SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 12
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
PENURUNAN TITIK BEKU
AHMAD ISMAIL (03)
BILI DARNANTO SUSILO (06)
FRANSISKA NOORIL (11)
IFRANUS ADE OLGA N.P (13)
VESYANANDA A. (31)
YASINTA WAHYU (32)
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER
SMAN 1 JEMBER
2013/2014
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan
limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan
berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”.
Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan
penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang
terkandung pada larutan.
Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu,
terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata.
Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait.
Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan
pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya
kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat.
Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua.
Penulis
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan
suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
DASAR TEORI
Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat.
Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut
penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa
penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi
partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
(id.answer.yahoo.com)
Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu
adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka
titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di
bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat
terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya
berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku.
http://lovekimiabanget.blogspot.com)
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut
tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut).
Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan
yang mengalami:
1. Penurunan tekanan uap jenuh
2. Kenaikan titik didih
3. Penurunan titik beku
4. Tekanan osmosis
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu
sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam
larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.
Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan
sifat koligatif larutan elektrolit.
Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi
kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan
kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya
penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang
mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non
elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih
larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik
beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku:
ΔTb = m x Kb
ΔTf = m x Kf
Dengan :
ΔTb = Kenaikan titik didih larutan
ΔTf = Penurunan titik beku larutan
Kb = kanaikan titik didih molal
Kf = penurunan titik beku molal
M = Molalitas larutan
Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding
dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui,
maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan.
Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami
disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan
penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
ALAT DAN BAHAN
Alat:
 Kaca arloji
 Termometer
 Tabung reaksi
 Plastik
 Neraca Ohauss
 Beaker glass
 Neraca Triple Beam
Bahan:
 Aquades
 Larutan urea 0,1 molal
 Larutan urea 1 molal
 Larutan NaCl 0,1 molal
 Es Batu
 Garam dapur
Langkah Kerja
1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10
sendok garam dapur, aduk hingga rata !
2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian
masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es !
3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut
4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan
tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku
5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan
6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
HASIL PENGAMATAN
NO. LARUTAN TITIK BEKU
1 NaCl 0,1 molal 1 o
C
2 Urea 0,1 molal -1 o
C
3 Urea 1 molal -2 o
C
4 Aquades 0 o
C
ILUSTRASI PERCOBAAN
Aduk
menggunakan
spatula
6 gram/100
gram
0,6 gram/100
gram
0,585
gram/100 gram
urea
1 molal
urea
0,1 molal
NaCl
0,1 molal
Aquades
Ditambah NaCl
(garam dapur)
½ volume
tabung
MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS:
a) Tabung reaksi 1
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
0,585 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 0,1 molal
b) Tabung reaksi 2
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
5,85 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1 molal
c) Tabung reaksi 3
Molal =
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝑟
x
1000
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
=
6 𝑔
58,5
x
1000
1000 𝑔
= 1,03 molal
Pembahasan
 Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting
dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap
dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang
mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke
dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan
partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam
pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk
mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan
terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat
terlarut.
 Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat
pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka
penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya
juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.
 Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik
beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal
adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini
membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam
pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.
 Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah
suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air
adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku
dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat
terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan
tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap
permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan
(Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik
dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik
didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik
beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008).
.
 Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk
membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan
pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan
pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas.
Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan
dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan
membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu
tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi
oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat
membeku.
Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan
dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih
tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit
seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit.
Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada
non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu,
penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil
pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1
molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori
biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin
tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan
tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga
keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
KESIMPULAN
Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut :
Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan
menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik
beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang
diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan,
kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut.
Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap,
biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah
(nilai titik beku akan berkurang).
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih
rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o
C, zat terlarut akan
berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut
akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es
batu tidak akan membeku pada suhu 0o
C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan
didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya
0o
C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.
Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang
disebut dengan sifat koligatif.
Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung
pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan
massa pelarutnya.
Saran
Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut :
Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk
laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca
thermoneter sangat penting

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Feren Jr
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
wd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
ilmanafia13
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
Putri Yusril
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
PT. SASA
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
Hilya Auliya
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Feren Jr
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Ernalia Rosita
 
