SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 41
Pengkajian Klien Gangguan
Sistem Kardiovaskuler
Faqih Ruhyanudin
D3 Keperawatan Fikes UMM
Pendahuluan
1. Anatomi cardio:
Otot jantung
Ruang jantung
Sirkulasi darah
CO = SVxHR
Bunyi jantung : s1, s2, s3, s4
Konduksi jantung
2. Anatomi pembuluh darah
1. Persiapan klien
Penerangan ruangan harus baik, termasuk
penerangan untuk pengkajian
Klien sebaiknya berbaring semifowler, dan
pemeriksa sebaiknya berdiri disisi kanan
klien.
Minta klien untuk tidak berbicara selama
pemeriksaan kecuali diminta oleh
pemeriksa.
Agar klien tidak cemas, jangan perlihatkan
kekuatiran tentang hasil selama
pengkajian.
2. Pengkajian Riwayat Kesehatan
Kaji riwayat merokok, penggunaan alkohol,
pemakaian obat-obatan, kebiasaan latihan,
dan pola diet termasuk pemasukannya
Apakah klien mendapat pengobatan untuk
fungsi kardiovaskuler? Apakah klien
mengetahui kegunaan, dosis, dan efek
samping pengobatan?
Tanyakan apakah klien mengalami nyeri atau
ketidaknyamanan pada dada, palpitasi,
kelelahan yang berlebihan, dispnea, edema
pada kaki, pingsan atau ortopnea. Apakah
gejala-gejala ini terjadi saat istirahat atau
latihan.
Bila terjadi nyeri dada, tentukan apakah hal
tersebut murni karena jantung (Rossi dan
Leary, 1992 dikutip dari Potter, 1996), nyeri
angina biasanya berupa tekanan atau rasa
sakit yang dalam, substernal dan menyebar
ke salah satu atau kedua lengan, bisa sampai
ke rahang; Tentukan frekuensinya. Apakah
nyeri menyebar ke lengan, bahu, atau leher?
Apakah nyeri tersebut disertai terjadinya
diaforesis.
Apakah klien menjalani gaya hidup yang
penuh stres
Kaji riwayat keluarga klien mengenai
penyakit jantung seperti hipertensi, stroke,
kolesterol tinggi, atau penyakit jantung
rematik.
Apakah klien mengetahui adanya hipertensi
atau penyakit jantung tersebut
Apakah klien mengalami diabetes atau gejala
awal diabetes, penyakit paru atau obesitas
Tentukan apakah klien minum minuman
mengandung kafein yang berlebihan.
Kaji kebiasaan makan klien seperti
mengkonsumsi lemak, natrium.
11 Pola Kes. Fungsional
(menurut Gordon)
1. Pola persepsi kes./menanganan kes.
klien merasakan kondisi kes dan bgm
menangani
2. Pola nutrisi/metabolikgambaran pola
makan dan kebut.cairan b/d kebutuhan
metabolik dan suplai nutrisi
3. Pola eliminasi gambaran pola fungsi
pembuangan (bab, bak, mel.kulit)
4. Pola aktifitas/olah raga gambaran pola
aktifitas, olahraga, santai, rekreasi
5. Pola tidur-istirahat  gambaran pola tidur,
istirahat, dan relaksasi
6. Pola kognitif dan perceptual  gambaran
pola konsep diri klien dan persepsi thd
dirinya
7. Pola peran/hubungan  gambaran pola
peran dalam berpartisipasi/berhubungan dg
orang lain
8. Pola seksualitas/reproduksi gambaran
pola kenyamanan/tidak nyaman dg pola
seksualitas edan gambaran pola reproduksi
9. Pola koping/toleransi stress gambaran
pola koping klien secara umum dan
efektifitas dalam toleransi thd stress
10.Pola nilai/keyakinan  gambaran pola nilai2,
keyakinan2 (termasuk asfek spiritual), dan
tujuan yg dapat mengarahkan menentukan
pilihan/keputusan.
3. Pemeriksaan Fisik
1). Keadaan Umum Pasien
• Pemeriksaan keadaan umum pasien dimaksudkan
untuk mendapatkan kesan umum pasien tersebut.
Dalam pemeriksaan ini perlu diperhatikan kelainan
dan usia pasien, tampak sakit atau tidak, kesadaran
dan keadaan emosi, dalam keadaan comfort atau
distress, serta sikap dan tingkah laku pasien.
2). Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital
Pernapasan :
Dalam menilai pernapasan secara fisis, perlu
diperhatikan :
• posisi badan, untuk menilai ortopnea
• ekspresi muka, untuk menilai keadaan emosi atau
stress pada pernapasan
• pernapasan pada aktivitas dibandingkan dengan
