, SDM handar,
sterilitas alat, lingkungan
Alat , HH,APD
SDM handal
Tekhnik aseptic
Peralatan, HH, APD,
sterilitas alat,
lingkungan
Kontak
Kontak Droplet
Airborne
Kontak Droplet
Airborne
Kontak
Kontak
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI
PELAYANAN KESEHATAN
“Care bundles, in general, are
groupings of best practices with
respect to a disease process that
individually improve care, but when
applied together result in substantially
greater improvement” (www.ihi.org).
Praktek berbasis bukti sahih yang
menghasilkan perbaikan keluaran pros
es pelayanan Kesehatan bila dilakukan
secara kolektif dan konsisten
APA ITU BUNDLES ?
BUNDLES
INFEKSI SALURAN KEMIS
(ISK)
03
MENGAPA HAIS PERLU DI MONITOR
 HAIS memperpanjang hari rawat dan menjadi ancaman bagi
keselamatan pasien
 HAIs = Central line-associated bloodstream infections (CRBSI),
catheter-associated urinary tract infections (UTI), surgial site
infetions (SSI), ventilator associated pneumonia (VAP) : BISA
DICEGAH
 Resiko infeksi dapat dicegah dan dikendalikan dan menjadi
prioritas saat ini
 Kepatuhan petugas terkait standar PPI sangat mempengaruhi
resiko infeksi
MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES
FAKTORS :
1. Perilaku individu ( Human factors)
2. Manajemen perubahan
3. Sumber daya (Peralatan dan Petugas)
4. Team Work dan komunikasi
DEFENI
INFEKSI SALURAN
KEMIH
1. Infeksi yang terjadi pada pasien
yang terpasang urine kateter > 2
hari kalender
2. Pasien memiliki kultur urin dengan
tidak lebih dari dua spesies
organisme yang diidentifikasi (tidak
termasuk flora campuran, kandida,
jamur, jamur dimorfik atau parasit
3. Tanda & gejala
 Demam (>38 ○ C) pada pasien
deewasa
 Nyeri suprapubik
 Urine berubah warna,
frekuensi urine, dysuria
 Adanya tanda tanda abses
PATOGENESIS TERJADINYA ISK
1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat
langsung masuk ke saluran / kandung kemih
ketika kateter dimasukan.
2. Pada indwelling kateter mikroorganisme
bermigrasi sepanjang permukaan luar kateter
di mukosa periuretra atau sepanjang
permukaan dalam kateter, setelah terjadi
kontaminasi pada kantong penampung urine
atau sambungan antara kantong penampung
dengan pipa drainase.
3. Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm
pada permukaan kateter
Next Step Slide Presentation
PENTING
DIPERHATIKAN
Pelatihan petugas tentang prosedur cara
pemasangan & pemeliharaan kateter
yang benar, penggunaan sesuai indikasi
Pentingnya kepatuhan kebersihan
tangan dan tehnik aseptik yang benar
Pertahankan/fiksasi kateter dan
sterilitas sistem drainage tertutup
dengan benar
Pemasangan kateter urine oleh petugas
yang terlatih
01
02
03
04
MENCEGAH TERJADI INFEKSI PADA
PEMASANGAN URINE KATETER
Kriteria ISK
• Paling sering adalah asymptomatic.
• ISK simptomatik
• Nyeri suprapubik atau juga nyeri
daerah pinggang
• Rasa tidak nyaman seluruh tubuh
• Demam
• Terpasang kateter 2 hari kalender atau
riwayat terpasang kateter urine
menetap tapi sudah dilepas < 3 hari
• Specimen urine kultur
positif/bakteriuria
• Lekosituria
Faktor Risiko Dari Pasien
o Immunocompromised
o Penyakit Penyerta
o Usia Extrim
o Jenis Kelamin
Faktor Risiko Diluar Pasien
o Hand hygiene tidak adekuat
o APD tdk tepat dan benar
o Sumber daya kurang
o Metode kateterisasi
o Kualitas pemeliharaan kateter
o Kurangnya perawatan kateter
o Teknik sterilitas kurang
o Pemakaian jangka lama
ISK
BUNDLE ISK
INSERSI KATETER
1. lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan atau manipulasi
kateter
2. Pemasangan dilakukan oleh orang yang terlatih yang mengetahui teknik
pemasangan dan perawatan aseptik kateter
3. Menggunakan teknik aseptik dan peralatan steril
4. Pastikan kateter terpasang dengan benar untuk mencegah pergerakan yang
meminimalkan trauma
5. Letakan kantong urine kateter lebih rendah bladder dan pastikan urine kateter tidak
kingking (tidak diletakan di lantai)
6. Gunakan sistem tertutup(Close system) dan tulis tanggal pemasangan urine kateter
Pemeliharaan kateter :
 Pertahankan sterilitas dan sistem tertutup pada urine kateter, Jangan buka
sambungan kateter kecuali jika akan diirigasi
 Pertahankan aliran urine lancer Ganti urine kateter dan urine bag sesuai indikasi :
kotor, rusak
 Monitor tanda dan gejala ISK dan tidak menggunakan Antimikroba untuk
propylaksis
 Pertahankan kantong dan tubing kateter lebih rendah dari bladder dengan posisi
lurus
BUNDLES
INFEKSI DAERAH OPERASI
(IDO)
03
BUNDLES INFEKSI DAERAH OPERASI
Adalah penerapan praktik yang baik berbasisi bukti sahih dalam
pentalaksanaan operasi bedah minor atau superficial Incisioan surgical site
Infection (pre, Intra dan pasca operasi) yang merupakan operasi minor yang
sering di lakukan di FKTP yang sesuai prinsi PPI
INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
 Bedah Minor adalah suatu tindakan operasi ringan dengan menggunakan anestesi yang bersifat
local dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana
PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA
TINDAKAN OPERASI
PRE -OP
1. Mandi dengan sabun
antiseptic
2. Pastikan ruangan tertata
baik, bersih, sirkulasi udara
baik
3. Pencukuran rambut jika
menggangu jalannya operasi
gunakan clipper
4. Kebersihan tangan bedah
5. APD sesuai indikasi
6. Batasi jumlah org dalam
ruangan
PASKA-OP
1. Lakukan tehnik aspetik
2. Tidak menggunakan
antimikroba topical
untuk perawatan luka
3. Melepas dressing < 48
jam
4. Pilih dressing sesuai
kebutuhan konisi luka
INTRA-OP
1. Gunakan APD sesuai indikasi dan
resiko pajanan
2. Antiseptik permukaan kulit (alcohol
atau inodine 2 % atau clorheksidin 2-4
%
3. Pertahankan rauang Tindakan sirkulasi
12 kali/jam suhu 19-24C kelembaban
40-60%
4. Hindari penggunaan antimikroba
sebagai irrigasi luka
5. Jangan memberikan bubuj vankomisin
kedaerah sayatan pembedahan
6. Peralatan dipergunakan sesuai kriteria
kritikal, semi kritikal dan non kritikal
PERIPHER LINE ASSOCIATED
INFECTION DAN PLEBITIS
(PLABSI)
03
Next Step Slide Presentation
PEMASANGAN IV LINE
PERIFER (INFUS)
TUJUAN
1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh
yang mengandung air, elektrolit,vitamin, protein
lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan
secara adekuat melalui oral.
2. Memperbaiki keseimbangan asam basa dan
komponen volume darah
3. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-
obatan kedalam tubuh
4. Memberikan nutrisi pada saat system
pencernaan di istirahatkan
Pathogenesis
Potensial sources for contamination of intravascular devices
BUNDLES PLABSI (PERIPHERAL LINE ASSOCIATED
BLOOD STREAM INFECTION)
1. Kebersihan tangan
2. Gunakan sarung tangan bersih
3. Gunakan troli Tindakan
4. Pemilihan lokasi insersi
5. Disinfeksi area insersi dengan
alcohol 70 %
6. Penutupan area insersi (Kasa
steril atau transparent dressing)
7. Pastikan perangkat infus
tertutup dan tergantung
8. Berikan label yang jelas
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Gunakan APD sesuai indikasi
3. Lakukan disinfeksi (membuka atau menutup)
sambungan infus (hub) dengan alcohol 70 %
4. Gunakan Kasa atau balutan steril
5. Jika terjadi cloth (bekuan) pastikan dan segera
ganti
6. Perawatan dan penggantian administrasi set
Ganti atau pindahkan 3 – 5 hari
Transfusi set ganti 24 jam
Parentral nutris 24 jam
7. Kaji kebutuhan jika tidak diperlukan segera
lepaskan
INSERSI
Perawatan
PENCEGAHAN LANJUT KEJADIAN
PLEBITIS
PENCEGAHAN INFEKSI PADA
PENGGUNAAN O2 NASAL,
NEBULICER DAN PERAWATAN LUKA
04
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN
PERALATAN KESEHATAN : O2 NASAL
I. PPI pada therapy oksigen nasal
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Slang O2 single use dan reuse dengan
pasien yang sama
3. Pastikan cairan dan tabung humifier
diganti setiap pergantian pasien
4. Pastikan tidak ada slang oksigen masih
tergantung setelah tidak digunakan
pasien lagi
5. Slang oksigen yang tidak terpakai di buang
ke limbah infeksius
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN
PERALATAN KESEHATAN : NEBULIZER
II. PPI pada penggunaan nebulizer
1. Pastikan peralatan nebulizer dalam kondisi siap
pakai dan bersih dan dilakukan test kelayakan
penggunaan
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Penggunaan peralatan : pastikan peralatan
single atau reuse
4. Penggunakan cairan dan obat campuran sekali
pakai, buang setelah selesai dipergunakan dan
jika berbagi untuk pasien yang berbeda maka
lakukan tehnik aseptik dengan waktu yang
sama
5. Semua limbah yang dihasilkan setelah
pemakaian dianggap sebagai limbah infekius
Single use
Re Use
disinfeksi
PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN PERALATAN
KESEHATAN : PERAWATAN LUKA
III. Perawatan luka
1. Lakukan Teknik aseptik dan gunakan
peralatan steril ketika melakukan
perawatan luka
2. Lakukan kebersihan tangan
3. Buka penutup luka bersih setelah 48 Jam
4. Berikan profilaksis anti tetanus jika
diperlukan
5. Buang limbah sesuai indikasi
KESIMPULAN
 Penggunaan Alat kesehatan meliputi alat intra vaskuler, alat
