SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 11
Kamis, 31 Maret 2011

   UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
                                              BAB I
                                          PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
            Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya
   dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat.
   Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan
   Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM
   yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu
   kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare.
   Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu
   Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2008, jumlah Posyandu sebanyak 2.297 buah.
   Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898
   dan 1888 Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio Posyandu terhadap desa/
   kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa. Polindes yang merupakan salah satu bentuk
   peran serta masyarakatdalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat
   pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Polindes
   ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya,
   Purnama dan Mandiri. Jika pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007
   sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 yang berarti partisipasi
   masyarakat berkurang. Rasio Polindes terhadap desa/kelurahan tahun 2008 adalah 0,3 artinya 3 unit
   polindes untuk 10 desa/kelurahan. Perkembangan Posyandu dan Polindes Sulawesi Utara tahun dalam 3
   tahun berturut-turut dapat terlihat pada gambar di bawah




                                              BAB II
                                           PEMBAHASAN


A. Definisi
          UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud nyata peran
   serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu
   munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos
   upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll.

B. Tujuan Terbentuknya UKBM
1. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM
2. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan UKBM
3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan
   UKBM
4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali,
   menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk menumbuhkembangkan UKBM
   Sasaran
a. Individu/Toma berpengaruh
b. Keluarga dan perpuluhan keluarga
c. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll
d. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll
e. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus

C. Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat ( UKBM )
   1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu )
           Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini. Posyandu
   yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan penanggulangan
   Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi . sebagai
   salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan
   masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru
   karena terbukti ampuh mendeteksikan permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai
   daerah.permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah
   kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu
   kembali diprogramkan secara menyeluruh .
   Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi :
   1. Meja 1 : Pendaftaran
   2. Meja 2 : Penimbangan
   3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat
   4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi
   5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan
   pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana.

   2. Pondok Bersalin Desa ( Polindes )
           Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam pemeliharaan
   kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam
   KIA ,yaitu kesenjangan geografis ,kesejangan informasi, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan
   sosial budaya.
           Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan geografis,
   sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat diharapkan mampu mengurangi
   kesenjangan informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun
   bayi , sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu
   ,anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam musyawarah LKMD diharapkan mampu
   mengurangi kesenjangan ekonomi.

   3. Pos Obat Desa ( POD )
          Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana.
   Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif
dan promotif yang telah di laksanakan di posyandu.
     Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola di sesuaikan dengan stuasi
     dan kondisi setempat .
     Beberapa pengembangan POD itu antara lain :
     POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya.
a.    POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ;
b.    POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu:
c.     POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ;
d.    Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa pondok pesantren ;
     POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin digunakan di unit –unit desa , maka seluruh
     ,diluar kota yang jauh dari sarana kesehatan sebaiknya mengembangkan Pos Obat Desa masing –
     masing.

     4. Dana Sehat
              Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota. Dalam
     implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain sebagai berikut.
a.    Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten dan telah
     mencakup 12.366 sekolahan.
b.    Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan pada 96
     kabupaten.
c.    Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39 kabupaten/kota.
d.    Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23 kabupaten,
     terutama pada KUD yang sudah tergolong mandiri.
e.    Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dilaksanakan pada 11
     kabupaten/ kota.
f.   Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir angkutan kota dan lain-
     lain), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota.
              Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi anggota
     masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi kesehatan seperti askes, jamsostek, dan asuransi
     kesehatan swasta lainnya. Dana sehat berpotensi sebagai wahana memandirikan masyarakat,yang
     pada giliranya mampu melestarikan kegiatan UKMB setempat. Oleh karena itu, dana sehat harus
     dikembangkan keseluruh wilayah.kelompok sehingga semua penduduk terliput oleh dana sehat
     atau bentuk JPKM lainnya.

     5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
            Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun sampai
     sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105 organisasi LSM.
     Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat digolongkan manjadi LSM yang belum mempunyai
     kegiatannya bidang kesehatan atau LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM
     khusus antara lain, organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional.

   Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut :
a. meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan:
b. membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
c.  Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada organisasi
   kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan kemapuan sendiri.
d. Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan.
e. Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah dalam bidang
   kesehatan.
   6. Upaya Kesehatan Tradisional
           Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang
   dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta
   masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan
   dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA
   adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga dan
   meningkatan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan.
   Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi
   masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan.

     7. Upaya Kesehatan Kerja
             Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini.
     Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya
     tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga kerja imformal. Salah satu wujud upaya kesehatan
     kerja adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK) di sektor informal dan
     pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal.
     Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di lingkungan pekerja
     merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana,
     teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok
     pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk maningkatkan
     produktivitas kerja. Dengan demikian, implamentasi selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu
     adanya kerjasama lintas sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya peran serta
     masyarakat. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK) sampai dengan tahun 2003 tercatat
     sebanyak 9.139 UKK (Profil Kesehatan 2003)