pernapasan pada keadaan istirahat
• tanda-tanda objektif dispnea.
b). Nadi
Kriteria keadaan nadi :
• Frekuensi, menyatakan jumlah denyut nadi per menit.
• Regularitas, menunjukkan teratur/tidaknya nadi bila tidak
teratur tentukan apakah ada defisit denyut nadi, yaitu selisih
antara frekuensi nadi dan denyut jantung per menit.
• Amplitudo, menggambarkan besar kecilnya isi sekuncup.
• Bentuk (contour), memberikan gambaran upstroke atau down
stroke.
• Isi (volume), menunjukkan besar/kecilnya isi bolus darah
dalam arteri.
• Perabaan arteri, untuk mengetahui keadaan (kondisi) dinding
arteri.
C). Tekanan Darah
Tekanan darah banyak bergantung pada :
• Curah jantung, yang merupakan cerminan fungsi
jantung
• Resistensi vaskular perifer (TPR), ditentukan oleh
diameter pembuluh darah perifer.
• Tonus dan elastisitas arteri, menggambarkan kondisi
dinding pembuluh darah perifer.
• Volum darah dalam arteri, menunjukkan jumlahnya
darah intravaskular.
• Viskositas darah, menunjukkan kondisi cairan
intravaskular.
d). Suhu Badan
• Kalori dalam suhu badan merupakan hasil
metabolisme sel-sel jaringan tubuh. Kalori
suhu badan diatur melalui pusat
termoregulator di susunan saraf pusat
autonom. Aliran darah melalui sistem
kardiovaskular berperan untuk
mendistribusikan panas ke seluruh tubuh.
3. Posture Tubuh
4. Bentuk Badan
5. Textur Jaringan dan Wama Kulit
6. Kepala
7. Mata
8) Mulut
9) Telinga
10) Muka
11) Leher
12) Vena Jugularis Eksterna
13) Cannon Waves
14) Arteri Karotis
15) Kelenjar Tiroid
16) Kelenjar Getah Bening
17). Dada
• Kelainan bentuk dada seringkali berkaitan
dengan anatomi dan faal jantung. Di samping
itu juga mempengaruhi faal pernapasan yang
kemudian secara tidak langsung mempe
ngaruhi faal sirkulasi darah yang akan menjadi
beban kerja jantung
18). Pemeriksaan Perut
• Diperhatikan besar, bentuk dan konsistensi
serta mencari ada tidaknya nyeri tekan.
• Hepato jugular reflux dapat diperiksa dengan
menekan perut di kuadran atas, maka akan
menambah pembendungan vena jugularis
yang sudah meninggi. Keadaan ini dapat
ditemukan pada gagal jantung kanan dan
gagal jantung kongestif
b. Pemeriksaan Khusus
1). Inspeksi
• Perhatikan bentuk prekordial, apakah normal,
mengalami depresi atau ada penonjolan
asimetris (voussure cardiaque), yang
disebabkan pembesaran jantung sejak kecil.
Hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan
dapat terjadi akibat kelainan kongenital.
Garis anatomis pada permukaan badan yang
penting pada permukaan dada ialah :
•garis tengah sternal (mid sternal line/MSL)
•garis tengah klavikular (mid clavicular line/MCL)
•garis anterior line (anterior axillary line/AAL)
•garis para sternal kiri dan kanan (parastrenal
line/PSL)
2). Palpasi Jantung
• Pada palpasi jantung telapak tangan diletakkan di
atas prekordium dan dilakukan perabaan di atas iktus
kordis (apical impulse)
• Lokasi point of maximal impulse (PMI) terletak pada
ruang sela iga (RSI) V kira-kira 1 jari medial dari garis
midklavikular (medial dari apeks anatomis). Pada
bentuk dada yang panjang dan gepeng, iktus kordis
terdapat pada RSI VI medial dari garis midklavikular,
sedangkan pada bentuk dada yang pendek lebar,
letak iktus kordis agak ke lateral.
3). Perkusi Jantung
Cara Perkusi
• Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal
terletak pada ruang interkostal III/IV pada
garis parasternal kiri. Pekak jantung relatif dan
pekak jantung absolut perlu dicari untuk
menentukan gambaran besamya jantung.
• Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar ke
kiri dan ke kanan.
• Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis
bergeser ke lateral-bawah.
• Hipertrofi atrium kiri menyebabkan pinggang jantung
