Dokumen tersebut membahas berbagai jenis obat penenang seperti depresan, barbiturat, dan tranquilizer yang digunakan untuk mengurangi stres, kecemasan, dan membantu tidur. Obat-obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti pusing, pandangan kabur, hilangnya daya ingat, dan ketergantungan fisik dan psikologis jika digunakan dalam jangka panjang.
Obat Penenang: Jenis, Efek Samping, Bahaya dan Cara Mengatasinya
1. • Depresan adalah obat penenang yang
tergolong pada kelompok obat yang disebut
'benzodiazepine‘
• Obat-obat depresan diresepkan oleh para
dokter untuk mengurangi stres, kecemasan,
untuk membantu orang tidur dan kegunaan
kedokteran lainnya. Biasanya obat-obat ini
berbentuk kapsul atau tablet.
2. • Barbiturat
Barbiturat adalah obat yang bertindak sebagai depresan sistem
saraf pusat, dan, berdasarkan ini, mereka menghasilkan spektrum yang
luas dari efek, dari sedasi ringan sampai anestesi total.Golongan barbiturat
biasanya digunakan untuk menimbulkan sedasi. Pentobarbital dan
sekobarbital digunakan secara oral atau IM dengan dosis 100-150 mg
orang dewasa dan 1 mg/kgBB pada anak diatas 6 bulan.
Keuntungannya adalah masa pemulihan tidak diperpanjang dan
kurang menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan. Yang mudah didapat
adalah fenobarbital dengan efek depresan yang lemah terhadap
pernafasan dan sirkulasi serta jarang menyebabkan mual dan muntah.
3. • Tranquilizer
Tranquilizer adalah obat sistem saraf pusat
diklasifikasikan sebagai sedatif hipnotik.
Penenang diklasifikasikan ke dalam dua kategori
utama:
• Minor tranquilizer (anxiolytics, atau agen anti-kecemasan)
digunakan dalam pengobatan kecemasan, ketegangan,
serangan panik, dan insomnia. Contoh: alprazolam,
lorazepam, diazepam, clobazam.
• Major tranquilizer(neuroleptik), obat yang digunakan untuk
mengobati penyakit mental yang berat. Contoh:
Haloperidol, Trifluoperazine dan Chlorpromazine
4.
5. • Relaksasi/rasa santai.
• Pusing dan bingung.
• Berbicara tidak jelas atau tergagap.
• Pandangan kabur dan berbayang.
• Hilangnya daya ingat jangka pendek.
• Mabuk yang serupa dengan mabuk alkohol.
Pemakaian dosis tinggi dapat mengakibatkan
hilangnya kesadaran atau koma.
6. • Peningkatan berat badan.
• Sulit tidur.
• Nafsu makan lebih besar.
• Kehilangan ingatan.
• Sulit berpikir.
• Perubahan kepribadian.
• Gangguan seksual.
• Gangguan menstruasi pada wanita.
Pemakaian dosis tinggi setelah beberapa waktu
dapat mengakibatkan kebingungan, kurangnya koordinasi,
depresi dan bicara pelo.
7. • Ketergantungan
Ketergantungan fisik dan psikologis dapat timbul setelah beberapa bulan
pemakaian obat penenang. Pemakai yang tergantung secara psikologis
merasa bahwa mereka tidak dapat hidup tanpa obat penenang.
Ketergantungan fisik timbul ketika tubuh seorang pemakai menyesuaikan
diri dengan obat penenang.
• Kecelakaan lalu lintas
Mengendarai kendaraan bermotor setelah menelan obat penenang sangat
berbahaya. Obat penenang merusak penilaian dan mengurangi
konsentrasi serta koordinasi. Lebih berbahaya lagi bila obat penenang
ditelan bersamaan dengan alkohol atau obat-obat lain.
• Kehamilan
Obat penenang yang dipakai dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan janin. Gangguan kemampuan belajar pada anak-anak
dapat dikaitkan dengan pemakaian obat penenang. Obat penenang juga
dapat diteruskan dari ibu ke bayinya melalui air susu ibu.
8. • Mencampur Obat
Memakai obat penenang bersama dengan obat-obatan lain, termasuk
alkohol, sangat berbahaya. Pengaruh obat meningkat dan kemungkinan
akan menimbulkan pengaruh-pengaruh negatif yang tidak dapat
diperkirakan, termasuk kematian.
• Menangani masalah
Obat penenang kelihatannya dapat membuat sepertinya masalah-masalah
hilang. Tetapi ketika si pemakai berhenti memakai obat penenang,
masalah-masalah tetap ada dan dalam banyak kasus hanya akan
bertambah parah karena sekarang pemakai menjadi kecanduan.