ventilator, alat urine kateter akan berisiko terjadinya infeksi
 Infeksi dapat dicegah dengan memahami dan melaksanakan
penggunaan alat kesehatan menggunakan “ Bundles “
 Infeksi terkait penggunaan alat meliputi Infeksi saluran kemih
(ISK), Penggunaan ventilator (VAP), tindakan operasi (IDO),
penggunaan alat intra vena (IAD) , pemberian oksigen nasal,
pemberian nebilizer dan perawatan luka
PEMAKAIAN ANTIMIKROBA
BIJAK DI FKTP
PENDAHULUAN
Pengaturan Pedoman Umum Penggunaan
Antibiotik bertujuan untuk memberikan acuan bagi
tenaga kesehatan menggunakan antibiotik dalam
pemberian pelayanan kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan dalam penggunaan antibiotik,
serta pemerintah dalam kebijakan penggunaan
antibiotik
PERLUKAH SEGERA DIBERIKAN
ANTIMIKROBA ?
TUJUAN PEMAKAIAN AM:
1. ERADIKASI PATOGEN SECEPATNYA
2. AMAN UNTUK PASIEN
3. “COST EFECTIVENESS”
4. CEGAH RESISTENSI
manullangsh@yahoo.com
PENGGUNAAN AM HARUS
BIJAK, ARTINYA :
KONSISTEN DAN ATAS DASAR ALASAN YANG
KUAT
GUNAKAN NALAR
BERSUMBER dan DIPANDU INTELEKTUALITAS,
BUKAN SEKEDAR PENGALAMAN
manullangsh@yahoo.com
 HARUS JELAS :
 INDIKASI
 TARGET
 JENIS OBAT
 INISIASI DAN DURASI
 RUTE DAN CARA PEMBERIAN
 RISIKO DAN MANFAAT
 BIAYA
LANGKAH2 PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
RESISTENSI ANTIMIKROBA
manullangsh@yahoo.com
P E N C E G A H A N
REKOMENDASI PEMAKAIAN AM
Penggunaan AM hanya untuk
keuntungan pasien
Gunakan AM yang ditujukan kepada
patogen “tersangka utama”
Gunakan AM dengan dosis dan durasi
yang tepat
manullangsh@yahoo.com
PANDUAN UNTUK MEMILIH AM
 Apakah ini obat yang paling tepat untuk kondisi
pasien?
 Apakah pertimbangan manfaat vs. bahaya sudah
tepat untuk pasien ini?
 Apakah cocok dengan kondisi pasien? (biaya dan
kondisi ekonomi)
 Apakah ada AM lain yang setara (baik klinis
maupun ekonomis) yang lebih sedikit
menyebabkan resistensi?
manullangsh@yahoo.com
TINDAKAN UNTUK PENINGKATAN
MANFAAT AM
 Drainase abses (operatif)
 Penggantian kateter urin terinfeksi
 Imunostimulasi atau pengurangan supresi imun
 Vaksinasi
 Isolasi pasien sumber infeksi
Keuleyan E & Gould IM, ESGAP Subgroup 3
INFORMASI TAMBAHAN MEMANDU
AM EMPIRIS:
 Tempat dan sumber infeksi
 Patogen dari komunitas atau RS / FKTP
 Terapi AM sebelumnya
 Prosedur invasif sebelumnya
 Biakan sebelumnya,
 Pola resistensi kuman
Keuleyan E & Gould IM, ESGAP Subgroup 3
48
KOMITE / TIM PPI
Pengendalian penyebaran mikroba resisten
• Standar Precaution (kewaspadan
standar)
• Isolasi penderita
• Penanganan unit kerja sumber mikroba
resisten (source control)
• Surveillance mikroba resisten
• Menyusun pedoman-2 terkait
manullangsh@yahoo.com
PENGGUNAAN ANTI
MIKROBA
A.Pengawasan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium ( jika memungkinkan berdasarkan
hasil kultur)
B.Penggunaan AM berdasarkan
1. Therapi
 Empiris
Penggunaan antibiotic pada kasus infeksi
yang belum diketahui jenis bakteri
penyebabbya dengan tujuan eradikasi atau
penghambat pertumbuhan bakteri yang
diduga menyjadi penyebab infeksi ebelum
diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi
 Defenitif
penggunaan antibiotic pada kasusu infeksi
yang sudah diketahui jenis bakteri
penyebab dan pola resistensi ( berdasarkan
pemekriksaan mikrobiologi)
Profikasis
meliputi antibitoik profilaksis atas indikasi
Tindakan bedah bersih/bersih
terkontaminasi termasuk pula prosedur gigi
Pengawasan
PPI dalam
Surveilans HAIs
KESIMPULAN
1.Tujuan utama antimikroba untuk mengobati
infeksi atau pemberian profilaksis pada Tindakan
pembedahan, namun semakin luasnya
penggunaan antimikroba Justus semakin meluas
pula timbulnya infeksi baru akibat penggunaan
antibiotika yang tidak rasional
2.Dengan pengendalian antimikroba maka
diharapan adanya perubahan dalam penggunaan
sesuai indikasi dan therapi yang disesuaikan
dengan indikasi klinis pasien
MONITORING
DAN EVALUASI
PROGRAM PPI
Di FKTP
wardanelayunus@gmail.com.2022
Pencapaian Indikator
Hasil
Belajar
Peserta pelatihan mampu :
1. Melakukan Supervisi Program PPI
2. Melakukan Audit PPI
3. Melakukan Surveilance
4. Melakukan Infection Control Risk
Asessment (ICRA)
5. Melakukan Pengukuran Kinerja PPI di
FKTP
August, 2021
MONITORING
& EVALUASI
PROGRAM PPI
Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan
pelaksanaan kegiatan program PPI sesuai dengan
Pedoman dan Perencanaan serta melakukan evaluasi
sejauh mana pencapaian target indicator keberhasilan
program kegiatan PPI yang akan dilaporkan secara
berkala
TUJUAN MONEV
PROGRAM PPI : Supervisi,
Audit, Surveilans HAIs dan ICRA
1
2
3
4
MONITORING DAN EVALUASI
SUPERVISI PELAKSANAAN PROGRAM PPI : Melihat dan meninjau pelaksaan
program PPI, pelaksanaan rutin dalam kegiatan pelayanan Kesehatan
AUDIT PROGRAM PPI adalah melakukan penilaian terhadap capaian
target pelaksaan program PPI, dilakukan secara berkala
membandingkan target dan pelaksanaan di unit kerja
Infection Control Risk Assesement (ICRA) adalah melakukan
penilaian dan penyelesaian masalah dengan menggunakan sistim
prioritas , minimal dilakukan 1 tahun sekali
Surveilans HAIs : Pengumpulan, identifikasi, analisis dan
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi
spesifik
MONEV PPI BERKALA DAN
BERKESINAMBUNGAN
 Monitoring PPI : program, kejadian infeksi (HAIs) dan kepatuhan
terhadap penerapan standar PPI.
 Monitoring membutuhkan alat bantu : formulir registrasi pasien, formulir
harian, dan formulir bulanan. …..dilakukan olehTim PPI.
 Kegiatan monitoring PPI, meliputi :
1) Monitoring Program PPI (RPK)  Idealnya setiap bulan, minimal 1X per-3
bulan .
2) Monitoring rutin penerapan PPI i  Idealnya setiap hari pelayanan
3) Pelaksanaan audit PPI  Mengikuti jadwal/rencana audit
4) Monitoring pelaksanaan surveilans  Minimal setiap minggu
5) Monitoring ICRA dan Pelaporan kegiatan PPI  sesuai kebijakan FKTP
 Pertemuan Evaluasi olehTim PPI, setiap bulan - minimal setiap 3 bulan
SUPERVISI
Program PPI
01
SUPERVISI PROGRAM
PPI
Supervisi adalah suatu proses penjaminan
di dalam praktik pekerjaan agar pekerja dapat
bekerja dengan benar. Tujuan dari
adanya supervisi sendiri yaitu untuk menjamin
proses pemberian layanan kepada klien dapat
berjalan secara efektif dan berkualitas..
((Purwanto,2000))
01
SUPERVISI
Monitoring adalah proses pengumpulan
data untuk memastikan pelaksanaan
program sesuai dengan perencanaan
kegiatan program
Dilakukan secara rutin dan berkelanjutan
Pengamatan atas kualitas dari layanan
yang kita berikan.
Berorientasi pada perbaikan kinerja
Menyusun indikator keberhasilan
memenuhi prinsip S M A R T
Dilaksanakan oleh pihak yang
kompeten, obyektif, dan independen
/tidak memihak.oleh Komite/tim PPI
yang kompeten
01
02
03
04
TIDAK MENGGUNAKAN CHEK LIST HANYA
PENGAMATAN …DAN DIAMBIL
KESIMPULAN SEMENTARA
SUPERVISI KEGIATAN
PELAYANAN
KESEHATAN DI FKTP
TUJUAN
 Memastikan apakah
pelaksanaan kegiatan /
program yang sedang
berlangsung sesuai
dengan perencanaan dan
prosedur yang telah
disepakati.
 Memberikan data dan
informasi untuk Menyusun
perbaikan kebijakan dan
perbaikan program
60
SUPERVISI PENERAPAN PPI
 Idealnya dilakukan setiap hari terutama pada unit atau area berisiko tinggi: UGD, ruang
bersalin, ruang tindakan, polik gigi, rawat inap, polikTB, Lab, dll.
 Dilakukan olehTim PPI atau yang ditugaskan melakukan kunjungan rutin ke setiap unit
pelayanan untuk melihat secara sepintas apakah petugas menerapkan kewaspadaan standar
dan transmisi (di RS dilakukan oleh IPCN), dimaksudkan untuk menjaga/mempertahankan
mutu pelayanan.
 Petugas yang melakukan monitoring rutin dapat mengembangkan ceklist sederhana
untuk pemantauan atau berupa buku monitoring rutin.
 Jika dalam pengamatan “sering” terjadi penyimpangan terhadap SOP maka dapat
dilakukan Audit untuk memperoleh data berapa besar (%) gap terhadap standar.
MONITORING
RUTIN
PENERAPAN
STANDAR PPI
PADA UNIT
PELAYANAN
Kepatuhan hand hygiene dan
Penggunaan APD
Kepatuhan pelaksanaan Bundles HAIs
Pengelolaan Peralatan Perawatan
dan Medis lainnya
Pengelolaan kebersihan lingkungan
dan Limbah Hasil Pelayanan.
MENGAMATI PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR
Misalnya:
AUDIT
Program PPI
02
AUDIT PROGRAM
PPI
Adalah suatu proses sistematik,
independen, terdokumentasi dalam
memperoleh bukti yang terpercaya dan
teruji untuk dinilai secara objektif sampai
dimana kriteria yang diaudit terpenuhi
kebijakan, prosedur, persyaratan (ISO
19011:2011)
65
Kegiatan pengumpulan data
dan informasi yang factual dan
signifikan
Bersifat sistimatis, objektif,
dan terdokumentasi
Membandingkan antara
standart dengan pelaksanaan
di lapangan dengan hasil data
persentasi
AUDIT PPI
PENGERTIAN
• Adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan
melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi
.
TUJUAN
• Menilai kepatuhan terhadap standar.
• Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian yang
diperoleh di FKTP.
.
SASARAN
• Audit program PPI
• Kepatuhan petugas terhadap standar PPI.
• Audit kewaspadaan standar.
LINGKUPYANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI
•Kebijakan, Pedoman, Program
Aspek manajerial
•Standar Prosedur Operasional: Kebersihan tangan,
penerapan bundle
Aspek klinis
•Kelengkapan fasilitas: Kebersihan tangan, Pengelolaan limbah
Sarana & Prasarana
•Pelayanan Lab/TB
•Pelayanan Gizi,dll
Physical lay out, traffic flow
KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020
68
LANGKAH PELAKSANAANAUDIT
02
03
04
01
MEMBUAT
RENCANA AUDIT
SESUAI
PRIORITAS
MASALAH
MENYIAP-KAN
TOOLS AUDIT
Sosialisasi
Buat jadwal
LAKUKAN
AUDIT DENGAN
WAKTU 15 -30
MENIT
LAKUKAN PENILAIAN
DAN ANALISIS
DATA
BANDING-KAN HASIL
PENILAIAN DGN
INDIKATOR
WAKTU PELAKSANAAN AUDIT
 Selama jam sibuk –pelayanan sedang berlangsung
 Waktu 15 -30 menit(Kebersihan tangan)
 Periode tertentu: tgl….sd……
 Dilakukan sesuai program PPI atau jika ada temuan
 dilakukan oleh orang yang terlatih dan pengamatan
langsung lebih akurat
PENENTUAN SKORING
(a) Ditetapkan beradasarkan hasil pengumpulan data dengan kategori
kepatuhan
 < 75 % : Kepatuhan Minimal
 76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate
 > 85 % : Kepatuhan baik
(b) Kriteria ditandai : ya dan tidak
(c) Nilai kepatuhan : jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100 %
(d) Hitung skoring sesuai formula
CONTOH PELAKSANAAN AUDIT
Rumah sakit
HASIL PENILAIAN AUDIT PPI
1. Bandingkan dengan kamus Indikator Kinerja PPI yang telah dibuat oleh masing-
masing FKTP.
2. Rekomendasi yang dibuat sesuai dengan penyebab atau akar masalah yang
ditemukan.
3. Buat laporan Audit dan sampaikan kepimpinan FKTP
SURVEILANS
Program PPI
03
PENGERTIAN
Surveilans:
adalah suatu proses yang:
• Dinamis,
• Sistematis,
• Terus-menerus,
Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan
interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu
populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala
kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan
dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam
upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated
infections (HAIS).
PMK 27/2017
4/3/2023 77
1
INDIKATOR
KINERJA PPI
Penetapan HAIs
merujuk pada
TUJUAN
Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP, untuk:
1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP
2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP
3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah
yang memerlukan penanggulangan
4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI
5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan
6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar
penilaian akreditasi di fasyankes
SASARAN
Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan
proses pelayanan medis dan keperawatan di
FKTP, sbb:
1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
2. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
3. Plebitis
4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI)
5. Abses gigi
78
TUJUAN DAN SASARAN
4/3/2023
ISK
IDO
KIPI
PNEUMONIA
PLEBITIS/IAD
IDO/ABSES
Kontak Droplet
Alat, HH, tehnik disinfeksi alat,
lingkungan
Peralatan HH, APD
lingkungan, Sterilitas alat
immunitas pasien
Alat , HH,
tekhnik aseptik
Peralatan, SDM handar,
sterilitas alat, lingkungan
Alat , HH,APD
SDM handal
Tekhnik aseptic
Peralatan, HH, APD,
sterilitas alat,
lingkungan
Kontak
Kontak Droplet
Airborne
Kontak Droplet
Airborne
Kontak
Kontak
FAKTOR RESIKO INFEKSI DI
PELAYANAN KESEHATAN
SASARAN SURVEILANS DI FKTP
ISK :TERPASANG URINE KATETR
MENETAP
Adalah infeksi yang terjadi akibat
penggunaan indweeling kateter
dalam kurun waktu 2 X 24 jam
ditemukan tanda infeksi :
 Demam ( > 38 C )
 Dysuria
 Nyeri Supra Pubik
 Urine berubah warna
 Test Lab konfirmasi positif Bakteri
IDO : Tindakan operasi bedah
minor
adalah infeksi yang terjadi pasca
operasi dalam kurun waktu 30 hari yang
hanya melibatkan kulit dan jaringan
subkutan pada tempat insisi.
Ditemukan salah atau tanda sbb:
a. Gejala Infeksi
b. Cairan Purulen
c. Ditemukan kuman
SASARAN SURVEILANS DI FKTP
PLEBITIS :
Adalah inflamasi Vena yang disebabkan
oleh iritasi kimia maupun mekanik.
Dengan tanda –tanda klinis :
a. Daerah merah disekitar insisi
b. Nyeri dan pembengkakan di daerah
penusukan atau sepanjang pembuluh
darah vena
c. Test Lab konfirmasi positif Bakteri
IDO : pada Tindakan ekstrasi
gigi atau insisi terencana
ABSES GIGI :
Adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi
nanah pada gigi, disebabkan oleh Bakteri muncul
sekitar akar gigi / gusi
Ditandai dengan gejala :
a. Demam
b. Gusi bengkak
c. Rasa sakit saat mengunyah / menggigit
d. Sakit menyeberang ke Telinga, Rahang dan
leher
e. Bau Mulut
f. Kemerehan / bengkak pada wajah
4. KIPI :
Adalah infeksi yang terjadi setelah Tindakan
Imunisasi yang diberikan secara penyuntikan.
Ditemukan tanda-tanda infeksi, antara lain:
a. Gejala KIPI Ringan : Nyeri, bengkak
kemerahan di daerah penyuntikan, Gatal,
Demam, Sakit Kepala, Lemas.
b. Gejala KIPI Berat : Alergi berat, Jumlah
Thrombocite menurun, Kejang, Hipotonia /
bayi lemas
INKLUSI
1. Tidak dalam fase
inkubasi penyakit
infeksi terkait HAis
2. Dipasang alat
kesehatan atau
tindakan operasi
didalam faskes
3. Memenuhi standar
kriteria HAIs
EKSKLUSI
KAIDAH PENGERTIAN HAIS
wardanelayunus@gmail.com.2022
1. Sudah dalam fase
inkubasi penyakit
infeksi terkait HAis
2. Dipasang alat
kesehatan atau
tindakan operasi
diluar faskes
3. Tidak memenuhi
standar kriteria HAIs
SIKLUS PELAKSANAAN SURVEILANS
4/3/2023 84
SIAPA YANG MELAKUKAN
SURVEILANS ?
ORANG YANG TERLATIH DAN
DILAKSANAKAN SECARA
BERKESINAMBUNGAN
SECARA MANUAL ATAU
SISTIM INFORMASI (IT)
1. Kaji Populasi beresiko infeksi sesuai
kasus yang ada di fasyankes ---
(mengacu pada Kamus Indikator PPI yg
sudah dibuat).
2. Seleksi kasus pelayanan yang paling
banyak resiko terjadi infeksi
….memenuhi standar HAIs ( waktu
terpasang alat Kesehatan dan tidakan
pelayanan Kesehatan)
3. Gunakan definisi operasional yang
mudah dipahami dan mudah
diaplikasikan.
1. PERENCANAAN (PERSIAPAN)
4/3/2023 85
1. Tetapkan metode pengumpulan data : menggunakan Formulir Manual ( harian dan bulanan
atau menggunakan sistim IT
2. Cara dan Sumber data:
• Observasi atau pengamatan langsung.
• Sumber data:
 Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu,
pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian
 Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya
(bidan/perawat)
3. Data yang dikumpulkan  Formulir pencatatan :
• Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal
masuk FKTP.
• Data Surveilans : data alat Kesehatan yang terpasang, tanggal infeksi muncul, jenis
infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali.
• Data Penunjang HAis: penggunaan Anti Mikroba, data hasil laboratorium dan Ro Photo
dll
2. Pengumpulan data
4/3/2023 86
Contoh:
FORM HARIAN SURVEILANS
4/3/2023 88
PADA SAAT MENEGAKKAN
HAIs PADA PENGGUNAAN
ALAT KESEHATAN : PENUHI
KAIDAH HAIS
2 HARI KALENDER
FORM BULANAN SURVEILANS
4/3/2023 89
Perhitungan :
1. Plebitis = 6/27 x 1000 = 222, 2 ‰
2. ISK = 1/15 x 1000 = 66, 6 ‰
3. IDO = 4/ 23 x 100 = 17,3 %
a) Tetapkan Numerator dan Denominator serta periode surveilan
 Numerator adalah jumlah kejadian infeksi akibat penggunaan alat Kesehatan : IV kateter
(Plebitis, IAD), Urine kater (ISK), akibat Imunisasi (KIPI) dan Tindakan pembedahan/
Insisi/Extraksi gigi (IDO)
 Denominator adalah lama hari terpasang alat seluruh pasien sebagai populasi, seluruh pasien
Tindakan bedah /insisi/ekstrasi gigi , imunisasi
 Periode surveilan : Bulanan/triwulan
b) Lakukan Analisa data surveilan
1. Angka kejadian Hais tertinggi ?
2. Faktor Penyebab peningkatan angka kejadian Infeksi
3. Hasil Audit investigasi
4. Buat Langkah perbaikan …: ICRA PROGRAM. 5 W, PDCA
3. Analisis Data
4/3/2023 90
1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll
(sesuai keperluan).
2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah
dipahami yang memperlihatkan pola kejadian
infeksi dan perubahan yang terjadi (trend).
3. Bandingkan hasil surveilans dengan target kejadian
infeksi yang sudah ditetapkan.
4. Nilai lakukan analisa kecenderungan menurut jenis
infeksi, ruang perawatan, serta jelaskan sebab
terjadinya peningkatan kasus.
Interprestasi data surveilans:
4. Interpretasi
4/3/2023 91
Lanjutan..
• Laporan dan rekomendasi hasil
surveilans oleh Ketua Tim
PPI/Penanggung jawab PPI kepada
pimpinan FKTP secara periodik
(tergantung kebijakan fasyankes
setiap bulan, triwulan , tahunan)
untuk dilakukan tindak lanjut hasil
persetujuan.
• Diseminasi dan atau komunikasikan
kepada unit atau pihak yang
berkepentingan untuk dilakukan
langkah tindak lanjut atau perbaikan
5. Laporan dan Rekomedasi
4/3/2023 92
TERIMAKASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
Esa Muktiaji
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
citramedika3
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
ssuser1519bc
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
indahwaodeindawd
 