merata atau menonjol ke arah lateral.
• Pada hipertrofi ventrikel kanan, batas pekak jantung
melebar ke lateral kanan dan/ atau ke kiri atas.
• Pada perikarditis pekak jantung absolut melebar ke
kanan dan ke kiri.
• Pada emfisema paru, pekak jantung mengecil bahkan
dapat menghilang pada emfisema paru yang berat,
sehingga batas jantung dalam keadaan tersebut
sukar ditentukan.
4). Auskultasi Jantung
Bunyi jantung I ditimbulkan karena
• kontraksi yang mendadak terjadi pada awal sistolik
meregangnya daun-daun katup mitrai dan trikuspid
yang mendadak akibat tekanan dalam ventrikel yang
meningkat dengan cepat,
• meregangnya dengan tiba-tiba chordae tendinea
yang memfiksasi daun-daun katup yang telah
menutup dengan sempurna,
• dan getaran kolom darah dalam outflow tract (jalur
keluar) ventrikel kiri dan dinding pangkal aorta
dengan sejumlah darah yang ada di dalamnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas BJ I,
yaitu:
• kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel
makin kuat dan cepat, makin keras bunyinya.
• Posisi daun katup atrio-ventrikular pada saat
sebelum kontraksi ventrikel.
• Jarak jantung terhadap dinding dada. Pada pasien
dengan dada kurus BJ lebih keras terdengar
dibandingkan pasien gemuk dengan BJ yang
terdengar lebih lemah. Demikian juga pada pasien
emfisema pulmonum BJ terdengar lebih lemah.
Bunyi Jantung II, ditimbulkan karena:
• vibrasi akibat penutupan katup aorta
(komponen aorta),
• penutupan katup pulmonal (komponen
pulmonal),
• perlambatan aliran yang mendadak dari darah
pada akhir ejeksi sistolik,
• dan benturan balik dari kolom darah pada
pangkal aorta dan membentur katup aorta
yang baru tertutup rapat.
• Bunyi Jantung III terdengar karena
pengisian ventrikel yang cepat (fase rapid
filling). Vibrasi yang ditimbulkan adalah akibat
percepatan aliran yang mendadak pada
pengisian ventrikel karena relaksasi aktif
ventrikel kiri dan kanan dan segera disusul
oleh perlambatan aliran pengisian.
• Bunyi jantung IV: dapat terdengar bila
kontraksi atrium terjadi dengan kekuatan yang
lebih besar, misalnya pada keadaan tekanan
akhir diastol ventrikel yang meninggi sehingga
memerlukan dorongan pengisian yang lebih
keras dengan bantuan kontraksi atrium yang
lebih kuat.
LOKASI AUSKULTASI
Bunyi Jantung Tambahan
Bunyi Ekstra Kardial
• Gerakan perikard (pericardial friction rub)
terdengar pada fase sistolik dan diastolik
akibat gesekan perikardium viseral dan
parietal. Bunyi ini dapat ditemukan pada
perikarditis.
Bising Jantung (Cardiac Murmur)
• Bising jantung ialah bunyi desiran yang
terdengar memanjang, yang timbul akibat
vibrasi aliran darah turbulen yang abnormal.
Intensitas Bunyi Murmur
intensitas bunyi murmur didasarkan pada tingkat
kerasnya suara dibedakan :
• Derajat I : bunyi murmur sangat lemah dan hanya
dapat terdengar dengan upaya dan perhatian khusus.
• Derajat II : bunyi bising lemah, akan tetapi mudah
terdengar.
• Derajat II : bunyi bising agak keras.
• Derajat IV : bunyi bising cukup keras.
• Derajat V : bunyi bising sangat keras.
• Derajat VI : bunyi bising paling keras.
Pericardial Sac
Ruang jantung
Otot Jantung
Ruang Jantung
Katub jantung
Dinding Pembuluh darah
Layers:
1. Tunica interna (intima):
2. Tunica media:
3. Tunica externa (adventitia):
Histological Structure of Blood Vessels
Conduction System and Pacemakers
• Autorhythmic cells
– cardiac cells repeatedly fire
spontaneous action potentials
– Autorhythmic cells: the
conduction system
– pacemakers
• SA node
– origin of cardiac excitation
– fires 60-100/min
• AV node
• conduction system
– AV bundle of His
– R and L bundle branches
– Purkinje fibers
It’s as if the heart had only two motor units: the atria and the ventricles!

