Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis materi ajar IPA kelas VI di empat SD negeri di Kota Medan dengan menggunakan soal, angket, dan wawancara kepada siswa dan guru. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penguasaan materi siswa yang berkisar antara 34-50% kurang dan cukup, serta minat siswa terhadap pelajaran IPA yang beragam.
1. TUGAS
ANALISIS MATERI AJAR KIMIA PERGURUAN TINGGI
Judul
“ANALISIS MATERI AJAR IPA SD DI KOTA MEDAN PADA
PEMBELAJARAN CIRI-CIRI KHUSUS MAKHLUK
HIDUP T.A. 2012/2013 ”
Dosen
Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si.
Dr. Mahmud, M.Sc.
Dr. Iis Siti Jahro, M.Si.
Oleh :
Nama Mahasiswa
Prodi
:
1. Molani Paulina Hasibuan
2. Rizki Kholilah Lubis
3. Eva Dianti
4. Rowland David Silitonga
: Pendidikan Kimia
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2011
1
2. ANALISIS MATERI AJAR KIMIA
SD DI KOTA MEDAN
Oleh: Molani Paulina Hasibuan
Riski Kholilah Lubis
Eva Dianti
Rowland David S.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui minat siswa terhadap pelajaranIPA, sarana
sekolah, persiapan guru dalam mengajar serta menganalisis silabus dengan materi ajar kimia
dan keterlibatan PKS dalam memeriksa kesiapan mengajar. Data yang diamati adalah
Perangkat pembelajaran IPA, hasil belajar IPA tersebut dan minat siswa terhadap
pembelajaran IPA. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam riset ini adalah dengan
instrumen soal, wawancara dan angket. Teknik pengolahan data yang digunakan adalah
bersifat deskriptif. Hasil analisa data yang diperoleh adalah lingkupan materi ajar IPA di SD
kota Medan. Hasil pengolahan data menunjukkan ................................
Kata Kunci: IPA, SD Medan, Minat belajar
PENDAHULUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk mendapatkan keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu
pembelajaran. Perencanaan tersebut disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi,
sehingga memberikan pedoman dan instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran
(Materi di dalam kurikulum harus diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan
tujuan (objectives) pendidikan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Sedangkan menurut
Harsono (2005), kurikulum merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik.
Dalam bahasa latin, kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum
semakin berkembang, sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan
2
3. tetapi juga termasuk seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi
pendidikan (Zulharman, 2007).
Sebagai mana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi (SI) dan
berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP). KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi
kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan
potensi, tuntunan, dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum
dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf
sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan
pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP,
sekolah memiliki “full authority and responsibility” dalam menetapkan kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan tersebut, sekolah dituntut untuk
mengembangkan strategi, menentukan prioritas, megendalikan pemberdayaan berbagai
potensi sekolah dan lingkungan sekitar, serta mempertanggunngjawabkannya kepada
masyarakat dan pemerintah (Dhanay, 2009).
Dari data statistic HDI (Human Development Index) terdapat 60% guru SD, 40%
SLTP, 43% SMA, dan 34% SMK dianggap belum layak untuk mengajar di jenjang masingmasing. Selain itu, 17,2% guru atau setara dengan 69.477 guru mengajar bukan bidang
studinya (Suwar, 2007). Mutu guru Indonesia yang masih rendah ini merupakan salah satu
penyebab rendahnya kualitas pendidikan negeri ini. Masih banyak ditemukan guru yang
belum memiliki kemampuan memilih pendekatan dan metode yang tepat dalam pembelajran.
Sesungguhnya secara formal meluluskan siswa seratus persen itu tidak pernah ada.
Tetapi guru-guru sepertinya mengalami tekanan psikologis secara halus untuk meluluskan
siswanya seratus persen setiap tahun. Karena guru sering didekati oleh sementara orangtua
murid agar anaknya dapat dibantu untuk lulus. Karena itu, sering siswa itu nilainya dikatrol
oleh guru bukan didapatkan oleh murid sendiri melalui ulangan umum atau ujian akhir .
Sebagai seorang guru hal ini memang menjadi suatu pertanyaan dan permasalahan yang
memerlukan solusi yang baik, selain guru bertugas mentransfer ilmu mereka juga mengemban
amanat untuk membimbing dan mendidik akhlak dan kebiasaan siswa karena menurut agama
menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap manusia. Mulai dari mereka masih di ayunan
sampai kelak ke liang lahat. Disamping itu bila sebagian besar nilai hasil belajar siswa tidak
3
4. sesuai dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) maka dapat dikatakan bahwa guru
tersebut Belum Berhasil dalam menunaikan tugasnya sebagai guru.
Sejumlah sekolah mulai berusaha menggunakan kurikulum tingkat satuan pendidikan
yang mengacu pada Standar Isi yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan.
Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan pun mulai diselenggarakan. Namun, sejauh ini guru dan
sekolah sebagai pelaksana masih meraba-raba penerjemahan kurikulum tersebut. Mereka juga
khawatir kekurangan buku pegangan sebagai bahan ajar. Otonomi diberikan agar setiap
satuan pendidikan dan sekolah meiliki keleluasaan dalam megelola sumber daya, sumber
dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih
tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Sesuai dengan Pasal 1 Butir 19 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dimana seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Hal ini berarti harus sesuai dengan target yang
akan dicapai. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk menganalisis pembelajaran dan materi
ajar KTSP untuk mata pelajaran IPA kelas VI di SD kota Medan.
