Teks ini membahas pentingnya sifat jujur dalam kepribadian seseorang. Terdiri dari dua bagian utama, yaitu pengertian jujur menurut bahasa Arab dan pandangan Imam al-Gazali, serta ayat Al-Quran dan hadis yang menganjurkan berlaku jujur. Teks ini menekankan bahwa Nabi Muhammad dianggap sangat jujur sejak kecil hingga akhir hayatnya, sehingga mendapat julukan al-Amin.
3. 2. Pembagian Sifat Jujur
Imam al-Gazali membagi sifat jujur
atau benar (śiddiq) sebagai berikut.
a. Jujur dalam niat atau
berkehendak.
b. Jujur dalam perkataan (lisan).
c. Jujur dalam perbuatan/amaliah,
4. Jujur adalah sikap yang tulus dalam
melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik
berupa harta maupun tanggung jawab. Orang
yang melaksanakan amanat disebut al-Amin,
yakni orang yang terpercaya, jujur, dan setia.
Dinamakan demikian karena segala sesuatu
yang diamanatkan kepadanya menjadi aman
dan terjamin dari segala bentuk gangguan, baik
yang datang dari dirinya sendiri maupun dari
orang lain.
5. Di antara faktor yang menyebabkan Nabi
Muhammad saw. berhasil dalam
membangun masyarakat Islam adalah
karena sifat-sifat dan akhlaknya yang
sangat terpuji. Salah satu sifatnya yang
menonjol adalah kejujurannya sejak
masa kecil sampai akhir hayatnya,
sehingga ia mendapat gelar al-Amin
(orang yang dapat dipercaya atau jujur).
6. B. Ayat-Ayat Al-Qur’ān dan Hadis tentang Perintah
Berlaku Jujur
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai
penegak keadilan karena Allah (ketika) menjadi saksi dengan
adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah.
Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan.” (Q.S Al-Maidah 5 : 8)
7. 2. Q.S. at-Taubah/9:119
“Wahai orang-orang yang
beriman! Bertakwalah kepada
Allah Swt., dan bersamalah kamu
dengan orang-orang yang benar.”