Más contenido relacionado

Similar a 01 kuliah pengkajian kardiovaskuler.ppt

Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...ellyannur asmar
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkaprosmeni
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuhpjj_kemenkes
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)Prodalima Sinulingga, M.Kep
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakSyscha Lumempouw
 
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))mailtonadhifaak
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiUmmiBalqis1
 
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxTekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxFarida479873
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularFerdiana Agustin
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. Eeryzal
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. EeryzalMateri Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. Eeryzal
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. EeryzalHIMA PSIK UNJA
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxYusufLangsa
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxrose125620
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerRumandani Choirunisa
 

Similar a 01 kuliah pengkajian kardiovaskuler.ppt (20)

Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, Limfe, Peredaran Darah dan Pertahana...
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
cvs fix lengkap
 cvs fix lengkap cvs fix lengkap
cvs fix lengkap
 
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik
 
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan TubuhSistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
Sistem Kardiovaskuler dan Peredaran darah, Sistem Limfatik dan Pertahanan Tubuh
 
Pjk awam
Pjk awamPjk awam
Pjk awam
 
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
03. kegawatdaruratan sitem kardiovaskuler (pertemuan kedua)
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada AnakPemeriksaan Jantung Pada Anak
Pemeriksaan Jantung Pada Anak
 
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
Bantuan Hidup Dasar (Basic cardiac life support))
 
Pengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasiPengkajian keperawatan oksigenasi
Pengkajian keperawatan oksigenasi
 
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptxTekanan_Darah_pptx (1).pptx
Tekanan_Darah_pptx (1).pptx
 
Laporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascularLaporan tutorial sistem cardiovascular
Laporan tutorial sistem cardiovascular
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. Eeryzal
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. EeryzalMateri Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. Eeryzal
Materi Bionursing - Dinamika aliran darah by dr. Eeryzal
 
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptxTUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
TUGAS FISIOLOGI KARDIOVASKULAR KEL 3.pptx
 
fisiologi Jantung
fisiologi Jantungfisiologi Jantung
fisiologi Jantung
 
Tekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptxTekanan_Darah_pptx.pptx
Tekanan_Darah_pptx.pptx
 
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskulerPengkajian pada sistem kardiovaskuler
Pengkajian pada sistem kardiovaskuler
 
Rjp fix
Rjp fixRjp fix
Rjp fix
 

Último

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxputripermatasarilubi
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxika291990
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxunityfarmasis
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfBekti5
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxandibtv
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.pptTrifenaFebriantisitu
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 

Último (12)

MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptxPPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
PPT sidang MAJU PROPOSAL 3 OKTOBER 2022.pptx
 
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptxMETODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
METODE FOOD RECORD (pENGUKURAN FOOD.pptx
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptxPersiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
Persiapan Substansi RPP UU Kesehatan.pptx
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdfDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA SANGAT PENTING.pdf
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptxPENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
 
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
1. ok MODEL DAN NILAI PROMOSI KESEHATAN.ppt
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 

