SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 42
Descargar para leer sin conexión
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN
DANA ALOKASI KHUSUS
TAHUN 2022
Mendukung Percepatan
Pencegahan Stunting
Webinar	Sosialisasi	DAK,	DID	&	APBD	Untuk	Percepatan	
Pencegahan	Stunting	Tahun	Anggaran	2022
Jakarta, 24 Mei 2021
1
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Ringkasan Eksekutif
• Prevalensi Stunting Indonesia saat ini 27,7% (2019), menempatkan Indonesia pada peringkat ke-2 di Asia
Tenggara dan ke-25 di dunia. Target 2024 19% (RPJMN 2020-2024) dan Arahan Presiden Target 14% di 2024.
• Pendanaan yang diberikan melalui TKDD telah disusun dengan desain transfer yang konvergen untuk
mengintegrasikan berbagai sumber TKDD dalam penanggulangan stunting melalui penerbitan PMK No.
61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa untuk Mendukung
Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi.
• Komitmen dan konvergensi di daerah ini harus tercermin dalam pendanaan APBD. Pendanaan dalam APBD
tersebut juga harus disinergikan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat, baik melalui belanja K/L maupun
transfer ke daerah dan juga yang didanai melalui Desa. Dengan demikian, berbagai sumber dana tersebut dapat
memberikan hasil yang paling optimal dalam upaya penurunan stunting.
• Dukungan TKDD untuk penanggulangan stunting sejak tahun 2018 telah dilakukan melalui Dana Insentif Daerah,
Dana Desa, Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Non Fisik).
• DAK Fisik dilakukan melalui bidang Kesehatan dan KB, Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi, sedangkan DAK
Nonfisik melalui BOK Stunting, BOKB, dan BOP PAUD. Dukungan DAK Fisik dan DAK Non Fisik untuk pencegahan
stunting di tahun 2021 diperluas dengan bertambahnya bidang Lingkungan Hidup untuk DAK Fisik dan Jenis
Ketahanan Pangan untuk DAK Non Fisik.
2
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3
Perkembangan Kondisi
Stunting di Indonesia
1
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4
Tingkat Prevalensi Stunting saat ini (27,7%) dan Target 2024 (14%)
• Untuk mencapai target prevalensi stunting 14% di tahun 2024 dibutuhkan rata-rata
penurunan prevalensi stunting setiap tahunnya sebesar 2,7% dalam 5 tahun.
• Untuk bisa mencapai target prevalensi 14% dibutuhkan Stranas Penanganan Stunting
yang lebih aggresif/tajam serta kerja keras dari Pemerintah Pusat dan Daerah.
Capaian
Target
Target & Capaian Penurunan Stunting
Berdasarkan data WHO, World Bank,
dan UNICEF, Indonesia berada di
peringkat ke-25 dari daftar peringkat
prevalensi stunting di 146 negara di
dunia. (Ranking 1 merupakan negara
dengan prevalensi stunting tertinggi,
yaitu Burundi 55,90).
No Negara
Prevalensi
Stunting
1 Myanmar 29,2
2 Indonesia 27,7
3 Vietnam 24,6
4 Malaysia 20,7
5 Brunei 19,7
6 Thailand 10,5
7 Singapore 4,4
Di kawasan Asia Tenggara
Peru merupakan salah satu negara
yang telah berhasil mengatasi
stunting (dari 22.9% pada tahun 2005
menjadi 17.9% pada tahun 2010).
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5
Prevalensi Stunting per Provinsi
Masih terdapat Provinsi dengan prevalensi yang tinggi
14,42
16,82
19,93
19,96
21,03
21,04
21,18
23,95
24,11
24,58
26,21
26,25
26,26
26,86
26,86
27,47
27,67
27,68
28,09
28,98
29,07
29,36
30,11
30,38
30,59
31,26
31,44
31,46
31,75
32,3
34,18
34,89
37,85
40,38
43,82
Bali
Kep.
Riau
Kep.
Bangka
Belintung
DKI
Jakarta
Jambi
DI
Yogyakarta
Sulawesi
Utara
Riau
Banten
Papua
Barat
Jawa
Barat
Kalimantan
Utara
Lampung
Bengkulu
Jawa
Timur
Sumatera
Barat
INDONESIA
Jawa
Tengah
Kalimantan
Timur
Sumatera
Selatan
Maluku
Utara
Papua
Sumatera
Utara
Maluku
Sulawesi
Selatan
Sulwesi
tengah
Sulawesi
Tenggara
Kalimantan
Barat
Kalimantan
Selatan
Kalimantan
Tengah
Aceh
Gorontalo
Nusa
Tenggara
Barat
Sulawesi
Barat
Nusa
Tenggara
Timur
2018 2019
• Prevalensi stunting sudah menurun pada sebagian besar provinsi
• Penurunan angka stunting tidak merata antar provinsi
• Terdapat 10 provinsi yang memiliki tingkat prevalensi stunting-nya paling tinggi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6
Permasalahan Percepatan Penurunan Stunting
PENGUATAN
SISTEM & DATA
• Sistem	pemantauan	
&		evaluasi
terintegrasi
• Belum adanya	
“satu data”
intervensi
penurunan		
stunting	untuk	
menyasar		rumah	
tangga	1.000	HPK
• Intervensi
terintegrasi		
belum	
sepenuhnya		
menyasar
rumah		tangga	
1.000	HPK		(hari	
pertama		
kehidupan)
KONVERGENSI
PROGRAM
• Konvergensi		
program	di	tingkat
pusat &	daerah	
belum optimal
• Perpres Stunting
akan memperkuat		
konvergensi	di		
kab/kota	dan	desa
• Kebijakan penurunan
stunting	belum		
diterjemahkan	dalam		
perencanaan	&		
penganggaran
• Diperlukan penguatan		
pendampingan di
tingkat kabupaten/kota	
dan		keluarga.
PENAJAMAN
SASARANDAN
INTERVENSI
PENDAMPINGAN
KAB/KOTADAN DESA
Perlunya penguatan intervensi terintegrasi, melalui:
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7
2
Kebijakan dan Strategi
Upaya Percepatan
Penurunan Stunting
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8
Strategi Nasional Penurunan Stunting
Strategi Nasional	Penurunan Stunting	(Stranas)	yaitu Intervensi Terintegrasi dan	
Konvergen (Gizi spesifik dan	sensitif)	melalui pendekatan keterlibatan multi-sektor
sudah ditetapkan Wakil	Presiden pada	Tahun 2018
Proses	perencanaan dan	penganggaran untuk intervensi pencegahan stunting	mulai berjalan
dengan baik mengacu ke Stranas tersebut,	namun perlu penajaman intervensi sampai
dengan ke tingkat desa dan	keluarga.
Masih	perlu perbaikan sinkronisasi database	sasaran keluarga 1.000	HPK,	Sumberdaya
manusia pendamping &	penyuluh,	dan	koordinasi pelaksanaan antar K/L/Pemda
Belum ada institusi/pihak yang	berperan aktif memastikan integrasi dan	
konvergensi intervensi di	lapangan.	
Percepatan RPerpres untuk menguatkan Stranas dan	peran Koordinator
lapangan/penggerak keluarga
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Air Minum Kesehatan+KB							Sanitasi
BOKB
Dana	Desa
Dilaksanakan	melalui		
Kegiatan	Intervensi		Gizi	
Spesifik	dan		Intervensi	Gizi
Sensitif		mengacu	pada		
pedoman	yang		ditetapkan	
oleh		Kemendesa	PDTT
DID
DID	dalam	perhitungan	
dilakukan	per	variabel	
sehingga	terlihat	kinerja	
daerah	khususnya	
penanganan	stunting.
AKSI INTEGRASI/KONVERGENSI
(APBN,	APBD	dan/	atauAPB-Desa)
BOK BOP		
PAUD* Pangan&
Pertanian*
Perubahan	bidang	disepakati	bersama	oleh	Kementerian		Keuangan,	
Bappenas	dan	K/L Teknis
Penggunaan	dana	mengacu	pada	pedoman	yang		ditetapkan	oleh	
kementerian	yang menyelenggarakan		urusan	pemerintahan	di	bidang
kesehatan.
9
Konvergensi Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2021
Rp270M
Rp221M
Rp4T
Rp204M
LH*
20 K/L
Rp32,98 T
Pagu Awal APBN	2021
Level	Analisis
Lanjutan*	
*Pagu level	analisis lanjutan
merupakan data	sementara
yang	perlu dikonfirmasi lebih
lanjut kepada K/L	terkait
Total	DAK	Fisik:	Rp7,35T
DAK Nonfisik
APBN DAK Fisik Dana	Desa	+ DID
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
Evaluasi TKDD untuk Pencegahan Stunting
1. Kurangnya koordinasi lintas sektor di		
pemerintah pusat dan daerah
2. Daerah	lokus belum mengetahui menu-menu		
DAK	Fisik terkait stunting
3. Kurangnya pemahaman daerah atasstunting
4. Penyusunan laporan pelaksanaan
penanganan sunting di desa
Kendala dan Tantangan
1. Memantau proses	usulan daerah DAK Fisik
(untuk melihat daerah-daerah lokus yang		
belum mengusulkan)
2. Memantau usulan daerah DAK	Fisik (menu,		
jenis usulan,	dan unit cost)
3. Memantau kinerja pelaksanaan di daerah
(penyaluran dan penyerapan)
Mekanisme Monitoring
Rencana TA 2021-2022
1. Melakukan	koordinasi	dengan	Bappenas	dan		
KL	terkait	potensi	bidang-bidang	yg	dapat		
mendukung	penanggulangan	stunting	dalam		
DAK	Fisik
2. Mengevaluasi	menu	stunting	DAK	Fisik	2021
3. Sosialisasi	menu	stunting	kepada	daerah	
lokus
4. Penyusunan	Perpres	Stranas	
Penanggulangan	Stunting
5. Penyempurnaan	mekanisme	pemantauan	
penggunaan	BOK	dan	BOKB
6. Sosialisasi	kewajiban	pelaporan	stunting	
sebagai	syarat	penyaluran	Dana	Desa
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11
3
Kebijakan
Dana Alokasi Khusus TA 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Perkembangan Kebijakan DAK Fisik TA 2021-2022
12
DAK	Fisik terus didorong untuk semakin fokus dan	sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan	Pemerintah Daerah
Realisasi	
Penyaluran	
DAK	Fisik
Per	18	Mei	2021
2017 2018 2019 2020 2021
Alokasi 69,53 62,44 69,33 53,79 65,25
Realisasi 62,1 58,15 64,17 50,18 1,61
%Realisasi 89,31% 93,13% 92,56% 93,29% 2,47%
0%
20%
40%
60%
80%
100%
0
20
40
60
80
Triliun	Rupiah
2021
ü Fokus	pada	Bidang	yang	berdampak langsung	pada	pertumbuhan	
ekonomi	sebagai	respon	terhadap	dampak	pandemi	COVID-19;
ü Mendukung	pencapaian	prioritas	nasional	melalui	kebijakan	DAK	
Fisik	berbasis	Tematik	(Pariwisata,	Food	Estate, Konektivitas	
Kawasan	untuk	Pembangunan	Inklusif	di	Kawasan	Nusa	Tenggara,	
Maluku,	dan	Papua)
ü Refocusing	pada	menu/kegiatan	agar	bernilai signifikan	untuk	
menuntaskan	hambatan	pelaksanaan	DAK	Fisik	di	Daerah.
ü Jumlah	Bidang :	16	(penambahan	Bidang	UMKM	dan	Bidang	
Perdagangan).
2022
ü Refocusing	dan	reclustering DAK	Fisik
kedalam tema-tema Prioritas Nasional	(tema
utama:	Standar Layanan Minimal	&	
Infrastruktur Dasar,	Penurunan Stunting,	
Penanggulangan Kemiskinan,	Ketahanan
Pangan,	dan	Ekonomi Berkelanjutan)
ü Fokus pada	lokus-lokus prioritas pada	setiap
tema
ü Jumlah	Bidang	:	14	(penghapusan	Bidang	
Pasar	dan	Bidang	Sosial).
Usulan	DAK	Fisik relatif	lebih	tinggi	daripada	alokasi	yang	tersedia,	misal:	Usulan	TA	2021	mencapai	Rp.367,5	T,	Alokasi DAK	Fisik	yang	tersedia	Rp.63,6	T	
(17,3%).	Daerah	harus	lebih	fokus	dalam	membuat	usulan	DAK	Fisik.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Evaluasi dan Tantangan DAK Fisik
13
Tantangan
Isu	Strategis
§ Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung capaian kinerja output
§ Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema Prioritas di DAK Fisik
§ Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK
Fisik dan peran serta aktif Kepala Daerah
§ Penguatan peran APIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik
§ Alokasi kurang focus pada bidang/daerah tertentu, sehingga alokasi per daerah tidak sgnifikan
Adanya keterbatasan alokasi DAK	Fisik,	sehingga usulan DAK	Fisik harus fokus dan	sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan	Pemerintah Daerah
1
2
Masih terdapatnya beberapa permasalahan dalam pelaksanaan DAK FIsik antara lain:
• Permasalahan pengadaan barang/jasa
• Keterlambatan proses administrasi di daerah.
3
Pelibatan APIP daerah untuk menjaga governance dan akurasi Laporan Penyerapan Dana dan Capaian
Output masih terkendala jumlah dan kapabilitas SDM APIP yang masih terbatas.
Hambatan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik karena terdapat beberapa interest pribadi yg berdampak
pada masalah hukum
Evaluasi DAK Nonfisik TA 2020
KEMENT
ERI
AN KEUANGAN REPUBLI
KI
NDONESI
A 14
q Alokasi DAK Nonfisik TA 2020 berdasarkan Perpres 72/2020
sebesar Rp129,2 triliun dengan capaian realisasi penyaluran
sebesar Rp126,4 triliun (97,8%);
q Persentase penyaluran TA 2020 lebih tinggi dari TA 2019, salah
satunya dikarenakan adanya kebijakan relaksasi penyaluran,