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.ProbolinggoPraktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
SMA Negeri 1 Dringu
 

La actualidad más candente (20)

Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basaLaporan Praktikum Kimia indikator asam basa
Laporan Praktikum Kimia indikator asam basa
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Kereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkaliKereaktifan logam alkali
Kereaktifan logam alkali
 
laporan praktikum uji korosi pada paku
  laporan praktikum uji korosi pada paku  laporan praktikum uji korosi pada paku
laporan praktikum uji korosi pada paku
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Laporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim KatalaseLaporan Biologi Enzim Katalase
Laporan Biologi Enzim Katalase
 
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis GaramLaporan Kimia_Hidrolisis Garam
Laporan Kimia_Hidrolisis Garam
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Jurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoksJurnal reaksi redoks
Jurnal reaksi redoks
 
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi KimiaLaporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
Laporan Praktikum Reaksi - Reaksi Kimia
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.ProbolinggoPraktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
Praktek Biologi Peran Enzim Katalase, SMAN 1 Dringu, Kab.Probolinggo
 

Destacado

Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik Beku
Zhaa Niizzt
 
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krimStudi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
sadmoko
 
квест Pons 2
квест Pons 2квест Pons 2
квест Pons 2
MarkovDA
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
ProfWillAdams
 
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Natali Starginskay
 
Arh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabusArh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabus
ProfWillAdams
 
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
ArthritisNT
 

Destacado (20)

Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
 
Penurunan Titik Beku
Penurunan Titik BekuPenurunan Titik Beku
Penurunan Titik Beku
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaru
 
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krimStudi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
Studi pemanfaatan talas dalam pembuatan es krim
 
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicinaI benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
I benefici dell'utilizzo dell'Olea europaea (Olivo) in medicina
 
Warm up
Warm upWarm up
Warm up
 
квест Pons 2
квест Pons 2квест Pons 2
квест Pons 2
 
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
Promo Snh Congres ZorgvastgoedPromo Snh Congres Zorgvastgoed
Promo Snh Congres Zorgvastgoed
 
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
Arh2050mycenaeanarchaicgreekart mainlandgreecesfirstflowering-120605112641-ph...
 
Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?Какую стратегию жизни выбираете вы?
Какую стратегию жизни выбираете вы?
 
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
Dataflow140711-a@Kernel/VM北陸1
 
いつものことご紹介
いつものことご紹介いつものことご紹介
いつものことご紹介
 
Arh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabusArh2050 1730 syllabus
Arh2050 1730 syllabus
 
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor OnlineOpportunity Execution Project - Career Mentor Online
Opportunity Execution Project - Career Mentor Online
 
DIY to CMS
DIY to CMSDIY to CMS
DIY to CMS
 
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy ChecksHSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
HSPS 2015 - SharePoint Performance Santiy Checks
 
October pti
October ptiOctober pti
October pti
 
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
Measuring the Impact of Injury to Enhance Recovery, Pam Garton, Managing Dire...
 

Similar a Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku

sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
NanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
EmiLiawati7
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Eko Supriyadi
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
EKO SUPRIYADI
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
mayawahyunarti
 

Similar a Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku (20)

Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Kimia
KimiaKimia
Kimia
 
Sifat Koligatif Larutan
 Sifat Koligatif Larutan Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
Rangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatifRangkuman sifat koligatif
Rangkuman sifat koligatif
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 

Más de 21 Memento

Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase
21 Memento
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi
21 Memento
 

Más de 21 Memento (20)

Gelombang Stasioner
Gelombang StasionerGelombang Stasioner
Gelombang Stasioner
 
Colligative Properties
Colligative PropertiesColligative Properties
Colligative Properties
 
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
KTI   Perkembangan Smartphone di JemberKTI   Perkembangan Smartphone di Jember
KTI Perkembangan Smartphone di Jember
 
Rekayasa genetika
Rekayasa genetikaRekayasa genetika
Rekayasa genetika
 
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan HewanSistem Pencernaan Manusia dan Hewan
Sistem Pencernaan Manusia dan Hewan
 
Tata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya IlmiahTata Tulis Karya Ilmiah
Tata Tulis Karya Ilmiah
 
Proposal 2014
Proposal 2014Proposal 2014
Proposal 2014
 
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACEKimia Terapan - Laporan CASSACE
Kimia Terapan - Laporan CASSACE
 
Dasar teori katalase
Dasar teori katalaseDasar teori katalase
Dasar teori katalase
 
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam  Terhadap Produktivi...
Biologi Terapan - Laporan Perbedaan Pengaruh Bahan Tanam Terhadap Produktivi...
 
