SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 14
DI SUSUN :
NAMA : RIZKI ULINA SARI
NIM : PO71201200029
MATA KULIAH : FARMAKOLOGI
DOSEN PENGAMPU : HALIMAHTUSYAHDIAH, S.Farm., M.Kes., A.pt.
PENGGOLONGAN
OBAT
OBAT
 Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adal
ah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang diguna
kan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau ke
adaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, pe
nyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, u
ntuk manusia.
 Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati
yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau
mencegah penyakit berikut gejalanya (Tjay dan Rahardja, 2007).
PENGGOLONGAN OBAT
Pengertian penggolongan obat yang menyatakan bahwa penggolonga
n obat yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi. Peraturan Menteri Kesehata
n RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki denga
n Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat
terdiri dari :
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas
• Obat Keras
• Obat Narkotika
• Obat Jamu (Empirical Based Herbal Medicine)
• Obat Herbal Terstandar (Scientific Based Herbal Medicine)
• Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)
1. Obat Bebas
obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli t
anpa resep dokter. S.K. Menkes RI nomor 2380/A/SK/VI/1983 :
Tanda khusus obat bebas, lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi
warna hitam.
Contoh : paracetamol
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapimasih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan dise
rtai dengantanda peringatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23
80/ASK/VI/83 tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebasterba
tas adalah lingkaran biru dengan garis tepi ber%arna hitam.
Contoh : CTM
Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa e
mpat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, l
ebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai be
rikut:
3. Obat Keras
 Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
resep dokter. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK.V
III/1986 Tanda khusus obat keras pada kemasan dan etiket adalah
huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : asam mefenamat
 Keras Tertentu (Psikotropika)
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekt
if pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pa
da aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
 Obat Wajib Apotek (tanpa R/)
Adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek t
anpa resep dokter.
4. Obat Narkotika
Menurut UU No. 22 tahun 1997 (1 September 1997) : Obat narkotika
adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tana
man baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penu
runan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Berdasa
rkan peraturan yang terdapat dalam ordonansi obat bius, logo pada ob
at narkotika yaitu “palang medali merah”
Contoh : morfin, petidin.
• Obat Narkotika Gol I
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dilarang digunak
an untuk kepentingan lainnya. Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dalam prose
s produksi, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengemb
angan ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari Mente
ri Kesehatan..
Contoh :
Tanaman: Papaver somniferum L. (semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jera
mi kecuali bijinya)
Zat/senyawa: Heroin
• Obat Narkotika Gol II
Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan
ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah. Contoh : Morfin dan garam-g
aramnya, Pethidin
• Obat Narkotika Gol III
Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau pengembanga
n ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah Contoh : Codein , Asetildihid
rokodein
5. Obat Tradisional Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misal
nya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu p
ada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman ob
at yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahk
an lebih.
6. Obat Herbal Terstandar
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian ba
han alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
. Obat jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian il
miah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandung
an bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standa
rt pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut ma
upun kronis.
7. Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obatmodern karena proses pembuatannya y
ang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji
klinik pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para p
rofesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kes
ehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herb
al karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.
SEKIAN TERIMA KASIH

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Jonathan London
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologitarmizitaher
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiANDRIANOV46
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part iary Camba
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat pjj_kemenkes
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalShesanthiCitrariana
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasNata Dev
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalMaria Finit
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan Sainal Edi Kamal
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaAkfar ikifa
 

La actualidad más candente (19)

Penulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obatPenulisan kemasan dan label obat
Penulisan kemasan dan label obat
 
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)Farmakologi (obat dan penggolongannya)
Farmakologi (obat dan penggolongannya)
 
1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi1. pengantar farmakologi
1. pengantar farmakologi
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA Farmakologi dasar AKPER MUNA
Farmakologi dasar AKPER MUNA
 
Dasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologiDasar umum farmakologi
Dasar umum farmakologi
 
Farmakologi part i
Farmakologi part iFarmakologi part i
Farmakologi part i
 
Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
 
OWA
OWAOWA
OWA
 
Farmakologi
Farmakologi Farmakologi
Farmakologi
 
Farmakologi pengertian obat.pdf
Farmakologi   pengertian obat.pdfFarmakologi   pengertian obat.pdf
Farmakologi pengertian obat.pdf
 
Kuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisionalKuliah bahan baku obat tradisional
Kuliah bahan baku obat tradisional
 
Makalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat KerasMakalah OWA dan Obat Keras
Makalah OWA dan Obat Keras
 
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat TradisionalBahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
Bahaya Bahan Kimia Obat (BKO) dalam Obat Tradisional
 
Makalah obat
Makalah obatMakalah obat
Makalah obat
 
Obat Bahan Alam
Obat Bahan AlamObat Bahan Alam
Obat Bahan Alam
 
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan Bahan Ajar Farmakologi  Keperawatan
Bahan Ajar Farmakologi Keperawatan
 
Obat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesiaObat bahan alam indonesia
Obat bahan alam indonesia
 
Fitofarmaka
FitofarmakaFitofarmaka
Fitofarmaka
 

Similar a FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxZakiah dr
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfkusuma37
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxEriskaAgustin
 
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhhpertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh2022971607
 
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptx
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptxFARMASETIKA_PENGANTAR.pptx
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptxcindhanymala
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesmataram indonesia
 
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxKONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxTriPurmaSari1
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxandrint12345
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKbohir
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatNs. Lutfi
 
