Dokumen tersebut memberikan informasi tentang morfologi bunga kencana ungu (Ruellia tuberrosa L.) dan bunga kenop (Gomphrena globosa L.), mencakup deskripsi tentang klasifikasi, batang, daun, bunga, buah, dan biji kedua tanaman tersebut. Informasi lain meliputi penggunaan kencana ungu dalam pengobatan tradisional dan kandungan kimiawyang terkandung.
2. Bunga Kencana Ungu
(Ruellia tuberrosa L.)
Ruellia tuberosa L. / Daun Pletesan berasal dari Hindia Barat
. Karena Ruellia tuberosa L dapat survive di berbagai kondisi
lingkungan maka tanaman ini kini telah menyebar ke berbagai
Negara.
Tanaman pletesan atau kencana ungu tergolong tanaman herba
karena tidak berkayu, memiliki ketingian rentang 18 cm – 57
cm. Tanaman tumbuh didaerah semak, dipinggir selokkan atau
dilahan yang tidak terawatt secara berkelompok.
Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida
(berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae
Ordo: Scrophulariales
Famili: Acanthaceae
Genus: Ruellia
Spesies: Ruellia tuberosa L.
3. Batangnya Berbentuk segiempat
tumpul, berwarna hijau keunguan.
permukaannya tertutup rambut-
rambut yang halus dan pendek.
Daunya Tunggal, bersilang
berhadapan, bentuk solet, ujung
membulat, pangkal runcing, tepi
bergigi, panjang 6-18 cm, lebar 3-9
cm, licin, pertulangan menyirip,
hijau
Daun berwarna hijau dan
berbulu halus jika diraba,
tersusun simple secara opposite
dengan ukuran daun tinggi 17
cm hingga 4 cm dan lebar 8 cm
hingga 3.5 cm. Sisi daun
denticulate dan berada dalam
bentuk obovate, ovale atau
ovate tergantung usia tanaman
4. Bunga memiliki Ø ± 4- 5
cm, dengan tabung bunga
yang panjangnya ± 5 – 6 cm.
Mahkota bunga yang sudah
layu akan terlepas dari dasar
bunga
Mahkota: tipis berwarna ungu muda, berbentuk setengah
lingkaran, berjumlah 5 helai dasarnya menyatu membentuk
tabung bunga. Putik: Berwarna putih keunguan hanya 1
buah . Kepala putik pipih melebar. Tangkai putik
panjangnya ± 3 cm. Benang sari : Berwarna putih , 4 buah
dengan tangkai sari yang menempel pada dinding tabung
bunga, panjangnya ± 0,5 – 1 cm. Kepala sari / Kotak sari
berwarna putih dengan lebar : ±1mm, panjang : ±
6mm. Serbuk sari : Berwarna putih, jumlahnya banyak,
agak lengket. sehingga penyerbukannya melalui bantuan
serangga ( Entomogami). Kelopak Bunga : Berwarna hijau,
4 buah, panjangnya ± 3 cm, Kelopak bunga masih tetap ada
hingga buah masak
5. Bunga setelah dewasa akan
mengalami pemecahan karpel
membentuk buah capsule. Buah
: Berbentuk tabung dengan ujung
meruncing, ketika muda berwarna
hijau dan akan berubah coklat ketika
tua. Berukuran 2cm – 3 cm. Hal
uniknya adalah tua akan pecah
meletus dan terlepas serta terlempar
dari tangkainya ketika didalam
genangan air yang akan
memperlihatkan biji tanaman dalam
jumlah banyak (dalam bentuk
agregat). Biji : Berbentuk bulat, pipih,
berwarna coklat.
6. Dalam pengobatan tradisional, Ruellia tuberosa L
telah digunakan sebagai diuretic, anti-diabetes,
antipyretic, analgesic, antihypertensive, serta
antidotal agen. (Ullah, 2012) .
Daun dan akar tumbuhan pletekan (Ruellia tuberose
L) mengandung saponin. Saponin merupakan
kelompok senyawa dalam bentuk glikosida terpenoid
atau steroid.
daunnya juga mengandung polifenol dan akarnya
mengandung flavonoida. Ekstrak Ruellia tuberose L
dapat berperan sebagai hydrogen atau electron donor
dan bereaksi dengan radikal bebas, mengubahnya
kedalam produk yang lebih stabil sehingga mampu
menghentikan reaksi rantai radikal tersebut. Aktivitas
antioksidan dari Ruellia tuberose L merupakan
sumber alami phenolic antioksidan untuk antioksidan
nutraceutical.
Akar tanaman ini
merupakan akar tnggal
yang telah menebal
sehingga terlihat seperti
modifikasi akar umbi
7. Bunga Kenop
(Gomphrena globosa L.)
Klasifikasi Bunga Kenop
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta
(Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping
dua / dikotil)
Sub Kelas: Hamamelidae
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae (suku
bayam-bayaman)
Genus: Gomphrena
Spesies: Gomphrena globosa L
Nama daerah bunga ini antara lain : bunga kancing,
udel-udelan (Jawa), kembang puter, ratnapakaja
(Sumatera) dan taimantulu (Gorontalo). Bunga kenop
adalah tanaman asli India, Guatemala, Brasil, Myanmar,
dan Panama.Bunga kenop bersifat sebagai ekspektoran
dan estrogenik. Selain itu, infusa dari bunganya bersifat
hipertensif yang menaikkan tekanan darah. Bunga kenop
banyak ditemukan tumbuh liar di pinggir jalan maupun
dijadikan sebagai tanaman hias di pekarangan
8. BATANG
Batangnya berwarna hijau
kemerahan, berambut,
membesar pada ruas
percabangan.
DAUN
Daun berbentuk bulat telur
sungsang sampai
memanjang dengan ujung
meruncing, panjang 5-10
cm dan lebar 2-5 cm, daun
tersebut runcing ujungnya,
berwarna hijau, di bagian
atasnya berambut putih dan
kasar, sedangkan di bagian
bawahnya berambut halus.
9. Bunga Kenop
Bunga kenop berwarna ungu kemerahan, ungu terang,
atau putih terang. Bunganya tersusun atas capitulum
atau bonggol bunga yang merapat lembarannya
sehingga membentuk kepala-berbentuk bulat atau
panjang membulat. Berkelamin 2 dan berbulu. Bunga
pada umumnya muncul tunggal di ketiak daun dan
bagian atas cabang. Kadang terdapat 2-3 tangkai bunga
menyatu.
Buah dan Biji Bunga Kenop
Buahnya seperti kotak, bentuk segitiga, masing-masing
terbungkus lapisan tipis. Sedangkan bijinya berbentuk
seperti ginjal yang berwarna cokelat terang.
10. Tanaman Gomphrena globosa L
mempunyai system perakaran tunggang
yang menompang tumbuhnya bunga dengan
tegak, akarnya berwarna kuning kecokelatan.
Komposisi :
Sifat kimia dan efek farmakologis bunga ini yaitu :
Rasa manis, netral. Anti batuk, menghilangkan sesak
(antiasthmatic), pengobatan radang mata.
Kandungan Kimia : Gomphresin I, II, Ill, V, VI.
Khasiat : Daunnya untuk ramuan penambah nafsu
makan, disentri, obat sesak napas, dan mengatasi
penyakit prostat. Bunganya dapat diseduh menjadi
teh untuk mengobati flu, membersihkan lever,
memperjelas pandangan mata, dan sebagai zat
detoksifikasi.