SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 17
Descargar para leer sin conexión
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)
PERCOBAAN 5
Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
PERCOBAAN 6
Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
DIAH RATNA SARI
11609010
KELOMPOK I
Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010
Shift Rabu Siang (13.00—17.00 WIB)
Asisten Praktikum:
YOGI PRASETYO
21110014
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2010
PERCOBAAN 5
Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
I. Tujuan Percobaan
 Menentukan sampel A, C, dan D dari zat turunan fenol atau alcohol yang diberikan
 Menentukan sifat-sifat alkohol dan fenol dari reaksi
II. Teori Dasar
Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang terikat bersama dengan
suatu cara tertentu sebagai bagian dari suatu molekul, dan kemudian mempengaruhi
karakteristik sifat fisik dan kimia molekul secara keseluruhan. Kelompok gugus fungsi
yang akan dipelajari pada percobaan ini adalah gugus fungsi hidroksi (atau hidroksil),
-OH. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat
perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap
sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda. Salah satu perbedaan utama adalah
bahwa fenol bersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol.
III.Pengamatan dan Pengolahan Data
Keterangan :
1=etanol
2=metanol
3=n-butanol
4=2-butanol
5=sikloheksanol
6=fenol
- Kelarutan alkohol dan fenol :
pelarut air :
A : lumayan larut;
C : kurang larut ;
D : lumayan larut.
Pelarut heksana : A,C,D tidak larut
- uji lucas :
A jingga keruh,
C kuning muda,
D jingga keruh,
1 putih jernih,
2 putih jernih,
3 jingga jernih,
4 jingga jernih,
5 kuning muda,
6 jingga muda.
- uji asam kromat :
A kuning dan biru hijau,
C biru hijau,
D hijau kuning,
1 biru muda dan biru hijau,
2 biru keruh,
3 putih keruh dan biru,
4 putih jernih dan biru,
5 kuning muda dan biru hijau,
6 ada endapan coklat.
- uji besi :
A ada endapan merah bata,
C putih jernih dan coklat,
D kuning keruh dan ada endapan coklat,
1 coklat muda dan putih bening,
2 putih jernih dan endapan coklat,
3 coklat muda dan endapan coklat,
4 endapan coklat,
5 putih jernih dan endapan,
6 coklat tua dan jingga coklat jernih
- uji keasaman :
A ph 6,
C ph 5,
D ph 5
IV. Pembahasan
Uji Kelarutan
Pelarut air
Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat
membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil pada
alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan
oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukan ikatan hidrogen
antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini menjadi cukup besar, akibatnya
molekul-molekul air akan menolak molekul-molekul alkohol untuk menstabilkan kembali
ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus alkil) terikat pada
cincin aromatik, maka kelarutan fenol dalam air akan berkurang.
Pelarut n-heksan
Karena n-heksan tidak memiliki atom F, O, atau N yang dapat membentuk ikatan
hydrogen, maka baik fenol maupun alcohol tidak larut dalam n-heksan
Simpulan sementara dari sampel ini belum bisa disimpulkan secara pasti, yang bisa
ditarik dari uji ini hanyalah sampel C strukturnya lebih besar dibanding A dan D karena
kurang larut dibandingkan dengan A dan D
Uji lucas
Saat percobaan, uji lucas ini tidak terlalu dapat dipercaya karena tidak terbentuk dua
fase seperti pada literature, yang terbentuk hanyalah warna larutannya yang berubah
menjadi
A jingga keruh,
C kuning muda,
D jingga keruh,
Bahkan, jika dibandingkan dengan reaksi dari alcohol dan fenol yang sudah diketahui
pun hasilnya agak berbeda, yang bisa diketahui hanyalah sampel C berwarna kuning
muda sama dengan hasil dari reaksi sikloheksana.
Uji Lucas dalam alkohol adalah tes untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder
dan tersier . Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas alkohol dengan
hidrogen halida . Ketika reagen Lucas (ZnCl 2 di terkonsentrasi HCl larutan) ditambahkan
ke alkohol , H+
dari HCl akan bergabung dengan -OH kelompok alkohol, menjadi H2O,
menjadi jauh lebih lemah nukleofil daripada OH -, dan diganti oleh nukleofil Cl-
.Reagen
Lucas menawarkan media kutub di mana mekanisme SN 1 lebih disukai. Dalam substitusi
nukleofilik unimolecular, laju reaksi lebih cepat ketika karbokation intermediet lebih
stabil dengan jumlah yang lebih besar dari elektron yang menyumbangkan kelompok
alkilnya (R-) terikat pada atom karbon bermuatan positif. Alkohol tersier bereaksi
dengan reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan,
sementara alkohol sekunder melakukannya dengan pemanasan. Alkohol primer tidak
bereaksi dengan reagen Lucas .
Reagen melarutkan alkohol, menghilangkan gugus OH, membentuk karbokation.
Kecepatan reaksi ini sebanding dengan energi yang dibutuhkan untuk membentuk
karbokation, sehingga tersier, benzilik, dan karbokation allylic bereaksi cepat, sementara
yang lebih kecil, substitusi kurang, alkohol bereaksi lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh
karbokation segera bereaksi dengan ion klorida yang mudah larut dalam chloroalkane.
Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk kekeruhan muncul adalah ukuran dari
reaktivitas dari kelas alkohol dengan reagen Lucas, dan ini digunakan untuk
membedakan antara tiga kelas alkohol:
Alkohol primer → tidak ada reaksi
Alkohol sekunder → reaksi terjadi bila dipanaskan
Alkohol tersier → reaksi terjadi tanpa pemanasan
Berdasarkan literature, reaksi yang terjadi adalah
Uji asam kromat
didapatkan
A kuning dan biru hijau,
C biru hijau,
D hijau kuning,
Jika disesuaikan dengan hasil reaksi pembanding/standar, maka diperoleh hipotesis:
A alcohol
C Alkohol primer
D tidak teridentifikasi, karena tidak ada yang sama
Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat dengan adanya asam kromat.
