Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) memiliki ruang lingkup yang meliputi aspek-aspek seperti persatuan bangsa, hukum, hak asasi manusia, dan kewajiban warga negara. Tujuan pembelajaran PKN di sekolah dasar adalah untuk membentuk siswa menjadi warga negara yang memiliki rasa kebangsaan serta memahami hak dan tanggung jawabnya. Tuntutan pedagog
2. - Pendahuluan -
A. Latar Belakang
Pendidikan kewarganegaraan dapat diharapkan untuk mempersiapkan peserta
didik menjadi warga negara yang memiliki komitmen yang kuat dan kosisten untuk
mempertahankan negara kesatuan republik indonesia (NKRI). Pendidikan kewarganegaraan
atau PKN secara umum merupakan bentuk pendidikan yang mengingatkan akan pentingnya
nilai-nilai hak dan kewajiban warga negara supaya mereka menjadi warga negara yang
berpikir tajam dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan memiliki visi dan misi
mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air, melalui proses menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya, dan
memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
dalam keluarga, teman, dan guru.
3. 01
02
03
04
Apa yang dimaksud
dengan ruang
lingkup?
Bagaimana ruang
lingkup PKN di
SD/MI?
Apa yang dimaksud
dengan Pedagogis?
Apa tujuan atau tuntutan
Pedagogis PKN di SD/MI?
- Rumusan Masalah -
4. - Pembahasan -
A. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
1. Pengertian Ruang Lingkup
Ruang lingkup secara umum memiliki makna batasan. Batasan tersebut biasa
dalam bentuk materi, variabel yang diteliti, subjek atau lokasi. Sedangkan ruang lingkup
secara khusus digunakan untuk membatasi materi dari sebuah ilmu.
2. Pengertian Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).
Pendidikan kewarganegaraan (PKN) memiliki ruang lingkup di dalam
pembelajarannya, dimana aspek-aspeknya saling berkaitan satu sama lain. Ubaedillah &
Rozak menyebutkan materi pendidikan kewarganegaraan (civil education) terdiri dari tiga
materi pokok, yaitu demokrasi, hak asasi manusia, dan masyarakat madani (civil society)
Sedangkan Mulyasa mengemukakan ruang lingkup PKN secara umum meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
5. 06
07
05
Persatuan dan kesatuan bangsa,
meliputi hidup rukun, bangga
sebagai bangsa Indonesia, dan
partisipasi dalam bela negara.
Norma, hukum, dan peraturan,
meliputi tertib dalam kehidupan
keluarga, sekolah, dan masyarakat
Hak asasi manusia (HAM), meliputi
hak dan kewajiban anak dan
perlindungan HAM.
Kebutuhan warga negara, meliputi
hidup gotong royong dan
persamaan kedudukan warga
negara.
Konstitusi negara, meliputi
proklamasi kemerdekaan dan
hubungan dasar negara dengan
konstitusi.
Kekuasaaan dan politik, meliputi
pemerintahan desa, kecamatan,
daerah, dan pusat.
Aspek-aspek menurut Mulyasa
01
02
03
Kedudukan pancasila, meliputi pancasila
sebagai dasar dan ideologi negara, dan
pengamalan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan sehari-hari.
Globalisasi, meliputi politikluar
negeri Indonesia di era globalisasi
dan dampak globalisasi
6. B. Manfaat PKN
Menjadi paham akan hak
dan kewajiban sebagai
warga negara yang
akhirnya membuat kita jadi
mengerti peran dan
penempatan diri kita
sebagai bagian dari suatu
negara.
Dapat memberikan
motivasi kepada warga
Negaranya untuk
memiliki sifat
nasionalisme dan
patriotisme yang tinggi
Untuk memunculkan
kesadaran dan
kemampuan awal
warga negara dalam
usaha bela negara.
Dapat mengetahui
berbagai landasan dan
hukum-hukum yang
benar secara hak
asasi manusia (HAM)
A B C D
7. C. Pentingnya Pembelajaran PKN di MI
PKN memiliki peran penting bagi para generasi muda yang akan menjadi warga
negara sepenuhnya. Sebab PKN mengajarkan sikap saling menghargai keragaman,
pembelajaran kolaboratif, dan kreatifitas. Terdapat hal-hal penting lainnya dalam PKN,
antara lain :
Siswa diajarkan untuk dapat
saling memahami dan
menghormati antar sesama
warga neraga.
