Dokumen tersebut membahas mengenai piutang dagang dan wesel tagih. Piutang dagang adalah klaim atas pembayaran barang dan jasa secara kredit, sedangkan wesel tagih adalah dokumen hutang berbunga dengan jatuh tempo tetap. Dokumen ini menjelaskan metode penyisihan dan penghapusan untuk piutang tak tertagih serta cara pencatatan wesel tagih, wesel dengan diskonto, dan wesel yang ditolak.
2. Jenis piutang
• Klaim dalam bentuk uang terhadap perusahaan atau
perseorangan diakibatkan penjualan barang dan jasa secara
kredit dan pinjaman uang
• Jenis piutang
• Piutang dagang merupakan aset lancar pada neraca
• Wesel tagih
• Piutang lainnya; pinjaman karyawan dan piutang bunga atau
pajak
3. Piutang tak tertagih
• Kegagalan perusahaan dalam memperoleh hasil tagihan
piutang
• 2 metode pencatatan laporan beban piutang tak tertagih :
• Metode penyisihan
• Metode penghapusan
4. Metode penyisihan
• Jumlah piutang tak tertagih berdasarkan taksiran/ estimasi
sedang pencatatanya merupakan bagian dari ayat jurnal
penyesuaian
• 2 cara taksiran penyisishan jumlah piutang tak tertagih ;
• Persentase penjualan
• Analisis umur piutang
5. Persentase penjualan
• Menghitung beban piutang tak tertagih sebagai suatu persentase (%) dari penjualan kredit
bersih. Jumlah dari penaksiran ini langsung seluruhnya ditambahkan ke dalam saldo akun
Penyisihan Piutang Tak Tertagih, tanpa memperhitungkan jumlah saldo dari akun tersebut
pada akhir tahun.
• Sebagai contoh, anggaplah bahwa akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih mempunyai saldo
kredit sebesar Rp240.000. Penjualan kredit bersih glama tahun 2011 berjumlah
Rp320.000.000, dan berdasarkan pengalaman yang lalu manajemen perusahaan
menetapkan bahwa 1/2% dari penjualan kredit bersih akan tidak dapat tertagih. Piutang tak
tertagih selama tahun 2011 adalah:
• 1/2 % x Rp320.000.000 = Rp1.600.000.
• Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat untuk piutang tak tertagih pada akhir periode
adalah sebagai berikut:
• 31 Des. Beban Piutang Tak Tertagih 1.600.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 1.600.000
• Setelah pemindah-bukuan, akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih nampak sebagai berikut:
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Saldo 240.000
Penyesuaian 1.600.000
Saldo disesuaikan 1.840.000
• Misalkan saldo pintang dagang setelah disesuaikan pada Desember 2011 adalah sebesar
Rp22.300.000 Penyajian Piutang laporan posisi keuangan (teraca) adalah sebagai berikut
Putang dagang Rp 22.300.000
Penyisihan piutang tak tertagih (1.840.000)
Piutang dagang (neto) Rp 20.460.000
6. Analisis umur piutang
No
Nama
Debitur
Belum Jatuh
Tempo
Sudah Jatuh Tempo
Total
1-30 31-60 61-90 91-180 > 180
1 PT. Air Mas 350.000 750.000 1.100.000
2 PT. Setia 2.000.000 2.000.000
3 CV. Sejati 450.000 450.000
4 Toko Indah 200.000 200.000
26 PT Melati 400.000
27 PT Subang 600.000
15.000.000 3.200.000 2.300.000 800.000 550.000 450.000 22.300.000
kelompok Umur Piutang Saldo Persentasel %) Tak Tertagih Jumlah tak tertagih
pelum jatuh tempo 15.000.000 1/2% Rp 75.000
Sudah jatuh tempo 1-30 hari 3.200.000 1 % 32.000
Sudah jatuh tempo 31-60 hari 2.300.000 2% 46.000
Sudah jatuh tempo 61-90 hari 800.000 5% 40.000
Sudah jatuh tempo 91-180 hari 550.000 10% 55.000
Sudah jatuh tempo lebih dari 180 hari 450.000 50 % 225.000
22,300.000 Rp 473.000
Dengan masing-masing piutang dagang dianalisis dan dikelompokkan menurut
lamanya piutang tersebut beredar Makin lama suatu piutang dagang yang beredar, semakin
kemungkinan dapat diterimanya hasil tagihan dari piutang dagang tersebut. Titik awal untuk
menentukan umur dari suatu piutang adalah tanggal jatuh tempo (due date). Contoh daftar
analisis umur piutang ;
7. Jumlah taksiran dari akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih pada akhir
periode disajikan dengan nilai yang direalisasi neto (net realizable value) yaitu
sebesar Rp21.827.000 (Rp22.300.000 - Rp473.000).