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
Lia Nuraini
 

La actualidad más candente (20)

15. SURVEILANS HAIS.ppt
15. SURVEILANS HAIS.ppt15. SURVEILANS HAIS.ppt
15. SURVEILANS HAIS.ppt
 
ICRA.doc
ICRA.docICRA.doc
ICRA.doc
 
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
A.indikator mutu-dan-keselamatan-pasien-doc(implementasi)
 
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdf
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdfOverview PPI di FKTP -laskesi.pdf
Overview PPI di FKTP -laskesi.pdf
 
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
360552721-Laporan-Bulanan-Ppi-September-2017-Copy.docx
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptxPDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
PDSA Dalam Tata Kelola Mutu Puskesmas.pptx
 
Simulasi KKT - edit.pptx
Simulasi KKT - edit.pptxSimulasi KKT - edit.pptx
Simulasi KKT - edit.pptx
 
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docxIDENTIFIKASI RESIKO.docx
IDENTIFIKASI RESIKO.docx
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
Tuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anakTuberculosis pada anak
Tuberculosis pada anak
 
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptxsosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) lokbul bulan Agustus.pptx
 
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
4.1.1.g. rencana kegiatan program hiv
 
PPI-1.pptx
PPI-1.pptxPPI-1.pptx
PPI-1.pptx
 
Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas Manajemen puskesmas
Manajemen puskesmas
 
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
8.1.8 ep 3 sop pelaporan indsiden
 
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
337490096 laporan-icra-hais-komite-ppirs-tahun-2016
 
Bab 5 mutu
Bab 5 mutuBab 5 mutu
Bab 5 mutu
 
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
305972833 9-1-3-2-kerangka-acuan-perencanaan-program-peningkatan-mutu-keselam...
 

Similar a Workshop PPI Untuk Calon Surveyor

1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
miftahuljannah714616
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
elvira381479
 

Similar a Workshop PPI Untuk Calon Surveyor (20)

POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
 
PPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptxPPT PPI des 2023.pptx
PPT PPI des 2023.pptx
 
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
7. PENYUNTIKAN YANG AMAN_.pptx
 
PPI-2019.ppt
PPI-2019.pptPPI-2019.ppt
PPI-2019.ppt
 
PPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptxPPI-UMSIDA.pptx
PPI-UMSIDA.pptx
 
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdfPPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
PPI DI RAWAT JALAN _ HD.pdf
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
 
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptxPPI DASAR UNTUK IHT.pptx
PPI DASAR UNTUK IHT.pptx
 
PPT HIAs.ppt
PPT HIAs.pptPPT HIAs.ppt
PPT HIAs.ppt
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi
 
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdfPPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
PPI DI RUANG BERSALIN VERSI 261120.pdf
 
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptxPPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
PPI 13-MATERI Apd-Dalam-Ppi.pptx
 
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
3. BAB III MU - ADAPTASI PELAYANAN KEBIDANAN (KIA- KESPRO) di MASA PANDEMI CO...
 
Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19Implementasi ppi pada pesien covid 19
Implementasi ppi pada pesien covid 19
 
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptxPENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
PENERAPAN PPI DI PUSKESMAS.pptx
 
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.pptKEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
 
PPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptxPPI dr. Siti.pptx
PPI dr. Siti.pptx
 

Más de PatenPisan1

PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PatenPisan1
 
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptxPENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
PatenPisan1
 
1. Konsep Manris .pptx
1. Konsep Manris .pptx1. Konsep Manris .pptx
1. Konsep Manris .pptx
PatenPisan1
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PatenPisan1
 
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.pptPaparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
PatenPisan1
 
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptxBahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
PatenPisan1
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
PatenPisan1
 
profil indikator.pptx
profil indikator.pptxprofil indikator.pptx
profil indikator.pptx
PatenPisan1
 
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptxPaparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
PatenPisan1
 
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
PatenPisan1
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
PatenPisan1
 

Más de PatenPisan1 (12)

Bab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptxBab 3 UKP.pptx
Bab 3 UKP.pptx
 
PPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptxPPT RUK - LPA PKP.pptx
PPT RUK - LPA PKP.pptx
 
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptxPENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
PENYUSUNAN SOP PUSKESMAS.pptx
 
1. Konsep Manris .pptx
1. Konsep Manris .pptx1. Konsep Manris .pptx
1. Konsep Manris .pptx
 
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptxPPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
PPT_Validasi Data Indikator Mutu_By Agnes Linda.pptx
 
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.pptPaparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
Paparan kredensial 23 agustus 2022.ppt
 
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptxBahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
Bahan Berbahaya Beracun (B3) beserta Limbahnya.pptx
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
 
profil indikator.pptx
profil indikator.pptxprofil indikator.pptx
profil indikator.pptx
 
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptxPaparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
Paparan Juknis Paparan Kredensial 22 Agustus 2022.pptx
 
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
6- PENYUSUNAN SPO - Copy icamus.pptx
 
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxMATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptx
 

Último

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
AGHNIA17
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
nadyahermawan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Acephasan2
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
UserTank2
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
Zuheri
 

Último (20)

Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOASCATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
CATATAN PSIKIATRI TANDA DAN GEJALA , KOAS
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptxFRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
FRAKTUR presentasion patah tulang paripurna OK.pptx
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 