yaitu meniadakan syarat minimal penyerapan dana yang telah
salur ke RKUD, kecuali BOS dan Tunjangan Guru PNSD
Evaluasi Pelaksanaan DAK	Nonfisik 2020
q Pandemi COVID-19 menyebabkan hambatan penyerapan DAK
Nonfisik di daerah karena keterbatasan dalam pelaksanaan
kegiatan;
q Penyiapan alokasi BOKT untuk pembayaran insentif tenaga
kesehatan (nakes) daerah belum didukung percepatan
pembayaran kepada tenaga kesehatan di daerah.
q Diperlukan sinergi dan koordinasi yang lebih intensif antara
Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemenkes dengan daerah dalam
rangka percepatan pembayaran insentif tenaga kesehatan dan
monitoring pembayaran insentif nakes.
Isu	dan	Tantangan
Per	17	Mei	2021
2017 2018 2019 2020 2021
Anggaran 115,10 123,45 131,04 129,24 130,78
Realisasi 105,56 115,30 120,36 126,40 59,74
% Penyaluran 92 93 92 98 46
0
20
40
60
80
100
120
20
40
60
80
100
120
140
Triliun	rupiah Persentase
Penyaluran DAK Nonfisik 2017-2021
1. Pengalokasian DAK Nonfisik yang mampu mendorong peningkatan capaian output dan outcome
serta mendukung kualitas layanan.
2. Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas nasional yang menjadi fokus APBN
TA 2022 melalui verifikasi atas usulan DAK Nonfisik yang efektif dan sejalan prioritas nasional
Tahun 2022.
3. Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit cost majemuk untuk Dana BOS, BOP
PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan
4. Perluasan target output Tunjangan Guru dengan penambahan output guru PPPK untuk TPG, Tamsil
dan TKG hasil formasi/penerimaan PPPK guru tahun 2021, sesuai amanat UU No.5 Tahun 2014
tentang ASN dan PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK.
5. Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka mendukung pemenuhan SPM daerah melalui
Integrasi pelaporan antar Kementerian.
6. Pendanaan untuk mendukung kegiatan Bidang Industri Kecil dan Menengah yang merupakan urusan
daerah sesuai prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam
Sentra IKM.
Arah Kebijakan Dan Strategi Pengalokasian DAK Nonfisik TA 2022
15
KEMENT
ERI
AN KEUANGAN REPUBLI
KI
NDONESI
A
Bantuan Operasional Sekolah
untuk 45.149.930	siswa
BOP PAUD
untuk 6.693.626 peserta didik
BOP Pendidikan Kesetaraan
untuk 729.645peserta didik
Tunjangan	Profesi	Guru	PNSD	untuk	Guru	PNSD:	
1.031.786	,	Guru	PPPK:	17.429
Tunjangan	Khusus	Guru	PNSD	untuk Guru	PNSD:	
25.003	,	Guru	PPPK:	13.835
Tambahan	Penghasilan	Guru	PNSD	untuk Guru	
PNSD:	186.061,	Guru	PPPK:	328.699
BOP	Museum	&	Tanan	Budaya	untuk	118	Museum,	
24	TB
Dana Pelayanan	 Kepariwisartaan untuk
108.236peserta	pelatihan
Dana	Peningkatan	Kapasitas	
Koperasi UKM untuk 85.000 Peserta
Pelatihan
Bantuan Operasional Kesehatan untuk
10.203 puskesmas
Bantuan Operasional KB untuk 6.036 Balai
Penyuluhan KB
Bantuan BLPS untuk 3	Instalasi PSEL
Dana Pelayanan	 Perlindungan	Perempuan	
dan Anak untuk 245 daerah
Dana Fasilitasi Penanaman	Modal
untuk	bimbingan/sosialisasi	kepada
111.624	peserta
Dana	Ketahanan Pangan	dan Pertanian
untuk 2.500 kelompok asyarakat
Dana	penguatan	kapasitas	
kelembagaan	sentra	IKM	untuk	89	
SIKM
Sasaran 2022
1. Mempertimbangkan kinerja
penyerapan	anggaran dan kinerja
output Pemerintah	 Daerah;
2. Menerapkan	PMK	120/PMK.07/2020	
tentang	 Peta Kapasitas Fiskal Daerah
dalam	 penentuan lokus;
3. Normalisasi target output
2022 dengan	pendanaan yang tersedia;
4. Sinkronisasi pendanaan dan
kebijakan kegiatan DAK Nonfisik
dengan Kemeterian	Teknis dan
Bappenas.
Arah Kebijakan Strategi Pengalokasian
16
4
Kebijakan Dana Alokasi Khusus TA 2022:
Mendukung Percepatan
Penurunan Stunting
DAK Nonfisik
Air Minum
Kesehatan+KB
BOKB
Dana	Desa
Dilaksanakan melalui
Kegiatan Intervensi Gizi
Spesifik dan		Intervensi Gizi
Sensitif mengacu pada		
pedoman yang		ditetapkan
oleh		Kemendesa PDTT
DID
DID	dalam perhitungan
dilakukan per	variabel
sehingga terlihat kinerja
daerah khususnya
penanganan stunting.
AKSI INTEGRASI/KONVERGENSI
(APBN,	APBD	dan/	atauAPB-Desa)
BOK
APBN DAK Fisik Dana	Desa	+ DID
BOP		PAUD*
Pangan &
Pertanian*
17
Konvergensi Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2022
Kemenkes
Kemen-PU
BKKBN
dll
Sanitasi
Di TA 2022, Pemerintah Pusat tetap menjadikan Program Penurunan Stunting menjadi salah satu prioritas nasional dalam RKP 2022
dengan perluasan lokus prioritas menjadi seluruh daerah di Indonesia.
Air Minum Kesehatan+KB							Sanitasi
BOKB
BOK BOP		
PAUD* Pangan&
Pertanian*
18
Dukungan DAK untuk Penurunan Stunting TA 2021 & 2022
Rp270M
Rp221M
Rp4T
Rp204M
LH*
Total	DAK	Fisik:	Rp7,35T
DAK Nonfisik DAK Fisik
DAK Nonfisik
Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi
BOKB
BOK
DAK Fisik
BOP		
PAUD* Pangan&
Pertanian*
2021
2022
1. Secara	umum,	dukungan	DAK	Fisik	
dan	Nonfisik utk penurunan	stunting
telah	dilakukan	sejak	tahun	2018
2. Alokasi	yang	telah	diberikan	DAK	
Fisik	2021	untuk	stunting sekitar	
11,26%	persen	dari	total	pagu	DAK	
Fisik
3. Secara	umum	kebijakan	DAK	Fisik	
dan	Nonfisik di	TA	2022	masih	
melanjutkan	kebijakan	2021	dengan	
penguatan	program	kegiatan dan	
konvergensi antar bidang
4. Adanya perluasan cakupan lokasi
prioritas stunting	dari 360	daerah di	
TA	2021,	menjadi ke seluruh daerah
di	Indonesia	di	TA	2022	
5. Selain	DAK,	Kemenkeu	juga	
memberikan	dukungan	melalui	
instrumen	TKDD	lainnya	seperti	DID,	
Dana	Desa,	dan	Belanja	K/L
Highlights	Dukungan DAK
Dukungan DAK	Fisik di	TA	2022	masih dalam
proses	pengusulan oleh	daerah
*merupakan	bagian	kecil	dari	sub	kegiatan	penyediaan	makanan	tambahan	untuk	peserta	
didik	PAUD	yang	diberikan	dalam	rangka	mendukung	pemenuhan	gizi	dan	kesehatan
*merupakan	bagian	kecil	dari	sub	kegiatan	penyediaan	makanan	tambahan	untuk	peserta	
didik	PAUD	yang	diberikan	dalam	rangka	mendukung	pemenuhan	gizi	dan	kesehatan
Kebijakan DAK Per Bidang untuk Penurunan Stunting TA 2022
Jenis DAK Bidang/Jenis Kebijakan
DAK	Fisik Bidang Kesehatan	
dan	KB
Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting	melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu
hamil dan	balita serta penguatan surveilans gizi,	edukasi dan	pengasuhan
Meningkatkan kualitas dan	akses pelayanan kesehatan remaja,	calon pengantin,	Pasangan Usia Subur (PUS),	ibu hamil
dan	melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan	alat kesehatan (SPA)	di	Rumah Sakit Mampu	
Pelayanan Obstetri Neonatal	Emergensi Komprehensif (PONEK)	dan	Puskesmas Mampu	Pelayanan Obstetri Neonatal	
Emergensi Dasar	(PONED)	serta akses pelayanan penunjangnya;
Bidang	Air	Minum Mendukung	 Desa/Kelurahan intervensi penurunan stunting	dan	diprioritaskan bagi yang	belum pernah mendapakan
intervensi dari pemerintah pusat dan	DAK	untuk penanganan stunting	sebelumnya
Bidang	Sanitasi Diprioritaskan bagi desa/kelurahan yang	sudah ODF	selama minimal	1	tahun (paling	akhir 31	Januari 2021)	
berdasarkan data	dari STBM,	daerah afirmasi,	Kawasan	Perdesaan Prioritas Nasional,	serta desa/kelurahan penurunan
stunting	dan	diprioritaskan bagi yang	belum pernah mendapatkan intervensi dari pusat dan	DAK	untuk penanganan
stunting	sebelumnya
DAK	
Nonfisik
BOK Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting	melalui optimalisasi koordinasi lintas sektor di	daerah serta
penguatan intervensi spesifik dan	sensitif
BOKB Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting	melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu
hamil dan	balita serta penguatan surveilans gizi,	edukasi dan	pengasuhan;	
BOP	PAUD Mendukung	stunting	melalui	penyediaan	makanan	tambahan	untuk peserta didik PAUD	yang	diberikan dalam rangka
pemenuhan gizi dan kesehatan.
Pangan dan	
Pertanian
Menunjang program	stunting	dalam bentuk kegiatan pekarangan pangan lestari dapat meningkatkan ketersediaan,	
aksesibilitas dan	pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai kebutuhan pangan yang	beragam,	bergizi seimbang
dan	aman serta untuk jangka panjang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang	
berorientasi pasar
19
Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2020
tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021
Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa melalui:
a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa;
b. program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa; dan
c. adaptasi kebiasaan baru Desa.
Antara lain:
Penurunan stunting di
Desa sbb:
1.	pengelolaan	advokasi	
konvergensi	pencegahan	
stunting	di	Desa	dengan	
menggunakan	aplikasi	
digital	electronic-Human	
Development	Worker	(e-
HDW);
2.	pemberian	insentif	untuk	
Kader	Pembangunan	
Manusia	(KPM),kader	
posyandu	dan	pendidik	
Pendidikan	Anak	Usia	Dini	
(PAUD);
3.	tindakan	promotif	dan	
preventif	untuk	
pencegahan	stunting	
melalui	rumah	Desa	
sehat
4.	memberikan	layanan	
peningkatan	layanan	
kesehatan,	peningkatan
5. gizi	dan	pengasuhan	anak	melalui	kegiatan:
a. kesehatan	ibu	dan	anak;
b. konseling	gizi;
c. air	bersih	dan	sanitasi;	
d. perlindungan	sosial	untuk	peningkatan	
askes	ibu	hamil	dan	menyusui	serta	balita	
terhadap	jaminan	kesehatan	dan	
administrasi	kependudukan;
e. pendidikan	tentang	pengasuhan	anak	
melalui	Pendidikan	Anak	Usia	Dini	(PAUD);		
f. pengasuhan	anak	di	keluarga	termasuk	
pencegahan	perkawinan	anak;	dan	
g. pendayagunaan	lahan	pekarangan	keluarga	
dan	tanah	kas	Desa	untuk	pembangunan	
Kandang,	Kolam	dan	Kebun	(3K)	dalam	
rangka	penyediaan	makanan	yang	sehat	dan	
bergizi	untuk	ibu	hamil,	balita	dan	anak	
sekolah.	
DANA DESA UNTUK MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING TA 2021
20
RENCANA BLT DESA 2021
PENGUATAN KEBIJAKAN DANA DESA DALAM MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING
Penetapan PMK Nomor 222 Tahun 2020 tentang
Pengelolaan Dana Desa)
Berlaku Wajib pada tahun 2021
Penambahan persyaratan dalam penyaluran Dana Desa
Tahap III, berupa: laporan konvergensi pencegahan stunting
tahun anggaran sebelumnya
FORMAT	LAPORAN
Perbaikan laporan dan penambahan cakupan data entry
Village Score Card - Laporan konvergensi intervensi gizi yang
menyasar rumah tangga dengan ibu hamil dan/atau baduta
(1.000 hari pertama kehidupan) di Desa dalam aplikasi OM-
SPAN Kemenkeu atau interkoneksi aplikasi eHDW
Kemendes dengan OM-SPAN
21
Memperkuat fokus penggunaan Dana Desa yaitu memprioritaskan penggunaan Dana Desa dalam rangka:
1) program pemulihan ekonomi desa
2) dukungan program sektor prioritas di desa, antara lain :
a) Mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk peningkatan kualitas pelayanan desa
b) Perluasan penyediaan elektrifikasi desa sesuai dengan kondisi dan potensi desa
c) Prioritas lain antara lain seperti: program pembangunan infrastruktur desa melalui program padat karya tunai desa
(PKTD), pengembangan desa wisata, ketahanan pangan, ketahanan hewani dan peningkatan kesehatan masyarakat
desa.
Kebijakan
Dana	
Desa TA	
2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Indikator DID 2020 – DID 2021
22
Dana	Insentif Daerah	(DID)	dialokasikan untuk memberikan insentif/penghargaan kepada daerah atas kinerja pemerintah daerah
dalam perbaikan/pencapaian kinerja di	bidang tata	kelola keuangan daerah,	pelayanan umum pemerintahan,	pelayanan dasar
publik,	dan	kesejahteraan masyarakat
1. Kesehatan Fiskal dan	pengelolaan
keuangan Daerah
a. Kemandirian Daerah
