SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Lompatan Jauh ke atau Great Leap Forward dalam bahasa Inggris adalah sebuah program yang 
disusun oleh Partai Komunis Tiongkok di Republik Rakyat Tiongkok, yang berlangsung dari tahun 
1958 hingga 1960 dengan tujuan membangkitkan ekonomi Cina melalui industrialisasi secara 
besar-besaran dan memanfaatkan jumlah tenaga kerja murah. 
Latar belakang 
Sepanjang tahun 1950-an, Cina telah melakukan program redistribusi tanah bagi penduduk Cina 
dibarengi dengan industrialisasi di bawah sistem kepemilikan negara. Proses ini dilakukan dengan 
bantuan teknis dari Uni Soviet. 
Masalah timbul ketika pemimpin Soviet pasca-Stalin, yaitu Nikita Khruschev dalam Kongres ke 
dua puluh Partai Komunis Uni Soviet, mencanangkan langkah untuk "mengejar dan menyusul" 
Barat, sehingga ekonomi Soviet tidak lagi tertinggal. Oleh Mao Zedong hal ini dirasakan sebagai 
ancaman, karena kemajuan ekonomi Uni Soviet akan berarti semakin tergantungnya Cina pada 
kekuatan luar. 
Lompatan Jauh ke Depan 
Lompatan Jauh ke Depan menjiplak sistem yang telah dilakukan Uni Soviet, sambil memasukkan 
unsur tradisional Cina. Pelaksanaan program ini dilakukan melalui dua jalur, yaitu pada 
peningkatan produksi baja sebagai bahan baku, pendirian industri ringan serta konstruksi. 
Bencana 
Program ambisius Mao ini akhirnya menuai bencana karena kurang realistisnya rencana program 
ini dari sejak semula. Lompatan jauh ke depan resmi menjadi salah satu bencana ekonomi yang 
direncanakan yang terbesar pada abad ke-20. 
Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan ini adalah: 
 Tenaga kerja produktif di bidang agraris ditransfer seluruhnya ke bidang industr i, 
menyebabkan otomatis tidak ada petani yang menanam tanaman untuk stok bahan pangan. 
 Angka-angka statistik yang dilambungkan dan tidak sesuai kenyataan di lapangan. Faktor 
ini menyebabkan petinggi Beijing mengira program ini sangat sukses yang lebih lanjut 
menuai bencana yang lebih besar. 
Pemerintah Beijing mengumumkan program ini menyebabkan kematian tidak wajar sekitar 21 juta 
orang lebih. Lembaga-lembaga non pemerintah lainnya juga mengeluarkan statistik yang tidak 
jauh sekitar 20 juta orang lebih meninggal karena kelaparan. 
Dalam terminologi sosial-politik, “Lompatan Jauh Kedepan” juga dikenal sebagai The Great Leap 
Forward, sebuah istilah yang mengacu pada salah satu program kerja pembangunan Cina yang 
dicetuskan oleh Mao Zedong pada masa kepemimpinannya dan dilaksanakan antara tahun 1958- 
1960. Disebut sebagai lompatan jauh kedepan, karena pada masa itu terjadi perubahan yang luar
biasa dalam model pembangunan ekonomi yang dijalankan di Cina untuk mendorong 
kesejahteraan rakyatnya. Sebuah negara agraris dengan basis masyarakat petani, dialihkan seketika 
itu juga mengikuti model pembangunan Uni Sovyet yang berbasis teknologi dan industri. Era ini 
disebut sebagai langkah awal usaha memodernkan Cina Komunis yang pada masa itu dilanda krisis 
dan kemunduran akibat sistem ekonomi, sosial, dan politiknya. 
Saya tidak akan berbicara secara spesifik mengenai isu politis ini, apalagi secara khusus membahas 
mengenai pembangunan Cina. Saya hanya meminjam terminologinya sebagai sebuah refleksi akan 
proses kehidupan itu sendiri. Dan menarik bagi saya, karena sebagaimana bentuk ‘lompatan’ yang 
dilakukan oleh Cina, ia dengan beraninya mengambil langkah besar. Mengalihkan sistem produksi 
ekonomi agraris menjadi industrialis. Langkah ekstrim yang tentunya harus dibarengi pula oleh 
dasar-dasar yang kuat untuk mendukung dan mensukseskan program ini. Satu yang saya sadari 
mengenai hal ini adalah, sang kreator berani mengambil satu langkah awal, sekalipun pada 
perkembangannya ia sendiri tidak meyakini apakah program ini akan berhasil atau tidak. Cukup 
satu langkah kedepan untuk memulainya. 
Ada begitu banyak hal yang mengelilingi hidup kita. Saya tidak perlu menyebutkan ataupun 
merincinya satu per satu, karena tentunya setiap orang memiliki cerita berbeda-beda. Ditengah 
banyak hal tersebut, seringkali kita dituntut untuk membuat satu langkah kecil, maju kedepan. 
Tetapi sayangnya, rasa khawatir dan takut untuk mencoba justru menyurutkan langkah kita. 
Hingga pada suatu masa,kita diperhadapkan dengan suatu keadaan yang menjadi puncak segala - 
galanya. Disitulah kita berani mengambil satu langkah kecil itu untuk menjadikannya 
sebagai sebuah lompatan jauh kedepan untuk kita. Siap atau tidak siap. 
Belakangan, saya merasakan hal serupa. Entah apa yang terjadi dalam diri saya. Tapi saya rasakan 
hidup saya semakin penuh dengan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Kadang kejutan itu diiringi 
dengan tawa, kadang diiringi dengan tangis. Bahkan mungkin trauma-trauma kecil. Untuk hal yang 
satu ini, barangkali saya harus diruwat! Buang sial, begitu kata orang Jawa dan orang tua zaman 
dulu. Yah, namun, apapun itu, nyatanya kejutan-kejutan itu membawa dampak besar bagi saya. 
Dampak yang semakin mendorong saya mengambil langkah kecil untuk sebuah lompatan besar 
dikedepannya. 
Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan mengalami beberapa rasa kehilangan dan sakit 
hati yang cukup menghantam saya. Beruntung saya berada di tengah teman-teman baik yang 
memberikan dukungan penuh kepada diri saya, sehingga segala sesuatunya menjadi tidak terlalu 
berat untuk saya jalani. Tetapi, itu semua merubah saya. “Elu sedang naik kelas, Ma!”, begitu kata 
teman saya setelah selama beberapa hari menjadi tong curhat tak berkesudahan. 
Saya barangkali adalah orang yang senang melakukan analisa terhadap berbagai hal. Analisa - 
analisa yang berputar diotak saya kemudian saya cerna, pikirkan secara mendalam, dan dari situ 
saya coba membentuk fondasi bagi diri saya untuk siap melangkah. Namun, seringkali hal ini 
malah berujung pada kekhawatiran atau ketakutan untuk menghadapinya. Terutama jika hal 
tersebut akan menyebabkan saya menghadapi sesuatu yang sangat berat secara mental 
dikedepannya. Analisa-analisa itu menjadi semacam perlindungan tubuh dan jiwa bagi saya, 
sehingga saya tidak perlu merasakan sakit dikemudian hari. Tapi saya sadari kemudian, saya justru
melewatkan berbagai hal yang saya yakini dan saya inginkan oleh karena rasa takut dan khawatir 
tersebut. 
Hantaman demi hantaman saya lalui dengan berusaha tegak berdiri. Rasa sakit yang seakan 
menjadi salah satu sahabat saya kemudian membuat saya tersadar, saya terdampar dalam suatu 
kondisi kekosongan yang luar biasa. Ya, saya berada pada titik nol dalam diri saya. Titik nol 
dimana saya tidak tahu siapa saya, bagaimana saya, apa yang sebetulnya ingin saya raih, dsb, 
dsb. Pada perkembangannya, mati rasa yang saya rasakan ini berubah menjadi suatu pertanyaan 
: apa itu rasa takut ? bagaimana rasa takut itu sebenarnya ? mengapa saya harus takut dengan rasa 
takut itu ? 
Masa lalu membawa saya pada satu titik kecil. Satu langkah kecil untuk bisa siap dan kuat 
menghadapi segalanya. Setidaknya itu yang saya rasakan sekarang. Ternyata memang tidak mudah 
bagi manusia untuk berani menentukan lompatan jauhnya masing-masing. Belenggu-belenggu 
yang mengikat mereka untuk melangkah, kadang membuat lompatan jauh itu menjadi begitu 
sulitnya terjadi. Harus ada pemicu, kalau tidak mau dikatakan nekad. 
Yah, sekarang, saya sedang duduk sendirian di coffee shop seusai jam kantor, sebagaimana 
kebiasaan saya, saat saya membutuhkan ketenangan dalam berpikir dan melihat kembali jauh 
kedalam diri saya. Saya mencoba mengkonfirmasi apa yang saya rasakan ini. Betulkah saya siap 
untuk mengalahkan rasa takut itu ? Ataukah saya hanya terjebak dalam emosi sesaat saja ? Jawaban 
yang saya temukan hanya merupakan pengulangan pertanyaan : apa itu rasa takut ? bagaimana 
rasa takut itu sebenarnya ? mengapa saya harus takut dengan rasa takut itu ? 
Setelah ini, keadaan barangkali berubah untuk diri saya dan orang-orang di sekeliling saya. 
Apapun itu, namun, satu langkah kecil bagi dirimu, ternyata bisa menjadi sebuah lompatan besar 
buat saya. Dan sebagaimana yang terjadi dalam berbagai fase kehidupan setiap orang, hadapi itu 
semua tanpa pernah merasa takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya. 
LOMPATAN JAUH KEDEPAN. Rencana Mao Zedong melaksanakan revolusi industri dalam 
waktu satu malam dalam program “Lompatan Jauh ke Depan” (1958-1962) gagal besar. Petinggi-petinggi 
Republik Rakyat Cina mengaku kepada sejumlah demographer bahwa rakyat yang mati 
akibat kelaparan mencapai 30 juta orang (sumber lain menyebutkan 40 juta orang) adalah akibat 
salah langkah Mao melaksanakan “Lompatan” tersebut. Cara kerja komunis itu menyebabkan 
bencana kelaparan dalam skala luar biasa besar tersebut ditutup-tutupi, alih-alih mengimpor bahan 
makanan dari luar negeri. 
Steven W. Montclair, Direktur Asian Studies di Claremont Institute, Montclair , California, berujar 
“Perhitungan manusialah yang keliru, bukan bencana alam penyebab musibah kelaparan itu.Tapi 
di zaman ini, ada pemerintahan, khususnya kediktatoran proletar marxis yang memang sengaja 
menciptakan musibah kelaparan yang fatal”. Ini cara lain pembantaian tanpa darah gaya komunis, 
tanpa peluru. Dia menyebut contoh : Ukrania (zaman Stalin), Kamboja (masa Pol Pot) dan 
Ethiopia. 
Ketika terjadinya Revolusi Kebudayaan (1987-1988), dalam revolusi ini rezim komunis Cina telah
membunuh 450.000 penduduk sipil dan 50.000 serdadunya (Encyclopedia of Military History). 