4
5. METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan di empat SD Medan yaitu SDN 060919, SDN 060903, SDN
060817 dan SDN 060828 pada tanggal 3 s.d. 12 September 2012. Populasi dalam penelitian
ini adalah siswa dan guru yang mengajar IPA di keempat SD tersebut.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive atau berdasarkan
pertimbangan yaitu siswa kelas VI dan guru kimia yang mengajar di kelas tersebut. Jumlah
seluruh siswa kelas VI dan guru IPA adalah sebagai berikut :
1. SD 060919 siswa sebanyak160 orang dan sebagai sampel sebanyak26 orang. Guru 10
orang dan sebagai sampel 1 orang.
2.
SD 060903 siswa sebanyak 250 orang dan sebagai sampel sebanyak 40 orang. Guru
12 orang dan sebagai sampel 1 orang.
3. SD 060817 siswa sebanyak 200 orang dan sebagai sampel sebanyak 30 orang. Guru
14 orang dan sebagai sampel 1 orang.
4. SD 060828 siswa sebanyak 150 orang dan sebagai sampel sebanyak 20 orang. Guru
10 orang dan sebagai sampel 1 orang.
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal pilihan ganda, angket dan wawancara.
Instrumen soal dan angket diberikan kepada siswa dan wawancara diberikan kepada guru
IPA. Angket siswa berisi tentang ketertarikan siswa kepada pelajaran kimia, penggunaan
sarana dan prasarana di sekolah, dan metoda pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Sedangkan wawancara kepada guru berisi tentang minat siswa, sumber belajar siswa, sarana
sekolah, media pembelajaran yang digunakan dan persiapan pengajaran.
Penskoran soal jika benar skor 1 dan jika salah skor 0. Pengumpulan jawaban dibuat
dalam bentuk persentase nilai siswa dalam 4 kategori yaitu skor 0-59 kurang, skor 60-79
cukup, skor 80-89 baik, skor 90-100 sangat baik. Penskoran angket dilihat dari keterangan
sampel dalam memilih pilihan SS (Sangat Setuju), TS (Tidak Setuju), S (Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju), BS (Biasa Saja). Pengumpulan jawaban dibuat dalam bentuk
persentase frekuensi jumlah siswa yang sebagai sampel. Wawancara dilakukan hanya dengan
proses tanya jawab antara peneliti dengan guru kimia.
5
6. Pelaksanaan Kegiatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan populasi penelitian. Populasi penelitiannya adalah siswa dan guru yang
mengajar IPA di SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.
2. Menentukan sampel penelitian. Sampel penelitiannya adalah siswa kelas VI dan guru IPA
SDN 060919, SDN 060903, SDN 060817 dan SDN 060828 Medan.
3. Menyebarkan soal dan angket kepada siswa yang sebagai sampel dan melakukan
wawancara dengan guru IPA.
4. Melakukan analisis data atas jawaban soal dan angket.
5. Menarik kesimpulan dari data yang diperoleh.
Skema Penelitian
Penelitian yang dilakukan dapat disusun dalam bentuk skema penelitian sebagai
berikut:
Populasi
Sampel
Siswa Kelas VI
Guru IPA
Wawancara
Soal
Angket
6
7. Kesimpulan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Soal dan Angket
Setelah dilakukan penyebaran angket terhadap siswa kelas VI maka diperoleh data:
1. SDN 060919
Soal
No
Nama
Nilai
Kategori
1.
Aldi
79
Cukup
2.
Nur Aida
46
Kurang
3.
Azrini Zahra
86
Baik
4.
M.Ardi Hidayat
82
Baik
5.
Putri Nabila
56
Kurang
6.
Rivaldo
73
Cukup
7.
8.
Agung Setiawan
Ferdi Lapian
60
86
Cukup
Baik
9.
Jahara
46
Kurang
10
Melidiana
43
Kurang
.
11
Yosua Fernando
76
Cukup
.
12
Erdi Istianto
56
Kurang
.
13
Habib Maulana
53
Kurang
.
14
Wahyu A.
60
Cukup
.
15
Gale Harum
92
Baik Sekali
.
16
Maulana P.
76
Cukup
.
17
Petra
66
Cukup
.
18
Rama Satria
60
Cukup
.
19
Risfadilah
76
Cukup
Keerangan
.
7
Kurang= 34,62 %
Cukup = 50 %
Baik= 11,54 %
Baik Sekali= 3,85 %
8. 20
Cindi Aggraeni
76
Cukup
.
21
Falia Pricilla
76
Cukup
.
22
Zainarti
43
Kurang
.
23
Irfan
30
Kurang
.
24
Dwi Rahmayanti
69
Cukup
.
25
Dini Andini
26
Kurang
.
26
Christina
76
Cukup
.
Angket
No
Nama
Item
1.
Aldi
1
S
2
SS
3
BS
4
5
6
STS STS TS
7
S
8
S
9
SS
10
SS
11
S
12
SS
2.
Nur Aida
SS
SS
S
TS
S
BS
BS SS
SS
S
SS
3.
Azrini Zahra
S
SS
S
STS BS
BS
SS
S
SS
BS BS BS
4.
M.Ardi Hidayat
SS
SS
S
TS
BS
BS
SS
S
S
SS
SS
S
5.
Putri Nabila
SS
SS
SS
TS
TS
TS
SS
S
SS
SS
SS
SS
6.