b. Efektifitas	Pengelolaan	Belanja	Daerah
c. Creative	Financing
d. Mandatory	spending
e. Ketepatan waktu pelaporan
2. Pelayanan Dasar Publik Bidang
Pendidikan
a. Angka	Partisipasi	Murni
b. Peta	Mutu	Pendidikan
c. Rata-rata	Nilai Ujian	Nasional
3. Pelayanan Dasar	Publik Bidang Kesehatan
a. Penanganan Stunting (Baduta)
b. Baduta yang	mendapatkan imunisasi
lengkap
c. Persalinan di	fasilitas kesehatan
4. Pelayanan Dasar Publik Bidang
Infrastruktur
a. Akses sanitasi Layak
b. Sumber air	minum layak
5.	Kesejahteraan Masyarakat
a. Penurunan Penduduk Miskin
b. Indeks	Pembangunan	Manusia	(IPM)
6.	Pelayanan Umum Pemerintahan
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
b. Perencanaan Pembangunan	Daerah
c. Sistem	Akuntabilitas	Kinerja	Instansi	
Pemerintah	(SAKIP)
d. Inovasi Pemerintah Daerah
7.	Peningkatan ekspor
8.	Peningkatan Investasi
9.	Pengelolaan	Sampah plastik
1. Kesehatan Fiskal dan	pengelolaan
keuangan Daerah
a. Kemandirian Daerah
b. Efektifitas	Pengelolaan	Belanja	Daerah
c. Sistem	Informasi	Keuangan	Daerah
(baru)
2. Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan
a. Angka	Partisipasi	Murni
b. Peta	Mutu	Pendidikan
3. Pelayanan Dasar	Publik Bidang Kesehatan
a. Penanganan Stunting (Balita)
b. Balita yang	mendapatkan imunisasi lengkap
c. Persalinan di	fasilitas kesehatan
4. Pelayanan Dasar Publik Bidang
Infrastruktur
a. Akses sanitasi Layak
b. Sumber air	minum layak
5.	Kesejahteraan Masyarakat
a. Penurunan Penduduk Miskin
b. Indeks	Pembangunan	Manusia	(IPM)
c. Penurunan Angka	Pengangguran
(baru)
6.	Pelayanan Umum Pemerintahan
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
b. Sistem	Akuntabilitas	Kinerja	Instansi	
Pemerintah	(SAKIP)
c. Penghargaan Pembangunan	Daerah
d. Inovasi Daerah
7.	Peningkatan ekspor
8.	Peningkatan Investasi
9.	Pengelolaan	Sampah
10. Pengendalian	Inflasi	Daerah (baru)
11.	Indeks Pencegahan Korupsi (baru)
Kategori	Kinerja Kategori	Kinerja
Kriteria	Utama Kriteria	Utama
§Opini	BPK	atas	LKPD	(WTP)
§Penetapan	Perda APBD	tepat	waktu
§Penggunaan	e-Government	(e-budgeting	dan e-procurement)
§Opini	BPK	atas	LKPD	(WTP)
§Penetapan	Perda APBD	tepat	waktu
§Penggunaan	e-Government	(e-budgeting,	dan	e-procurement)
2020 2021
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Variabel Stunting Dalam Perhitungan DID
Penggunaan	variabel	stunting	sebagai	perhitungan	pengalokasian	Dana	Insentif	Daerah	(DID)	mulai	digunakan	sejak	perhitungan	DID	2018.
Pada	DID	2018	dan	DID	2019	dilakukan	perhitungan	komposit	kategori	kesehatan	yang	didalamnya	termasuk	stunting,	mulai	DID	2020	perhitungan	
dilakukan	per	variabel	sehingga	terlihat	kinerja	daerah	khususnya	penanganan	stunting.
• Indikator stunting yang diperhitungkan adalah persentase
jumlah bayi dibawah dua tahun yang mengalami stunting
• Sebanyak 101 Pemerintah Daerah mendapatkan alokasi
DID TA 2020 dari kategori penanganan stunting dengan
jumlah alokasi sebesar Rp1.078,15 miliar
DID	TA	2020
• Indikator stunting yang diperhitungkan adalah
persentase jumlah bayi dibawah lima tahun (balita) yang
mengalami stunting
• Sebanyak 104 Pemerintah Daerah mendapatkan alokasi
DID TA 2020 dari kategori penanganan stunting dengan
jumlah alokasi sebesar Rp969,45miliar
DID	TA	2021
DID	TA	2022	akan	tetap	
diarahkan	untuk	
mendukung	penurunan	
angka	stunting	baik	
dari	faktor	spesifik	dan	
sensitif
DID	TA	2022
KESIMPULAN
• Dukungan penurunan stunting	telah dilakukan melalui TKDD	sejak 2018	melalui DAK	Fisik,	DAK	Nonfisik,	DID,	dan	
Dana	Desa
• DAK	Fisik dilakukan melalui bidang Kesehatan	dan	KB,	Bidang Air	Minum,	dan	Bidang Sanitasi,	sedangkan DAK	
Nonfisik melalui BOK	Stunting,	BOKB,	dan	BOP	PAUD.	
• Dukungan DAK	Fisik dan	DAK	Non	Fisik untuk pencegahan stunting	di	tahun 2021	diperluas dengan bertambahnya
bidang Lingkungan Hidup untuk DAK	Fisik dan	Jenis Ketahanan Pangan untuk DAK	Non	Fisik.
• Di	tahun 2022,	Pemerintah Pusat	tetap menjadikan Program	Penurunan Stunting	menjadi salah	satu prioritas
nasional dalam RKP	2022	dengan perluasan lokus prioritas menjadi seluruh daerah di	Indonesia.	
• Di	tahun 2022,	dukungan DAK	Fisik diarahkan untuk peningkatan sinergi dengan sumber dana	lainnya,	perbaikan
mekanisme dan	meningkatkan kualitas pengawasan sedangkan Nonfisik diarahkan untuk mendukung operasional
pelaksanaan kegiatan penurunan stunting.
• Perlunya leadership	Kepala Daerah	dalam peningkatan koordinasi dan	konvergensi lintas sektor di	masing-masing	
daerah.	
• Perlunya penguatan program	yang	saling terintegrasi antara satu dinas dengan dinas yang	lain,	sehingga program	
tersebut dapat fokus pada	suatu tujuan tertentu dan	memiliki indikator capaian kinerja yang	jelas dan	terukur.
• Pendanaan dalam APBD	tersebut juga	harus disinergikan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat,	baik melalui
belanja K/L	maupun transfer	ke daerah dan	juga	yang	didanai melalui Desa
• Penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting	oleh	Daerah	sebagai syarat penyaluran Dana	Desa untuk
memastikan bahwa dana	yang	telah dikeluarkan benar-benar memberikan hasil sesuai target	dan	sasaran yang	telah
ditetapkan sebelumnya
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH
25
25
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
26
26
27
DAK FISIK
Bidang dan Tema DAK Fisik TA 2020-2022
q Tematik Penurunan Kematian Ibu	dan	Stunting	
(Bidang Kesehatan	dan	KB,	Sanitasi,	Air	Minum,	LHK)
q Tematik Penanggulangan Kemiskinan
(Bidang Sanitasi,	Air	Minum,	Perkim)
q Tematik Ketahanan Pangan
(Bidang Pertanian,	Kelautan dan	Perikanan,	Irigasi,	Jalan,	LHK)
q Tematik Penyediaan Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan
(Bidang IKM,	Pariwisata,	Jalan,	LH)
q Tematik Penguatan DPP	dan	
Sentra	IKM
(Bidang Pariwisata,	IKM,	Jalan,	LH,	
Perdagangan,	UMKM)
q Tematik Food	Estated dan	
Sentra	Produksi Pangan
(Bidang Pertanian,	Kelautan dan	
Perikanan,	Jalan,	Irigasi,	
Kehutanan,	Perdagangan)
q Tematik Peningkatan
Konektivitas Kawasan	untuk
Pembangunan	Inklusif di	
Wilayah	Nusa	Tenggara,	Maluku,	
Papua	
(Bidang Transportasi Perdesaan,	
Transportasi Perairan,	Jalan)
DAK	Penugasan 2021
DAK	Penugasan 2022
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Sanitasi
4. Air	Minum
5. Perkim
6. Jalan
7. IKM
8. Pariwisata
9. Kelautan	dan	Perikanan
10. Pertanian
11. Irigasi
12. LHK
13. Transportasi	Perdesaan
14. Pasar
15. Transportasi	Laut
16. Sosial
2020 (16	Bidang)
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Sanitasi
4. Air	Minum
5. Perkim
6. Jalan
7. IKM
8. Pariwisata
9. Kelautan	dan	Perikanan
10. Pertanian
11. Irigasi
12. LHK
13. Transportasi	Laut
14. Transportasi	Perdesaan
2021 (14	Bidang)
1. Pendidikan
2. Kesehatan
3. Sanitasi
4. Air	Minum
5. Perkim
6. Jalan
7. IKM
8. Pariwisata
9. Kelautan	dan	Perikanan
10. Pertanian
11. Irigasi
12. LHK
13. Transportasi	Perairan
14. Transportasi	Perdesaan
15. Perdagangan
16. UMKM
2022 (16	Bidang)
JADWAL PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2022
Maret- M1
April 2021
1
Penyusunan
Kebijakan DAK
Fisik 2021
(PN, Bidang,
Subbidang,
Menu, Rincian)
Mei 2021
2
Penginputan
usulan oleh
daerah
melalui
KRISNA
3
Juni 2021
K/L dan
Bappenas
melakukan
penilaian
melalui Aplikasi
Juli 2021
TM Hasil
Penilaian
Awal antara
KL, Bappenas,
dan Kemenkeu
Agustus 2021
5
Penyajian
hasil
penilaian
awal
9
Agustus 2021
6
Sinkronisasi &
Harmonisasi
bersama
daerah
8 10
7
September
2021
September
2021
Fase
approval
sinkron oleh
K/L
September
2021
Oktober 2021
Sidang
Paripurna
DPR
(Alokasi DAK Fisik)
Okt 2021 –
Jan 2022
11
Proses
Penyusunan
Rencana
Kegiatan (RK)
oleh Daerah
dan K/L
4
*Jadwal tentative sesuai perkembangan pembahasan kebijakan
DJPK melakukan
penghitungan
alokasi dengan
mempertimbangkan
kinerja pelaksanaan
DAK Fisik tahun
sebelumnya
TM Hasil Sinkron dan
Hasil Perhitungan
Alokasi Final (telah
memperhitungkan
kinerja dan Kapasitas
fiskal)
Hasil alokasi
disampaikan
ke DPR (Raker
Banggar)
• Hasil	penilaian teknis oleh	Kementerian/Lembaga
• Kinerja	realisasi DAK	Fisik TA	(serapan dana	dan	capaian output)	sebelumnya
Reward	and	punishment	berdasarkan kinerja DAK	Fisik Daerah
• Kapasitas fiskal daerah
Strategi Pengalokasian dan Penyaluran DAK FISIK
• Penyaluran DAK Fisik dilakukan berdasarkan kinerja.
• Daerah menyampaikan laporan capaian realisasi penyerapan dan realisasi capaian output,
sebagai syarat salur
• Laporan realisasi telah direviu oleh APIP Daerah
• Penyaluran berdasarkan data kontrak
• Dalam kondisi tertentu (mis. Bencana alam) dapat dilakukan penyesuaian, namun dapat
melibatkan BPKP untuk melakukan reviu.
• BPKP juga berperan untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapabilitas
APIP Daerah.
30
PENYALURAN
PENGALOKASIAN	memperhatikan
31
Dukungan Anggaran DAK Fisik untuk Penurunan Stunting
TA 2019-2021
613,88
557,48
5.249,71
742,84
526,01
1.000,00
764,26
912,23
828,98
272,65
454,59
526,01
29,39
634,39
501,88
38,62
603,54
832,19
37,68
3,58
74%
85%
85%
95%
79%
91%
5%
1% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
0
1.000
2.000
3.000
4.000
5.000
2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2021
Kesehatan Sanitasi Air Minum LHK
DAK Fisik untuk Stunting
Pagu Realisasi (Penyaluran) % Realisasi
32
Dukungan DAK Fisik TA 2022
untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting
Bidang Menu	Kegiatan Rincian	Kegiatan
Kesehatan	(Subbidang	
Penguatan	Percepatan	
Penurunan	Stunting)	
Penyediaan	makanan	tambahan	(pabrikan) • Penyediaan	Makanan	Tambahan	Bumil	KEK	
(Provinsi)
• Penyediaan	Makanan	Tambahan	Balita	Kurus	
(Provinsi)
Penguatan	promosi,	surveilans	dan	tata	laksana	gizi • Penyediaan	Alat	Antropometri	(Kab/Kota)
• Sanitarian	kit	(Kab/Kota)
• Kesling	kit	(Kab/Kota)
Kesehatan	(Subbidang	
Penguatan	Penurunan	Angka	
Kematian	Ibu	dan	Bayi)
Sarana	Puskesmas	Mampu	PONED • Renovasi/Penambahan	Ruang	Puskesmas
Alat	Kesehatan	Puskesmas	Mampu	PONED • Set	Pemeriksaan	Kesehatan	ibu	dan	anak
• Set	obsgyn
• Set	kegawatdaruratan	maternal	dan	neonatal
• Set	perawatan	pasca	persalinan
Sarana	Rumah	Sakit	PONEK • Neonatal	ICU	(NICU)
• Pediatric	ICU	(PICU)
Alat	Kesehatan	Rumah	Sakit	PONEK • Neonatal	ICU	(NICU)
• Pediatric	ICU	(PICU)
Penguatan	PSC	119 • Alat	Sistem	Informasi	(SI)	PSC	119
Telekonsultasi • USG	2D	Digital
• Cardiotocography	(CTG)
• Sistem	Informasi
Unit	Transfusi	Darah	(UTD) • Pembangunan	UTD
• Mobil	UTD
• Alat	UTD
Keluarga	Berencana Sarana	Prasarana	Percepatan	Penurunan	Stunting
• BKB	Kit	Stunting
• Kit	Siap	Nikah
Bidang
Kesehatan	
dan	
Keluarga	
Berencana
33
Bidang Menu	Kegiatan Rincian	Kegiatan
Air	Minum
Perluasan	SPAM	JP • Pengembangan	Jaringan	Distribusi	dan	Sambungan	Rumah	(SR)
Pembangunan	Baru	SPAM	JP
• Pembangunan	Instalasi	Pengolahan	Air	
(IPA)/Broncaptering/Sumur	Dalam	Terlindungi
Peningkatan	SPAM	JP
• Uprating	Instalasi	Pengolahan	Air	(IPA)/	Penambahan	Sumur	
Dalam	Terlindungi/Broncaptering
Pembangunan	Transmisi	Air	Curah	untuk	SPAM	Regional • Pengembangan	Jaringan	Distribusi	Utama	(JDU)
Pembangunan	SPAM	BJP	Komunal
• Pembangunan	Sumur	Dalam	Terlindungi/Penampungan	Air	
Hujan	(PAH)/Penangkap	Mata	Air	(PMA)
Perluasan	SPAM	JP	(DAK	Integrasi) • Pengembangan	Jaringan	Distribusi	dan	Sambungan	Rumah	(SR)
Pembangunan	Baru	SPAM	JP	(DAK	Integrasi)
• Pembangunan	Instalasi	Pengolahan	Air	(IPA)/Pembangunan	
Broncaptering/Pembangunan	Sumur	Dalam	Terlindungi