   8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta
          Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi :
a. kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai Kesehatan Ibu dan anak
   (BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan Rumah bersalin (RB):
b. kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat kebugaran, dan sebagainya:
c. kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah tulang, yang pembinaan
   teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan tradisional (Ukestra)
   9. Kemintraan LSM dan Dunia Usaha
          Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non pemerintah ( Nom
   Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya mempunyai bebeerapa potensi yang bisa
   digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatam masyarakat, antara lain dalam hal community
   development, pemberi pelayanan kesehatan, pelatihan untuk berbagai macam bidang, dan
   penghimpunan dana masyarakat untuk kesehatan.
Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan menjadi jejaring LSM yang
     ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada beberapa kelompok peminatan kesehatan, yaitu :
a.    Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary health Care (PHC)
b.    Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA)
c.    Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS)
d.    Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda
e.    Kesehatan wanita
f.   Pengobatan tradisional
g.    Kesehatan kerja
h.    Kesehatan lingkungan/air bersih
i.    Penyakit menular
j.    Klinik/ balai pengobatan
     10. Kader Kesehatan
             Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak.
     Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu
     dekat dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada
     tetangganya demikian mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka
     menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Profil kader yang
     paling dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah dan peran posyandu dalam
     keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan. Telah turut mengangkat kepopelaran
     kader posyandu di Indonesia. Peran PKK (Pembinaaan Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini
     sangat besar, karena kampir seluruhnya kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim
     Penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan dan
     desa/kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader
     PKK yang menjadi kegiatan posyandu.

     D. Peran Pengembangan UKBM Di Desa
1.   Setiap desa: memiliki potensi untuk mengembangkan UKBM di Desa
2.   Setiap desa, umumnya memiliki UKBM
3.   UKBM yang mandiri, entry point pengembangan Desa
4.   UKBM Mandiri (contoh: Posyandu):
     UKBM selayaknya ada di desa
1.   UKBM dalam pemeliharaan kesehatan:
a.   Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)
b.    Pos UKK
c.    Pos Kesehatan Pesantren
d.   Dana Desat
e.    Tabulin, jambulin, Dasolin
f.   Ambulan Desa, suami siaga
g.   Kelompok donor darah
h.   Kader
i.   Dokter Kecil
2.   UKBM di bidang kesehatan ibu & anak:
a.   Polindes
b.    BKB (Bina Kesehatan Balita)
c.    KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak
 d.    PAUD (Pembinaan AnakUsia Dini)
 e.    GSI
 3.    UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan:
 a.    Pokmair (Kelompok Pemakai Air)
 b.    DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan)
 c.    Jumantik
 d.    Kader Kesling
 e.     Kelompok siaga bencana
 f.    Kelompok pengelola sampah dan limbah
 g.    Kelompok pengamat (surveilan) dan pelaporan dll
 4.    UKBM di Bidang Gizi dan farmasi:
a.    Posyandu
b.    Posyandu Usila
c.    Warung sekolah
d.    POD/WOD
e.    Taman Obat Keluarga (TOGA)
f.    Kader: Posyandu, Usila, POD

      E. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM )
              Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut
 1.   Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya
      pramuka dalam bidang kesehatan.
 2.    Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat masyarakat
      dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
 3.   Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat
      desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penangulangan penyakit
      menular yang banyk di derita penduduk setempat.
 4.    Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta masyarakat
      dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan pemukiman. Melalui kegiatan
      ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin tinggi.
 5.   Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi masyarkat pondok
      pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini muncul kegiatan, antara lain
      pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat
      informasi kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren.
 6.    Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan usia lanjut,
      misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu usila).
 7.    Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain

    F. Peran Serta Masyarakat Tentang Upaya (UKBM)
 1. Wujud Peran Serta Masyarakat
    Dari pengamatan pada masyarakat selama ini ada beberapa wujud peran serta masyarakat dalam
    pembangunan kesehatan pada khususnya dan pemabangunan nasional pada umumnya. Bentuk-
    bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Sumber Daya Manusia
     setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembanguanan masyarakat. Wujud insan yang
     menunjukkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai berikut.
1)    Pemimpin masyarakat yang berwawsan kesehatan
2)    Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi, cendikiawan,
     artis/seniman, budayaan, pelawak dan lain-lain.
3)    Kader Kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya : kader Posyandu, kader
     lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB, dokter kecil, saka bakti
     husada, santri husada, taruna husada, dan lain-lain.
b.    Institusi/lembaga/organisasi masyarakat
     bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau kelompok kegiatan
     masyarakat yang mempunyai aktifitas dibidang kesehatan. Beberapa contohnya adalah sebagai
     berikut.
1)    Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Yaitu segala bentuk kegiatan
     kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti :
      Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
      Pos Obat Desa (POD)
      Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
      Pos kesehatan di Pondok Pasantren (Pokestren)
      Pemberantasan Penyakit Menular dengan Pendekatan PKMD (P2M-PKMD)
      Penyehatan Lingkungan Pemungkiman dengan Pendekatan PKMD (PLp-PKMD) sering disebut
     dengan desa pencontohan kesehatan lingkungan (DPKL).
      Suka Bakti Husada (SBH)
      Taman Obat Keluarga (TOGA)
      Bina Keluarga Balita (BKB)
      Pondok Bersalin Desa (Polindes)
      Pos Pembinaan Terpadu lanjut usia (Posbindu Lansia/Posyandu Usila)
      Pemantau dan Stimulasi Perkembangan Balita (PSPB)
       Keluarga Mandiri
      Upaya Kesehatan Mesjid
2)    Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai kegiatan dibidang kesehatan. Banyak
     sekali LSM yang berkiprah dibidang kesehatan, aktifitas mereka beragam sesuai dengan
     peminatannya.
3)    Organisasi Swasta yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, ruamh
     bersalin, balai kesehatan Ibu dan anak, balai pengobatan, dokter praktik, klinik 24 jam, dan
     seabaginya.
c.    Dana
      Wujud lain partisipasi masyarakat adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti dana
     sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan berbagai bentuk
     asuransi dibidang kesehatan. Secara umum jenis-jenis partisipasi pemberdayaan kesehatan
     masyarakat adalah sebagai berikut;
1)    Berbagai bentuk dana sehat seperti dana sehat pola PKMD (Pembangunan Kesehatan
     Masyarakat Desa), dana sehat pola UKS< (Upaya Kesehatana Sekolah), dana sehat pondok
     pasantren, dana sehat pola KUD (Koperasi Unit Desa), dana sehat yang dikembangkan oleh
     LSM, dan dana sehat organisasi/kelompok lainnya (Supir angkot, tukang becak dan lain-lain);
2) Asuransi kesehatan oleh PT Asuransi Kesehatan Indonesia, dengan sasaran para pengawai
   negeri sipil, pensiunan, dan sebagaian karyawan swasta atau pengawai pabrik;
3) Jaminan sosial tenaga kerja (termasuk pemiliharaan kesehatan) khusunya bagi para pekerja
   Perusahaan swasta;
4) Asuransi kesehatn swasta atau badan penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan
   Masyarakat (Bapel JPKM0), seperti asuransi kesehatan yang dikelola PT tugu mandiri, PT
   Bintang Jasa, dan lain-lain.
d. Wujud Lain
   Masih ada bentuk peran serta masyarakat selain di atas, antara lain :
1) Jasa Tenaga
2) Jasa Pelayanan
3) Subsidi silang