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxFarmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxDianEskawinanti
 
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptxUU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptxAkhwat83
 

Similar a FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat (20)

KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptxKEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
KEPERAWATAN 2023_PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA Farmakologi dasar  AKPER PEMKAB MUNA
Farmakologi dasar AKPER PEMKAB MUNA
 
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdfPENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
PENGGOLONGAN OBAT RIZKI.pdf
 
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptxFarmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
Farmasetika Dasar_PII_DIII.pptx
 
Ilmu resep
Ilmu resepIlmu resep
Ilmu resep
 
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhhpertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
pertemuan 2-Gol Obat.pptx hhhhhjhhhhhhhh
 
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptx
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptxFARMASETIKA_PENGANTAR.pptx
FARMASETIKA_PENGANTAR.pptx
 
Pengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptxPengelompokan Obat.pptx
Pengelompokan Obat.pptx
 
Skripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetesSkripsi isi obat tradisional diabetes
Skripsi isi obat tradisional diabetes
 
Obat
ObatObat
Obat
 
Obat
ObatObat
Obat
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
 
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptxKONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI (1).pptx
 
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptxKONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
KONSEP_FARMAKOLOGI.pptx
 
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKKDASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
DASAR-DASAR KEFARMASIAN X FKK
 
Arti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obatArti lingkaran pada obat
Arti lingkaran pada obat
 
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptx
 
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptxFarmakologi - Kategori Obat.pptx
Farmakologi - Kategori Obat.pptx
 
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptxUU-stikes pertemuan 1-2.pptx
UU-stikes pertemuan 1-2.pptx
 
PPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptxPPT Pengenalan Obat.pptx
PPT Pengenalan Obat.pptx
 

Último

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxIrfanNersMaulana
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdfnoviarani6
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatZuheri
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 

Último (20)

PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
4. Pengelolaan rantai Vaksin di puskesmas .pdf
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakatKONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
KONSEP ANSIETAS kesehatan jiwa masyarakat
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 

FARMAKOLOGI, jenis-jenis Penggolongan obat

  • 1. DI SUSUN : NAMA : RIZKI ULINA SARI NIM : PO71201200029 MATA KULIAH : FARMAKOLOGI DOSEN PENGAMPU : HALIMAHTUSYAHDIAH, S.Farm., M.Kes., A.pt. PENGGOLONGAN OBAT
  • 2. OBAT  Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adal ah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang diguna kan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau ke adaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, pe nyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, u ntuk manusia.  Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau mencegah penyakit berikut gejalanya (Tjay dan Rahardja, 2007).
  • 3. PENGGOLONGAN OBAT Pengertian penggolongan obat yang menyatakan bahwa penggolonga n obat yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan penggunaan serta pengamanan distribusi. Peraturan Menteri Kesehata n RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki denga n Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat terdiri dari : • Obat Bebas • Obat Bebas Terbatas • Obat Keras • Obat Narkotika • Obat Jamu (Empirical Based Herbal Medicine) • Obat Herbal Terstandar (Scientific Based Herbal Medicine) • Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)
  • 4. 1. Obat Bebas obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli t anpa resep dokter. S.K. Menkes RI nomor 2380/A/SK/VI/1983 : Tanda khusus obat bebas, lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi warna hitam. Contoh : paracetamol
  • 5. 2. Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapimasih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan dise rtai dengantanda peringatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23 80/ASK/VI/83 tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebasterba tas adalah lingkaran biru dengan garis tepi ber%arna hitam. Contoh : CTM
  • 6. Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa e mpat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, l ebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai be rikut:
  • 7. 3. Obat Keras  Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep dokter. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK.V III/1986 Tanda khusus obat keras pada kemasan dan etiket adalah huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam. Contoh : asam mefenamat
  • 8.  Keras Tertentu (Psikotropika) Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekt if pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pa da aktivitas mental dan perilaku. Contoh : Diazepam, Phenobarbital  Obat Wajib Apotek (tanpa R/) Adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek t anpa resep dokter.
  • 9. 4. Obat Narkotika Menurut UU No. 22 tahun 1997 (1 September 1997) : Obat narkotika adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tana man baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penu runan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Berdasa rkan peraturan yang terdapat dalam ordonansi obat bius, logo pada ob at narkotika yaitu “palang medali merah” Contoh : morfin, petidin.
  • 10. • Obat Narkotika Gol I Hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dilarang digunak an untuk kepentingan lainnya. Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dalam prose s produksi, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengemb angan ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari Mente ri Kesehatan.. Contoh : Tanaman: Papaver somniferum L. (semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jera mi kecuali bijinya) Zat/senyawa: Heroin • Obat Narkotika Gol II Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah. Contoh : Morfin dan garam-g aramnya, Pethidin • Obat Narkotika Gol III Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau pengembanga n ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah Contoh : Codein , Asetildihid rokodein
  • 11. 5. Obat Tradisional Jamu Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misal nya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu p ada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman ob at yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahk an lebih.
  • 12. 6. Obat Herbal Terstandar Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian ba han alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral. . Obat jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian il miah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandung an bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standa rt pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut ma upun kronis.
  • 13. 7. Fitofarmaka Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang dapat disejajarkan dengan obatmodern karena proses pembuatannya y ang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para p rofesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kes ehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herb al karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.