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
Kimia Terapan - Cassace (Cassava Rice/Nasi Singkong)
 
Artikel Wirausaha
Artikel WirausahaArtikel Wirausaha
Artikel Wirausaha
 
Lemak final
Lemak finalLemak final
Lemak final
 
Biologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materiBiologi un 2014 materi
Biologi un 2014 materi
 
Uji molisch
Uji molischUji molisch
Uji molisch
 
Uas tik
Uas tikUas tik
Uas tik
 
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan KorosiPraktikum Kimia - Laporan Korosi
Praktikum Kimia - Laporan Korosi
 
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia TerapanSoal dan Jawaban Kimia Terapan
Soal dan Jawaban Kimia Terapan
 
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan ElektrolisisPraktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
Praktikum Kimia - Laporan Elektrolisis
 
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es KrimKimia Terapan - Pembuatan Es Krim
Kimia Terapan - Pembuatan Es Krim
 

Último

BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Último (20)

DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.pptStoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
Stoikiometri kelas 10 kurikulum Merdeka.ppt
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA PENURUNAN TITIK BEKU AHMAD ISMAIL (03) BILI DARNANTO SUSILO (06) FRANSISKA NOORIL (11) IFRANUS ADE OLGA N.P (13) VESYANANDA A. (31) YASINTA WAHYU (32) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER SMAN 1 JEMBER 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Tuhan YME, atas segala kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan percobaan berjudul “Penurunan titik beku di larutan elektrolit dan non elektrolit ”. Adapun penulisan laporan percobaan ini bertujuan untuk menemukan perbandingan penurunan titik beku antara larutan elektrolit dan non elektrolit serta pengaruh jumlah zat yang terkandung pada larutan. Dalam penulisan percobaan ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya laporan percobaan ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan laporan percobaan ini. Dalam penyusunan laporan percobaan ini, kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaaat. Serta akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan YME selalu membalas budi baik anda semua. Penulis
  • 3. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh jumlah larutan yang terkandung dalam larutan dan keelektrolitan suatu larutan terhadap penurunan titik didihnya
  • 4. DASAR TEORI Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0 °C karena pada suhu itu tekanan uap air sama dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. (id.answer.yahoo.com) Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu adalah 00C. dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0oC melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0oC itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku akan berkurang). (2010.Penurunan titik beku. http://lovekimiabanget.blogspot.com) Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut). Apabila suatu pelarut ditambah dengan sedikit zat terlarut, maka akan didapat suatu larutan yang mengalami: 1. Penurunan tekanan uap jenuh 2. Kenaikan titik didih 3. Penurunan titik beku 4. Tekanan osmosis Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri. Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. Hal ini dikarenakan larutan elektrolit
  • 5. terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion. Dengan demikian sifat koligatif larutan dibedakan atas sifat koligatif larutan non elektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit. Adanya partikel zat terlarut yang tidak mudah menguap dalam larutan dapat mengurangi kemampuan zat pelarut untuk menguap, sehingga tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan uap pelarut murni. Adanya partikel zat terlarut tersebut juga akan mengakibatkan kanaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan. Menurut hokum Roult, besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan tidak mengalami disosiasi (larutan non elektrolit), sebanding dengan banyaknya partikel