2. Lingkup Peran Serta Masyarakat
   Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak terbatas. Namun
   demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat dikelompokkan menjadi
a. Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh masyarakat
   umum.
b. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA)
c. Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
d. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS)
e. Kemitaraan LSM dan dunia usaha.
f. Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM)
g. Peran wanita pembangunan kesehatan
h. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan
i. Kader kesehatan.

3. prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat
   Kesehatan merupakan kebutuahn setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya tercermin
   dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di arahkan melalui tiga
   macam utama, sebagai berikut.
   a. Kepemimpinan
   b. Pengorganisasian
   c. Pendanaan
   Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta masyarakat
   di bidang kesehatan adalah sebagai berikut.
a. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal mempunyai wawasan
   kesuma (kesehatan untuk semua).
b. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi, mempunyai bentuk
   UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam menanggulangi masalah kesehatan
   yang mereka hadapi, dengan kualitas yang baik.
c. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang sesuai dengan
   karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai. Dana sehat pola PKMD
   untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk masyarakat anggota KUD, dana sehat
   pada UKS untuk para murid sekolah dan lain-lain
4. Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat
   Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut
a. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program kesehatan
   masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan masyarakat sangat erat
   kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.
b. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak mungkin
   menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak.

   G. Bina Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
1. Bina Upaya Kesehatan Tradisional.
a.   Upaya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat yang potensial
     dalam menunjang pembangunan kesehatan.

b. Pengobatan tradisional diakui keberadaannya sejak jaman dahulu kala dan telah dimanfaatkan
   jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat modernnya dikenal masyarakat.

c.   Pembinaan upaya pengobatan tradisional di Kec Pangalengan masih kurang



2. Bina Upaya Kesehatan Kerja
          Upaya kesehatan kerja semakin penting pada era industrialisasi sekarang ini karena
   pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak serta makin
   maraknya tenaga kerja informal.

3. Bina Upaya Kesehatan Dasar Swasta
          Bina upaya kesehatan dasar swasta di Kecamatan Pangalengan atas dasar permenkes dan
   petunjuk pelaksanaanya berupa SK Dirjen Binkesmas.

4. Bina Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan
          Upaya penigkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan dilakukan melalui
   berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan tanaman obat untuk mengatasi penyakit
   sederhana setempat dengan istilah TOGA.

     5. Bina Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan kesehatan
             Program ini mencoba menggalang partisipasi generasi muda dalam pembangunan
     kesehatan dengan mengembangkan Kader Kesehatan Remaja.
     Disamping itu berbagai bentuk apresiasi generasi muda di bidang kesehatan tetap terus
     dilakukan, seperti lomba poster remaja, teknologi tepat guna, konsultasi kesehatan remaja, Warta
     generasi Muda sehat dll.


     6. Bina Kader Kesehatan
Kader merupakaan sosok insan yang menarik perhatian khalayak karena
kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat
dengan masyarakat, pada giliranya membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader
kepada tetangganya demikian mudah, serta dengan petugas puskesmas telah membuat mereka
menjadi penghubung yang handal antara petugas kesehatan dengan masyarakat.
7. Bina Dana Sehat/JPKM
       Dana sehat di kecamatan Pangalengan sudah lama dikembangkan jauh sebelum program
JPKM dicanangkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana.




                                         BAB III
                                        PENUTUP


A. Kesimpulan
        Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan.
Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos
Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah
satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan
merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak
luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat.
        Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti
Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat
keluarga), dana sehat, dll
        Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah pemberdayaan
masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan ketinggalan rakyat baik dari segi
pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor lain yang akan menjamin penguatan daya tawar
dan akses guna mendukung masyarakat untuk memperolah dan memamfaatkan input sumber
daya yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan
organisasi masyarakat.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi
ali mustofa
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
Yonazira
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Amir Uddin
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
Uwes Chaeruman
 
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet DhuafaProposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Urip Budiarto
 

La actualidad más candente (19)

Posyandu
PosyanduPosyandu
Posyandu
 
Manajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitasManajemen kebidanan komunitas
Manajemen kebidanan komunitas
 
194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi194358704 desa-siaga-fifi
194358704 desa-siaga-fifi
 
Implementasi program-gizi-pertemuan-8
Implementasi program-gizi-pertemuan-8Implementasi program-gizi-pertemuan-8
Implementasi program-gizi-pertemuan-8
 