Workshop PPI Untuk Calon Surveyor

  • 5. POKOK BAHASAN Pre-cleaning, Cleaning 1. PENDAHULUAN 2. KONSEP INFEKSI DALAM PPI 3. PROGRAM PPI 4. PENGERTIAN BUNDLES HAIs 5. PELAKSANAAN BUNDLES HAIS  ISK  IDO  PLABSI  PPI : O 2 NASAL, NEBULIZER, PERAWATAN LUKA
  • 6. “ Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan kesehatan karena pekerjaanya . 6 6 PENGERTIAN HAIs
  • 7. PROGRAM PPI (PMK NO.27TAHUN 2017TENTANG PPI & PEDOMANTEKHNIS PPI DI FKTPTAHUN 2021) 1. KEWASPADAAN ISOLASI 2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs 3. SURVEILANS HAIs 4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI 5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK MONITORING DAN EVALUASI : AUDIT MEMASTIKAN MASALAH ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
  • 8. STRATEGI PENCEGAHAN DAN MANAJEMEN HAIS VENTILATOR ASSOCIATED INFECTION INFEKSI DAERAH OPERASI INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) INFEKSI ALIRAN DARAH (IAD) INFEKSI LAINNYA PREVENTION IS BETTER THAN CURE ! BUNDLES HAIs
  • 9. ISK IDO KIPI PNEUMONIA PLEBITIS/IAD IDO/ABSES Kontak Droplet Alat, HH, tehnik disinfeksi alat, lingkungan Peralatan HH, APD lingkungan, Sterilitas alat immunitas pasien Alat , HH, tekhnik aseptik Peralatan, SDM handar, sterilitas alat, lingkungan Alat , HH,APD SDM handal Tekhnik aseptic Peralatan, HH, APD, sterilitas alat, lingkungan Kontak Kontak Droplet Airborne Kontak Droplet Airborne Kontak Kontak FAKTOR RESIKO INFEKSI DI PELAYANAN KESEHATAN
  • 10. “Care bundles, in general, are groupings of best practices with respect to a disease process that individually improve care, but when applied together result in substantially greater improvement” (www.ihi.org). Praktek berbasis bukti sahih yang menghasilkan perbaikan keluaran pros es pelayanan Kesehatan bila dilakukan secara kolektif dan konsisten APA ITU BUNDLES ?
  • 12. MENGAPA HAIS PERLU DI MONITOR  HAIS memperpanjang hari rawat dan menjadi ancaman bagi keselamatan pasien  HAIs = Central line-associated bloodstream infections (CRBSI), catheter-associated urinary tract infections (UTI), surgial site infetions (SSI), ventilator associated pneumonia (VAP) : BISA DICEGAH  Resiko infeksi dapat dicegah dan dikendalikan dan menjadi prioritas saat ini  Kepatuhan petugas terkait standar PPI sangat mempengaruhi resiko infeksi
  • 13. MASALAH TERKAIT PELAKSANAAN BUNDLES FAKTORS : 1. Perilaku individu ( Human factors) 2. Manajemen perubahan 3. Sumber daya (Peralatan dan Petugas) 4. Team Work dan komunikasi
  • 14. DEFENI INFEKSI SALURAN KEMIH 1. Infeksi yang terjadi pada pasien yang terpasang urine kateter > 2 hari kalender 2. Pasien memiliki kultur urin dengan tidak lebih dari dua spesies organisme yang diidentifikasi (tidak termasuk flora campuran, kandida, jamur, jamur dimorfik atau parasit 3. Tanda & gejala  Demam (>38 ○ C) pada pasien deewasa  Nyeri suprapubik  Urine berubah warna, frekuensi urine, dysuria  Adanya tanda tanda abses
  • 15. PATOGENESIS TERJADINYA ISK 1. Kuman di meatus uretra bagian distal dapat langsung masuk ke saluran / kandung kemih ketika kateter dimasukan. 2. Pada indwelling kateter mikroorganisme bermigrasi sepanjang permukaan luar kateter di mukosa periuretra atau sepanjang permukaan dalam kateter, setelah terjadi kontaminasi pada kantong penampung urine atau sambungan antara kantong penampung dengan pipa drainase. 3. Dalam 8 jam setelah insersi terbentuk biofilm pada permukaan kateter
  • 16. Next Step Slide Presentation PENTING DIPERHATIKAN Pelatihan petugas tentang prosedur cara pemasangan & pemeliharaan kateter yang benar, penggunaan sesuai indikasi Pentingnya kepatuhan kebersihan tangan dan tehnik aseptik yang benar Pertahankan/fiksasi kateter dan sterilitas sistem drainage tertutup dengan benar Pemasangan kateter urine oleh petugas yang terlatih 01 02 03 04 MENCEGAH TERJADI INFEKSI PADA PEMASANGAN URINE KATETER
  • 17. Kriteria ISK • Paling sering adalah asymptomatic. • ISK simptomatik • Nyeri suprapubik atau juga nyeri daerah pinggang • Rasa tidak nyaman seluruh tubuh • Demam • Terpasang kateter 2 hari kalender atau riwayat terpasang kateter urine menetap tapi sudah dilepas < 3 hari • Specimen urine kultur positif/bakteriuria • Lekosituria Faktor Risiko Dari Pasien o Immunocompromised o Penyakit Penyerta o Usia Extrim o Jenis Kelamin Faktor Risiko Diluar Pasien o Hand hygiene tidak adekuat o APD tdk tepat dan benar o Sumber daya kurang o Metode kateterisasi o Kualitas pemeliharaan kateter o Kurangnya perawatan kateter o Teknik sterilitas kurang o Pemakaian jangka lama ISK
  • 18. BUNDLE ISK INSERSI KATETER 1. lakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah pemasangan atau manipulasi kateter 2. Pemasangan dilakukan oleh orang yang terlatih yang mengetahui teknik pemasangan dan perawatan aseptik kateter 3. Menggunakan teknik aseptik dan peralatan steril 4. Pastikan kateter terpasang dengan benar untuk mencegah pergerakan yang meminimalkan trauma 5. Letakan kantong urine kateter lebih rendah bladder dan pastikan urine kateter tidak kingking (tidak diletakan di lantai) 6. Gunakan sistem tertutup(Close system) dan tulis tanggal pemasangan urine kateter Pemeliharaan kateter :  Pertahankan sterilitas dan sistem tertutup pada urine kateter, Jangan buka sambungan kateter kecuali jika akan diirigasi  Pertahankan aliran urine lancer Ganti urine kateter dan urine bag sesuai indikasi : kotor, rusak  Monitor tanda dan gejala ISK dan tidak menggunakan Antimikroba untuk propylaksis  Pertahankan kantong dan tubing kateter lebih rendah dari bladder dengan posisi lurus
  • 20. BUNDLES INFEKSI DAERAH OPERASI Adalah penerapan praktik yang baik berbasisi bukti sahih dalam pentalaksanaan operasi bedah minor atau superficial Incisioan surgical site Infection (pre, Intra dan pasca operasi) yang merupakan operasi minor yang sering di lakukan di FKTP yang sesuai prinsi PPI
  • 21. INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)  Bedah Minor adalah suatu tindakan operasi ringan dengan menggunakan anestesi yang bersifat local dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana
  • 22. PENERAPAN PENCEGAHAN INFEKSI PADA TINDAKAN OPERASI PRE -OP 1. Mandi dengan sabun antiseptic 2. Pastikan ruangan tertata baik, bersih, sirkulasi udara baik 3. Pencukuran rambut jika menggangu jalannya operasi gunakan clipper 4. Kebersihan tangan bedah 5. APD sesuai indikasi 6. Batasi jumlah org dalam ruangan PASKA-OP 1. Lakukan tehnik aspetik 2. Tidak menggunakan antimikroba topical untuk perawatan luka 3. Melepas dressing < 48 jam 4. Pilih dressing sesuai kebutuhan konisi luka INTRA-OP 1. Gunakan APD sesuai indikasi dan resiko pajanan 2. Antiseptik permukaan kulit (alcohol atau inodine 2 % atau clorheksidin 2-4 % 3. Pertahankan rauang Tindakan sirkulasi 12 kali/jam suhu 19-24C kelembaban 40-60% 4. Hindari penggunaan antimikroba sebagai irrigasi luka 5. Jangan memberikan bubuj vankomisin kedaerah sayatan pembedahan 6. Peralatan dipergunakan sesuai kriteria kritikal, semi kritikal dan non kritikal
  • 23. PERIPHER LINE ASSOCIATED INFECTION DAN PLEBITIS (PLABSI) 03
  • 24. Next Step Slide Presentation PEMASANGAN IV LINE PERIFER (INFUS) TUJUAN 1. Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air, elektrolit,vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral. 2. Memperbaiki keseimbangan asam basa dan komponen volume darah 3. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat- obatan kedalam tubuh 4. Memberikan nutrisi pada saat system pencernaan di istirahatkan
  • 25.
  • 26. Pathogenesis Potensial sources for contamination of intravascular devices
  • 27. BUNDLES PLABSI (PERIPHERAL LINE ASSOCIATED BLOOD STREAM INFECTION) 1. Kebersihan tangan 2. Gunakan sarung tangan bersih 3. Gunakan troli Tindakan 4. Pemilihan lokasi insersi 5. Disinfeksi area insersi dengan alcohol 70 % 6. Penutupan area insersi (Kasa steril atau transparent dressing) 7. Pastikan perangkat infus tertutup dan tergantung 8. Berikan label yang jelas 1. Lakukan kebersihan tangan 2. Gunakan APD sesuai indikasi 3. Lakukan disinfeksi (membuka atau menutup) sambungan infus (hub) dengan alcohol 70 % 4. Gunakan Kasa atau balutan steril 5. Jika terjadi cloth (bekuan) pastikan dan segera ganti 6. Perawatan dan penggantian administrasi set Ganti atau pindahkan 3 – 5 hari Transfusi set ganti 24 jam Parentral nutris 24 jam 7. Kaji kebutuhan jika tidak diperlukan segera lepaskan INSERSI Perawatan
  • 29.
  • 30. PENCEGAHAN INFEKSI PADA PENGGUNAAN O2 NASAL, NEBULICER DAN PERAWATAN LUKA 04
  • 31. PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN PERALATAN KESEHATAN : O2 NASAL I. PPI pada therapy oksigen nasal 1. Lakukan kebersihan tangan 2. Slang O2 single use dan reuse dengan pasien yang sama 3. Pastikan cairan dan tabung humifier diganti setiap pergantian pasien 4. Pastikan tidak ada slang oksigen masih tergantung setelah tidak digunakan pasien lagi 5. Slang oksigen yang tidak terpakai di buang ke limbah infeksius