Peningkatan	SPAM	JP	(DAK	Integrasi)
• Uprating	Instalasi	Pengolahan	Air	(IPA)/Penambahan	Sumur	
Dalam	Terlindungi/Broncaptering
Bidang
Air	Minum
Dukungan DAK Fisik TA 2022
untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting
34
Bidang Menu	Kegiatan Rincian	Kegiatan
Sanitasi
Pengembangan	dan	Pembangunan	Sistem	Pengelolaan	Air	
Limbah	Domestik	Terpusat	(SPALD-T)
• Pembangunan	IPAL	skala	permukiman	minimal	50	KK
• Pembangunan	baru	IPAL	skala	permukiman	kombinasi	MCK	
minimal	50	KK
• Penambahan	pipa	pengumpul	dan	SR	untuk	kabupaten/kota	
yang	telah	memiliki	SPALD-T	skala	permukiman	dan	masih	
memiliki	idle	capacity
Pengembangan	dan	Pembangunan	Sistem	Pengelolaan	Air	
Limbah	Domestik	Terpusat	(SPALD-T)	(DAK	Terintegrasi)
• Pembangunan	IPAL	skala	permukiman	minimal	50	KK	(DAK	
Terintegrasi)
• Pembangunan	baru	IPAL	skala	permukiman	kombinasi	MCK	
minimal	50	KK	(DAK	Terintegrasi)
• Penambahan	pipa	pengumpul	dan	SR	untuk	kabupaten/kota	
yang	telah	memiliki	SPALD-T	skala	permukiman	dan	masih	
memiliki	idle	capacity	(DAK	Terintegrasi)
Pembangunan	Sistem	Pengelolaan	Air	Limbah	Domestik	
Setempat	(SPALD-S)
• Pembangunan	tangki	septik	komunal	(5-10	KK)
• Pembangunan	tangki	septik	skala	individual	perkotaan	minimal	
50	KK
• Pembangunan	tangki	septik	skala	individual	perdesaan	minimal	
50	KK
• Pengadaan	truk	tinja
Pembangunan	Sistem	Pengelolaan	Air	Limbah	Domestik	
Setempat	(SPALD-S)	(DAK	Terintegrasi)
• Pembangunan	tangki	septik	komunal	(5-10	KK)	(DAK	
Terintegrasi)
Penyediaan	Sarana	dan	Prasarana	Pengelolaan	Sampah • Pembangunan	TPS3R
Penyediaan	Sarana	dan	Prasarana	Pengelolaan	Sampah	
(DAK	Terintegrasi)
• Pembangunan	TPS3R	(DAK	Terintegrasi)
Bidang
Sanitasi
Dukungan DAK Fisik TA 2022
untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting
35
DAK NONFISIK
1
2
3
4
5
INDIKASI	KEBUTUHAN	
DANA
KEBIJAKAN	DAK	
NONFISIK
PAGU	INDIKATIF
PAGU	ANGGARAN
ALOKASI	PER	DAERAH
§ Arah	kebijakan;
§ besaran	pagu	perjenis	dana;
§ jumlah	sasaran;
§ satuan	biaya;
K/L	menyampaikan	
Indikasi	Kebutuhan	
Dana	
ke	Kemenkeu
§ kebijakan	pengalokasian;
§ jumlah	sasaran;
§ satuan	biaya;
§ besaran	pagu	per	kegiatan/ruang	lingkup;
§ hasil	evaluasi	pelaksanaan	tahun	anggaran	
sebelumnya;
§ formulasi	pengalokasian;	atau
§ konsep	alokasi	per	daerah.
Penentuan	kebijakan	pembangunan	
antara	Bappenas,	Kemenkeu	(DJPK	
dan	DJA)	dengan	K/L
(Juni-Juli)
(Mei	-
Juni)
§ Rekonsiliasi	data	
Tunjangan	Guru	
§ Memperhitungkan	
sisa	dana		dan	
kurang	salur	TAYL
(akhir	Januari)
(Maret-April)
6
UU	APBN
Perpres	Rincian	APBN
(September	- Desember)
Perencanaan dan Pengalokasian DAK Nonfisik
3
(Dasar	Hukum	:	PMK	Nomor	48	tahun	2019,	PMK	Nomor	9	Tahun	2020	dan	PMK	197	Tahun	2020)
Penyaluran DAK Nonfisik
1. Penyaluran DAK Nonfisik memperhitungkan	sisa DAK Nonfisik tahun sebelumnya.
2. Penyaluran DAK Nonfisik dilaksanakan dalam dua tahap, kecuali dana BOS dan Tunjangan Guru.
3. Penyaluran DAK Nonfisik mempertimbangkan kinerja penyerapan Pemerintah Daerah, dengan minimal
penyerapan 50% sebagai syarat	salur tahap berikutnya.
4. Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah langsung ke Rekening Sekolah
5. Perlunya peran APIP dalam pengawasan penyerapan DAK Nonfisik guna meningkatkan ketercapaian
output dan outcome serta belanja yang efektif	dan efisien.
Pemerintah
Daerah
Kementerian
Keuangan
menyampaikan laporan DAKNF periode sebelumnya
Transfer DAK nonfisik
37
KEMENT
ERI
AN KEUANGAN REPUBLI
KI
NDONESI
A
Penyaluran
Kinerja Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2019-2021
120 120
195 194
270
119
Alokasi 2019 Penyaluran
2019
Alokasi 2020 Penyaluran
2020
Alokasi 2021 Penyaluran
2021
BOK-Stunting
33 33
56 56
221
109
Alokasi 2019 Penyaluran
2019
Alokasi 2020 Penyaluran
2020
Alokasi 2021 Penyaluran
2021
BOKB-Stunting
4.476
3.658
4.015 3.998 4.015
1.928
Alokasi 2019 Penyaluran
2019
Alokasi 2020 Penyaluran
2020
Alokasi 2021 Penyaluran
2021
BOP PAUD*
0 0 0 0
204
102
Alokasi 2019 Penyaluran
2019
Alokasi 2020 Penyaluran
2020
Alokasi 2021 Penyaluran
2021
Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian**
(Dalam Milyar Rupiah)
Catatan:
*Kegiatan yang mendukung
penanganan stunting ada di
Kegiatan Pendukung
Pembelajaran (penyediaan
makanan tambahan untuk
siswa PAUD)
**Kegiatan yang mendukung
penanganan stunting ada di
Kegiatan Pekarangan Pangan
Lestari (P2L)
DAK	
Non	Fisik
Data per 20 Mei 2021
DAK NONFISIK
untuk Program Pencegahan Stunting
39
No Kegiatan BOK Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan dengan Stunting
1 BOK Provinsi 1. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat
provinsi
2. Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat
tingkat provinsi
3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons
penyakit
4. Pembinaan kapasitas Labkesda pasca akreditasi
1. Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
2. Operasional Penguatan Manajemen Data
3. Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting
4. Peningkatan kapasitas petugas kab kota
• Pelatihan tatalaksana Gibur, PMBA, PAG, PP
• Orientasi komunikasi perubahan perilaku
• Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita (Tumbuh kembang, MTBS)
• Orientasi STBM, UKS
5. Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting
2 BOK Kab/Kota 1. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat
Kab/Kota
2. Penguatan 5 tujuan gerakan masyarakat hidup
sehat
3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respon
penyakit
4. Pengujian kalibrasi alat kesehatan Puskesmas
5. Peningkatan Mutu Pemeriksaan Labkesda
(Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
1. Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi)
2. Operasional Penguatan Manajemen Data
3. Peningkatan kapasitas petugas puskesmas
• Pelatihan tatalaksana Gibur, PMBA, PAG, PP
• Orientasi komunikasi perubahan perilaku
• Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita (Tumbuh kembang, MTBS)
• Orientasi STBM, UKS
5. Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting
3 BOK Puskesmas 1. Pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat
di wilayah kerja
2. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat
Puskesmas
3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respon
penyakit
4. Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas
5. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara
Sehat
Prevent/Pencegahan
1. Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, PAUD, TK; Pelaksanaan bulan penimbangan, bulan vitamin A, pemberian TTD
pada rematri dan ibu hamil
2. Pemberdayaan masyarakat, kader, guru, toma, toga, di level Kecamatan
3. Inspeksi Kesling, pemicuan STBM, perilaku kesehatan, SBS
Detect/Penemuan Kasus
1. Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit)
2. Pelacakan dan pendampingan penduduk dengan risiko masalah KIA Gizi (pendekatan PIS PK)
Respon
1. Edukasi, konseling Pemberian Makan Bayi Anak, ASI Eksklusif, dan Gizi seimbang
2. Pemberian MT bumil KEK dan balita kurs berbahan baku lokal, Vit A, TTD ibu hamil dan Rematri, pengawasan minum TTD
3. Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan rumah
4 BOK Stunting BOK Stunting 1. Penyusunan regulasi daerah terkait stunting
2. Pemetaan dan analisis sistuasi program stunting
3. Pemetaan dan analissi situasi program stunting
4. Pelaksanaan rembuk stunting
5. Pembinaan kader pembangunan manusia
6. Pengukuran dan publikasi stunting
7. Pencatatan dan pelaporan
8. Reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting
Bantuan	
Operasional	
Kesehatan
(BOK)
DAK NONFISIK
untuk Program Pencegahan Stunting
40
Bantuan	
Operasional	
Keluarga	
Berencana
(BOKB)
N
o
Kegiatan Sub Kegiatan
1
Operasional Penurunan
Stunting
1. Operasional Pendampingan Ibu Hamil di desa
2. Operasional Pendampingan Pascapersalinan di desa
3. Operasional Survailance Stunting tingkat desa (paket data untuk pelaporan)
4. Mini lokakarya Kecamatan
5. Audit kasus Stunting
Bantuan	
Operasional	
Pendidikan	
PAUD
(BOP	PAUD)
No Kegiatan Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan
dengan Stunting
1
Kegiatan
Pendukung
Pembelajaran
1. Penyediaan makanan sehat, penyediaan buku
administrasi, Pembelian alat-alat Deteksi Dini Tumbuh
Kembang (DDTK), pembelian obat-obatan ringan, dan isi
Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Catatan: Kegiatan yang mendukung
penanganan stunting ada di Kegiatan
Pendukung Pembelajaran (penyediaan
makanan tambahan untuk siswa PAUD)
2. Kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali murid
(kegiatan parenting)
3. Transport Pendidik
Dana	
Ketahanan	
Pangan	dan	
Pertanian
No Kegiatan Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan
dengan Stunting
1
Kegiatan
Pekarangan Pangan
Lestari (P2L)
pengadaan sarana pembibitan Catatan: Kegiatan yang mendukung
penanganan stunting ada di Kegiatan
Pekarangan Pangan Lestari (P2L)
pengembangan pendampingan/pelatihan demplot
kegiatan pertanaman
kegiatan pascapanen
Subkegiatan BOK	Stunting	
§ 2021	dengan alokasi Rp270	M (360	daerah)
§ Diusulkan oleh	Kementerian	Kesehatan
§ Rata	– rata	per	daerah Rp750	juta § Alokasi Untuk Dukungan Stunting	
Pada Tahun 2021	mengalami
peningkatan seiring dengan
bertambahnya Daerah	lokus
stunting	dari 260	lokus menjadi
360	lokus
§ Pada	Tahun 2021	terdapat Jenis
dana	DAK	Nonfisik yang	baru yang	
mendukung program	pencegahan
stunting,	yaitu Dana	Ketahanan
Pangan dan	Pertanian
Subkegiatan BOKB	Desa Stunting
§ 2021	dengan alokasi Rp221	M (360	daerah)
§ Diusulkan oleh	BKKBN
BOP	PAUD	
§ 2021	dengan alokasi Rp4.0	T
Alokasi untuk kegiatan dukungan pembelajaran
(terkait dengan stunting)	baru diketahui setelah
pemda menyampaikan laporan
Ketahanan	Pangan	dan	Pertanian
§ 2021	dengan	alokasi	Rp204	M (451	daerah)
DAK Nonfisik untuk Mendukung Penurunan Stunting TA 2021(1)
41
Ditujukan	untuk	:
- Meningkatkan	peran	lintas	program	dan	lintas	sektor	dalam	percepatan	penurunan	prevalensi	stunting.
- Mendorong	upaya	konvergensi	lintas	program	dan	lintas	sektor	dalam	percepatan	penurunan	stunting.
- Melaksanakan		monitoring	dan	evaluasi	pelaksanaan	kegiatan	percepatan	penurunan	stunting.
BOK	Stunting	dikelola dinas kesehatan kabupaten/kota berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan	Daerah	(Bapeda).	
- Penyelenggaraan kegiatan untuk penurunan stunting	dimulai dari masa	remaja,	ibu hamil,	sampai dengan anak berumur dua tahun.
- Pemberdayaan msyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting	di	level	kecamatan/desa
- Peningkatan Mutu dan Konsumsi Gizi :	Konvergensi,	Koordinasi dan Konsolidasi LP/LS	untuk penurunan stunting
- Mobilisasi sosial/masyarakat percepatan pencegahan stunting
Konvergensi,	koordinasi dan konsolidasi LP/LS	untuk penurunan stunting
Dukungan Dana	BOK	untuk Program	Penurunan Stunting	melalui :
BOK	Stunting
BOK	Dinas Kab./Kota
BOK	Dinas Provinsi
BOK	Dinas Puskesmas
Ditujukan	untuk	meningkatkan	peserta	KB	dari	keluarga	yang	memiliki	anak	usia	di	bawah	2	tahun,	menurunnya	prevalensi	stunting	di	Kampung	KB,	
mempercepat	penurunan	AKI	dan	Stunting	melalui	penyiapan	kehidupan	berkeluarga	bagi	remaja	dan	penguatan	pengasukan	1000	HPK
Kegiatan Operasional Pencegahan Stunting
Dukungan Dana	BOKB	untuk Program	Penurunan Stunting	melalui :
DAK Nonfisik untuk Mendukung Penurunan Stunting TA 2021 (2)
42