Bilangan oksidasi Cr +6 pada asam kromat, yang berwarna merah kecoklatan, tereduksi
menjadi Cr +3, yang berwarna hijau. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton oleh
asam kromat. Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat. Oleh karena itu
reaksi ini di satu sisi dapat membedakan alcohol primer dan sekunder, dan di sisi lain
membedakan alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier. Sedangkan fenol
biasanya teroksidasi menjadi tar berwarna coklat oleh asam kromat.
Reaksi yang terjadi adalah
Uji Besi (III) klorida
didapatkan
A ada endapan merah bata,
C putih jernih dan coklat,
D kuning keruh dan ada endapan coklat,
Dibandingkan dengan hasil reaksi pembanding, dapat ditarik hipotesis:
A alcohol
C alcohol primer
D tidak dapat diidentifikasi, karena tidak ada yang hasil reaksinya kuning.
Penambahan besi (III) klorida yang terlarut dalam kloroform (triklorometana) ke dalam
suatu larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan suatu larutan berwarna ketika
ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol, warna produk yang dihasilkan dapat
bervariasi mulai dari merah sampai ungu, H pada -OH fenol, disubstitusi oleh FeCl2 dan
karena Fe adalah golongan transisi, berikatan dengan fenol menyebabkan perubahan
warna yang macam-macam (pada hal ini merah-ungu). Alkohol tidak menghasilkan
warna apapun terhadap uji ini.
Uji keasaman
Nilai pH sampel A, C, D relative sama, kemungkinan besar semua sampel adalah alcohol.
Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam karboksilat dan
asam yang lebih kuat daripada alkohol. Ketika fenol bereaksi dengan suatu basa, fenol
akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa
(sebagai garam fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat
merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang tak
larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tidak satu pun di antara
basa-basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah sejumlah tertentu alkohol menjadi
ion alkoksida (yang akan dapat melarutkan alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion
alkoksida).
V. Simpulan
Karena saat percobaan banyak terjadi reaksi yang menyimpang dari literatur, dan hasil
reaksi berbeda dengan hasil reaksi dari senyawa pembanding, simpulan tidak dapat
ditarik secara pasti. Yang bisa disimpulkan hanyalah semua sampel adalah alkohol,
namun, jenisnya tidak dapat diidentifikasi. Kemungkinan yang dapat diidentifikasi adalah
sampel C yang merupakan alkohol primer.
Walaupun sama-sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama.
Berikut sifat-sifat darimasing-masing gugus fungsi berdasarkan hasil percobaan 5.
Alkohol
• sebagian gugus alkohol larut dalam air, tetapihanya alkoholdengan struktur yang
kecil saja/berat molekul ringan
• baik alkohol maupun fenol tidak larutdalam n-heksan
• Jika diberi reagen Lucas, alkohol primer--> tidak terjadi pemisahan fase, alkohol
sekunder -> terjadi pemisahan fase jika dipanaskan, alkohol tersier -> terjadi
pemisahan fase tanpa pemanasan.
• Jika diuji asam kromat, alkohol primer -> asam karboksilat, alkohol sekuner ->
keton dan alkohol tersier -> tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat
• Alkohol tidak dapat bereaksi dengan FeCl3
• Keasaman alkohol lebih rendah dibandingkan fenol
Fenol
• kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus nonpolar terikat pada cincin
aromatik
• baik alkohol maupun fenol tidak larut dalam n-heksan
• jika diberi reagen lucas, tidak terjadi reaksi
• Fenol tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat
• Fenol bereaksi dengan FeCl3 dan memberikan warna merah-ungu
• Keasaman fenol lebih tinggi dari alkohol
VI. Daftar Pustaka
Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K., Microscale Organic Laboratory, 3rd edition, John
Wiley & Sons,New York, 1994
Pasto, D., Johnson, C., Miller, M., Experiments and Techniques in Organic Chemistry,
Prentice Hall Inc.,New Jersey, 1992
Williamson, Macroscale and Microscale Organic Experiments, 3rd edition, Boston, 1999
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/
[tanggal diakses 5-11-2010 08.09]
http://liliksetiono.wordpress.com/2009/05/18/kimia-organik/ [tanggal diakses 5-11-
2010 08.06]
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=enid&u=http://en.wikipedia.org/
wiki/Lucas'_reagent [tanggal diakses 5-11-2010 8:03]
11
PERCOBAAN 6
Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia
I. Tujuan Percobaan
 Menentukan sampel A, B, dan C dari zat turunan
 Menentukan sifat-sifat aldehid dan keton dari reaksi
II.Teori Dasar
Aldehid dan keton memiliki gugus fungsi karbonil (-C=O), yaitu atom karbon yang
berikatan rangkap dua dengan oksigen. Pada keton, terdapat 2 atom karbon lain yang
terikat pada gugus karbonil. Karbon yang terikat pada gugus karbonil dapat merupakan
rantai alifatik (bukan merupakan bagian dari cincin aromatik) atau aromatik (merupakan
bagian dari cincin aromatik). Aldehid dan keton sama-sama mengalami reaksi yang
disebut adisi nukleofilik. Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton
tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan
hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat
membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian
positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain.
Perbedaan aldehid dan keton dilihat dari struktur
III. Pengamatan dan Pengolahan Data
1=asetaldehid
2=sikloheksanon
3=aseton
12
- uji asam kromat :
A biru kehijauan,
B jingga,
C kuning coklat,
1 biru kehijauan,
2 kuning coklat,
3 jingga
- uji tollens :
A positif,
B negatif,
C negatif.
- uji iodoform :
A kuning kental,
B putih keruh dan bening,
C putih keruh,
1 kuning kental,
2 putih keruh,
3 putih jernih.
- uji 2,4 dinitrofenilhidrazin
A tidak ada endapan,
B ada endapan jingga,
C tidak ada endapan,
1,2,3 tidak ada endapan.
13
IV. Pembahasan
Uji Asam Kromat
Pada uji ini diperoleh