Seorang mahasiswa Cina yang bernama Pei Minxin, kandidat S3 untuk bidang studi ilmu politik 
di Universitas Harvard menulis begini : "Ketika Republik Rakyat Cina” melaksanakan program 
hidup sederhana versi mereka di awal 1960-an setelah perpecahan sino-Sovyet, ‘Lompatan Jauh 
ke Depan’ mengakibatkan korban manusia yang dahsyatnya tak terkira. Gara-gara bencana 
kelaparan yang disengaja pemerintah itu lebih dari 20 juta rakyat meninggal”. Dia menambahka n 
“Hubungan pemerintah dengan rakyat berubah menjadi hubungan kebencian besar – partai masih 
berkuasa di atas, tapi pemerintahan macet di bawah macet”. 
Tiga surat kabar Republik Rakyat Cina paling berpengaruh (Harian Pembebasan, Harian Rakyat 
dan Harian Buruh) melaporkan bahwa pembunuhan bayi banyak sekali terjadi, gara-gara program 
pembatasan kelahiran yang dipaksakan oleh pemerinta h 
Bencana yang sudah sedemikian dahsyatnya tersebut, masih juga ditambah dengan bahwa 90 % 
penduduk menderita karena kesulitan ideologis. Petani diserbu, 10.000 petani masuk tahanan, dan 
banyak yang mati pula karena kelaparan dalam penjara. Mereka disiksa secara sistematis, anak-anak 
dibunuhi karena adanya program pembatasan kelahiran. Kader-kader partai komunis kembali 
mempraktekkan penyiksaan dengan tongkat besi berpijar merah dan penguburan hidup-hidup. 
Sebagian besar suara yang muncul menyuarakan kekhawatiran bahwa produk China akan 
membuat industri Indonesia, baik skala besar maupun kecil, akan bangkrut. Produk China yang 
murah, up to date, dengan kemasan bagus, memang menjadi ancaman serius, tak hanya bagi 
Indonesia, tapi juga bagi negara maju. Di dunia survei pemetaan, produk China masuk Indonesia 
sekitar lima tahun lalu. Mereka berusaha merebut pasar yang selama ini dikuasai produk Swiss, 
Jerman, Amerika, dan Jepang. 
Untuk sebuah peralatan dengan fungsi sama, buatan China bisa dijual dari 30- 60 persen produk 
buatan negara lain. Di pasar internasional, produk mereka bisa dijumpai hampir di seluruh negara 
yang tengah gencar mengadakan proyek konstruksi dan tambang. Menyadari bahwa produknya 
masih banyak diragukan, produsen China gencar berpromosi, baik dengan meminjamk a n 
peralatannya untuk sementara waktu maupun dengan mengikuti berbagai pameran. Produk 
navigasi dari China menyebar dalam berbagai wujud. 
Dari teknologi yang relatif sederhana, yang biasa digunakan untuk survei topografi, hingga peranti 
yang bisa digunakan untuk menangkap sinyal satelit (GNSS). Global navigation satellite system 
(GNSS) merupakan sistem navigasi global berbasis data satelit dari berbagai negara. Bila di masa 
lalu penentuan navigasi hanya mengandalkan GPS (dari Amerika Serikat), kini sudah ada Galileo 
(Uni Eropa), Compass (China),Glonass (Rusia). India dan Jepang juga tengah merencanakan 
peluncuran satelit navigasi. GNSS membuat para pemakai peralatan navigasi tidak bergantung 
sepenuhnya pada Amerika.
Compass direncanakan berada di ketinggian orbit 21.250 kilometer dengan satu kali mengelilingi 
bumi 12,6 jam. Rencananya ada 35 satelit Compass di orbit. Compass dibuat untuk dua pasar yakni 
militer China dan kalangan sipil di seluruh dunia. Akurasi untuk keperluan militer dibuat lebih 
tinggi. Keseriusan China untuk masuk bisnis luar angkasa makin mengagetkan dunia survei dan 
pemetaan tatkala akhir Desember ini Badan Survei dan Pemetaan China mengumumkan tengah 
menyiapkan satelit penangkap citra bumi dengan resolusi tinggi untuk memantau tata guna lahan, 
agrikultur, lalu lintas, dan perencanaan kota. Satelit itu diberi nama ZY 3, akan diluncurkan pada 
2011 di Taiyuan, salah satu pusat antariksa China dengan tinggi orbit 500 kilometer. 
Satelit ini diplot beroperasi di 84° lintang utara - 84° lintang selatan. Jakarta, yang terletak di 
kisaran 6° lintang selatan,tiap hari diintip oleh ZY 3. Hanya secuil wilayah bumi yaitu di ujung 
utara dan di ujung selatan yang tidak dimonitor oleh satelit ZY 3. Peluncuran satelit ZY 3 bisa 
menjadi ancaman serius bagi wahana yang sudah ada sebelumnya seperti Ikonos,GeoEye, 
Spot.Yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara adidaya, satelit untuk keperluan menangkap 
citra di bumi acapkali digunakan untuk keperluan militer. Inilah yang dilakukan Israel, Rusia, 
maupun Amerika. Anda tentu masih ingat, Amerika menggunakan data hasil citra satelit GeoEye 
untuk memonitor perkembangan fasilitas nuklir Iran. 
Bila kita runut ke belakang, masuknya China ke luar angkasa mempunyai sejarah panjang. Ini bisa 
kita lacak dari Rencana Pembangunan Lima Tahun 1958-1963 yang dicanangkan Mao Zedong, 
Bapak Pendiri China Modern, dengan semboyannya yang terkenal hingga kini: “Lompatan jauh 
ke depan”. Intinya, pembangunan pertanian dan industri harus berjalan bersama. Di bidang 
pertanian, Mao memaksakan dibentuknya koperasi di pedesaan, serta mewajibkan rakyat 
mengikuti instruksi pemerintah. Agar industri bisa berjalan dengan baik dan harganya bersaing 
dari produk impor, tenaga kerjanya harus murah. 
Tahun dicanangkannya ‘’Lompatan jauh ke depan’’ bertepatan dengan bergolaknya perang dingin 
antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Salah satu yang memicu tekad Mao Zedong 
mengembangkan teknologi nuklir dan ruang angkasa China adalah ancaman Amerika Serikat yang 
akan menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan negara pendukung Korea Utara. Mao 
Zedong mengatakan, hanya kekuatan nuklir yang bisa menjamin kekuatan keamanan Republik 
Rakyat China, dan membuat takut kekuatan asing. 
Kekuatan nuklir juga diperlukan untuk memaksa negara-negara superpower agar mengakui 
pemerintahan komunis China karena selama ini mereka hanya mengakui Taiwan.Yang dimaksud 
Ketua Mao adalah Amerika Serikat. Kalimat Mao yang hingga kini masih banyak dikutip: ‘’Kita 
tidak hanya butuh banyak pesawat udara dan senjata artileri. Kita juga perlu bom atom. Di era 
sekarang, agar kita tidak dilecehkan, kita harus mengembangkannya.’’ Tekad untuk membuat 
China melompat jauh ke depan makin bertambah tatkala pada 4 Oktober 1957 Uni Soviet 
mengirimkan astronotnya ke luar angkasa dengan proyek Sputnik-nya.Amerika lalu
mengumumkan akan mengirim misi Apollo ke bulan. 
Mei tahun berikutnya, di depan Kongres Partai Komunis, Mao mengumumkan, China harus berdiri 
sejajar dengan negara superpowerlainnya. Program luar angkasa China bisa berjalan baik karena 
ada dukungan penuh dari pemerintah plus ada tenaga ahli yang mumpuni. China diuntungka n 
dengan diusirnya Qian Xuesen, ilmuwan keturunan China lulusan Massachusets Institute of 
Technology (MIT), Amerika Serikat. Ia pemain penting dalam masa awal program luar angkasa 
Amerika,diusir karena dituding menjadi matamata China. Qian Xuesen meninggal September lalu 
di China pada usia 98 tahun, dan mendapat anugerah alumni berprestasi dari MIT.Pengusirannya 
dipandang sebagai salah satu keputusan terjelek dalam sejarah politik Amerika. 
Bila di masa Mao, China dikenal dengan semboyan ‘’Lompatan jauh ke depan’’, kini negeri itu 
mengenalkan ‘’Lompatan jauh ke atas’’,dengan program luar angkasanya. James Oberg, ahli dari 
NASA, pada 2003 menulis di Scientific American Magazine bahwa dalam satu dekade, program 
luar angkasa China akan melewati Rusia maupun punya Masyarakat Eropa (ESA). Ramalan ini 
tampaknya akan terwujud mengingat China kini tengah bersiap-siap meluncurkan program 
penempatan stasiun penelitian di ruang angkasa, plus program pendaratan astronot di bulan. 
Pada 2007 China bahkan sudah berhasil mengirimkan wahana tanpa awaknya ke bulan. Program 
luar angkasa itu tak bisa dilepaskan dari peningkatan industri lainnya. Dengan sekali melompat 
jauh ke depan, industri lain juga akan ikut terbawa maju. Filosofi ini di Indonesia berkalikali 
disampaikan Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie di era Presiden Soeharto sebagai alasan 
mengapa Indonesia perlu punya industri pesawat terbang. Dengan memiliki industri dirgantara, 
Indonesia dengan sendirinya akan memiliki industri sekrup, pabrik baja, dan industri pendukung 
lainnya. 
Ide BJ Habibie banyak mendapat tentangan dari para ekonom, yang menyatakan bahwa Indonesia 
belum saatnya memiliki industri canggih. Ide itu pupus setelah kedatangan IMF yang memaksa 
pemerintah merestrukturisasi industri strategis. Berbeda dengan China, yang secara konsisten 
menjalankan program luar angkasa.Walaupun teknologi dan perangkat China banyak yang 
menjiplak Amerika dan Rusia, itu sudah cukup membuat banyak negara memandang China 
sebagai negara maju. Pandangan ini memudahkan China menjalankan diplomasi luar negerinya, 
di samping merupakan alat promosi ampuh bagi masuknya barang-barang hasil industri China. 
Bila kita melihat akhir-akhir ini barang China makin menguasai pasar -tahun lalu sekitar 17 persen 
impor Indonesia dari China- , kita harus melihat hal itu bukan hal yang muncul tiba-tiba.Semuanya 
karena direncanakan dengan program pembangunan terpadu. Industri luar angkasa tak bisa 
dilepaskan dari industri lain seperti komputer, tekstil, atau elektronik. Ini bisa dilihat dari buku 
putih tahun 2000 keluaran Kementerian Penerangan China. Di situ dinyatakan, industri luar 
angkasa China merupakan bagian integral dari strategi pembangunan negara yang komprehensif.
Pada Juni tahun itu juga jurnal bulanan Xiandai Bingqi, terbitan lembaga riset teknologi militer, 
menyatakan bahwa peluncuran pesawat luar angkasa berawak akan meningkatkan “derajat” 
bangsa China di berbagai bidang teknologi tinggi seperti komputer, peralatan elektronik, material 
pesawat luar angkasa. Hasil riset dari pengembangan teknologi luar angkasa dapat diterapkan di 
kegiatan militer dan sipil. 