0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian0 tugas 1 mei dani al dian
0 tugas 1 mei dani al dian
 
Buku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktifBuku pedoman desa_siaga_aktif
Buku pedoman desa_siaga_aktif
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
Analisis skn, skp, skd
Analisis skn, skp, skdAnalisis skn, skp, skd
Analisis skn, skp, skd
 
Slide sip
Slide sipSlide sip
Slide sip
 
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu LansiaKB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
KB 2 Posyandu Balita & Posyandu Lansia
 
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet DhuafaProposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
Proposal Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa
 
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
GEMAR CAHTING "Gerakan Bersama Terpadu Cegah Stunting"
 
Desa Siaga
Desa SiagaDesa Siaga
Desa Siaga
 
KAK
KAKKAK
KAK
 
Proposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafaProposal untuk dompet dhuafa
Proposal untuk dompet dhuafa
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
SAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docxSAP HIPERTENSI TN Dd.docx
SAP HIPERTENSI TN Dd.docx
 
Posyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & LansiaPosyandu Balita & Lansia
Posyandu Balita & Lansia
 
227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas227377503 makalah-puskesmas
227377503 makalah-puskesmas
 

Similar a Kamis

Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
Dwi Yulien
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Operator Warnet Vast Raha
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
Anggit T A W
 

Similar a Kamis (20)

Contoh askep komunitas
Contoh askep komunitasContoh askep komunitas
Contoh askep komunitas
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDU.ppt
POSYANDU.pptPOSYANDU.ppt
POSYANDU.ppt
 
POSYANDUU.ppt
POSYANDUU.pptPOSYANDUU.ppt
POSYANDUU.ppt
 
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata KuliaTugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
Tugas Kelompok Promosi Kesehatan Mata Kulia
 
Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.Bab i pendahuluan.
Bab i pendahuluan.
 
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pmsMakalah kebidanan komunitas pengembangan wahana  forum pms
Makalah kebidanan komunitas pengembangan wahana forum pms
 
Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019Kak posyandu lansia 2019
Kak posyandu lansia 2019
 
Makalah puskesmas
Makalah  puskesmasMakalah  puskesmas
Makalah puskesmas
 
Upt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulanUpt puskesmas fajar bulan
Upt puskesmas fajar bulan
 
Desa siaga
Desa siagaDesa siaga
Desa siaga
 
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmasType pkmd, phc, & tugas puskesmas
Type pkmd, phc, & tugas puskesmas
 
Pedoman desa siaga
Pedoman desa siagaPedoman desa siaga
Pedoman desa siaga
 
Home visit fix
Home visit fixHome visit fix
Home visit fix
 
Program kerja puskesmas
Program kerja puskesmasProgram kerja puskesmas
Program kerja puskesmas
 
KADER_KESEHATAN.pptx
KADER_KESEHATAN.pptxKADER_KESEHATAN.pptx
KADER_KESEHATAN.pptx
 