A biru kehijauan,
B jingga,
C kuning coklat,
Aldehid dapat dioksidasi oleh asam kromat, sedangkan keton tidak. Ketika aldehid
teroksidasi, akan terjadi perubahan warna dari coklat kemerahan menjadi hijau, karena
kromat tereduksi menjadi Cr +3. Inilah yang membedakan aldehid dari keton.
Bisa dipastikan bahwa sampel A adalah aldehid
Uji tollens
A positif,
B negatif,
C negatif.
Pada uji tollens,karena reagennya tidak ada, reaksi hanya berlangsung sampai di tengah
jalan, tidak bisa secara pasti dijadikan rujukan.
Namun, merujuk pada percobaan 2, hasil A m,enunjukkan perbedaan dengan sampel B
dan C yang memiliki hasil sama, yaitu negatif. hipotesisnya sampel B dan C adalah keton.
Pereaksi Tollens mengandung ion diamminperak(I), [Ag(NH3)2]+.
Ion ini dibuat dari larutan perak(I) nitrat. Caranya dengan memasukkan setetes larutan
natrium hidroksida ke dalam larutan perak(I) nitrat yang menghasilkan sebuah endapan
perak(I) oksida, dan selanjutnya tambahkan larutan amonia encer secukupnya untuk
melarutkan ulang endapan tersebut.
Untuk melakukan uji dengan pereaksi Tollens, beberapa tetes aldehid atau keton
dimasukkan ke dalam pereaksi Tollens yang baru dibuat, dan dipanaskan secara
perlahan dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit.
Pada keton, tidak ada perubahan pada larutan yang tidak berwarna.
Sedangkan aldehid, larutan tidak berwarna menghasilkan sebuah endapan perak
berwarna abu-abu, atau sebuah cermin perak pada tabung uji.
Aldehid mereduksi ion diamminperak(I) menjadi logam perak. Karena larutan bersifat
basa, maka aldehid dengan sendirinya dioksidasi menjadi sebuah garam dari asam
karboksilat yang sesuai.
14
Persamaan setengah reaksi untuk reduksi ion diamminperak(I) menjadi perak adalah
sebagai berikut:
Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi dari oksidasi
sebuah aldehid pada kondisi basa, yakni
Akan menghasilkan persamaan reaksi lengkap:
Uji iodoform
diperoleh
A kuning kental,
B putih keruh dan bening,
C putih keruh,
Berdasarkan percobaan dari hasil reaksi pembanding, diperoleh hasil sampel A sama
dengan asetaldehid (aldehid) dan sampel B dan C memiliki hasil yang sama dengan
gugus keton yang bukan metil keton, karena uji iodoform pada metil keton adalah
positif. Karena sampel A pada percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa ia adalah
aldehid, maka ditarik simpulan, sampel A di sini adalah aldehid, spesifiknya
asetaldehidkarena sama-sama memberikan hasil positif sama dengan metil keton. Dan
hanya asetaldehid dan metil keton saja yang memberikan reaksi positif dari uji
iodoform.
Reaksi yang terjadi adalah
Uji 2,4 dinitrofenilhidrazin
diperoleh
A tidak ada endapan,
B ada endapan jingga,
C tidak ada endapan,
15
Pada saat percobaan, semua yang menggunakan penangas air,termasuk uji lucas pada
percobaan 5 menimbulkan hasil yang berbeda dengan literatur, dimungkinkan karena
adanya faktor suhu atau waktu.
Berdasarkan perbandingan hasil reaksi pembanding dengan sampel, menunjukkan
ketidaksinkronan dalam hasil, tidak seperti uji-uji sebelumnya. Jadi, uji alam percobaan
ini tdak dapat dijadikan rujukan.
Menurut literatur, sedikit menyinggung reaksi adisi nukleofilik.
Reaksi yang terjadi antara keton dengan 2,4 DNP
Pada reaksi di atas dapat dilihat bahwa terkadang produk yang dihasilkan tidak selalu
yang dapat diisolasi. Produk ini dapat mengalami reaksi eliminasi dengan melepaskan
gugus –OH yang telah terbentuk, kemudian atom hidrogen pada nitrogen lepas dan
terbentuklah ikatan rangkap antara C dan N disertai pelepasan molekula air. Produk
akhirnya sering dikenal sebagai 2,4-dinitrofenilhidrazon.
Asam, H3O+
, dibutuhkan sebagai katalis untuk reaksi pertama di atas yang akan
membentuk molekul air pada tahap pertama. Pada tahap kedua, molekul air yang kedua
dihasilkan, namun molekul air ini terprotonasi dan membentuk H3O+
pada tahap ketiga,
sehingga secara keseluruhan hanya dihasilkan satu molekul air. Ini adalah ciri H3O+
sebagai katalis, mempercepat laju reaksi tetapi tidak ikut terpakai habis dalam reaksi.
16
V.Simpulan
Setelah diuji dengan berbagai macam reaksi, diperoleh simpulan bahwa
sampel A --> aldehid (asetaldehid)
sampel B --> keton (bukan metil keton)
sampel C --> keton (bukan metil keton)
Perbedaan Aldehid dan Keton dari hasil reaksi
Aldehid
− dapat dioksidasi oleh asam kromat, dari coklat kemerahan menjadi hijau
− mudah teroksidasi Ag menimbulkan cermin perak
− hanya asetaldehid yang memberikan hasil positif dari uji iodoform
Keton
− tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat
− tidak/sulit teroksidasi Ag menimbulkan cermin perak
− hanya metil keton yang memberikan hasil positif dari uji iodoform
VI. Daftar Pustaka
Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K., Microscale Organic Laboratory, 3rd edition, John
Wiley & Sons,New York, 1994
Pasto, D., Johnson, C., Miller, M., Experiments and Techniques in Organic Chemistry,
Prentice Hall Inc.,New Jersey, 1992
Williamson, Macroscale and Microscale Organic Experiments, 3rd edition, Boston, 1999
http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/
[tanggal diakses 5-11-2010 08.09]
http://liliksetiono.wordpress.com/2009/05/18/kimia-organik/ [tanggal diakses 5-11-
2010 08.06]
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/
oksidasi_aldehid_dan_keton/ [tanggal diakses 11-11-2010 12.58]
17
LAMPIRAN
No Nama Zat T.leleh
(0
C)
T.didih
(0
C)
Kelarutan
dalam air
(g/mL)
Sifat dan penggunaannya
1 Air, H2O 0 100 Sangat luas, polar, ionik
2 Fenol C6H6O 40.9 181.9 0.08 Toxic
antiseptik
3 Heksan, C6H14 65-70 0,659 Hidrokarbon/nonpolar,
terbakar
4 Asam kromat
H2CrO4
Toxic
katalis
5 Kloroform,
CHCl3
-63.5 61 1,492 Sangat polar
6 Perak nitrat 212 444 korosif
7 Iodoform 123 217 bahaya
8 Formaldehid
CH2O
-117 -19.3 >1 (200
C) Mudah terbakar
beracun
9 Asetaldehid -123.5 20.2 Larut
dalam
segala
perbandin
gan
Bahaya
mudah terbakar
karsinogenik