01 kuliah pengkajian kardiovaskuler.ppt

  • 1. Pengkajian Klien Gangguan Sistem Kardiovaskuler Faqih Ruhyanudin D3 Keperawatan Fikes UMM
  • 2. Pendahuluan 1. Anatomi cardio: Otot jantung Ruang jantung Sirkulasi darah CO = SVxHR Bunyi jantung : s1, s2, s3, s4 Konduksi jantung 2. Anatomi pembuluh darah
  • 3. 1. Persiapan klien Penerangan ruangan harus baik, termasuk penerangan untuk pengkajian Klien sebaiknya berbaring semifowler, dan pemeriksa sebaiknya berdiri disisi kanan klien. Minta klien untuk tidak berbicara selama pemeriksaan kecuali diminta oleh pemeriksa. Agar klien tidak cemas, jangan perlihatkan kekuatiran tentang hasil selama pengkajian.
  • 4. 2. Pengkajian Riwayat Kesehatan Kaji riwayat merokok, penggunaan alkohol, pemakaian obat-obatan, kebiasaan latihan, dan pola diet termasuk pemasukannya Apakah klien mendapat pengobatan untuk fungsi kardiovaskuler? Apakah klien mengetahui kegunaan, dosis, dan efek samping pengobatan? Tanyakan apakah klien mengalami nyeri atau ketidaknyamanan pada dada, palpitasi, kelelahan yang berlebihan, dispnea, edema pada kaki, pingsan atau ortopnea. Apakah gejala-gejala ini terjadi saat istirahat atau latihan.
  • 5. Bila terjadi nyeri dada, tentukan apakah hal tersebut murni karena jantung (Rossi dan Leary, 1992 dikutip dari Potter, 1996), nyeri angina biasanya berupa tekanan atau rasa sakit yang dalam, substernal dan menyebar ke salah satu atau kedua lengan, bisa sampai ke rahang; Tentukan frekuensinya. Apakah nyeri menyebar ke lengan, bahu, atau leher? Apakah nyeri tersebut disertai terjadinya diaforesis. Apakah klien menjalani gaya hidup yang penuh stres Kaji riwayat keluarga klien mengenai penyakit jantung seperti hipertensi, stroke, kolesterol tinggi, atau penyakit jantung rematik.
  • 6. Apakah klien mengetahui adanya hipertensi atau penyakit jantung tersebut Apakah klien mengalami diabetes atau gejala awal diabetes, penyakit paru atau obesitas Tentukan apakah klien minum minuman mengandung kafein yang berlebihan. Kaji kebiasaan makan klien seperti mengkonsumsi lemak, natrium.
  • 7. 11 Pola Kes. Fungsional (menurut Gordon) 1. Pola persepsi kes./menanganan kes. klien merasakan kondisi kes dan bgm menangani 2. Pola nutrisi/metabolikgambaran pola makan dan kebut.cairan b/d kebutuhan metabolik dan suplai nutrisi 3. Pola eliminasi gambaran pola fungsi pembuangan (bab, bak, mel.kulit)
  • 8. 4. Pola aktifitas/olah raga gambaran pola aktifitas, olahraga, santai, rekreasi 5. Pola tidur-istirahat  gambaran pola tidur, istirahat, dan relaksasi 6. Pola kognitif dan perceptual  gambaran pola konsep diri klien dan persepsi thd dirinya 7. Pola peran/hubungan  gambaran pola peran dalam berpartisipasi/berhubungan dg orang lain
  • 9. 8. Pola seksualitas/reproduksi gambaran pola kenyamanan/tidak nyaman dg pola seksualitas edan gambaran pola reproduksi 9. Pola koping/toleransi stress gambaran pola koping klien secara umum dan efektifitas dalam toleransi thd stress 10.Pola nilai/keyakinan  gambaran pola nilai2, keyakinan2 (termasuk asfek spiritual), dan tujuan yg dapat mengarahkan menentukan pilihan/keputusan.
  • 10. 3. Pemeriksaan Fisik 1). Keadaan Umum Pasien • Pemeriksaan keadaan umum pasien dimaksudkan untuk mendapatkan kesan umum pasien tersebut. Dalam pemeriksaan ini perlu diperhatikan kelainan dan usia pasien, tampak sakit atau tidak, kesadaran dan keadaan emosi, dalam keadaan comfort atau distress, serta sikap dan tingkah laku pasien.
  • 11. 2). Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Pernapasan : Dalam menilai pernapasan secara fisis, perlu diperhatikan : • posisi badan, untuk menilai ortopnea • ekspresi muka, untuk menilai keadaan emosi atau stress pada pernapasan • pernapasan pada aktivitas dibandingkan dengan pernapasan pada keadaan istirahat • tanda-tanda objektif dispnea.