Kamis

  • 1. Kamis, 31 Maret 2011 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada termasuk yang ada di masyarakat. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata posyandu yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Pada tahun 2008, jumlah Posyandu sebanyak 2.297 buah. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2007 dan 2006 yang sebanyak masingmasing 1898 dan 1888 Jika dibandingkan dengan jumlah desa dan kelurahan, maka rasio Posyandu terhadap desa/ kelurahan adalah 1,55 artinya 2 Posyandu melayani 3 desa. Polindes yang merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakatdalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan da pelayanan kesehatan ibu dan anak, termasuk keluarga berencana. Polindes ini juga dikelompokkan ke dalam 4 strata atau tingkat perkembangannya yaitu Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Jika pada tahun 2006 jumlah Polindes sebanyak 425 dan pada tahun 2007 sebanyak 463, maka pada tahun 2008, jumlah Polindes sebanyak 444 yang berarti partisipasi masyarakat berkurang. Rasio Polindes terhadap desa/kelurahan tahun 2008 adalah 0,3 artinya 3 unit polindes untuk 10 desa/kelurahan. Perkembangan Posyandu dan Polindes Sulawesi Utara tahun dalam 3 tahun berturut-turut dapat terlihat pada gambar di bawah BAB II PEMBAHASAN A. Definisi UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Manusia) adalah salah satu wujud nyata peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll. B. Tujuan Terbentuknya UKBM 1. Meningkatnya jumlah dan mutu UKBM 2. Meningkatnya kemampuan pemimpin/Toma dalam merintis dan mengembangkan UKBM
  • 2. 3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan UKBM 4. Meningkatnya kemampuan masyarakat dan organisasi masyarakat dalam menggali, menghimpun dan mengelola pendanaan masyarakat utk menumbuhkembangkan UKBM Sasaran a. Individu/Toma berpengaruh b. Keluarga dan perpuluhan keluarga c. Kelompok masyarakat : generasi muda, kelompok wanita, angkatan kerja, dll d. Organisasi masyarakat: organisasi profesi, LSM, dll e. Masyarakat umum: desa, kota, dan pemukiman khusus C. Upaya Pemberdayaan Bersumber Daya masyarakat ( UKBM ) 1. Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) Posyandu merupakan jenis UKM yang paling memasyarakatkan dewasa ini. Posyandu yang meliputi lima program prioritas yaitu: KB, KIA, Imunisasi,dan penanggulangan Diare.terbukti mempunyai daya ungkit besar terhadap penurunan angka kematian bayi . sebagai salah satu tempat pelayanan kesehatan masyarakat yang langsung bersentuhan dengan masyarakat level bawah , sebaiknya posyandu digiatkan kembali seperti pada masa orde baru karena terbukti ampuh mendeteksikan permasalahan gizi dan kesehatan di berbagai daerah.permasalahan gizi buruk anak balita, kekurangan gizi, busung lapar dan masalah kesehatan lainnya menyangkut kesehatan ibu dan anak akan mudah dihindari jika posyandu kembali diprogramkan secara menyeluruh . Kegiatan posyandu lebih di kenal dengan sistem lima meja yang, meliputi : 1. Meja 1 : Pendaftaran 2. Meja 2 : Penimbangan 3. Meja 3 : Pengisian Kartu Menuju Sehat 4. Meja 4 : Penyuluhan Kesehatan pembarian oralit Vitamin A ,dan tablet besi 5. Meja 5 : Pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan,serta pelayanan keluarga berencana. 2. Pondok Bersalin Desa ( Polindes ) Pondok bersalin desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan ibu dan anak . UKBM ini dimaksudkan untuk menutupi empat kesenjangan dalam KIA ,yaitu kesenjangan geografis ,kesejangan informasi, kesenjangan ekonomi dan kesenjangan sosial budaya. Keberadaan bidan ditiap desa diharapkan mampu mengatasi kesenjangan geografis, sementara kontak setiap saat dengan dengan penduduk setempat diharapkan mampu mengurangi kesenjangan informasi. Polindes dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun bayi , sehingga tidak menimbulkan kesenjangan sosial budaya,sememtara tarif pemeriksaan ibu ,anak dan melahirkan yang ditentukaN dalam musyawarah LKMD diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi. 3. Pos Obat Desa ( POD ) Pos obat desa merupakan wujud peran serta masyarakat dalam hal pengobatan sederhana. Kegiatan ini dapat dipandang sebagai perluasan kuratif sederhana, melengkapi kegiatan preventif
  • 3. dan promotif yang telah di laksanakan di posyandu. Dalam implementasinya POD dikembangkan melalui beberapa pola di sesuaikan dengan stuasi dan kondisi setempat . Beberapa pengembangan POD itu antara lain : POD murni, tidak terkait dengan UKBM lainnya. a. POD yang di integrasikan dengan Dana Sehat ; b. POD yang merupakan bentuk peningkatan posyandu: c. POD yang dikaitkan dengan pokdes/ polindes ; d. Pos Obat Pondok Pesantren ( POP ) yang dikembangkan di beberapa pondok pesantren ; POD jumlahnya belum memadai sehingga bila ingin digunakan di unit –unit desa , maka seluruh ,diluar kota yang jauh dari sarana kesehatan sebaiknya mengembangkan Pos Obat Desa masing – masing. 4. Dana Sehat Dana telah dikembangkan pada 32 provinsi meliputi 209 kabupaten/kota. Dalam implementasinya juga berkembang beberapa pola dana sehat, antara lain sebagai berikut. a. Dana sehat pola Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), dilaksanakan pada 34 kabupaten dan telah mencakup 12.366 sekolahan. b. Dana sehat pola pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) dilaksanakan pada 96 kabupaten. c. Dana sehat pola pondok Pesantren, dilaksanakan pasa 39 kabupaten/kota. d. Dana sehat pola koperasi Unit Desa (KUD), dilaksanakan pada lebih dari 23 kabupaten, terutama pada KUD yang sudah tergolong mandiri. e. Dana sehat yang dikembangkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dilaksanakan pada 11 kabupaten/ kota. f. Dana sehat organisasi/kelompok lainnya (seperti tukang becak, sopir angkutan kota dan lain- lain), telah dilaksanakan pada 10 kabupaten/kota. Seharusnya dana sehat merupakan bentuk jaminan pemeliharaan kesehatan bagi anggota masyarakat yang belum dijangkau oleh asuransi kesehatan seperti askes, jamsostek, dan asuransi kesehatan swasta lainnya. Dana sehat berpotensi sebagai wahana memandirikan masyarakat,yang pada giliranya mampu melestarikan kegiatan UKMB setempat. Oleh karena itu, dana sehat harus dikembangkan keseluruh wilayah.kelompok sehingga semua penduduk terliput oleh dana sehat atau bentuk JPKM lainnya. 