16. Membantu penanggung jawab program (pembuat keputusan) dalam mengambil keputusan apakah: meneruskan, modifikasi, membatalkan atau menghentikan program.
17. Apabila tujuan yang ditetapkan program telah mencapai keberhasilannya, maka ukuran yang digunakan tergantung pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penetuan kriteria tergantung dari kepentingan setiap aspek yang diukur. Ada kriteria yang menetapkan 100% (seratus persen), sebagai standar, ada yang menetapkan 80% (delapan puluh persen) sebagai standar keberhasilan program.
26. Keputusan tahap pertama, adalah keputusan pada tahap perencanaan (To Serve Planning Decisions) dapat berupa keputusan untuk menghentikan, memperbaiki, memodifikasi atau meneruskan program.
27. Keputusan tahap kedua, yaitu keputusan terstruktur (Structuring Decisions), yaitu untuk mengetahui strategi yang optimal dan rancangan prosedur untuk menghasilkan tujuan yang diharapkan yang sesuai dengan tahap planning decisions.
28. Keputusan tahap ketiga, keputusan implementasi (Implementasi Decisions) yaitu keputusan yang dibuat selama implementasi program yang berkaitan dengan hal apakah praktek sesungguhnya sesuai dengan prosedur yang diinginkan dan apakah modifikasi prosedur diperlukan.
29. Keputusan tahap ke empat, keputusa daur ulang (Re-cycling Decisions), keputusan yang dibuat setelah efektivitas perubahan timbul. Keputusan tahap ini menentukan apakah perubahan diperlukan atau modiikasi untuk di ulang kembali: yang menentukan apakah diteruskan, merevisi atau mengakhiri aktifitas program yang bersangkutan.
46. Kalau keseluruhan komponen model dilaksanakan. Evaluator dapat berperan aktif sejak awal kegiatan. Misalnya : Evaluasi konteks dilaksanakan sebelum suatu ide/gagasan inovasi dirumuskan secara kongkret. Evaluator harus dapat melihat keadaan yang berlaku dan kemudian berdasarkan hasil kajian tersebut, mempertanyakan apakah suatu inovasi diperlukan. Di sini evaluator bertindak sebagai orang yang membantu memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah yang dihadapi suatu lembaga atau instansi tertentu.
48. Apabila diterapkan secara bagian demi bagian (partial) akan melemahkan ide dasar model. Kegiatan menjadi tidak utuh. Dengan demikian hubungan antara satu keputusan denagn keputusan lainnya dapat menghilangkan kesinambungan.
61. Intented AntecedentsNiat, harapan, tujuan penyusunan dan pengembangan program.Intented TransactionsIsi dan proses yang dianggap efektif.Intented IncomesHasil yang diharapkan dari pelaksanaan program tertentu.Observed AntecedentsRumusan, niat, harapan, dan tujuan Observed TransactionsIsi dan proses diimplementasikan.Observed IncomesHasil yang sebenarnya diperoleh berdasarkan pelaksanaan program baru.Deskriptive DataJudgments Data
69. Kongruence yaitu suatu konsep yang digunakan untuk menganalisis kesesuaian antara apa yang dikemukakan dalam tujuan (intens) dengan apa yang terjadi dalam pelaksanaan (observations)
70. Judgments adalah konsep yang digunakan untuk evaluator untuk memberikan pertimbangan mengenai program yang sedang dikaji
71. Standart adalah konsep yang digunakan evaluator untuk mempertimbangkan dan memberikan umpan balik kepada pembuat keputusan , pertimbangan yang diberikan adalah pertimbangan yang bersifat menyeluruh dan komprehensif
73. Evaluasi Formatif berfungsi untuk mengumpulkan data (informasi) selama kegiatan sedang dilaksanakan. Dan pelaksanaannya dilaksanakan selama program berlangsung dengan tujuan untuk menyediakan dan memberikan informasi yang bermanfaat kepada pimpinan atau penanggung jawab program untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan program
74. Evaluasi Sumatif berfungsi untuk mengumpulkan informasi (data) ketika kegiatan program benar-benar selesai. Dan pelaksanaanya dilaksanakan pada akhir kegiatan untuk memberikan informasi kepada kemampuan potensial tentang manfaat atau kegunaan program.
76. No.Aspek yang di EvaluasiJenis EvaluasiFormatifSumatif1.TujuanMemperbaiki programMengevaluasi manfaat program2.AudiensAdministrator program dan karyawan Konsumen dan sponsor3.Siapa yang melaksanakanEvaluator InternalEvaluasi Eksternal4.Ciri-ciri umumTepat waktuMeyakinkan5.PengukuranSering informalValid/reliabel6.Frekuensi Pengumpilan DataSering kali Terbatas7.Ukuran SampelSering kali kecilBiasanya besar8.Jenis PertantanyaanApa yang sedang dikerjakan?Apa yang perlu diperbaiki?Bagaimana akan diperbaiki?Apa hasilnya?Dengan siapa?Apa akibatnya?Apa tuntutannya?
79. Program Planning, berfungsi membantu evaluator dalam memilih program tertentu yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program
80. Program Implementation, berfungsi menyiapkan informasi, apakah program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang tepat sesuai dengan apa yang direncanakan
81. Program Improvement, berfungsi memberikan informasi tentang bagaimana program tersebut bermanfaat dan bagaimana program dapat dilaksanakan
83. Evaluasi model kesenjangan adalah suatu metode untuk mengidentifikasikan perbedaan/kesenjangan antara tujuan khusus yang ditetapkan dengan penampilan actual.
93. Tahap Proses (Pengumpilan data), kegiatan yang dilakukan antara lain : mengadakan evaluasi terhadap tujuan-tujuan manakah yang telah dan akan dicapai
94. Tahap pengukuran tujuan (Product), yaitu mengadakan analisis data dan menetapkan tingkat output yang diperoleh.
95. Tahap Perbandingan (program comparison), yaitu membandingan hasil yang telah dicapai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
100. TingkatUnjuk KerjaStandardIDisain ProgramDisain InputDisain ProsesDisain ProdukKriteria DisainIIOperasi ProgramDisain ProgramDimensi InputDimensi ProsesIIIProduksiInterim programDisain ProgramDimensi ProsesDimensi OutputIVTerminal Program ProduksiDisain ProgramDimensi OutputVBiaya ProgramBiaya program lain dengan produksi yang sama
121. Perhatiannya dipusatkan pada hasil program, sehingga model ini tidak cukup luas dipakai sebagai model yang komprehensif. Dimensi perencanaan program dan pelaksanaanya (proses) tidak dapat di evaluasi dengan model ini.