SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
Routing
MAKALAH
Tugas Manajemen Jaringan Komputer
Disusun Oleh:
Rico Ricaldo 32120057
Beatrix Cristy 32120095
Mega Sya 32120121
7PTI1
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi dan Desain
Universitas Bunda Mulia
Jakarta
2015
A. ROUTER
Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa
jaringan atau network, baik jaringan yang menggunakan teknologi sama atau yang berbeda,
misalnya menghubungkan jaringan topologi Bus, topologi Star atau topologi Ring.
Router menghubungkan beberapa jaringan tentunya router berbeda dengan Switch.
Switch hanya perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer sehingga
membentuk LAN atau local area network. Sedangkan router adalah perangkat yang
menghubungkan satu LAN dengan banyak LAN lainnya.
B. JENIS ROUTER
1. Router aplikasi
Router ini tidak memiliki bentuk fisik seperti router pada umumnya, namun berupa
aplikasi yang bisa Anda install pada sistem operasi komputer. Aplikasi ini kemudian bisa
menjadikan komputer yang diinstal bisa berfungsi layaknya sebuah router. Aplikasi router yang
bisa digunakan antara lain adalah WinGate, WinProxy, Winroute, Spygate, dan aplikasi lainnya.
2. Router hardware
Router ini adalah perangkat keras yang bentuknya seperti yang sudah familiar di
masyarakat yang berfungsi untuk membagi IP address dan dapat digunakan untuk membagi
koneksi internet di dalam suatu wilayah jangkauan yang biasanya disebut dengan hotspot area.
3 Router PC
Router ini membuat sebuah komputer untuk bisa berfungsi sebagai router, tetapi berbeda
dengan router aplikasi yang menggunakan aplikasi untuk mengubah komputer menjadi router.
Untuk menjadikan sebuah komputer sebagai router tidak dibutuhkan komputer dengan
spesifikasi tinggi.
Hanya dengan komputer dengan prosesor Pentium 2, hard drive 10 GB, ram 64, dan telah
tersedia LAN card sudah bisa mengubah komputer menjadi router untuk membagi jaringan. Agar
bisa berfungsi, komputer yang ingin dijadikan router harus diinstal dengan sistem operasi yang
khusus untuk router. Saat ini sistem operasi atau OS yang populer digunakan untuk router adalah
Mikrotik.
C. FUNGSI ROUTER
1. menghubungkan beberapa jaringan untuk menyampaikan data dari suatu jaringan ke
jaringan yang lain.
2. mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya
seperti Bridge.
3. menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL biasa juga disebut DSL router.
Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk melakukan penapisan paket
berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua router
memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga
disebut sebagai packet – filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalulintas
data yang dipancarkan secara broad cast sehingga dapat mencegah adanya broad cast
storm yang bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.
4. Mengatur jalur sinyal secara efisien.
5. Mengatur pesan diantara dua buah protocol, topologi jaringan linear Bus dan Star serta
mengatur pesan diantara melewati Kabel Fiber optik, kabel koaksial atau kabel twisted
pair.
D. CARA KERJA ROUTER
Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer yaitu lapisan network.
Lapisan ini bertanggung jawab terhadap internetwork dan pengalamatan. Pengalamatan
yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address dan Device utama
pada layer ini adalah Router.
Pada sebuah router, ketika sebuah paket diterima di sebuah interface router, alamat IP
tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut tidak ditujukan untuk router, maka router akan mencari
alamat tujuan jaringan pada tabel routing. Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket
akan dikirim ke interface tersebut untuk diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk
jaringan tujuan tidak ditemukan pada tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut.
Router digunakan untuk merutekan paket(informasi). Sebuah Router memiliki
kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan
informasi(paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah
berada di network yang berbeda.
Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan
meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu
network maka router akan menghalangi paket-paket keluar.
Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router.
Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0
dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0.
Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data
tersebut ke network lain. Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan
meneruskan paket data ke network lain. Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke
komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B.
E. ROUTING
Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host
dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana
meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router
menggunakan peta atau tabel routing.
Tabel routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces
router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Tabel
routing hanya memberikan informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan
mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet
yang terubung langsung dengan router tersebut.
Prinsip kerja routing :
 Menyamakan alamat host
 Menyamakan alamat jaringan
 mencari default entri (default entri normal dalam routing tabel dengan network ID 0).
F. TABEL ROUTING
Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket
berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing. Tabel Routing pada umumnya berisi
informasi tentang:
 Alamat Network Tujuan
 Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
 Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan.
Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).
G. JENIS ROUTING
1. Static Routing
Sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada
tiap-tiap router dimana berdasarkan definisi dari admin sehingga harus cermat karena satu tabel
routing salah maka jaringan tidak terkoneksi.
Keuntungannya:
 Meringankan kerja prosesor yang ada pada router
 Tidak ada Bandwidth yg digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar
router
 Tingkat keamanan lebih tinggi dari mekanisme lainnya.
Kekurangannya:
 Admin harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung jaringan
 Jika terdapat penambahan/ perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi
tabel routing
 Tidak cocok untuk jaringan yang besar.
2. Dynamic Routing
Menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat
dimungkinkan metode dynamic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi
dengan protocol yang digunakan.
Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi
masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router
sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing
yang dapat mengubah isi routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router-
router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskannya ke arah yang
benar.
Ada dua kategori algoritma dinamic
a. Distance Vector
 Protocol routing yang menitik beratkan pada jarak dan arah. didalam melakukan
pemutusan routing terdekat ditentukan pada jarak dan arah terdekat (Hop Count).
 Setiap router akan mengirimkan routing table ke router terdekat tanpa mengetahui
topologi/ bagaimana mereka terkoneksi. distance vector tidak mampu melihat topologi
yang ada dibelakang network terdekatnya.
 Update dikirim setiap 30 detik yang bisa menyebabkan cpu load dalam router itu
tinggi, selain CPU load itu tinggi juga memakan bandwidth yang besar. secara default
distance vector merupakan classfull IP.
b. Link State
 Protocol routing yang menitik beratkan pada perhitungan metric cost.
 Dalam routing link-state router-router akan melakukan pertukaran informasi antar
jaringan dan membangun topologi table.
 Setiap router akan menggunakan Dijkstra's algorithm untuk menghitung route terbaik
dalam setiap tujuannya.
H. JENIS ROUTING PROTOCOL
1. Routing Information Protocol (RIP)
 menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector.
 Routing Information Protocol (RIP) dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford
 Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop.
 Routing Loop : kondisi bolak balik tanpa pernah mencapai tujuannya
o Router A mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui Router B
o Router B mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui Router A
o Bisa terjadi antar 3 router
 Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon(Router tidak perlu mengirim data
yang pernah dia terima dari jalur dimana dia mengirim data)
o Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan pernah
mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0
 Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update
o Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu waktu selang
o Normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi sesegera mungkin.
 Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran
 Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard
 Default, Update data setiap 30 detik.
 Kelebihan
o RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk
mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika
terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus
mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered
update)
o Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang
cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan
 Kekurangan
o Jumlah host Terbatas.
o RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
o RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM).
o Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri
(informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
 menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector.
 Routing Protokol yan g dikemban gkan cisco
 Bandwidth, load, delay dan reliability yang digunakan dalam pengukuran
 Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detik
 Kelebihan
o Support hingga 255 hop count
 Kekurangan
o Jumlah host Terbatas.
3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)
 menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance
vector.
 Kombinasi dari kemampuan distance vector and link-state.
 Perluasan dari distance vector routing protokol
 Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm untuk menghitung jarak terpendek.
 Tidak ada broadcast informasi tapi secara otomatis dijalankan ketika ada perubahan
topologi
 Kelebihan
o Menghindari loop(loop avoidance)
o Hanya menggunakan sedikit memori untuk proses
 Kekurangan
o Hanya untuk router Cisco
4. Open Shortest Path First (OSPF)
 Menggunakan link-state routing protocol.
 Open standard routing protocol dideskripsikan pada RFC 2328.
 Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung biaya terendah ke tujuan.
 Jika ada perubahan topologi terjadi Routing updates dengan sistem flooded
 Kelebihan
o Menghindari routing loop
o Mendukung penggunaan beberapa metric sekaligus
o Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan
o Membagi jaringan besar menjadi beberapa area
o Waktu yang diperlukan lebih cepat
 Kekurangan
o Lebih rumit
o Membutuhkan basis data yang besar
I. DEFAULT GATEWAY
• Supaya router bisa meneruskan data, komputer yang ada pada jaringan tersebut harus
menugaskan router untuk meneruskan data
• Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke router
• Jika kita tidak setting default gateway maka bisa dipastikan LAN tersebut tidak bisa
terkoneksi dengan jaringan lainnya
Sumber :
http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/Jarkom1/Modul%206%20Routing.pdf
http://dokumen.tips/documents/definisi-routing-konsep-dasar-routing-jenis-routing-tabel-
routing-konfigurasi.html
http://rizkymoel.pun.bz/kelebihan-kekurangan-routing-statis-dan.xhtml
http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-router-fungsi-router-jenis-router/
http://www.helenturvey.com/mengenal-router-routing-dan-jenis-serta-fungsinya/
http://akinma.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-cara-kerja.html
http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html
https://yuliantisafitri.wordpress.com/7-layer-osi/
http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32784/9-Routing.pdf
http://networkingpipe.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-distance-vector-dan-link-state.html