Jadi apa tujuan misi antariksa China? Para analis antariksa dari NASA menilai, tujuan utama nya 
adalah untuk PR -public relations. Dengan mengirimkan astronot serta membangun stasiun di luar 
angkasa ,China bisa menunjukkan pada dunia negeri ini sudah pantas menyandang status sebagai 
‘’superpower’’: adidaya di teknologi, industri, maupun finansial. Bagi Indonesia, strategi China 
ini sebenarnya tak ada yang baru. Ini bisa dilihat dari buku karya juru bicara presiden, Dino Patti 
Djalal, yang berjudul Diplomasi I Can ala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 
Bila diplomasi ini diterapkan secara konsisten, termasuk di dalam pengembangan teknologi luar 
angkasa, Indonesia niscaya tak akan tertinggal dari negara lain. Saya yakin, rakyat akan semakin 
cinta pada produk dalam negeri karena mereka tahu bahwa bangsa Indonesia sudah mampu 
menguasai 
"China's Next Great Leap is To Be the Cleverest Country" 
Cina di Masa Deng Xiaoping (1) 
Sorak-sorai kegembiraan yang mengiringi ditahannya Kelompok Empat dan 
populernya triumvirat baru Hua Guofeng, Ye Jianying, dan Li Xiannian turut pula 
menyerukan dikembalikannya kekuasaan Deng Xiaoping dan dihapuskannya arus 
pengaruh kiri dalam sistem politik. Pada bulan Juli 1977, dengan resiko yang besar 
melemahkan legitimasi Hua sebagai pengganti Mao, yang berarti menentang 
kehendak Mao, Komite Sentral bermaksud membebaskan Deng Xiaoping dan 
tuduhan bertanggung jawab atas peristiwa Tiananmen 1976. Sebagai syarat atas 
pembebasannya, Deng mau mengakui beberapa kelemahan dari peristiwa-peristiwa 
di tahun 1975, dan akhirnya pada sidang Komite Sentral partai dia kembali pada 
semua jabatannya yang dipegang sebelum dipecat pada tahun 1976. 
Tata kehidupan politik pasca Mao dicirikan oleh sejumlah perubahan 
mendasar. Pada Kongres Partai Nasional (KRN) ke-11, yang diadakan pada tanggal 
12-18 Agustus 1977, Hua diresmikan sebagai ketua partai, sementara Ye Jianying, 
Deng Xiaoping, Li Xiannian, dan Wang Dongxing dipercaya sebagai wakil ketua. 
Kongres mengumumkan berakhirnya Revolusi Kebudayaan secara resmi, 
menimpakan semua kesalahan yang ditimbulkannya pada Kelompok Empat, dan 
menekankan kembali bahwa "togas mendasar partai dalam periode bersejarah yang 
baru adalah membangun Cina menjadi sebuah negara sosialis yang modern dan
kuat pada akhir abad ke-20". Dalam konteks inilah kemudian Deng Xiaoping 
menjalankan politik Empat Modernisasi dan reformasi ekonomi. 1. Kebijakan Empat 
Modernisasi 
Puncak dari naiknya kembali Deng ke tampuk kekuasaan dan dimulainya 
reformasi dengan sungguh-sungguh dicapai pada Sidang Pleno Ketiga Komite 
Sentral KPN ke-11 pada bulan Desember 1978. Sidang Pleno Ketiga ini dianggap 
sebagai titik balik utama dalam sejarah politik Cina modern. Kesalahan-kesalahan 
"kiri" yang dilakukan sebelum dan selama Revolusi Kebudayaan "diperbaiki", dan 
dua "kebijakan apa pun" ("dukung kebijakan apa pun yang dibuat oleh Ketua Mao 
dan ikuti instruksi apa pun yang diberikan oleh Ketua Mao") ditanggalkan. Sebagai bagian dari 
kampanyenya, Deng mempresentasikan sebuah 
dokumenutama pada Sidang Pleno Keempat Komite Sentral KPN ke-11, 
September 1979, yang memberikan "penilaian awal" atas tiga puluh tahun 
kekuasaan Komunis. Pada sidang itu, Wakil Ketua PKC Ye Jianying menegaskan 
sejumlah pencapaian partai seraya mengakui bahwa kepemimpinan partai juga 
telah membuat sejumlah kesalahan politik serius yang merugikan rakyat. Lebih 
jauh, Ye menyatakan Revolusi Kebudayaan sebagai "sebuah bencana yang 
menggegerkan" dan " kemunduran terburuk kaum sosialis [sejak 1949]". Meskipun 
Ketua Mao tidak secara khusus disalahkan, tidak ada keraguan tentang bagian 
tanggung jawabnya. Sidang juga mensahkan penerimaan resmi sebuah garis 
ideologis baru yang menyerukan untuk "mencari kebenaran dari fakta" dan unsurunsur 
lainnya dan pemikiran Deng Xiaoping. Pukulan lebih jauh lagi bagi Hua 
adalah persetujuan dimundurkannya sejumlah elemen kin dari pos-pos utama partai 
dan pemerintahan. Kemajuan ekonomi dan pencapaian-pencapaian politik telah cukup 
memperkuat posisi reformis Deng sehingga pada bulan Februari 1980 partai 
menyelenggarakan Sidang Pleno Kelima Komite Sentral KPN ke-11. Komite Sentral 
mengangkat anak didik Deng, Hu Yaobang dan Zhao Zhiyang masuk ke Komite 
Tetap Politbiro dan Sekretariat PKC yang baru saja diperbarui. Selaku sekretaris 
jenderal, Hu Yaobang bertanggung jawab penuh menjalankan roda organisasi 
partai. Yang paling mengharukan dan sidang ini adalah keputusan merehabilitasi 
secara anumerta mendiang presiden yang pernah dianggap akan menggantikan 
Mao, Liu Shaoqi. Akhirnya, pada sidang Komite Rakyat Nasional ke-5 di bulan 
Agustus dan September 1980, keunggulan Deng dalam pemerintahan semakin 
terkonsolidasi ketika dia menyerahkan jabatan wakil perdana menterinya dan Hua 
mundur dan kursi perdana menteri untuk kemudian digantikan oleh Zhao Ziyang. Di 
bulan Juni 1981 Sidang Pleno Keenam Komite Sentral KPN ke-11 mensahkan 
tonggak bersejarah menandai berlalunya era Maois. Komite Sentral menerima pengunduran 
din Hua dan memberinya posisi yang menyelamatkan muka selaku wakil 
ketua partai. Sebagai penggantinya di jabatan sekretaris partai, Komite Sentral 
menunjuk Hu Yaobang. Hua juga menyerahkan posisinya sebagai ketua Komisi 
Militer Sentral partai kepada Deng Xiaoping. 
Berikut ini penjelasan singkat tentang kebijakan Empat Modernisasi: Modernisasi Militer 
Sejak kematian Mao, orang yang berkuasa di Cina adalah Deng Xiaoping. 
Karena kedekatannya dengan militer dalam jangka waktu yang lama, dialah satusatunya 
orang dalam puncak hirarki kekuasaan yang mampu mendapatkan 
penghormatan dan dukungan dari sebagian besar pejabat TPR. Salah satu sasaran
pertama Deng adalah bagaimana mengkonsolidasikan pengawasan dalam struktur 
komando pusat angkatan bersenjata. Tugas ini dijalankannya dalam dua gerakan 
yang terencana dan hati-hati. Yang perlama, 'reshuffle' komandan dan komisariskomisaris 
militer di daerah untuk menjamin dukungan atas kebijakannya. Kedua, 
menempatkan personel-personel yang bisa dipercaya dan bekerja sama dalam 
markas besar. Sasaran yang lain adalah mengimplementasikan reformasi dalam 
struktur komando militer dan personelnya. Deng merekomendasikan tiga bentuk 
reformasi, yaitu: (1) memperbaiki struktur komando militer di 
bawah KUM, (2) modernisasi pelatihan perwira militer, dan (3) meningkatkan 
kemampuan perwira-perwira militer. Di samping itu, Deng merasa perlu untuk 
mengadakan mutasi atas para perwira yang dianggap `tidak pantas' menduduki 
jabatannya karena kurang pendidikan dan konsep-konsepnya yang telah usang. Pada tahun 1983, 
pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk 
mendukung reformasi yang diusulkan oleh Deng. Salah satunya adalah jaminan 
pensiun yang layak setara gaji penuh para perwira. Selain itu bonus khusus akan 
diberikan kepada masing-masing perwira untuk setiap tahunnya. Di tahun 1986, 
para komandan TPR dan penasihat politik di tujuh daerah militer terdiri dan orangorang 
yang lebih muda dan terpelajar. Suatu laporan menunjukkan bahwa 91% dari 
seluruh pejabat di daerah-daerah militer tersebut telah belajar di akademi militer 
dan sekitar 60% telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya. Sekitar 
25% dan para perwira yang aktif telah memperoleh pendidikan tinggi setingkat 
universitas pada tahun 1986. Han Huaizi, Wakil Kasum TPR kala itu, 
mengungkapkan bahwa lebih separuh perwira yang berusia lanjut di tujuh daerah 
militer telah dipensiunkan. 
Beberapa kebijakan dari reformasi militer Deng telah menimbulkan 
perselisihan kcras di tubuh militer. Kampanye untuk socialist spiritual civilkation 
yang diartikulasikan oleh Deng dan Hu Yaobang juga turut menimbulkan 
pertentangan di tubuh militer. Kampanye Deng ini menegaskan kembali standar 
moral, pendidikan, budaya, teknologi, seni dan pengetahuan umum tentang 
kehidupan sosial. Ketika Deng memerintahkan militer untuk menempatkanpemahaman akan 
budaya dan pengetahuan umum sama baiknya dengan politik, 
beberapa pimpinan militer menentangnya. Friksi lainnya antara Deng dengan militer 
adalah mengenai rendahnya prioritas yang diberikan oleh Deng untuk 
pembelanjaan pertahanan. Konsekuensi dari pe-motongan anggaran ini adalah 
demobilisasi sejumlah besar tentara yang bertujuan untuk mengurangi jumlah 
personel dalam TPR. Program ini dikeluarkan berdasarkan dua alasan, yaitu untuk 
mengurangi defisit anggaran nasional dan untuk memodernisasikan angkatan 
bersenjata dengan memberhentikan para tentara yang telah berusia lanjut, kurang 
terpelajar dan kurang memiliki kemampuan. Sebab tidak langsung terjadinya friksi 
antara pemimpin pragmatis dengan pihak militer juga dikuatkan oleh kebijakan 
pertanian baru. Keluarga-keluarga petani selalu menyediakan sumber rekrutmen 
terbesar untuk TPR. Kebijakan pertanian baru yang bersifat liberal dengan 
membatasi kuota pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan dengan 
mengijinkan produksi sampingan telah menaikkan kemakmuran para petani desa, 
yang menyebabkan mereka enggan masuk militerModernisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 
Pada tahun 1985 di Cina terjadi perubahan dalam sistem pendidikan.
Reformasi pendidikan ini diumumkan oleh PKC pada tanggal 28 Mei 1985 sebagai 
hasil dari konferensi pendidikan nasional di Beijing. Konferensi yang pertama sejak 
tahun 1978 ini diadakan untuk mengakomodasi pendapat para reformis di Cina 
seperti Deng Xiaoping dan Wan Li tentang pentingnya reformasi pendidikan sejalan 
dengan reformasi ekonomi. Konferensi ini membahas beberapa masalah mendesak 
dalam pendidikan di Cina yang harus diperbaiki. Agenda utama reformasi 
pendidikan adalah program wajib belajar sembilan tahun. Keputusan ini kemudian 
diterapkan melalui undang-undang tentang wajib belajar yang dibuat oleh KRN. 
