Siklus hidrologi terdiri dari tiga siklus yaitu siklus pendek, sedang, dan panjang. Air laut menguap dan membentuk awan, kemudian jatuh sebagai hujan dan kembali ke laut dalam siklus-siklus tersebut. Air permukaan terdiri dari danau, sungai, dan rawa yang memiliki berbagai karakteristik berdasarkan sumber airnya.
2. Siklus Hidrologi
Hidrosfer merupakan lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi. Lapisan air
dapat ditemukan dalam bentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap air).
Keterangan:
Curah hujan = 74% jatuh di wilayah lautan; 26% jatuh di wilayah daratan
Penguapan = 84% berasal dari lautan; 16% dari sumber lainnya
3. Siklus Hidrologi dibagi menjadi 3, yaitu :
Siklus Pendek
Air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air membentuk
awan, kemudian turun hujan dan kembali lagi ke laut.
Prosesnya hanya terjadi di laut.
Siklus Sedang
Air dari laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa
angin dan membentuk awan di atas daratan, hujan jatuh di
daratan, menjadi air permukaan, kemudian menuju ke laut.
Siklus Panjang/Besar
Air laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa
angin dan membentuk awan di atas daratan hingga ke
pegunungan yang tinggi, ada yang jatuh sebagai salju,
terbentuk gletser, mengalir ke sungai, selanjutnya kembali
ke laut.
4. Jenis-Jenis
Perairan
Air Bawah Permukaan
• Air bawah permukaan adalah aliran air di bawah permukaan yang merupakan
hasil resapan dari air permukaan
• Air yang meresap ke dalam tanah akan:
- tertahan sebagian oleh partikel-partikel tanah dan akan menguap kembali ke
atmosfer
- diserap oleh tumbuhan
- terus meresap ke bawah sampai pada zona yang pori-pori seluruh tanahnya
terisi oleh air (zona jenuh air atau saturated water) dan membentuk air
tanah
Batas teratas dari zona yang jenuh air disebut muka air tanah (water table)
Berdasarkan kadar pengisian butiran air dan udara, daerah di atas muka air tanah
dibedakan menjadi:
1. Wilayah Kapiler
2. Wilayah funikuler
3. Wilayah penduler
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah air tanah yang meresap ke dalam tanah:
- kemiringan topografi
- sifat batuan
- intensitas hujan
- tipe serta jumlah vegetasi yang terdapat pada daerah tersebut
5. Berdasarkan kedalamannya, air tanah dibedakan menjadi:
• air tanah dangkal, yang ditemukan hanya pada saat musim hujan
• air tanah dalam, yang ditemukan pada zona jenuh air
Berdasarkan letaknya, air tanah dibedakan menjadi:
a. Air tanah freatik, air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi yang porous
(tidak kedap air)
b. Air tanah dalam, air yang berada di lapisan kedap air
Bentuk-bentuk air tanah:
• sungai bawah tanah, terbentuk karena perbedaan sifat batuan (terdapat lapisan
kedap air di atas muka air tanah sehingga mengahalangi air yang akan meresap
ke dalam tanah
• geyser, yaitu semburan air panas yang berasal dari air tanah yang mempunyai
temperatur lebih tinggi daripada temperatur mata air biasa
• artesis, yaitu air tanah yang terjebakdi suatu lapisan tertutup yang dapat
memancar keluar jika terdapat perbedaan energi potensial
6. Air Permukaan
Berdasarkan tempatnya, air permukaan dapat ditemukan di danau, sungai, rawa, lautan
Berdasarkan jenis airnya, air permukaan dibedakan menjadi:
1. Perairan asin, yaitu yang terdapat di laut
2. Perairan tawar, antara lain terdapat pada:
a. Danau
Air danau dapat berasal dari air hujan, air sungai, air tanah, dan mata air
Berdasarkan keadaan airnya, danau dapat dibedakan menjadi:
- Danau air tawar
- Danau air asin
Danau air asin terjadi karena penguapan air danau jauh lebih besar
dibandingkan dengan sumber air yang masuk ke dalam sehingga terjadi
penambahan konsentrasi garam-garaman dan air menjadi asin
Jenis danau berdasarkan proses terjadinya:
• Danau tektonik
• Danau vulkanik
• Danau tektoni-vulkanik
• Danau karst
• Danau glasial
• Danau bendungan
7. Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya
peristiwa tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi
proses patahan (fault) pada permukaan tanah.
Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang
terdapat pada kawah lubang kepunden bekas letusan
gunung berapi
Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat
proses gabungan antara proses vulkanik dengan proses
tektonik
Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu
danau yang terdapat di daerah berbatu kapur
Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi
gletser. Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-
cekungan yang dilewati sehingga terbentuk danau
Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja
dibuat oleh manusia.
Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan
pengadaan listriktenaga air, perikanan, pertanian dan
rekreasi
8. b. Sungai
Umumnya, air sungai berasal dari air hujan
Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan daerah sumber air sungai yang
menjadi tangkapan hujan
Alur Sungai
Alur sungai dibedakan menjadi:
- Bagian hulu
- Bagian tengah
- Bagian hilir
Pola aliran sungai
rectangular dendritik trellis radial
9. Klasifikasi Sungai
Berdasarkan sumber airnya, sungai dibedakan menjadi:
• sungai hujan
• sungai campuran
• sungai gletser
Berdasarkan tipenya
• sungai anteseden
• sungai epigenesis
Aliran sungai mengenai
Punggung lipatan punggungan
membentuk membentuk lembah
punggungan curam
Gambar sungai
epigenesis
Sungai anteseden
Berdasarkan kestabilan aliran airnya sepanjang tahun: - sungai permanen (parennial)
- sungai periodek (musiman)
10. c. Rawa
Rawa merupakan cekungan yang lebih rendah daripada daerah sekitarnya
sehingga digenangi air
Berdasarkan sifat airnya, rawa dibedakan menjadi:
1. Rawa air tawar
2. Rawa air payau
3. Rawa air asin
Penyebab, Dampak, dan Penanggulangan Banjir
Penyebab banjir:
- hujan badai
- curah hujan tinggi
- gelombang besar
- penebangan hutan di bagian hulu
- mengecilnya alur sungai karena sedimentasi yang cukup tinggi
- alur sungai yang terhambat karena penumpukan sampah
- semakin berkurangnya lahan terbuka di daerah perkotaan
Upaya –upaya untuk mencegah dan menanggulangi banjir:
1. Menjaga kelestarian hutan di kawasan DAS sehingga volume dan kualitas air
sungai tetap terjaga
2. Mempertahankan lahan terbuka dan memperbanyak sumur-sumur resapan di
perkotaan
11. Perairan Laut
1. Wilayah Pesisir
Berdasarkan morfologinya, pantai dibedakan menjadi:
• Pantai datar
• Pantai berpasir
• Pantai laguna
• Pantai haff (berdanau)
• Eustarium
Berdasarkan morfologinya:
• Pantai landai
• Pantai curam (pantai cliff), dengan kemiringan antara 40° - 75°
Pantai curam dibedakan menjadi:
a. Pantai fyord
b. Pantai ria
c. Pantai skeren
Berdasarkan posisi terhadap letak pegunungan, pantai dibedakan menjadi:
• Pantai konkordan
• Pantai diskordan
• Pantai netral
12. 2. Wilayah Dasar Laut
Morfologi dasar laut dibedakan menjadi :
• Tepi benua (continental margin)
Morfologi ini dibedakan lagi menjadi:
a. Paparan benua (continental shelf)
b. Lereng benua (continental slope)
c. Continental rise
• Dasar laut dalam
Pada dasar laut dalam, terdapat berbagai bentukan antara lain:
a. Abysal plain (dataran abisal)
b. Trog (palung)
c. Oceanic ridge (punggungan samudra)
d. Seamount (gunung laut) dan guyot
e. Abysal hill (punggung bukit)
Berdasarkan kemampuan cahaya matahari menembus dasar perairan,
wilayah dasar laut dapat dibedakan menjadi:
a. Wilayah laut pasang surut (litoral)
b. Wilayah laut dangkal (neritic)