5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Di tanah air kita ini terdapat 2.950 lembaga swadaya masyarakat (LSM), namun sampai sekarang yang tercatat mempunyai kegiatan di bidang kesehatan hanya 105 organisasi LSM. Ditinjau dari segi kesehatan, LSM ini dapat digolongkan manjadi LSM yang belum mempunyai kegiatannya bidang kesehatan atau LSM yang aktivitasnya seluruhnya kesehatan dan LSM khusus antara lain, organisasi profesi kesehatan, organisasi swadaya internasional. Dalam hal ini kebijaksanaan yang ditempuh adalah sebagai berikut : a. meningkatkan peran serta masyarakat termasuk swasta pada semua tingkatan: b. membina kepemimpinan yang berorientasi kesehatan dalam setiap organisasi kemasyarakatan.
  • 4. c. Memberi kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih besar kepada organisasi kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan kemapuan sendiri. d. Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya pemerataan pelayanan kesehatan. e. Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua LSM untuk berkiprah dalam bidang kesehatan. 6. Upaya Kesehatan Tradisional Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah sebidang tanah dihalaman atau ladang yang dimanfaatkan untuk menanam yang berkhasiat sebagai obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan sederhana dengan memanfaatkan obat tradisinal. Fungsi utama dari TOGA adalah menghasilkan tanaman yang dapat dipergunakan antara lain untuk menjaga dan meningkatan kesehatan dan mengobati gejala (keluhan) dari beberapa penyakit yang ringan. Selain itu, TOGA juga berfungsi ganda mengingat dapat digunakan untuk memperbaiki gizi masyarakat, upaya pelestarikan alam dan memperindah tanam dan pemandangan. 7. Upaya Kesehatan Kerja Upaya kesehatan kerja menjadi semakin penting pada industrilisasi sekarang ini. Pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak, yang biasanya tetap diiringi oleh meraknya tenaga tenaga kerja imformal. Salah satu wujud upaya kesehatan kerja adalah dibentuknya Pos Upaya kesehatan kerja (Pos UKK) di sektor informal dan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di sektor formal. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) untuk operasional OKMD di lingkungan pekerja merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang di selenggarakan oleh masyarakat pekerja atau kelompok pekerja yang memiliki jenis kegiatan usaha yang sama dan bertujuan untuk maningkatkan produktivitas kerja. Dengan demikian, implamentasi selalu mencakup tiga pilar PKMD, yaitu adanya kerjasama lintas sektor, adanya pelayanan dasar kesehatan kerja, dan adanya peran serta masyarakat. Jumlah Pos Upaya Kesehatan Kerja ( Pos UKK) sampai dengan tahun 2003 tercatat sebanyak 9.139 UKK (Profil Kesehatan 2003) 8. Upaya Kesehatan Dasar Swasta Upaya kesehatan dasar swasta dapat dikelompokkan menjadi : a. kelompok pelayanan swasta dasar di bidang medik, meliputi Balai Kesehatan Ibu dan anak (BKIA), Balai pengobatan (BP) Swasta dan Rumah bersalin (RB): b. kelompok berdampak kesehatan, meliputi salon kecantikan, pusat kebugaran, dan sebagainya: c. kelompok tradisional, meliputi tabib, sinshe, panti pijat, dukun patah tulang, yang pembinaan teknisnya dilakukan oleh upaya kesehatan tradisional (Ukestra) 9. Kemintraan LSM dan Dunia Usaha Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) merupakan organisasi non pemerintah ( Nom Governmental organization/ NGO) yang sebenarnya mempunyai bebeerapa potensi yang bisa digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatam masyarakat, antara lain dalam hal community development, pemberi pelayanan kesehatan, pelatihan untuk berbagai macam bidang, dan penghimpunan dana masyarakat untuk kesehatan.
  • 5. Untuk meningkatkan fungsi LSM, forum komunikasi ditingkatkan menjadi jejaring LSM yang ternyata berkembang beberapa peminatan. Ada beberapa kelompok peminatan kesehatan, yaitu : a. Pembangunan Kesehatan Fungsi Masyarakat Desa (PKMD) /Primary health Care (PHC) b. Keluarga berencana /Kesehatan Ibu dan Anak (KB/KIA) c. Penyakit Menular Seksual (PMS/AIDS) d. Kesehatan anak, ramaja, dan generasi muda e. Kesehatan wanita f. Pengobatan tradisional g. Kesehatan kerja h. Kesehatan lingkungan/air bersih i. Penyakit menular j. Klinik/ balai pengobatan 10. Kader Kesehatan Kader di indonesia merupakan sosok insan yang menarik perhatian khalayak. Kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah. Kedekatanya dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang andal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Profil kader yang paling dikenal adalah kader posyandu. Melejitnya jumlah dan peran posyandu dalam keberhasilan program keluarga berencana dan kesehatan. Telah turut mengangkat kepopelaran kader posyandu di Indonesia. Peran PKK (Pembinaaan Kesejahteraan Keluarga) dalam kader ini sangat besar, karena kampir seluruhnya kader posyandu atau kader PKK adalah wanita. Tim Penggerak PKK dari mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten / kota, kecamatan dan desa/kelurahan, selalu berupaya melakukan penggerakan dan pembinaan intensif terhadap kader PKK yang menjadi kegiatan posyandu. D. Peran Pengembangan UKBM Di Desa 1. Setiap desa: memiliki potensi untuk mengembangkan UKBM di Desa 2. Setiap desa, umumnya memiliki UKBM 3. UKBM yang mandiri, entry point pengembangan Desa 4. UKBM Mandiri (contoh: Posyandu): UKBM selayaknya ada di desa 1. UKBM dalam pemeliharaan kesehatan: a. Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) b. Pos UKK c. Pos Kesehatan Pesantren d. Dana Desat e. Tabulin, jambulin, Dasolin f. Ambulan Desa, suami siaga g. Kelompok donor darah h. Kader i. Dokter Kecil 2. UKBM di bidang kesehatan ibu & anak: a. Polindes b. BKB (Bina Kesehatan Balita)