Undang-undang baru itu mengatur implementasi wajib belajar sembilan tahun yang 
secara bertahap diawali pada masyarakat perkotaan pada tahun 1990 dan beberapa 
daerah pada tahun 1995. Undang-undang itu mewajibkan orang tua menyekolahkan 
dan menjadikan ilegal tradisi rekrutmen anak-anak usia sekolah untuk bekerja. 
Undang-undang juga melarang pemerintah lokal menyelewengkan dana pendidikan 
untuk program-program non-kependidikan. Salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di 
Cina adalah rendahnya 
status sosial guru. Dalam konferensi pendidikan itu, Wakil Perdana Menteri Wan Li 
mengatakan bahwa praktek mempekerjakan guru di luar sektor pendidikan agar 
Universitas Gadjah Mada 
memperoleh gaji yang lebih tinggi analog dengan "membunuh angsa yang bertelur 
emas". Rata-rata gaji bulanan guru saat itu kirakira 50-60 Yuan (setara dengan 20 
dolar AS). Seorang guru dibayar dengan gaji yang rendah, sehingga tidak heran di 
Cina banyak guru yang meninggalkan profesinya. Pada konferensi itu juga Wan Li 
menegaskan perlunya kenaikan gaji tiap tahun guna memperkecil tingkat penurunan 
jumlah guru. Di samping itu, dalam konteks pendidikan tinggi, konferensi 
merekomendasikan pengembangan pendidikan dan latihan vokasional bagi mereka 
yang tidak berhasil dalam ujian masuk universitas. Reformasi pendidikan 1985 juga 
menegaskan bahwa penempatan kerja akan diprioritaskan pada para lulusan 
sekolah teknik. Hal ini sejalan dengan ditinggalkannya pola pendidikan yang 
menekankan teori dan diganti oleh penguasaan pengetahuan dan ketrampilan 
praktis. Reformasi struktural lainnya adalah perluasan fasilitas pendidikan di daerah 
yang sudah maju maupun di pedalaman, serta mendanai dan mengembangkan 
fasilitas penelitian di universitas-universitas. 
Dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih luas, pada tahun 
1978 terjadi peristiwa historis dalam perkembangan iptek di Cina. Deng Xiaoping 
selaku Wakil Perdana Menteri mendukung konferensi para ilmuwan dan teknisi di 
Beijing yang membahas pengembangan iptek dalam rangka modernisasi. Padahal 
sebelumnya, kaum intelektual dikecam sebagai "kelas borjuis eksploitatif'. Memang 
sejak tahun 1949, kebijakan iptek selalu terombang-ambing antara orientasi 
profesional dan mobilisasi massa, tergantung pada kebijakan pembangunan Cina. 
Kini, Deng Xiaoping dan golongan reformis melihat "penguasaan ilmu dan teknologi 
modem" sebagai kunci modernisasi Cina. Mereka mengakui bahwa Cina tertinggal 
jauh dan negara-negara maju seperti Jepang dan AS, sehingga untuk mengejar 
kemajuan itu Cina akan belajar dari bangsa-bangsa yang maju dan 
mengembangkan kemampuan pengetahuan sendiri. Untuk itu, ada tiga pendekatan 
yang diperkenalkan Deng untuk mengadakan modernisasi di bidang ilmu 
pengetahuan dan teknologi, yaitu perekrutan besar-besaran ahli iptek, penguasaan
institusiinstitusi iptek, dan akusisi teknologi maju dari luar negeri. Tujuan pembangunan iptek 
Cina adalah menyamai kemajuan negara-negara 
industri seperti Jepang dan AS pada abad ke-21. Untuk tujuan itu, sejak 1981 Cina 
mulai mengadakan penyesuaian dan pembaharuan sehingga fokus ilmu 
pengetahuan dan teknologi pun bcrubah. Deng Xiaoping bcrpendapat bahwa ilmu 
pengetahuan dan teknologi merupakan alat pembangunan ekonomi. pertumbuhan 
Universitas Gadjah Mada 
ekonomi tergantung pada kemajuan teknologi yang terusmenerus. Dengan kata lain, 
"transformasi teknologi" menjadi strategi dasar dalam pembangunan ekonomi. Ada 
tiga perubahan utama dalam reformasi iptek masa itu, yakni : 1. Pergesaran fokus penelitian dari 
ilmu murni ke terapan. Penelitian iptek 
haruslah "berintegrasi" dengan produksi ekonomi. Beberapa pemimpin Cina 
berharap bahwa pada tahun 2000 Cina dapat mencapai kemajuan teknis 
setaraf dengan Barat dan Jepang. Untuk mencapai tujuan itu sejumlah 
reformasi diperkenalkan pada tahun 1985. "Jaringan Horisontal" dibangun 
antara lembaga riset dan industri serta antara perusahaan dan 
pemerintahan lokal. Lembaga riset sekarang bertanggung jawab 
menyebarkan hasil penelitian terapan untuk mengembangkan teknologi 
industri dan perusahaan. 
2. Komersialisasi kemajuan teknologi. Ratusan "pameran transaksi teknologi" 
diadakan sehingga lembaga penelitian dapat memamerkan dan menjual 
inovasi teknologinya kepada sektor industri. Transaksi-transaksi ini diadakan 
di kota-kota pusat industri seperti Shanghai, Wuhan, dan Tianjin. Reformasi 
ini memunculkan sistem kontrak antara lembaga penelitian dengan 
perusahaan. Sistem ini memberikan otonomi yang lebih luas kepada 
lembaga penelitian dalam mengatur kegiatan mereka dan dapat 
memperkecil pengawasan pemerintah. 
3. Efisiensi pemanfaatan keahlian para ilmuwan dan pakar teknologi. Para 
intelektual makin terbebas dari campur tangan politik dan dapat 
menjalankan diskusi-diskusi akademis secara independenModernisasi Pertanian 
Sistem insentif dalam sektor pertanian mulai diperkenalkan pada tahun 1978 
dan diberlakukan pada tahun 1980. Sistem ini adalah modifikasi dari "Tiga 
Kebebasan dan Satu Garansi" yang diperkenalkan Liu Shaoqi pada awal tahun 
1960-an sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi setelah kegagalan da yte 
fin. Kebijakan Liu tersebut terdiri atas pasar bebas, pemilikan tanah pribadi, dan 
tanggung jawab petani dalam mengatur tanah pertanian mereka sendiri menurut 
kontrak penetapan kuota keluaran setiap rumah tangga. 
Pada tahun 1978, pada Sidang Pleno ketiga Komisi Sentral ke-11, partai di 
bawah pimpinan Deng Xiaoping menghidupkan kembali pokok-pokok kebijakan 
lama Liu sebagai cara untuk meningkatkan produksi pertanian. Salah satunyaadalah metode sistem 
responsibilitas berbasis pada kontrak yang dikeluarkan oleh 
tim produksi kepada individu, rumah tangga, maupun tim kerja. Ada dua tipe 
kontrak, yaitu (1) baochan daohu, di mana rumah tangga hams memenuhi kuota 
negara dan keperluan wilyahnya, dan (2) baogan daohu yang membolehkan rumah 
tangga memperoleh kelebihan hasil produksi setelah sebelumnya memenuhi 
kebutuhan negara dan desa. Keuntungan unik dari sistem tanggung jawab kerja ini
adalah meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih keras meningkatkan 
pendapatan mereka, memberi kesempatan kepada petani untuk dapat mengatur 
produksi sesuai dengan kondisi daerah mereka sehingga petani memiliki lebih 
banyak inisiatif dan otonomi, dan menghindari keluhan para petani tentang ketidakadilan 
distribusi pendapatan. 
Keuntungan sistem tanggung jawab yang dikombinasikan dengan kebijakan 
pemilikan tanah pribadi dan pasar bebas memberikan dorongan luar biasa bagi 
moral petani dan menghasilkan kenaikan output serta antusiasme kerja mereka. 
Perubahan signifikan lainnya yang didukung partai adalah penghapusan gradual 
monopoli negara untuk membeli produk pertanian. Sistem harga baru berdasarkan 
permintaan pasar tidak hanya akan menghasilkan kualitas produk yang lebih baik, 
tetapi juga akan mempengaruhi petani untuk memproduksi barang-barang yang 
dibutuhkan pasar. Namun demikian, pengenalan sistem insentif ini bukannya tanpa 
kritik. Sistem ini dianggap akan menghapus sistem komune kolektif dan merupakan 
kebijakan borjuis. Namun, PM Zhou menyatakan bahwa inovasi apa pun hams 
dianggap sosialis selama sarana produksinya dimiliki oleh publik serta tidak 
bertentangan dengan prinsip Marxis "bagi setiap orang menurut hasil kerjanya". 
Modernisasi Industri 
Antara tahun 1953 hingga 1974 pertumbuhan rata-rata produksi industri di Cina 
adalah 11%. Walaupun pertumbuhan tersebut rata-rata tinggi, tetapi kualitas, variasi 
dan rancangan produk-produk industri itu sangat menyedihkan. Oleh karena itu, 
pada presentasinya tentang Rencana Lima Tahun ke-6, PM Zhao mengajukan 
pertumbuhan rata-rata yang lebih rendah dari produksi industri, namun dengan 
hasil-hasil ekonomi yang lebih baik. Inilah yang menjadi latar belakang reformasi 
industri di Cina. 
Dalam konteks industri di daerah perkotaan, keadaan industri di Cina saat itu 
memiliki beberapa keistimewaan, yaitu : 1. Nasionalisasi industri- industri dasar, yang berimplikas i 
pada alokasi anggaran 
secara sentralistis dan reinvestasi pabrik-pabrik serta peralatan baru untuk 
meningkatkan produksi. Kebijakan reinvestasi ini mengatur biaya produksi agar 
tetap rendah; pendapatan yang tidak dibagikan kepada para pekerja hams 
direinvestasikan. 
2. Diberlakukannya strategi yang menekankan pada pembangunan industri berat, 
khususnya alat-alat mesin pabrik dan pabrik baja. Produksi besi dan baja akan 
tetap menjadi kunci pertumbuhan industri Cina di masa depan. 
3. Penekanan pada pengembangan industri kecil dan menengah padat-karya 
sebagai faktor utama pesatnya keluaran industri. Cina mempunyai kebijakan 
`Melangkah dengan Dua Kaki', sehingga Cina berusaha mengembangkan 
industri berat padat-modal yang sentralistis serta industri kecil dan menengah 
padat-karya yang desentralistis secara simultan. 
Dengan melihat kondisi ekonomi di atas, maka dipandang perlu mengusahakan 
reformasi industri di perkotaan Cina. Berkenaan dengan reformasi ekonomi 
perkotaan ini, maka prioritas reformasi ekonomi Cina adalah : 
1. Memperkuat perusahaan milik negara dengan memisahkan kepemilikan dan 
fungsi operasional. Perusahaan hams dapat beroperasi dan mengatur 
urusannya sendiri, bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian serta
mampu mengembangkan diri mereka seperti `manusia yang mempunyai 
kewajiban dan hak-hak tertentu'. 
2. Memperkenalkan sistem tanggung j-wab kontrak perindustrian. Pihak yang 
menandatangani kontrak adalah pekerja dan direksi perusahaan dengan 
pemerintah, yang mewajibkan perusahaan untuk menyerahkan sejumlah labs 
dan pajak kepada negara seraya membolehkan perusahaan menyimpan 
sisanya guna kepentingan mereka. 