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Karbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaKarbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaAgres Tarigan
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonwd_amaliah
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri Afif Randika
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilikelfisusanti
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docaufia w
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELTri Setyo Ningsih
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorDeviPurnama
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation risyanti ALENTA
 

La actualidad más candente (20)

38888566 fehling-biokimia
38888566 fehling-biokimia38888566 fehling-biokimia
38888566 fehling-biokimia
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Karbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinyaKarbanion dan reaksinya
Karbanion dan reaksinya
 
EKSTRAKSI
EKSTRAKSIEKSTRAKSI
EKSTRAKSI
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Ekstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cairEkstraksi pelarut padat cair
Ekstraksi pelarut padat cair
 
titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri titrasi pengendapan Argentometri
titrasi pengendapan Argentometri
 
Iodometri
IodometriIodometri
Iodometri
 
Adisi Elektrofilik
Adisi ElektrofilikAdisi Elektrofilik
Adisi Elektrofilik
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.docLaporan praktikum titrasi argentometri.doc
Laporan praktikum titrasi argentometri.doc
 
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBELVALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
VALIDASI METODE ANALISIS VITAMIN B1 DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI VISIBEL
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Uji safonifikasi
Uji safonifikasiUji safonifikasi
Uji safonifikasi
 
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK BogorPenetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
Penetapan Kadar Cu dalam CuSO4.5H2O SMK-SMAK Bogor
 
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation Kelompok 1 ppt identifikasi kation
Kelompok 1 ppt identifikasi kation
 
Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)Volumetri (Kimia Analitik)
Volumetri (Kimia Analitik)
 

Destacado (9)

amina
aminaamina
amina
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
Gugus Hidrokarbon tentang Amina
Gugus Hidrokarbon tentang AminaGugus Hidrokarbon tentang Amina
Gugus Hidrokarbon tentang Amina
 