Ayat jurnal penyesuaian yang akan dibuat untuk penyisihan piutang tak
tertagih, tergantung pada jumlah dari saldo akun Penyisihan Piutang Tak
Tertagih sebelum penyesuaian, apakah bersaldo kredit atau bersaldo debit.
Sebagai contoh, anggaplah bahwa akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih
yang tersisa dari periode yang lalu mempunyai saldo kredit sebesar Rp151.000.
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu dibuat pada akhir periode adalah sebagai
berikut:
31 Des. Beban Piutang Tak Tertagih 322.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 322.000
(Rp473.000 - Rp151.000)
Apabila akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih memiliki saldo debit sebesar
Rp67.000, maka ayat jurnal penyesuaian adalah:
31 Des Beban Piutang Tak Tertagih 540.000
Penyisihan Piutang Tak Tertagih 540.000
(Rp473.000 + Rp67.000)
8. Metode penghapusan
• Apabila piutang sudah pasti tidak dapat ditagih, maka piutang tersebut
harus dihapuskan. Menggunakan kembali contoh di muka, anggaplah
bahwa pada tanggal 10 Januari tahun berikutnya salah satu debitur
yaitu PT Asia dengan jumlah piutang sebesar Rp210.000 diputuskan
untuk dihapuskan, oleh karena debitur yang bersangkutan telah
bangkrut. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat penghapusan
piutang ini adalah sebagai berikut:
• 10 Jan Penyisihan Piutang Tak Tertagih 210.000
Piutang Dagang 210.000
• Tetapi, apabila debitur tersebut pada tanggal 15 April ternyata dapat
memenuhi kewajibannya, maka ayat jurnal yang harus dibuat adalah
sebagai berikut:
• 15 April Piutang Dagang 210.000
Penyisihan piutang tak tertagih 210.000
• Mencatat kembali piutang PT. Asia yang telah dihapuskan.
Kas 210.000
Piutang dagang 210.000
• Mencatat penerimaan dari hasil penagihan
9. Wesel tagih
• Karakteristik wesel tagih:
• 1) Jumlah pokok (principal). Disebut juga jumlah nominal (face amount), yaitu
jumlah pokok yang dipinjam oleh debitur atau pembuat wesel, yang
dicantumkan dalam wesel tersebut.
• 2) Tanggal jatuh tempo. Tanggal suatu wesel akan dibayar disebut tanggal jatuh
tempo (due date atau maturity date). Jangka waktu wesel biasanya dinyatakan
dalam hari, dan bisa juga dalam bulan. Tanggal jatuh tempo ditentukan dengan
menghitung jumlah bulan dari tanggal pengeluaran. Sebagai contoh wesel yang
dikeluarkan tanggal 7 Agustus 2011 dan berjangka waktu dua bulan, akan jatuh
tempo pada tanggal 7 Oktober 2011.