3. Perusahaan-perusahaan besar milik negara yang tidak terkait dengan aktivitas 
produksi yang vital dapat dengan sukarela menjadi perusahaan bersama 
dengan tanggung jawab yang dibatasi (termasuk joint venture dengan investor 
asing). Reformasi perusahaan-perusahaan di perkotaan mempunyai efek yang 
disebut two-tier ownership. Struktur yang pertama adalah perusahaan-perusahaan 
besar dan penting yang mengontrol anak perusahaannya dalam pengembangan 
industri berteknologi tinggi. Yang kedua adalah perusahaan-perusahaan kecil yang 
masif, koperasi, dan perusahaan individu dengan kepemilikan bersama, tetapi tetap 
terikat pada bidang pertanian dan produksi sampingan serta pcningkatan pelayanan 
jasa di desa maupun kota. Dengan diperbolehkannya para pekerja memiliki saham 
perusahaan, inisiatif dan produktivitas pekerja jadi meningkat

Más contenido relacionado

Último

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYNovitaDewi98
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfEniNuraeni29
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 

Último (20)

vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 

Destacado

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Destacado (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Politik Luar Negeri China

  • 1. Lompatan Jauh ke atau Great Leap Forward dalam bahasa Inggris adalah sebuah program yang disusun oleh Partai Komunis Tiongkok di Republik Rakyat Tiongkok, yang berlangsung dari tahun 1958 hingga 1960 dengan tujuan membangkitkan ekonomi Cina melalui industrialisasi secara besar-besaran dan memanfaatkan jumlah tenaga kerja murah. Latar belakang Sepanjang tahun 1950-an, Cina telah melakukan program redistribusi tanah bagi penduduk Cina dibarengi dengan industrialisasi di bawah sistem kepemilikan negara. Proses ini dilakukan dengan bantuan teknis dari Uni Soviet. Masalah timbul ketika pemimpin Soviet pasca-Stalin, yaitu Nikita Khruschev dalam Kongres ke dua puluh Partai Komunis Uni Soviet, mencanangkan langkah untuk "mengejar dan menyusul" Barat, sehingga ekonomi Soviet tidak lagi tertinggal. Oleh Mao Zedong hal ini dirasakan sebagai ancaman, karena kemajuan ekonomi Uni Soviet akan berarti semakin tergantungnya Cina pada kekuatan luar. Lompatan Jauh ke Depan Lompatan Jauh ke Depan menjiplak sistem yang telah dilakukan Uni Soviet, sambil memasukkan unsur tradisional Cina. Pelaksanaan program ini dilakukan melalui dua jalur, yaitu pada peningkatan produksi baja sebagai bahan baku, pendirian industri ringan serta konstruksi. Bencana Program ambisius Mao ini akhirnya menuai bencana karena kurang realistisnya rencana program ini dari sejak semula. Lompatan jauh ke depan resmi menjadi salah satu bencana ekonomi yang direncanakan yang terbesar pada abad ke-20. Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan ini adalah:  Tenaga kerja produktif di bidang agraris ditransfer seluruhnya ke bidang industr i, menyebabkan otomatis tidak ada petani yang menanam tanaman untuk stok bahan pangan.  Angka-angka statistik yang dilambungkan dan tidak sesuai kenyataan di lapangan. Faktor ini menyebabkan petinggi Beijing mengira program ini sangat sukses yang lebih lanjut menuai bencana yang lebih besar. Pemerintah Beijing mengumumkan program ini menyebabkan kematian tidak wajar sekitar 21 juta orang lebih. Lembaga-lembaga non pemerintah lainnya juga mengeluarkan statistik yang tidak jauh sekitar 20 juta orang lebih meninggal karena kelaparan. Dalam terminologi sosial-politik, “Lompatan Jauh Kedepan” juga dikenal sebagai The Great Leap Forward, sebuah istilah yang mengacu pada salah satu program kerja pembangunan Cina yang dicetuskan oleh Mao Zedong pada masa kepemimpinannya dan dilaksanakan antara tahun 1958- 1960. Disebut sebagai lompatan jauh kedepan, karena pada masa itu terjadi perubahan yang luar
  • 2. biasa dalam model pembangunan ekonomi yang dijalankan di Cina untuk mendorong kesejahteraan rakyatnya. Sebuah negara agraris dengan basis masyarakat petani, dialihkan seketika itu juga mengikuti model pembangunan Uni Sovyet yang berbasis teknologi dan industri. Era ini disebut sebagai langkah awal usaha memodernkan Cina Komunis yang pada masa itu dilanda krisis dan kemunduran akibat sistem ekonomi, sosial, dan politiknya. Saya tidak akan berbicara secara spesifik mengenai isu politis ini, apalagi secara khusus membahas mengenai pembangunan Cina. Saya hanya meminjam terminologinya sebagai sebuah refleksi akan proses kehidupan itu sendiri. Dan menarik bagi saya, karena sebagaimana bentuk ‘lompatan’ yang dilakukan oleh Cina, ia dengan beraninya mengambil langkah besar. Mengalihkan sistem produksi ekonomi agraris menjadi industrialis. Langkah ekstrim yang tentunya harus dibarengi pula oleh dasar-dasar yang kuat untuk mendukung dan mensukseskan program ini. Satu yang saya sadari mengenai hal ini adalah, sang kreator berani mengambil satu langkah awal, sekalipun pada perkembangannya ia sendiri tidak meyakini apakah program ini akan berhasil atau tidak. Cukup satu langkah kedepan untuk memulainya. Ada begitu banyak hal yang mengelilingi hidup kita. Saya tidak perlu menyebutkan ataupun merincinya satu per satu, karena tentunya setiap orang memiliki cerita berbeda-beda. Ditengah banyak hal tersebut, seringkali kita dituntut untuk membuat satu langkah kecil, maju kedepan. Tetapi sayangnya, rasa khawatir dan takut untuk mencoba justru menyurutkan langkah kita. Hingga pada suatu masa,kita diperhadapkan dengan suatu keadaan yang menjadi puncak segala - galanya. Disitulah kita berani mengambil satu langkah kecil itu untuk menjadikannya sebagai sebuah lompatan jauh kedepan untuk kita. Siap atau tidak siap. Belakangan, saya merasakan hal serupa. Entah apa yang terjadi dalam diri saya. Tapi saya rasakan hidup saya semakin penuh dengan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Kadang kejutan itu diiringi dengan tawa, kadang diiringi dengan tangis. Bahkan mungkin trauma-trauma kecil. Untuk hal yang satu ini, barangkali saya harus diruwat! Buang sial, begitu kata orang Jawa dan orang tua zaman dulu. Yah, namun, apapun itu, nyatanya kejutan-kejutan itu membawa dampak besar bagi saya. Dampak yang semakin mendorong saya mengambil langkah kecil untuk sebuah lompatan besar dikedepannya. Saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan mengalami beberapa rasa kehilangan dan sakit hati yang cukup menghantam saya. Beruntung saya berada di tengah teman-teman baik yang memberikan dukungan penuh kepada diri saya, sehingga segala sesuatunya menjadi tidak terlalu berat untuk saya jalani. Tetapi, itu semua merubah saya. “Elu sedang naik kelas, Ma!”, begitu kata teman saya setelah selama beberapa hari menjadi tong curhat tak berkesudahan. Saya barangkali adalah orang yang senang melakukan analisa terhadap berbagai hal. Analisa - analisa yang berputar diotak saya kemudian saya cerna, pikirkan secara mendalam, dan dari situ saya coba membentuk fondasi bagi diri saya untuk siap melangkah. Namun, seringkali hal ini malah berujung pada kekhawatiran atau ketakutan untuk menghadapinya. Terutama jika hal tersebut akan menyebabkan saya menghadapi sesuatu yang sangat berat secara mental dikedepannya. Analisa-analisa itu menjadi semacam perlindungan tubuh dan jiwa bagi saya, sehingga saya tidak perlu merasakan sakit dikemudian hari. Tapi saya sadari kemudian, saya justru
  • 3. melewatkan berbagai hal yang saya yakini dan saya inginkan oleh karena rasa takut dan khawatir tersebut. Hantaman demi hantaman saya lalui dengan berusaha tegak berdiri. Rasa sakit yang seakan menjadi salah satu sahabat saya kemudian membuat saya tersadar, saya terdampar dalam suatu kondisi kekosongan yang luar biasa. Ya, saya berada pada titik nol dalam diri saya. Titik nol dimana saya tidak tahu siapa saya, bagaimana saya, apa yang sebetulnya ingin saya raih, dsb, dsb. Pada perkembangannya, mati rasa yang saya rasakan ini berubah menjadi suatu pertanyaan : apa itu rasa takut ? bagaimana rasa takut itu sebenarnya ? mengapa saya harus takut dengan rasa takut itu ? Masa lalu membawa saya pada satu titik kecil. Satu langkah kecil untuk bisa siap dan kuat menghadapi segalanya. Setidaknya itu yang saya rasakan sekarang. Ternyata memang tidak mudah bagi manusia untuk berani menentukan lompatan jauhnya masing-masing. Belenggu-belenggu yang mengikat mereka untuk melangkah, kadang membuat lompatan jauh itu menjadi begitu sulitnya terjadi. Harus ada pemicu, kalau tidak mau dikatakan nekad. Yah, sekarang, saya sedang duduk sendirian di coffee shop seusai jam kantor, sebagaimana kebiasaan saya, saat saya membutuhkan ketenangan dalam berpikir dan melihat kembali jauh kedalam diri saya. Saya mencoba mengkonfirmasi apa yang saya rasakan ini. Betulkah saya siap untuk mengalahkan rasa takut itu ? Ataukah saya hanya terjebak dalam emosi sesaat saja ? Jawaban yang saya temukan hanya merupakan pengulangan pertanyaan : apa itu rasa takut ? bagaimana rasa takut itu sebenarnya ? mengapa saya harus takut dengan rasa takut itu ? Setelah ini, keadaan barangkali berubah untuk diri saya dan orang-orang di sekeliling saya. Apapun itu, namun, satu langkah kecil bagi dirimu, ternyata bisa menjadi sebuah lompatan besar buat saya. Dan sebagaimana yang terjadi dalam berbagai fase kehidupan setiap orang, hadapi itu semua tanpa pernah merasa takut dengan apa yang akan terjadi kedepannya. LOMPATAN JAUH KEDEPAN. Rencana Mao Zedong melaksanakan revolusi industri dalam waktu satu malam dalam program “Lompatan Jauh ke Depan” (1958-1962) gagal besar. Petinggi-petinggi Republik Rakyat Cina mengaku kepada sejumlah demographer bahwa rakyat yang mati akibat kelaparan mencapai 30 juta orang (sumber lain menyebutkan 40 juta orang) adalah akibat salah langkah Mao melaksanakan “Lompatan” tersebut. Cara kerja komunis itu menyebabkan bencana kelaparan dalam skala luar biasa besar tersebut ditutup-tutupi, alih-alih mengimpor bahan makanan dari luar negeri. Steven W. Montclair, Direktur Asian Studies di Claremont Institute, Montclair , California, berujar “Perhitungan manusialah yang keliru, bukan bencana alam penyebab musibah kelaparan itu.Tapi di zaman ini, ada pemerintahan, khususnya kediktatoran proletar marxis yang memang sengaja menciptakan musibah kelaparan yang fatal”. Ini cara lain pembantaian tanpa darah gaya komunis, tanpa peluru. Dia menyebut contoh : Ukrania (zaman Stalin), Kamboja (masa Pol Pot) dan Ethiopia. Ketika terjadinya Revolusi Kebudayaan (1987-1988), dalam revolusi ini rezim komunis Cina telah