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

La actualidad más candente (19)

Makalah Routing Dynamic
Makalah Routing DynamicMakalah Routing Dynamic
Makalah Routing Dynamic
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah jaringan
Makalah jaringanMakalah jaringan
Makalah jaringan
 
Tugas makalah routing
Tugas makalah routingTugas makalah routing
Tugas makalah routing
 
Makalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringanMakalah manajemen jaringan
Makalah manajemen jaringan
 
Makalah routing
Makalah routingMakalah routing
Makalah routing
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Routing protokol
Routing protokol Routing protokol
Routing protokol
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Update routing
Update routingUpdate routing
Update routing
 
Routing statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamisRouting statis vs routing dinamis
Routing statis vs routing dinamis
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
 
Routing protocol
Routing protocolRouting protocol
Routing protocol
 
Laporan routing ospf
Laporan routing ospfLaporan routing ospf
Laporan routing ospf
 
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
 
Routing Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing DinamisRouting Statis dan Routing Dinamis
Routing Statis dan Routing Dinamis
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 

Similar a Routing

MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
RandaHendroN
 

Similar a Routing (20)

MATERI TIK
MATERI TIKMATERI TIK
MATERI TIK
 
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptxAdministrasi infrastruktur jaringan.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Makalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputerMakalah jaringan komputer
Makalah jaringan komputer
 
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.pptProtokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
 
9 routing
9 routing9 routing
9 routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Routing
RoutingRouting
Routing
 
Laporan resmi 4 fadiela
Laporan resmi 4   fadielaLaporan resmi 4   fadiela
Laporan resmi 4 fadiela
 
Routing Protocol
Routing Protocol Routing Protocol
Routing Protocol
 
Manajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam ITManajemen Jaringan Dalam IT
Manajemen Jaringan Dalam IT
 
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptxMATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
 
12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt12-Protokol_Routing.ppt
12-Protokol_Routing.ppt
 
Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)Routing protocol(revisi)
Routing protocol(revisi)
 
Paper routing
Paper routingPaper routing
Paper routing
 
Manajemen jaringan
Manajemen jaringanManajemen jaringan
Manajemen jaringan
 
Delviana perangkat
Delviana perangkatDelviana perangkat
Delviana perangkat
 
Kodok ijo 2
Kodok ijo 2Kodok ijo 2
Kodok ijo 2
 
Konsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptxKonsep Routing - v2.pptx
Konsep Routing - v2.pptx
 

Último

ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
Arisatrianingsih
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
rororasiputra
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
EnginerMine
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
VinaAmelia23
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
IftitahKartika
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
arifyudianto3
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 

Último (19)

Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifierKonsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
Konsep rangkaian filter aktif berbasis operational amplifier
 
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptxppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
ppt hidrolika_ARI SATRIA NINGSIH_E1A120026.pptx
 
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
Lecture 02 - Kondisi Geologi dan Eksplorasi Batubara untuk Tambang Terbuka - ...
 
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
2024.02.26 - Pra-Rakor Tol IKN 3A-2 - R2 V2.pptx
 
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdfPengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
Pengolahan Kelapa Sawit 1 pabrik pks.pdf
 
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian KompetePEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
PEMELIHARAAN JEMBATAN pada Ujian Kompete
 
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.pptPresentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
Presentasi gedung jenjang 6 - Isman Kurniawan.ppt
 
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdfB_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
B_Kelompok 4_Tugas 2_Arahan Pengelolaan limbah pertambangan Bauksit_PPT.pdf
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
397187784-Contoh-Kasus-Analisis-Regresi-Linear-Sederhana.pptx
 
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdfLAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
LAJU RESPIRASI.teknologi hasil pertanianpdf
 
