Analisis kualitatif kation dan anion melibatkan metode instrumental dan kimia klasik. Kation dikelompokkan ke dalam 5 golongan berdasarkan reaksi dengan HCl, H2S, amonium sulfida, dan amonium karbonat yang menghasilkan endapan. Analisis meliputi tes pendahuluan, penentuan kation, dan penentuan anion dalam larutan.
1. ANALISIS KATION DAN ANION
Analisis kualitatif:
•Metode Instrumental
•Metode kimia klasik
Dasar identifikasi suatu unsur: sifat kimia dan fisika unsur
tersebut (warna, reaksinya dengan reagen-reagen tertentu,
hasil reaksinya :larutan, endapan, gas).
2. ANALISIS KATION DAN ANION
Analisis kualitatif:
•Metode Instrumental
•Metode kimia klasik
Dasar identifikasi suatu unsur: sifat kimia dan fisika unsur
tersebut (warna, reaksinya dengan reagen-reagen tertentu,
hasil reaksinya :larutan, endapan, gas).
3. •Suatu analisis dikelompokkan menjadi:
1. Tes pendahuluan
2. Penentuan ion-ion logam (kation)
dalam larutan
3. Penentuan anion dalam larutan
• Zat-zat yang dianalisis kemungkinan: padatan
non metalik, larutan, metal/alloy, ataupun zat
yang tidak larut.
4. Pemeriksaan Pendahuluan
•Secara organoleptis: amati sifat-sifat fisik zat tersebut
•Bentuk : padat (amorf atau kristalin), atau larutan.
•Warna : padatan:
Merah :Pb3O4, HgO, Sb2S3, Kuning: CdS, As2S3, PbI2, Biru
: garam-garam kobalt(Co2+ ) anhidrat, garam-garam
tembaga (Cu2+ )terhidrat.......................dll
Tabel 1. Beberapa warna ion dalam pelarut air
ion warna ion warna
Cu 2+ biru CrO42- kuning
Ni2+ hijau Cr2O72- Merah-jingga
Fe2+ hijau MnO4- ungu
Cr3+ hijau Mn2+ Merah jambu
5. •Pemeriksaan pendahuluan untuk kation:
1. Pemanasan dalam tabung pemijaran
Untuk bahan-bahan yang mudah terurai, peristiwa yang
dapat diamati: perubahan warna, pelelehan, sublimasi,
terjadi uap air, atau gas.
Pengamatan Kesimpulan
Kuning ketika panas, kuning ketika dingin PbO dan beberapa garam Pb
Kuning ketika panas, putih ketika dingin ZnO dan garam-garam Zn
Terbentuk sublimat hitam-biru, uap lembayung I
Sublimat abu-abu, mudah digosok menjadi butir- Hg
butir bulat
6. 2. Reaksi nyala: Bahan dibasahi HCl pekat, diambil sedikit dengan kawat
platina, dipanaskan di nyala oksidasi atas. Warna diamati.
(Sebelumnya kawat platina dipijarkan sampai tidak mewarnai api)
Warna nyala kation
kuning Na
Hijau kuning Ba
Kuning merah Ca
Hijau kebiruan Cu
3. Mutiara boraks: ujung kawat platina dipijarkan sampai merah lalu
dimasukkan ke dalam boraks halus, dipanaskan sampai terbentuk butiran
transparan.butiran ini disentuhkan pada analat, lalu dipanaskan dalam api
oksidasi dan dalam api reduksi.warna diamati pada saat mutiara boraks panas
dan setelah dingin.
7. Nyala oksidasi Nyala reduksi logam
Coklat kekuningan atau merah Hijau ketika panas dan dingin Fe
ketika panas, kuning ketika dingin
Biru ketika panas dan dingin Biru ketika panas dan dingin Kobalt
Kuning tua ketika panas, hijau Hijau ketika panas dan dingin kromium
ketika dingin
Lembayung ketika panas dan Tak berwarna ketika panas Mangan
dingin dan dingin
•Analisis kualitatif melibatkan beberapa reaksi
kimia, seperti reaksi asam basa, redoks,
kompleks dan pengendapan.
8. ANALISA KATION
Untuk tujuan analisis kualitatif, kation diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat
kation terhadap beberapa reagensia.
Reagensia golongan untuk klasifikasi kation yang paling
umum: HCl, H2S, amonium sulfida, dan amonium
karbonat, berdasarkan atas apakah suatu kation
bereaksi dengan reagensia ini dan membentuk endapan
Jadi, klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan
karbonat dari kation tersebut.
9. Kelompok Kation Analisis Kualitatif
Golongan Kation Pereaksi Pengendap
1 Pb2+, Hg+, Ag+ HCl encer
2 Hg2+, Cu2+, Bi2+, Cd2+, As5+, H2S dalam asam mineral
Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+ encer
3 Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Amonium sulfida dalam
Al3+, Zn2+, Mn2+ suasana netral atau
amoniakal
4 Ca2+, Mg2+ , Sr2+ Amonium karbonat dengan
adanya amonium klorida
dalam suasana netral atau
sedikit asam
5 Na+, K+, NH4+ , Mg2+
10.
11. Katio
n HCl 6 M
AgCl, Hg2Cl2, PbCl2 (endapan putih)
Air panas
Pb2+ AgCl, Hg2Cl2
H2SO4 K2CrO4
NH4OH
PbSO4 PbCrO4
End. Putih end. Kuning Ag(NH3)2+,Cl- Hg (hitam),
HNO3 HgNH2Cl (abu-abu)
AgCl (putih)
Gambar 2. Skema analisis kation golongan 1
12. Catatan:
•Jika tidak terbentuk endapan dengan HCl,
dapat dipastikan tidak terdapat ion Ag+ dan
Hg22+ , tetapi ion Pb masih mungkin ada karena
ion Pb masih mungkin larut.