  • 4. membunuh 450.000 penduduk sipil dan 50.000 serdadunya (Encyclopedia of Military History). Seorang mahasiswa Cina yang bernama Pei Minxin, kandidat S3 untuk bidang studi ilmu politik di Universitas Harvard menulis begini : "Ketika Republik Rakyat Cina” melaksanakan program hidup sederhana versi mereka di awal 1960-an setelah perpecahan sino-Sovyet, ‘Lompatan Jauh ke Depan’ mengakibatkan korban manusia yang dahsyatnya tak terkira. Gara-gara bencana kelaparan yang disengaja pemerintah itu lebih dari 20 juta rakyat meninggal”. Dia menambahka n “Hubungan pemerintah dengan rakyat berubah menjadi hubungan kebencian besar – partai masih berkuasa di atas, tapi pemerintahan macet di bawah macet”. Tiga surat kabar Republik Rakyat Cina paling berpengaruh (Harian Pembebasan, Harian Rakyat dan Harian Buruh) melaporkan bahwa pembunuhan bayi banyak sekali terjadi, gara-gara program pembatasan kelahiran yang dipaksakan oleh pemerinta h Bencana yang sudah sedemikian dahsyatnya tersebut, masih juga ditambah dengan bahwa 90 % penduduk menderita karena kesulitan ideologis. Petani diserbu, 10.000 petani masuk tahanan, dan banyak yang mati pula karena kelaparan dalam penjara. Mereka disiksa secara sistematis, anak-anak dibunuhi karena adanya program pembatasan kelahiran. Kader-kader partai komunis kembali mempraktekkan penyiksaan dengan tongkat besi berpijar merah dan penguburan hidup-hidup. Sebagian besar suara yang muncul menyuarakan kekhawatiran bahwa produk China akan membuat industri Indonesia, baik skala besar maupun kecil, akan bangkrut. Produk China yang murah, up to date, dengan kemasan bagus, memang menjadi ancaman serius, tak hanya bagi Indonesia, tapi juga bagi negara maju. Di dunia survei pemetaan, produk China masuk Indonesia sekitar lima tahun lalu. Mereka berusaha merebut pasar yang selama ini dikuasai produk Swiss, Jerman, Amerika, dan Jepang. Untuk sebuah peralatan dengan fungsi sama, buatan China bisa dijual dari 30- 60 persen produk buatan negara lain. Di pasar internasional, produk mereka bisa dijumpai hampir di seluruh negara yang tengah gencar mengadakan proyek konstruksi dan tambang. Menyadari bahwa produknya masih banyak diragukan, produsen China gencar berpromosi, baik dengan meminjamk a n peralatannya untuk sementara waktu maupun dengan mengikuti berbagai pameran. Produk navigasi dari China menyebar dalam berbagai wujud. Dari teknologi yang relatif sederhana, yang biasa digunakan untuk survei topografi, hingga peranti yang bisa digunakan untuk menangkap sinyal satelit (GNSS). Global navigation satellite system (GNSS) merupakan sistem navigasi global berbasis data satelit dari berbagai negara. Bila di masa lalu penentuan navigasi hanya mengandalkan GPS (dari Amerika Serikat), kini sudah ada Galileo (Uni Eropa), Compass (China),Glonass (Rusia). India dan Jepang juga tengah merencanakan peluncuran satelit navigasi. GNSS membuat para pemakai peralatan navigasi tidak bergantung sepenuhnya pada Amerika.
  • 5. Compass direncanakan berada di ketinggian orbit 21.250 kilometer dengan satu kali mengelilingi bumi 12,6 jam. Rencananya ada 35 satelit Compass di orbit. Compass dibuat untuk dua pasar yakni militer China dan kalangan sipil di seluruh dunia. Akurasi untuk keperluan militer dibuat lebih tinggi. Keseriusan China untuk masuk bisnis luar angkasa makin mengagetkan dunia survei dan pemetaan tatkala akhir Desember ini Badan Survei dan Pemetaan China mengumumkan tengah menyiapkan satelit penangkap citra bumi dengan resolusi tinggi untuk memantau tata guna lahan, agrikultur, lalu lintas, dan perencanaan kota. Satelit itu diberi nama ZY 3, akan diluncurkan pada 2011 di Taiyuan, salah satu pusat antariksa China dengan tinggi orbit 500 kilometer. Satelit ini diplot beroperasi di 84° lintang utara - 84° lintang selatan. Jakarta, yang terletak di kisaran 6° lintang selatan,tiap hari diintip oleh ZY 3. Hanya secuil wilayah bumi yaitu di ujung utara dan di ujung selatan yang tidak dimonitor oleh satelit ZY 3. Peluncuran satelit ZY 3 bisa menjadi ancaman serius bagi wahana yang sudah ada sebelumnya seperti Ikonos,GeoEye, Spot.Yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara adidaya, satelit untuk keperluan menangkap citra di bumi acapkali digunakan untuk keperluan militer. Inilah yang dilakukan Israel, Rusia, maupun Amerika. Anda tentu masih ingat, Amerika menggunakan data hasil citra satelit GeoEye untuk memonitor perkembangan fasilitas nuklir Iran. Bila kita runut ke belakang, masuknya China ke luar angkasa mempunyai sejarah panjang. Ini bisa kita lacak dari Rencana Pembangunan Lima Tahun 1958-1963 yang dicanangkan Mao Zedong, Bapak Pendiri China Modern, dengan semboyannya yang terkenal hingga kini: “Lompatan jauh ke depan”. Intinya, pembangunan pertanian dan industri harus berjalan bersama. Di bidang pertanian, Mao memaksakan dibentuknya koperasi di pedesaan, serta mewajibkan rakyat mengikuti instruksi pemerintah. Agar industri bisa berjalan dengan baik dan harganya bersaing dari produk impor, tenaga kerjanya harus murah. Tahun dicanangkannya ‘’Lompatan jauh ke depan’’ bertepatan dengan bergolaknya perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Salah satu yang memicu tekad Mao Zedong mengembangkan teknologi nuklir dan ruang angkasa China adalah ancaman Amerika Serikat yang akan menggunakan senjata nuklir untuk menghancurkan negara pendukung Korea Utara. Mao Zedong mengatakan, hanya kekuatan nuklir yang bisa menjamin kekuatan keamanan Republik Rakyat China, dan membuat takut kekuatan asing. Kekuatan nuklir juga diperlukan untuk memaksa negara-negara superpower agar mengakui pemerintahan komunis China karena selama ini mereka hanya mengakui Taiwan.Yang dimaksud Ketua Mao adalah Amerika Serikat. Kalimat Mao yang hingga kini masih banyak dikutip: ‘’Kita tidak hanya butuh banyak pesawat udara dan senjata artileri. Kita juga perlu bom atom. Di era sekarang, agar kita tidak dilecehkan, kita harus mengembangkannya.’’ Tekad untuk membuat China melompat jauh ke depan makin bertambah tatkala pada 4 Oktober 1957 Uni Soviet mengirimkan astronotnya ke luar angkasa dengan proyek Sputnik-nya.Amerika lalu
  • 6. mengumumkan akan mengirim misi Apollo ke bulan. Mei tahun berikutnya, di depan Kongres Partai Komunis, Mao mengumumkan, China harus berdiri sejajar dengan negara superpowerlainnya. Program luar angkasa China bisa berjalan baik karena ada dukungan penuh dari pemerintah plus ada tenaga ahli yang mumpuni. China diuntungka n dengan diusirnya Qian Xuesen, ilmuwan keturunan China lulusan Massachusets Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat. Ia pemain penting dalam masa awal program luar angkasa Amerika,diusir karena dituding menjadi matamata China. Qian Xuesen meninggal September lalu di China pada usia 98 tahun, dan mendapat anugerah alumni berprestasi dari MIT.Pengusirannya dipandang sebagai salah satu keputusan terjelek dalam sejarah politik Amerika. Bila di masa Mao, China dikenal dengan semboyan ‘’Lompatan jauh ke depan’’, kini negeri itu mengenalkan ‘’Lompatan jauh ke atas’’,dengan program luar angkasanya. James Oberg, ahli dari NASA, pada 2003 menulis di Scientific American Magazine bahwa dalam satu dekade, program luar angkasa China akan melewati Rusia maupun punya Masyarakat Eropa (ESA). Ramalan ini tampaknya akan terwujud mengingat China kini tengah bersiap-siap meluncurkan program penempatan stasiun penelitian di ruang angkasa, plus program pendaratan astronot di bulan. Pada 2007 China bahkan sudah berhasil mengirimkan wahana tanpa awaknya ke bulan. Program luar angkasa itu tak bisa dilepaskan dari peningkatan industri lainnya. Dengan sekali melompat jauh ke depan, industri lain juga akan ikut terbawa maju. Filosofi ini di Indonesia berkalikali disampaikan Menteri Riset dan Teknologi BJ Habibie di era Presiden Soeharto sebagai alasan mengapa Indonesia perlu punya industri pesawat terbang. Dengan memiliki industri dirgantara, Indonesia dengan sendirinya akan memiliki industri sekrup, pabrik baja, dan industri pendukung lainnya. Ide BJ Habibie banyak mendapat tentangan dari para ekonom, yang menyatakan bahwa Indonesia belum saatnya memiliki industri canggih. Ide itu pupus setelah kedatangan IMF yang memaksa pemerintah merestrukturisasi industri strategis. Berbeda dengan China, yang secara konsisten menjalankan program luar angkasa.Walaupun teknologi dan perangkat China banyak yang menjiplak Amerika dan Rusia, itu sudah cukup membuat banyak negara memandang China sebagai negara maju. Pandangan ini memudahkan China menjalankan diplomasi luar negerinya, di samping merupakan alat promosi ampuh bagi masuknya barang-barang hasil industri China. Bila kita melihat akhir-akhir ini barang China makin menguasai pasar -tahun lalu sekitar 17 persen impor Indonesia dari China- , kita harus melihat hal itu bukan hal yang muncul tiba-tiba.Semuanya karena direncanakan dengan program pembangunan terpadu. Industri luar angkasa tak bisa dilepaskan dari industri lain seperti komputer, tekstil, atau elektronik. Ini bisa dilihat dari buku putih tahun 2000 keluaran Kementerian Penerangan China. Di situ dinyatakan, industri luar angkasa China merupakan bagian integral dari strategi pembangunan negara yang komprehensif.