Amina baru
Amina baruAmina baru
Amina baru
 
amina & amida
amina & amidaamina & amida
amina & amida
 
Amina
AminaAmina
Amina
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Etil asetat
Etil asetatEtil asetat
Etil asetat
 
Senyawa Aromatik
Senyawa AromatikSenyawa Aromatik
Senyawa Aromatik
 

Similar a Lap kimor-5-6-3rd-fa09

Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Avivah Nasution
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATRADONA97
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxSUCIATIuci4
 
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurAlkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurmuhlisunazim
 
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptxPENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptxHaekalWahyudi1
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatzakirafi
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 zakirafi
 
Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxRifqiNaufal24
 
Asam basa
Asam basa Asam basa
Asam basa 11022021
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenawd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsiwd_amaliah
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revMuhammad Luthfan
 

Similar a Lap kimor-5-6-3rd-fa09 (20)

Kimia organik-5
Kimia organik-5Kimia organik-5
Kimia organik-5
 
Alkohol,ppt
Alkohol,pptAlkohol,ppt
Alkohol,ppt
 
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
Ppt analisis senyawa (alkana, sikloalkana, alkena, alkuna, alkohol, dan eter)
 
6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt6. alkohol.ppt
6. alkohol.ppt
 
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILATALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
ALDEHID,KETON, DAN ASAM KARBOKSILAT
 
reaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docxreaksi alkohol.docx
reaksi alkohol.docx
 
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsurAlkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
Alkoho adalah suatu senyawa organik yang tersusun dari unsur
 
Kimor
KimorKimor
Kimor
 
Laporan awal 6
Laporan awal 6Laporan awal 6
Laporan awal 6
 
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptxPENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
PENGOLAHAN Air dari zat aluminat, klor, ozon..pptx
 
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilatidentifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
 
Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2 Prak 1 anfisko2
Prak 1 anfisko2
 
Alkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptxAlkohol dan Eter.pptx
Alkohol dan Eter.pptx
 
Asam basa
Asam basa Asam basa
Asam basa
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
Alkil halida oleh dr
Alkil halida  oleh  drAlkil halida  oleh  dr
Alkil halida oleh dr
 
1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol1 alkohol dan fenol
1 alkohol dan fenol
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-revKd ii meeting 3 (tep thp)-rev
Kd ii meeting 3 (tep thp)-rev
 

Último

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 

Último (20)

Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 

Lap kimor-5-6-3rd-fa09

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00—17.00 WIB) Asisten Praktikum: YOGI PRASETYO 21110014 LABORATORIUM KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010
  • 2. PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia I. Tujuan Percobaan  Menentukan sampel A, C, dan D dari zat turunan fenol atau alcohol yang diberikan  Menentukan sifat-sifat alkohol dan fenol dari reaksi II. Teori Dasar Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang terikat bersama dengan suatu cara tertentu sebagai bagian dari suatu molekul, dan kemudian mempengaruhi karakteristik sifat fisik dan kimia molekul secara keseluruhan. Kelompok gugus fungsi yang akan dipelajari pada percobaan ini adalah gugus fungsi hidroksi (atau hidroksil), -OH. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa fenol bersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol. III.Pengamatan dan Pengolahan Data Keterangan : 1=etanol 2=metanol 3=n-butanol 4=2-butanol 5=sikloheksanol 6=fenol - Kelarutan alkohol dan fenol : pelarut air :
  • 3. A : lumayan larut; C : kurang larut ; D : lumayan larut. Pelarut heksana : A,C,D tidak larut - uji lucas : A jingga keruh, C kuning muda, D jingga keruh, 1 putih jernih, 2 putih jernih, 3 jingga jernih, 4 jingga jernih, 5 kuning muda, 6 jingga muda. - uji asam kromat : A kuning dan biru hijau, C biru hijau, D hijau kuning, 1 biru muda dan biru hijau, 2 biru keruh, 3 putih keruh dan biru, 4 putih jernih dan biru, 5 kuning muda dan biru hijau, 6 ada endapan coklat.
  • 4. - uji besi : A ada endapan merah bata, C putih jernih dan coklat, D kuning keruh dan ada endapan coklat, 1 coklat muda dan putih bening, 2 putih jernih dan endapan coklat, 3 coklat muda dan endapan coklat, 4 endapan coklat, 5 putih jernih dan endapan, 6 coklat tua dan jingga coklat jernih - uji keasaman : A ph 6, C ph 5, D ph 5 IV. Pembahasan Uji Kelarutan Pelarut air Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil pada alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukan ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini menjadi cukup besar, akibatnya molekul-molekul air akan menolak molekul-molekul alkohol untuk menstabilkan kembali
  • 5. ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus alkil) terikat pada cincin aromatik, maka kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Pelarut n-heksan Karena n-heksan tidak memiliki atom F, O, atau N yang dapat membentuk ikatan hydrogen, maka baik fenol maupun alcohol tidak larut dalam n-heksan Simpulan sementara dari sampel ini belum bisa disimpulkan secara pasti, yang bisa ditarik dari uji ini hanyalah sampel C strukturnya lebih besar dibanding A dan D karena kurang larut dibandingkan dengan A dan D Uji lucas Saat percobaan, uji lucas ini tidak terlalu dapat dipercaya karena tidak terbentuk dua fase seperti pada literature, yang terbentuk hanyalah warna larutannya yang berubah menjadi A jingga keruh, C kuning muda, D jingga keruh, Bahkan, jika dibandingkan dengan reaksi dari alcohol dan fenol yang sudah diketahui pun hasilnya agak berbeda, yang bisa diketahui hanyalah sampel C berwarna kuning muda sama dengan hasil dari reaksi sikloheksana. Uji Lucas dalam alkohol adalah tes untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier . Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas alkohol dengan hidrogen halida . Ketika reagen Lucas (ZnCl 2 di terkonsentrasi HCl larutan) ditambahkan ke alkohol , H+ dari HCl akan bergabung dengan -OH kelompok alkohol, menjadi H2O, menjadi jauh lebih lemah nukleofil daripada OH -, dan diganti oleh nukleofil Cl- .Reagen Lucas menawarkan media kutub di mana mekanisme SN 1 lebih disukai. Dalam substitusi nukleofilik unimolecular, laju reaksi lebih cepat ketika karbokation intermediet lebih
  • 6. stabil dengan jumlah yang lebih besar dari elektron yang menyumbangkan kelompok alkilnya (R-) terikat pada atom karbon bermuatan positif. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan, sementara alkohol sekunder melakukannya dengan pemanasan. Alkohol primer tidak bereaksi dengan reagen Lucas . Reagen melarutkan alkohol, menghilangkan gugus OH, membentuk karbokation. Kecepatan reaksi ini sebanding dengan energi yang dibutuhkan untuk membentuk karbokation, sehingga tersier, benzilik, dan karbokation allylic bereaksi cepat, sementara yang lebih kecil, substitusi kurang, alkohol bereaksi lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh karbokation segera bereaksi dengan ion klorida yang mudah larut dalam chloroalkane. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk kekeruhan muncul adalah ukuran dari reaktivitas dari kelas alkohol dengan reagen Lucas, dan ini digunakan untuk membedakan antara tiga kelas alkohol: Alkohol primer → tidak ada reaksi Alkohol sekunder → reaksi terjadi bila dipanaskan Alkohol tersier → reaksi terjadi tanpa pemanasan Berdasarkan literature, reaksi yang terjadi adalah
  • 7. Uji asam kromat didapatkan A kuning dan biru hijau, C biru hijau, D hijau kuning, Jika disesuaikan dengan hasil reaksi pembanding/standar, maka diperoleh hipotesis: A alcohol C Alkohol primer D tidak teridentifikasi, karena tidak ada yang sama Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat dengan adanya asam kromat. Bilangan oksidasi Cr +6 pada asam kromat, yang berwarna merah kecoklatan, tereduksi menjadi Cr +3, yang berwarna hijau. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat. Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat. Oleh karena itu reaksi ini di satu sisi dapat membedakan alcohol primer dan sekunder, dan di sisi lain membedakan alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier. Sedangkan fenol biasanya teroksidasi menjadi tar berwarna coklat oleh asam kromat. Reaksi yang terjadi adalah