•Kelarutan PbSO4 = 1,3.10-8 sedangkan PbCrO4
adalah 2.10-16 pada 20°C, sehingga PbCrO4
memberikan tes yang lebih sensitif untuk Pb
13. •Suatu analisis dikelompokkan menjadi:
1. Tes pendahuluan
2. Penentuan ion-ion logam (kation)
dalam larutan
3. Penentuan anion dalam larutan
• Zat-zat yang dianalisis kemungkinan: padatan
non metalik, larutan, metal/alloy, ataupun zat
yang tidak larut.
14. Pemeriksaan Pendahuluan
•Secara organoleptis: amati sifat-sifat fisik zat tersebut
•Bentuk : padat (amorf atau kristalin), atau larutan.
•Warna : padatan:
Merah :Pb3O4, HgO, Sb2S3, Kuning: CdS, As2S3, PbI2, Biru
: garam-garam kobalt(Co2+ ) anhidrat, garam-garam
tembaga (Cu2+ )terhidrat.......................dll
Tabel 1. Beberapa warna ion dalam pelarut air
ion warna ion warna
Cu 2+ biru CrO42- kuning
Ni2+ hijau Cr2O72- Merah-jingga
Fe2+ hijau MnO4- ungu
Cr3+ hijau Mn2+ Merah jambu
15. •Pemeriksaan pendahuluan untuk kation:
1. Pemanasan dalam tabung pemijaran
Untuk bahan-bahan yang mudah terurai, peristiwa yang
dapat diamati: perubahan warna, pelelehan, sublimasi,
terjadi uap air, atau gas.
Pengamatan Kesimpulan
Kuning ketika panas, kuning ketika dingin PbO dan beberapa garam Pb
Kuning ketika panas, putih ketika dingin ZnO dan garam-garam Zn
Terbentuk sublimat hitam-biru, uap lembayung I
Sublimat abu-abu, mudah digosok menjadi butir- Hg
butir bulat
16. 2. Reaksi nyala: Bahan dibasahi HCl pekat, diambil sedikit dengan kawat
platina, dipanaskan di nyala oksidasi atas. Warna diamati.
(Sebelumnya kawat platina dipijarkan sampai tidak mewarnai api)
Warna nyala kation
kuning Na
Hijau kuning Ba
Kuning merah Ca
Hijau kebiruan Cu
3. Mutiara boraks: ujung kawat platina dipijarkan sampai merah lalu
dimasukkan ke dalam boraks halus, dipanaskan sampai terbentuk butiran
transparan.butiran ini disentuhkan pada analat, lalu dipanaskan dalam api
oksidasi dan dalam api reduksi.warna diamati pada saat mutiara boraks panas
dan setelah dingin.
17. Nyala oksidasi Nyala reduksi logam
Coklat kekuningan atau merah Hijau ketika panas dan dingin Fe
ketika panas, kuning ketika dingin
Biru ketika panas dan dingin Biru ketika panas dan dingin Kobalt
Kuning tua ketika panas, hijau Hijau ketika panas dan dingin kromium
ketika dingin
Lembayung ketika panas dan Tak berwarna ketika panas Mangan
dingin dan dingin
•Analisis kualitatif melibatkan beberapa reaksi
kimia, seperti reaksi asam basa, redoks,
kompleks dan pengendapan.
18. ANALISA KATION
Untuk tujuan analisis kualitatif, kation diklasifikasikan
dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat
kation terhadap beberapa reagensia.
Reagensia golongan untuk klasifikasi kation yang paling
umum: HCl, H2S, amonium sulfida, dan amonium
karbonat, berdasarkan atas apakah suatu kation
bereaksi dengan reagensia ini dan membentuk endapan
Jadi, klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas
perbedaan kelarutan dari klorida, sulfida, dan
karbonat dari kation tersebut.
19. Kelompok Kation Analisis Kualitatif
Golongan Kation Pereaksi Pengendap
1 Pb2+, Hg+, Ag+ HCl encer
2 Hg2+, Cu2+, Bi2+, Cd2+, As5+, H2S dalam asam mineral
Sb3+, Sb5+, Sn2+, Sn4+ encer
3 Co2+, Ni2+, Fe2+, Fe3+, Cr3+, Amonium sulfida dalam
Al3+, Zn2+, Mn2+ suasana netral atau
amoniakal
4 Ca2+, Mg2+ , Sr2+ Amonium karbonat dengan
adanya amonium klorida
dalam suasana netral atau
sedikit asam
5 Na+, K+, NH4+ , Mg2+
20.
21. Katio
n HCl 6 M
AgCl, Hg2Cl2, PbCl2 (endapan putih)
Air panas
Pb2+ AgCl, Hg2Cl2
H2SO4 K2CrO4
NH4OH
PbSO4 PbCrO4
End. Putih end. Kuning Ag(NH3)2+,Cl- Hg (hitam),
HNO3 HgNH2Cl (abu-abu)
AgCl (putih)
Gambar 2. Skema analisis kation golongan 1
22. Catatan:
•Jika tidak terbentuk endapan dengan HCl,
dapat dipastikan tidak terdapat ion Ag+ dan
Hg22+ , tetapi ion Pb masih mungkin ada karena
ion Pb masih mungkin larut.
•Kelarutan PbSO4 = 1,3.10-8 sedangkan PbCrO4
adalah 2.10-16 pada 20°C, sehingga PbCrO4
memberikan tes yang lebih sensitif untuk Pb