  • 7. Pada Juni tahun itu juga jurnal bulanan Xiandai Bingqi, terbitan lembaga riset teknologi militer, menyatakan bahwa peluncuran pesawat luar angkasa berawak akan meningkatkan “derajat” bangsa China di berbagai bidang teknologi tinggi seperti komputer, peralatan elektronik, material pesawat luar angkasa. Hasil riset dari pengembangan teknologi luar angkasa dapat diterapkan di kegiatan militer dan sipil. Jadi apa tujuan misi antariksa China? Para analis antariksa dari NASA menilai, tujuan utama nya adalah untuk PR -public relations. Dengan mengirimkan astronot serta membangun stasiun di luar angkasa ,China bisa menunjukkan pada dunia negeri ini sudah pantas menyandang status sebagai ‘’superpower’’: adidaya di teknologi, industri, maupun finansial. Bagi Indonesia, strategi China ini sebenarnya tak ada yang baru. Ini bisa dilihat dari buku karya juru bicara presiden, Dino Patti Djalal, yang berjudul Diplomasi I Can ala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bila diplomasi ini diterapkan secara konsisten, termasuk di dalam pengembangan teknologi luar angkasa, Indonesia niscaya tak akan tertinggal dari negara lain. Saya yakin, rakyat akan semakin cinta pada produk dalam negeri karena mereka tahu bahwa bangsa Indonesia sudah mampu menguasai "China's Next Great Leap is To Be the Cleverest Country" Cina di Masa Deng Xiaoping (1) Sorak-sorai kegembiraan yang mengiringi ditahannya Kelompok Empat dan populernya triumvirat baru Hua Guofeng, Ye Jianying, dan Li Xiannian turut pula menyerukan dikembalikannya kekuasaan Deng Xiaoping dan dihapuskannya arus pengaruh kiri dalam sistem politik. Pada bulan Juli 1977, dengan resiko yang besar melemahkan legitimasi Hua sebagai pengganti Mao, yang berarti menentang kehendak Mao, Komite Sentral bermaksud membebaskan Deng Xiaoping dan tuduhan bertanggung jawab atas peristiwa Tiananmen 1976. Sebagai syarat atas pembebasannya, Deng mau mengakui beberapa kelemahan dari peristiwa-peristiwa di tahun 1975, dan akhirnya pada sidang Komite Sentral partai dia kembali pada semua jabatannya yang dipegang sebelum dipecat pada tahun 1976. Tata kehidupan politik pasca Mao dicirikan oleh sejumlah perubahan mendasar. Pada Kongres Partai Nasional (KRN) ke-11, yang diadakan pada tanggal 12-18 Agustus 1977, Hua diresmikan sebagai ketua partai, sementara Ye Jianying, Deng Xiaoping, Li Xiannian, dan Wang Dongxing dipercaya sebagai wakil ketua. Kongres mengumumkan berakhirnya Revolusi Kebudayaan secara resmi, menimpakan semua kesalahan yang ditimbulkannya pada Kelompok Empat, dan menekankan kembali bahwa "togas mendasar partai dalam periode bersejarah yang baru adalah membangun Cina menjadi sebuah negara sosialis yang modern dan
  • 8. kuat pada akhir abad ke-20". Dalam konteks inilah kemudian Deng Xiaoping menjalankan politik Empat Modernisasi dan reformasi ekonomi. 1. Kebijakan Empat Modernisasi Puncak dari naiknya kembali Deng ke tampuk kekuasaan dan dimulainya reformasi dengan sungguh-sungguh dicapai pada Sidang Pleno Ketiga Komite Sentral KPN ke-11 pada bulan Desember 1978. Sidang Pleno Ketiga ini dianggap sebagai titik balik utama dalam sejarah politik Cina modern. Kesalahan-kesalahan "kiri" yang dilakukan sebelum dan selama Revolusi Kebudayaan "diperbaiki", dan dua "kebijakan apa pun" ("dukung kebijakan apa pun yang dibuat oleh Ketua Mao dan ikuti instruksi apa pun yang diberikan oleh Ketua Mao") ditanggalkan. Sebagai bagian dari kampanyenya, Deng mempresentasikan sebuah dokumenutama pada Sidang Pleno Keempat Komite Sentral KPN ke-11, September 1979, yang memberikan "penilaian awal" atas tiga puluh tahun kekuasaan Komunis. Pada sidang itu, Wakil Ketua PKC Ye Jianying menegaskan sejumlah pencapaian partai seraya mengakui bahwa kepemimpinan partai juga telah membuat sejumlah kesalahan politik serius yang merugikan rakyat. Lebih jauh, Ye menyatakan Revolusi Kebudayaan sebagai "sebuah bencana yang menggegerkan" dan " kemunduran terburuk kaum sosialis [sejak 1949]". Meskipun Ketua Mao tidak secara khusus disalahkan, tidak ada keraguan tentang bagian tanggung jawabnya. Sidang juga mensahkan penerimaan resmi sebuah garis ideologis baru yang menyerukan untuk "mencari kebenaran dari fakta" dan unsurunsur lainnya dan pemikiran Deng Xiaoping. Pukulan lebih jauh lagi bagi Hua adalah persetujuan dimundurkannya sejumlah elemen kin dari pos-pos utama partai dan pemerintahan. Kemajuan ekonomi dan pencapaian-pencapaian politik telah cukup memperkuat posisi reformis Deng sehingga pada bulan Februari 1980 partai menyelenggarakan Sidang Pleno Kelima Komite Sentral KPN ke-11. Komite Sentral mengangkat anak didik Deng, Hu Yaobang dan Zhao Zhiyang masuk ke Komite Tetap Politbiro dan Sekretariat PKC yang baru saja diperbarui. Selaku sekretaris jenderal, Hu Yaobang bertanggung jawab penuh menjalankan roda organisasi partai. Yang paling mengharukan dan sidang ini adalah keputusan merehabilitasi secara anumerta mendiang presiden yang pernah dianggap akan menggantikan Mao, Liu Shaoqi. Akhirnya, pada sidang Komite Rakyat Nasional ke-5 di bulan Agustus dan September 1980, keunggulan Deng dalam pemerintahan semakin terkonsolidasi ketika dia menyerahkan jabatan wakil perdana menterinya dan Hua mundur dan kursi perdana menteri untuk kemudian digantikan oleh Zhao Ziyang. Di bulan Juni 1981 Sidang Pleno Keenam Komite Sentral KPN ke-11 mensahkan tonggak bersejarah menandai berlalunya era Maois. Komite Sentral menerima pengunduran din Hua dan memberinya posisi yang menyelamatkan muka selaku wakil ketua partai. Sebagai penggantinya di jabatan sekretaris partai, Komite Sentral menunjuk Hu Yaobang. Hua juga menyerahkan posisinya sebagai ketua Komisi Militer Sentral partai kepada Deng Xiaoping. Berikut ini penjelasan singkat tentang kebijakan Empat Modernisasi: Modernisasi Militer Sejak kematian Mao, orang yang berkuasa di Cina adalah Deng Xiaoping. Karena kedekatannya dengan militer dalam jangka waktu yang lama, dialah satusatunya orang dalam puncak hirarki kekuasaan yang mampu mendapatkan penghormatan dan dukungan dari sebagian besar pejabat TPR. Salah satu sasaran
  • 9. pertama Deng adalah bagaimana mengkonsolidasikan pengawasan dalam struktur komando pusat angkatan bersenjata. Tugas ini dijalankannya dalam dua gerakan yang terencana dan hati-hati. Yang perlama, 'reshuffle' komandan dan komisariskomisaris militer di daerah untuk menjamin dukungan atas kebijakannya. Kedua, menempatkan personel-personel yang bisa dipercaya dan bekerja sama dalam markas besar. Sasaran yang lain adalah mengimplementasikan reformasi dalam struktur komando militer dan personelnya. Deng merekomendasikan tiga bentuk reformasi, yaitu: (1) memperbaiki struktur komando militer di bawah KUM, (2) modernisasi pelatihan perwira militer, dan (3) meningkatkan kemampuan perwira-perwira militer. Di samping itu, Deng merasa perlu untuk mengadakan mutasi atas para perwira yang dianggap `tidak pantas' menduduki jabatannya karena kurang pendidikan dan konsep-konsepnya yang telah usang. Pada tahun 1983, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk mendukung reformasi yang diusulkan oleh Deng. Salah satunya adalah jaminan pensiun yang layak setara gaji penuh para perwira. Selain itu bonus khusus akan diberikan kepada masing-masing perwira untuk setiap tahunnya. Di tahun 1986, para komandan TPR dan penasihat politik di tujuh daerah militer terdiri dan orangorang yang lebih muda dan terpelajar. Suatu laporan menunjukkan bahwa 91% dari seluruh pejabat di daerah-daerah militer tersebut telah belajar di akademi militer dan sekitar 60% telah menyelesaikan pendidikan sekolah menengahnya. Sekitar 25% dan para perwira yang aktif telah memperoleh pendidikan tinggi setingkat universitas pada tahun 1986. Han Huaizi, Wakil Kasum TPR kala itu, mengungkapkan bahwa lebih separuh perwira yang berusia lanjut di tujuh daerah militer telah dipensiunkan. Beberapa kebijakan dari reformasi militer Deng telah menimbulkan perselisihan kcras di tubuh militer. Kampanye untuk socialist spiritual civilkation yang diartikulasikan oleh Deng dan Hu Yaobang juga turut menimbulkan pertentangan di tubuh militer. Kampanye Deng ini menegaskan kembali standar moral, pendidikan, budaya, teknologi, seni dan pengetahuan umum tentang kehidupan sosial. Ketika Deng memerintahkan militer untuk menempatkanpemahaman akan budaya dan pengetahuan umum sama baiknya dengan politik, beberapa pimpinan militer menentangnya. Friksi lainnya antara Deng dengan militer adalah mengenai rendahnya prioritas yang diberikan oleh Deng untuk pembelanjaan pertahanan. Konsekuensi dari pe-motongan anggaran ini adalah demobilisasi sejumlah besar tentara yang bertujuan untuk mengurangi jumlah personel dalam TPR. Program ini dikeluarkan berdasarkan dua alasan, yaitu untuk mengurangi defisit anggaran nasional dan untuk memodernisasikan angkatan bersenjata dengan memberhentikan para tentara yang telah berusia lanjut, kurang terpelajar dan kurang memiliki kemampuan. Sebab tidak langsung terjadinya friksi antara pemimpin pragmatis dengan pihak militer juga dikuatkan oleh kebijakan pertanian baru. Keluarga-keluarga petani selalu menyediakan sumber rekrutmen terbesar untuk TPR. Kebijakan pertanian baru yang bersifat liberal dengan membatasi kuota pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan dengan mengijinkan produksi sampingan telah menaikkan kemakmuran para petani desa, yang menyebabkan mereka enggan masuk militerModernisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pada tahun 1985 di Cina terjadi perubahan dalam sistem pendidikan.