  • 8. Uji Besi (III) klorida didapatkan A ada endapan merah bata, C putih jernih dan coklat, D kuning keruh dan ada endapan coklat, Dibandingkan dengan hasil reaksi pembanding, dapat ditarik hipotesis: A alcohol C alcohol primer D tidak dapat diidentifikasi, karena tidak ada yang hasil reaksinya kuning. Penambahan besi (III) klorida yang terlarut dalam kloroform (triklorometana) ke dalam suatu larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan suatu larutan berwarna ketika ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol, warna produk yang dihasilkan dapat bervariasi mulai dari merah sampai ungu, H pada -OH fenol, disubstitusi oleh FeCl2 dan karena Fe adalah golongan transisi, berikatan dengan fenol menyebabkan perubahan warna yang macam-macam (pada hal ini merah-ungu). Alkohol tidak menghasilkan warna apapun terhadap uji ini. Uji keasaman Nilai pH sampel A, C, D relative sama, kemungkinan besar semua sampel adalah alcohol. Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam karboksilat dan asam yang lebih kuat daripada alkohol. Ketika fenol bereaksi dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang tak larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tidak satu pun di antara basa-basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah sejumlah tertentu alkohol menjadi
  • 9. ion alkoksida (yang akan dapat melarutkan alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion alkoksida). V. Simpulan Karena saat percobaan banyak terjadi reaksi yang menyimpang dari literatur, dan hasil reaksi berbeda dengan hasil reaksi dari senyawa pembanding, simpulan tidak dapat ditarik secara pasti. Yang bisa disimpulkan hanyalah semua sampel adalah alkohol, namun, jenisnya tidak dapat diidentifikasi. Kemungkinan yang dapat diidentifikasi adalah sampel C yang merupakan alkohol primer. Walaupun sama-sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama. Berikut sifat-sifat darimasing-masing gugus fungsi berdasarkan hasil percobaan 5. Alkohol • sebagian gugus alkohol larut dalam air, tetapihanya alkoholdengan struktur yang kecil saja/berat molekul ringan • baik alkohol maupun fenol tidak larutdalam n-heksan • Jika diberi reagen Lucas, alkohol primer--> tidak terjadi pemisahan fase, alkohol sekunder -> terjadi pemisahan fase jika dipanaskan, alkohol tersier -> terjadi pemisahan fase tanpa pemanasan. • Jika diuji asam kromat, alkohol primer -> asam karboksilat, alkohol sekuner -> keton dan alkohol tersier -> tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat • Alkohol tidak dapat bereaksi dengan FeCl3 • Keasaman alkohol lebih rendah dibandingkan fenol Fenol • kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus nonpolar terikat pada cincin aromatik • baik alkohol maupun fenol tidak larut dalam n-heksan • jika diberi reagen lucas, tidak terjadi reaksi • Fenol tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat • Fenol bereaksi dengan FeCl3 dan memberikan warna merah-ungu • Keasaman fenol lebih tinggi dari alkohol
  • 10. VI. Daftar Pustaka Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K., Microscale Organic Laboratory, 3rd edition, John Wiley & Sons,New York, 1994 Pasto, D., Johnson, C., Miller, M., Experiments and Techniques in Organic Chemistry, Prentice Hall Inc.,New Jersey, 1992 Williamson, Macroscale and Microscale Organic Experiments, 3rd edition, Boston, 1999 http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/ [tanggal diakses 5-11-2010 08.09] http://liliksetiono.wordpress.com/2009/05/18/kimia-organik/ [tanggal diakses 5-11- 2010 08.06] http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=enid&u=http://en.wikipedia.org/ wiki/Lucas'_reagent [tanggal diakses 5-11-2010 8:03]
  • 11. 11 PERCOBAAN 6 Aldehid dan Keton: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia I. Tujuan Percobaan  Menentukan sampel A, B, dan C dari zat turunan  Menentukan sifat-sifat aldehid dan keton dari reaksi II.Teori Dasar Aldehid dan keton memiliki gugus fungsi karbonil (-C=O), yaitu atom karbon yang berikatan rangkap dua dengan oksigen. Pada keton, terdapat 2 atom karbon lain yang terikat pada gugus karbonil. Karbon yang terikat pada gugus karbonil dapat merupakan rantai alifatik (bukan merupakan bagian dari cincin aromatik) atau aromatik (merupakan bagian dari cincin aromatik). Aldehid dan keton sama-sama mengalami reaksi yang disebut adisi nukleofilik. Sifat-sifat fisik aldehid dan keton, karena aldehid dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada oksigen, maka tidak dapat terjadi ikatan hidrogen seperti pada alkohol. Sebaliknya aldehid dan keton adalah polar dan dapat membentuk gaya tarik menarik elektrostatik yang relatif kuat antara molekulnya, bagian positif dari sebuah molekul akan tertarik pada bagian negatif dari yang lain. Perbedaan aldehid dan keton dilihat dari struktur III. Pengamatan dan Pengolahan Data 1=asetaldehid 2=sikloheksanon 3=aseton
  • 12. 12 - uji asam kromat : A biru kehijauan, B jingga, C kuning coklat, 1 biru kehijauan, 2 kuning coklat, 3 jingga - uji tollens : A positif, B negatif, C negatif. - uji iodoform : A kuning kental, B putih keruh dan bening, C putih keruh, 1 kuning kental, 2 putih keruh, 3 putih jernih. - uji 2,4 dinitrofenilhidrazin A tidak ada endapan, B ada endapan jingga, C tidak ada endapan, 1,2,3 tidak ada endapan.
