Dokumen tersebut merangkum pengertian dan jenis-jenis penggolongan obat menurut peraturan kesehatan di Indonesia. Terdapat tujuh jenis penggolongan obat, yaitu obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, obat narkotika, obat jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka. Setiap jenis obat memiliki kriteria dan contohnya masing-masing.
1. DI SUSUN :
NAMA : RIZKI ULINA SARI
NIM : PO71201200029
MATA KULIAH : FARMAKOLOGI
DOSEN PENGAMPU : HALIMAHTUSYAHDIAH, S.Farm., M.Kes., A.pt.
PENGGOLONGAN
OBAT
2. OBAT
Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, obat adal
ah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang diguna
kan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau ke
adaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, pe
nyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, u
ntuk manusia.
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati
yang dalam dosis layak dapat menyembuhkan, meringankan, atau
mencegah penyakit berikut gejalanya (Tjay dan Rahardja, 2007).
3. PENGGOLONGAN OBAT
Pengertian penggolongan obat yang menyatakan bahwa penggolonga
n obat yang dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan
penggunaan serta pengamanan distribusi. Peraturan Menteri Kesehata
n RI Nomor 917/Menkes/Per/X/1993 yang kini telah diperbaiki denga
n Permenkes RI Nomor 949/Menkes/Per/VI/2000. Penggolongan obat
terdiri dari :
• Obat Bebas
• Obat Bebas Terbatas
• Obat Keras
• Obat Narkotika
• Obat Jamu (Empirical Based Herbal Medicine)
• Obat Herbal Terstandar (Scientific Based Herbal Medicine)
• Fitofarmaka (Clinical Based Herbal Medicine)
4. 1. Obat Bebas
obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli t
anpa resep dokter. S.K. Menkes RI nomor 2380/A/SK/VI/1983 :
Tanda khusus obat bebas, lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi
warna hitam.
Contoh : paracetamol
5. 2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapimasih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan dise
rtai dengantanda peringatan. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 23
80/ASK/VI/83 tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebasterba
tas adalah lingkaran biru dengan garis tepi ber%arna hitam.
Contoh : CTM
6. Tanda peringatan selalu tercantum pada kemasan obat bebas terbatas, berupa e
mpat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 (lima) sentimeter, l
ebar 2 (dua) sentimeter dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai be
rikut:
7. 3. Obat Keras
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan
resep dokter. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 02396/A/SK.V
III/1986 Tanda khusus obat keras pada kemasan dan etiket adalah
huruf K dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh : asam mefenamat
8. Keras Tertentu (Psikotropika)
Obat psikotropika adalah obat keras baik alamiah maupun sintetis
bukan narkotik, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selekt
if pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pa
da aktivitas mental dan perilaku.
Contoh : Diazepam, Phenobarbital
Obat Wajib Apotek (tanpa R/)
Adalah obat keras yang dapat diserahkan oleh apoteker di apotek t
anpa resep dokter.
9. 4. Obat Narkotika
Menurut UU No. 22 tahun 1997 (1 September 1997) : Obat narkotika
adalah suatu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tana
man baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penu
runan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan ketergantungan. Berdasa
rkan peraturan yang terdapat dalam ordonansi obat bius, logo pada ob
at narkotika yaitu “palang medali merah”
Contoh : morfin, petidin.
10. • Obat Narkotika Gol I
Hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan dilarang digunak
an untuk kepentingan lainnya. Dilarang diproduksi dan/atau digunakan dalam prose
s produksi, kecuali dalam jumlah yang sangat terbatas untuk kepentingan pengemb
angan ilmu pengetahuan dan dilakukan dengan pengawasan yang ketat dari Mente
ri Kesehatan..
Contoh :
Tanaman: Papaver somniferum L. (semua bagian-bagiannya termasuk buah dan jera
mi kecuali bijinya)
Zat/senyawa: Heroin
• Obat Narkotika Gol II
Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan
ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah. Contoh : Morfin dan garam-g
aramnya, Pethidin
• Obat Narkotika Gol III
Dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/ atau pengembanga
n ilmu pengetahuan. Distribusi diatur oleh pemerintah Contoh : Codein , Asetildihid
rokodein
11. 5. Obat Tradisional Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang disediakan secara tradisional, misal
nya dalam bentuk serbuk seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh
bahan tanaman yang menjadi penyusun jamu tersebut serta digunakan
secara tradisional. Pada umumnya, jenis ini dibuat dengan mengacu p
ada resep peninggalan leluhur yang disusun dari berbagai tanaman ob
at yang jumlahnya cukup banyak, berkisar antara 5 – 10 macam bahk
an lebih.
12. 6. Obat Herbal Terstandar
Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian ba
han alam yang dapat berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.
. Obat jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan pembuktian il
miah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart kandung
an bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standa
rt pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut ma
upun kronis.
13. 7. Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obatmodern karena proses pembuatannya y
ang telah terstandar, ditunjang dengan bukti ilmiah sampai dengan uji
klinik pada manusia.. Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para p
rofesi medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan kes
ehatan. Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat herb
al karena manfaatnya jelas dengan pembuktian secara ilimiah.