Rivaldo
S
SS
BS
BS
BS
TS
S
BS SS
S
S
SS
7.
8.
Agung Setiawan
Ferdi Lapian
SS
SS
SS
SS
BS
BS
BS STS TS
STS BS BS
SS
SS
SS
S
SS
SS
S
S
SS
SS
SS
BS
9.
Jahara
SS
SS
SS
BS
SS
STS SS
BS SS
S
S
SS
10
Melidiana
SS
SS
S
TS
TS
STS S
SS
SS
S
S
SS
.
11
Yosua Fernando
S
STS TS
BS
TS
S
SS
SS
BS S
SS
BS
.
12
Erdi Istianto
S
SS
SS
BS
TS
S
SS
SS
BS S
SS
SS
.
13
Habib Maulana
SS
SS
SS
BS
SS
STS SS
SS
S
S
SS
SS
.
14
Wahyu A.
SS
SS
S
STS TS
SS
S
S
SS
S
SS
SS
.
15
Gale Harum
SS
S
BS
STS S
TS
SS
BS S
SS
S
BS
BS
8
9. .
16
Maulana P.
SS
S
BS
BS
S
BS
S
BS SS
S
.
17
Petra
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS S
S
.
18
Rama Satria
SS
SS
SS
TS
SS
S
SS
SS
SS
SS
SS
SS
.
19
Risfadilah
SS
SS
BS
STS TS
SS
SS
BS SS
BS SS
BS
.
20
Cindi Aggraeni
S
SS
TS
STS S
BS
STS S
SS
S
SS
SS
.
21
Falia Pricilla
SS
SS
SS
TS
SS
STS SS
S
SS
SS
SS
S
.
22
Zainarti
SS
S
STS TS
TS
BS
SS
S
SS
SS
S
SS
.
23
Irfan
S
S
TS
TS
BS
S
BS
S
S
S
BS BS
.
24
Dwi Rahmayanti S
SS
BS
TS
S
BS
SS
S
SS
S
SS
.
25
Dini Andini
BS S
TS
SS
TS
BS
TS
TS SS
SS
BS SS
.
26
Christina
BS SS
BS
S
TS
TS
BS
BS BS BS BS BS
.
Persen angket
No
Persentase (%)
Item
STS
TS
BS
S
SS
Kesimpuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0
3,85
3,85
26.92
7,69
15,38
3,85
0
0
0
0
0
15,38
34,61
34,61
23,08
3,85
3,85
0
3,85
7,69
0
34,61
26,92
23,08
30,77
11,54
26,92
11,54
11,54
34,61
23,08
23,08
7,69
19,23
23,08
23,68
46,15
19,23
34,61
57,69
73,08
23,08
3,85
15,38
7,69
57,69
46,15
69,23
50
SS (57,69%)
SS (75,08%)
BS (34,61%)
BS (34,61%)
TS (34,61%)
BS (30,77%)
SS (57,68%)
S/SS (46,15%)
SS (69,23%)
SS (50%)
9
S
SS
SS
10. 11
12
2.
0
0
0
0
15,38
26,92
34,61
11,54
50
61,54
SS (50%)
SS (61,54%)
SDN 060817
Soal
No
Nama
Nilai
Kategori
1.
Mutiara Dara R
73
Cukup
2.
Akbar Rizki N.
66
Cukup
3.
Agnes
60
Cukup
4.
Arif Rahman
92
Baik Sekali
5.
Alwi
73
Cukup
6.
M.Habib F.
63
Cukup
7.
8.
Rosa Yosefin
Fitri Armanada
60
79
Cukup
Cukup
9.
Fifi Ariani
79
Cukup
10
Arya Dwi P.
56
Kurang
.
11
Luth Fia R.
79
Cukup
.
12
Batara Sinaga
76
Cukup
.
13
Yolanda S.
76
Cukup
.
14
Sahsa Salsabila
76
Cukup
.
15
M.Rizki S.
60
Cukup
.
16
Nasha R.T.
50
Kurang
.
17
Indah Sari
53
Kurang
.
18
Mutiara S.
63
Cukup
.
19
Yasmin N.H.
60
Cukup
.
20
Karlos
50
Kurang
.
21
Noni
63
Cukup
.
10
Keterangan
Kurang= 26,67 %
Cukup = 63,33 %
Baik= 6,67 %
Baik Sekali= 3,33 %
11. 22
Wahyu N.
82
Baik
.
23
Alvin S. Akbar
36
Kurang
.
24
Karina
46
Kurang
.
25
Ade Irwansyah
56
Kurang
.
26
Fauzi Gunawan
76
Cukup
.
27
Dafa Alfian
89
Baik
.
28
Cindy Luvia
60
Cukup
.
29
M.Arif
56
Kurang
.
30
Silfya K.
69
Cukup
.
Angket
No
Nama
Item
1.
1
Mutiara Dara R S
2
S
3
TS
4
TS
5
BS
6
BS
7
8
BS S
9
SS
10
SS
11 12
BS BS
2.
Akbar Rizki N.
S
SS
TS
SS
S
TS
BS SS
S
SS
SS
BS
3.
Agnes
SS
SS
-
BS
-
-
SS
S
-
S
S
S
4.
Arif Rahman
SS
SS
TS
S
S
SS
SS
S
SS
SS
SS
SS
5.
Alwi
SS
SS
TS
STS S
TS
SS
TS
SS
SS
SS
S
6.
