Dokumen tersebut membahas tentang interaksi sosial, mobilitas sosial, pluralitas masyarakat Indonesia, konflik sosial, dan integrasi sosial. Mobilitas sosial dijelaskan sebagai perpindahan antar kelas sosial yang dapat dialami individu atau kelompok. Pluralitas masyarakat Indonesia mencakup keanekaragaman agama, budaya lokal, dan pekerjaan. Konflik sosial dapat diselesaikan melalui berbagai cara seperti
BAB 2 Pengaruh Interaksi Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat
1. BAB 2
Pengaruh Interaksi Sosial dalam
Kehidupan Bermasyarakat
3.2 Menganalisis pengaruh interaksi sosial dalam
ruang yang berbeda terhadap kehidupan sosial
budaya serta pengembangan kehidupan
kebangsaan.
4.2Menyajikan hasil analisis tentang pengaruh
interaksi sosial dalam ruang yang berbeda
terhadap kehidupan sosial dan budaya serta
pengembangan kehidupan kebangsaan.
2. Mobilitas Sosial
• Pengertian
Kata mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis
yang berarti mudah dipindahkan atau banyak gerak.
Oleh karena itu, Menurut Horton dan Hunt,
mobilitas sosial adalah tindakan berpindah dari
satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya yang dapat
dialami oleh beberapa individu atau keseluruhan
anggota kelompok.
3. Bentuk Mobilitas Sosial
• Mobilitas Horizontal
• Mobilitas Vertikal
• Mobilitas Intragenerasi
• Mobilitas Antargenerasi
• Mobilitas Geografis
4. Saluran Mobilitas Sosial
• Angkatan Bersenjata
• Lembaga Keagamaan
• Lembaga Pendidikan
• Organisasi Politik, Ekonomi, dan Keahlian
• Perkawinan
• Organisasi Olahraga
5. Konsekuensi Mobilitas Sosial
• Konflik
• Penyesuaian atau Proses Akomodasi Baru
Sifat Dasar Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial pada dasarnya bergantung pada sistem
sosial yang berlaku di masyarakat, dan upaya yang dilakukan
individu atau kelompok dalam melakukan mobilitas sosial.
Sistem sosial yang terbuka saat ini, memungkinkan individu
atau kelompok dalam melakukan mobilitas sosial.
6. Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas
Sosial
• Motivasi
• Prestasi (Achievement)
• Pendidikan (Education)
• Keahlian dan Pelatihan (Skills and Training)
• Migrasi
• Industrialisasi
7. Faktor Penghambat
Mobilitas Sosial
• Perbedaan kepentingan
• Perbedaan jenis kelamin (gender)
• Diskriminasi kelas
• Kemiskinan
• Perbedaan ras dan agama
• Pengaruh sosialisasi yang sangat kuat
8. Pluralitas Masyarakat Indonesia
• Pluralitas adalah sesuatu yang berkaitan dengan toleransi
keanekaragaman yang meliputi peradaban, agama, pikiran,
perbedaan agama serta adanya perbedaan budaya di
Indonesia. Smentara itu, pluralisme dapat dipahami
sebagai suatu paham, ajaran, ataupun keyakinan yang
menerima keanekaragaman sebagai suatu realitas.
9. Pluralitas Masyarakat Indonesia
• Beberapa hal dalam pluralitas di Indonesia
yang perlu diperhatikan adalah sebagai
berikut.
– Pluralitas Agama di Indonesia
– Pluralitas Budaya Lokal dan Suku Bangsa
Indonesia
– Pluralitas Pekerjaan
10. Konflik dan
Integrasi
Sosial
• Konflik adalah suatu proses sosial antara dua
orang atau lebih yang berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan jalan menghancurkan atau
membuatnya tidak berdaya.
11. Bentuk-Bentuk
Konflik
• Konflik dengan Orang Tua Sendiri
• Konflik dengan Anak-Anak Sendiri
• Konflik dengan Sanak Keluarga
• Konflik dengan Orang Lain
• Konflik dengan Suami atau Istri
• Konflik di Sekolah
• Konflik dalam Pekerjaan
• Konflik Agama
• Konflik pribadi
14. Integrasi Sosial
• Integrasi sosial dalam bahasa Inggris,
integration dapat diartikan sebagai
kesempurnaan atau keseluruhan. Sementara
itu, dalam konteks kehidupan masyarakat,
integrasi diartikan sebagai proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda di masyarakat dan
memiliki keserasian fungsi.
15. Syarat Integrasi Sosial
• Setiap anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil
saling mengisi kebutuhan satu sama lainnya.
• Masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan bersama
mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan
dan dijadikan pedoman dalam berinteraksi antaranggota
masyarakat, termasuk menyepakati hal-hal yang dilarang
menurut kebudayan yang dibentuk bersama.
• Norma-norma dan nilai sosial harus dapat berlaku cukup lama
dan dijalankan secara konsisten serta tidak mudah
mengalami perubahan sehingga dapat menjadi aturan baku
dalam melangsungkan proses interaksi sosial.