c. Wilayah laut dalam (bathyal)
d. Wilayah laut sangat dalam (abysal)
13. Gambar penampang dasar laut
Gerakan Air Laut
Berdasarkan penyebabnya, gerakan air laut disebabkan oleh:
- Angin
- temperatur
- gaya antara bulan-bumi dan matahari
Gerakan air laut meliputi:
1. Gelombang
Gelombang adalah gerakan naik turunnya air laut yang tidak disertai perpindahan
massa airnya
Terjadinya gelombang laut dipengaruhi oleh:
a. Kecepatan angin d. Kedalaman air laut
b. Lama angin bertiup e. Adanya getararn kulit bumi di dasar laut
c. Luas daerah tempat angin bertiup
14. 2. Arus
Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu tempat ke tempat lain
dengan disertai massa airnya
Berdasarkan temperaturnya, arus laut dapat dibedakan menjadi:
a. Arus panas
b. Arus dingin
Berdasarkan faktor penyebabnya, arus dapat dibedakan menjadi:
a. Arus tetap
b. Arus kompensasi, yang terjadi karena perbedaan tinggi permukaan laut
c. Arus setengah tahunan atau arus musiman
d. Arus vertikal, yaitu arus yang bergerak naik (upwelling) atau turun (downwlling)
3. Pasang surut
Pasang surut terjadi akibat adanya gaya tarik matahari dan bulan terhadap bumi
Berdasarkan saat terjadinya, pasang surut dibedakan menjadi:
a. Pasang purnama
b. Pasang perbani
Manfaat pasang surut:
1. Untuk sumber energi listrik
2. Untuk kepentingan militer (mengetahui waktu mendarat amfibi yang tepat)
3. Sumber pengairan bagi usaha pertambakan
4. Sumber pengairan bagi usaha pemanfaatan lahan sawah pasang surut
15. Kualitas Air Laut
Kualitas air laut dapat dilihat berdasarkan parameter antara lain:
. Temperatur air laut
Temperatur air laut ditentukan oleh radiasi matahari
2. Salinitas (kadar garam)
Salinitas adlah jumlah garam-garam yang terkandung dalam setiap satu
kilogram air laut yang dinyatakan dengan persen (%)
Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kadar garam di perairan laut
antara lain:
a. Kadar penguapan
b. Curah hujan
c. Banyak sedikitnya air tawar yang masuk ke laut tersebut
d. Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut
e. Arus laut
3. Kecerahan (warna) air laut
Warna air laut tergantung pada zat terlarut yang ada di dalamnya dan pengaruh
gelombang elektromagnetik dari matahari.
Zat terlarut terseut dapat berupa endapan dan organisme yang hidup di dasar laut
16. Wilayah Perairan Laut Indonesia
Hasil konvensi Hukum Laut Internasional yang ditetapkan di Jamaika 1982 dan
yang telah disepakati PBB, batas laut Indonesia meliputi:
a. Batas Landas Kontinen
- Batas landas kontinen atau landas benua adalah bagian dasar laut yang paling
tepi
- Biasanya, jarak batas landas kontinen terjauh adalah 200 mil dari garis dasar
- Penentuan batas wilayah Indonesia menurur Deklarasi Juanda tanggal 13
Desember 1957 adalah 12 mil dari garis dasar pantai masing-masing pulau
terluar
b. Batas Laut Teritorial
- Laut teritorial disebut juga laut wilayah
- Menggunakan konsep nusantara, batas laut teritorial Indonesia berada pada
jarak 12 mil ke arah lautan bebas.
- Batas 12 mil tersebut diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia
c. Zona Ekonomi Eksklusif
Zona Ekonomi Eksklusif adalah batas wilayah laut yang ditarik sejauh 200
mil dari garis dasar ke arah laut bebas sebuah negara kepulauan
Wilayah di dalam batas 200 mil ini adalah mutlak merupakan wilayah
kedaulatan negara yang bersangkutan