M.Habib F.
S
SS
TS
BS
S
S
S
BS
SS
SS
SS
S
7.
8.
Rosa Yosefin
Fitri Armanada
SS
SS
SS
S
SS
TS
S
BS
BS
BS
SS
TS
SS
S
S
BS
SS
SS
S
S
BS SS
S
SS
9.
Fifi Ariani
SS
S
TS
TS
BS
S
SS
S
SS
BS SS
SS
10
Arya Dwi P.
SS
S
BS
BS
S
SS
BS TS
S
S
BS S
.
11
Luth Fia R.
SS
S
TS
S
BS
S
SS
BS
SS
SS
S
SS
.
12
Batara Sinaga
SS
S
BS
TS
BS
S
S
BS
SS
S
S
S
.
13
Yolanda S.
S
SS
TS
TS
S
S
S
BS
S
BS SS
.
11
SS
12. 14
Sahsa Salsabila
S
S
S
BS
BS
BS
S
TS
SS
SS
SS
S
.
15
M.Rizki S.
SS
SS
BS
SS
STS BS
S
BS
S
SS
S
S
.
16
Nasha R.T.
SS
S
TS
BS
BS
TS
BS S
SS
S
S
SS
.
17
Indah Sari
S
SS
S
BS
S
SS
SS
BS
BS
BS SS
BS
.
18
Mutiara S.
S
SS
BS
STS BS
S
SS
SS
SS
S
SS
BS
.
19
Yasmin N.H.
S
SS
SS
S
TS
BS
S
SS
S
SS
S
S
.
20
Karlos
S
BS SS
BS
TS
STS S
BS
SS
BS S
SS
.
21
Noni
S
SS
S
TS
S
TS
S
BS
SS
S
S
TS
.
22
Wahyu N.
S
S
BS
TS
TS
S
S
S
S
BS S
BS
.
23
Alvin S. Akbar
-
-
BS
BS
SS
S
-
BS
-
-
.
24
Karina
S
SS
S
TS
S
S
S
BS
S
BS S
.
25
Ade Irwansyah
BS SS
STS STS SS
SS
SS
STS STS S
.
26
Fauzi Gunawan SS
SS
S
BS
BS
S
SS
BS
BS
BS S
.
27
Dafa Alfian
S
SS
BS
TS
S
SS
S
TS
SS
BS TS S
.
28
Cindy Luvia
S
S
BS
BS
BS
BS
S
BS
S
S
BS BS
.
29
M.Arif
SS
SS
BS
SS
STS BS
SS
BS
SS
S
BS SS
.
30
Silfya K.
SS
S
TS
TS
STS BS
SS
SS
S
SS
SS
.
Persen angket
No
Persentase
Item
STS
TS
BS
S
SS
None
1
2
3
0
0
3,33
0
0
36,67
3,33
3,33
30
46,67
36,67
16,67
46,67
56,67
10
3,33
3,33
3,33
12
Kesimpuan
S/SS (46,67%)
SS (56,67%)
TS (36,67%)
BS -
S
BS
STS
BS
S
14. 1.
Cut Nur Aina
S
SS
BS TS S
2.
Rosi Fahira
S
TS TS S
3.
Rio
S
-
-
4.
Muslim.S
S
-
S
5.
Rizki
S
S
6.
Nopita Sari
S
BS T
SS
7.
8.
Artika Dewi
Brocklyn
S
S
S
S
S
S
TS S
BS S
9.
Retta Evelin
SS
SS
10. Ariyanto
S
11. Putri Panggabean
S
12. Kartika Putri
BS S
13. Vanidian U.
14. Andika
SS
S
15. Josua Siburian
SS
BS
BS
SS
S
S
STS BS S
S
SS
SS
S
BS
-
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS TS S
S
S
S
S
S
S
S
TS
SS
S
SS
S
-
S
S
STS S
S
TS BS
BS S
TS S
BS
BS
SS
SS
SS
SS
BS BS TS
S
BS
SS
BS BS S
S
TS TS TS
TS S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
TS
TS
S
S
S
BS BS BS
BS S
BS
S
BS S
S
S
S
BS S
SS
SS TS TS
BS S
TS S
TS
TS
BS
S
S
S
SS
S
TS
S
SS
S
S
S
BS
STS S
S
S
16. Nia Novita S.
S
SS
TS TS S
SS
S
STS SS
S
SS
S
17. Elvi Susila
SS
SS
BS BS TS
S
S
BS
SS
S
S
S
18. Anisa
S
SS
S
BS
S
BS SS
S
SS
S
TS
19. Sintia M.
SS
SS
BS TS TS
S
SS
BS
SS
BS S
S
20. Ardi
SS
SS
TS TS S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
S
Persen angket
No
Persentase
Item
STS
TS
BS
S
SS
None
Kesimpuan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
0
0
0
0
10
0
0
5
5
0
0
0
0
5
30
40
25
`15
5
15
10
0
10
10
0
5
30
20
10
20
5
45
10
15
5
5
5
40
5
5
5
10
5
5
35
30
5
5
70
40
30
30
50
55
85
30
40
55
75
75
25
10
0
5
0
0
0
5
5
0
5
5
SS (70%)
S/SS (40%)
TS (30%)
TS (40%)
SS (50%)
SS (55%)
SS (85%)
SS (30%)
SS (40%)
SS (55%)
SS (75%)
SS (75%)
14
S
15. 4. SDN 060903
Soal
No
Nama
1. Elisa Hulu
Nilai
76
Kategori
Cukup
Keterangan
Kurang= 77,5 %
2.