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018aim38
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaPajeg Lempung
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Joy Irman
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Joy Irman
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfmuzakir tombolotutu
 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Dadang Solihin
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting Akademi Desa 4.0
 
Pedoman penyusunan profil desa
Pedoman penyusunan profil desaPedoman penyusunan profil desa
Pedoman penyusunan profil desaMochamad Syahidu
 
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022RizkieDani
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanTri Widodo W. UTOMO
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaPemdes Seboro Sadang
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Dadang Solihin
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Muh Saleh
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022BappedaLampungUtara
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD Dadang Solihin
 

La actualidad más candente (20)

Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018Sk narasumber 2018
Sk narasumber 2018
 
Indeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desaIndeks desa membangun kementerian desa
Indeks desa membangun kementerian desa
 
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
Pedoman Penilaian Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah (Rencana Pembangunan...
 
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD)
 
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdfBahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
Bahan Pegangan Kemiskinan Ekstrem.pdf
 
Paparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odfPaparan strategi percepatan odf
Paparan strategi percepatan odf
 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan RPJPD dan RPJMD terhadap Strategi Penca...
 
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
Perencanaan dan penganggaran yang lebih efisien, efektif dan bermanfaat bagi ...
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
Isu isu strategis dan agenda pembangunan rt rpjmn 2020-2024
 
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting  Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
Penggunaan Dana Desa untuk Percepatan Konvergensi Pencegahan Stunting
 
Pedoman penyusunan profil desa
Pedoman penyusunan profil desaPedoman penyusunan profil desa
Pedoman penyusunan profil desa
 
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
ARAH KEBIJAKAN DAK KESEHATAN 2022
 
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk KelurahanInovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
Inovasi Pelayanan Publik untuk Kelurahan
 
Konsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desaKonsep perencanaan pembangunan desa
Konsep perencanaan pembangunan desa
 
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
 
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
Draft Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2020 - 2024
 
MATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptxMATERI POKJANAL.pptx
MATERI POKJANAL.pptx
 
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
Paparan Bappenas tentang Penyusunan RKP 2022
 
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD  Penyusunan  RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
Penyusunan RPJPD, RPJMD, Renstra SKPD dan Renja SKPD
 

Similar a KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting

MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...RizkieDani
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDrHNurFajarAriefMPd
 
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptx
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptxBahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptx
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptxalifchalil
 
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdf
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdfDraft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdf
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdfedisambas1
 
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptxMATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptxKesgaGiziPayakumbuh
 
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...Syafrimuhammad3
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...BappedaLampungUtara
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaTV Desa
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingArhanRegar1
 
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxaparaturpemdes
 
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptx
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptxPerkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptx
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptxImamPasli1
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdfssuserf8788c
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022BappedaLampungUtara
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 TV Desa
 
Paparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxPaparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxAryaPutra89
 
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.ppt
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.pptPPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.ppt
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.pptHana317409
 
Strategi Penurunan Stunting.pptx
Strategi Penurunan Stunting.pptxStrategi Penurunan Stunting.pptx
Strategi Penurunan Stunting.pptxPemkot prabumulih
 

Similar a KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting (20)

MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
MENDORONG PENCAPAIAN PELAKSANAAN PERCEPATAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI DANA ...
 
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdfDagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
Dagri_BIMTEK_Peran-Kabupaten-Kota-Dalam-Melaksanakan-8-Aksi-Konvergensi.pdf
 
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptx
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptxBahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptx
Bahan Rembuk Stunting Desa 2022.pptx
 
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdf
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdfDraft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdf
Draft Paparan Pembuka Bimtek DAK Stunting 2023_bappenas.pdf
 
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptxMATERI KADIS STUNTING  3 Agustus  2022 - Copy.pptx
MATERI KADIS STUNTING 3 Agustus 2022 - Copy.pptx
 
Profile Kemiskinan Aceh.pptx
Profile Kemiskinan Aceh.pptxProfile Kemiskinan Aceh.pptx
Profile Kemiskinan Aceh.pptx
 
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
01-Dr.-Ir.-Suprayoga-Hadi-MSP-CAPAIAN-TANTANGAN-DAN-PELUANG-PELAKSANAAN-STRAT...
 
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN FISKAL DALAM RANGKA MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI DAN RE...
 
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - BangdaKebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
Kebijakan Kemendagri dalam Pelaksanaan Aksi Konvergensi - Bangda
 
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan StuntingSinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
Sinergitas Program Percepatan Penurunan Stunting
 
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptxPaparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
Paparan Kemendes, 7 Desember 2021, Afif.pptx
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptx
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptxPerkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptx
Perkembangan Pelaksanaan SDGs di Indonesia.pptx
 
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
6. Dir DTK DJPK Kemenkeu_Bahan Sos Pengusulan DAK TA 2022-1.pdf
 
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
Direktur dtk djpk kemenkeu bahan sos pengusulan dak ta 2022
 
TF 0423.pdf
TF 0423.pdfTF 0423.pdf
TF 0423.pdf
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
Paparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptxPaparan - TNP2K.pptx
Paparan - TNP2K.pptx
 
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.ppt
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.pptPPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.ppt
PPT Pertemuan Sosialisasi POPM Cacingan Tahun 2022, edit.ppt
 
Strategi Penurunan Stunting.pptx
Strategi Penurunan Stunting.pptxStrategi Penurunan Stunting.pptx
Strategi Penurunan Stunting.pptx
 

Último

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptMuhammadNorman9
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1RomaDoni5
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorDi Prihantony
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024DEDI45443
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfNetraHartana
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxBudyHermawan3
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAnthonyThony5
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxAmandaJesica
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxwansyahrahman77
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfNezaPurna
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...mayfanalf
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...citraislamiah02
 

Último (12)

mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.pptmata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
mata pelajaran geografi ANTROPOSFER 2.ppt
 
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
UUD NRI TAHUN 1945 TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN PASAL 28D AYAT 1
 
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administratorevaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
evaluasi essay agenda 3 pelatihan kepemimpinan administrator
 
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
Sosialisasi OSS RBA dan SIINAs Tahun 2024
 
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdfINDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
INDIKATOR DAN SUB INDIKATOR MCP PELAYANAN PUBLIK.pdf
 
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptxMateri Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
Materi Membangun Budaya Ber-Integritas Antikorupsi bagi ASN .pptx
 
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah PemerintahAdministrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
Administrasi_pengelolaan_hibah Pemerintah
 
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptxemka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
emka_Slide Recall Modul Melakukan Perencanaan PBJP Level 1 V3.1.pptx
 
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptxSOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
SOSIALISASI RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KOTA MAKASSAR.pptx
 
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdfRUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
RUNDOWN ACARA ORIENTASI CPNS DAN PPPK TAHUN 2024.pdf
 
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
Upaya Indonesia dalam menyelesaikan sengketa dengan Timor Timur hingga tercip...
 
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
Aksi Nyata KKTP.pdAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata KKTP.pdf.pptxAksi Nyata ...
 

KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting Webinar Sosialisasi DAK, DID & APBD Untuk Percepatan Pencegahan Stunting Tahun Anggaran 2022 Jakarta, 24 Mei 2021 1
  • 2. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Ringkasan Eksekutif • Prevalensi Stunting Indonesia saat ini 27,7% (2019), menempatkan Indonesia pada peringkat ke-2 di Asia Tenggara dan ke-25 di dunia. Target 2024 19% (RPJMN 2020-2024) dan Arahan Presiden Target 14% di 2024. • Pendanaan yang diberikan melalui TKDD telah disusun dengan desain transfer yang konvergen untuk mengintegrasikan berbagai sumber TKDD dalam penanggulangan stunting melalui penerbitan PMK No. 61/PMK.07/2019 tentang Pedoman Penggunaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa untuk Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Intervensi Pencegahan Stunting Terintegrasi. • Komitmen dan konvergensi di daerah ini harus tercermin dalam pendanaan APBD. Pendanaan dalam APBD tersebut juga harus disinergikan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat, baik melalui belanja K/L maupun transfer ke daerah dan juga yang didanai melalui Desa. Dengan demikian, berbagai sumber dana tersebut dapat memberikan hasil yang paling optimal dalam upaya penurunan stunting. • Dukungan TKDD untuk penanggulangan stunting sejak tahun 2018 telah dilakukan melalui Dana Insentif Daerah, Dana Desa, Dana Alokasi Khusus Fisik (DAK Fisik), dan Dana Alokasi Khusus Nonfisik (DAK Non Fisik). • DAK Fisik dilakukan melalui bidang Kesehatan dan KB, Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi, sedangkan DAK Nonfisik melalui BOK Stunting, BOKB, dan BOP PAUD. Dukungan DAK Fisik dan DAK Non Fisik untuk pencegahan stunting di tahun 2021 diperluas dengan bertambahnya bidang Lingkungan Hidup untuk DAK Fisik dan Jenis Ketahanan Pangan untuk DAK Non Fisik. 2
  • 3. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 3 Perkembangan Kondisi Stunting di Indonesia 1
  • 4. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 4 Tingkat Prevalensi Stunting saat ini (27,7%) dan Target 2024 (14%) • Untuk mencapai target prevalensi stunting 14% di tahun 2024 dibutuhkan rata-rata penurunan prevalensi stunting setiap tahunnya sebesar 2,7% dalam 5 tahun. • Untuk bisa mencapai target prevalensi 14% dibutuhkan Stranas Penanganan Stunting yang lebih aggresif/tajam serta kerja keras dari Pemerintah Pusat dan Daerah. Capaian Target Target & Capaian Penurunan Stunting Berdasarkan data WHO, World Bank, dan UNICEF, Indonesia berada di peringkat ke-25 dari daftar peringkat prevalensi stunting di 146 negara di dunia. (Ranking 1 merupakan negara dengan prevalensi stunting tertinggi, yaitu Burundi 55,90). No Negara Prevalensi Stunting 1 Myanmar 29,2 2 Indonesia 27,7 3 Vietnam 24,6 4 Malaysia 20,7 5 Brunei 19,7 6 Thailand 10,5 7 Singapore 4,4 Di kawasan Asia Tenggara Peru merupakan salah satu negara yang telah berhasil mengatasi stunting (dari 22.9% pada tahun 2005 menjadi 17.9% pada tahun 2010).
  • 5. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 5 Prevalensi Stunting per Provinsi Masih terdapat Provinsi dengan prevalensi yang tinggi 14,42 16,82 19,93 19,96 21,03 21,04 21,18 23,95 24,11 24,58 26,21 26,25 26,26 26,86 26,86 27,47 27,67 27,68 28,09 28,98 29,07 29,36 30,11 30,38 30,59 31,26 31,44 31,46 31,75 32,3 34,18 34,89 37,85 40,38 43,82 Bali Kep. Riau Kep. Bangka Belintung DKI Jakarta Jambi DI Yogyakarta Sulawesi Utara Riau Banten Papua Barat Jawa Barat Kalimantan Utara Lampung Bengkulu Jawa Timur Sumatera Barat INDONESIA Jawa Tengah Kalimantan Timur Sumatera Selatan Maluku Utara Papua Sumatera Utara Maluku Sulawesi Selatan Sulwesi tengah Sulawesi Tenggara Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Aceh Gorontalo Nusa Tenggara Barat Sulawesi Barat Nusa Tenggara Timur 2018 2019 • Prevalensi stunting sudah menurun pada sebagian besar provinsi • Penurunan angka stunting tidak merata antar provinsi • Terdapat 10 provinsi yang memiliki tingkat prevalensi stunting-nya paling tinggi
  • 6. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 6 Permasalahan Percepatan Penurunan Stunting PENGUATAN SISTEM & DATA • Sistem pemantauan & evaluasi terintegrasi • Belum adanya “satu data” intervensi penurunan stunting untuk menyasar rumah tangga 1.000 HPK • Intervensi terintegrasi belum sepenuhnya menyasar rumah tangga 1.000 HPK (hari pertama kehidupan) KONVERGENSI PROGRAM • Konvergensi program di tingkat pusat & daerah belum optimal • Perpres Stunting akan memperkuat konvergensi di kab/kota dan desa • Kebijakan penurunan stunting belum diterjemahkan dalam perencanaan & penganggaran • Diperlukan penguatan pendampingan di tingkat kabupaten/kota dan keluarga. PENAJAMAN SASARANDAN INTERVENSI PENDAMPINGAN KAB/KOTADAN DESA Perlunya penguatan intervensi terintegrasi, melalui:
  • 7. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 7 2 Kebijakan dan Strategi Upaya Percepatan Penurunan Stunting
  • 8. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8 Strategi Nasional Penurunan Stunting Strategi Nasional Penurunan Stunting (Stranas) yaitu Intervensi Terintegrasi dan Konvergen (Gizi spesifik dan sensitif) melalui pendekatan keterlibatan multi-sektor sudah ditetapkan Wakil Presiden pada Tahun 2018 Proses perencanaan dan penganggaran untuk intervensi pencegahan stunting mulai berjalan dengan baik mengacu ke Stranas tersebut, namun perlu penajaman intervensi sampai dengan ke tingkat desa dan keluarga. Masih perlu perbaikan sinkronisasi database sasaran keluarga 1.000 HPK, Sumberdaya manusia pendamping & penyuluh, dan koordinasi pelaksanaan antar K/L/Pemda Belum ada institusi/pihak yang berperan aktif memastikan integrasi dan konvergensi intervensi di lapangan. Percepatan RPerpres untuk menguatkan Stranas dan peran Koordinator lapangan/penggerak keluarga
  • 9. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi BOKB Dana Desa Dilaksanakan melalui Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Kemendesa PDTT DID DID dalam perhitungan dilakukan per variabel sehingga terlihat kinerja daerah khususnya penanganan stunting. AKSI INTEGRASI/KONVERGENSI (APBN, APBD dan/ atauAPB-Desa) BOK BOP PAUD* Pangan& Pertanian* Perubahan bidang disepakati bersama oleh Kementerian Keuangan, Bappenas dan K/L Teknis Penggunaan dana mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan. 9 Konvergensi Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2021 Rp270M Rp221M Rp4T Rp204M LH* 20 K/L Rp32,98 T Pagu Awal APBN 2021 Level Analisis Lanjutan* *Pagu level analisis lanjutan merupakan data sementara yang perlu dikonfirmasi lebih lanjut kepada K/L terkait Total DAK Fisik: Rp7,35T DAK Nonfisik APBN DAK Fisik Dana Desa + DID
  • 10. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10 Evaluasi TKDD untuk Pencegahan Stunting 1. Kurangnya koordinasi lintas sektor di pemerintah pusat dan daerah 2. Daerah lokus belum mengetahui menu-menu DAK Fisik terkait stunting 3. Kurangnya pemahaman daerah atasstunting 4. Penyusunan laporan pelaksanaan penanganan sunting di desa Kendala dan Tantangan 1. Memantau proses usulan daerah DAK Fisik (untuk melihat daerah-daerah lokus yang belum mengusulkan) 2. Memantau usulan daerah DAK Fisik (menu, jenis usulan, dan unit cost) 3. Memantau kinerja pelaksanaan di daerah (penyaluran dan penyerapan) Mekanisme Monitoring Rencana TA 2021-2022 1. Melakukan koordinasi dengan Bappenas dan KL terkait potensi bidang-bidang yg dapat mendukung penanggulangan stunting dalam DAK Fisik 2. Mengevaluasi menu stunting DAK Fisik 2021 3. Sosialisasi menu stunting kepada daerah lokus 4. Penyusunan Perpres Stranas Penanggulangan Stunting 5. Penyempurnaan mekanisme pemantauan penggunaan BOK dan BOKB 6. Sosialisasi kewajiban pelaporan stunting sebagai syarat penyaluran Dana Desa
  • 11. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 11 3 Kebijakan Dana Alokasi Khusus TA 2022
  • 12. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perkembangan Kebijakan DAK Fisik TA 2021-2022 12 DAK Fisik terus didorong untuk semakin fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah Realisasi Penyaluran DAK Fisik Per 18 Mei 2021 2017 2018 2019 2020 2021 Alokasi 69,53 62,44 69,33 53,79 65,25 Realisasi 62,1 58,15 64,17 50,18 1,61 %Realisasi 89,31% 93,13% 92,56% 93,29% 2,47% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 0 20 40 60 80 Triliun Rupiah 2021 ü Fokus pada Bidang yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi sebagai respon terhadap dampak pandemi COVID-19; ü Mendukung pencapaian prioritas nasional melalui kebijakan DAK Fisik berbasis Tematik (Pariwisata, Food Estate, Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Kawasan Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua) ü Refocusing pada menu/kegiatan agar bernilai signifikan untuk menuntaskan hambatan pelaksanaan DAK Fisik di Daerah. ü Jumlah Bidang : 16 (penambahan Bidang UMKM dan Bidang Perdagangan). 2022 ü Refocusing dan reclustering DAK Fisik kedalam tema-tema Prioritas Nasional (tema utama: Standar Layanan Minimal & Infrastruktur Dasar, Penurunan Stunting, Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, dan Ekonomi Berkelanjutan) ü Fokus pada lokus-lokus prioritas pada setiap tema ü Jumlah Bidang : 14 (penghapusan Bidang Pasar dan Bidang Sosial). Usulan DAK Fisik relatif lebih tinggi daripada alokasi yang tersedia, misal: Usulan TA 2021 mencapai Rp.367,5 T, Alokasi DAK Fisik yang tersedia Rp.63,6 T (17,3%). Daerah harus lebih fokus dalam membuat usulan DAK Fisik.
  • 13. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Evaluasi dan Tantangan DAK Fisik 13 Tantangan Isu Strategis § Penyusunan standar unit cost perlu memperhatikan ketuntasan dan mendukung capaian kinerja output § Pentingnya dukungan Bidang Jalan terhadap berbagai bidang dan Tema Prioritas di DAK Fisik § Masih adanya kasus korupsi DAK Fisik di Daerah diperlukan pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan DAK Fisik dan peran serta aktif Kepala Daerah § Penguatan peran APIP dalam pengawasan implementasi DAK Fisik § Alokasi kurang focus pada bidang/daerah tertentu, sehingga alokasi per daerah tidak sgnifikan Adanya keterbatasan alokasi DAK Fisik, sehingga usulan DAK Fisik harus fokus dan sesuai dengan prioritas utama Pemerintah dan Pemerintah Daerah 1 2 Masih terdapatnya beberapa permasalahan dalam pelaksanaan DAK FIsik antara lain: • Permasalahan pengadaan barang/jasa • Keterlambatan proses administrasi di daerah. 3 Pelibatan APIP daerah untuk menjaga governance dan akurasi Laporan Penyerapan Dana dan Capaian Output masih terkendala jumlah dan kapabilitas SDM APIP yang masih terbatas. Hambatan pelaksanaan kegiatan DAK Fisik karena terdapat beberapa interest pribadi yg berdampak pada masalah hukum
  • 14. Evaluasi DAK Nonfisik TA 2020 KEMENT ERI AN KEUANGAN REPUBLI KI NDONESI A 14 q Alokasi DAK Nonfisik TA 2020 berdasarkan Perpres 72/2020 sebesar Rp129,2 triliun dengan capaian realisasi penyaluran sebesar Rp126,4 triliun (97,8%); q Persentase penyaluran TA 2020 lebih tinggi dari TA 2019, salah satunya dikarenakan adanya kebijakan relaksasi penyaluran, yaitu meniadakan syarat minimal penyerapan dana yang telah salur ke RKUD, kecuali BOS dan Tunjangan Guru PNSD Evaluasi Pelaksanaan DAK Nonfisik 2020 q Pandemi COVID-19 menyebabkan hambatan penyerapan DAK Nonfisik di daerah karena keterbatasan dalam pelaksanaan kegiatan; q Penyiapan alokasi BOKT untuk pembayaran insentif tenaga kesehatan (nakes) daerah belum didukung percepatan pembayaran kepada tenaga kesehatan di daerah. q Diperlukan sinergi dan koordinasi yang lebih intensif antara Kemenkeu, Kemendagri, dan Kemenkes dengan daerah dalam rangka percepatan pembayaran insentif tenaga kesehatan dan monitoring pembayaran insentif nakes. Isu dan Tantangan Per 17 Mei 2021 2017 2018 2019 2020 2021 Anggaran 115,10 123,45 131,04 129,24 130,78 Realisasi 105,56 115,30 120,36 126,40 59,74 % Penyaluran 92 93 92 98 46 0 20 40 60 80 100 120 20 40 60 80 100 120 140 Triliun rupiah Persentase Penyaluran DAK Nonfisik 2017-2021
  • 15. 1. Pengalokasian DAK Nonfisik yang mampu mendorong peningkatan capaian output dan outcome serta mendukung kualitas layanan. 2. Dukungan pendanaan DAK Nonfisik bagi program prioritas nasional yang menjadi fokus APBN TA 2022 melalui verifikasi atas usulan DAK Nonfisik yang efektif dan sejalan prioritas nasional Tahun 2022. 3. Penyempurnaan besaran unit cost dengan penerapan unit cost majemuk untuk Dana BOS, BOP PAUD dan BOP Pendidikan Kesetaraan 4. Perluasan target output Tunjangan Guru dengan penambahan output guru PPPK untuk TPG, Tamsil dan TKG hasil formasi/penerimaan PPPK guru tahun 2021, sesuai amanat UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN dan PP No. 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. 5. Pemantauan capaian output/outcome dalam rangka mendukung pemenuhan SPM daerah melalui Integrasi pelaporan antar Kementerian. 6. Pendanaan untuk mendukung kegiatan Bidang Industri Kecil dan Menengah yang merupakan urusan daerah sesuai prioritas nasional dan meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam Sentra IKM. Arah Kebijakan Dan Strategi Pengalokasian DAK Nonfisik TA 2022 15 KEMENT ERI AN KEUANGAN REPUBLI KI NDONESI A Bantuan Operasional Sekolah untuk 45.149.930 siswa BOP PAUD untuk 6.693.626 peserta didik BOP Pendidikan Kesetaraan untuk 729.645peserta didik Tunjangan Profesi Guru PNSD untuk Guru PNSD: 1.031.786 , Guru PPPK: 17.429 Tunjangan Khusus Guru PNSD untuk Guru PNSD: 25.003 , Guru PPPK: 13.835 Tambahan Penghasilan Guru PNSD untuk Guru PNSD: 186.061, Guru PPPK: 328.699 BOP Museum & Tanan Budaya untuk 118 Museum, 24 TB Dana Pelayanan Kepariwisartaan untuk 108.236peserta pelatihan Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi UKM untuk 85.000 Peserta Pelatihan Bantuan Operasional Kesehatan untuk 10.203 puskesmas Bantuan Operasional KB untuk 6.036 Balai Penyuluhan KB Bantuan BLPS untuk 3 Instalasi PSEL Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak untuk 245 daerah Dana Fasilitasi Penanaman Modal untuk bimbingan/sosialisasi kepada 111.624 peserta Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk 2.500 kelompok asyarakat Dana penguatan kapasitas kelembagaan sentra IKM untuk 89 SIKM Sasaran 2022 1. Mempertimbangkan kinerja penyerapan anggaran dan kinerja output Pemerintah Daerah; 2. Menerapkan PMK 120/PMK.07/2020 tentang Peta Kapasitas Fiskal Daerah dalam penentuan lokus; 3. Normalisasi target output 2022 dengan pendanaan yang tersedia; 4. Sinkronisasi pendanaan dan kebijakan kegiatan DAK Nonfisik dengan Kemeterian Teknis dan Bappenas. Arah Kebijakan Strategi Pengalokasian
  • 16. 16 4 Kebijakan Dana Alokasi Khusus TA 2022: Mendukung Percepatan Penurunan Stunting