  • 13. 13 IV. Pembahasan Uji Asam Kromat Pada uji ini diperoleh A biru kehijauan, B jingga, C kuning coklat, Aldehid dapat dioksidasi oleh asam kromat, sedangkan keton tidak. Ketika aldehid teroksidasi, akan terjadi perubahan warna dari coklat kemerahan menjadi hijau, karena kromat tereduksi menjadi Cr +3. Inilah yang membedakan aldehid dari keton. Bisa dipastikan bahwa sampel A adalah aldehid Uji tollens A positif, B negatif, C negatif. Pada uji tollens,karena reagennya tidak ada, reaksi hanya berlangsung sampai di tengah jalan, tidak bisa secara pasti dijadikan rujukan. Namun, merujuk pada percobaan 2, hasil A m,enunjukkan perbedaan dengan sampel B dan C yang memiliki hasil sama, yaitu negatif. hipotesisnya sampel B dan C adalah keton. Pereaksi Tollens mengandung ion diamminperak(I), [Ag(NH3)2]+. Ion ini dibuat dari larutan perak(I) nitrat. Caranya dengan memasukkan setetes larutan natrium hidroksida ke dalam larutan perak(I) nitrat yang menghasilkan sebuah endapan perak(I) oksida, dan selanjutnya tambahkan larutan amonia encer secukupnya untuk melarutkan ulang endapan tersebut. Untuk melakukan uji dengan pereaksi Tollens, beberapa tetes aldehid atau keton dimasukkan ke dalam pereaksi Tollens yang baru dibuat, dan dipanaskan secara perlahan dalam sebuah penangas air panas selama beberapa menit. Pada keton, tidak ada perubahan pada larutan yang tidak berwarna. Sedangkan aldehid, larutan tidak berwarna menghasilkan sebuah endapan perak berwarna abu-abu, atau sebuah cermin perak pada tabung uji. Aldehid mereduksi ion diamminperak(I) menjadi logam perak. Karena larutan bersifat basa, maka aldehid dengan sendirinya dioksidasi menjadi sebuah garam dari asam karboksilat yang sesuai.
  • 14. 14 Persamaan setengah reaksi untuk reduksi ion diamminperak(I) menjadi perak adalah sebagai berikut: Menggabungkan persamaan di atas dengan persamaan setengah reaksi dari oksidasi sebuah aldehid pada kondisi basa, yakni Akan menghasilkan persamaan reaksi lengkap: Uji iodoform diperoleh A kuning kental, B putih keruh dan bening, C putih keruh, Berdasarkan percobaan dari hasil reaksi pembanding, diperoleh hasil sampel A sama dengan asetaldehid (aldehid) dan sampel B dan C memiliki hasil yang sama dengan gugus keton yang bukan metil keton, karena uji iodoform pada metil keton adalah positif. Karena sampel A pada percobaan sebelumnya menunjukkan bahwa ia adalah aldehid, maka ditarik simpulan, sampel A di sini adalah aldehid, spesifiknya asetaldehidkarena sama-sama memberikan hasil positif sama dengan metil keton. Dan hanya asetaldehid dan metil keton saja yang memberikan reaksi positif dari uji iodoform. Reaksi yang terjadi adalah Uji 2,4 dinitrofenilhidrazin diperoleh A tidak ada endapan, B ada endapan jingga, C tidak ada endapan,
  • 15. 15 Pada saat percobaan, semua yang menggunakan penangas air,termasuk uji lucas pada percobaan 5 menimbulkan hasil yang berbeda dengan literatur, dimungkinkan karena adanya faktor suhu atau waktu. Berdasarkan perbandingan hasil reaksi pembanding dengan sampel, menunjukkan ketidaksinkronan dalam hasil, tidak seperti uji-uji sebelumnya. Jadi, uji alam percobaan ini tdak dapat dijadikan rujukan. Menurut literatur, sedikit menyinggung reaksi adisi nukleofilik. Reaksi yang terjadi antara keton dengan 2,4 DNP Pada reaksi di atas dapat dilihat bahwa terkadang produk yang dihasilkan tidak selalu yang dapat diisolasi. Produk ini dapat mengalami reaksi eliminasi dengan melepaskan gugus –OH yang telah terbentuk, kemudian atom hidrogen pada nitrogen lepas dan terbentuklah ikatan rangkap antara C dan N disertai pelepasan molekula air. Produk akhirnya sering dikenal sebagai 2,4-dinitrofenilhidrazon. Asam, H3O+ , dibutuhkan sebagai katalis untuk reaksi pertama di atas yang akan membentuk molekul air pada tahap pertama. Pada tahap kedua, molekul air yang kedua dihasilkan, namun molekul air ini terprotonasi dan membentuk H3O+ pada tahap ketiga, sehingga secara keseluruhan hanya dihasilkan satu molekul air. Ini adalah ciri H3O+ sebagai katalis, mempercepat laju reaksi tetapi tidak ikut terpakai habis dalam reaksi.
  • 16. 16 V.Simpulan Setelah diuji dengan berbagai macam reaksi, diperoleh simpulan bahwa sampel A --> aldehid (asetaldehid) sampel B --> keton (bukan metil keton) sampel C --> keton (bukan metil keton) Perbedaan Aldehid dan Keton dari hasil reaksi Aldehid − dapat dioksidasi oleh asam kromat, dari coklat kemerahan menjadi hijau − mudah teroksidasi Ag menimbulkan cermin perak − hanya asetaldehid yang memberikan hasil positif dari uji iodoform Keton − tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat − tidak/sulit teroksidasi Ag menimbulkan cermin perak − hanya metil keton yang memberikan hasil positif dari uji iodoform VI. Daftar Pustaka Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K., Microscale Organic Laboratory, 3rd edition, John Wiley & Sons,New York, 1994 Pasto, D., Johnson, C., Miller, M., Experiments and Techniques in Organic Chemistry, Prentice Hall Inc.,New Jersey, 1992 Williamson, Macroscale and Microscale Organic Experiments, 3rd edition, Boston, 1999 http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/ [tanggal diakses 5-11-2010 08.09] http://liliksetiono.wordpress.com/2009/05/18/kimia-organik/ [tanggal diakses 5-11- 2010 08.06] http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/sifat_senyawa_organik/aldehid_dan_keton/ oksidasi_aldehid_dan_keton/ [tanggal diakses 11-11-2010 12.58]
  • 17. 17 LAMPIRAN No Nama Zat T.leleh (0 C) T.didih (0 C) Kelarutan dalam air (g/mL) Sifat dan penggunaannya 1 Air, H2O 0 100 Sangat luas, polar, ionik 2 Fenol C6H6O 40.9 181.9 0.08 Toxic antiseptik 3 Heksan, C6H14 65-70 0,659 Hidrokarbon/nonpolar, terbakar 4 Asam kromat H2CrO4 Toxic katalis 5 Kloroform, CHCl3 -63.5 61 1,492 Sangat polar 6 Perak nitrat 212 444 korosif 7 Iodoform 123 217 bahaya 8 Formaldehid CH2O -117 -19.3 >1 (200 C) Mudah terbakar beracun 9 Asetaldehid -123.5 20.2 Larut dalam segala perbandin gan Bahaya mudah terbakar karsinogenik