• Apabila tidak ada tanggal dalam bulan jatuh temponya yang samadengan tanggal
pengeluaran, maka diambil hari terakhir dari bulanjatuh tempo. Misalkan wesel
di atas dikeluarkan tanggal 31 Juli 2011, maka jatuh temponya adalah pada
tanggal 30 September 2011. Apabila jangka waktu wesel dinyatakan dalam hari,
maka wesel pada
• contoh di atas dapat ditentukan sebagai berikut:
Jangka waktu wesel 60
Jumlah hari dalam bulan Agustus 31
Tanggal wesel dikeluarkan 7 24
Jumlah hari yang masih tersisa 36
Jumlah hari dalam bulan September 30
Tanggal jatuh tempo pada bulan Oktober 6
10. • 3) Bunga (Interest). Dalam sebuah Wesel biasanya dicantumkan
tingkat bunga (interest rate) per tahun, yang merupakan salah satu
faktor dalam menentukan jumlah bunga yang akan diterima (Wesel
tagih) atau dibayarkan (Wesel bayar) selama kurun waktu antara
tanggal pengeluaran Wesel dan tanggal jatuh tempo (due date).
• Rumus untuk menghitung bunga adalah:
• Bunga = Nilai nominal x Tingkat bunga per tahun x Jangka waktu
Wesel / Jangka waktu satu tahun
• (Interest = Face amount x Rate x Time)
• Sebagai contoh untuk menghitung bunga, anggaplah bahwa Wesel
dengan nilai nominal sebesar Rp 100.000.000, berbunga 12% dan
berjangka waktu 90 hari, dikeluarkan pada tanggal 7 Agustus 2011.
Jumlah bunga yang akan diterima dari Wesel ini dapat dihitung
sebagai berikut:
• Bunga = Rp100.000.000 x 12% x 90/360
= Rp3.000.000
• 4) Nilai jatuh tempo. Jumlah yang akan dibayar pada tanggal jatuh
tempo disebut jumlah jatuh tempo (maturity value). Dengan
menggunakan kembali contoh sebelumnya, maka nilai jatuh tempo
adalah sejumlah Rp103.000.000 (nilai nominal sebesar
Rp100.000.000 ditambah bunga sebesar Rp3.000.000).
11. Pencatatan wesel tagih
• Menggunakan contoh sebelumnya yaitu Wesel sebesar Rp100.000.000,
bunga 12% per tahun, dan berjangka waktu 90 hari yang dikeluarkan pada
tanggal 7 Agustus 2011, maka perlu dibuat ayat jurnal sebagai berikut:
• 1) Pada tanggal pengeluaran wesel dengan anggapan bahwa wesel diterima
untuk penyelesaian piutang dagang oleh debitur.
• 7 Agt. Wesel Tagih 100.000.000
Piutang Dagang 100.000.000
• Menerima wesel berbunga 12% dan berjangka waktu 90 hari.
• 2) Pada tanggal pengeluaran wesel dengan anggapan bahwa wesel diterima
langsung atas penjualan barang dagang sebesar Rp100.000.000.
• 7 Agt. Wesel Tagih 100.000.000
Penjualan 100.000.000
• Pada waktu wesel jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2011
• 6 Okt. Kas 103.000.000
Wesel Tagih 100.000.000
Pendapatan Bunga 3.000.000
(Rp 100.000.000 x 0,12 x 90/360)
• Mencatat penerimaan kas pada waktu jatuh tempo
12. • 3) Pada tanggal pengeluaran wesel, dengan anggapan bahwa bank
menerima wesel. atas pinjaman uang yang diberikan kepada
perusahaan atau pihak ketiga lainnya sebesar Rp 100.000.000.
• 7 Agt. Wesel Tagih 100.000.000
Kas 100.000.000
• Ayat Jurnal Penyesualan Pada Akhir Periode
• Apabila suatu wesel masih beredar atau belum jatuh tempo pada akhir
periode akuntansi, maka perlu dibuat ayat jurnal penyesuaian atas
piutang bunga (interest receivable) dan pendapatan bunga (interest
revenue). Sebagai
• contoh, anggaplah bahwa pada tanggal 1 Desember 2011 PT. DEF
menerima wesel berbunga 10 % dan berjangka waktu 90 hari, sejumlah
Rp12.000.000 dari PT. NOP. Pada tanggal 31 Desember 2011 PT. DEF
akan membuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut:
31 Des. Piutang Bunga 100.000
Pendapatan Bunga 100.000
• (12.000.000 x 10 % x 30/360 )
13. Wesel tagih dengan bunga diskonto
• Diskonto adalah bunga yang diperhitungkan di muka
• Rumus untuk menghitung diskonto adalah sebagai berikut:
• Diskonto = Nilai jatuh tempo x Tingkat diskonto x Jangka waktu diskonto
Jangka waktu 1 tahun
• Tingkat diskonto yang ditetapkan oleh bank biasanya lebih
tinggi daripada tingkat bunga yang tercantum dalam wesel.
