Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Tugas modul 3
1. PITO AGUSTIAN 19116015710156 TUGAS AKHIR MODUL 3
Makalah
Pengorganisasian Informasi/Pengetahuan Dalam Ingatan Manusia
A. Pendahuluan
Allah berfirman “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
keadaan yang sebaik-baiknya” di dalam Q.S At-Tin ayat 4. Dalam hal ini bisa kita
maknai bahwa manusia adalah makhluk yang sempurna, yang dibekali perangkat
yang canggih yaitu adalah otak. Pada bagian otak ada yang dinamakan dengan
lobus fontalis yang disebut juga dengan memori atau ingatan. Otak merupakan
pusat kendali perilaku manusia, artinya setiap hal yang dilakukan manusia akan
melibatkan kerja otak. Otak merupakan tempat menerima, menyimpan kemudian
mengenaliinformasi yang ada, artinya otak adalah pusat ingatan manusia
(Markowitz dan Jensen, 2002). Di dalam otak tersimpan berbagai macam
informasi. Bermacam-macam jenis ingatan juga ada dalam otak manusia. Selama
otak dalam keadaan sehat manusia akan selalu melakukan proses mengingat dan
mengolah informasi atau pengetahuan yang diterima oleh manusia.
Sementara itu pengolahan informasi mengandung pengertian tentang
bagaimana seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat
sejumlah besar informasi yang diterima individu dari lingkungan. Hal yang
demikian juga dapat dikatakan bahwa penggolahan informasi dapat dikatakan
sebagai bagaimana respon individu terhadap informasi yang di berikan oleh
lingkungan di sekitarnya.Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan
faktor-faktor ingatan (memori) agar dapat mewariskan memori ini sepanjang
zaman, sehingga perkembangan manusia selalu berkembang.
Pengorganisasian informasi merupakan bidang kajian dari psikologi
kognitif yang mengkaji tentang sesuatu yang berkaitan dengan bagaimana kita
memperoleh informasi mengenai dunia, bagaimana informasi tersebut
direpresentasikan dan ditransformasikan sebagai pengetahuan, bagaimana
informasi itu disimpan dan bagaimana pengetahuan tersebut digunakan untuk
mengarahkan perhatian dan perilaku kita.
Oleh karena itu, penting untuk mempelajari teori dan faktor-faktor ingatan
(memori) dalam mengolah infromasi atau pengetahuan agar dapat mewariskan
memori ini sepanjang zaman, sehingga perkembangan manusia selalu
berkembang.
2. PITO AGUSTIAN 19116015710156 TUGAS AKHIR MODUL 3
B. Pembahasan
1. Teori Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi adalah proses mempersepsi,
mengorganisasi, dan juga mengingat sejumlah besar informasi atau
pengetahuan yang diterima individu dari lingkungan. Pengolahan informasi
dapat pula dikatakan sebagai proses bagaimana respon individu terhadap
informasi atau pengetahuan yang bersumber dari lingkungan di sekitarnya.
Pengolahan informasi merupakan perluasan dari bidang kajian
ranah psikologi kognitif yang dimana sebagai upaya untuk memahami
mekanisme dasar yang mengatur cara berpikirnya orang (Anderson, 1980).
Teori pengolahan informasi memiliki suatu perbedaan dengan teori belajar
yaitu pada derajat penekanan pada soal belajar. Teori pengolahan informasi
tidak memberlakukan belajar sebagai titik pusat penelitian yang utama
melainkan juga melihat sisi lainnya, seperti pada informasi yang diperoleh
ataupun melihat kemampuan memori seorang individu. Penelitian mengenai
pengolahan informasi memberikan sumbangan atas pengertian proses
belajar. Belajar dan pengolahan informasi adalah dua aspek yang saling
melengkapi.
Berdasarkan hasil temuan dari penilitian linguistik, psikologi,
antropologi dan ilmu komputer, maka dikembangkanlah model berpikir.
Kajiannya berpusat pada proses belajar dan menggambarkan cara individu
memanipulasi simbol dan memproses informasi. Model belajar pemrosesan
informasi Anita E. Woolfolk (Parkay & Stanford, 1992) disajikan melalui
skema berikut ini:
Model belajar pemrosesan informasi ini sering juga disebut model
kognitif information processing, karena dalam proses belajar ini tersedia 3
(tiga) taraf struktural sistem informasi, yaitu:
a) Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui
sensory register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu
terbatas.
b) Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung
di working memory, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar.
3. PITO AGUSTIAN 19116015710156 TUGAS AKHIR MODUL 3
c) Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas
kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi
yang sudah dimiliki peserta didik.
Bisa kita asumsikan, pada saat individu belajar, di dalam dirinya
berlangsung proses kendali atau pemantau bekerjanya sistem yang berupa
prosedur strategi mengingat, untuk menyimpan informasi ke dalam long-
term memory(materi memory atau ingatan) dan strategi umum pemecahan
masalah (materi kreativitas).
2. Pengertian Ingatan (Memori)
Memori merupakan simpanan informasi yang diperoleh dan diserap
dari lingkungan yang kemudian diolah sesuai dengan individu yang
bersangkutan. Memory juga merupakan suatu proses biologi, yakni
informasi diberi kode dan dipanggil kembali.