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptxUTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
UTILITAS BANGUNAN BERUPA PENANGKAL PETIR.pptx
 
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Partsample for Flow Chart Permintaan Spare Part
sample for Flow Chart Permintaan Spare Part
 
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE TriwulanpptxLaporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
Laporan Tinjauan Manajemen HSE/Laporan HSE Triwulanpptx
 
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).pptBAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
BAB_3_Teorema superposisi_thevenin_norton (1).ppt
 
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptxperbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
perbedaan jalan raya dan rel bahasa Indonesia.pptx
 
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptxManajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung - Endy Aitya.pptx
 
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdfPengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
Pengeloaan Limbah NonB3 KLHK-Upik-090921.pdf
 
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get CytotecAbortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
Abortion Pills In Doha // QATAR (+966572737505 ) Get Cytotec
 

Routing

  • 1. Routing MAKALAH Tugas Manajemen Jaringan Komputer Disusun Oleh: Rico Ricaldo 32120057 Beatrix Cristy 32120095 Mega Sya 32120121 7PTI1 Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi dan Desain Universitas Bunda Mulia Jakarta 2015
  • 2. A. ROUTER Router adalah perangkat jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan beberapa jaringan atau network, baik jaringan yang menggunakan teknologi sama atau yang berbeda, misalnya menghubungkan jaringan topologi Bus, topologi Star atau topologi Ring. Router menghubungkan beberapa jaringan tentunya router berbeda dengan Switch. Switch hanya perangkat yang digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer sehingga membentuk LAN atau local area network. Sedangkan router adalah perangkat yang menghubungkan satu LAN dengan banyak LAN lainnya. B. JENIS ROUTER 1. Router aplikasi Router ini tidak memiliki bentuk fisik seperti router pada umumnya, namun berupa aplikasi yang bisa Anda install pada sistem operasi komputer. Aplikasi ini kemudian bisa menjadikan komputer yang diinstal bisa berfungsi layaknya sebuah router. Aplikasi router yang bisa digunakan antara lain adalah WinGate, WinProxy, Winroute, Spygate, dan aplikasi lainnya. 2. Router hardware Router ini adalah perangkat keras yang bentuknya seperti yang sudah familiar di masyarakat yang berfungsi untuk membagi IP address dan dapat digunakan untuk membagi koneksi internet di dalam suatu wilayah jangkauan yang biasanya disebut dengan hotspot area.
  • 3. 3 Router PC Router ini membuat sebuah komputer untuk bisa berfungsi sebagai router, tetapi berbeda dengan router aplikasi yang menggunakan aplikasi untuk mengubah komputer menjadi router. Untuk menjadikan sebuah komputer sebagai router tidak dibutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi. Hanya dengan komputer dengan prosesor Pentium 2, hard drive 10 GB, ram 64, dan telah tersedia LAN card sudah bisa mengubah komputer menjadi router untuk membagi jaringan. Agar bisa berfungsi, komputer yang ingin dijadikan router harus diinstal dengan sistem operasi yang khusus untuk router. Saat ini sistem operasi atau OS yang populer digunakan untuk router adalah Mikrotik. C. FUNGSI ROUTER 1. menghubungkan beberapa jaringan untuk menyampaikan data dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. 2. mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem kerjanya seperti Bridge. 3. menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL biasa juga disebut DSL router. Router ini umumnya memilki fungsi firewal untuk melakukan penapisan paket berdasarkan sumber serta alamat tujuan paket tersebut, namun tidak semua router memiliki fungsi yang sama. Router yang memiliki fitur penapisan paket dapat juga disebut sebagai packet – filtering router. Fungsi umum router ini memblokir lalulintas data yang dipancarkan secara broad cast sehingga dapat mencegah adanya broad cast storm yang bisa menyebabkan kinerja jaringan melambat.