zat terlarut. Besarnya kenaikan titik didih larutan 1 molal disebut kenaikan titik didih molal, Kb. Sedangkan besarnya penurunan titik beku larutan 1 molal disebut penurunan titik beku molal, Kf. Untuk larutan encer berlaku: ΔTb = m x Kb ΔTf = m x Kf Dengan : ΔTb = Kenaikan titik didih larutan ΔTf = Penurunan titik beku larutan Kb = kanaikan titik didih molal Kf = penurunan titik beku molal M = Molalitas larutan Besarnya molalitas larutan yang sejenis sebanding dengan massa zat terlarut dan berbanding dengan massa molekul zat terlarut. Jika massa zat terlarut dan massa zat pelarut diketahui, maka massa molekul zat terlarut dapat ditentukan berdasarkan sifat koligatif suatu larutan. Untuk larutan yang mengandung zat terlarut tidak mudah menguap dan dapat mengalami disosiasi (larutan elektrolit), besarnya penurunan tekanan uap larutan, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku larutan, dipengaruhi oleh derajad disosiasi larutan.
  • 6. ALAT DAN BAHAN Alat:  Kaca arloji  Termometer  Tabung reaksi  Plastik  Neraca Ohauss  Beaker glass  Neraca Triple Beam Bahan:  Aquades  Larutan urea 0,1 molal  Larutan urea 1 molal  Larutan NaCl 0,1 molal  Es Batu  Garam dapur Langkah Kerja 1) Masukkan pecahan kecil – kecil es batu dalam gelas kimia hingga ¾ bagian dan beri 10 sendok garam dapur, aduk hingga rata ! 2) Masukkan larutan urea ( CO(NH2)2 0,5 m hingga ½ bagian pada tabung reaksi, kemudian masukkan tabung reaksi tersebut ke dalam gelas kimia yang berisi pecahan es ! 3) Masukkan termometer kedalam mulut tabung reaksi tersebut 4) Amati penurunan suhu pada larutan urea tersebut tiap 30 menit sekali , hingga larutan tersebut mencapai kesetimbangan atau membeku 5) Ukur suhu konstan dari urea tersebut dan catat sebagai titik beku larutan 6) Ulangi langkah 1 – 5 untuk larutan aquades, urea 1 m dan NaCl 0,5 m !
  • 7. HASIL PENGAMATAN NO. LARUTAN TITIK BEKU 1 NaCl 0,1 molal 1 o C 2 Urea 0,1 molal -1 o C 3 Urea 1 molal -2 o C 4 Aquades 0 o C ILUSTRASI PERCOBAAN Aduk menggunakan spatula 6 gram/100 gram 0,6 gram/100 gram 0,585 gram/100 gram urea 1 molal urea 0,1 molal NaCl 0,1 molal Aquades Ditambah NaCl (garam dapur) ½ volume tabung
  • 8. MEMBANDINGKAN LARUTAN DENGAN PERHITUNGAN MATEMATIS: a) Tabung reaksi 1 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 0,585 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 0,1 molal b) Tabung reaksi 2 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 5,85 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1 molal c) Tabung reaksi 3 Molal = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 𝑀𝑟 x 1000 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡 = 6 𝑔 58,5 x 1000 1000 𝑔 = 1,03 molal
  • 9. Pembahasan  Larutan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dari pelarutnya. Salah satu sifat penting dari suatu larutan adalah penurunan titik beku. Titik beku adalah temperatur tetap dimana suatu zat tepat mengalami perubahan wujud dari cair ke padat. Setiap zat yang mengalami pembekuan memiliki tekanan 1 atm. Penambahan zat terlarut nonvolatil ke dalam suatu pelarut menyebabkan terjadinya penurunan titik beku. Keberadaan partikel-partikel zat pelarut mengalami proses pengaturan molekul-molekul dalam pembentukan susunan kristal padat, sehingga diperlukan suhu yang lebih rendah untuk mencapai susunan kristal padat dari fasa cairnya. Hal ini lah yang menyebabkan terjadinya penurunan titik beku suatu larutan yang keadaannya ditambahkan zat terlarut.  Telah diketahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah zat terlarut dan zat pelarut. Semakin banyak zat terlarut yang dilarutkan dalam zat pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula. Hal ini dikarenakan konsentrasi molalnya juga bertambah sedangkan perubahan titik bekunya sebanding dengan konsentrasinya.  Dari hasil pengamatan yang diperoleh mengenai penurunan titik beku, diperoleh titik beku larutan NaCl 0,1molal. Titik beku 0,1molal urea adalah -1°C sedangkan 1molal adalah -2°C. Adapun aquades meiliki titik beku normal, yaitu 0˚C. Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak jumlah partikel zat terlarut yang dilarutkan dalam pelarut, maka penurunan titik bekunya semakin tinggi pula.  Hal tersebut juga sesuai dengan teri-teori yang sudah dijelaskan, yaitu titik beku adalah suhu pada saat larutan mulai membeku pada tekanan luar 1 atm. Titik beku normal air adalah 0°C. Jika air murni didinginkan pada suhu 0°C, maka air tersebut akan membeku dan tekanan uap permukaannya sebesar 1 atm. Tetapi, bila kedalamnya dilarutkan zat terlarut yang sukar menguap, maka pada suhu 0°C ternyata belum membeku dan tekanan uap permukaannya lebih kecil dari 1atm. Supaya larutan membeku tekanan uap permukaannya harus mencapai 1 atm. Hal ini dapat dicapai bila suhu larutan diturunkan (Yazid, 2005) dan setiap larutan memiliki nilai titik didih dan titik beku. Nilai titik dididh dan titik beku larutan masing-masing berbeda. Misalnya saja air, air meiliki titik didih sebesar 100˚C dan mempunyai nilai titik beku sebesar 0˚C. Titik didih dan titik beku air tadi tentu berbeda dengan larutan lainnya (Annisa, 2008). .
  • 10.  Dalam praktikum ini digunakan pula garam dapur sebagai campuran dari es batu untuk membekukan larutan. Tujuan penambahan garam ini adalah untuk membentuk cairan pendingin dengan mencapai titik beku yang dibawah nol. Pada percobaan ini cairan pendingin dibuat dengan mencampurkan garam dapur dengan es batu dalam penangas. Pada campuran itu es batu akan mencair sementara suhi turun. Selanjutnya larutan dalam tabung reaksi dimasikkan ke dalam cairan pendingin tersebut sehingga larutan membeku. Larutan garam mempunyai titik beku yang lebih rendah dari 0 °C, es batu tadi akan turun suhunya sampai titik beku air garam tercapai. Maka, larutan dikelilingi oleh larutan garam yang temperaturnya lebih rendah dari 0 °C sehingga dapat membeku. Hasil pengamatan tidak sesuai dengan dengan hipotesis. Menurut teori, seharusnya larutan dengan konsntrasi molal yang lebih tinggi akan memiliki penurunan titik beku yang lebih tinggi pula karena adanya perbedaan jumlah partikel dalam larutan. Juga, larutan elektrolit seharusnya memiliki penurunan titik beku yang lebih besar daripada larutan Non elektrolit. Korelasinya, larutan elektrolit mempunyai gaya tarik-menarik ikatan yang lebih kuat daripada non elektrolit, maka larutan elektrolit mempunyai energy yang lebih besar. Maka dari itu, penurunan titik bekunya lebih besar daripada larutan non elektrolit. Namun dari hasil pengamatan, peneliti menemukan bahwa urutan Titik Beku dari yang paling rendah adalah; 1 molal urea, 0,1 molal urea, 0,1 molal NaCl, dan aquades. Hasil yang tidak sesuai dengan teori biasanya disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam praktikum. Kesalahan yang mungkin tidak sengaja dilakukan oleh peneliti di sini adalah; peneliti mengangkat&tmengeluarkan tabung reaksi dari baskom es terlalu lama. Hal ini menyebakan titik bekunya turun. Sehingga keakuratan hasil pengamatan tidak sama dengan teori.
  • 11. KESIMPULAN Dari uraian data diatas, dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut : Yang pertama adalah bahwa penambahan zat terlarut pada suatu pelarut murni akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut (Larutan akan memiliki titik beku lebih rendah dibandingkan titik beku pelarut murni). Semakin banyak waktu yang diberikan, maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan. Dari penelitian yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang). Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0o C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0o C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0o C(l) dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi. Suatu zat terlarut dalam larutan dapat diubah sifat dari larutan tersebut yang disebut dengan sifat koligatif. Penurunan titik beku tidak tergantung pada komposisi kimia dari zat tersebut tetapi tergantung pada jumlah partikel zat terlarut di dalam larutan, kemolalan larutan, massa zat terlarut dan massa pelarutnya.
  • 12. Saran Untuk penelitian kedepanya, harus lebih diperhatikan hal-hal berikut : Bersihkan dulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermoneter sangat penting