  • 10. Reformasi pendidikan ini diumumkan oleh PKC pada tanggal 28 Mei 1985 sebagai hasil dari konferensi pendidikan nasional di Beijing. Konferensi yang pertama sejak tahun 1978 ini diadakan untuk mengakomodasi pendapat para reformis di Cina seperti Deng Xiaoping dan Wan Li tentang pentingnya reformasi pendidikan sejalan dengan reformasi ekonomi. Konferensi ini membahas beberapa masalah mendesak dalam pendidikan di Cina yang harus diperbaiki. Agenda utama reformasi pendidikan adalah program wajib belajar sembilan tahun. Keputusan ini kemudian diterapkan melalui undang-undang tentang wajib belajar yang dibuat oleh KRN. Undang-undang baru itu mengatur implementasi wajib belajar sembilan tahun yang secara bertahap diawali pada masyarakat perkotaan pada tahun 1990 dan beberapa daerah pada tahun 1995. Undang-undang itu mewajibkan orang tua menyekolahkan dan menjadikan ilegal tradisi rekrutmen anak-anak usia sekolah untuk bekerja. Undang-undang juga melarang pemerintah lokal menyelewengkan dana pendidikan untuk program-program non-kependidikan. Salah satu kelemahan dalam sistem pendidikan di Cina adalah rendahnya status sosial guru. Dalam konferensi pendidikan itu, Wakil Perdana Menteri Wan Li mengatakan bahwa praktek mempekerjakan guru di luar sektor pendidikan agar Universitas Gadjah Mada memperoleh gaji yang lebih tinggi analog dengan "membunuh angsa yang bertelur emas". Rata-rata gaji bulanan guru saat itu kirakira 50-60 Yuan (setara dengan 20 dolar AS). Seorang guru dibayar dengan gaji yang rendah, sehingga tidak heran di Cina banyak guru yang meninggalkan profesinya. Pada konferensi itu juga Wan Li menegaskan perlunya kenaikan gaji tiap tahun guna memperkecil tingkat penurunan jumlah guru. Di samping itu, dalam konteks pendidikan tinggi, konferensi merekomendasikan pengembangan pendidikan dan latihan vokasional bagi mereka yang tidak berhasil dalam ujian masuk universitas. Reformasi pendidikan 1985 juga menegaskan bahwa penempatan kerja akan diprioritaskan pada para lulusan sekolah teknik. Hal ini sejalan dengan ditinggalkannya pola pendidikan yang menekankan teori dan diganti oleh penguasaan pengetahuan dan ketrampilan praktis. Reformasi struktural lainnya adalah perluasan fasilitas pendidikan di daerah yang sudah maju maupun di pedalaman, serta mendanai dan mengembangkan fasilitas penelitian di universitas-universitas. Dalam konteks ilmu pengetahuan dan teknologi yang lebih luas, pada tahun 1978 terjadi peristiwa historis dalam perkembangan iptek di Cina. Deng Xiaoping selaku Wakil Perdana Menteri mendukung konferensi para ilmuwan dan teknisi di Beijing yang membahas pengembangan iptek dalam rangka modernisasi. Padahal sebelumnya, kaum intelektual dikecam sebagai "kelas borjuis eksploitatif'. Memang sejak tahun 1949, kebijakan iptek selalu terombang-ambing antara orientasi profesional dan mobilisasi massa, tergantung pada kebijakan pembangunan Cina. Kini, Deng Xiaoping dan golongan reformis melihat "penguasaan ilmu dan teknologi modem" sebagai kunci modernisasi Cina. Mereka mengakui bahwa Cina tertinggal jauh dan negara-negara maju seperti Jepang dan AS, sehingga untuk mengejar kemajuan itu Cina akan belajar dari bangsa-bangsa yang maju dan mengembangkan kemampuan pengetahuan sendiri. Untuk itu, ada tiga pendekatan yang diperkenalkan Deng untuk mengadakan modernisasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, yaitu perekrutan besar-besaran ahli iptek, penguasaan
  • 11. institusiinstitusi iptek, dan akusisi teknologi maju dari luar negeri. Tujuan pembangunan iptek Cina adalah menyamai kemajuan negara-negara industri seperti Jepang dan AS pada abad ke-21. Untuk tujuan itu, sejak 1981 Cina mulai mengadakan penyesuaian dan pembaharuan sehingga fokus ilmu pengetahuan dan teknologi pun bcrubah. Deng Xiaoping bcrpendapat bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan alat pembangunan ekonomi. pertumbuhan Universitas Gadjah Mada ekonomi tergantung pada kemajuan teknologi yang terusmenerus. Dengan kata lain, "transformasi teknologi" menjadi strategi dasar dalam pembangunan ekonomi. Ada tiga perubahan utama dalam reformasi iptek masa itu, yakni : 1. Pergesaran fokus penelitian dari ilmu murni ke terapan. Penelitian iptek haruslah "berintegrasi" dengan produksi ekonomi. Beberapa pemimpin Cina berharap bahwa pada tahun 2000 Cina dapat mencapai kemajuan teknis setaraf dengan Barat dan Jepang. Untuk mencapai tujuan itu sejumlah reformasi diperkenalkan pada tahun 1985. "Jaringan Horisontal" dibangun antara lembaga riset dan industri serta antara perusahaan dan pemerintahan lokal. Lembaga riset sekarang bertanggung jawab menyebarkan hasil penelitian terapan untuk mengembangkan teknologi industri dan perusahaan. 2. Komersialisasi kemajuan teknologi. Ratusan "pameran transaksi teknologi" diadakan sehingga lembaga penelitian dapat memamerkan dan menjual inovasi teknologinya kepada sektor industri. Transaksi-transaksi ini diadakan di kota-kota pusat industri seperti Shanghai, Wuhan, dan Tianjin. Reformasi ini memunculkan sistem kontrak antara lembaga penelitian dengan perusahaan. Sistem ini memberikan otonomi yang lebih luas kepada lembaga penelitian dalam mengatur kegiatan mereka dan dapat memperkecil pengawasan pemerintah. 3. Efisiensi pemanfaatan keahlian para ilmuwan dan pakar teknologi. Para intelektual makin terbebas dari campur tangan politik dan dapat menjalankan diskusi-diskusi akademis secara independenModernisasi Pertanian Sistem insentif dalam sektor pertanian mulai diperkenalkan pada tahun 1978 dan diberlakukan pada tahun 1980. Sistem ini adalah modifikasi dari "Tiga Kebebasan dan Satu Garansi" yang diperkenalkan Liu Shaoqi pada awal tahun 1960-an sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi setelah kegagalan da yte fin. Kebijakan Liu tersebut terdiri atas pasar bebas, pemilikan tanah pribadi, dan tanggung jawab petani dalam mengatur tanah pertanian mereka sendiri menurut kontrak penetapan kuota keluaran setiap rumah tangga. Pada tahun 1978, pada Sidang Pleno ketiga Komisi Sentral ke-11, partai di bawah pimpinan Deng Xiaoping menghidupkan kembali pokok-pokok kebijakan lama Liu sebagai cara untuk meningkatkan produksi pertanian. Salah satunyaadalah metode sistem responsibilitas berbasis pada kontrak yang dikeluarkan oleh tim produksi kepada individu, rumah tangga, maupun tim kerja. Ada dua tipe kontrak, yaitu (1) baochan daohu, di mana rumah tangga hams memenuhi kuota negara dan keperluan wilyahnya, dan (2) baogan daohu yang membolehkan rumah tangga memperoleh kelebihan hasil produksi setelah sebelumnya memenuhi kebutuhan negara dan desa. Keuntungan unik dari sistem tanggung jawab kerja ini
  • 12. adalah meningkatkan semangat petani untuk bekerja lebih keras meningkatkan pendapatan mereka, memberi kesempatan kepada petani untuk dapat mengatur produksi sesuai dengan kondisi daerah mereka sehingga petani memiliki lebih banyak inisiatif dan otonomi, dan menghindari keluhan para petani tentang ketidakadilan distribusi pendapatan. Keuntungan sistem tanggung jawab yang dikombinasikan dengan kebijakan pemilikan tanah pribadi dan pasar bebas memberikan dorongan luar biasa bagi moral petani dan menghasilkan kenaikan output serta antusiasme kerja mereka. Perubahan signifikan lainnya yang didukung partai adalah penghapusan gradual monopoli negara untuk membeli produk pertanian. Sistem harga baru berdasarkan permintaan pasar tidak hanya akan menghasilkan kualitas produk yang lebih baik, tetapi juga akan mempengaruhi petani untuk memproduksi barang-barang yang dibutuhkan pasar. Namun demikian, pengenalan sistem insentif ini bukannya tanpa kritik. Sistem ini dianggap akan menghapus sistem komune kolektif dan merupakan kebijakan borjuis. Namun, PM Zhou menyatakan bahwa inovasi apa pun hams dianggap sosialis selama sarana produksinya dimiliki oleh publik serta tidak bertentangan dengan prinsip Marxis "bagi setiap orang menurut hasil kerjanya". Modernisasi Industri Antara tahun 1953 hingga 1974 pertumbuhan rata-rata produksi industri di Cina adalah 11%. Walaupun pertumbuhan tersebut rata-rata tinggi, tetapi kualitas, variasi dan rancangan produk-produk industri itu sangat menyedihkan. Oleh karena itu, pada presentasinya tentang Rencana Lima Tahun ke-6, PM Zhao mengajukan pertumbuhan rata-rata yang lebih rendah dari produksi industri, namun dengan hasil-hasil ekonomi yang lebih baik. Inilah yang menjadi latar belakang reformasi industri di Cina. Dalam konteks industri di daerah perkotaan, keadaan industri di Cina saat itu memiliki beberapa keistimewaan, yaitu : 1. Nasionalisasi industri- industri dasar, yang berimplikas i pada alokasi anggaran secara sentralistis dan reinvestasi pabrik-pabrik serta peralatan baru untuk meningkatkan produksi. Kebijakan reinvestasi ini mengatur biaya produksi agar tetap rendah; pendapatan yang tidak dibagikan kepada para pekerja hams direinvestasikan. 2. Diberlakukannya strategi yang menekankan pada pembangunan industri berat, khususnya alat-alat mesin pabrik dan pabrik baja. Produksi besi dan baja akan tetap menjadi kunci pertumbuhan industri Cina di masa depan. 3. Penekanan pada pengembangan industri kecil dan menengah padat-karya sebagai faktor utama pesatnya keluaran industri. Cina mempunyai kebijakan `Melangkah dengan Dua Kaki', sehingga Cina berusaha mengembangkan industri berat padat-modal yang sentralistis serta industri kecil dan menengah padat-karya yang desentralistis secara simultan. Dengan melihat kondisi ekonomi di atas, maka dipandang perlu mengusahakan reformasi industri di perkotaan Cina. Berkenaan dengan reformasi ekonomi perkotaan ini, maka prioritas reformasi ekonomi Cina adalah : 1. Memperkuat perusahaan milik negara dengan memisahkan kepemilikan dan fungsi operasional. Perusahaan hams dapat beroperasi dan mengatur urusannya sendiri, bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian serta
  • 13. mampu mengembangkan diri mereka seperti `manusia yang mempunyai kewajiban dan hak-hak tertentu'. 2. Memperkenalkan sistem tanggung j-wab kontrak perindustrian. Pihak yang menandatangani kontrak adalah pekerja dan direksi perusahaan dengan pemerintah, yang mewajibkan perusahaan untuk menyerahkan sejumlah labs dan pajak kepada negara seraya membolehkan perusahaan menyimpan sisanya guna kepentingan mereka. 3. Perusahaan-perusahaan besar milik negara yang tidak terkait dengan aktivitas produksi yang vital dapat dengan sukarela menjadi perusahaan bersama dengan tanggung jawab yang dibatasi (termasuk joint venture dengan investor asing). Reformasi perusahaan-perusahaan di perkotaan mempunyai efek yang disebut two-tier ownership. Struktur yang pertama adalah perusahaan-perusahaan besar dan penting yang mengontrol anak perusahaannya dalam pengembangan industri berteknologi tinggi. Yang kedua adalah perusahaan-perusahaan kecil yang masif, koperasi, dan perusahaan individu dengan kepemilikan bersama, tetapi tetap terikat pada bidang pertanian dan produksi sampingan serta pcningkatan pelayanan jasa di desa maupun kota. Dengan diperbolehkannya para pekerja memiliki saham perusahaan, inisiatif dan produktivitas pekerja jadi meningkat