  • 12. b). Nadi Kriteria keadaan nadi : • Frekuensi, menyatakan jumlah denyut nadi per menit. • Regularitas, menunjukkan teratur/tidaknya nadi bila tidak teratur tentukan apakah ada defisit denyut nadi, yaitu selisih antara frekuensi nadi dan denyut jantung per menit. • Amplitudo, menggambarkan besar kecilnya isi sekuncup. • Bentuk (contour), memberikan gambaran upstroke atau down stroke. • Isi (volume), menunjukkan besar/kecilnya isi bolus darah dalam arteri. • Perabaan arteri, untuk mengetahui keadaan (kondisi) dinding arteri.
  • 13. C). Tekanan Darah Tekanan darah banyak bergantung pada : • Curah jantung, yang merupakan cerminan fungsi jantung • Resistensi vaskular perifer (TPR), ditentukan oleh diameter pembuluh darah perifer. • Tonus dan elastisitas arteri, menggambarkan kondisi dinding pembuluh darah perifer. • Volum darah dalam arteri, menunjukkan jumlahnya darah intravaskular. • Viskositas darah, menunjukkan kondisi cairan intravaskular.
  • 14. d). Suhu Badan • Kalori dalam suhu badan merupakan hasil metabolisme sel-sel jaringan tubuh. Kalori suhu badan diatur melalui pusat termoregulator di susunan saraf pusat autonom. Aliran darah melalui sistem kardiovaskular berperan untuk mendistribusikan panas ke seluruh tubuh.
  • 15. 3. Posture Tubuh 4. Bentuk Badan 5. Textur Jaringan dan Wama Kulit 6. Kepala 7. Mata
  • 16. 8) Mulut 9) Telinga 10) Muka 11) Leher 12) Vena Jugularis Eksterna 13) Cannon Waves 14) Arteri Karotis 15) Kelenjar Tiroid 16) Kelenjar Getah Bening
  • 17. 17). Dada • Kelainan bentuk dada seringkali berkaitan dengan anatomi dan faal jantung. Di samping itu juga mempengaruhi faal pernapasan yang kemudian secara tidak langsung mempe ngaruhi faal sirkulasi darah yang akan menjadi beban kerja jantung
  • 18. 18). Pemeriksaan Perut • Diperhatikan besar, bentuk dan konsistensi serta mencari ada tidaknya nyeri tekan. • Hepato jugular reflux dapat diperiksa dengan menekan perut di kuadran atas, maka akan menambah pembendungan vena jugularis yang sudah meninggi. Keadaan ini dapat ditemukan pada gagal jantung kanan dan gagal jantung kongestif
  • 19. b. Pemeriksaan Khusus 1). Inspeksi • Perhatikan bentuk prekordial, apakah normal, mengalami depresi atau ada penonjolan asimetris (voussure cardiaque), yang disebabkan pembesaran jantung sejak kecil. Hipertropi dan dilatasi ventrikel kiri dan kanan dapat terjadi akibat kelainan kongenital.
  • 20. Garis anatomis pada permukaan badan yang penting pada permukaan dada ialah : •garis tengah sternal (mid sternal line/MSL) •garis tengah klavikular (mid clavicular line/MCL) •garis anterior line (anterior axillary line/AAL) •garis para sternal kiri dan kanan (parastrenal line/PSL)
  • 21. 2). Palpasi Jantung • Pada palpasi jantung telapak tangan diletakkan di atas prekordium dan dilakukan perabaan di atas iktus kordis (apical impulse) • Lokasi point of maximal impulse (PMI) terletak pada ruang sela iga (RSI) V kira-kira 1 jari medial dari garis midklavikular (medial dari apeks anatomis). Pada bentuk dada yang panjang dan gepeng, iktus kordis terdapat pada RSI VI medial dari garis midklavikular, sedangkan pada bentuk dada yang pendek lebar, letak iktus kordis agak ke lateral.
  • 22. 3). Perkusi Jantung Cara Perkusi • Batas atau tepi kiri pekak jantung yang normal terletak pada ruang interkostal III/IV pada garis parasternal kiri. Pekak jantung relatif dan pekak jantung absolut perlu dicari untuk menentukan gambaran besamya jantung.