Trianggi
86
Baik
3.
Endah Sharon
56
Kurang
4.
Dea Amanda
53
Kurang
5.
Elmacya
60
Cukup
6.
Kiran Irani
69
Cukup
7.
8.
Luceria P.N.P
Amara
50
66
Kurang
Cukup
9.
Dikma
36
Kurang
10. Fepri
50
Kurang
11. Otniel T.
66
Cukup
12. Carlos C.
69
Cukup
13. Egi Pranata
14. Bima Adiyta
46
50
Kurang
Kurang
15. Sapira Aulia
46
Kurang
16. Gusdian
30
Kurang
17. Julia S.
23
Kurang
18. Ersa W.S.
23
Kurang
19. Septinar H.Z.
30
Kurang
20. Jelin R.S.S.
30
Kurang
21. Nurika Ababil
56
Kurang
22. Winda Utami
60
Cukup
23. Edi Natanael
26
Kurang
24. Kepin
56
Kurang
25. Bintang
46
Kurang
26. Dimas
23
Kurang
27. Rian
56
Kurang
28. Astri
53
Kurang
29. Khrisna
63
Cukup
30. Boy Gohan
53
Kurang
31. Bobi Putra
53
Kurang
32. Tomi
53
Kurang
15
Cukup = 20 %
Baik= 2,5 %
Baik Sekali= 0 %
16. 33. Sisha F.S.
23
Kurang
34. Lea A.A.
43
Kurang
35. M. Salim Nst
43
Kurang
36. Mutiara S
50
Kurang
37. Angel
23
Kurang
38. Nurin Awal H
50
Kurang
39. Herliana
40
Kurang
40. Windi Dwi N.
56
Kurang
Angket
No
Nama
Item
1.
Elisa Hulu
1
S
2
SS
3
BS
4
BS
5
TS
6
S
7
S
8
TS
9
S
10
BS
11 12
BS BS
2.
Trianggi
S
SS
BS
BS
S
BS
SS
S
SS
S
BS S
3.
Endah Sharon
S
SS
S
TS
BS
BS
SS
BS
S
SS
S
BS
4.
Dea Amanda
SS
S
SS
TS
BS
S
SS
S
SS
S
SS
SS
5.
Elmacya
SS
BS
TS
STS TS
S
STS SS
SS
S
TS BS
6.
Kiran Irani
SS
S
S
TS
SS
S
SS
S
SS
S
S
S
7.
8.
Luceria P.N.P
Amara
SS
SS
S
S
SS
S
TS
TS
BS
SS
S
S
SS
SS
S
S
S
SS
BS
S
SS
S
SS
SS
9.