Jangka waktu diskonto (discount period) adalah jangka waktu
antaratanggal wesel diserahkan kepada bank sampai dengan
tanggal jatuh temponya (due date).
14. • Contoh berikut adalah mengenai pendiskontoan suatu wesel tagih.Anggaplah
bahwa pada tanggal 3 Juli 2011 wesel berbunga 12% dan berjangka waktu 90
hari (jatuh tempo 6 September 2011) sebesar Rp10.000.000 yang dikeluarkan
pada tanggal 8 Juni 2011, didiskontokan ke bank dengan tingkat bunga diskonto
sebesar 15%.
• Jumlah uang atau hasil (proceed) yang diterima dari pendiskontoan ini dapat
dihitung sebagai berikut:
Nilai nominal wesel Rp 10.000.000
Bunga selama jangka waktu wesel Rp 300.000
(Rp10.000.000 x 12 % x 90/360)
Nilai jatuh tempo Rp 10.300.000
Diskonto (Rp10.300.000 x 15 % x 65/360) Rp 278.958
Hasil yang diterima Rp 10.021.042
• Jangka waktu diskonto dari tanggal 3 Juli 2011 sampai dengan tanggal
September 2011 = 65 hari
• Ayat jurnal yang perlu dibuat untuk pendiskontoan wesel ini adalah sebagai
berikut:
Kas 10.021.042
Wesel Tagih Rp10.000.000
Pendapatan Bunga Rp21.042
• Pendapatan bunga (interest revenue) sebesar Rp21.042 diperoleh dengan
mengurangi hasil yang diterima dengan nilai nominal wesel (Rp10.000.000).
Apabila hasil yang diterima lebih kecil. dari nilai nominal maka selisihnya menjadi
beban bunga (interest expense).
15. Wesel tagih yang di tolak
• Apabila yang menerbitkan wesel (maker) ternyata tidak memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo, maka wesel tersebut dikatakan
ditolak (dishonored). Wesel tagih yang ditolak tidak dapat
diperdagangkan lagi, dan pemegang wesel akan memindahkan klaim
ini termasuk bunganya ke akun Piutang Dagang.
• Ada dua kasus yang berbeda untuk penolakan wesel tagih, yaitu :
• 1) Penolakan untuk wesel tagih yang belum didiskontokan. Sebagai
contoh anggaplah bahwa PT. KLM pada tanggal 7 Agustus menerima
wesel berbunga 12% dan berjangka waktu 90 hari (jatuh tempo
tanggal 5
• Nopember) sebesar Rp50.000.000 yang dikeluarkan oleh PT. XYZ,
ternyata pada saat jatuh tempo wesel tersebut tidak dibayar. Ayat
jurnal yang diperlukan untuk mencatat wesel tagih yang ditolak
adalah sebagai berikut:
• 5 Nop. Piutang Dagang 51.500.000
Wesel Tagih 50.000.000
Pendapatan Bunga 1.500.000
16. • 2) Apabila wesel yang ditolak di atas telah didiskontokan ke
bank. Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat
pembayaran kepada bank adalah sebagai berikut:
• 5 Nop. Piutang Dagang 51.500.000
Kas 51.500.000
• Kalau ada biaya tambahan yang dibebankan oleh bank,
misalkan sebesar Rp25.000, maka ayat jurnal adalah sebagai
berikut:
• 5 Nop. Piutang Dagang 51.525.000
Kas 51.525.000