  • 17. DAK Nonfisik Air Minum Kesehatan+KB BOKB Dana Desa Dilaksanakan melalui Kegiatan Intervensi Gizi Spesifik dan Intervensi Gizi Sensitif mengacu pada pedoman yang ditetapkan oleh Kemendesa PDTT DID DID dalam perhitungan dilakukan per variabel sehingga terlihat kinerja daerah khususnya penanganan stunting. AKSI INTEGRASI/KONVERGENSI (APBN, APBD dan/ atauAPB-Desa) BOK APBN DAK Fisik Dana Desa + DID BOP PAUD* Pangan & Pertanian* 17 Konvergensi Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2022 Kemenkes Kemen-PU BKKBN dll Sanitasi Di TA 2022, Pemerintah Pusat tetap menjadikan Program Penurunan Stunting menjadi salah satu prioritas nasional dalam RKP 2022 dengan perluasan lokus prioritas menjadi seluruh daerah di Indonesia.
  • 18. Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi BOKB BOK BOP PAUD* Pangan& Pertanian* 18 Dukungan DAK untuk Penurunan Stunting TA 2021 & 2022 Rp270M Rp221M Rp4T Rp204M LH* Total DAK Fisik: Rp7,35T DAK Nonfisik DAK Fisik DAK Nonfisik Air Minum Kesehatan+KB Sanitasi BOKB BOK DAK Fisik BOP PAUD* Pangan& Pertanian* 2021 2022 1. Secara umum, dukungan DAK Fisik dan Nonfisik utk penurunan stunting telah dilakukan sejak tahun 2018 2. Alokasi yang telah diberikan DAK Fisik 2021 untuk stunting sekitar 11,26% persen dari total pagu DAK Fisik 3. Secara umum kebijakan DAK Fisik dan Nonfisik di TA 2022 masih melanjutkan kebijakan 2021 dengan penguatan program kegiatan dan konvergensi antar bidang 4. Adanya perluasan cakupan lokasi prioritas stunting dari 360 daerah di TA 2021, menjadi ke seluruh daerah di Indonesia di TA 2022 5. Selain DAK, Kemenkeu juga memberikan dukungan melalui instrumen TKDD lainnya seperti DID, Dana Desa, dan Belanja K/L Highlights Dukungan DAK Dukungan DAK Fisik di TA 2022 masih dalam proses pengusulan oleh daerah *merupakan bagian kecil dari sub kegiatan penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang diberikan dalam rangka mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan *merupakan bagian kecil dari sub kegiatan penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang diberikan dalam rangka mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan
  • 19. Kebijakan DAK Per Bidang untuk Penurunan Stunting TA 2022 Jenis DAK Bidang/Jenis Kebijakan DAK Fisik Bidang Kesehatan dan KB Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan Meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan remaja, calon pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS), ibu hamil dan melahirkan melalui pemenuhan standar sarana prasarana dan alat kesehatan (SPA) di Rumah Sakit Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan Puskesmas Mampu Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) serta akses pelayanan penunjangnya; Bidang Air Minum Mendukung Desa/Kelurahan intervensi penurunan stunting dan diprioritaskan bagi yang belum pernah mendapakan intervensi dari pemerintah pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya Bidang Sanitasi Diprioritaskan bagi desa/kelurahan yang sudah ODF selama minimal 1 tahun (paling akhir 31 Januari 2021) berdasarkan data dari STBM, daerah afirmasi, Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional, serta desa/kelurahan penurunan stunting dan diprioritaskan bagi yang belum pernah mendapatkan intervensi dari pusat dan DAK untuk penanganan stunting sebelumnya DAK Nonfisik BOK Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi koordinasi lintas sektor di daerah serta penguatan intervensi spesifik dan sensitif BOKB Mempercepat penurunan prevalensi balita stunting melalui optimalisasi intervensi spesifik dalam pemenuhan gizi ibu hamil dan balita serta penguatan surveilans gizi, edukasi dan pengasuhan; BOP PAUD Mendukung stunting melalui penyediaan makanan tambahan untuk peserta didik PAUD yang diberikan dalam rangka pemenuhan gizi dan kesehatan. Pangan dan Pertanian Menunjang program stunting dalam bentuk kegiatan pekarangan pangan lestari dapat meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan pangan untuk rumah tangga sesuai kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman serta untuk jangka panjang dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga melalui penyediaan pangan yang berorientasi pasar 19
  • 20. Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 13 Tahun 2020 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 Prioritas Penggunaan Dana Desa diarahkan untuk program dan/atau kegiatan percepatan pencapaian SDGs Desa melalui: a. pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan Desa; b. program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa; dan c. adaptasi kebiasaan baru Desa. Antara lain: Penurunan stunting di Desa sbb: 1. pengelolaan advokasi konvergensi pencegahan stunting di Desa dengan menggunakan aplikasi digital electronic-Human Development Worker (e- HDW); 2. pemberian insentif untuk Kader Pembangunan Manusia (KPM),kader posyandu dan pendidik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); 3. tindakan promotif dan preventif untuk pencegahan stunting melalui rumah Desa sehat 4. memberikan layanan peningkatan layanan kesehatan, peningkatan 5. gizi dan pengasuhan anak melalui kegiatan: a. kesehatan ibu dan anak; b. konseling gizi; c. air bersih dan sanitasi; d. perlindungan sosial untuk peningkatan askes ibu hamil dan menyusui serta balita terhadap jaminan kesehatan dan administrasi kependudukan; e. pendidikan tentang pengasuhan anak melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); f. pengasuhan anak di keluarga termasuk pencegahan perkawinan anak; dan g. pendayagunaan lahan pekarangan keluarga dan tanah kas Desa untuk pembangunan Kandang, Kolam dan Kebun (3K) dalam rangka penyediaan makanan yang sehat dan bergizi untuk ibu hamil, balita dan anak sekolah. DANA DESA UNTUK MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING TA 2021 20
  • 21. RENCANA BLT DESA 2021 PENGUATAN KEBIJAKAN DANA DESA DALAM MENDUKUNG PENURUNAN STUNTING Penetapan PMK Nomor 222 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Dana Desa) Berlaku Wajib pada tahun 2021 Penambahan persyaratan dalam penyaluran Dana Desa Tahap III, berupa: laporan konvergensi pencegahan stunting tahun anggaran sebelumnya FORMAT LAPORAN Perbaikan laporan dan penambahan cakupan data entry Village Score Card - Laporan konvergensi intervensi gizi yang menyasar rumah tangga dengan ibu hamil dan/atau baduta (1.000 hari pertama kehidupan) di Desa dalam aplikasi OM- SPAN Kemenkeu atau interkoneksi aplikasi eHDW Kemendes dengan OM-SPAN 21 Memperkuat fokus penggunaan Dana Desa yaitu memprioritaskan penggunaan Dana Desa dalam rangka: 1) program pemulihan ekonomi desa 2) dukungan program sektor prioritas di desa, antara lain : a) Mendukung pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk peningkatan kualitas pelayanan desa b) Perluasan penyediaan elektrifikasi desa sesuai dengan kondisi dan potensi desa c) Prioritas lain antara lain seperti: program pembangunan infrastruktur desa melalui program padat karya tunai desa (PKTD), pengembangan desa wisata, ketahanan pangan, ketahanan hewani dan peningkatan kesehatan masyarakat desa. Kebijakan Dana Desa TA 2022
  • 22. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Indikator DID 2020 – DID 2021 22 Dana Insentif Daerah (DID) dialokasikan untuk memberikan insentif/penghargaan kepada daerah atas kinerja pemerintah daerah dalam perbaikan/pencapaian kinerja di bidang tata kelola keuangan daerah, pelayanan umum pemerintahan, pelayanan dasar publik, dan kesejahteraan masyarakat 1. Kesehatan Fiskal dan pengelolaan keuangan Daerah a. Kemandirian Daerah b. Efektifitas Pengelolaan Belanja Daerah c. Creative Financing d. Mandatory spending e. Ketepatan waktu pelaporan 2. Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan a. Angka Partisipasi Murni b. Peta Mutu Pendidikan c. Rata-rata Nilai Ujian Nasional 3. Pelayanan Dasar Publik Bidang Kesehatan a. Penanganan Stunting (Baduta) b. Baduta yang mendapatkan imunisasi lengkap c. Persalinan di fasilitas kesehatan 4. Pelayanan Dasar Publik Bidang Infrastruktur a. Akses sanitasi Layak b. Sumber air minum layak 5. Kesejahteraan Masyarakat a. Penurunan Penduduk Miskin b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 6. Pelayanan Umum Pemerintahan a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah b. Perencanaan Pembangunan Daerah c. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) d. Inovasi Pemerintah Daerah 7. Peningkatan ekspor 8. Peningkatan Investasi 9. Pengelolaan Sampah plastik 1. Kesehatan Fiskal dan pengelolaan keuangan Daerah a. Kemandirian Daerah b. Efektifitas Pengelolaan Belanja Daerah c. Sistem Informasi Keuangan Daerah (baru) 2. Pelayanan Dasar Publik Bidang Pendidikan a. Angka Partisipasi Murni b. Peta Mutu Pendidikan 3. Pelayanan Dasar Publik Bidang Kesehatan a. Penanganan Stunting (Balita) b. Balita yang mendapatkan imunisasi lengkap c. Persalinan di fasilitas kesehatan 4. Pelayanan Dasar Publik Bidang Infrastruktur a. Akses sanitasi Layak b. Sumber air minum layak 5. Kesejahteraan Masyarakat a. Penurunan Penduduk Miskin b. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) c. Penurunan Angka Pengangguran (baru) 6. Pelayanan Umum Pemerintahan a. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah b. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) c. Penghargaan Pembangunan Daerah d. Inovasi Daerah 7. Peningkatan ekspor 8. Peningkatan Investasi 9. Pengelolaan Sampah 10. Pengendalian Inflasi Daerah (baru) 11. Indeks Pencegahan Korupsi (baru) Kategori Kinerja Kategori Kinerja Kriteria Utama Kriteria Utama §Opini BPK atas LKPD (WTP) §Penetapan Perda APBD tepat waktu §Penggunaan e-Government (e-budgeting dan e-procurement) §Opini BPK atas LKPD (WTP) §Penetapan Perda APBD tepat waktu §Penggunaan e-Government (e-budgeting, dan e-procurement) 2020 2021
  • 23. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Variabel Stunting Dalam Perhitungan DID Penggunaan variabel stunting sebagai perhitungan pengalokasian Dana Insentif Daerah (DID) mulai digunakan sejak perhitungan DID 2018. Pada DID 2018 dan DID 2019 dilakukan perhitungan komposit kategori kesehatan yang didalamnya termasuk stunting, mulai DID 2020 perhitungan dilakukan per variabel sehingga terlihat kinerja daerah khususnya penanganan stunting. • Indikator stunting yang diperhitungkan adalah persentase jumlah bayi dibawah dua tahun yang mengalami stunting • Sebanyak 101 Pemerintah Daerah mendapatkan alokasi DID TA 2020 dari kategori penanganan stunting dengan jumlah alokasi sebesar Rp1.078,15 miliar DID TA 2020 • Indikator stunting yang diperhitungkan adalah persentase jumlah bayi dibawah lima tahun (balita) yang mengalami stunting • Sebanyak 104 Pemerintah Daerah mendapatkan alokasi DID TA 2020 dari kategori penanganan stunting dengan jumlah alokasi sebesar Rp969,45miliar DID TA 2021 DID TA 2022 akan tetap diarahkan untuk mendukung penurunan angka stunting baik dari faktor spesifik dan sensitif DID TA 2022
  • 24. KESIMPULAN • Dukungan penurunan stunting telah dilakukan melalui TKDD sejak 2018 melalui DAK Fisik, DAK Nonfisik, DID, dan Dana Desa • DAK Fisik dilakukan melalui bidang Kesehatan dan KB, Bidang Air Minum, dan Bidang Sanitasi, sedangkan DAK Nonfisik melalui BOK Stunting, BOKB, dan BOP PAUD. • Dukungan DAK Fisik dan DAK Non Fisik untuk pencegahan stunting di tahun 2021 diperluas dengan bertambahnya bidang Lingkungan Hidup untuk DAK Fisik dan Jenis Ketahanan Pangan untuk DAK Non Fisik. • Di tahun 2022, Pemerintah Pusat tetap menjadikan Program Penurunan Stunting menjadi salah satu prioritas nasional dalam RKP 2022 dengan perluasan lokus prioritas menjadi seluruh daerah di Indonesia. • Di tahun 2022, dukungan DAK Fisik diarahkan untuk peningkatan sinergi dengan sumber dana lainnya, perbaikan mekanisme dan meningkatkan kualitas pengawasan sedangkan Nonfisik diarahkan untuk mendukung operasional pelaksanaan kegiatan penurunan stunting. • Perlunya leadership Kepala Daerah dalam peningkatan koordinasi dan konvergensi lintas sektor di masing-masing daerah. • Perlunya penguatan program yang saling terintegrasi antara satu dinas dengan dinas yang lain, sehingga program tersebut dapat fokus pada suatu tujuan tertentu dan memiliki indikator capaian kinerja yang jelas dan terukur. • Pendanaan dalam APBD tersebut juga harus disinergikan dengan dukungan dari Pemerintah Pusat, baik melalui belanja K/L maupun transfer ke daerah dan juga yang didanai melalui Desa • Penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting oleh Daerah sebagai syarat penyaluran Dana Desa untuk memastikan bahwa dana yang telah dikeluarkan benar-benar memberikan hasil sesuai target dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya
  • 25. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH 25 25
  • 26. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN 26 26
  • 28. Bidang dan Tema DAK Fisik TA 2020-2022 q Tematik Penurunan Kematian Ibu dan Stunting (Bidang Kesehatan dan KB, Sanitasi, Air Minum, LHK) q Tematik Penanggulangan Kemiskinan (Bidang Sanitasi, Air Minum, Perkim) q Tematik Ketahanan Pangan (Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Irigasi, Jalan, LHK) q Tematik Penyediaan Infrastruktur Ekonomi Berkelanjutan (Bidang IKM, Pariwisata, Jalan, LH) q Tematik Penguatan DPP dan Sentra IKM (Bidang Pariwisata, IKM, Jalan, LH, Perdagangan, UMKM) q Tematik Food Estated dan Sentra Produksi Pangan (Bidang Pertanian, Kelautan dan Perikanan, Jalan, Irigasi, Kehutanan, Perdagangan) q Tematik Peningkatan Konektivitas Kawasan untuk Pembangunan Inklusif di Wilayah Nusa Tenggara, Maluku, Papua (Bidang Transportasi Perdesaan, Transportasi Perairan, Jalan) DAK Penugasan 2021 DAK Penugasan 2022 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Sanitasi 4. Air Minum 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata 9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Perdesaan 14. Pasar 15. Transportasi Laut 16. Sosial 2020 (16 Bidang) 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Sanitasi 4. Air Minum 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata 9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Laut 14. Transportasi Perdesaan 2021 (14 Bidang) 1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Sanitasi 4. Air Minum 5. Perkim 6. Jalan 7. IKM 8. Pariwisata 9. Kelautan dan Perikanan 10. Pertanian 11. Irigasi 12. LHK 13. Transportasi Perairan 14. Transportasi Perdesaan 15. Perdagangan 16. UMKM 2022 (16 Bidang)
  • 29. JADWAL PENGALOKASIAN DAK FISIK TAHUN 2022 Maret- M1 April 2021 1 Penyusunan Kebijakan DAK Fisik 2021 (PN, Bidang, Subbidang, Menu, Rincian) Mei 2021 2 Penginputan usulan oleh daerah melalui KRISNA 3 Juni 2021 K/L dan Bappenas melakukan penilaian melalui Aplikasi Juli 2021 TM Hasil Penilaian Awal antara KL, Bappenas, dan Kemenkeu Agustus 2021 5 Penyajian hasil penilaian awal 9 Agustus 2021 6 Sinkronisasi & Harmonisasi bersama daerah 8 10 7 September 2021 September 2021 Fase approval sinkron oleh K/L September 2021 Oktober 2021 Sidang Paripurna DPR (Alokasi DAK Fisik) Okt 2021 – Jan 2022 11 Proses Penyusunan Rencana Kegiatan (RK) oleh Daerah dan K/L 4 *Jadwal tentative sesuai perkembangan pembahasan kebijakan DJPK melakukan penghitungan alokasi dengan mempertimbangkan kinerja pelaksanaan DAK Fisik tahun sebelumnya TM Hasil Sinkron dan Hasil Perhitungan Alokasi Final (telah memperhitungkan kinerja dan Kapasitas fiskal) Hasil alokasi disampaikan ke DPR (Raker Banggar)