Dikma
S
S
S
TS
S
S
S
S
S
TS
S
TS
10. Fepri
S
S
S
TS
S
TS
S
TS
S
S
S
SS
11. Otniel T.
S
S
TS
TS
TS
S
S
S
S
S
S
S
12. Carlos C.
S
S
TS
TS
TS
S
S
S
S
S
S
S
13. Egi Pranata
14. Bima Adiyta
S
S
BS SS
TS
S
TS
BS
TS
TS
S
BS
S
SS
S
S
STS SS
S
-
S
SS
BS BS
15. Sapira Aulia
SS
S
SS
TS
SS
S
S
S
SS
S
S
S
16. Gusdian
S
SS
S
STS SS
STS BS
S
SS
-
S
SS
17. Julia S.
S
SS
S
S
TS
SS
SS
SS
SS
TS
SS
SS
18. Ersa W.S.
S
SS
S
S
TS
STS BS
SS
SS
SS
SS
SS
19. Septinar H.Z.
SS
SS
SS
STS BS
SS
STS TS
S
BS
SS
SS
20. Jelin R.S.S.
SS
SS
SS
STS TS
SS
STS SS
SS
S
SS
SS
21. Nurika Ababil S
SS
S
BS
SS
S
TS
BS
STS SS
S
SS
22. Winda Utami
S
SS
SS
BS
SS
S
TS
SS
SS
S
S
SS
23. Edi Natanael
-
-
-
BS
-
-
-
-
-
-
-
-
24. Kepin
BS SS
SS
S
BS
S
S
-
-
S
S
SS
16
17. 25. Bintang
SS
SS
S
TS
BS
BS
BS
S
BS
BS
S
26. Dimas
S
S
TS
TS
TS
S
S
S
S
S
TS TS
27. Rian
S
S
SS
BS
SS
S
S
-
S
S
-
SS
28. Astri
S
S
S
TS
S
TS
S
S
S
S
S
S
29. Khrisna
S
S
SS
S
SS
S
S
S
SS
BS
S
SS
30. Boy Gohan
S
S
TS
TS
TS
S
S
S
S
S
S
S
31. Bobi Putra
S
S
SS
BS
SS
S
S
S
SS
BS
S
SS
32. Tomi
S
S
SS
BS
SS
S
S
S
SS
BS
S
SS
33. Sisha F.S.
S
SS
TS
S
TS
STS -
STS SS
STS S
SS
34. Lea A.A.
S
S
S
-
-
S
S
S
S
S
S
S
35. M. Salim Nst
S
S
TS
TS
TS
S
S
S
S
S
S
S
36. Mutiara S
-
S
S
TS
S
TS
S
S
S
S
S
S
37. Angel
S
SS
S
-
TS
STS -
STS S
TS
S
SS
38. Nurin Awal H S
SS
S
TS
BS
TS
TS
TS
S
TS
S
SS
39. Herliana
SS
S
TS
BS
S
SS
S
SS
SS
S
SS
SS
S
TS
BS
TS
TS
TS
SS
S
SS
SS
SS
40. Windi Dwi N. S
Persen angket
No
Item
Persentase
STS
TS
BS
S
SS
None
1
2
3
0%
0%
0%
0%
0%
20%
5%
2,5%
5%
65%
50%
45%
5%
2,5%
2,5%
S (65%)
S (50%)
S (45%)
4
10%
50%
TS (50%)
0%
35%
25%
5%
TS (35%)
6
10%
7,5%
2,5%
S (57,5%)
7
7,5%
12,5
%
10%
7,5%
12,5
%
12,5
%
57,5
%
45%
5%
5
22,5
%
22,5
%
10%
25%
45%
27,5
%
0%
7,5%
S (45%)
8
7,5%
5%
55%
7,5%
S (55%)
9
2,5%
2,5%
45%
5%
S (45%)
10
2,5%
12,5
%
12,5
%
10%
22,5
%
12,5
%
45%
7,5%
S (52,5%)
0%
5%
52,5
%
65%
10%
11
17,5
%
7,5%
5%
S (65%)
12
0%
5%
10%
27,5
17,5
%
55%
2,5%
SS (55%)
17
Kesimpuan
S
18. %
Keterangan:
Soal
SDN 060919 hasil belajar masuk kategori kurang
SDN 060817 hasil belajar masuk kategori cukup
SDN 060828 hasil belajar masuk kategori baik
SDN 060903 hasil belajar masuk kategori kurang
Kesimpulan: proses pembelajaran IPA secara keseluruhan belum cukup baik
Angket
Item 1 – 12 adalah pertanyaan:
1. Saya menyukai/senang belajar IPA
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa suka/senang belajar IPA
2. Saya merasa belajar IPA itu perlu karena banyak berhubungan dengan kehidupan?
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060828 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa merasa belajar IPA perlu dalam kaitannya dengan kehidupan seharihari.
3. Saya menyukai pelajaran IPA karena faktor guru?
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa menyukai pelajaran IPA bukan karena faktor guru
18
19. 4. Saya merasa sulit belajar IPA karena terlalu banyak teori dan hafalan
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)
Kesimpulan: Siswa merasa teori dan hafalan dalam pelajaran IPA tidak menjadikan
pelajaran tersebut sulit
5. Dalam belajar IPA, saya menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah?
SDN 060919 siswa menjawab TS (tidak setuju)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab TS (tidak setuju)
Kesimpulan: siswa kebanyakan tidak menggunakan buku yang dijual/dianjurkan sekolah
6. Selain buku yang dianjurkan sekolah, saya memiliki buku referensi lain
SDN 060919 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa memiliki buku referensi lain selain yang dianjurkan sekolah
7. Fasilitas yang ada di laboratorium sekolah saya sangat lengkap/mendukung materi
pelajaran
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (setuju sekali)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: laboratorium di sekolah mendukung pembelajaran
19
20. 8. Di sekolah saya sering melakukan praktikum
SDN 060919 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060817 siswa menjawab BS (biasa saja)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa sering melakukan praktikum
9. Saya merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan alam sekitar
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: siswa merasa pelajaran IPA menarik karena banyak berhubungan dengan
alam sekitar
10. Saya senang belajar IPA karena guru sering menggunakan media dalam menjelaskan
materi pelajaran di kelas
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: guru sering menggunakan media dalam menjelaskan pelajaran IPA
11. Selain belajar dikelas, saya juga senang belajar IPA di perpustakaan
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab S (setuju)
Kesimpulan: perpustakaan sekolah mendukung siswa untuk belajar
20
21. 12. Saya senang belajar IPA di perpustakaan karena buku-buku yang ada telah memenuhi
standar
SDN 060919 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060817 siswa menjawab S (setuju)
SDN 060828 siswa menjawab SS (sangat setuju)
SDN 060903 siswa menjawab SS (sangat setuju)
Kesimpulan: perpustakaan sekolah sudah memiliki buku-buku yang telah memenuhi
standar
Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab soal dapat kita ketahui bahwa proses
pembelajaran di keempat sekolah IPA secara keseluruhan belum cukup baik
Dari hasil jawaban siswa dalam menjawab angket dapat kita ketahui minat belajar IPA
siswa cukup baik karena mereka menganggap IPA merupakan pelajaran yang tidak sulit untuk
dipahami. IPA juga dianggap menarik bagi siswa karena banyak terkait dengan kehidupan
sehari-hari. Selain itu juga, dalam pembelajaran IPA, guru sering menggunakan media dalam
menjelaskan materi pelajaran. Sarana dan prasarana misalnya perpustakaan dan buku juga
mendukung siswa dalam belajar IPA. Namun, dari angket juga diketahui bahwa siswa merasa
pelajaran IPA itu menaruk bukan karena faktor guru.
Hasil Wawancara
Hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak sekolah yaitu guru IPA di keempat
sekolah SD Medan diperoleh data-data berikut:
No.