  • 32. PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN PERALATAN KESEHATAN : NEBULIZER II. PPI pada penggunaan nebulizer 1. Pastikan peralatan nebulizer dalam kondisi siap pakai dan bersih dan dilakukan test kelayakan penggunaan 2. Lakukan kebersihan tangan 3. Penggunaan peralatan : pastikan peralatan single atau reuse 4. Penggunakan cairan dan obat campuran sekali pakai, buang setelah selesai dipergunakan dan jika berbagi untuk pasien yang berbeda maka lakukan tehnik aseptik dengan waktu yang sama 5. Semua limbah yang dihasilkan setelah pemakaian dianggap sebagai limbah infekius Single use Re Use disinfeksi
  • 33. PPI PADA PENGGUNAAN PERALATAN PERALATAN KESEHATAN : PERAWATAN LUKA III. Perawatan luka 1. Lakukan Teknik aseptik dan gunakan peralatan steril ketika melakukan perawatan luka 2. Lakukan kebersihan tangan 3. Buka penutup luka bersih setelah 48 Jam 4. Berikan profilaksis anti tetanus jika diperlukan 5. Buang limbah sesuai indikasi
  • 34. KESIMPULAN  Penggunaan Alat kesehatan meliputi alat intra vaskuler, alat ventilator, alat urine kateter akan berisiko terjadinya infeksi  Infeksi dapat dicegah dengan memahami dan melaksanakan penggunaan alat kesehatan menggunakan “ Bundles “  Infeksi terkait penggunaan alat meliputi Infeksi saluran kemih (ISK), Penggunaan ventilator (VAP), tindakan operasi (IDO), penggunaan alat intra vena (IAD) , pemberian oksigen nasal, pemberian nebilizer dan perawatan luka
  • 36. PENDAHULUAN Pengaturan Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik bertujuan untuk memberikan acuan bagi tenaga kesehatan menggunakan antibiotik dalam pemberian pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dalam penggunaan antibiotik, serta pemerintah dalam kebijakan penggunaan antibiotik
  • 38. TUJUAN PEMAKAIAN AM: 1. ERADIKASI PATOGEN SECEPATNYA 2. AMAN UNTUK PASIEN 3. “COST EFECTIVENESS” 4. CEGAH RESISTENSI manullangsh@yahoo.com
  • 39. PENGGUNAAN AM HARUS BIJAK, ARTINYA : KONSISTEN DAN ATAS DASAR ALASAN YANG KUAT GUNAKAN NALAR BERSUMBER dan DIPANDU INTELEKTUALITAS, BUKAN SEKEDAR PENGALAMAN manullangsh@yahoo.com
  • 40.  HARUS JELAS :  INDIKASI  TARGET  JENIS OBAT  INISIASI DAN DURASI  RUTE DAN CARA PEMBERIAN  RISIKO DAN MANFAAT  BIAYA
  • 41. LANGKAH2 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA manullangsh@yahoo.com P E N C E G A H A N
  • 42. REKOMENDASI PEMAKAIAN AM Penggunaan AM hanya untuk keuntungan pasien Gunakan AM yang ditujukan kepada patogen “tersangka utama” Gunakan AM dengan dosis dan durasi yang tepat manullangsh@yahoo.com
  • 43.
  • 44. PANDUAN UNTUK MEMILIH AM  Apakah ini obat yang paling tepat untuk kondisi pasien?  Apakah pertimbangan manfaat vs. bahaya sudah tepat untuk pasien ini?  Apakah cocok dengan kondisi pasien? (biaya dan kondisi ekonomi)  Apakah ada AM lain yang setara (baik klinis maupun ekonomis) yang lebih sedikit menyebabkan resistensi? manullangsh@yahoo.com
  • 45.
  • 46. TINDAKAN UNTUK PENINGKATAN MANFAAT AM  Drainase abses (operatif)  Penggantian kateter urin terinfeksi  Imunostimulasi atau pengurangan supresi imun  Vaksinasi  Isolasi pasien sumber infeksi Keuleyan E & Gould IM, ESGAP Subgroup 3
  • 47. INFORMASI TAMBAHAN MEMANDU AM EMPIRIS:  Tempat dan sumber infeksi  Patogen dari komunitas atau RS / FKTP  Terapi AM sebelumnya  Prosedur invasif sebelumnya  Biakan sebelumnya,  Pola resistensi kuman Keuleyan E & Gould IM, ESGAP Subgroup 3
  • 48. 48 KOMITE / TIM PPI Pengendalian penyebaran mikroba resisten • Standar Precaution (kewaspadan standar) • Isolasi penderita • Penanganan unit kerja sumber mikroba resisten (source control) • Surveillance mikroba resisten • Menyusun pedoman-2 terkait manullangsh@yahoo.com
  • 49. PENGGUNAAN ANTI MIKROBA A.Pengawasan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium ( jika memungkinkan berdasarkan hasil kultur) B.Penggunaan AM berdasarkan 1. Therapi  Empiris Penggunaan antibiotic pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis bakteri penyebabbya dengan tujuan eradikasi atau penghambat pertumbuhan bakteri yang diduga menyjadi penyebab infeksi ebelum diperoleh hasil pemeriksaan mikrobiologi  Defenitif penggunaan antibiotic pada kasusu infeksi yang sudah diketahui jenis bakteri penyebab dan pola resistensi ( berdasarkan pemekriksaan mikrobiologi) Profikasis meliputi antibitoik profilaksis atas indikasi Tindakan bedah bersih/bersih terkontaminasi termasuk pula prosedur gigi Pengawasan PPI dalam Surveilans HAIs
  • 50. KESIMPULAN 1.Tujuan utama antimikroba untuk mengobati infeksi atau pemberian profilaksis pada Tindakan pembedahan, namun semakin luasnya penggunaan antimikroba Justus semakin meluas pula timbulnya infeksi baru akibat penggunaan antibiotika yang tidak rasional 2.Dengan pengendalian antimikroba maka diharapan adanya perubahan dalam penggunaan sesuai indikasi dan therapi yang disesuaikan dengan indikasi klinis pasien
  • 51. MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM PPI Di FKTP wardanelayunus@gmail.com.2022
  • 52. Pencapaian Indikator Hasil Belajar Peserta pelatihan mampu : 1. Melakukan Supervisi Program PPI 2. Melakukan Audit PPI 3. Melakukan Surveilance 4. Melakukan Infection Control Risk Asessment (ICRA) 5. Melakukan Pengukuran Kinerja PPI di FKTP
  • 54. Suatu kegiatan yang dilakukan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan program PPI sesuai dengan Pedoman dan Perencanaan serta melakukan evaluasi sejauh mana pencapaian target indicator keberhasilan program kegiatan PPI yang akan dilaporkan secara berkala TUJUAN MONEV PROGRAM PPI : Supervisi, Audit, Surveilans HAIs dan ICRA
  • 55. 1 2 3 4 MONITORING DAN EVALUASI SUPERVISI PELAKSANAAN PROGRAM PPI : Melihat dan meninjau pelaksaan program PPI, pelaksanaan rutin dalam kegiatan pelayanan Kesehatan AUDIT PROGRAM PPI adalah melakukan penilaian terhadap capaian target pelaksaan program PPI, dilakukan secara berkala membandingkan target dan pelaksanaan di unit kerja Infection Control Risk Assesement (ICRA) adalah melakukan penilaian dan penyelesaian masalah dengan menggunakan sistim prioritas , minimal dilakukan 1 tahun sekali Surveilans HAIs : Pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi spesifik
  • 56. MONEV PPI BERKALA DAN BERKESINAMBUNGAN  Monitoring PPI : program, kejadian infeksi (HAIs) dan kepatuhan terhadap penerapan standar PPI.  Monitoring membutuhkan alat bantu : formulir registrasi pasien, formulir harian, dan formulir bulanan. …..dilakukan olehTim PPI.  Kegiatan monitoring PPI, meliputi : 1) Monitoring Program PPI (RPK)  Idealnya setiap bulan, minimal 1X per-3 bulan . 2) Monitoring rutin penerapan PPI i  Idealnya setiap hari pelayanan 3) Pelaksanaan audit PPI  Mengikuti jadwal/rencana audit 4) Monitoring pelaksanaan surveilans  Minimal setiap minggu 5) Monitoring ICRA dan Pelaporan kegiatan PPI  sesuai kebijakan FKTP  Pertemuan Evaluasi olehTim PPI, setiap bulan - minimal setiap 3 bulan
  • 58. SUPERVISI PROGRAM PPI Supervisi adalah suatu proses penjaminan di dalam praktik pekerjaan agar pekerja dapat bekerja dengan benar. Tujuan dari adanya supervisi sendiri yaitu untuk menjamin proses pemberian layanan kepada klien dapat berjalan secara efektif dan berkualitas.. ((Purwanto,2000)) 01
  • 59. SUPERVISI Monitoring adalah proses pengumpulan data untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan perencanaan kegiatan program Dilakukan secara rutin dan berkelanjutan Pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan. Berorientasi pada perbaikan kinerja Menyusun indikator keberhasilan memenuhi prinsip S M A R T Dilaksanakan oleh pihak yang kompeten, obyektif, dan independen /tidak memihak.oleh Komite/tim PPI yang kompeten 01 02 03 04 TIDAK MENGGUNAKAN CHEK LIST HANYA PENGAMATAN …DAN DIAMBIL KESIMPULAN SEMENTARA
  • 60. SUPERVISI KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN DI FKTP TUJUAN  Memastikan apakah pelaksanaan kegiatan / program yang sedang berlangsung sesuai dengan perencanaan dan prosedur yang telah disepakati.  Memberikan data dan informasi untuk Menyusun perbaikan kebijakan dan perbaikan program 60
  • 61. SUPERVISI PENERAPAN PPI  Idealnya dilakukan setiap hari terutama pada unit atau area berisiko tinggi: UGD, ruang bersalin, ruang tindakan, polik gigi, rawat inap, polikTB, Lab, dll.  Dilakukan olehTim PPI atau yang ditugaskan melakukan kunjungan rutin ke setiap unit pelayanan untuk melihat secara sepintas apakah petugas menerapkan kewaspadaan standar dan transmisi (di RS dilakukan oleh IPCN), dimaksudkan untuk menjaga/mempertahankan mutu pelayanan.  Petugas yang melakukan monitoring rutin dapat mengembangkan ceklist sederhana untuk pemantauan atau berupa buku monitoring rutin.  Jika dalam pengamatan “sering” terjadi penyimpangan terhadap SOP maka dapat dilakukan Audit untuk memperoleh data berapa besar (%) gap terhadap standar.
  • 62. MONITORING RUTIN PENERAPAN STANDAR PPI PADA UNIT PELAYANAN Kepatuhan hand hygiene dan Penggunaan APD Kepatuhan pelaksanaan Bundles HAIs Pengelolaan Peralatan Perawatan dan Medis lainnya Pengelolaan kebersihan lingkungan dan Limbah Hasil Pelayanan. MENGAMATI PENERAPAN KEWASPADAAN STANDAR Misalnya:
  • 64. AUDIT PROGRAM PPI Adalah suatu proses sistematik, independen, terdokumentasi dalam memperoleh bukti yang terpercaya dan teruji untuk dinilai secara objektif sampai dimana kriteria yang diaudit terpenuhi kebijakan, prosedur, persyaratan (ISO 19011:2011)