  • 6. c. KP-KIA (Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak d. PAUD (Pembinaan AnakUsia Dini) e. GSI 3. UKBM di Bidang pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan: a. Pokmair (Kelompok Pemakai Air) b. DPKL (Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan) c. Jumantik d. Kader Kesling e. Kelompok siaga bencana f. Kelompok pengelola sampah dan limbah g. Kelompok pengamat (surveilan) dan pelaporan dll 4. UKBM di Bidang Gizi dan farmasi: a. Posyandu b. Posyandu Usila c. Warung sekolah d. POD/WOD e. Taman Obat Keluarga (TOGA) f. Kader: Posyandu, Usila, POD E. Bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM ) Bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat yang lain adalah sebagai berikut 1. Suatu karya bhakti Hasuda (SBH) merupakan bentuk partisipasi generasi muda khususnya pramuka dalam bidang kesehatan. 2. Upaya Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD), merupaka wujud peran serat masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. 3. Pemberantasan Penyakit Menular melalui pendekatan pembangunan kesehatan masyarakat desa(P2M-PKMD) merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam penangulangan penyakit menular yang banyk di derita penduduk setempat. 4. Desa percontohan kesehatan lingkungan (DPKL), merupakan wujud peran serta masyarakat dalam program menyediakan air bersih dan perbaikan lingkungan pemukiman. Melalui kegiatan ini diharapkan cukupan penyediaan air bersih dan rumah sehat menjadi semakin tinggi. 5. Pos kesehatan pondok pesantren (Poskestren), merupakan wujud partisipasi masyarkat pondok pesantren dalam bidang kesehatan. Biasanya dalam poskestren ini muncul kegiatan, antara lain pos obat pondok pesantren (POP), santri hasada ( kader kesehatan di kalangan santri), pusat informasi kesehatan di pondok pesantren, dan upaya kesehatan lingkungan di sekitar pesantren. 6. Karang Werda, merupakan wujud peran serta masyarakat dalam upayakesehatan usia lanjut, misalnya pos pembina terpadu lansia (posbindu lansia atau posyandu usila). 7. Dan masih banyak lagi bentuk UKBM yang lain F. Peran Serta Masyarakat Tentang Upaya (UKBM) 1. Wujud Peran Serta Masyarakat Dari pengamatan pada masyarakat selama ini ada beberapa wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan pada khususnya dan pemabangunan nasional pada umumnya. Bentuk- bentuk tersebut adalah sebagai berikut :
  • 7. a. Sumber Daya Manusia setiap insan dapat berpartisipasi aktif dalam pembanguanan masyarakat. Wujud insan yang menunjukkan peran serta masyarakat dibidang kesehatan antara lain sebagai berikut. 1) Pemimpin masyarakat yang berwawsan kesehatan 2) Tokoh masyarakat yang berwawasan kesehatan, baik tokoh agama, politisi, cendikiawan, artis/seniman, budayaan, pelawak dan lain-lain. 3) Kader Kesehatan, yang sekarang banyak sekali ragamnya misalnya : kader Posyandu, kader lansia, kader kesehatan lingkungan, kader kesehatan gigi, kader KB, dokter kecil, saka bakti husada, santri husada, taruna husada, dan lain-lain. b. Institusi/lembaga/organisasi masyarakat bentuk lain peran serta masyarakat adalah semua jenis institusi, lembaga atau kelompok kegiatan masyarakat yang mempunyai aktifitas dibidang kesehatan. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut. 1) Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM). Yaitu segala bentuk kegiatan kesehatan yang bersifat dari, oleh dan untuk masyarakat, seperti : Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Pos Obat Desa (POD) Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pos kesehatan di Pondok Pasantren (Pokestren) Pemberantasan Penyakit Menular dengan Pendekatan PKMD (P2M-PKMD) Penyehatan Lingkungan Pemungkiman dengan Pendekatan PKMD (PLp-PKMD) sering disebut dengan desa pencontohan kesehatan lingkungan (DPKL). Suka Bakti Husada (SBH) Taman Obat Keluarga (TOGA) Bina Keluarga Balita (BKB) Pondok Bersalin Desa (Polindes) Pos Pembinaan Terpadu lanjut usia (Posbindu Lansia/Posyandu Usila) Pemantau dan Stimulasi Perkembangan Balita (PSPB) Keluarga Mandiri Upaya Kesehatan Mesjid 2) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mempunyai kegiatan dibidang kesehatan. Banyak sekali LSM yang berkiprah dibidang kesehatan, aktifitas mereka beragam sesuai dengan peminatannya. 3) Organisasi Swasta yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, ruamh bersalin, balai kesehatan Ibu dan anak, balai pengobatan, dokter praktik, klinik 24 jam, dan seabaginya. c. Dana Wujud lain partisipasi masyarakat adalah dalam bentuk pembiayaan kesehatan seperti dana sehat, asuransi kesehatan, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat, dan berbagai bentuk asuransi dibidang kesehatan. Secara umum jenis-jenis partisipasi pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut; 1) Berbagai bentuk dana sehat seperti dana sehat pola PKMD (Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa), dana sehat pola UKS< (Upaya Kesehatana Sekolah), dana sehat pondok pasantren, dana sehat pola KUD (Koperasi Unit Desa), dana sehat yang dikembangkan oleh LSM, dan dana sehat organisasi/kelompok lainnya (Supir angkot, tukang becak dan lain-lain);