Pertanyaan
SDN 060919
Agama, PKN,
BahasaIndonesia,
Matematika,
IPA, IPS, Penjas,
KTK, Bahasa
Inggris
Nama Sekolah
SDN 060817
SDN 060828
Matematika,
Agama, PKN,
IPA, IPS,
Bahasa
Bahasa
Indonesia,
Indonesia,
Matematika,
penjas, Mulok,
IPA, IPS,
agama
Penjas, KTK,
Bahasa Inggris
1.
Mata Pelajaran apa sajakah
yang diajarkan di sekolah
ini?
2.
Berapa jumlah guru di
sekolah ini?
10 orang
14 orang
10 orang
SDN 060913
Matematika,
bahasa
Indonesia,
Bahasa Inggris,
IPA, IPS,
Penjaskes, Seni
Budaya, Muatan
Lokal
12 orang
3.
Di kelas mana saja
pelajaran IPA diajarkan?
Kelas 1 sampai
kelas VI
Kelas I sampai
kelas VI
Kelas I sampai
kelas VI
Kelas I sampai
kelas VI
4.
Kurikulum apakah yang
dipakai di sekolah ini?
KTSP
KTSP
KTSP
KTSP
5.
Apakah sekolah sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Mengikuti yang
21
22. memiliki silabus sendiri
atau disesuaikan dengan
silabus yang diperoleh dari
luar?
sudah ada
6.
Metode/ model apakah yang
biasanya digunakan pada
saat mengajarkan IPA
dalam kelas?
Metode inkuiri,
metode ceramah,
metode
demonstrasi,
metode Tanya
jawab, metode
diskusi
7.
Apakah dalam
pembelajaran IPA guru ada
menggunakan media? Apa?
Ada, media
gambar
Ada
8.
Buku/ sumber ajar yang
digunakan berasal
darimana? Sekolah atau
pribadi?
Sekolah dan
pribadi
Sekolah
Sekolah dan
Pribadi
9.
Apakah buku yang
digunakan sesuai dengan
kurikulum?
Sesuai
Sesuai
Sesuai
Sesuai
10.
Apakah perpustakaan
sekolah menyediakan buku
pendukung?
Tidak ada
perpustakaan
Tidak
Tidak
Ya
11.
Apakah dilakukan
praktikum dalam
pembelajaran IPA?
Mengapa?
Ya, agar anak
lebih faham
materi yang
diajarkan
Ya, kadang –
kadang
Ya, agar anak
lebih faham
materi yang
diajarkan
Tidak, karena
media kurang
memadai
12.
Apakah dalam PBM IPA
guru mengalami
kendala/kesulitan? Apa saja
kendala tersebut?
Ya, kurangnya
media
Tidak ada
laboratorium,
fasilitas sekolah
tidak
mendukung
Ya, kurangnya
media
13.
Jenis penilaian apa saja
yang digunakan?
Tugas, individu,
kelompok
Lisan, tulisan
Individu dan
kelompok
Ya, waktu
belajar IPA
sangat sedikit.
Siswa terkadang
masih suka
bermain ketika
dilakukan
proses belajar
mengajar
Tes dan
Responsi
14.
Apakah guru yang mengajar
IPA merupakan guru bidang
studi atau guru yang
memegang satu kelas?
Mengapa?
Guru yang
memegang satu
kelas karena
kualifikasi guru
adalah guru kelas
Karena kurang
tenaga pengajar
di SD Negeri
Guru kelas,
karena
kualifikasi guru
adalah guru
kelas
Wali kelas
.15.
Berapa jam pelajaran IPA
dalam seminggu? Apakah
waktu yang diberikan cukup
4 jam, waktu
yang disediakan
tidak cukup
efisien
6 Jam, Cukup
Efisien
4 Jam, tidak
cukup efisien
4 jam, Belum
efisien
22
Metode
ceramah,
Metode
Demonstrasi,
Metode
Diskusi,
Metode Tanya
jawab
Ada, media
gambar
Ceramah dan
demonstrasi
Yang digunakan
media
sederhana,
contohnya
gambar –
gambar dan alat
peraga
Sekolah
23. efisien untuk siswa dalam
memahami pelajaran?
Dari hasil wawancara dari keempat sekolah, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelajaran IPA diajarkan di tiap sekolah SD tempat survey
2. Rata-rata jumlah guru (pengajar) di tiap sekolah adalah 12 orang
3. IPA diajarkan mulai dari kelas 1-6 SD
4. Kurikulum yang dipakai di sekolah sudah merupakan kurikulum KTSP
5. Rata-rata sekolah sudah membuat dan memakai silabus sendiri
6. Guru IPA di SD pada umumnya menerapkan metode ceramah dan demonstrasi dalam
penyampain materi pelajaran, namun sering juga menerapkan metode diskudi dan tanya
jawab.
7. Guru sudah menggunakan media dalam pembelajraran IPA yaitu umumnya media
sederhana seperti media gambar.
8. Kebanyakan buku sumber belajar IPA yang digunakan berasal dari sekolah sebagai buku
wajib. Namun, selain buku dari sekolah, siswa juga dianjurkan memiliki buku-buku
referensi pribadi.
9. Dari semua sekolah survey, semua sudah menggunakan buku yang sesuai dengan
kurikulum KTSP.
10. Rata-rata fasilitas perpustakaan sekolah SD yang disurvey belum menyediakan buku
pendukung pelajaran termasuk buku pelajaran IPA.