  • 65. 65 Kegiatan pengumpulan data dan informasi yang factual dan signifikan Bersifat sistimatis, objektif, dan terdokumentasi Membandingkan antara standart dengan pelaksanaan di lapangan dengan hasil data persentasi
  • 66. AUDIT PPI PENGERTIAN • Adalah kegiatan mengumpulkan data dan informasi yang faktual dan signifikan melalui interaksi secara sistematis, objektif dan terdokumentasi . TUJUAN • Menilai kepatuhan terhadap standar. • Menilai adanya kesenjangan antara target yang ditetapkan dengan capaian yang diperoleh di FKTP. . SASARAN • Audit program PPI • Kepatuhan petugas terhadap standar PPI. • Audit kewaspadaan standar.
  • 67. LINGKUPYANG DAPAT DI AUDIT PADA PPI •Kebijakan, Pedoman, Program Aspek manajerial •Standar Prosedur Operasional: Kebersihan tangan, penerapan bundle Aspek klinis •Kelengkapan fasilitas: Kebersihan tangan, Pengelolaan limbah Sarana & Prasarana •Pelayanan Lab/TB •Pelayanan Gizi,dll Physical lay out, traffic flow KURSUS DASAR PPI_FKTP_2020
  • 68. 68 LANGKAH PELAKSANAANAUDIT 02 03 04 01 MEMBUAT RENCANA AUDIT SESUAI PRIORITAS MASALAH MENYIAP-KAN TOOLS AUDIT Sosialisasi Buat jadwal LAKUKAN AUDIT DENGAN WAKTU 15 -30 MENIT LAKUKAN PENILAIAN DAN ANALISIS DATA BANDING-KAN HASIL PENILAIAN DGN INDIKATOR
  • 69. WAKTU PELAKSANAAN AUDIT  Selama jam sibuk –pelayanan sedang berlangsung  Waktu 15 -30 menit(Kebersihan tangan)  Periode tertentu: tgl….sd……  Dilakukan sesuai program PPI atau jika ada temuan  dilakukan oleh orang yang terlatih dan pengamatan langsung lebih akurat
  • 70. PENENTUAN SKORING (a) Ditetapkan beradasarkan hasil pengumpulan data dengan kategori kepatuhan  < 75 % : Kepatuhan Minimal  76 – 84 % : Kepatuhan Intermediate  > 85 % : Kepatuhan baik (b) Kriteria ditandai : ya dan tidak (c) Nilai kepatuhan : jumlah total ya dibagi jumlah total ya dan tidak dikali 100 % (d) Hitung skoring sesuai formula
  • 71.
  • 72.
  • 75. HASIL PENILAIAN AUDIT PPI 1. Bandingkan dengan kamus Indikator Kinerja PPI yang telah dibuat oleh masing- masing FKTP. 2. Rekomendasi yang dibuat sesuai dengan penyebab atau akar masalah yang ditemukan. 3. Buat laporan Audit dan sampaikan kepimpinan FKTP
  • 77. PENGERTIAN Surveilans: adalah suatu proses yang: • Dinamis, • Sistematis, • Terus-menerus, Dalam pengumpulan, identifikasi, analisis dan interpretasi dari data kesehatan yang penting pada suatu populasi spesifik, dan didiseminasikan secara berkala kepada pihak-pihak yang memerlukan untuk digunakan dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan dengan kesehatan dalam upaya penilaian resiko Healthcare Assosiated infections (HAIS). PMK 27/2017 4/3/2023 77 1 INDIKATOR KINERJA PPI Penetapan HAIs merujuk pada
  • 78. TUJUAN Mendapatkan data dasar Infeksi di pelayanan FKTP, untuk: 1. Menurunkan laju Infeksi yang terjadi di FKTP 2. Identifikasi dini Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi di FKTP 3. Meyakinkan para tenaga kesehatan tentang adanya masalah yang memerlukan penanggulangan 4. Mengukur dan menilai keberhasilan suatu program PPI 5. Memenuhi standar mutu pelayanan medis dan keperawatan 6. Dan salah satu unsur pendukung untuk memenuhi standar penilaian akreditasi di fasyankes SASARAN Kejadian HAIs yang berhubungan erat dengan proses pelayanan medis dan keperawatan di FKTP, sbb: 1. Infeksi Saluran Kemih (ISK) 2. Infeksi Daerah Operasi (IDO) 3. Plebitis 4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) 5. Abses gigi 78 TUJUAN DAN SASARAN 4/3/2023
  • 79. ISK IDO KIPI PNEUMONIA PLEBITIS/IAD IDO/ABSES Kontak Droplet Alat, HH, tehnik disinfeksi alat, lingkungan Peralatan HH, APD lingkungan, Sterilitas alat immunitas pasien Alat , HH, tekhnik aseptik Peralatan, SDM handar, sterilitas alat, lingkungan Alat , HH,APD SDM handal Tekhnik aseptic Peralatan, HH, APD, sterilitas alat, lingkungan Kontak Kontak Droplet Airborne Kontak Droplet Airborne Kontak Kontak FAKTOR RESIKO INFEKSI DI PELAYANAN KESEHATAN
  • 80. SASARAN SURVEILANS DI FKTP ISK :TERPASANG URINE KATETR MENETAP Adalah infeksi yang terjadi akibat penggunaan indweeling kateter dalam kurun waktu 2 X 24 jam ditemukan tanda infeksi :  Demam ( > 38 C )  Dysuria  Nyeri Supra Pubik  Urine berubah warna  Test Lab konfirmasi positif Bakteri IDO : Tindakan operasi bedah minor adalah infeksi yang terjadi pasca operasi dalam kurun waktu 30 hari yang hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada tempat insisi. Ditemukan salah atau tanda sbb: a. Gejala Infeksi b. Cairan Purulen c. Ditemukan kuman
  • 81. SASARAN SURVEILANS DI FKTP PLEBITIS : Adalah inflamasi Vena yang disebabkan oleh iritasi kimia maupun mekanik. Dengan tanda –tanda klinis : a. Daerah merah disekitar insisi b. Nyeri dan pembengkakan di daerah penusukan atau sepanjang pembuluh darah vena c. Test Lab konfirmasi positif Bakteri IDO : pada Tindakan ekstrasi gigi atau insisi terencana ABSES GIGI : Adalah terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh Bakteri muncul sekitar akar gigi / gusi Ditandai dengan gejala : a. Demam b. Gusi bengkak c. Rasa sakit saat mengunyah / menggigit d. Sakit menyeberang ke Telinga, Rahang dan leher e. Bau Mulut f. Kemerehan / bengkak pada wajah
  • 82. 4. KIPI : Adalah infeksi yang terjadi setelah Tindakan Imunisasi yang diberikan secara penyuntikan. Ditemukan tanda-tanda infeksi, antara lain: a. Gejala KIPI Ringan : Nyeri, bengkak kemerahan di daerah penyuntikan, Gatal, Demam, Sakit Kepala, Lemas. b. Gejala KIPI Berat : Alergi berat, Jumlah Thrombocite menurun, Kejang, Hipotonia / bayi lemas
  • 83. INKLUSI 1. Tidak dalam fase inkubasi penyakit infeksi terkait HAis 2. Dipasang alat kesehatan atau tindakan operasi didalam faskes 3. Memenuhi standar kriteria HAIs EKSKLUSI KAIDAH PENGERTIAN HAIS wardanelayunus@gmail.com.2022 1. Sudah dalam fase inkubasi penyakit infeksi terkait HAis 2. Dipasang alat kesehatan atau tindakan operasi diluar faskes 3. Tidak memenuhi standar kriteria HAIs
  • 84. SIKLUS PELAKSANAAN SURVEILANS 4/3/2023 84 SIAPA YANG MELAKUKAN SURVEILANS ? ORANG YANG TERLATIH DAN DILAKSANAKAN SECARA BERKESINAMBUNGAN SECARA MANUAL ATAU SISTIM INFORMASI (IT)
  • 85. 1. Kaji Populasi beresiko infeksi sesuai kasus yang ada di fasyankes --- (mengacu pada Kamus Indikator PPI yg sudah dibuat). 2. Seleksi kasus pelayanan yang paling banyak resiko terjadi infeksi ….memenuhi standar HAIs ( waktu terpasang alat Kesehatan dan tidakan pelayanan Kesehatan) 3. Gunakan definisi operasional yang mudah dipahami dan mudah diaplikasikan. 1. PERENCANAAN (PERSIAPAN) 4/3/2023 85
  • 86. 1. Tetapkan metode pengumpulan data : menggunakan Formulir Manual ( harian dan bulanan atau menggunakan sistim IT 2. Cara dan Sumber data: • Observasi atau pengamatan langsung. • Sumber data:  Pencatatan dan pelaporan unit kerja, sistem pencatatan dan pelaporan terpadu, pencatatan pelaporan kesakitan dan kematian  Catatan medical record pasien/ catatan dokter atau tenaga medis lainnya (bidan/perawat) 3. Data yang dikumpulkan  Formulir pencatatan : • Data demografik: nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor catatan medik, tanggal masuk FKTP. • Data Surveilans : data alat Kesehatan yang terpasang, tanggal infeksi muncul, jenis infeksi, ruang pelayanan/perawatan saat infeksi muncul pertama kali. • Data Penunjang HAis: penggunaan Anti Mikroba, data hasil laboratorium dan Ro Photo dll 2. Pengumpulan data 4/3/2023 86
  • 87.
  • 88. Contoh: FORM HARIAN SURVEILANS 4/3/2023 88 PADA SAAT MENEGAKKAN HAIs PADA PENGGUNAAN ALAT KESEHATAN : PENUHI KAIDAH HAIS 2 HARI KALENDER
  • 89. FORM BULANAN SURVEILANS 4/3/2023 89 Perhitungan : 1. Plebitis = 6/27 x 1000 = 222, 2 ‰ 2. ISK = 1/15 x 1000 = 66, 6 ‰ 3. IDO = 4/ 23 x 100 = 17,3 %
  • 90. a) Tetapkan Numerator dan Denominator serta periode surveilan  Numerator adalah jumlah kejadian infeksi akibat penggunaan alat Kesehatan : IV kateter (Plebitis, IAD), Urine kater (ISK), akibat Imunisasi (KIPI) dan Tindakan pembedahan/ Insisi/Extraksi gigi (IDO)  Denominator adalah lama hari terpasang alat seluruh pasien sebagai populasi, seluruh pasien Tindakan bedah /insisi/ekstrasi gigi , imunisasi  Periode surveilan : Bulanan/triwulan b) Lakukan Analisa data surveilan 1. Angka kejadian Hais tertinggi ? 2. Faktor Penyebab peningkatan angka kejadian Infeksi 3. Hasil Audit investigasi 4. Buat Langkah perbaikan …: ICRA PROGRAM. 5 W, PDCA 3. Analisis Data 4/3/2023 90
  • 91. 1. Dapat dibuat dalam bentuk tabel, grafik , pie dll (sesuai keperluan). 2. Penyajian data harus jelas, sederhana, mudah dipahami yang memperlihatkan pola kejadian infeksi dan perubahan yang terjadi (trend). 3. Bandingkan hasil surveilans dengan target kejadian infeksi yang sudah ditetapkan. 4. Nilai lakukan analisa kecenderungan menurut jenis infeksi, ruang perawatan, serta jelaskan sebab terjadinya peningkatan kasus. Interprestasi data surveilans: 4. Interpretasi 4/3/2023 91
  • 92. Lanjutan.. • Laporan dan rekomendasi hasil surveilans oleh Ketua Tim PPI/Penanggung jawab PPI kepada pimpinan FKTP secara periodik (tergantung kebijakan fasyankes setiap bulan, triwulan , tahunan) untuk dilakukan tindak lanjut hasil persetujuan. • Diseminasi dan atau komunikasikan kepada unit atau pihak yang berkepentingan untuk dilakukan langkah tindak lanjut atau perbaikan 5. Laporan dan Rekomedasi 4/3/2023 92