Siswa diajarkan mengenai
system pemerintahan serta
peraturan negara yang berlaku
baik yang tertulis maupun yang
tidak tertulis
Supaya siswa dapat memahami
serta melaksanakan hak dan
kewajiban sebagai warga
negara
Pendidikan Kewarganegaraan
membahas tentang bagaimana
keikutsertaan warga negara
dalam berpolitik. Karena akan
kepedulian terhadap politik kita
bangsa Indonesia.
8. D. Tujuan PKN
Tujuan dari mempelajari pendidikan kewarganegaraan
adalah sebagai berikut:
Supaya kita mengerti
akan hak dan
kewajiban sebagai
warga negara
Untuk memotivasi kita
agar memiliki sifat
nasionalisme dan
patriotisme yang tinggi.
Untuk meningkatkan
kesadaran kita akan
pentingnya
melaksanakan bela
negara.
9. 1. Pengertian Pedagogis
Istilah pedagogis diserap dari bahasa Inggris paedagogical. Sesungguhnya akar katanya adalah
paes dan ago (bahasa latin), artinya saya membimbing. Kemudian, muncul istilah paedagogy yang
artinya ilmu mendidik atau ilmu pendidikan dalam buku Purba kawatja. Tuntunan pedagogis diartikan
sebagai pengalaman belajar (learning experiences) yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pendidikan kewarganegaraan.
2. Tuntutan Pedagogis PKN di SD/MI
Pembelajaran PKN di SD/MI menuntut terwujudkannya pengalaman belajar yang bersifat utuh
memuat belajar kognitif, belajar nilai dan sikap, dan belajar perilaku. Nilai tidak bisa diajarkan atau
pun ditangkap sendiri, tetapi dicerna melalui proses belajar. Oleh karena itu, nilai harus termuat
dalam materi pelajaran PKN.
Pendidikan nilai dan moral sebagaimana dicakup dalam PKN tersebut dalam pandangan
Lickona (1992) disebut “Educating for character” atau “pendidikan watak”. Lickona mengartikan watak
atau karakter sesuai dengan pandangan filosof Michael Novak (1992) yaitu compatible mix of all
thoesevritues identified esense down tradition, litersry, stories, the sages, and person of common
sense down through history.
E. Tuntutan Pedagogis PKN di SD/MI
10. Berikut ini penjelasan lebih dalam mengenai tuntutan pedagogis
pembelajaran PKN SD/MI:
Belajar kognitif adalah
Pembelajaran dengan
lebih mementingkan
proses belajar dari pada
hasil belajarnya.
Perilaku yaitu sekumpulan
perilaku yang dimiliki
manusia dan dipengaruhi
oleh adat, sikap, emosi,
nilai, etika, kekuasaan,
persuasi dan genetika.
Nilai yaitu keyakinan
tentang perbuatan,
tindakan atau perilaku yang
dianggap baik dan buruk.
Sikap yaitu kecenderungan
untuk bertindak secara
suka atau tidak suka
terhadap suatu objek.
Pendidikan atau pembelajaran
terpadu merupakan suatu
pendekatan dalam
pembelajaran yang secara
sengaja mengaitkan beberapa
aspek baik dalam intra mata
pelajaran maupun antar mata
pelajaran.
Belajar
kognitif
Belajar nilai
dan sikap
Belajar
perilaku
Pendidikan
terpadu
11. - Kesimpulan -
Pendidikan kewarganegaraan (PKN) memiliki ruang lingkup di dalam
pembelajarannya, dimana aspek - aspek nya saling berkaitan satu sama lain.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-
aspek sebagai berikut diantaranya: persatuan dan kesatuan bangsa, norma,
hukum dan peraturan, hak asasi manusia, kebutuhan warga negara, konstitusi
negara, kekuasaan dan politik, pancasila, dan globalisasi. Sementara itu tujuan
ataupun tuntutan pedagogis PKN di SD/MI menuntut terwujudnya pengalaman
belajar yang utuh yaitu belajar kognitif, belajar nilai dan sikap dan belajar
perilaku dalam belajar serta proses pendidikan yang terpadu.
12. - Daftar Pustaka -
Abdul Aziz Wahab dan Udin S. Winataputra. 2002. Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan. Jakarta: universitas Terbuka.
Abdul Gafur. 2006. MetodePembelajaranPKn di SD. Yogyakarta:
UNY
Prof. Dr. H. Kaelan, M.s. 2007. Pendidikan kewarganegaraan.
Yogyakarta: Paradigma.
Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD.
Jakarta: Depdiknas.
Ubaedillah, A dan Abdul Rozak. 2013. Pancasila, Demokrasi, Hak
Asasi Manusia dan Masyarakat Masyrakat Madani. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Press.
www.PPKN.co.id