11. Dalam pembelajaran IPA, rata-rata sekolah sudah melakukan praktikum untuk
mendukung pembelajaran agar siswa lebih memahami materi pelajaran yang diajarkan.
12. Pada umumnya proses pembelajaran IPA di keempat SD survey mengalami kesulitan
karena fasilitas sekolah tidak mendukung untuk pengadaaan laboratoium, penggunaan
media yang kurang, dan sedikitnya waktu untuk pelajaran IPA.
13. Bentuk penilian yang dilakukan adalah lisan dan tulisan, ada yang berbentuk test atau
responsi, baik sebagai tugas individu maupun kelompok.
23
24. 14. Rata-rata guru yang mengajarkan IPA di SD adalah guru yang memegang satu kelas (wali
kelas) karena kualifikasi guru adalah guru kelas ataupun ada juga karena kurangnya
jumlah guru apabila dibuat guru bidang studi.
15. Rata-rata waktu untuk pembelajaran IPA di SD survey adalah 4 jam pelajaran dan waktu
tersebut masih dianggap tidak cukup efisien untuk pelaksanaan PBM IPA. Namun ada
juga sekolah yang menerapkan waktu pembelajaran IPA sebanyak 6 jam pelajaran, dan itu
dianggap cukup efisien.
Analisis Materi Ajar dan Silabus
Analisis
silabus ini dapat mencakup keseluruhan atau masing-masing komponen
silabus seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam silabus tersebut.Secara
sederhana analisis silabus dapat disamakan dengan penelitian karena analisis silabus
menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.
Perbedaan antara analisis dan penelitian terletak pada tujuannya. Analisis bertujuan untuk
menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan penentuan keputusan
mengenai silabus apakah akan direvisi atau diganti.
Materi IPA yang diajarkan di SD kelas 6 masih tergolong materi yang tidak sulit
untuk dimengerti. Untuk di semester I materi IPA yang diajarkan yaitu Ciri-Ciri khusus
makhluk hidup, Perkembangan dan Perkembangbiakan Makhluk Hidup, Keseimbangan
Ekosistem, Kelestrian Makhluk Hidup dari Kepunahan, Konduktor dan Isolator, Kondisi yang
Mempengaruhi pada Benda, Sifat Benda dan Kegunaannya.
Silabus yang dibuat oleh guru belum mencerminkan KTSP. Seharunya Silabus KTSP
dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah,
serta social budaya masyarakat setempat dan peserta didik, namun silabus yang dibuat guru
masih belum dikembangkan seperti itu, namun masih berpatok atau beracuan pada silabus
KTSP dari pusat. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, dibawah supervise dinas pendidikan kabupaten/kota yang bertanggungjawab di
bidang pendidikan.
Siswa akan mudah memahami suatu materi pelajaran yang diajarkan apabila guru
mampu mengaitkan materi pelajaran dengan kejadian atau benda-benda yang ada di
lingkungan sekitar siswa. Keterkaitan ini akan membuat daya ingat siswa terhadap materi
24
25. yang diajarkan lebih tahan lama. Lingkungan dapat menjadi tempat kegiatan belajar. Di dalam
kelas dapat dilakukan kegiatan meniru hal-hal yang ada di lingkungan.
Metode yang terdapat/digunakan di dalam perangkat pembelajaran tidak bervariasi. Di
dalam perngakat pembelajaran umumnya guru menggunakan metode ceramah dan diskusi..
Kurangnya variasi metode pembelajaran yang digunakan guru dapat membuat siswa merasa
bosan dan jenuh terhadap pelajaran yang diajarkan.
Analisis materi ajar terhadap silabus yang digunakan perlu diadakannya revisi. Ada
beberapa kekurangan dan ketidaksesuaian yang terdapat pada pengembangan silabus. Dengan
adanya revisi diharapkan menjadi lebih baik dalam pembuatan persiapan mengajar. Persiapan
mengajar yang baik akan menciptakan proses pembelajaran yang baik pula.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa belum cukup baik.
2. Minat siswa akan pelajaran IPA cukup baik. Mereka merasa pelajaran IPA itu tidak
terlalu sulit untuk dimengerti dan berkaitan dengan kehidupan mereka sehari-hari.
3. Sarana yang dimiliki belum cukup baik, misalnya dalam penggunaan media, penyediaan
buku pendukung dari perpustakaan dan tidak terfasilitasinya laboratorium.
4.
Dalam pengembangan silabus, guru kurang mengembangkannya berdasarkan kurikulum
KTSP. Pada silabus tidak terdapat hal mengarah ke kurikulum KTSP.
SARAN
Saran yang dapat saya berikan untuk pelaksanaan KTSP adalah:
1. Pihak sekolah lebih memperhatikan pembangunan sarana di sekolah agar mudah
mendapatkan sumber belajar guna meningkatkan kualitas siswa.
2. Guru harus dapat menarik minat belajar siswa dengan menggunakan berbagai macam
metode dan media/alat peraga pembelajaran.
3. Pengembangan silabus harus berdasarkan kurikulum yang sedang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA
25
26. Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta
Dhanay., (2009), KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), Error! Hyperlink
reference not valid.
Suwar.,
(2001),
Meningkatkan
Mutu
Guru
Melalui
Pemberdayaan
Diri,
http://www.octavianusz.blogspot.com/
Zulharman., (2007), Evaluasi Kurikulum: Pengertian, Kepentingan dan Masalah yang
Dihadapi, Error! Hyperlink reference not valid.
26