  • 30. • Hasil penilaian teknis oleh Kementerian/Lembaga • Kinerja realisasi DAK Fisik TA (serapan dana dan capaian output) sebelumnya Reward and punishment berdasarkan kinerja DAK Fisik Daerah • Kapasitas fiskal daerah Strategi Pengalokasian dan Penyaluran DAK FISIK • Penyaluran DAK Fisik dilakukan berdasarkan kinerja. • Daerah menyampaikan laporan capaian realisasi penyerapan dan realisasi capaian output, sebagai syarat salur • Laporan realisasi telah direviu oleh APIP Daerah • Penyaluran berdasarkan data kontrak • Dalam kondisi tertentu (mis. Bencana alam) dapat dilakukan penyesuaian, namun dapat melibatkan BPKP untuk melakukan reviu. • BPKP juga berperan untuk melakukan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapabilitas APIP Daerah. 30 PENYALURAN PENGALOKASIAN memperhatikan
  • 31. 31 Dukungan Anggaran DAK Fisik untuk Penurunan Stunting TA 2019-2021 613,88 557,48 5.249,71 742,84 526,01 1.000,00 764,26 912,23 828,98 272,65 454,59 526,01 29,39 634,39 501,88 38,62 603,54 832,19 37,68 3,58 74% 85% 85% 95% 79% 91% 5% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2019 2020 2021 2021 Kesehatan Sanitasi Air Minum LHK DAK Fisik untuk Stunting Pagu Realisasi (Penyaluran) % Realisasi
  • 32. 32 Dukungan DAK Fisik TA 2022 untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting Bidang Menu Kegiatan Rincian Kegiatan Kesehatan (Subbidang Penguatan Percepatan Penurunan Stunting) Penyediaan makanan tambahan (pabrikan) • Penyediaan Makanan Tambahan Bumil KEK (Provinsi) • Penyediaan Makanan Tambahan Balita Kurus (Provinsi) Penguatan promosi, surveilans dan tata laksana gizi • Penyediaan Alat Antropometri (Kab/Kota) • Sanitarian kit (Kab/Kota) • Kesling kit (Kab/Kota) Kesehatan (Subbidang Penguatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi) Sarana Puskesmas Mampu PONED • Renovasi/Penambahan Ruang Puskesmas Alat Kesehatan Puskesmas Mampu PONED • Set Pemeriksaan Kesehatan ibu dan anak • Set obsgyn • Set kegawatdaruratan maternal dan neonatal • Set perawatan pasca persalinan Sarana Rumah Sakit PONEK • Neonatal ICU (NICU) • Pediatric ICU (PICU) Alat Kesehatan Rumah Sakit PONEK • Neonatal ICU (NICU) • Pediatric ICU (PICU) Penguatan PSC 119 • Alat Sistem Informasi (SI) PSC 119 Telekonsultasi • USG 2D Digital • Cardiotocography (CTG) • Sistem Informasi Unit Transfusi Darah (UTD) • Pembangunan UTD • Mobil UTD • Alat UTD Keluarga Berencana Sarana Prasarana Percepatan Penurunan Stunting • BKB Kit Stunting • Kit Siap Nikah Bidang Kesehatan dan Keluarga Berencana
  • 33. 33 Bidang Menu Kegiatan Rincian Kegiatan Air Minum Perluasan SPAM JP • Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Pembangunan Baru SPAM JP • Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Broncaptering/Sumur Dalam Terlindungi Peningkatan SPAM JP • Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/ Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering Pembangunan Transmisi Air Curah untuk SPAM Regional • Pengembangan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Pembangunan SPAM BJP Komunal • Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi/Penampungan Air Hujan (PAH)/Penangkap Mata Air (PMA) Perluasan SPAM JP (DAK Integrasi) • Pengembangan Jaringan Distribusi dan Sambungan Rumah (SR) Pembangunan Baru SPAM JP (DAK Integrasi) • Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Pembangunan Broncaptering/Pembangunan Sumur Dalam Terlindungi Peningkatan SPAM JP (DAK Integrasi) • Uprating Instalasi Pengolahan Air (IPA)/Penambahan Sumur Dalam Terlindungi/Broncaptering Bidang Air Minum Dukungan DAK Fisik TA 2022 untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting
  • 34. 34 Bidang Menu Kegiatan Rincian Kegiatan Sanitasi Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) • Pembangunan IPAL skala permukiman minimal 50 KK • Pembangunan baru IPAL skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK • Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T skala permukiman dan masih memiliki idle capacity Pengembangan dan Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) (DAK Terintegrasi) • Pembangunan IPAL skala permukiman minimal 50 KK (DAK Terintegrasi) • Pembangunan baru IPAL skala permukiman kombinasi MCK minimal 50 KK (DAK Terintegrasi) • Penambahan pipa pengumpul dan SR untuk kabupaten/kota yang telah memiliki SPALD-T skala permukiman dan masih memiliki idle capacity (DAK Terintegrasi) Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) • Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK) • Pembangunan tangki septik skala individual perkotaan minimal 50 KK • Pembangunan tangki septik skala individual perdesaan minimal 50 KK • Pengadaan truk tinja Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) (DAK Terintegrasi) • Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK) (DAK Terintegrasi) Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah • Pembangunan TPS3R Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah (DAK Terintegrasi) • Pembangunan TPS3R (DAK Terintegrasi) Bidang Sanitasi Dukungan DAK Fisik TA 2022 untuk Mendukung Percepatan Pencegahan Stunting
  • 36. 1 2 3 4 5 INDIKASI KEBUTUHAN DANA KEBIJAKAN DAK NONFISIK PAGU INDIKATIF PAGU ANGGARAN ALOKASI PER DAERAH § Arah kebijakan; § besaran pagu perjenis dana; § jumlah sasaran; § satuan biaya; K/L menyampaikan Indikasi Kebutuhan Dana ke Kemenkeu § kebijakan pengalokasian; § jumlah sasaran; § satuan biaya; § besaran pagu per kegiatan/ruang lingkup; § hasil evaluasi pelaksanaan tahun anggaran sebelumnya; § formulasi pengalokasian; atau § konsep alokasi per daerah. Penentuan kebijakan pembangunan antara Bappenas, Kemenkeu (DJPK dan DJA) dengan K/L (Juni-Juli) (Mei - Juni) § Rekonsiliasi data Tunjangan Guru § Memperhitungkan sisa dana dan kurang salur TAYL (akhir Januari) (Maret-April) 6 UU APBN Perpres Rincian APBN (September - Desember) Perencanaan dan Pengalokasian DAK Nonfisik 3 (Dasar Hukum : PMK Nomor 48 tahun 2019, PMK Nomor 9 Tahun 2020 dan PMK 197 Tahun 2020)
  • 37. Penyaluran DAK Nonfisik 1. Penyaluran DAK Nonfisik memperhitungkan sisa DAK Nonfisik tahun sebelumnya. 2. Penyaluran DAK Nonfisik dilaksanakan dalam dua tahap, kecuali dana BOS dan Tunjangan Guru. 3. Penyaluran DAK Nonfisik mempertimbangkan kinerja penyerapan Pemerintah Daerah, dengan minimal penyerapan 50% sebagai syarat salur tahap berikutnya. 4. Penyaluran Bantuan Operasional Sekolah langsung ke Rekening Sekolah 5. Perlunya peran APIP dalam pengawasan penyerapan DAK Nonfisik guna meningkatkan ketercapaian output dan outcome serta belanja yang efektif dan efisien. Pemerintah Daerah Kementerian Keuangan menyampaikan laporan DAKNF periode sebelumnya Transfer DAK nonfisik 37 KEMENT ERI AN KEUANGAN REPUBLI KI NDONESI A Penyaluran
  • 38. Kinerja Dukungan Anggaran untuk Penurunan Stunting TA 2019-2021 120 120 195 194 270 119 Alokasi 2019 Penyaluran 2019 Alokasi 2020 Penyaluran 2020 Alokasi 2021 Penyaluran 2021 BOK-Stunting 33 33 56 56 221 109 Alokasi 2019 Penyaluran 2019 Alokasi 2020 Penyaluran 2020 Alokasi 2021 Penyaluran 2021 BOKB-Stunting 4.476 3.658 4.015 3.998 4.015 1.928 Alokasi 2019 Penyaluran 2019 Alokasi 2020 Penyaluran 2020 Alokasi 2021 Penyaluran 2021 BOP PAUD* 0 0 0 0 204 102 Alokasi 2019 Penyaluran 2019 Alokasi 2020 Penyaluran 2020 Alokasi 2021 Penyaluran 2021 Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian** (Dalam Milyar Rupiah) Catatan: *Kegiatan yang mendukung penanganan stunting ada di Kegiatan Pendukung Pembelajaran (penyediaan makanan tambahan untuk siswa PAUD) **Kegiatan yang mendukung penanganan stunting ada di Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) DAK Non Fisik Data per 20 Mei 2021
  • 39. DAK NONFISIK untuk Program Pencegahan Stunting 39 No Kegiatan BOK Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan dengan Stunting 1 BOK Provinsi 1. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat provinsi 2. Pembudayaan gerakan masyarakat hidup sehat tingkat provinsi 3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respons penyakit 4. Pembinaan kapasitas Labkesda pasca akreditasi 1. Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi) 2. Operasional Penguatan Manajemen Data 3. Konvergensi LP/LS, ormas, organisasi profesi, akademisi untuk penurunan stunting 4. Peningkatan kapasitas petugas kab kota • Pelatihan tatalaksana Gibur, PMBA, PAG, PP • Orientasi komunikasi perubahan perilaku • Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita (Tumbuh kembang, MTBS) • Orientasi STBM, UKS 5. Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting 2 BOK Kab/Kota 1. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Kab/Kota 2. Penguatan 5 tujuan gerakan masyarakat hidup sehat 3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respon penyakit 4. Pengujian kalibrasi alat kesehatan Puskesmas 5. Peningkatan Mutu Pemeriksaan Labkesda (Pemantapan Mutu Eksternal (PME) 1. Pelacakan dan konfirmasi masalah gizi (surveilans gizi) 2. Operasional Penguatan Manajemen Data 3. Peningkatan kapasitas petugas puskesmas • Pelatihan tatalaksana Gibur, PMBA, PAG, PP • Orientasi komunikasi perubahan perilaku • Orientasi Pelayanan Kesehatan Balita (Tumbuh kembang, MTBS) • Orientasi STBM, UKS 5. Promosi/kampanye Program Gizi Seimbang & Isi Piringku dan factor spesifik stunting 3 BOK Puskesmas 1. Pelaksanaan gerakan masyarakat hidup sehat di wilayah kerja 2. Kegiatan Kesehatan Masyarakat tingkat Puskesmas 3. Upaya deteksi dini, preventif, dan respon penyakit 4. Pemicuan STBM desa/kelurahan prioritas 5. Dukungan operasional UKM Tim Nusantara Sehat Prevent/Pencegahan 1. Pemantauan tumbuh kembang balita di Posyandu, PAUD, TK; Pelaksanaan bulan penimbangan, bulan vitamin A, pemberian TTD pada rematri dan ibu hamil 2. Pemberdayaan masyarakat, kader, guru, toma, toga, di level Kecamatan 3. Inspeksi Kesling, pemicuan STBM, perilaku kesehatan, SBS Detect/Penemuan Kasus 1. Pendataan & pemutakhiran sasaran program kes (KIA, Gizi, kasus penyakit) 2. Pelacakan dan pendampingan penduduk dengan risiko masalah KIA Gizi (pendekatan PIS PK) Respon 1. Edukasi, konseling Pemberian Makan Bayi Anak, ASI Eksklusif, dan Gizi seimbang 2. Pemberian MT bumil KEK dan balita kurs berbahan baku lokal, Vit A, TTD ibu hamil dan Rematri, pengawasan minum TTD 3. Peningkatan cakupan pelayanan melalui kunjungan rumah 4 BOK Stunting BOK Stunting 1. Penyusunan regulasi daerah terkait stunting 2. Pemetaan dan analisis sistuasi program stunting 3. Pemetaan dan analissi situasi program stunting 4. Pelaksanaan rembuk stunting 5. Pembinaan kader pembangunan manusia 6. Pengukuran dan publikasi stunting 7. Pencatatan dan pelaporan 8. Reviu kinerja tahunan aksi integrasi stunting Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
  • 40. DAK NONFISIK untuk Program Pencegahan Stunting 40 Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) N o Kegiatan Sub Kegiatan 1 Operasional Penurunan Stunting 1. Operasional Pendampingan Ibu Hamil di desa 2. Operasional Pendampingan Pascapersalinan di desa 3. Operasional Survailance Stunting tingkat desa (paket data untuk pelaporan) 4. Mini lokakarya Kecamatan 5. Audit kasus Stunting Bantuan Operasional Pendidikan PAUD (BOP PAUD) No Kegiatan Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan dengan Stunting 1 Kegiatan Pendukung Pembelajaran 1. Penyediaan makanan sehat, penyediaan buku administrasi, Pembelian alat-alat Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK), pembelian obat-obatan ringan, dan isi Kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Catatan: Kegiatan yang mendukung penanganan stunting ada di Kegiatan Pendukung Pembelajaran (penyediaan makanan tambahan untuk siswa PAUD) 2. Kegiatan pertemuan dengan orang tua/wali murid (kegiatan parenting) 3. Transport Pendidik Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian No Kegiatan Sub Kegiatan Rincian Kegiatan Yang berhubungan dengan Stunting 1 Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pengadaan sarana pembibitan Catatan: Kegiatan yang mendukung penanganan stunting ada di Kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) pengembangan pendampingan/pelatihan demplot kegiatan pertanaman kegiatan pascapanen
  • 41. Subkegiatan BOK Stunting § 2021 dengan alokasi Rp270 M (360 daerah) § Diusulkan oleh Kementerian Kesehatan § Rata – rata per daerah Rp750 juta § Alokasi Untuk Dukungan Stunting Pada Tahun 2021 mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya Daerah lokus stunting dari 260 lokus menjadi 360 lokus § Pada Tahun 2021 terdapat Jenis dana DAK Nonfisik yang baru yang mendukung program pencegahan stunting, yaitu Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian Subkegiatan BOKB Desa Stunting § 2021 dengan alokasi Rp221 M (360 daerah) § Diusulkan oleh BKKBN BOP PAUD § 2021 dengan alokasi Rp4.0 T Alokasi untuk kegiatan dukungan pembelajaran (terkait dengan stunting) baru diketahui setelah pemda menyampaikan laporan Ketahanan Pangan dan Pertanian § 2021 dengan alokasi Rp204 M (451 daerah) DAK Nonfisik untuk Mendukung Penurunan Stunting TA 2021(1) 41
  • 42. Ditujukan untuk : - Meningkatkan peran lintas program dan lintas sektor dalam percepatan penurunan prevalensi stunting. - Mendorong upaya konvergensi lintas program dan lintas sektor dalam percepatan penurunan stunting. - Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan percepatan penurunan stunting. BOK Stunting dikelola dinas kesehatan kabupaten/kota berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda). - Penyelenggaraan kegiatan untuk penurunan stunting dimulai dari masa remaja, ibu hamil, sampai dengan anak berumur dua tahun. - Pemberdayaan msyarakat dalam upaya percepatan penurunan stunting di level kecamatan/desa - Peningkatan Mutu dan Konsumsi Gizi : Konvergensi, Koordinasi dan Konsolidasi LP/LS untuk penurunan stunting - Mobilisasi sosial/masyarakat percepatan pencegahan stunting Konvergensi, koordinasi dan konsolidasi LP/LS untuk penurunan stunting Dukungan Dana BOK untuk Program Penurunan Stunting melalui : BOK Stunting BOK Dinas Kab./Kota BOK Dinas Provinsi BOK Dinas Puskesmas Ditujukan untuk meningkatkan peserta KB dari keluarga yang memiliki anak usia di bawah 2 tahun, menurunnya prevalensi stunting di Kampung KB, mempercepat penurunan AKI dan Stunting melalui penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja dan penguatan pengasukan 1000 HPK Kegiatan Operasional Pencegahan Stunting Dukungan Dana BOKB untuk Program Penurunan Stunting melalui : DAK Nonfisik untuk Mendukung Penurunan Stunting TA 2021 (2) 42