  • 8. 2) Asuransi kesehatan oleh PT Asuransi Kesehatan Indonesia, dengan sasaran para pengawai negeri sipil, pensiunan, dan sebagaian karyawan swasta atau pengawai pabrik; 3) Jaminan sosial tenaga kerja (termasuk pemiliharaan kesehatan) khusunya bagi para pekerja Perusahaan swasta; 4) Asuransi kesehatn swasta atau badan penyelenggara jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (Bapel JPKM0), seperti asuransi kesehatan yang dikelola PT tugu mandiri, PT Bintang Jasa, dan lain-lain. d. Wujud Lain Masih ada bentuk peran serta masyarakat selain di atas, antara lain : 1) Jasa Tenaga 2) Jasa Pelayanan 3) Subsidi silang 2. Lingkup Peran Serta Masyarakat Ruang lingkup peran serta masyarakat (PSM) menjadi sangat luas bahkan tidak terbatas. Namun demikian, untuk memudahkan dalam pembinaan, lingkup PSM dapat dikelompokkan menjadi a. Upaya Kesehatana Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dilaksanakan oleh masyarakat umum. b. Upaya Kesehatan Tradisional (UKESTRA) c. Upaya Kesehatan Kerja (UKK) d. Upaya Kesehatan Dasar Swasta (UKDS) e. Kemitaraan LSM dan dunia usaha. f. Dan sehat/jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat (JPKM) g. Peran wanita pembangunan kesehatan h. Peran generasi muda dalam pembangunan keseahatan i. Kader kesehatan. 3. prinsip Penggerakan Peran Serta Masyarakat Kesehatan merupakan kebutuahn setiap orang. Oleh karena itu kesehatan seharusnya tercermin dalam kegiatan setiap insan. Peran serta masyarakat dibidang kesehatan di arahkan melalui tiga macam utama, sebagai berikut. a. Kepemimpinan b. Pengorganisasian c. Pendanaan Dengan demikian, tujuan akhir yang hendak dicapai dalam peningkatan peran serta masyarakat di bidang kesehatan adalah sebagai berikut. a. Setiap pemimpin kelompok masyarakat baik formal maupun imformal mempunyai wawasan kesuma (kesehatan untuk semua). b. Setiap kelompok masyarakat baik ditingkat kewilayahan maupun organisasi, mempunyai bentuk UKBM yang merupakan wujud partisipasi mereka dalam menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, dengan kualitas yang baik. c. Setiap kelompok masyarakat mengembangkan dana sehat menggunakn pola yang sesuai dengan karakteristik masyarakat setempat, dengan kualitas yang memadai. Dana sehat pola PKMD untuk masyarakat perdesaan, dana sehat pola KUD untuk masyarakat anggota KUD, dana sehat pada UKS untuk para murid sekolah dan lain-lain
  • 9. 4. Manajemen Pembinaan Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat di bidang kesehatan mempunyai kekhususan seabagai berikut a. Meskipun kesehatan berdampingan dengan kedoktoran, implementasi program kesehatan masyarakatnya berbeda jauh dengan dunia kedokteran. Keseahtan masyarakat sangat erat kaitannya dengan aspek sosial budaya masyarakat yang bersangkutan. b. Bidang gerak serta masyarakat amat luas dan sangat bervariasi sehingga tidak mungkin menerapkan suatu harusan yang sifatnya mutlak. G. Bina Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat 1. Bina Upaya Kesehatan Tradisional. a. Upaya kesehatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat yang potensial dalam menunjang pembangunan kesehatan. b. Pengobatan tradisional diakui keberadaannya sejak jaman dahulu kala dan telah dimanfaatkan jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obat modernnya dikenal masyarakat. c. Pembinaan upaya pengobatan tradisional di Kec Pangalengan masih kurang 2. Bina Upaya Kesehatan Kerja Upaya kesehatan kerja semakin penting pada era industrialisasi sekarang ini karena pertumbuhan industri yang pesat membuat tenaga kerja formal semakin banyak serta makin maraknya tenaga kerja informal. 3. Bina Upaya Kesehatan Dasar Swasta Bina upaya kesehatan dasar swasta di Kecamatan Pangalengan atas dasar permenkes dan petunjuk pelaksanaanya berupa SK Dirjen Binkesmas. 4. Bina Peran Wanita dalam Pembangunan Kesehatan Upaya penigkatan peranan wanita dalam pembangunan kesehatan dilakukan melalui berbagai cara diantaranya dengan memanfaatkan tanaman obat untuk mengatasi penyakit sederhana setempat dengan istilah TOGA. 5. Bina Peran Generasi Muda Dalam Pembangunan kesehatan Program ini mencoba menggalang partisipasi generasi muda dalam pembangunan kesehatan dengan mengembangkan Kader Kesehatan Remaja. Disamping itu berbagai bentuk apresiasi generasi muda di bidang kesehatan tetap terus dilakukan, seperti lomba poster remaja, teknologi tepat guna, konsultasi kesehatan remaja, Warta generasi Muda sehat dll. 6. Bina Kader Kesehatan
  • 10. Kader merupakaan sosok insan yang menarik perhatian khalayak karena kesederhanaannya dan asalnya yang dari masyarakat setempat, telah membuat kader begitu dekat dengan masyarakat, pada giliranya membuat alih pengetahuan dan olah keterampilan dari kader kepada tetangganya demikian mudah, serta dengan petugas puskesmas telah membuat mereka menjadi penghubung yang handal antara petugas kesehatan dengan masyarakat. 7. Bina Dana Sehat/JPKM Dana sehat di kecamatan Pangalengan sudah lama dikembangkan jauh sebelum program JPKM dicanangkan, walaupun dalam bentuk yang sederhana. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subjek sekaligus objek dari sistem kesehatan. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin desa), Desa Siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yang dilakukan oleh masyarakat (dengan atau tampa campur tangan pihak luar) untuk memperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi dan aspek lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh dalam kesehatan masyarakat. Kondisi ini ternyata mampu memacu munculnya berbagai bentuk UKBM lainya seperti Polindes, POD (pos obat desa), Pos UKK (pos upaya kesehatan kerja),TOGA (taman obat keluarga), dana sehat, dll Program pemberdayaan yang akan mempengaruhi kualitas hidup adalah pemberdayaan masyarakat miskin. Faktor ini akan mampu memutuskan ketinggalan rakyat baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun kesehatan. Fektor lain yang akan menjamin penguatan daya tawar dan akses guna mendukung masyarakat untuk memperolah dan memamfaatkan input sumber
  • 11. daya yang dapat meningkatkan kegiatan ekonomi adalah melakukan penguatan lembaga dan organisasi masyarakat.