  • 4. 4. Mengatur jalur sinyal secara efisien. 5. Mengatur pesan diantara dua buah protocol, topologi jaringan linear Bus dan Star serta mengatur pesan diantara melewati Kabel Fiber optik, kabel koaksial atau kabel twisted pair. D. CARA KERJA ROUTER Router bekerja di lapisan ke-3 OSI layer yaitu lapisan network. Lapisan ini bertanggung jawab terhadap internetwork dan pengalamatan. Pengalamatan yang dilakukan yaitu pengalamatan logis (logical address) yaitu IP Address dan Device utama pada layer ini adalah Router. Pada sebuah router, ketika sebuah paket diterima di sebuah interface router, alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tersebut tidak ditujukan untuk router, maka router akan mencari alamat tujuan jaringan pada tabel routing. Setelah sebuah interface untuk keluar dipilih, paket
  • 5. akan dikirim ke interface tersebut untuk diframe dan dikirim pada jaringan. Jika entri untuk jaringan tujuan tidak ditemukan pada tabel routing, router akan memusnahkan paket tersebut. Router digunakan untuk merutekan paket(informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi(paket) akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang berbeda. Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router akan menghalangi paket-paket keluar. Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0.
  • 6. Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data tersebut ke network lain. Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket data ke network lain. Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan paket data tersebut ke komputer B. E. ROUTING Routing IP adalah proses pengiriman data dari satu host dalam satu network ke host dalam network yang lain melalui suatu router. Agar router dapat mengetahui bagaimana meneruskan paket paket ke alamat yang dituju dengan mengunakan jalur terbaik, router menggunakan peta atau tabel routing. Tabel routing adalah table yang memuat seluruh informasi IP address dari interfaces router yang lain sehingga router yang satu dengan router lainnya bisa berkomunikasi. Tabel routing hanya memberikan informasi sedangkan routing algoritma yang menganalisa dan mengatur routing table. Intinya, router hanya tahu cara menghubungkan nertwork atau subnet yang terubung langsung dengan router tersebut. Prinsip kerja routing :  Menyamakan alamat host  Menyamakan alamat jaringan  mencari default entri (default entri normal dalam routing tabel dengan network ID 0).
  • 7. F. TABEL ROUTING Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan informasi yang terdapat pada Tabel Routing. Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:  Alamat Network Tujuan  Interface Router yang terdekat dengan network tujuan  Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count). G. JENIS ROUTING 1. Static Routing Sebuah mekanisme pengisian tabel routing yg dilakukan oleh admin secara manual pada tiap-tiap router dimana berdasarkan definisi dari admin sehingga harus cermat karena satu tabel routing salah maka jaringan tidak terkoneksi. Keuntungannya:  Meringankan kerja prosesor yang ada pada router  Tidak ada Bandwidth yg digunakan untuk pertukaran informasi isi tabel routing antar router  Tingkat keamanan lebih tinggi dari mekanisme lainnya.
  • 8. Kekurangannya:  Admin harus mengetahui informasi tiap-tiap router yang terhubung jaringan  Jika terdapat penambahan/ perubahan topologi jaringan admin harus mengubah isi tabel routing  Tidak cocok untuk jaringan yang besar. 2. Dynamic Routing Menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing. Pada dynamic routing kita dapat mengkonfigurasi seminimal mungkin. Jadi sangat dimungkinkan metode dynamic routing untuk mengembangkan bagaimana router berkomunikasi dengan protocol yang digunakan. Dynamic IP routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi masukan masukan ke routing table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi routing table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, router- router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskannya ke arah yang benar. Ada dua kategori algoritma dinamic a. Distance Vector  Protocol routing yang menitik beratkan pada jarak dan arah. didalam melakukan pemutusan routing terdekat ditentukan pada jarak dan arah terdekat (Hop Count).
  • 9.  Setiap router akan mengirimkan routing table ke router terdekat tanpa mengetahui topologi/ bagaimana mereka terkoneksi. distance vector tidak mampu melihat topologi yang ada dibelakang network terdekatnya.  Update dikirim setiap 30 detik yang bisa menyebabkan cpu load dalam router itu tinggi, selain CPU load itu tinggi juga memakan bandwidth yang besar. secara default distance vector merupakan classfull IP. b. Link State  Protocol routing yang menitik beratkan pada perhitungan metric cost.  Dalam routing link-state router-router akan melakukan pertukaran informasi antar jaringan dan membangun topologi table.  Setiap router akan menggunakan Dijkstra's algorithm untuk menghitung route terbaik dalam setiap tujuannya. H. JENIS ROUTING PROTOCOL 1. Routing Information Protocol (RIP)  menggunakan protokol routing interior dengan algoritma distance vector.  Routing Information Protocol (RIP) dikenal dengan Algoritma Bellman-Ford  Algoritma tertua, terkenal lambat dan terjadi routing loop.  Routing Loop : kondisi bolak balik tanpa pernah mencapai tujuannya o Router A mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui Router B o Router B mengira untuk mencapai jaringan xxx melalui Router A