Memori (ngatan) ialah proses mental yang meliputi pengkodean,
penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang
semuanya terpusat di dalam otak (Bruno, 1987). Apabila menerima sebuah
informasi melalui indera mata dengan cara melihat simbol/tulisan atau
telinga mendengar informasi, maka mula-mula informasi tersebut akan
masuk ke dalam short term memory atau working memory/memori jangka
pendek.
Memori adalah sebuah wadah yang berisi data-data yang belum
tentu saling berkaitan. Naisser (1967) mengatakan bahwa memori manusia
dipandang sebagai suatu struktur yang rumit untuk mengolah dan
mengorganisasi semua pengetahuan. Memori juga dapat dikatankan
sebagai suatu alat yang berfungsi untuk menangkap, mengolah dan
menggunakannya di lain waktu ketika di butuhkan. Memori merupakan suatu
sistem yang rumit dengan banyak tahapannya dan saling berinteraksi. Ini
berarti dalam memori terdapat interaksi-interaksi antara data-data dan
lapisan-lapisan atau tahapan-tahapan yang ada di dalamnya.
Ada 3 (tiga) struktur memori dalam model-model yang
dikembangkan pada tahun 1960-an, yaitu:
a) Pencatatan Penginderaan (Sensoric Memori)
4. PITO AGUSTIAN 19116015710156 TUGAS AKHIR MODUL 3
Rangsangan yang diterima oleh indera yang kemudian akan
diteruskan sebagai informasi ke sistem memori selanjutnya. Informasi yang
terdapat pada stimulus atau rangsangan dari luar akan diterima manusia
melalui panca inderanya. Informasi tersebut akan tersimpan di dalam
ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hilang
lagi tanpa disadari dan akan diganti dengan informasi lainnya. Ingatan
sekilas atau sekelebat yang didapat melalui panca indera ini biasanya
disebut ’sensory memory’ atau ‘ingatan inderawi’. Berdasarkan apa yang
dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa, seperti yang telah sering
dalam proses pembelajaran pesan atau keterangan yang disampaikan
seorang guru dapat hilang seluruhnya dari ingatan para siswa jika pesan
atau keterangan tersebut terkategori sebagai pencatatan pengideraan.
b) Penyimpanan Jangka Pendek (Working Memory)
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian siswa, tentunya
akan berbeda dari informasi yang tidak mendapatkan perhatian dari mereka.
Suatu informasi baru yang mendapat perhatian seorang siswa lalu
terkategori sebagai penyimpanan jangka pendek. Dengan kata lain,
penyimpanan jangka pendek tidak akan terbentuk di dalam otak siswatanpa
adanya perhatian dari siswa terhadap informasi tersebut. Penyimpanan
jangka pendek ini dapat bertahan relatif lebih lama lagi yaitu sekitar 20 detik.
c) Penyimpanan Jangka Panjang (Long Term Memory)
Penyimpanan jangka panjang merupakan suatu proses
penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka panjang ini berasal
dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan bagi
individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila
suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi. Informasi yang sudah
tersimpan di dalam penyipanan jangka panjang ini sulit untuk hilang. Selain
pengulangan atau latihan, beberapa hal penting yang harus diperhatikan
Bapak dan Ibu Guru agar suatu pengetahuan dapat diingat siswa dengan
mudah adalah:
1) Sesuatu yang sudah dipahami akan lebih mudah diingat siswa
daripada sesuatu yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses
untuk mengingat bilangan 17.081.945 akan jauh lebih mudah
daripada proses mengingat bilangan 51.408.791 karena bilangan
5. PITO AGUSTIAN 19116015710156 TUGAS AKHIR MODUL 3
pertama sudah dikenal para siswa, apalagi jika dikaitkan dengan
hari kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 yang dapat ditulis
menjadi 17–08–1945.
2) Hal-hal yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah
diingat siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. Contohnya,
mengingat susunan bilangan 4, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh
lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah
terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan 49.
3) Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat
daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang
menarik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa
untuk duduk berjam-jam di depan TV dan jalan ceriteranya akan
mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal yang sebaliknya
akan terjadi juga, yaitu suatu proses pembelajaran yang tidak
menarik perhatian mereka dapat menjadi beban bagi siswa dan
tentunya juga bagi para guru.
C. Kesimpulan
Pengorganisasian informasi berkaitan dengan bagaimana seseorang
menerima sebuah informasi, mempersepsi, mengorganisasi, menyimpan dalam
bentuk ingatan dan memanggil kembali informasi yang tersimpan dalam ingatan
tersebut saat dibutuhkan. Proses terjadinya pengorganisasian informasi diawali
dengan masuknya sebuah stimulus informasi yang berupa benda, suara, maupun
gambar visual melalui panca indera manusia (encoding).
Berdasarkan pada penjelasan-penjelasan di atas dapat kita tarik beberapa
kesimpulan diantaranya:
1) Pengolahan informasi memiliki pengertian tentang bagaimana individu
mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang
diterima individu dari lingkungan dan sekitarnya.
2) Terdapat 3 (tiga) unsur struktur memori yaitu: pencatatan penginderaan
(sensoric Memori), penyimpanan jangka pendek (working memory), dan
penyimpanan Jangka Panjang (long term memory)
3) Ada 3 (tiga) tahapan belajar dalam teori pengolahan informasi yaitu; perhatian
ke stimulus, mengkode stimulus, dan memperlancar penyimpanan dan retrival.