  • 23. • Pada kardiomegali, batas pekak jantung melebar ke kiri dan ke kanan. • Dilatasi ventrikel kiri menyebabkan apeks kordis bergeser ke lateral-bawah. • Hipertrofi atrium kiri menyebabkan pinggang jantung merata atau menonjol ke arah lateral. • Pada hipertrofi ventrikel kanan, batas pekak jantung melebar ke lateral kanan dan/ atau ke kiri atas. • Pada perikarditis pekak jantung absolut melebar ke kanan dan ke kiri. • Pada emfisema paru, pekak jantung mengecil bahkan dapat menghilang pada emfisema paru yang berat, sehingga batas jantung dalam keadaan tersebut sukar ditentukan.
  • 24. 4). Auskultasi Jantung Bunyi jantung I ditimbulkan karena • kontraksi yang mendadak terjadi pada awal sistolik meregangnya daun-daun katup mitrai dan trikuspid yang mendadak akibat tekanan dalam ventrikel yang meningkat dengan cepat, • meregangnya dengan tiba-tiba chordae tendinea yang memfiksasi daun-daun katup yang telah menutup dengan sempurna, • dan getaran kolom darah dalam outflow tract (jalur keluar) ventrikel kiri dan dinding pangkal aorta dengan sejumlah darah yang ada di dalamnya.
  • 25. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas BJ I, yaitu: • kekuatan dan kecepatan kontraksi otot ventrikel makin kuat dan cepat, makin keras bunyinya. • Posisi daun katup atrio-ventrikular pada saat sebelum kontraksi ventrikel. • Jarak jantung terhadap dinding dada. Pada pasien dengan dada kurus BJ lebih keras terdengar dibandingkan pasien gemuk dengan BJ yang terdengar lebih lemah. Demikian juga pada pasien emfisema pulmonum BJ terdengar lebih lemah.
  • 26. Bunyi Jantung II, ditimbulkan karena: • vibrasi akibat penutupan katup aorta (komponen aorta), • penutupan katup pulmonal (komponen pulmonal), • perlambatan aliran yang mendadak dari darah pada akhir ejeksi sistolik, • dan benturan balik dari kolom darah pada pangkal aorta dan membentur katup aorta yang baru tertutup rapat.
  • 27. • Bunyi Jantung III terdengar karena pengisian ventrikel yang cepat (fase rapid filling). Vibrasi yang ditimbulkan adalah akibat percepatan aliran yang mendadak pada pengisian ventrikel karena relaksasi aktif ventrikel kiri dan kanan dan segera disusul oleh perlambatan aliran pengisian.
  • 28. • Bunyi jantung IV: dapat terdengar bila kontraksi atrium terjadi dengan kekuatan yang lebih besar, misalnya pada keadaan tekanan akhir diastol ventrikel yang meninggi sehingga memerlukan dorongan pengisian yang lebih keras dengan bantuan kontraksi atrium yang lebih kuat.
  • 30. Bunyi Jantung Tambahan Bunyi Ekstra Kardial • Gerakan perikard (pericardial friction rub) terdengar pada fase sistolik dan diastolik akibat gesekan perikardium viseral dan parietal. Bunyi ini dapat ditemukan pada perikarditis.
  • 31. Bising Jantung (Cardiac Murmur) • Bising jantung ialah bunyi desiran yang terdengar memanjang, yang timbul akibat vibrasi aliran darah turbulen yang abnormal.
  • 32. Intensitas Bunyi Murmur intensitas bunyi murmur didasarkan pada tingkat kerasnya suara dibedakan : • Derajat I : bunyi murmur sangat lemah dan hanya dapat terdengar dengan upaya dan perhatian khusus. • Derajat II : bunyi bising lemah, akan tetapi mudah terdengar. • Derajat II : bunyi bising agak keras. • Derajat IV : bunyi bising cukup keras. • Derajat V : bunyi bising sangat keras. • Derajat VI : bunyi bising paling keras.
  • 33.
  • 39. Dinding Pembuluh darah Layers: 1. Tunica interna (intima): 2. Tunica media: 3. Tunica externa (adventitia):
  • 40. Histological Structure of Blood Vessels
  • 41. Conduction System and Pacemakers • Autorhythmic cells – cardiac cells repeatedly fire spontaneous action potentials – Autorhythmic cells: the conduction system – pacemakers • SA node – origin of cardiac excitation – fires 60-100/min • AV node • conduction system – AV bundle of His – R and L bundle branches – Purkinje fibers It’s as if the heart had only two motor units: the atria and the ventricles!