  • 10. o Bisa terjadi antar 3 router  Untuk memperbaiki kinerja dikenal split horizon(Router tidak perlu mengirim data yang pernah dia terima dari jalur dimana dia mengirim data) o Misal router mengirim routing melalui eth0, maka router tidak akan pernah mengirim balik data yang pernah dia dapatkan dari interface eth0  Untuk memperepat proses dikenal juga trigger update o Jika terjadi perubahan info routing, router tidak perlu menunggu waktu selang o Normal untuk mengirimkan perubahan informasi routing tapi sesegera mungkin.  Hanya hop count yang dipakai untuk pengukuran  Jika hop count lebih besar dari 15 , data akan didiscard  Default, Update data setiap 30 detik.  Kelebihan o RIP menggunakan metode Triggered Update. RIP memiliki timer untuk mengetahui kapan router harus kembali memberikan informasi routing. Jika terjadi perubahan pada jaringan, sementara timer belum habis, router tetap harus mengirimkan informasi routing karena dipicu oleh perubahan tersebut (triggered update) o Mengatur routing menggunakan RIP tidak rumit dan memberikan hasil yang cukup dapat diterima, terlebih jika jarang terjadi kegagalan link jaringan  Kekurangan o Jumlah host Terbatas. o RIP tidak memiliki informasi tentang subnet setiap route.
  • 11. o RIP tidak mendukung Variable Length Subnet Masking (VLSM). o Ketika pertama kali dijalankan hanya mengetahui cara routing ke dirinya sendiri (informasi lokal) dan tidak mengetahui topologi jaringan tempatnya berada 2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)  menggunakan protokol routing interior dengan algoritma Cisco distance vector.  Routing Protokol yan g dikemban gkan cisco  Bandwidth, load, delay dan reliability yang digunakan dalam pengukuran  Default, Broadcast informasi dilakukan setiap 90 detik  Kelebihan o Support hingga 255 hop count  Kekurangan o Jumlah host Terbatas. 3. Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP)  menggunakan protokol routing interior dengan algoritma advanced Cisco distance vector.  Kombinasi dari kemampuan distance vector and link-state.  Perluasan dari distance vector routing protokol  Menggunakan Uses Diffused Update Algorithm untuk menghitung jarak terpendek.  Tidak ada broadcast informasi tapi secara otomatis dijalankan ketika ada perubahan topologi
  • 12.  Kelebihan o Menghindari loop(loop avoidance) o Hanya menggunakan sedikit memori untuk proses  Kekurangan o Hanya untuk router Cisco 4. Open Shortest Path First (OSPF)  Menggunakan link-state routing protocol.  Open standard routing protocol dideskripsikan pada RFC 2328.  Menggunakan SPF algorithm untuk menghitung biaya terendah ke tujuan.  Jika ada perubahan topologi terjadi Routing updates dengan sistem flooded  Kelebihan o Menghindari routing loop o Mendukung penggunaan beberapa metric sekaligus o Dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan o Membagi jaringan besar menjadi beberapa area o Waktu yang diperlukan lebih cepat  Kekurangan o Lebih rumit o Membutuhkan basis data yang besar
  • 13. I. DEFAULT GATEWAY • Supaya router bisa meneruskan data, komputer yang ada pada jaringan tersebut harus menugaskan router untuk meneruskan data • Penugasan dilakukan dengan cara setting komputer default gateway ke router • Jika kita tidak setting default gateway maka bisa dipastikan LAN tersebut tidak bisa terkoneksi dengan jaringan lainnya Sumber : http://zenhadi.lecturer.pens.ac.id/kuliah/Jarkom1/Modul%206%20Routing.pdf http://dokumen.tips/documents/definisi-routing-konsep-dasar-routing-jenis-routing-tabel- routing-konfigurasi.html http://rizkymoel.pun.bz/kelebihan-kekurangan-routing-statis-dan.xhtml http://belajar-komputer-mu.com/pengertian-router-fungsi-router-jenis-router/ http://www.helenturvey.com/mengenal-router-routing-dan-jenis-serta-fungsinya/ http://akinma.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-jenis-fungsi-dan-cara-kerja.html http://www.catatanteknisi.com/2011/05/pengertian-cara-kerja-router.html https://yuliantisafitri.wordpress.com/7-layer-osi/ http://mujahidin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32784/9-Routing.pdf http://networkingpipe.blogspot.co.id/2013/12/perbedaan-distance-vector-dan-link-state.html